Naskah dan
Pemilihan& Penawaran
Bentuk Tim Identifikasi Ikatan Pelaksanaan
Penetapan Proposal
Kontrak
ALUR TANGGUNG JAWAB &
PARTISIPASI
Direktur/Wadir Kepala
Direktur Unit Terkait PPA
Memutuskan Bidang/Divisi
Menjabarkan
SDM
KERJASAMA RUMAH SAKIT
Memorandum of Understanding (MoU)
MoU adalah dokumen hukum/Pra perjanjian di mana isinya menjelaskan
perjanjian awal antara kedua pihak dan merupakan dasar untuk
mempersiapkan kontrak di masa depan (Sepaham)
MoU lebih tentang penawaran, pertimbangan, penerimaan, dan niat untuk
terikat secara hukum.
Memorandum of Understanding (MoU) terdiri atas dua kata, yakni;
Memorandum, yang merupakan ringkasan pernyataan tertulis
yang menjelaskan persyaratan perjanjian atau transaksi.
Understanding, yang merupakan pernyataan dari perjanjian
tidak langsung pada perjanjian lain yang bersifat informal atau
persyaratan longgar.
Karakteristik Nota Kesepahaman
(MoU)
1. MoU dibuat secara ringkas, seringkali bahkan hanya satu halaman.
2. MoU hanya hal-hal dasar atau umum.
3. MoU ini bersifat sementara (belum mengikat), yang akan diikuti
oleh perjanjian lain yang berisi lebih detail MoA
4. MoU memiliki periode waktu yang cukup singkat, misalnya satu
hingga lima tahun.
5. MoU adalah bentuk kesepakatan di bawah tangan.
6. MoU digunakan sebagai dasar untuk membuat perjanjian untuk
kepentingan banyak pihak, seperti investor, kreditor, pemegang
saham, pemerintah, dan lainnya.
Memorandum of Agreement (MoA)
1. MoA bentuk tindakan lanjutan setelah adanya
Nota Kesepahaman (MoU),
2. MoA bentuk tertulis (Mengikat) dari para pihak untuk
sepakat (bukan hanya sepaham) untuk melakukan
ataupun tidak melakukan sesuatu.
3. MoA udah sampai dalam ikatan saling menyepakati satu
sama lain. Sehingga bila kesepakatan itu dibatalkan
secara sepihak (wanprestasi) maka terdapat sanksi denda
maupun tuntutan pidana (penipuan).
FORMAT UMUM MoU
1. KOP dan Landasan Hukum
2. Maksud atau Tujuan,
3. Ruang Lingkup Kegiatan,
4. Realisasi Kegiatan,
5. Jangka Waktu,
6. Biaya Penyelenggaraan Kegiatan
7. Aturan Peralihan
8. Penutupan
9. Tanda Tangan
TEKNIS PENYUSUNAN
1) Identitas masing-masing pihak
2) Maksud dan tujuan kerjasama
3) Subyek dan obyek kerjasama
4) Ruang lingkup kerjasama
5) Cara pelaksanaan kerjasama
6) Jangka waktu
7) Penyelesaian perselisihan
8) Rencana Pembiayaan dan sumberdananya
9) Kesepakatan Bersama yang telah ditanda tangani oleh Direktur
rumah sakit dan atau disetujui Pemilik
PENYUSUNAN MoA Pemerintah
1) lingkup pekerjaan;
2) jangka waktu;
3) jaminan pelaksanaan;
4) tarif dan mekanisme penyesuaiannya;
5) hak dan kewajiban termasuk alokasi risiko;
6) standar kinerja pelayanan;
7) pengalihan saham sebelum KPBU beroperasi secara komersial;
PENYUSUNAN MoA Pemerintah
8) sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi ketentuan perjanjian;
9) pemutusan atau pengakhiran perjanjian;
10) status kepemilikan aset;
11) mekanisme penyelesaian sengketa yang diatur secara berjenjang, yaitu
musyawarah mufakat, mediasi, dan arbitrase/pengadilan;
12) mekanisme pengawasan kinerja
13) mekanisme perubahan pekerjaan dan/atau layanan;
14) mekanisme hak pengambilalihan oleh Pemerintah dan pemberi pinjaman;
15) penggunaan dan kepemilikan aset infrastruktur dan/atau pengelolaannya
16) pengembalian aset infrastruktur dan/atau pengelolaannya
PENYUSUNAN MoA Pemerintah
17) keadaan memaksa (Force Majaure)
18) pernyataan dan jaminan para pihak bahwa perjanjian sah
19) penggunaan bahasa dalam Perjanjian,
20) hukum yang berlaku, yaitu hukum Indonesia.
MUTU KERJASAMA RUMAH SAKIT
1. Analisis Informasi Mutu Dari Pelayanan Yang Disediakan Berdasar Kontrak Atau
Perjanjian
2. Rencana Tindak Lanjut Berdasar Atas Data Dan Informasi Tersebut.
3. Perjanjian Mencantumkan Indikator Mutu Yang Dapat Dipergunakan Untuk Mengukur
Mutu Pelayanan Yangdisediakan Berdasar Atas Kontrak Tersebut Dan Ditetapkan Oleh
Panitia Mutu Dan Keselamatan Pasien (PMPK)
4. Data Indikator Mutu Dikumpulkan Dan Dilaporkan Ke PMKP Dan Dianalisis, Dilaporkan
Serta Diteruskan Dan Ditindaklanjuti Sesuai Mekanisme Pelaporan PMKP
5. Frekuensi Pengumpulan Data, Dan Format Pengumpulan Data Dilakukan Sesuai
Regulasi
Panitia Mutu Dan Keselamatan Pasien
6. Monitoring Mutu Pelayanan Yang Disediakan Berdasar Atas Kontrak Atau Perjanjian Lainnya.
KERJASAMA DALAM CLAUSAL
AKREDITASI RS
1. Surat izin pengelolaan limbah B-3 yang masih berlaku atau perjanjian kerjasama dengan
pihak ke 3 yang mempunyai izin pengolah limbah B-3 dan tranporter yang masih berlaku.
2. Kerjasama rumah sakit yang merujuk dengan rumah sakit yang menerima rujukan yang
sering dirujuk.
3. Rumah sakit bekerjasama dengan rumah sakit lain dan badan-badan dalam
masyarakat yang bertanggung jawab terhadap seluruh atau sebagian dan proses
mendapatkan organ, bank organ, serta transportasi atau proses transplantasi.
4. Pemilihan laboratorium di luar rumah sakit (pihak ketiga) untuk kerjasama berdasarkan
pada sertifikat mutu dan diikuti perjanjian kerjasama
5. Laboratorium menetapkan dan melaksanakan program pengelolaan peralatan
laboratorium termasuk peralatan yang merupakan kerjasama dengan pihak ketiga
yang meliputi
KERJASAMA DALAM CLAUSAL
AKREDITASI RS
6. Kerjasama dengan PMI (Palang Merah Indonesia). Staf tersebut
bertanggung jawab terhadap semua aspek pelayanan darah di
rumah sakit.
7. Pemilihan radiodiagnostik, imajing dan radiologi intervensional di luar
rumah sakit (pihak ketiga) untuk kerjasama berdasarkan pada
sertifikat mutu dan diikuti perjanjian kerjasama sesuai peraturan
perundang- undangan.
8. Apabila terjadi kehabisan obat karena keterlambatan pengiriman,
stok nasional kurang, atau sebab lain yang tidak diantisipasi
sebelumnya saran substitusinya atau mengadakan perjanjian kerjasama
dengan pihak luar.
9. Bila sterilisasi dilakukan melalui kerjasama dengan pihak di luar
rumah sakit harus dilakukan oleh lembaga yang memiliki sertifikasi
mutu.
KERJASAMA DALAM CLAUSAL
AKREDITASI RS
10. Kapasitas penerimaan peserta didik sesuai dengan kapasitas
rumah sakit yang dicantumkan dalam perjanjian kerja sama;
11. Rumah sakit bekerja sama dengan praktisi kesehatan di luar rumah sakit
tentang tindak lanjut pemulangan.
CONTOH
PERJANJIAN KERJASAMA
Pencantuman nomor, hari, tanggal, bulan, tahun, dan
logo kedua belahpihak
Pada hari ini Senin tanggal dna puluh tiga Juli dua ribu delapan belas (23 Juli
2018 }, bertempat di Tabanan, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Pasal 4
Pasal 6
Pasal o
Pembiayaan
1. Seeala biaya yang timbul untuk pelaksanaan kegiatan bersumber dari ( isikan
sumber pendariaan) dan Ataneeuriz oleh .........(1S1 ihakn\*d$
2. PIfL4K ............ menerima pendanaan sesm1 denean kesepakatan
Perjdlljldo Kerja sama sebesar Rp .. .. .. ..(lslkan besar dana kerja sama)
Pasal fi
Jangka Yt'aktu
1. Perjanjian Kerja sama ioi berlaku sejak tanzeal ditandatangani oleh P* P *. PSU
dalam janeka waktu selama... . ... . . . ..... . ..... dan akan berakhir dengan
sendirin¿’a apablla kegiatan ›211@ diberikan telah sebesar seluruhnya dikerjakan.
2. Perjdlljlao Kerja sama rat dapat diperpanjang dan diakhiri berdasarkan
kesepakatan P* >. PDU di luar janeka waktu di atas dan masirnz asiria pihak harus
memberitahukan kepada PSU LAIN secara tertulis selainbat-lambatn›a
... .bulan) sebelutnriju.
Keadaan ñlemaksa/ Force:Wajeurc
1. Perjanjian Ken a sama irii akan berakhir atau batal denean seridirm2u apabila
terdapat ketentuan peiundanz-undanean atau kebijakan pemerintah atau keadaan
memaksa tyorce majeure) At tn keadaan akibat bencana alam seperti banjir
bandane gempa buns guriung melenis dan atau perang i’ang tidak
memuogkuikan Perjanjian Kerja sama irii dilaksanakan oleh P. 4 PITLM.
2. Pihak i’ane terkena keadaan memaksa tforce mn are wajib memberitahukan
kepada pihak lainnya paline lambat .. .. . ... . . . ... sejak perisiiiva tersebut
mernmpanya i’ang dibuktikan dengan keteranran pejabat i’ang bmimane.
Penyelesaian Perselisihan
Apabila timbul perbedaan pendapat atau kesalahpahaman dalam Perjanjian Kerja sama ion
P. PSU sepakat untuk menyelesaikaonju secara i usjuivarab dan mufakat.
asai g
Ketentuan Peralihan
Telaah Reinarrhcdati
Tujnaii Kerja sama
xaskdim›u
Naskah MnA
Rencana hI0iiiteriiig dan Evaluasi Tahn an
n rtnminria»onn« uoraroxe‹snasEv›xzunsi)