Anda di halaman 1dari 5

Tugas 4

1. Lobi merupakan kegiatan komunikasi yang bersifat informal guna membujuk,


merayu, atau mempengaruhi pihak lain agar pihak lain tersebut menyetujui
usulan, gagasan ataupun pokok pikiran si pelobi. Lobi dapat dilakukan di
dalam beberapa konteks komunikasi, seperti komunikasi intrapribadi,
interpribadi, kelompok, organisasi, dan massa.

2. Adalah memformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun prosedur yang
diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan.

3. Fokus Kepada Klien


Negosiasi hendaknya memiliki fokus yang lebih terhadap klien. Manakala proses ini tidak
berjalan dengan baik, maka negosiasi bisa saja tidak tercapai. 

Menggunakan Simpati
Beberapa penjelasan mengenai komunikasi sosial menurut para ahli menjelaskan bahwa
simpati digunakan sebagai cara komunikasi dalam negosiasi yang cukup bagus. 

Menggali Informasi Penting


Menggali informasi penting merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan. Pertanyaan yang
diberikan kepada klien ada baiknya adalah pertanyaan terbuka. 

Bersikap Profesional
Sikap profesional juga harus dijaga supaya proses negosiasi berjalan dengan baik. Untuk
menampilkannya, kita bisa menggunakan bahasa-bahasa formal yang bisa dipahami dengan
baik.

Menggunakan Rasional
Pastikan pula pada saat kita akan berpendapat, kita menggunakan rasional yang baik.
Andaikata klien memiliki suatu argumen, maka kita tidak serta merta menyanggahnya tanpa
mencerna baik-baik apa yang telah disampaikan klien. 

Menjadi Pendengar yang Baik


Menjadi pendengar yang baik juga merupakan contoh bentuk komunikasi yang bisa
digunakan dalam proses negosiasi. Kita tidak perlu banyak berkata-kata.

Memberikan Umpan Balik


Memberikan umpan balik penting sebagai teknik komunikasi efektif, terutama setelah klien
mengakhiri penjelasannya. Umpan balik bisa diberikan melalui beberapa teknik.
Menjaga Sikap Bijaksana
Sikap bijaksana bisa ditampilkan pada saat berkomunikasi dengan tidak gegabah dalam
menanggapi sesuatu. Kembali, kemampuan untuk memandang permasalahan dari banyak sisi
dibutuhkan di sini. Ini bisa menjadi cara komunikasi dalam negosiasi yang cukup efektif
untuk diterapkan.

4. 1. Negosiasi Menang-Kalah ( Win-Lose )


2. Negosiasi Menang-Menang ( Win-Win )
Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif , dalam
bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses negosiasi.
Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan positif. Situasi –situasi
penjumlahan positif adalah pendekatan di mana setiap pihak mendapatkan
keuntungan tanpa harus merugikan pihak lain ( Ivancevich, 2007).
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi antara dua orang ( seperti antara
atasan dengan bawahan dalam menentukan tanggal penyelesaian proyek yang
dilimpahkan kepada bawahan), dalam satu kelompok ( seperti pada kebanyakan
proses pengambilan keputusan dalam kelompok), antarkelompok ( seperti yang
terjadi antara departemen pembelian dan penyedia material mengenai harga,
kualitas, atau tanggal pengiriman), melalui internet ( Ivancevich, 2007)

5. Lobby merupakan usaha untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pegawai
pemerintahan, kebanyakan adalah legislator atau anggota dari bagian pembuat
peraturan.

Negosiasi merupakan kegiatan tawar menawar yang dilakukan oleh dua pihak agar
kepentingan masing-masing dapat terakomodasi dengan baik dan tercapainya
kesepakatan bersama

Diplomasi merupakan alat atau sarana bagi suatu negara untuk dapat menempatkan
kepentingannya saat berinteraksi dengan negara - negara lain yang juga mempunyai
kepentingan berbeda
6. TAKTIK DALAM NEGOSIASI
Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan
berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diinginkan. Ada
beberapa taktik yang umum dilakukan oleh para negosiator:
1. Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan
waktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara
berurutan dan mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas
keseluruhan paket perundingan.
2. Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang
bertujuan untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat
distorsi kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak
benar.
3. Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang
a. berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan
dengan cara
b. memberikan tenggat waktu kepada lawannya untuk segera mengambil
c. keputusan.
4. Good Guy Bad Guy .Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh
“jahat’ dan “baik” pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini
berfungsi untuk menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya
selalu ditentang oleh pihak lawannya, sedangkan tokoh “baik” ini yang akan
menjadi pihak yang dihormati oleh pihak lawannya karena kebaikannya.
Sehingga pendapat-pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir
pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima oleh lawan berundingnya.
5. The art of Concesión .Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta
konsesi dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding
yang akan dipenuhi .
6. Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman
kepada lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan
menekankan konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.

7. Etika negosiasi yaitu melakukan negosiasi dengan jujur,transparan dan melakukan


pendekatan terhadap negosiator lawan untuk ikut menutupi kekurangan dan untuk ikut
membangun reputasi demi keuntungan bersama.

8. Pada dasarnya hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam


proses lobi, diplomasi dan negosiasi berkaitan erat dengan hambatanhambatan yang ada
dalam proses komunikasi. Hambatan-hambatan tersebut
bisa disebabkan oleh faktor eksternal ataupun faktor internal. Karena apa
yang menjadi keinginan pelobi, diplomator ataupun negosiator belum tentu
sama dengan apa yang menjadi keinginan pihak lain. Dalam proses
komunikasi terdapat hambatan-hambatan, sebagai berikut:
1. Apa yang dikatakan belum tentu didengar.
2. Apa yang didengar belum tentu dimengerti.
3. Apa yang dimengerti belum tentu diterima.
4. Pembicara mungkin tidak dapat mengetahui apa yang telah
didengar/dimengerti/diterima oleh pendengar.
Hambatan komunikasi terjadi karena: Polarisasi, Orientasi intensional,
kekacauan karena mmenyimpulkan fakta secara keliru, Implikasi pragmatis,
Hambatan akibat potong kompas (by passing), Kesemuan (allness) dan
Evaluasi statis. Untuk dapat mengatasi hambatan yang terjadi, kita perlu
mengetahui berbagai tipe kepribadian dan kecerdasan manusia. Hal ini
dimaksudkan agar proses penanggulangan yang dilakukan tepat sasaran.

9. Lobi tidaklah sekali jadi, ikuti semua setiap perkembangannya.


 Keep contact, ingatkan selalu dengan SMS yang sopan akan janji-janji antara
kita dengan dia.
 Kadang perubahan datang begitu cepat, bertindaklah cepat saat diperlukan.
 Dengarkan secara efektif.
 Bila sasaran mengalami kesulitan, bimbing dan tuntutlah mereka.
 Bila mengalamai kesulitan, kita bisa juga menghubungi pihak-pihak tertentu
yang dapat memberikan rekomendasi.
 Padukan kemampuan komunikasi kepemimpinan kita, ingat model atau gaya
komunikasi kepemimpinan terdahulu dan sebagainya.
 Bangun citra diri yang positif dan dapat dipercaya, karena bukan hanya data
yang dibutuhkan melainkan citra diri kita.

10. 1. Buat Persiapan yang Baik


Siapkan bahan presentasi jauh-jauh hari, hal ini memberi anda kesempatan untuk
mematangkan persiapan dan meningkatkan penguasaan materi. Anda sebaiknya
menghapalkan urutan sub topik yang akan di bahas.

2. Perhatikan Penampilan Anda


Penampilan yang rapi dan menarik akan lebih mudah menarik simpati audiens untuk terus
memperhatikan anda dan apa yang anda bicarakan. Menjaga penampilan juga berarti
menghargai audiens anda.

3. Maksimalkan Penggunaan Alat Bantu


Saat ini presentasi dibantu dengan tayangan slide pada layar proyektor. Manfaatkan tayangan
slide untuk membuat presentasi anda lebih efektif dan efisien dengan menampilkan tabel,
grafik, ilustrasi, gambar, animasi, atau video. Tampilan table, grafik, dan ilustrasi dapat
membuat pembicaraan anda lebih singkat dan menjadikan presentasi anda lebih menarik.

4. Ciptakan Interaksi dengan Audiens


Saat berbicara lihatlah ke arah peserta presentasi. Jangan melihat monitor komputer atau
membaca teks pada tayangan slide. Tunjukkan  bahwa anda ingin membangun komunikasi
dengan semua peserta presentasi. Sesekali mintalah audiens untuk merespons apa yang anda
sampaikan, misalnya dengan bertanya apakah mereka setuju dengan pandangan anda atau
apakah mereka paham dengan apa yang baru anda jelaskan.

5. Selingi Dengan Humor yang Sesuai


Para pembicara professional selalu dapat mengisi presentasinya dengan selingan humor.
Humor dapat membantu mencairkan suasana canggung, atau mengurangi rasa bosan atau
kantuk. Gunakan humor yang sesuai dan tidak berlebihan.
6. Bicara Dengan Jelas dan Bahasa yang Baik
Berbicaralah dengan jelas dan menggunakan bahasa yang baik dan benar supaya para
pendengar dapat dengan mudah memahami penjelasan anda.
7. Gunakan Waktu Secara Efisien
Setiap presentasi akan dibatasi oleh waktu. Atur waktu pembicaraan sehingga semua bahan
presentasi dapat disampaikan sesuai dengan jadwal. Beberapa materi yang mudah dipahami,
cukup dibahas secara singkat. Sisakan waktu untuk sesi tanya jawab.

8. Fokuskan pada Masalah Pokok


Kurangi pembicaraan dan pembahasan yang tidak penting. Berikan penekanan dan porsi lebih
banyak pada pembicaraan inti yang penting dan ingin diketahui oleh audiens

Sebutkan materi materi yang telah di diskusikan secara kelompok, dan jelaskan salah satu nya
saja!
(Boleh sesuai presentasi kelompok nya)

Kelompok saya mendiskusikan tentang peran strategis humas perusahaan dalam kegiatan
lobi dan negosiasi.
Salah satunya :
Di dalam suatu perusahaan, bernegosiasi merupakan tugas seorang Public Relation. Seorang
PR tentunya merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk melakukan hubungan
baik melalui negosiasi dan seorang PR harus memiliki kemampuan bernegosiasi. Bagaimana
mengkomunikasikan pesan-pesan organisasi diterima baik oleh publiknya, citra baik
organisasi tetap harus terjaga reputasinya.
Kegiatan PR juga berlaku untuk Negara dalam hal ini pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai