Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL RENCANA BISNIS

LESS WASTE APPAREL

KELOMPOK 3

Anggota:

Alya Tarisha Ramadhina Imam Putri/20812144053

Hanifah Lestari/20812141067

Heni Susanti/20812141070

Rafli Rohmannuuru SHA/20812144047


A. Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan
Less Waste Apparel
2. Tagline Perusahaan
The Less The More
3. Bidang Usaha
Fashion
4. Jenis Produk atau Jasa
Less Waste Pants
5. Alamat Perusahaan
Perum Permata Purwomartani C-10, Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman,
Yogyakarta 55571
6. Nomor Telepon Perusahaan
0812-2523-4166
7. Alamat Email Perusahaan
- Email: lesswasteapparel@gmail.com
- Instagram: @lesswasteapparel
- Facebook: Less Waste Apparel
- Twitter: @lesswasteapparel
- Tiktok: @lesswasteapparel
8. Rencana Usaha Perusahaan
Usaha yang akan didirikan adalah usaha yang bergerak dalam bidang fashion ramah
lingkungan dari bahan dasar kain lurik. Usaha ini juga digunakan sebagai media pengenalan
dan pelestarian budaya kain lurik khas Indonesia. Dengan produk pertama yaitu ‘less waste
pants’
9. Kebutuhan Dana
Kami menargetkan untuk menjual paling sedikit 4 celana setiap 1 periode pre-order.
Maka dari itu dana yang kami perlukan adalah Rp.400.000,-
10. Visi dan Misi Usaha
a. Visi
Menjadi salah satu brand fashion ramah lingkungan yang mampu meningkatkan
awareness mayarakat akan dampak lingkungan dan bahaya fast fashion, menjadi
alternatif brand fashion pengganti brand fast fashion, dan media pengenalan serta
pelestarian kain lurik pertama di Indonesia
b. Misi
1) Menciptakan brand fashion yang memproduksi item fashion ramah lingkungan
2) Menjadi brand fashion yang mampu mengurangi limbah tekstil hasil produksi
3) Mengenalkan dan melestarian kain lurik khas Indonesia melalui produk fashion

B. Produk
1. Deskripsi Produk
Industri fashion telah berkembang secara signifikan, terutama selama 20 tahun terakhir.
Perubahan dalam industri fashion ini membuat para produsen berlomba-lomba untuk
membuat pakaian dengan fleksibilitas desain serta kualitas yang tinggi, dengan biaya
produksi seminimal mungkin.
Perubahan permintaan konsumen yang terus terjadi melahirkan tren fashion baru yang
disebut dengan ‘fast fashion’, di mana dimaksudkan untuk terus merespons tren fashion yang
ada. Berkembangnya fast fashion ini tentunya menimbulkan dampak bagi lingkungan, mulai
dari limbah produksi dan konsumsi, polusi kimia, emisi CO2, hingga limbah tekstil. Menurut
artikel yang dimuat dalam nature.com yang diunggah pada April 2020, limbah dari industri
fashion berjumlah lebih dari 92 ton per tahunnya.
Melihat fenomena ini kami terinspirasi untuk membuat item fashion ramah lingkungan—
yang kami sebut dengan less waste pants, di mana kami menggunakan pola potongan khusus
untuk mengurangi limbah tekstil dari produksi. Tak hanya ramah lingkungan, celana ini juga
merupakan salah satu cara untuk mengenalkan dan melestarikan kain tradisional asli
Indonesia, karena kami menggunakan kain lurik dari klaten sebagai bahan utamanya. Dengan
motif, warna, dan model potongan celana lurik yang unik, kami yakin bahwa produk ini akan
diminati oleh semua kalangan, mulai dari anak muda sampai dewasa sekali pun.
2. Alasan Pemilihan Produk
a. Adanya fenomena ‘fast fashion’ yang menghasilkan banyak limbah tekstil per tahunnya
b. Mengenalkan dan melestarikan kain tradisional asli Indonesia
c. Membantu UMKM pengerajin lokal
d. Memberikan lapangan kerja bagi penjahit
e. Mencari keuntungan karena merupakan peluang bisnis yang cukup besar
3. Kelebihan Produk
a. Ramah lingkungan
b. Memiliki motif, warna, dan model potongan celana yang unik
c. Tersedia dalam beberapa ukuran
4. Bentuk Usaha
Bentuk usaha yang akan dijalankan perusahaan adalah usaha bersama dengan sistem
penjualan pre-order, di mana konsumen harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu di
awal, lalu barang akan datang selang beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian di
awal
5. Upaya Mencapai Sukses
Upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan produk less waste pants akan dilakukan
dengan 2 cara, yaitu:
a. Secara online
Kami akan menggunakan media sosial berupa Instagram. Selain itu kami juga
akan menggunakan fitur pada instgaram berupa ads instagram
b. Secara offline
Kami akan mengikuti bazaar produk khas daerah

C. Struktur Organisasi

Pimpinan Usaha
Alya Tarisha

Pimpinan Pimpinan
Pimpinan Produksi
1.
Pemasaran Keuangan Deskripsi
Heni Susanti
Rafli Rohmanuru Hanifah Lestari
Tugas
a. Pimpinan
Usaha
Bertanggungjawab terhadap perencanaan usaha dan memastikan ketiga fungsi
(produksi, pemasaran, dan keuangan) bekerja sesuai dengan tugasnya
b. Pimpinan Produksi
Bertanggung jawab atas semua proses produksi less waste pants
c. Pimpinan Pemasaran
Bertanggungjawab atas pemasaran (promosi dan penjualan) less waste pants
d. Pimpinan Keuangan
Bertanggungjawab mengelola keuangan termasuk penganggaran (belanja) hingga
pelaporan keuangan usaha

D. Pasar dan Pemasaran


1. Kebutuhan Pasar
Menurut data yang dimuat di website statista.com oleh M. Shahbandeh pada Januari
2021, pendapatan dalam pasar fashion terus bertambah setiap tahunnya. Hal tersebut
membuktikan bahwa permintaan terhadap item fashion secara global akan terus meningkat.
Oleh karena itu, kami yakin untuk mengembangkan less waste pants ini. Selain karena
adanya peningkatan permintaan item fashion yang cukup signifikan, peningkatan kesadaran
masyarakat akan dampak fast fashion dari campaign #SlowDownFastFashion membuat
produk ini akan diminati oleh segala kalangan karena produk less waste pants cukup unik.
2. Target Pasar
Target Pasar untuk produk less waste pants ini adalah perempuan dalam rentang usia 15-
45 tahun
3. Strategi Pemasaran
a. Strategi Pengembangan Produk
Meningkatnya permintaan akan item fashion tentunya akan meningkatkan limbah
tekstil sisa produksi, dari fenomena ini muncul ide untuk membuat item fashion berupa
celana dengan limbah tekstil yang lebih sedikit dari celana biasa. Selain untuk
mengurangi jumlah limbah tekstil hasil produksi, celana ini kami buat untuk
mengenalkan dan melestarikan kain lurik. Dengan ide produk yang unik dan baru kami
yakin bahwa target pasar kami—perempuan berusia 5-45 tahun, akan tertarik untuk
membeli produk kami.
b. Strategi Penetapan Harga
Kami menggunakan strategi markup pricing atau cost-based pricing yang
dilakukan dengan menambahkan margin keuntungan ke dalam biaya unit. Kami
berencana menambahkan markup sebesar 20% dari biaya produksi.
c. Strategi Penentuan Lokasi
Mengingat terbatasnya modal yang ada, pemasaran produk akan lebih fokus kami
lakukan secara online, baik melalui sosmed seperti instagram, facebook, twitter, dan
tiktok. Selain itu, kami juga akan mempromosikan lewat bazar produk khas daerah agar
produk kami akan semakin dikenal oleh masyarakat. Untuk penjualan melalui e-
commerce seperti shopee dan Tokopedia akan kami lakukan setelah produk dikenal oleh
masyarakat luas.
4. Analisis Pesaing
Banyaknya penjual yang menyediakan berbagai macam celana dari berbagai jenis kain di
pasar tentunya menjadi pesaing yang cukup kuat dan berat seperti jeans, kulot, dan celana
berbahan batik. Namun, mengingat ide yang dituangkan melalui produk less waste pants
dengan prinsip satu potong kain lurik menjadi satu buah celana, kami merasa bahwa
pesaingnya di Indonesia belum banyak.

E. Keuangan
1. Biaya tetap

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah


1. Hanger 8 Rp 2.500 Rp 20.000
2. Gantungan baju 1 Rp 100.000 Rp 100.000
3. Tempat penyimpanan celana 2 Rp 12.500 Rp 25.000
4. Biaya penyusutan     Rp -
Total Rp 145.000

2. Biaya variabel per 1x produksi

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah


1. Kain lurik 8 potong Rp 70.000 Rp 560.000
2. Kemasan 8 Rp 1.000 Rp 8.000
3. Logo stiker 8 Rp 700 Rp 5.600
4. Tenaga kerja   Rp 25.000 Rp 200.000
5. Biaya perjalanan     Rp 18.000
Total Rp 791.600

3. Biaya total = Biaya tetap + Biaya variabel


= Rp 145.000 + Rp 791.600
= Rp 936.600
4. Biaya dan Harga Per Unit (1 bulan 4x produksi)
 Biaya tetap = Rp 2.000
 Biaya variabel = Rp 791.600

Total biaya yang dikeluarkan dalam 1x produksi = Rp 2.000 + Rp 791.600

= Rp 793.600

total biayauntuk 1 x produksi


Biaya per unit =
produksi
Rp 793.600
=
8
= Rp 99.200
Harga jual per unit = Rp 120.000
5. Modal awal = Total biaya tetap + Biaya variabel 1x produksi
= Rp 145.000 + Rp 791.600
= Rp 936.600
6. Analisis Titik Impas (Break Event Point)
total biayauntuk 1 x produksi
 BEP Harga =
produksi
Rp 793.600
=
8
= Rp 99.200

total biayauntuk 1 x produksi


 BEP Produksi =
harga per unit
Rp 793.600
=
Rp 120.000
= 6,613 (dibulatkan menjadi 7)
Jadi, untuk mencapai titik impas dalam satu kali produksi less waste pants produk yang perlu
terjual yaitu 8 dengan harga jual setiap produknya Rp 120.000.
7. Analisis Keuntungan
 Pendapatan = produk less waste pants yang terjual x harga jual
= 8 x Rp 120.000
= Rp 960.000
 Keuntungan = pendapatan – total biaya untuk 1x produksi
= Rp 960.000 – Rp 793.600
= Rp 166.400
Jadi, keuntungan yang diperoleh dalam dari penjualan 8 produk less waste pants dengan
harga Rp 120.000 yaitu Rp 166.400.
8. Pengembalian Modal (Pay Back Period)
total biaya produksi
PBP =
laba usaha
Rp 936.600
= Rp166.400
= 5,628 (dibulatkan menjadi 6)
Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu enam kali produksi.

F. Analisis SWOT

Strength Weakness
- Tidak menghasilkan banyak limbah - Belum memiliki pengalaman yang
- Harga cukup terjangkau cukup
- Produk nyaman digunakan - Jumlah modal terbatas
- Produknya cukup unik - Pemasaran baru terbatas secara
- Menjadi sarana promosi mengenai online
kain lurik untuk generasi muda
Opportunities Threat
- Fashion menjadi salah satu hal yang - Terdapat beragam produk fashion lain
sangat diperhatikan oleh sebagian sejenis celana seperti: celana
besar masyarakat berbahan batik, jeans, dan kulot
- Belum ada produk dengan konsep yang - Celana berbahan kain lurik belum
sejenis banyak dikenal oleh masyarakat
Indonesia
- Produk rawan ditiru oleh produsen lain

G. Strategi SWOT
1. Strength:
 Terus menginovasi produk agar limbah yang dihasilkan semakin sedikit
 Gencar melakukan promosi terutama untuk generasi muda
2. Weakness:
 Mengikuti pelatihan untuk terus mengasah kemampuan yang kami miliki
 Mencari mentor yang dapat memberikan pertimbangan mengenai keputusan yang akan
diambil
 Gencar mencari investor agar modal yang diperoleh untuk dana usaha meningkat
3. Opportunities:
 Gencar dalam melakukan promosi
 Mengikuti event-event pengenalan produk daerah
4. Threat:
 Terus megikuti perkembangan fashion terbaru dan terus melakukan inovasi terhadap
produk

H. Anggaran Dana Dan Sumber Dana


Anggaran Dana
1. Biaya tetap

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah


1. Hanger 8 Rp 2.500 Rp 20.000
2. Gantungan baju 1 Rp 100.000 Rp 100.000
3. Tempat penyimpanan celana 2 Rp 12.500 Rp 25.000
4. Biaya penyusutan     Rp -
Total Rp 145.000
2. Biaya variabel – per 1 x produksi

No. Jenis Pengeluaran Jumlah Harga Satuan Jumlah


1. Kain lurik 8 potong Rp 70.000 Rp 560.000
2. Kemasan 8 Rp 1.000 Rp 8.000
3. Logo stiker 8 Rp 700 Rp 5.600
4. Tenaga kerja   Rp 25.000 Rp 200.000
5. Biaya perjalanan     Rp 18.000
Total Rp 791.600

Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel untuk 1 kali produksi

= Rp 145.000 + Rp 791.600

= Rp 936.600
Sumber pendanaan:

1. Dana pribadi

Anda mungkin juga menyukai