Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGANTAR EKONOMI

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam


Mendorong Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Kolaka

DI

OLEH:

NAMA: Anita Hayatri


NIM: 191821129
KELAS: A AKUNTANSI
2019
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA

Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam


Mendorong Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Kolaka
A. Apa itu usaha mikro kecil dan menengah?
Sebenarnya, Apa itu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)?
Pengertian UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan
maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha
mikro.
Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang definisi UMKM, diantaranya
adalah:
1. Ina Primania
Menurut Ina Primiana, pengertian UMKM adalah pengembangan empat
kegiatan ekonomi utama yang menjadi motor penggerak pembangunan
Indonesia, yaitu;

 Industri manufaktur
 Agribisnis
 Bisnis kelautan
 Sumber daya manusia

Selain itu, Ina Primiana juga mengatakan bahwa UMKM dapat diartikan
sebagai pengembangan kawasan andalan untuk mempercepat pemulihan
perekonomian untuk mewadahi program prioritas dan pengembangan
berbagai sektor dan potensi. Sedangkan usaha kecil merupakan peningkatan
berbagai upaya pemberdayaan masyarakat.

2. Rudjito

Menurut Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha yang punya peranan


penting dalam perekonomian negara Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja
yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya

B. Perkembangan usaha mikro dan menengah dalam pendorong


perkembangan ekonomi di kabupaten kolaka

Sektor Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) menjadi anadalan dalam


penyerapan tenaga kerja. Bahkan tahun 2017 UMKM bisa menyerap tenaga
kerja sebanyak 53.684 orang.Sekretaris Daerah Kolaka, Poitu Murtopo
mengatakan sektor UMKM menjadi salah saktor unggulan dalam penyerapan
tenaga kerja. Dengan berkembangnya UMKM maka perekonomian juga bisa
lebih baik terus.
“Sektor UMKM ini, mudah dikembangkan oleh warga karena tidak harus
memiliki modal besar. Jadi hanya masyarakat yang tidak kreatif yang
menganggur di Kolaka” katanya.

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selama ini kata Poitu,
dilakukan pemerintah juga menjadi salah satu pendorong perekonomian
daerah.

“Salah satu upaya yang dilakukan sebagai bagian dari strategi mendorong
pertumbuhan perekonimian daerah tersebut adalah dengan mendorong
pengembangan UMKM melalui upaya peningkatan kapasitas UMKM di
Kolaka,” ujarnya.

Disebutkan, jumlah tenaga kerja yang diserap melalui sektor UMKM tersebut
tersebar pada 22.895 unit usaha yang terdiri 22.624 unit usaha mikro kecil
dan 271 unit yang masuk kategori usaha menegah besar.

“Sektor UMKM ini ikut mendorong pengurangan pengangguran di Kolaka. Jika


penyerapan tenaga kerja sektor UMKM ini terus menigkat maka akan
mengurangi angka kemiskinan di daerah,” katanya.(hud)

Sektor Usaha mikro kecil menegah (UMKM) di Kabupaten Kolaka, Provinsi


Sulawesi Tenggara, mampu menyerap tenaga kerja di daerah itu sebanyak
53.684 orang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kolaka, Poitu Murtopo, di Kendari,


Senin, mengatakan sektor UMKM ini memang menjadi salah saktor unggulan
dalam penyerapan tenaga kerja di daerah itu.
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selama ini kata Poitu,
dilakukan pemerintah juga menjadi salah satu pendorong perekonomian
daerah.

"Salah satu upaya yang dilakukan sebagai bagian dari strategi mendorong
pertumbuhan perekonimian daerah tersebut adalah dengan mendorong
pengembangan UMKM melalui upaya peningkatan kapasitas UMKM," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka melalui Dinas Pariwisata (Dispar)


mengajak para pelaku Usaha Kecil dan Menegah (UKM), khususnya di sektor
kuliner untuk meningkatkan kreativitas dalam pengembangan usaha.
Guna mewujudkan kemandirian kreativitas tersebut, Dispar Kabupaten
Kolaka menggelar Workshop Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbaris
Kuliner.

Agenda tersebut dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan


Pembangunan Setda Kolaka, Mustajab mewakili Bupati Kolaka, H.Ahmad Safei.

Kegiatan tersebut diselenggarakan Dispar Kabupaten Kolaka dan bersinergi


dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta kelompok
pegiat pelaku UKM.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak pengusaha kuliner selalu menciptakan


dan membuat ide-ide kreatif dalam pengembangan usaha.

Asisten II Setda Kolaka, Mustajab mengatakan, industri kreatif menjadi pokok


pembahasan penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Kolaka.

“Industri kreatif di Kabupaten Kolaka diyakini memberikan kontribusi yang


signifikan terhadap perekonomian daerah,” ujar Mustajab.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kolaka, I Nyoman
Suastika mengungkapkan, salah satu usaha yang cukup menarik perhatian
industri kreatif ada pada sektor kuliner, yang saat ini sedanf marak dan
berkembang di kawasan Kolaka. Sektor ini melibatkan peran berbagai elemen
seperti pemerintah, lembaga keuangan, asosiasi, media masaa, agen wisata
dan evet organizer serta lembaga pendidikan dan pelatihan.

“Setiap elemen memiliki peran yang berbeda-beda dalam mendukung


berkembangnya sektor industri kreatif di Kabupaten Kolaka. Peran dari
semua stakeholder dalam pengembangan industri kreatif saling terkait dan
bersinergi,” jelasnya.

Lebih lanjut, I Nyoman Suastika menambahkan, dalam menciptakan menu


makanan, harus membuat inovasi yang dapat mengangkat ciri khas suatu
daerah, sehingga daerah tersebut mudah dikenal dengan hanya melihat
makanan yang disajikan.

I Nyoman Suastika juga mengajak kepada para pelaku usaha yang berjualan di
pusat wisata kuliner Kolaka agar bisa menjaga kenyamanan bagi para
pengunjung, serta selalu menjaga kebersihan kawasan wisata kuliner agar
tidak kelihatan kumuh.

Anda mungkin juga menyukai