Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MANAJEMEN STRATEJIK

STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL


Disusun Oleh:

Fildan Fanani (20191111046)


Ariq Akbar Rabbani (20191111011)

MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK


JURUSAN MANAJEMEN
INDONESIA BANKING SCHOOL
JAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nyalah kami diberi kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan makalah
Manajemen Stratejik yang berjudul “Strategi Tingkat Fungsional ”.

Kami berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta menambah
wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang analisis lingkungan eksternal.. Dalam
pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat banyak terdapat
kekurangan dan masih membutuhkan kritik dan saran.

Akhir kata tim penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Aamiin.

Jakarta, 8 November 2021

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................................4
Rumusan Masalah ..........................................................................................................4
Tujuan ............................................................................................................................4

BAB II ISI
Stratgegi Fungsional ......................................................................................................5
Manajemen Pemasaran...................................................................................................6
Manajemen Sumber Daya Manusia ...............................................................................8
Manajemen Operasi/Produksi ......................................................................................10
Manajemen Keuangan dan Akuntansi .........................................................................12
Manajemen Reaserch dan Development (R&D)..........................................................14
Manajemen Sistem Informasi ......................................................................................15

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ..................................................................................................................20
Saran ............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap perusahaan membutuhkan strategi sebagai salah satu cara yangdigunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen yang akan
menempatkan perusahaan pada posisi yang dikehendaki. Dalam pencapaian tujuan, perusahaan
harus mengambil keputusan yang tepat dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut.Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kemampuannya untuk dapat
mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki untuk menangkap kesempatan
(opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang adadalam usahanya, serta mengevaluasi
lingkungan internalnya, yaitu mengenai kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness).Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, dibutuhkan kejelian dari pihak
manajemen dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang membawa pengaruh terhadap
keberhasilan strategi tersebut.
Oleh karena itu, manajer perlumemperhatikan lingkungan, baik itu lingkungan di masa
sekarang, maupun di masa yang akan datang, sebagai dasar dalam penentuan langkah-langkah
pengambilan keputusan perusahaan serta menganalisis lingkungan secara sistematis agar
perusahaan mampu merumuskan strategi yang paling efektif bagi kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan.
Semakin brerkembangnya arus gobalisasi menjadi semakin luas dan kompleks.Hal ini
tentu saja berdampak terhadap kegiatan perusahaan. Berbagai aspek lingkungan usaha dari suatu
perusahaan tidak hanya pada lingkungan eksternal yang bersifat uncontrollable atau tidak bisa
dikendalikan, yang meliputi aspek ekonomi, teknologi, politik, sosial budaya, dan persaingan,
tetapi juga lingkungan internal yang bersifat controllable atau dapat dikendalikan, yang meliputi
aspek-aspek fungsional strategis serta sumber daya yang ada. Oleh karena itu, perusahaan harus
tanggap terhadap tuntutan lingkungan guna mempertahankan posisi perusahaan dalam mencapai
tujuan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa, termasuk juga perusahaan radio,
memiliki karakteristik dan klasifikasi yang berbeda dengan perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi. Jasa (services) dan barang (goods) mungkin bisa dikatakan sama karena kedua-
duanya sama-sama dibutuhkan oleh konsumen, tetapi kedua jenis produk ini memiliki karakter
yang berbeda. Untuk menjaga hal itu agar tetap berjalan sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan dan mengantisipasi perubahan yang ada, tentu dibutuhkan tindakan berkelanjutan
dari perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

4
Dalam menyusun makalah ini terdapat rumusan masalah yang akan dibahas, antara lain:
1. Apa saja strategi fungsional yang dilakukan perusahaan?
2. Bagaimana sumber keputusan yang dibuat dalam membuat strategi fungsional?
3. Bagaimana cara penghindaran strategi yang akan dilakukan perusahaan?
4. Bagaimana perusahaan memilih strategis perusahaan?
5. Bagaimana kebijakan yang dibuat perusahaan atas strategi yang dibuat?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Fungsional


Strategi fungsional adalah pendekatan area fungsional yang diperlukan untuk mencapai
perusahaan dan tujuan bisnis unit dan strategi dengan memaksimalkan produktivitas sumber
daya. Hal ini berkaitan dengan pengembangan dan memelihara kompetensi khas untuk
memberikan perusahaan atau unit bisnis dengan keunggulan kompetitif. Sama seperti sebuah
perusahaan multidivisional memiliki beberapa unit bisnis, masing-masing dengan strategi
bisnis sendiri, masing-masing unit bisnis telah menetapkan departemen sendiri yang masing-
masing dengan Strategi fungsional sendiri.
Orientasi strategi fungsional ditentukan olehs trategi unit usaha induknya. Sebagai contoh,
sebua hunit bisnis mengikuti strategi kompetitif diferensiasi dengan kualitas tinggi
memerlukan strategi fungsional manufaktur yang menekankan jaminan kualitas yang
tinggi,proses lebih mudah, volume produksi tinggi; strategi fungsional sumber daya manusia
yang menekankan perekrutan dan pelatihan yang sangat terampil, tapi mahal, tenaga kerja;
dan pemasaran Strategi fungsional yang menekankan saluran distribusi "menarik,"
menggunakan iklan untuk meningkatkan permintaan konsumen, lebih dari"mendorong,"
menggunakan tunjangan promosi untuk pengecer. Jika unit bisnis yang mengikuti strategi
bersaing murah, namun,yang berbeda dari strategi fungsional akan diperlukan untuk
mendukung strategi bisnis.Sama seperti strategi kompetitif mungkin perlu bervariasi dari
satuwilayah di duniayang lain, strategi fungsional mungkin perlu bervariasi dari daerah ke
daerah. Ketika Mr Donut di perluas ke Jepang, misalnya, itu harus donat pasar bukan sebagai
sarapan, tetapi sebagai makanan ringan. Karena Jepang tidak sarapan kopi dan donat,
mereka lebih suka makan donat di sore hari atau malam. Restoran Mr.Donut dengan
demikian terletak dekat stasiun kereta api dan supermarket. Semua tanda-tanda dalam bahasa
Inggris untuk menarik kepentingan Barat dari Jepang.

5
2.2 Manajemen Pemasaran
Peran dan fungsi pemasaran adalah bagaimana untuk mencapai sasaran perusahaan
dengan menghasilkan penjualan produk/jasa yang menguntungkan di pasaran. Strategi
tingkat fungsional pemasaran ini akan memberikan pedoman kepada manajer pemasaran
dalam menentukan siapa yang akan menjual apa, kepada siapa, di mana, berapa banyak dan
dengan cara yang bagaimana. Strategi ini biasanya diawali dengan melakukan segmentasi,
penentuan Target Market dan positioning. Kemudian atas dasar itu disusunlah bentuk
penawaran perusahaan pada pasarnya berupa pengembangan dari masing-masing unsur
marketing mix yang biasa juga disebut dengan 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion.
Penggunaan unsur-unsur bauran tidak harus mengikuti 4P, dapat dilakukan dengan mengikuti
konsep lain yang ada di dalam pemasaran sepert mega marketing atau dapat juga menerapkan
konsep pemasaran relasional.
Dengan memanfaatkan strategi pengembangan pasar (Market Development Strategy),
perusahaan atau unit bisnis dapat : menangkap pangsa yang lebih besar dari pasar yang ada
untuk saat ini melalui kejenuhan dan penetrasi pasar (Market Penetration), atau
mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada. Dengan menggunakan strategi
pengembangan produk, perusahaan atau unit bisnis dapat mengembangkan produk baru
untuk pasar yang sudah ada atau mengembangkan produk baru untuk pasar baru. Beberapa
strategi pemasaran lain ada dalam kategori pasar, lini produk, distribusi, penetapan harga dan
kredit, dan iklan, serta promosi.Dalam pelaksanaan STP (Segmenting, Targeting dan
Positioning) harus dipahami bagaimana manajemen perusahaan memandang pasar bisnis
yang dilayani untuk mengetahui bagaimana cara pasar dikelompokan dan menentukan satu
atau lebih pasar yang akan dijadikan sasaran pelayanan. Posisi persdaingan dari penawaran
perusahaan di pasar sasarannya juga harus diperhatikan sehingga dapat menentukan
posisitioning yang akan dilakukan bagi produk perusahaan. STP merupakan suatu proses
penentuan siapa yang akan dilayani perusahaan dan bagaimana menempatkan produk
perusahaan di dalam fikiran pasar/konsumen.
Dalam mengembangkan unsur-unsur marketing mix dapat digunakan pertanyaan-
pertanyaan berikut :
- Produk :
1. Produk yang mana yang akan diutama?
2. 2. Produk yang mana yang akan memberikan kontribusi laba yang paling besar?
3. 3. Apa citra produk yang akan ditonjolkan?
4. Kebutuhan konsumen yang mana yang akan dipenuhi produk kita?
5. Apa perubahan yang akan mempengaruhi orientasi pelanggan kita?
6. Dan lain-lain
- Harga :
1. Apakah kita akan bersaing dengan harga?
2. Dapatkah kita menjalan diskon atau modifikasi harga lainnya?
3. Apakah perlu standar harga nasional, regional dan Internasional?
4. Berapa margin laba kotor yang kita inginkan?
5. Apakah harga ditetapkan berdasarkan biaya, permintaan atau persaingan?

6
6. Dan lain-lain
- Tempat :
1. Berapa tingkat liputan/cakupan pasar yang kita inginkan?
2. Adakah wilayah geografis pasar yang perlu diprioritaskan?
3. Apakah saluran pendistribusian yang digunakan?
4. Bagaimana saluran pemasaran tersebut dimanajemeni?
5. Apakah penjualan di organisir menurut wilayah pasar, segmen / produk?
- Promosi :
1. Jenis promosi yang manakah yang lebih diutamakan?
2. Pesan apakah yang akan diutamakan untuk sampai pada konsumen?
3. Media manakah yang akan digunakan?

Dalam menerapkan segmentasi market, Anda dapat merujuk pada beberapa dasar
pelaksanaannya. Adapun beberapa dasar atau jenis-jenis segmentasi pasar adalah sebagai
berikut:
1. Segmentasi Geografis (Geographic Segmentation)
Segmentasi geografis merupakan segmentasi pasar yang dinilai paling mudah.
Segmentasi ini menciptakan kelompok sasaran pelanggan yang berbeda berdasarkan
batas geografis. Karena pelanggan potensial memiliki preferensi, kebutuhan, dan minat
yang berbeda berdasarkan geografi mereka, memahami iklim dan wilayah geografis
kelompok pelanggan dapat membantu menentukan di mana tempat yang paling sesuai
untuk menjual produk, melakukan pemasaran, dan memperluas bisnis.
2. Segmentasi Demografis (Demographic Segmentation)
Segmentasi demografis mengurutkan pasar berdasarkan elemen demografis
seperti usia, pendapatan, pendidikan, ras, jenis kelamin, ukuran keluarga, pekerjaan,
kebangsaan, dan masih banyak lagi. Segmentasi ini merupakan salah satu bentuk
segmentasi yang paling sederhana dan paling umum digunakan karena produk dan
layanan apa yang kita beli, bagaimana kita menggunakan produk-produk itu, dan
seberapa banyak kita rela membelanjakan uang kita untuk sebuah produk sering kali
didasarkan pada faktor-faktor demografis.
3. Segmentasi Psikografis (Psychographic Segmentation)
Segmentasi psikografis memperhitungkan aspek psikologis perilaku konsumen
dengan membagi pasar sesuai dengan ciri-ciri kepribadian, gaya hidup, pendapatan, dan
minat konsumen. Pasar besar seperti yang ditargetkan oleh perusahaan peralatan olahraga
umumnya menggunakan segmentasi psikografis ketika mengelompokkan pelanggan
mereka ke dalam kategori orang yang peduli dengan hidup sehat dan kebiasaan
berolahraga.
4. Segmentasi Perilaku (Behavioral Segmentation)

7
Segmentasi perilaku membagi pasar berdasarkan perilaku dan pola pengambilan
Keputusan, seperti pembelian, konsumsi, gaya hidup, dan penggunaan. Misalnya,
pembeli dari usia muda mungkin cenderung lebih sering membeli makanan dengan
tampilan yang unik, sementara kelompok konsumen yang lebih tua mungkin cenderung
membeli makanan sehat. Mengelompokkan pasar berdasarkan perilaku pembelian
semacam ini memungkinkan Anda atau marketer untuk dapat mengembangkan
pendekatan yang lebih tertarget.
Langkah Product Positioning
1. Pilih Kriteria Utama
2. Peta Diagram
3. Plot pesaing produk
4. Cari tempat yg sesuai
5. Kembangkan Rencana Pemasaran

2.3 Sumber Daya Manusia


Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya
untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan
bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja
bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah. Dalam
menentukan strategi fungsional, manager strategi harus :
a. Mengidentifikasikan kompentensi inti perusahaan atau unit bisnis,
b. Memastikan bahwa kompetensi tersebut terus menerus diperkokoh
c. Mengelola kompetensi – kompetensi dalam suatu cara yang melindungi keunggulan
kompetitif yang telah tercipta Apabila keunggulan kompetitif rendah, maka
perusahaan sebaiknya melakukan outsourcing. Keputusan outsourcing tergantung dari
nilai tambahan total aktivitas yang dipertimbangkan dan jumlah keunggulan
kompetitifnya.

Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM terwujud dalam
empat macam hubungan :
1. Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang lainnya menganggap fungsi
SDM relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan
maupun aset perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM.
Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis
perusahaan. Jadi SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki
pengaruh, karena meskipun sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai
mitra bisnis yang strategis.
3. Hubungan Dua Arah
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan
strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat dipercaya. SDM
8
berperan dalam penentuan arah strategis perusahaan dan sudah dijadikan mitra
strategis.
4. Hubungan Integratif
Ditandai oleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan
perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya
mitra bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis. Manajemen sumber
daya manusia (SDM) berperan terutama dalam pengelolaan SDM organisasi mulai
dari perencanaan, rekrutmen, pengembangan, dan pemeliharaan (maintenance),
sehingga dengan begitu organisasi dapat memastikan bahwa SDMmemberikan
keunggulan kompetitif bagi organisasi. Selanjutnya, dengan adanya tantangan dan
perubahan peran manajemen sumber daya manusia pada beberapa dekade terakhir,
menuntut organisasi/perusahaan untuk lebih proaktif dan melakukan pendekatan
strategik di pasar.

Untuk mencapai keefektifan maksimal dari pengelolaan fungsi SDM, maka manajemen
sumber daya manusia harus terlibat secara integral di dalam proses manajemen strategik
organisasi/perusahaan. Artinya, manajemen sumber daya manusia harus :
1. Memiliki input ke dalam rencana strategik, baik dalam isu-isu yang berhubungan
dengan manusia maupun di dalam hal kemampuan pool sumber daya manusia
mengimplementasikan alternatif strategik tertentu;
2. Memiliki pengetahuan spesifik tentang sasaran strategik organisasi;
3. Mengetahui tipe-tipe keahlian, perilaku, dan sikap karyawan apa yang dibutuhkan
untuk mendukung rencana strategik; dan
4. Mengembangkan program-program yang memastikan bahwa karyawan memiliki
keahlian, perilaku, dan sikap yang dibutuhkan tersebut.

Strategi MSDM adalah strategi yang dimiliki oleh setiap perusahaan atau unit bisnis yang
digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang seringkali muncul dalam perusahaan yang
berhubungan dengan masalah sumber daya manusia dari perusahaan atau unit bisnis itu
sendiri. Strategi MSDM lain berkaitan dengan pertanyaan tentang promosi dari dalam atau
rekrutmen manajer dari luar perusahaan.Strategi bidang fungsional ini merupakan salah satu
bidang yang dapat mengantarkan perusahaan mencapai strategi umumnya. Beberapa kasus
perusahaan sukses dibangun dengan kekuatan utama dalam strategi fungsi SDM-nya. Oleh
karena itu SDM tidak dapat lagi dianggap sebagi suatu aktifitas rutin harian yang hanya
sekedar mengurusi adminitrasi karyawan saja tetapi harus menjadi fungsi yang mendukung
terciptakan kekuatan bersaing perusahaan terutama dalam persaingan global.Strategi SDM
haruslah mengarah pada pengembangan kemampuan manajerial dan teknis karyawan dan
manajer untuk kemudian dapat di manfaatkan secara optimal dalam menjalankan bisnis
perusahaan. Strategi fungsional ini juga meliputi elemen fungsi operasional dari manajemen
sumber daya manusia itu sendiri seperti:
a) Rekrutmen, seleksi dan orientasi.
b) Pengembangan karir dan pelatihan.
c) Kompensasi.
d) Evaluasi, disiplin dan pengambangan.
e) Hubungan kekaryawanan dan kesempatan kerja yang adil.

9
Semua fungsi tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga dapat membentuk suatu
keunggulan perusahaan dalam bidang SDM yang nantinya tentu akan dapal mendorong
terciptanya suatu distinctive competencies.
Strategi-strategi dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM), system informasi dan
bidang-bidang fungsional penting lain bagi perusahaan adalah bervariasi menurut jenis
industrinya. Strategi Manajemen SDM, perlu menjawab permasalahan apakah perusahaan
harus menyewa karyawan / tenaga kerja yang kurang terampil dalam jumlah besar yang
tentunya akan menerima upah rendah, melakukan pekerjaan berulang-ulang dan cenderung
berhenti setelah waktu tertentu (kontrak selesai) yang cukup singkat. Lain halnya strategi
yang dilakukan oleh restoran McDonald’s, menyewa karyawan / tenaga kerja yang sangat
terampil dalam jumlah yang relatif sedikit dengan upah yang tinggi, dapat dilatih dan
dikembangkan dengan cepat agar dapat dengan cepat berpartisipasi dengan tim-tim otonomi.
Banyak perusahaan menggunakan pekerja buruh waktu dan karyawan sementara dan juga
bereksperimen dengan menyewa / mengontrak karyawan dari agen pengadaan tenaga kerja.
Untuk mengurangi biaya dan memperoleh fleksibilitas yang lebih tinggi, banyak perusahaan-
perusahaan di Amerika Serikat menyewa tenaga kerja lebih dari satu juta pekerja pada tahun
1993. Pendekatan pelatihan manajemen perlu dbuat untuk strategi bersaing perusahaan / unti
bisnis. Sebagai contoh : semakin prospektif suatu strategi bisnis, semakin penting pelatihan
lintas fungsional. Sebaliknya, pihak yang bertahan akan menekankan pengembangan
keterampilan di dalam bidang-bidang fungsional. Strategi Manejemen SDM lain berkaitan
dengan pertanyaan tentang promosi dari dalam atau rekruitmen manajer dari luar perusahaan.

2.4 Manajemen Operasi/Produksi


Strategi operasi menentukan bagaimana dan dimana sebuah produk atau jasa dibuat,
tingkat integrasi vertikal yang dibutuhkan, dan penyebaran sumber daya fisik yang
diperlukan, dan hubungan dengan pemasok yang diinginkan. Strategi operasi memiliki
beberapa karakteristik berdasarkan strategi kompetitif dari perusahaan atau unit bisnis yang
memiliki bagian operasi.Strategi pemanufakturan juga harus menjawab permasalahan
integrasi vertikal, yaitu keputusan untuk membuat atau membeli. Strategi operasi merupakan
bagian inti dari setiap perusahaan karena bidang inilah yang akan bertanggung dalam
mengubah masukan menjadi keluaran bernilai berupa produk yang akan disampaikan pada
konsumen. Strategi operasional ini haruslah memedomani keputusan mengenai :
1. Sifat dasar dari sistem manjemen produksi/operasi perusahan, menyeimbangkan
antara masukan investasi dan keluaran operasi.
2. Lokasi, disain fasilitas dan perencanaan proses jangka pendek.Adapun stretegi
fungsional kunci dalam bidang produksi/operasional adalah :
- Fasilitas dan peralatan.
- Pembelian.
3. Perencanaa dan pengendalian operasi.

Strategi produksi/operasional harus dikoordinasikan dengan strategi fungsional lainnya


terutama strategi pemasaran. Berikut ini beberapa elemen strategi yang berkaitan dengan
strategi fungsi pemasaran dan fungsi lainnya :

10
1. Bersaing sebagai penyedia produk berbiaya rendah.
2. Bersaing sebagai penyedia produk berkualitas tinggi.
3. Mengutamakan pelayanan pelanggan.
4. Meluncurkan produk baru dalam frekuensi tinggi dan cepat.
5. Pertumbuhan absolut.
6. Berusaha melakukan integrasi vertikal.
7. Kapasitas cadangan untuk fleksibilitas.
8. Konsolidasi.
9. Menyebarkan pemrosesan layanan.
10. Penekanan penggunaan mekanisasi, otomasi dan robot.

Strategi operasi menentukan bagaimana dan dimana produk atau jasa yang akan
diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi, penyebaran sumber daya fisik,
dan hubungan dengan pemasok. Hal ini juga harus berurusan dengan tingkat optimal
teknologi perusahaan yang harus digunakan dalam proses operasinya. Advanced
Manufacturing Technology (AMT) adalah merevolusi operasi di seluruh dunia dan harus
terus memiliki dampak yang besar sebagai perusahaan berusaha untuk mengintegrasikan
beragam kegiatan bisnis dengan menggunakan computer dibantu prinsip desain dan
manufaktur (CAD /CAM). Investasi tersebut juga bertindak untuk meningkatkan biaya tetap
perusahaan dan bias menyebabkan masalah yang signifikan jika perusahaan tidak dapat
mencapai lingkup atau skala ekonomi.
Strategi operasi menentukan bagaimana dan dimana sebuah produk / jasa diproses atau
dibuat, tingkat integrasi vertical yang dibutuhkan dan penyebaran sumber daya fisik yang
diperlukan, dan hubungan dengan pemasok yang diinginkan. Untuk memulai, strategi
operasional perusahaan akan dipengaruhi oleh siklus hidup produk. S. Kotha dan D. Orne
menyatakan bahwa strategi operasi memiliki beberapa karakteristik, berdasarkan strategi
kompetitif dari perusahaan atau unit bisnis yang memiliki bagian operasi. Strategi
pemanufakturan juga harus menjawab permasalahan integrasi vertical yaitu keputusan untuk
membuat atau membeli. Teknologi-teknologi baru dalam komunikasi, logistik dan system
informasi telah mengurangi popularitas integrasi vertical dalam pemanufakturan. Integrasi
Quasi yaitu perusahaan membeli kepemilikan sebagian dari pemasok atau distributor kunci,
menjadi semakin popular. Pemasok internal perusahaan juga digunakan oleh sebuah jaringan
kerja dari pemasok eksternal independen yang dihubungkan oleh kontrak jangka panjang dan
hubungan personal yang dekat.

- Pengaruh Strategi Bisnis Terhadap - Penekanan kuat pada penghilangan


Strategi Operasi persediaan
- Strategi Bersaing bersama - Standar produksi tingkat tinggi
- Karakteristik Strategi Operasi
- Penekanan yang kuat pada - Aliran material dan mesin tingkat
kepemimpinan Biaya tinggi
- Penekanan yang kuat pada - Penekanan yang kuat pada
pengurangan dan pengendalian biaya diferensiasi
- Ketrampilan teknik tingkat tinggi
11
- Penekanan kuat pada produk dan - Keterampilan teknik tingkat tinggi
jasa bernilai premium - Fleksibilitas penjadwalan produksi
- Kompleksitas produk tingkat tinggi tingkat tinggi
- Berbagai variasi produk akhir
Strategi operasi juga harus berkaitan dengan tingkat optimal yang harus digunakan
perusahaan dalam proses organisasinya. Advanced Manufacturing Technology (AMT) akan
merevolusi operasi dengan cakupan dunia dan akan sangat berpengaruh jika perusahaan
mengintegrasi berbagai kegiatan bisnis dengan menggunakan prinsip rancang dengan
bantuan komputer (Computer Aided Design / CAD) dan pemanufakturan dengan bantuan
komputer. Kegunaan CAD / CAM, sistem pemanufakturan fleksibel, sistem yang terkendali
oleh komputer, alat-alat otomatis, robot, perencanaan sumber daya pemanufakturan
(Manufacturing Resource Planning / MRP), teknologi produksi teroptimasi dan penyaluran.
Just In Time / JIT, memberi kontribusi terhadap fleksibilitas yang lebih tinggi, waktu respon
yang cepat dan produktivitas yng lebih tinggi.

2.5 Manajemen Keuangan dan Akuntansi


Tujuan strategi keuangan adalah untuk menyediakan perusahaan struktur finansial dan
dana yang cukup untuk mencapai tujuan umumnya. Strategi keuangan juga menyediakan
keunggulan kompetitif melalui biaya pendanaan yang lebih rendah dan kemampuan fleksibel
untuk memperbesar modal untuk mendukung strategi bisnis.Strategi finansial biasanya
berusaha memaksimalkan nilai finansial sebuah perusahaan.Strategi ini mengarahkan
pemanfaatan sumber daya keuangan untuk mendukung strategi bisnis, tujuan jangka panjang
dan sasaran tahunan. Berbeda dengan strategi fungsional lainnya, strategi bidang ini cakupan
waktu strateginya lebih panjang yang akan memberi pedoman bagi manajer untuk investasi,
pembiayaan utang, alokasi deviden dan leveraging. Beberapa hal yang perlu dijawab dalam
strategi bidang keuangan adalah :
- Akuisisi Modal :
a. Berapa modal yang wajar?
b. Bagaimana proporsi utang jangka pendek dan panjang yang diharapkan?
c. Bagaimana keseimbangan antara pendanaan internal dan eksternal?
d. Resiko dan pembatasan kepemilikan seperti apa yang dianggap layak .
- Alokasi modal :
a. Bagaimana prioritas untuk proyak alokasi modal?
b. Atas dasar apakah seleksi akhir proyek dilakukan?
c. Berapa alokasi modal yang dapat ditetapkan manajer operasional tanpa
- Deviden dan Manajemen Modal Kerja :
a. Berapa bagian modal yang harus dibagikan sebagai deviden?
b. Berapa pentingkah kestabilan deviden?
c. Apakah bentuk deviden lain yang layak selain uang tunai?
d. Bagimanakah kebutuhan arus kas? Saldo kas maksimum dan minimum?

12
Analisis EPS/EBIT

Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dari berbagai alternatif pendanaan
terhadap EPS ( Earning per share ) pada tingkatan EBIT ( Earning Before Interest and Tax )
yang bervariasi. Yang dimaksud dengan EPS adalah laba bersih sesudah pajak atau Earning
After Tax ( EAT ) dibagi jumlah lembar saham perusahaan yang beredar.
Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara :
1. Menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu , dan
2. Mengulang lankah pertama untuk EBIT yang berbeda – beda. Hasilnya kemudian
digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.
Indifference point memberikan masukan penting bagi manajemen dalam memilih
alternatif pembelanjaan, Jika expected EBIT lebih besar dari indifference point, perusahaan
sebaiknya menggunakan hutang. Jika sebaliknya, menggunakan saham akan lebih
menguntungkan. Perlu dicatat bahwa keputussan ini bisa salah jika actual EBIT tidak besar
yang diharapkan. Oleh karena itu, didalam mengambil keputusan, manajemen harus
memperhatikan juga deviasi standard ( tingkat variabilitas ) EBIT perusahaan.
Expected dan deviasi standard EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah
skenario tentang EBIT dimasa mendatang beserta dengan probabilita terjadinya. Jika deviasi
standard EBIT relatif besar, manajemen harus lebih hati – hati karena expected EBIT
menjadi kurang dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang
hanya bila expected EBIT cukup jauh di atas indifference point.
EAT ( saham ) EAT ( hutang ) = Jumlah saham ( EBIT* – C1) ( 1 – T ) (EBIT* – C2 )
( 1 – T) = S1 S2
Dimana:
EBIT * = Indifferent point
C1 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1
C2 = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 2
S1 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1
S2 = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 2
T = Tingkat pajak

Langkah-Langkah Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan


1. Siapkan laporan laba rugi sebelum neraca (perkiraan penjualan)
2. Gunakan metode persentase penjualan untuk memproyeksikan CoGS dan beban
3. Hitung proyeksi laba bersih
4. Kurangi dividen yang akan dibayarkan dari Laba Bersih dan tambahkan sisanya ke
Laba Ditahan
5. Waktu neraca proyek dimulai dengan laba ditahan
6. Daftar komentar (komentar) pada pernyataan yang diproyeksikan

13
Jenis Anggaran
- Anggaran tunai - Anggaran divisi
- Anggaran operasional - Anggaran variabel
- Anggaran penjualan - Anggaran fleksibel
- Anggaran keuntungan - Anggaran tetap
- Anggaran Pabrik
- Anggaran Pengeluaran

Mengevaluasi Nilai Bisnis


Inti dari implementasi strategi – strategi integratif, intensif, dan diversifikasi sering
diterapkan melalui akuisisi perusahaan lain. 3 Pendekatan Dasar :
1. Apa yang dimiliki perusahaan?
2. Apa yang diperoleh perusahaan?
3. Apa yang akan dibawa perusahaan ke pasar

2.6 Manajemen Research & Development (R&D)


Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada teknologi untuk keberhasilannya,
semakin memperhatikan perkembangan strategi R&D yang melengkapi strategi tingkat
bisnis.Salah satu dari berbagai pilihan R&D adalah menjadi pemimpin atau pengikut.
Porter menyatakan bahwa membuat keputusan untuk menjadi pemimpin teknologi atau
pengikut teknologi adalah salah satu cara unuk mencapai biaya rendah keseluruhan atau
diferensiasi. Fungsi ini berperan dalam melahirkan ide dan gagasan baru di dalam
perusahaan meliputi menghasilkan produk baru dan mengembangkannya sampai produk
tersebut diproduksi dan memasuki pasar, mencari metode-metode tertentu dalam
membentuk efisiensi produksi/operasional dan lainnya. Strategi ini sangat penting sekali
perannya bagi perusahaan yang menekankan pada inovasi dalam menjalankan
bisnisnya.Terdapat dua orientasi keputusan R/D perusahaan yaitu apakah bersifat offensif
atau defensif. Jika ofensif maka perusahaan menjalankan strategi inovasi yang kuat dan
selalu berusaha untuk menjadi yang pertama (first mover) di dalam industrinya.
Sedangkan orientasi defensif lebih mengarh pada pengembangan yang bersifat
rnodifikasi dari produk yang sudah ada, baik dari dalam maupun produk pesaing.Sasaran
riset dan pengembangan dapat juga dikelompokan menjadi dua yaitu apakah pada produk
atau proses. Jika perusahaan/bisnis yang mengarah pada strategi differensiasi tentunya
akan memberikan penekanan pada riset produk dan jika strategi bisnisnya adalah
keunggulan biaya tentunya riset diarahkan pada proses. Selain itu riset juga bisa
diarahkan pada riset dasar ataukah riset pengembangan produk tergantung pada orientasi
jangka waktu, apakah jangka panjang atau pendek.
Strategi R&D berkaitan dengan inovasi produk dan proses serta perbaikan. Hal
ini juga berkaitan dengan campuran yang tepat dari berbagai jenis R&D (dasar, produk,
atau proses) dan dengan pertanyaan bagaimana teknologi baru harus diakses melalui -
pengembangan internal, akuisisi eksternal, atau aliansi strategis.Salah satu pilihan R&D
adalah untuk menjadi salah seorang pemimpin teknologi, perintis inovasi, pengikut
teknologi, atau meniru produk pesaing. Porter menunjukkan bahwa memutuskan untuk
14
menjadi pemimpin teknologi atau pengikut dapat menjadi cara untuk mencapai baik
secara biaya keseluruhan atau diferensiasi yang rendah. Salah satu contoh penggunaan
strategi fungsional yang efektif. Pemimpin R & D Nike Inc. menghabiskan lebih dari
sebagian besar dalam industri pada R & D untuk membedakan kinerja sepatu atletik dari
para pesaingnya. sebagai Akibatnya, produk-produknya telah menjadi favorit atlet
proffesional. Sebuah pendekatan baru untuk R&D adalah inovasi terbuka, dimana
perusahaan menggunakan aliansi dan koneksi dengan perusahaan, pemerintah,
laboratorium akademik, dan bahkan konsumen untuk mengembangkan produk baru dan
proses. Sebagai contoh, Intel membuka empat fasilitas penelitian skala kecil yang
berdekatan dengan universitas untuk mempromosikan ide penyerbukan silang. Tiga belas
laboratorium universitas di Amerika Serikat terlibat dalam penelitian nano teknologi telah
membentuk Jaringan Infrastruktur Nano teknologi Nasional untuk menawarkan sumber
daya mereka untuk bisnis.
Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada teknologi untuk keberhasilan
mereka semakin memperhatikan perkembangan strategi R&D yang melengkapi strategi
tingkat bisnis. Salah satu dari berbagai pilihan R&D adalah menjadi pemimpin atau
pengikut.
Michael E.Porter menyatakan bahwa membuat keputusan untuk menjadi
pemimpin teknolgi atau pengikut teknologi adalah satu cara untuk mencapai biaya rendah
keseluruhan atau diferensiasi. Strategi R&D Dan Keunggulan Kompetitif
Kepemimpinan Teknologi

• Kepengikutan Teknologi
• Keunggulan Biaya
• Pionir rancang produk biaya rendah
• Menjadi yang pertama didalam kurva pengalaman
• Menciptakan cara-cara melakukan kegiatan bernilai dengan biaya rendah
• Menurunkan biaya-biaya produk atau kegiatan lain dengan belajar dari pengalaman
pemimpin
• Menghindari biaya R&D melalui imitasi
Diferensiasi

• Pionir produk unik yang menaikkan nilai pembeli


• Inovasi dalam kegiatan lain untuk meningkatkan nilai pembeli
• Menyesuaikan produk atau system penyaluran lebih dekat kepada kebutuhan
pelanggan dengan belajar dari pengalaman pemimpin.

2.7 Manajemen Sistem Informasi


Sistem informasi manajemen merupakan sistem yang dirancang dengan tujuan
mengontrol kinerja perusahaan, dengan melibatkan prosedur, dokumen, manusia dan
15
teknologi. Sistem ini membuat kinerja perusahaan lebih efisien dan tepat sasaran. Untuk
penerapannya, ada beragam sistem informasi manajemen yang memiliki fungsi sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Biasanya, yang menggunakan sistem ini adalah
perusahaan serta instansi pemerintah. Berikut jenis-jenis sistem informasi manajemen :
Executive Support System (ESS)
Sistem ini memudahkan manajer untuk melakukan interaksi dengan lingkungan
perusahaan. Caranya dengan menggunakan grafik dan support lainnya untuk
berkomunikasi.
Group Decision Support System (GDSS)
Ada GDSS untuk grup dan DSS untuk individu. Keduanya hampir sama, bedanya hanya
pada penggunanya. GDSS digunakan untuk menemukan solusi permasalahan melalui
pengumpulan ide dari suatu kelompok dan bukan individu. Biasanya ini dalam bentuk
konsultasi, kuesioner dan skenario. Misalnya, e-government.
Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)
Ini adalah dua sistem yang menggunakan kecerdasan buatan, fungsinya yaitu
menganalisis solusi untuk memecahkan masalah, berdasarkan pengetahuan expert yang
sudah diprogram di dalamnya. Misalnya, seperti sistem jadwal mekanik.
Decision Support System (DSS)
Sistem ini digunakan untuk membantu pekerjaan manajer di dalam pengambilan
keputusan. Caranya dengan mengamati lingkungan yang ada di dalam suatu perusahaan.
Contohnya yaitu electronic link.
Informatic Management System (IMS)
Kegunaan IMS adalah sebagai pendukung berbagai tugas yang ada di dalam organisasi.
Di samping itu, IMS juga bisa berfungsi untuk membantu melakukan analisa dalam
membuat keputusan. Melalui sistem ini, kita juga bisa menggunakan program
komputerisasi untuk menyatukan sejumlah fungsi informasi. Misalnya, seperti
penggunaan program e-procurement.
Knowledge Work System (KWS)
Menggunakan sistem informasi KWS memudahkan kita dalam melakukan integrasi
sebuah pengetahuan baru ke dalam entitas atau organisasi.
Office Automation System (OAS)
Ini adalah aplikasi yang bermanfaat untuk membantu memperlancar hubungan
komunikasi antar setiap departemen di dalam sebuah perusahaan. Caranya dengan
mengintegrasikan semua server komputer dari setiap user dalam perusahaan. Contohnya
yang paling sederhana adalah email.
16
Transaction Processing System (TPS)
Kegunaan TPS adalah untuk memproses sejumlah besar data maupun transaksi yang
dilakukan secara rutin. Umumnya program ini digunakan untuk manajemen gaji dan
persediaan barang (inventaris).
Supply Chain Management (SCM)
SCM merupakan sistem yang sangat membantu pihak manajemen. Sistem ini bekerja
dengan cara mengintegrasikan semua data seperti suplai bahan baku secara rinci, mulai
dari pemasoknya, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.
Berikut manfaat sekaligus kelebihan sistem informasi manajemen:
1. Memudahkan pihak manajemen dalam merencanakan, mengawasi, mengarahkan
dan mendelegasikan tugas kepada seluruh departemen yang saling berkaitan atau
harus berkoordinasi.
2. Dapat meningkatkan produktivitas serta menghemat biaya secara optimal dalam
perusahaan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) karena adanya sistem unit
kerja yang terarah dengan baik, semuanya diatur secara sistematis.
4. Membuat pengelolaan data semakin efisien dan efektif serta dapat dilakukan real-
time dan secara akurat.

Dari sini kita bisa melihat dengan jelas bahwa kegunaan sistem informasi manajemen
sangat diperlukan di dalam perusahaan. Adanya sistem ini dapat memperlancar
koordinasi serta mengoptimalkan kinerja setiap karyawan. Termasuk pihak manajemen
juga sangat terbantu dengan adanya sistem ini. Sebab, di era serba digital kini semua
informasi berjalan dengan sangat cepat. Maka dari itu, sistem manajemen di perusahaan
takkan bisa berfungsi secara maksimal tanpa adanya integrasi dengan teknologi.
Inilah mengapa perusahaan Anda memerlukan sistem informasi manajemen. Sistem
ini juga memudahkan perusahaan dalam mencari solusi untuk permasalahan apapun,
melalui data-data dari informasi yang akurat. Adanya sistem informasi manajemen sangat
membantu perusahaan dalam mencapai target serta berkembang dengan lebih pesat.
Dewasa ini pengertian suatu informasi adalah selalu dikaitkan dengan penggunaan
EDP (Electronics Data Processsing) dan sebatas pemberian data / informasi yang
dibutuhkan oleh para pengambil keputusan walaupun tanpa disadari bahwa penggunaan
yang demikian sudah tidak memadai dan ketinggalan zaman. Bila dihitung dan dianalisis
dengan menggunakan teknik Cost Benefit Analysis (CBA), akan menunjukkan bahwa
biaya yang akan dikeluarkan akan lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh.
Dalam persaingan yang begitu ketat sekarang ini, disamping kebijakan pemerintah yang
selalu berubah-ubah, mau tidak mau setiap perusahaan harus sudah mulai menggali
konsep “Keunggulan bersaing” ( Competitive Advantage). Dengan keunggulan ini
dihrapkan perusahaan akan semakin berkembang tanpa harus takut untuk disaingi oleh
para pesaing. Hal penting dari uraian di atas adalah bahwa perusahaan sekarang harus
17
mulai mengubah tujuan dari penggunaan system informasinya sesuai dengan
perkembangan teknologi yang baru. Perubahan system ini perlu untuk pencapaian
“Keunggulan bersaing” tersebut agar perusahaan dapat siap untuk memasuki era
globalisasi dan bersaing dengan perusahaan asing lainnya. Beberapa jenis strategi
perusahaan atau unit bisnis atau fungsional adalah cukup berisiko. Para manajer yang
telah membuat analisis yang buruk atau kurang kreatif dapat terperangkap untuk ikut
mempertimbangkannya.
Adapun strategi-strategi yang harus dihindari :

- Mengikuti pemimpin : Meniru strategi pesaing pemimpin kelihatannya


merupakan ide yang bagus, tetapi hal itu mengabaikan kekuatan dan kelemahan
tertentu perusahaan dan kemungkinan pemimpin salah. Fujitsu Ltd adalah
perusahaan pembuat komputer terbesar kedua di dunia, sejak tahun 1960-an,
didorong oleh ambisi untuk mengejar IBM. Sama halnya dengan IBM, Fujitsu
bersaing terutama sebagai pembuat komputer mainframe. Namun demikian,
Fujitsu gagal karene tidak menyadari bahwa pasar mainframe sudah jenuh dan
pada tahu 1993 menurun dengan pesat.

- Pukul yang lain dan lari : Apabila perusahaan berhasil karena telah menjadi pionir
sebuah produk yang benar-benar sukses, maka perusahaan tersebut memiliki
kecenderungan untuk mencari produk superior lain untuk memastikan terjadinya
pertumbuhan dan kemakmuran. Seperti bertaruh dalam pacuan kuda, probabilitas
mencari pemenang kedua adalah tipis. Polaroid telah menghabiskan banyak dana
dalam mengembangkan kamera film instan, tetapi publik justru mengabaikannya.
Xerox memperkenalkan produk revolusioner baru yang disebut “Xenith”, yang
mengkombinasikan komputasi, scanning, faksimili dan penggandaan dalam
rangka untuk meniru sukses alat pengganda aslinya.

- Bertempur : Memasuki suatu pertempuran bersemangat dengan perusahaan lain


untuk suatu peningkatan pada pangsa pasar mungkin memang menaikkan
pendapatan penjualan, tetapi biaya-biaya iklan, promosi, R&D, dan
pemanufakturan yang tinggi justru lebih dari apa yang diperoleh. Sejak deregulasi
penerbangan, perang harga telah memberikan kontribusi kepada margin laba yang
rendah atau kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar seperti Eastarn dan
Continental.

- Lakukan apa saja : Ketika dihadang dengan beberapa peluang yang menarik,
pihak manajemen cenderung mengambil semuanya. Pada awalnya, perusahaan
mungkin saja memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan setiap
ide-ide kedalam sebuah proyek, tetapi kebutuhan akan sumber daya yang besar

18
bagi setiap proyek dengan segera akan menghabiskan uang, waktu, dan tenaga
yang ada.

- Kehilangan tangan : Perusahaan dapat saja telah menanamkan investasinya yang


begitu besar pada suatu strategi tertentu, dimana manajemen puncak justru tidak
bersedia menerima kenyataan bahwa strategi tersebut tidak berhasil diterapkan.
Mengingat bahwa perusahaan telah menghabiskan banyak dana, sehingga sangat
berat untuk mengambil keputusan untuk berhenti, perusahaan terus saja
membuang uangnya. Pan American Corporation, memilih untuk menjuan PanAm
Buiding dan Intercontinental Hotel, bagian perusahaan yang paling
menguntungkan untuk mempertahankan perusahaan penerbangan agar tetap dapat
“terbang”. Karena terus menerus merugi, perusahaan tersebut mengambil strategi
menjual kekayaannya untuk memperoleh kas, sampai akhirnya semua bisnis
terjual dan kemudian bangkrut.

19
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Strategi fungsional (functional strategy) merupakan suatu pendekatan terhadap area fungsional
untuk mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dengan memaksimumkan produktivitas
sumber daya. Strategi ini dititikberatkan pada pengembangan dan pemeliharaan suatu
kompetensi khusus (distinctive competency) untuk menghasilkan keunggulan bersaing bagi
suatu perusahaan atau unit bisnis.

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran (marketing strategy) berkaitan dengan penetapan harga (pricing), penjualan
(selling), dan pendistribusian (distributing) produk.

2. Strategi Keuangan

Strategi keuangan (financial strategy) menguji implikasi keuangan dari pilihan strategis suatu
perusahaan atau unit bisnis dan mengidentifikasi tindakan keuangan yang terbaik.
Strategi ini juga dapat menciptakan keunggulan bersaing melalui biaya modal/dana yang
lebih rendah dan kemampuan yang fleksibel untuk meningkatkan jumlah modal demi
mendukung suatu strategi bisnis.

3. Strategi Penelitian & Pengembangan

Strategi penelitian dan pengembangan (R&D strategy) berkaitan dengan inovasi dan
pengembangan produk dan proses. Salah satu pilihan dalam strategi R&D adalah apakah
perusahaan akan menjadi pemimpin teknologi (technological leader) yaitu menjadi
pelopor inovasi, atau menjadi pengikut teknologi (technological follower) yaitu meniru
produk pesaing.

4. Strategi Operasi

Strategi operasi (operation strategy) menentukan bagaimana dan di mana suatu


produk atau jasa diproduksi, tingkat integrasi vertikal dalam proses produksi,
penyebaran sumber daya fisik, dan hubungan dengan para pemasok. Strategi ini juga
berkaitan dengan tingkat optimalisasi penggunaan teknologi dalam proses operasi.

7. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia

Strategi ini menekankan pada bagaimana suatu perusahaan atau unit bisnis
memutuskan cara pemilihan dan pemanfaatan tenaga kerja. Apakah perusahaan merekrut
20
sendiri atau menggunakan outsourcing. Kemudian apakah menggunakan tenaga kerja yang
kurang terampil dengan upah yang murah atau tenaga kerja terampil dengan upah yang tinggi.

8. Strategi Teknologi Informasi

Strategi yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk menghasilkan


keunggulan bersaing. Strategi ini dapat memudahkan hampir semua fungsi lain yang ada di
perusahaan dan mendukung strategi yang dilaksanakan oleh unit bisnis dan perusahaan.

Pilihan Strategis: Memilih Strategi Terbaik

Kriteria yang paling penting adalah kemampuan strategi yang diusulkan dalam menangani
faktor-faktor strategis spesifik yang dikembangkan sebelumnya melalui analisis SWOT.
Pertimbangan penting lainnya dalam memilih suatu strategi adalah kemampuan setiap alternatif
strategi untuk memenuhi tujuan dengan sumber daya terkecil dan efek samping paling sedikit.
Dua hal yang berkaitan dengan pemilihan strategi:
a. Menyusun scenario perusahaan, dan
b. Proses penetapan pilihan strategis

21
DAFTAR PUSTAKA

A. Sri Wahyudi, SE, MBA, 1995, Manajemen strategic : Pengantar Proses Berpikir Strategik,
Binarupa Aksara, Jakarta

George A. Steiner & John B. Miner, 1977, Management Policy And Staretegy, Macmillan
College Publishing Company, Inc

S. Kotha & D. Orne, 1989, Generic Manufacturing Strategies : A Conceptual Synthesis, John
Willey & Sons, Inc

Thomas L. Wheelen & J. David Hunger, 2000, Strategic Management & Business Policy,
Seventh Edition, Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

22

Anda mungkin juga menyukai