Anda di halaman 1dari 13

LOBI,NEGOSIASI DAN DIPLOMASI

SEBAGAI STRATEGI MENGHADAPI KONFLIK


PENGERTIAN LOBI

PENGERTIAN LOBI

• Lobi adalah pendekatan awal yang menjurus ke suatu


tujuan yang menguntungkan, baik satu ataupun kedua
belah pihak.
• Lobi dilakukan dengan tujuan untuk
mempengaruhi secara persuasive agar pihak lain
mau memenuhi keinginan dan tujuan pihak yang
melobi.
• Kegiatan lobi tidak hanya diperlukan oleh individu
untuk memperoleh apa yang menguntungkan dari pihak
lain, tetapi juga diperlukan bagi kepentingan suatu
organisasi.
PENGERTIAN NEGOISASI

PENGERTIAN NEGOSIASI

• Negosiasi (Negotiation)
dalam arti harfiah adalah
negosiasi atau perundingan. • Secara ringkas dapat
Negosiasi adalah dirumuskan, bahwa negosiasi
komunikasi timbal balik adalah suatu proses perundingan
yang dirancang untuk antara para pihak yang berselisih
mencapai tujuan bersama. atau berbeda pendapat tentang
sesuatu permasalahan.
PENGERTIAN DIPLOMASI

• Diplomasi merupakan suatu cara


komunikasi yang dilakukan antara berbagai
pihak termasuk negoisasi antara wakil-
wakil yang sudah diakui.

• Menurut Brownlie, diplomasi merupakan


setiap cara yang diambil untuk
mengadakan dan membina hubungan dan
berkomunikasi satu sama lain, atau
melaksanakan transaksi politik maupun
hukum yang dalam setiap hal dilakukan
melalui wakil-wakilnya yang mendapat
otorisasi.
TUGAS DAN FUNGSI LOBI, NEGOSIASI,
DAN DIPLOMASI
FUNGSI
LOBI
 Melindungi kepentingan organisasi/lembaga bisnis dengan
membuka komunikasi pada pihak pengambil keputusan
 Membangun koalisi dengan organisasi-organisasi lain.
 Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan
laporan untuk legislator yang mewakili posisi
organisasi dalam isu-isu kunci
FUNGSI NEGOSIASI

 Mencapai kesepakatan bersama

 Mengubah pendapat orang


lain
 Meyakinkan orang lain
FUNGSI DIPLOMASI

Tugas utama dari diplomat adalah menyangkut


keterwakilannya (representation) dari suatu negara di
negara lain.

Tugas Utama :
 Keterwakilan diplomatik,
 Mengadakan pertukaran nota mengenai masalah-
masalah yang menyangkut kepentingan bersama
 Melakukan perundingan mengenai yang bersifat
strategis dan politis,
 Melindungi kepentingan warga negaranya di negara
penerima,
 Memberikan perlindungan serta memajukan
kepentingan negara pengirim di negara penerima.
Aspek lain dalam Konvensi Wina 1961 yang menyangkut diplomasi
adalah perundingan (negotiation) yang dilakukan dengan
pemerintah negara penerima. Perundingan dapat timbul karena
adanya sesuatu masalah yang berkaitan dengan perdagangan,
komunikasi atau mengenai masalah militer. Demikian juga
perundingan itu bisa dilakukan karena adanya tuntutan negaranya
tehadap negara penerima atau sebaliknya.
Menurut Hans J. Morgenthau tugas Diplomasi dapat dibagi
dalam empat pokok:

1. Diplomasi harus membentuk tujuan dalam rangka kekuatan yang


sebenarnya untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Diplomasi juga harus mengadakan penilaian tujuan dan kekuatan


dari negara-negara lainnya.

3.Diplomasi haruslah menentukan dalam hal apa perbedaan dalam


tujuan-tujuan itu dapat cocok satu sama lain.

Diplomasi harus menggunakan cara-cara yang pantas dan sesuai


seperti kompromi, bujukan dan bahkan kadang-kadang ancaman
kekerasan untuk mencapai tujuan-tujuannya.
CONTOH KASUS DAN CARA PENANGANAN DENGAN CARA LOBI,NEGOSIASI DAN
DIPLOMASI
Satinah TKW asal Jawa Tengah ini sejak 2007 sudah ditahan di
Arab Saudi, karena terbukti pembunuh berencana terhadap majikan
perempuannya dan merampok uang majikannya. Setelah kejadian
berlangsung, satinah langsung melarikan diri ke kepolisian setempat
untuk melaporkan apa yang sebenarnya terjadi. Dan pada akhirnya
satinah ditahan dan dijatuhkan hukuman mati terhadap apa yang ia
lakukan kepada majikannya.
Menurutnya, negosiasi intensif disertai pendekatan khusus
dilakukan melalui jaringan kedutaan besar di Arab Saudi, pihak keluarga
dan kerajaan Arab Saudi untuk menurunkan besaran angka ganti rugi
tersebut. Selain dengan pihak keluarga, negosiasi juga dilakukan
melalui jalur diplomatik pemerintahan.
Presiden RI sudah melayangkan surat permohonan pemaafan dan
keringanan diyat pada Raja Arab atas kesalahan Satinah membunuh dan
merampok majikannya. Namun informasi yang diperoleh dari kalangan
kedutaan, raja hanya pada tataran mengimbau keluarga untuk
menurunkan tuntutan. Penentuan diyat tersebut merupakan wewenang
keluarga.
Awalnya, keluarga korban meminta 15 juta Riyal
atau 45 Miliar, kemudian turun menjadi 10 Juta
Riyal atau Rp 30 Miliar. Dan pemerintah sudah
sepakat akan membayar Rp21 Miliar. Perwakilan
pemerintah Indonesia bertemu dengan Gubernur
Provinsi Qassim untuk menyampaikan komitmen
tersebut karena penjara Satinah, Buraidah, ada di
provinsi ini. Pemerintah berharap, tak ada lagi
perubahan uang diyat dan proses penyelamatan
satinah dari pancung bisa segera dimulai. Dan
dengan dilakukannya negosiasi yang amat sangat
intensif, satinah bebas dari hukum pancung yang
sudah bertahun-tahun menghantui hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai