Anda di halaman 1dari 8

http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.

php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905


Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN

BRAINSTORMING DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA


PADA ANAK BALITA

Islamiah Iis1, Islaeli2, Sri Wahyuni3, Wa Ode Aisa Zoahira4,Anisa Purnamasari5


12345
Prodi S1 Ilmu Keperawatan, STIKes Mandala Waluya Kendari, Indonesia
(Korespondensi e-mail: islamiyah.iis86@gmail.com)

ABSTRAK

Di negara berkembang, pneumonia disebut pembunuh satu anak dan merupakan masalah
kesehatan yang diabaikan karena banyak anak meninggal karena pneumonia tetapi ada
sangat sedikit perhatian untuk menangani masalah ini. Pneumonia merupakan proses
infeksi akut yang mempengaruhi jaringan paru (alveoli) dan dapat dikenali melalui
bimbingan klinis dan pemeriksaan lainnya. Mengatasi pneumonia tidak cukup hanya
untuk menguasai pengobatan dan pengobatan saja, tetapi dibutuhkan pengetahuan yang
cukup tentang faktor yang menyebabkan pneumonia sehingga upaya preventif dapat
dilakukan untuk mencegah pneumonia pada bayi. Tujuan dari kajian ini adalah untuk
menentukan efek dari metode brainstorming tentang pengetahuan dan sikap para ibu
dalam mencegah pneumonia pada anak di bawah lima tahun. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dalam pencegahan pneumonia pada
anak di bawah lima sebelum dan sesudah intervensi. Brainstorming pendidikan kesehatan
dapat mengubah tingkat pengetahuan ibu di Abeli Health Center dalam mencegah
pneumonia pada balita menjadi lebih baik. Brainstorming pendidikan kesehatan dapat
mengubah sikap ibu di Abeli Health Center dalam mencegah pneumonia.

Kata kunci: Curah pendapat, Pneumonia, Balita

Abstract

Infectious diseases which are the biggest contributor to infant mortality in Indonesia, one
of which is pneumonia. In developing countries, pneumonia is called the one killer of
children and is a neglected health problem because many children die from pneumonia
but there is very little attention to handling this problem. Pneumonia is an acute infection
process that affects the lung tissue (alveoli) and can be recognized through the guidance
of clinical signs and other investigations. Overcoming pneumonia is not enough just to
master the treatment and treatment alone, but it takes sufficient knowledge about the
factors that cause pneumonia so that preventive efforts can be made to prevent pneumonia
in infants. The purpose of this study was to determine the effect of brainstorming methods
on mothers' knowledge and attitudes in preventing pneumonia in children under five.
Brainstorming health education. The results of this study indicate that there is an increase
in knowledge in the prevention of pneumonia in children under five before and after the
intervention. Brainstorming health education can change the level of knowledge of
mothers in the Abeli Health Center in preventing pneumonia in toddlers for the better.
Brainstorming health education can change the attitude of mothers in Abeli Health Center
in preventing pneumonia.

Keywords: Brainstorming, Pneumonia, Toddler

100
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

PENDAHULUAN pneumonia berat bisa mengalami kesulitan


bernafas, sehingga dinding dadanya
Pneumonia merupakan salah satu bergerak kedalam saat menarik napas atau
penyumbang angka kematian anak di dikenal dengan lower chest wall indrawing,
seluruh dunia. Setiap tahun angka kematian gejala pada anak dengan usia yang lebih
yang disebabkan oleh pneumonia adalah muda bisa berupa kejang, kesadaran
sebesar 1,6 juta atau 14% dari seluruh angka menurun, penurunan suhu tubuh, letargi dan
kematian balita di seluruh dunia. gangguan minum (Kartasasmita, 2010).
Diperkirakan dari 8,8 juta kematian anak di
WHO (2009) membagi pneumonia
dunia tahun 2008 sekitar 1,6 juta adalah
dari berat ringannya berdasarkan tanda klinis
akibat pneumonia dan 1,3 juta akibat diare.
yang muncul. Pneumonia ringan ditandai
Said (2010) menjelaskan di negara
dengan batuk atau kesulitan bernafas, dan
berkembang, pneumonia merupakan
nafas cepat pada anak umur 2 bulan-11 bulan
masalah kesehatan utama yang dihadapi oleh
adalah ≥ 50x/menit dan pada anak usia 1-5
masyarakat. Hal ini karena pneumonia
tahun adalah ≥ 40 kali/menit. Sedangkan
menjadi penyumbang yang besar pada angka
pneumonia berat ditemukan gejala klinis
kematian bayi dan balita. Di negara
yang sama dengan pneumonia ringan
berkembang, pneumonia disebut the one
disertai suara merintih pada bayi muda,
killer of children dan menjadi masalah
crackles (ronki), suara pernapasan menurun,
kesehatan yang terabaikan karena banyak
suara pernapasan bronchial, pernapasan
anak yang meninggal karena masalah
cuping hidung atau tarikan dinding kedalam
pneumonia akan tetapi perhatian terhadap
atau foto dada yang menunjukkan gambaran
penanganan masalah ini sangat sedikit
pneumonia (infiltrate luas, konsolidasi dll).
(WHO, 2011).
Menurut Kementrian Kesehatan RI
Di Indonesia berdasarkan hasil riset
(2010) faktor resiko terjadinya pneumonia
kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2013,
adalah status gizi kurang/buruk, status
pneumonia di Indonesia mengalami
imunisasi, lama pemberian ASI dan
peningkatan dari 2,1 % pada 2007 menjadi
lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan
2,7% pada 2013 dan mengalami pergeseran
merokok. Oleh karena itu, untuk
menjadi penyebab utama anggka kesakitan
meminimalkan masalah kesehatan pada
pada balita dibandingkan diare dengan
anak terutama pneumonia dapat dilakukan
persentase diare 10,2% sedangkan
melalui pengendalian faktor resiko serta
pneumonia 18,5% (KEMENKES RI, 2013).
perbaikan status gizi dan imunisasi pada
Menurut data Kementrian Kesehan RI
anak.
(2011) cakupan penemuan kasus pneumonia
pada balita pada tahun 2010 sebesar 20% Mengatasi penyakit Pneumonia
atau 499.259 anak. Dalam rencana strategis tersebut tidak cukup hanya dengan
Kementrian Kesehatan tahun 2010-2014 menguasai pengobatan maupun penanganan
target cakupan kasus pneumonia pada balita saja, tetapi dibutuhkan suatu pengetahuan
sebesar 60%. yang cukup tentang faktor penyebab
Pneumonia sehingga dapat dilakukan upaya
Pneumonia merupakan proses infeksi
preventif untuk mencegah Pneumonia pada
akut yang mengenai jaringan paru (alveoli)
balita. Ibu adalah salah satu komponen dari
dan dapat dikenali melalui pedoman tanda-
keluarga. Kebanyakan Ibu menganggap
tanda klinis dan pemeriksaan penunjang
Pneumonia merupakan penyakit biasa yang
lainnya (Hockenberry & Wilson, 2009).
sering timbul dan tidak berbahaya serta bisa
Gejala yang sering terlihat adalah menghilang dengan sendirinya, padahal
takipnue, retraksi dinding dada, sianosis, apabila Pneumonia yang tidak segera
batuk, demam dan iritabel (Setyningrum, ditangani dapat menyebabkan kematian.
2006). Pada balita yang menderita Kejadian tersebut menunjukkan kurangnya

101
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

pengetahuan dan sikap ibu terhadap penyakit terjadinya pneumonia pada anak (WHO,
Pneumonia. 2011).
Angka kejadian pneumonia dan METODE
komplikasi pada balita dapat diminimalkan
salah satunya dengan pemberian imunisasi Penelitian ini menggunakan desain
yang memadai, yaitu imunisasi campak pada kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.
usia 9 bulan, imunisasi dipteri, pertussis dan Pendekatan studi kasus adalah penelitian
tetanus (DPT) sebanyak 3 kali yaitu pada yang menempatkan sesuatu atau obyek yang
usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan. Selain itu diteliti sebagai kasus, di mana kasus dalam
diberikan pula imunisasi terhadap Hib, penelitian ini ibu yang memiliki anak usia
pneumokokus, campak dan batuk rejan Balita. Anak usia balita sangat rentan
(pertussis) adalah cara paling efektif untuk terinfeksi Pneumonia dan orang tua
mencegah pneumonia (WHO, 2011). khususnya ibu memiliki peran yang besar
untuk membantu dalam pencegahan
Status gizi pada anak adalah salah satu
pneumonia pada anak. Oleh karena itu,
faktor resiko yang mempengaruhi
dibutuhkan metode untuk meningkatkan
pneumonia. Oleh karena itu pemberian gizi
peran serta orang tua.
yang cukup pada anak merupakan kunci
untuk meningkatkan pertahanan alami pada Jumlah responden pada penelitian ini
anak yang dimulai dengan pemberian ASI adalah 96 Orang responden dari populasi
ekslusif selama 6 bulan pertama (Said, 194 orang. Adapun teknik pengambilan
2010). Hal ini ditunjang dengan pernyataan informan dalam penelitian ini dilakukan
WHO (2008) yang menjelaskan gizi kurang dengan menggunakan dengan metode
dapat mempengaruhi kesehatan anak proportional random sampling. Penelitian
terutama di negara berkembang. Anak ini berlokasi di Puskesmas Abeli Kota
dengan gizi yang kurang baik akan mudah Kendari Sulawesi Tenggara Penelitian
terinfeksi penyakit saluran pernapasan, dan dilakukan mulai bulan Februari sampai
dengan pemberian ASI akan mengurangi Agustus tahun 2019.
angka morbiditas penyakit pneumonia. HASIL
Faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kejadian pneumonia antara lain Table 1. Hasil Uji Kategori Pengetahuan
sirkulasi udara, polusi dan kebersihan Pengetahuan
lingkungan (Samedi, 2001). Selain itu pula Kategori Sebelum Sesudah
hasil penelitian Dherani, et al. (2008) ∑ % ∑ %
menyebutkan bahwa dengan menurunkan Cukup 29 30,2 96 21,1
polusi pembakaran dari dapur akan Kurang 67 69,8 0 0
Total 96 100 96 100
menurunkan morbiditas dan mortalitas
Wilcoxon sign rank test p = 0,025
pneumonia. Selain asap dapur, asap rokok
juga berperan sebagai faktor resiko untuk Peningkatan pengetahuan dalam
anak terkena infeksi daluran pernapasan akut pencegahan pneumonia pada anak balita
(ISPA) (Kartasasmita, 2010). sebelum dan sesudah intervensi. Sebelum
Upaya untuk mengurangi terjadinya diberikan pendidikan kesehatan pneumonia
pneumonia adalah dengan mengurangi dengan metode brainstorming terdapat 29
polusi udara di dalam dan luar rumah antara orang responden dengan pengetahuan cukup
lain dengan mengganti bahan bakar kayu (36,8%) sedangkan pengetahuan kurang
dan tidak membawa balita ke dapur serta terdapat 67 responden (69,8%). Setelah
membuat lubang ventilasi yang cukup. diberikan intervensi, pengetahuan
Selain itu menghindari kebiasaan merokok meningkat meningkat menjadi 96 responden
di dalam ruangan juga dapat mencegah (100%) baik. Hasil uji statistik wilcoxon
signed rank test menunjukkan peningkatan

102
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

pengetahuan dengan nilai signifikansi p = akibat pneumonia pada anak di bawah 5


0,025 yaitu p < 0,05. H1 diterima yaitu ada tahun. Meskipun demikian, pneumonia terus
pengaruh pendidikan kesehatan pencegahan menyebabkan morbiditas dan mortalitas
pneumonia dengan metode brainstorming yang signifikan pada anak-anak di seluruh
terhadap pengetahuan ibu dengan anak balita dunia, terutama yang di Asia (Ambey &
di Puskesmas Abeli. Gupta, 2014; Liu et al., 2015; Walker et al.,
2013)
Sikap pencegahan pneumonia
responden sebelum dan sesudah diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pendidikan kesehatan metode brainstorming memperkirakan bahwa setiap tahun, ada>
di Puskesmas Abeli: 150 juta kasus pneumonia pada anak di
Table 2. Hasil Uji Kategori Sikap bawah usia 5 tahun, termasuk 20 juta kasus
Kategori Sikap yang memerlukan rawat inap. Sebagian
Sebelum Sesudah besar morbiditas dan mortalitas di seluruh
∑ % ∑ % dunia akibat pneumonia terjadi di negara
Positif 34 35,4 89 92,7 berpenghasilan rendah dan menengah
Negatif 62 64,6 7 7,3 (LMICs). Dengan menggunakan registrasi
Total 96 100 96 100 vital dan data otopsi verbal, Kelompok
Wilcoxon sign rank test p = 0,02 Referensi Epidemiologi Kesehatan Anak
(CHERG) memperkirakan jumlah total
Variabel sikap juga mengalami kematian akibat pneumonia pada anak di
peningkatan. Tabel 2 menunjukkan bahwa bawah 5 tahun di seluruh dunia menjadi
sebelum diberikan pendidikan kesehatan sekitar 935.000. (Liu et al., 2015)
pencegahan pneumonia dengan metode
brainstorming, responden dengan sikap Sebuah penelitian besar di 10 negara
negatif sebanyak 62 orang (64,6%), yang dilakukan lebih dari 25 tahun
sedangkan responden dengan sikap positif mengungkapkan bahwa virus pernapasan,
sebanyak 34 orang (35,4%). Setelah terutama pernapasan syncytial virus (RSV),
diberikan intervensi, responden yang menjadi penyebab utama pneumonia anak-
bersikap positif menjadi 89 orang (92,7%), anak, dengan penyebab bakteri yang paling
sedangkan yang masih memiliki sikap umum adalah S. pneumoniae , diikuti oleh
negatif ada 7 orang (7,3%). Pada tabel 5.4 H. influenzae. Studi yang lebih kontemporer
Uji Wilcoxon signed rank test diketahui mengidentifikasi RSV sebagai virus
bahwanilai p = 0,02 bahwa p < 0,05, yang pernapasan paling umum yang bertanggung
artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan jawab untuk pneumonia di seluruh dunia,
metode brainstorming pada sikap ibu dalam meskipun diagnostik molekuler yang lebih
pencegahan pneumonia pada anak balita di baik juga melibatkan rhinovirus, virus
Puskesmas Abeli. influenza, metapneumovirus manusia, dan
adenovirus, dengan variasi geografis yang
PEMBAHASAN signifikan. (Jain et al., 2015; Selwyn, 1990)
Pneumonia adalah penyebab utama Walaupun virus terdeteksi pada
infeksi pada anak-anak di bawah 5 tahun, sebagian besar kasus pneumonia, mengingat
yang bertanggung jawab atas lebih dari 1,5 frekuensi tinggi isolasi co-patogen,
juta kematian setiap tahunnya. 9%-15%, dari kontribusinya terhadap pneumonia berat
6,3 juta kematian balita yang terjadi secara tidak jelas. Khususnya, sebuah penelitian
global pada 2013. Diperkirakan per tahun terbaru dari Gambia yang melibatkan
lebih dari 150 juta episode pneumonia. aspirasi paru-paru pada anak di bawah 5
Tercatat penurunan angka kematian akibat tahun dengan pneumonia berat
pneumonia selama dekade terakhir telah menunjukkan S. pneumoniae pada 91%
dicatat. Antara tahun 2000 dan 2013, aspirasi paru, diikuti oleh H. influenzae pada
diperkirakan ada 44% penurunan kematian 23%, dan S. aureusdalam 6%; etiologi

103
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

pneumonia pada anak dengan gizi buruk brainstorming, dan perbedaan rata-rata pada
akut parah berbeda dari yang anak-anak kedua kelompok signifikan <0,001,
dengan baik-gizi, dengan bakteri Gram menunjukkan bahwa menggunakan metode
negatif menjadi lebih umum pada mereka brainstorming berpengaruh positif terhadap
yang kekurangan gizi. (Chisti, Tebruegge, prestasi belajar siswa.(Rizi, Najafipour, &
La Vincente, Graham, & Duke, 2009; Dehghan, 2013)
Leung, Chisti, & Pavia, 2016) Brainstorming merupakan kegiatan
Pendidikan kesehatan dilakukan kelompok besar atau kecil yang mendorong
dengan metode brainstorming untuk siswa untuk fokus pada suatu topik dan
meningkatkan pengetahuan dan berkontribusi pada aliran ide secara bebas.
memberikan informasi kepada responden Dengan mengungkapkan ide dan
mengenai pencegahan pneumonia. mendengarkan apa yang orang lain katakan,
Pendidikan kesehatan brainstorming maka dapat terjadi penyesuaian pengetahuan
merupakan salah satu faktor yang atau pemahaman sebelumnya,
mempengaruhi pengetahuan. Sebagian besar mengakomodasi informasi baru dan
pengetahuan seseorang diperoleh melalui meningkatkan tingkat kesadaran,
indera pendengaran dan penglihatan Brainstorming adalah bentuk diskusi untuk
(Nursalam, 2013). Metode brainstorming mengumpulkan informasi dari semua
melibatkan indra pendengaran dan peserta. Sebuah Penelitian eksperimen
penglihatan karena dalam penerapannya quasy, Populasi 88 keluarga dengan 30
metode brainstorming mengundang peserta responden sebagai sampel, dan dibagi
menyampaikan pendapat, memberikan menjadi dua kelompok 15 responden sebagai
komentar dan pada akhirnya terdapat proses kelompok perlakuan dan 15 responden
diskusi (Effendi & Makhfudli, 2013). sebagai kelompok kontrol. kelompok
Brainstorming juga dianggap efektif karena perlakuan mendapatkan metode
adanya diskusi yang membuat peserta brainstorming pendidikan kesehatan
berfikir kritis. Hal tersebut didukung oleh dikombinasikan dengan video dan kelompok
pendapat Magnesen dikutip dari Bobbi, et al kontrol mendapat metode penjaringan
(1999) mengatakan bahwa 70% kita belajar pendidikan kesehatan. Hasil penelitian
dari apa yang kita katakan. Selain itu proses menunjukkan ada perbedaan pengetahuan
diskusi akan diikuti oleh proses pertukaran yang signifikan sebelum dan sesudah di
pendapat dan informasi, perhatian ibu juga kedua kelompok perlakuan dan kelompok
lebih mudah dipusatkan kepada proses kontrol (p: 0,000) dan ada perbedaan yang
belajar mengajar dan tidak kepada yang signifikan antara kelompok perlakuan dan
lainnya sehingga dapat mengurangi kontrol setelah pendidikan kesehatan (p:
kesalahan dalam pembelajaran (Sagala, 0,001) (SYAFI'UDIN, 2018).
2010). Setelah dilakukan intervensi
Sebuah penelitian untuk menguji efek pendidikan kesehatan brainstorming, hampir
metode pengajaran brainstorming pada semua responden memiliki kategori
prestasi pendidikan siswa kelas lima di pengetahuan baik. Data demografi
sekolah-sekolah distrik 7 kota Teheran, Iran, menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai
60 siswa melalui metode cluster sampling, anak kedua dan ketiga memiliki
dan kemudian satu kelas (n = 30) variabel pengetahuan baik. Jumlah anak yang
independen (metode brainstorming), dimiliki responden dapat mempengaruhi
sedangkan kelas lain (n = 30) diberikan pengetahuan ibu. Semakin banyak
metode tradisional. ceramah. Pre-test pengalaman, maka semakin tinggi
diberikan pada kedua kelompok. Setelah itu, pengalaman yang dimiliki seseorang
variabel independen diberikan 10 sesi, (Notoatmodjo, 2003). Pengalaman dapat
Hasilnya menunjukkan efek dari metode memberikan pengetahuan dan ketrampilan,

104
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

dan kecepatan mengambil keputusan. Ambey, R., & Gupta, R. (2014). Committing
Pengalaman yang didukung dengan to Child Survival: A Promise
pemberian informasi dengan metode Renewed-Progress Report 2013.
brainstorming, akan membuat pengetahuan Australasian Medical Journal
responden bertambah. (Online), 7(2), 136.
Brunner, L.S., & Suddarth, D.S. (2002).
Faktor yang mempengaruhi
Textbook of medical surgical
pembentukan sikap adalah pengalaman
nursing (8th edition). PhiIadeIphia:
pribadi, kebudayaan, orang lain yang
J.B Lippincott Company
dianggap penting, media massa, institusi
Buckley, L.L., & Schub, T. (2010).
atau lembaga agama, serta faktor emosi dari
Pneumonia in children.
diri individu (Azwar, 2008). Sunaryo (2004)
http://www.ebsco/cinahl/. Diperoleh
menambahkan bahwa informasi yang
28 Maret 2014.
diterima dan pengalaman pribadi juga
Cevey-Macherel, M., Galetto-Lacour, A.,
berpengaruh terhadap sikap. Perubahan
Gervaix, A., Siegrist, C. A., Bille, J.,
sikap yang terjadi ini dikarenakan responden
Bescher-Ninet, B., ... & Gehri, M.
yang menerima materi pendidikan dengan
(2009). Etiology of community-
metode brainstorming merespon materi
acquired pneumonia in hospitalized
dengan tanggapan yang berasal dari peserta
children based on WHO clinical
dan menyelesaikan permasalahan yang
guidelines. European journal of
disampaikan, selanjutnya peserta
pediatrics, 168(12), 1429-1436.
menghargai bahwa materi yang disampaikan
Chisti, M. J., Tebruegge, M., La Vincente,
bernilai positif.
S., Graham, S. M., & Duke, T.
Responden merespon positif terhadap
(2009). Pneumonia in severely
sikap yang sebelumnya negatif sebelum
malnourished children in developing
diberikan pendidikan kesehatan metode
countries–mortality risk, aetiology
brainstorming, hal ini bisa dikarenakan
and validity of WHO clinical signs: a
informasi yang disampaikan berasal dari
systematic review. Tropical
orang lain yang dianggap penting atau dapat
medicine & international health,
dipercaya, yaitu tenaga pengajar dengan
14(10), 1173-1189.
latar belakang ilmu kesehatan dan didukung
Corwin, E.J. (2009). Buku saku:
oleh peran perawat puskesmas yang
Patofisiologi aplikasi pada praktik
merupakan orang berpengaruh. Perubahan
keperawatan. Alih bahasa Hartono,
sikap responden tentang pencegahan
A. Jakarta: EGC.
pneumonia yang terjadi dikarenakan
Dahlan, M. S. (2010). Langkah-langkah
pengalaman terhadap penyakit tersebut telah
membuat proposal penelitian bidang
berjalan cukup sering, sehingga terjadi
kedokteran dan kesehatan. Jakarta:
perubahan sikap negatif menjadi positif.
Sagung Seto.
KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Kesehatan RI. (2004). Pedoman
pemberantasan penyakit infeksi
Pendidikan kesehatan metode saluran nafas akut untuk
brainstorming dapat mengubah tingkat penanggulangan pneumonia pada
pengetahuan ibu di Puskesmas Abeli dalam balita. Jakarta: Depkes.
mencegah terjadinya pneumonia pada balita Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
ke arah yang lebih baik. Pendidikan (2013). Profil kesehatan Indonesia
kesehatan metode brainstorming dapat 2013. Jakarta: Depkes RI.
mengubah sikap ibu di Puskesmas Abeli Dharma, K. K. (2011). Metodologi
dalam mencegah terjadinya pneumonia. penelitian keperawatan: Panduan
DAFTAR PUSTAKA melaksanakan dan menerapkan hasil
penelitian.

105
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

Dunn, L. (2005). Pneumonia: classification, dehydration level on children 0-2


diagnosis and nursing management. years old with diarrhea at RSUD
Nursing standard, 19(42), 50-55. Cibabat, Cimahi.
Haggerty, M. (2006). Pneumonia. In The Nurjannah, N., Sovira, N., & Anwar, S.
gale encyclopedia of cancer. (pp. (2016). Profil Pneumonia pada Anak
1001-1003). Detroit: Gale. di RSUD Dr. Zainoel Abidin, Studi
Depkes, R. I. (2013). Profil Kesehatan Retrospektif. Sari pediatri, 13(5),
Indonesia 2012. Jakarta: Departemen 324-8.
Kesehatan Republik Indonesia. Owen, J. (2011). Sleep medicine. In R.
Indonesia, K. K. (2013). Riset kesehatan Kliegman, R. Behrman, B. Stanton,
dasar 2013. Jakarta: Badan et al. (Eds.), Nelson textbook of
Penelitian dan Pengembangan pediatrics (19th ed., pp. 46-49).
Kesehatan RI. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Jain, S., Williams, D. J., Arnold, S. R., Parker, M.E. (2001). Nursing theories and
Ampofo, K., Bramley, A. M., Reed, nursing practice. Philadelphia: F.A.
C., . . . Self, W. H. (2015). Davis Company.
Community-acquired pneumonia Polit, D.F., & Hungler, B.P. (1999). Nursing
requiring hospitalization among US research: Principles and methods.
children. New England Journal of Philadelphia: Lippincott.
Medicine, 372(9), 835-845. Rizi, C. E., Najafipour, M., & Dehghan, S.
James, S. R., Nelson, K., & Ashwill, J. (2013). The effect of the using the
(2012). Nursing Care of Children: brainstorming method on the
Principles and Practice. Elsevier academic achievement of students in
Health Sciences. grade five in Tehran elementary
Leung, D. T., Chisti, M. J., & Pavia, A. T. schools. Procedia-Social and
(2016). Prevention and Control of Behavioral Sciences, 83, 230-233.
Childhood Pneumonia and Diarrhea. Roberts, M.C., & Steele, R.G. (2009).
Pediatric clinics of North America, Handbook of pediatric psychology
63(1), 67-79. (4th ed.). New York: The Guilford
doi:10.1016/j.pcl.2015.08.003 Press.
Liu, L., Oza, S., Hogan, D., Perin, J., Rudan, Rudan, I., Boschi, P.C., Z., Mulholland, K.,
I., Lawn, J. E., . . . Black, R. E. & Campbell, H. (2008).
(2015). Global, regional, and Epidemiology and etiology of
national causes of child mortality in childhood pneumonia. Buletin
2000–13, with projections to inform World Health Organization, 86 (5),
post-2015 priorities: an updated 408-416
systematic analysis. The Lancet, Said, M. (2008). Pneumonia. In N. N
385(9966), 430-440. Rahajoe, B. Supriyatno, & D. B.
Nataprawira, H. M., Alwi, E. H., & Adriani, Setyanto (1th ed.), Buku ajar:
N. (2010). Faktor risiko morbiditas Respirologi anak (pp. 350-365).
dan mortalitas pneumonia berat pada Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
anak usia balita. Majalah Kedokteran Selwyn, B. (1990). The epidemiology of
Indonesia, 60, 443-447. acute respiratory tract infection in
Novianti, S. W. (2010). Pengaruh terapi pijat young children: comparison of
dalam penurunan frekuensi bab dan findings from several developing
tingkat kehidupan pada anak usia 0- countries. Reviews of infectious
2 tahun dengan diare di RSUD diseases, 12(Supplement_8), S870-
Cibabat Cimahi= The effect of S888.
message therapy in decreasing Sunyataningkamto et al. (2004). The role of
defecation frequency and indoor air pollution and other factors

106
http://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Volume 11, Nomor 2, Desember 2019

in the incidence of pneumonia in World Health Organization & UNICEF.


under-five children. Paediatrica (2006). The forgotten killer of
Indonesiana, 44 (1-2). children. Geneva: WHO.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian World Health Organization. (2013). Pocket
kuantitatif, kualitatif dan R&D. book of hospital care for children:
Bandung: Penerbit Alfabeta. guidelines for the management of
Syafi'udin, M. (2018). Pengaruh Pendidikan common childhood illnesses (2th
Kesehatan Metode Brainstorming ed.). Geneva: WHO.
Dan Video Terhadap Pengetahuan UCAPAN TERIMAKASIH
Tentang Demam Berdarah Pada
Keluarga Di Wilayah Tim penulis mengucapkan banyak terima
Kerja/Puskesmas Puger Kabupaten kasih kepada manajemen STIKes Mandala
Jember. Waluya Kendari atas support moril yang
Turner, R., & Nanayakkara, S. (2010). telah diberikan sehingga artikel ini dapat tim
Pedoman praktis: Pemijatan bayi penulis rampungkan dengan tepat waktu.
(Sarah Christina, Penerjemah.). INFORMASI TAMBAHAN
Tangerang: KARISMA Publishing
Group. Lisensi
Walker, C. L. F., Rudan, I., Liu, L., Nair, H., Hakcipta (c) 2019 Health Information :
Theodoratou, E., Bhutta, Z. A., . . . Jurnal Penelitian
Black, R. E. (2013). Global burden artikel akses terbuka ini dapat disebarkan
of childhood pneumonia and seluas-luasnya sesuai aturan Creative
diarrhoea. The Lancet, 381(9875), Commons Attribution-ShareAlike 4.0
1405-1416. International License dengan catatan tetap
Wilkins, R.L., Dexter, J.R. Bacterial menyebutkan penulis dan penerbit
pneumonia. In Wilkins, R.L., Dexter, sebagaimana mestinya.
J.R., & Gold, P.M (3th ed),
Catatan Penerbit: Poltekkes Kemenkes
Respiratory disease: A case study
Kendari menyatakan tetap netral
approach to patient care (pp. 364-
sehubungan dengan klaim dari perspektif
382). Philadelphia: F. A. Davis
atau buah pikiran yang diterbitkan dan dari
Company.
afiliasi institusional manapun.
Wilkinson, J.M. (2010). Nursing process and
critical thinking (4th ed.). New
Jersey: Pearson Education

107

Anda mungkin juga menyukai