Batik Ciptoning
Batik ini berasal dari daerah Yogyakarta, namun daerah lainnya banyak
yang memproduksi dengan pengembangan motif dan warnanya. Motif ciptoning
termasuk dalam pola ceplok (bentuk geometris yang diulang dan saling
berhubungan).
Motif ini menceritakan Arjuna yang mesu diri, manembah, dan manekung
sehingga berhasil mengalahkan segala godaan dan hawa nafsu jahat dan menjadi
Begawan Ciptoning Mintaraga.
2. Batik Cuwiri
Motif batik yang merupakan salah satu ciri khas lain kota yang terkenal
dengan kota udang, Cirebon, ini ternyata memiliki kisah sejarah. Motif batik
megamendung konon katanya merupakan sebuah hasil asimilasi budaya antara
penduduk asli Cirebon dengan pemahaman filsafat yang dibawa masyarakat
China. Mereka dulu masuk ke Cirebon melalui pelabuhan di Cirebon yang konon
dulu salah satu pelabuhan perdaganan yang cukup ramai.
4. Batik Liris
Batik Motif Udan Liris merupakan salah satu motif busana daerah di
Wonopringgo. Wonopringgo terletak di daerah selatan kota Pekalongan,
tepatnya diantara kota Pekalongan dan kabupaten Pekalongan.
motif batik udan liris mengajarkan kepada kita generasi penerus bangsa untuk
tetap istiqomah dalam menjalankan ikhtiar mencari rejeki. Halangan dan rintangan
bukan menjadi kendala, tetapi justru sebaliknya bisa menjadikan pemicu untuk
mencapai hasil yang jauh lebih baik.
5. Batik Krawung
Batik Kawung adalah motif tua yang berasal dari tanah Jawa yang
berbentuk seperti kolang-kaling disusun pada empat sudut persegi. Motif ini
menurut catatan penelitian sudah ada sejak abad ke-9 dulu. Namun konon batik
Kawung baru mulai berkembang pada jaman Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat, yaitu tahun 1755 pada abad ke-18.
6. Batik Krawitan
Batik parang rusak berasal dari daerah yogyakarta. Asal usul nama Parang
berasal dari Pereng yang berarti lereng. Nama ini bersesuaian dengan pola
Perengan pada kain. Perengan merupakan penggambaran sebuah garis menurun
dari tinggi ke rendah secara diagonal. Desain garis turun ini merupakan lambang
estafet (lanjutan) perjuangan dari golongan tua kepada para pemuda. Hingga
kemudian, batik ini sering dijadikan sebagai hadiah oleh raja-raja kepada anak-
anaknya.
8. Batik Garuda
Asal daerah: Keraton Surakarta, Jawa Tengah. Kata gurda berasal dari kata
garuda, yaitu nama sejenis burung besar mempunyai dua buah sayap (lar) dan
ditengah-tengahnya terdapat badan dan ekor. Ia dipercaya mempunyai kedudukan
yang sangat penting juga dianggap sebagai binatang yang suci karena digunakan
Sang Hyang Wisnu (dewa matahari) sebagai kendaraan menuju nirwana.
Berdasarkan peristiwa diatas, Gurda dijadikan lambang matahari yang selalu
menerangi kehidupan umat manusia di dunia, juga lambang kekuasaan yang adil
dan mengayomi rakyat.
9. Batik Meru
Batik Merak Berasal dari daerah di wilayah Priangan. Burung burung yang
menghiasi atap atap dan langit langit wilayah udara Indonesia memiliki narasi
cerita perjalanan asal usul dari mana rumah mereka berasal.