Anda di halaman 1dari 5

1.

Batik Megamendung

Asal : Cirebon, Jawa Barat


Arti : Sejarah batik megamendung berkaitan dengan kedatangan masyarakat Cina ke
Cirebon pada abad ke-16. Pada saat itu, Sunan Gunungjati yang sedang mengajarkan
agama Islam di Cirebon menikah dengan Ratu Ong Tien dari Cina, dan ia membawa
beberapa karya seni yang bermotif awan dari negara asalnya. Awan adalah simbol
dunia atas dalam paham Taoisme, dan oleh karena itu, motif megamendung bisa
melambangkan luasnya dunia.

2. Batik Kawung

Asal : Yogyakarta dan sekitarnya


Arti : Batik kawung adalah salah satu tipe batik paling tua di Indonesia, dan kabarnya,
motif ini memiliki dua macam arti yang berbeda. Beberapa orang percaya bahwa
motif batik kawung terinspirasi dari buah kawung (sejenis buah aren) yang dibelah
dua, tapi ada pula yang yakin bahwa motif ini berasal dari bentuk jenis kumbang yang
disebut kwangwung.Motif batik ini dapat ditemukan pada beberapa dinding candi
Hindu kuno, diantaranya Candi Prambanan, jadi batik ini dipercayai telah ada sejak
abad kesembilan. Meskipun begitu, batik kawung baru dikembangkan pada masa
kepemimpinan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan menjadi salah satu motif
batik larangan (motif batik yang hanya boleh digunakan oleh anggota Keraton.
3. Batik Sidoasih

Asal : Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah


Arti : Sidoasih adalah gabungan dari dua kata: 'sido' yang berarti terus-menerus, dan
'asih' yang berarti sayang. Nah, jadi kira-kira sidoasih berarti kasih sayang yang tidak
pernah berhenti. Karena memiliki arti kasih sayang, batik sidoasih biasanya
digunakan oleh pengantin Jawa agar pernikahan mereka penuh cinta dan kasih
sayang.

4. Batik Ceplok

Asal: Yogyakarta dan daerah sekitarnya


Arti: Bisa dibilang motif batik ceplok adalah pola dasar motif batik kawung. Pola batik
ceplok terinspirasi dari buah kawung yang dibelah empat, melambangkan Empat
Kebenaran Mulia dalam agama Buddha.
5. Batik Lereng

Asal: Kartasura, Jawa Tengah


Arti: Motif batik lereng adalah salah satu jenis batik yang pada zaman dahulu hanya
boleh digunakan oleh anggota Keraton Kartasura. Motif ini dibuat ketika keluarga
Keraton Kartasura kabur ke daerah pegunungan dan bersemedi untuk mendapatkan
wahyu, lalu mereka melihat lereng pegunungan dan menyalurkan visi tersebut ke
motif batik loreng. Motif batik ini menyimbolkan kesuburan.

6. Batik Sekar Jagad

Asal : Yogyakarta
Arti: Sekar jagad diambil dari kata 'kar jagad' yang berarti peta dunia dalam bahasa
Jawa. Motifnya pun tampak seperti kumpulan pulau. Selain itu, ada pula yang percaya
bahwa sekar jagad berasal dari kata 'sekar' yang berarti bunga dan 'jagad' yang berarti
dunia, membuat motif batik ini sebagai lambang keindahan beragam bunga yang ada
di dunia.
7. Batik Parang Rusak

Asal: Kartasura, Jawa Tengah


Arti: Parang diambil dari kata 'pereng' yang berarti pereng (lereng) tebing, itu
sebabnya pola batik ini memiliki bentuk diagonal. Kabarnya, motif batik parang rusak
ini diambil dari bentuk ombak yang menghantam karang pantai, menjadi simbol
konflik yang dialami manusia dalam menghadapi kejahatan.

8. Batik Cuwiri

Asal: Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah


Arti: Khas batik cuwiri adalah corak warna-warninya yang berasal dari tanaman soga.
Jenis batik ini biasanya digunakan dalam upacara mitoni yang memperingati tujuh
bulan masa kehamilan seorang ibu. Kata cuwiri sendiri berarti 'kecil-kecil'.
9. Batik Ulamsari Mas

Asal: Bali
Arti: Ulamsari mas adalah salah satu motif batik yang berasal dari Bali. Motif ini
biasanya menampilkan ikan dan udang, menunjukkan kekayaan alam Bali dan mata
pencaharian yang populer di kalangan masyarakat Bali, yaitu nelayan

10. Batik Tambal

Asal: Yogyakarta
Arti: Bisa ditebak dari namanya kalau motif batik ini bertujuan untuk melekatkan
sesuatu untuk memperbaiki hal-hal yang rusak. Motif batik tambal terdiri dari
gabungan beragam motif batik yang digabung menjadi selembar kain, dan karena
makna dibaliknya, batik ini biasanya digunakan untuk menyelimuti dan
menyembuhkan orang yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai