Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PEMODELAN MATEMATIKA TERHADAP PENGGUNAAN OS


WINDOWS VERSI BAJAKAN

Diajukan sebagai pemenuhan tugas matakuliah Pemodelan Matematika

Oleh:

Kelompok 5
Alif Rezky (1511040006)
Jubaedah (1511041016)
Afaniah Fahreny Jafar (1511042012)
Jesika (1511040027)
Puri Retno Mutia (1511041021)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
A. PENDAHULUAN
Operating System (OS) atau dalam bahasa Indonesia disebut sistem operasi adalah
perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengatur sumber daya di sebuah PC (seperti
komputer,laptop dan notebook). Terdapat 3 jenis OS yang paling terkenal, seperti windows,
linux, dan mac. Namun, OS yang paling terkenal dan mayoritas pengguna PC diseluruh dunia
gunakan adalah windows.
OS windows adalah sistem operasi yang dibuat oleh perusahaan Microsoft, dimana
sistem operasi ini menyediakan antarmuka grafis agar lebih mudah dioperasikan. Cukup
dengan menggunakan mouse atau keyboard, pengguna dapat memberikan perintah untuk
membuka menu, kotak dialog, menjalankan aplikasi, menghapus file, dan lain sebagainya.
Beberapa kelebihan dari OS windows seperti lebih mudah untuk digunakan karena lebih user
friendly daripada OS lain, instalasi software lebih mudah daripada OS lain, pengembang
software banyak yang berbasis under windows, memiliki support driver yang lebih banyak
sehingga hardware mudah dikenali, memiliki perkembangan paling cepat karena tingkat
kebutuhan pasar yang tinggi.
Dibalik kelebihannya, OS windows juga memiliki kekurangan seerti maraknya
windows versi bajakan yang tersebar di internet, rentan terkena virus, harga lisensi yang
mahal, dan banyaknya jasa instal ulang windows versi bajakan. Hal ini tentunya
menyusahkan bagi pengguna PC sehingga memilih menggunakan windows versi bajakan.
Faktor yang mempengaruhi banyaknya pengguna PC menggunakan OS windows versi
bajakan karena meningkatnya penggunaan PC dikalangan pengguna, kurangnya informasi
peredaran OS windows bajakan, dan Internet menyediakan master instalan OS windows
bajakan, biaya instal yang murah, dan keperluan mengerjakan tugas akademik membuat
pengguna memilih menggunakan OS windows versi bajakan. Tanpa mereka sadari, OS
windows yang terinstal di PC mereka merupakan OS windows versi bajakan.
Hal ini tentu memprihatinkan, mengingat penggunaan windows versi bajakan ini akan
membawa kerugian baik pengguna OS maupun Microsoft. Pada tahun 2009, Indonesia
menduduki peringkat 12 besar dnia sebagai negara dengan tingkat pembajaka OS terbesar di
dunia. Hal ini tentu membuat kita sebagai bangsa Indonesia sangat malu mengetahui fakta
tersebut. Selain itu, windows yang diperoleh melalui proses bajakan kemungkinan akan
menimbulkan kerusakan pada data karena virus. Selain itu adanya hukum dalam undang-
undang dan agama islam yang akan menimbulkan kerugian moral bagi orang-orang yang
menggunakannya dan akan dipertanggungjawabkan di hari kemudian nanti.
Berdasarkan permasalahan diatas, kami mengambil judul “Pemodelan Matematika
untuk Penggunaan OS Windows versi Bajakan” dengan alasan untuk mengetahui laju
pengguna OS windows versi bajakan dan mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Model
matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang mengungkapkan
perilaku suatu permasalahan yang nyata. Pemodelan matematika dibuat berdasarkan asumsi-
asumsi kemudian akan dianalisis agar model yang dibuat representatif terhadap permasalahan
yang dibahas.
Dalam pemodelan ini, kami menganalisis kestabilan menggunakan model matematika
SEIR pada penggunaan OS windows versi bajakan. Pemodelan didasarkan pada model
endemik SEIR dimana S menyatakan banyaknya individu berpotensi menggunakan OS
windows versi bajakan, E menyatakan banyaknya individu menunjukkan gejala
ketergantungan menggunakan OS windows versi bajakan, I menyatakan banyaknya individu
yang ketergantungan dengan OS windows versi bajakan dan R menyatakan banyaknya
individu yang sadar dan tidak lagi menggunakan OS windows versi bajakan di PC mereka.
Digunakannya model endemik SEIR ini karena pada kasus hepatitis B, bayi yang baru
lahir masuk ke dalam kelas rentan karena diasumsikan bayi tersebut tidak diberi pencegahan
(imunisasi). Kemudian memasuki kelas terekspose karena sebelum dinyatakan terinfeksi,
penderita hepatitis B biasanya melewati masa inkubasi.

B. MODEL
1. Asumsi :
a. Sampel yang kami ambil adalah pengguna pengguna angkatan 2015, 2016 dan 2017 yang
mempunyai PC.
b. pengguna yang berpotensi menggunakan OS windows versi bajakan merupakan pengguna
yang memiliki PC.
c. pengguna yang memperlihatkan gejala ketergantungan OS windows versi bajakan seperti
menginstal OS windows versi bajakan di PC mereka, tidak mengetahui OS windows mereka
original atau bukan, menggunakan software bajakan di OS windows untuk keperluan sehari-
hari, dan mencari jasa instal ulang windows saat PC mereka bermasalah seperti lag dan virus.
d. pengguna yang ketergantungan menggunakan OS windows versi bajakan merupakan
pengguna yang sudah mahir tentang OS windows seperti membuka jasa instal OS windows
versi bajakan, tidak mampu membeli lisensi dan merasa nyaman dengan versi bajakannya,
kebutuhan mengerjakan tugas akademik yang menggunakan software yang support di OS
windows dan banyak software dan game yang support di OS windows.
e. pengguna yang telah sadar tentang resiko menggunakan OS windows versi bajakan
merupakan pengguna yang membeli lisensi OS windows atau beralih menggunakan sistem
operasi Linux, tidak lagi menggunakan OS windows versi bajakan lagi setelah mengetahui
resiko yang ditanggung didunia dan diakhirat.

Selain asumsi diatas, penelitian tentang penggunaan OS windows versi bajakan telah
dilakukan oleh Damayanti (2015) yang mengatakan bahwa upaya untuk menanggulangi
pembajakan produk Microsoft (windows 7) adalah dengan penegakan hukum terhadap
peraturan yang ada kirannya dapat menimbulkan efek jera bagi para pembajak software dan
perlu diadakannya sosialisasi besar-besaran tentang peredaran windows 7 bajakan di kampus
dan melakukan pemusnahan windows 7 bajakan. Hasil penelitian Rakhmanuddin (2013)
mengatakan bahwa setelah Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) migrasi dari berlangganan
lisensi perangkat lunak proprietary(seperti OS, aplikasi perkantoran, dan antivirus) kepada
vendor menuju perangkat lunak open source, mereka hemat biaya sebesar Rp 484.440.000
per tahun.

2. Bagan:

Gambar 1. Diagram penggunaan OS windows versi bajakan

3. Model:
dS
=μN − βS − μS (1)
dt

dE
=βS − αE − μE+φI (2)
dt

dI
=αE − ( μ +φ +γ +σ ) I (3)
dt
dR
=( γ +σ ) I − μR (4)
dt

dengan N =S + E+I + R

keterangan:

S (Susceptible) = Jumlah pengguna yang berpotensi menggunakan OS windows versi


bajakan

E (Exposed) =Jumlah pengguna yang memperlihatkan gejala penggunaan OS


windows versi bajakan

I (Infected) = Jumlah pengguna yang ketergantungan OS windows versi bajakan

R (Recovered) = Jumlah pengguna yang telah sadar tentang resiko menggunakan OS


windows versi bajakan dan beralih menggunakan sistem operasi Linux
serta tidak lagi menggunakan OS windows versi bajakan

μ = Laju pengguna OS

N =Total populasi pengguna pengguna PC

β =Peluang pengguna ketergantungan menggunakan OS windows versi


bajakan

α =Laju populasi pengguna ketergantungan menggunakan OS windows


versi bajakan

γ =Laju populasi pengguna dari ketergantungan menggunakan OS


windows versi bajakan menjadi sadar dan taubat

σ =Peluang pembelian lisensi,hukum penggunaan OS windows versi


bajakan, dan OS Linux dapat menyadarkan pengguna dan tidak lagi
menggunakan OS windows versi bajakan di PC mereka

φ =Laju pengguna yang mempengaruhi pengguna lain yang berpotensi


membuatnya ketergantungan akan OS windows versi bajakan
C. ANALISIS
1. Titik Kesetimbangan Bebas ketergantungan pada Model SEIR Penggunaan Os
windows Versi Bajakan
dS dE dI dR
Titik kesetimbangan diperoleh jika =0, =0, =0, =0. Titik
dt dt dt dt
kesetimbangan bebas ketergantungan diperoleh jika I = 0 dan E = 0, sehingga diperoleh
suatu keadaan bahwa semua individu masuk ke populasi Susceptible dan Recovered serta
tidak ada individu yang ketergantungan sehingga yang sadar tentang resiko
penggunaannya.
Substitusi I = 0 pada persamaan (4):
dS dE dI dR
=0, =0, =0, =0. = 0
dt dt dt dt
dR
=( γ + σ ) I − μR
dt

μR=0
sehingga diperoleh,
R 0 =0
Kemudian dari persamaan (1) diperoleh:
μN − βS − μS=0
μN − ( β+ μ ) S=0
( β +μ ) S=− μ N
μN
S=
( β + μ)
sehingga diperoleh,
μN
S0=
( β +μ )

Jadi, titik kesetimbangan bebas penyakitnya adalah

0
( ( βμN+μ ) , 0,0, 0)
E =( S|0 , E 0 , I 0 , R 0 ) =

2. Titik Kesetimbangan Endemik pada Model SEIR Penggunaan Os windows Versi


Bajakan

dS dE dI dV
Titik kesetimbangan diperoleh jika =0, =0, =0, =0. Titik
dt dt dt dt
kesetimbangan endemik diperoleh jika E ≠ 0 dan I ≠ 0, sehingga diperoleh keadaan
bahwa ada pengguna yang memperlihatkan gejala ketergantungan menggunakan OS
windows versi bajakan maupun pengguna yang ketergantungan OS windows versi
bajakan dan yang telah sadar tentang resiko penggunaan OS windows versi bajakan.

dS
Untuk =0 pada persamaan (1) maka:
dt
Kemudian dari persamaan (1) diperoleh:
μN − βS − μS=0
μN − ( β+ μ ) S =0
− ( β + μ ) S=− μN
μN
S0= (5)
( β +μ )
dE
Untuk =0 , substitusikan persamaan (5) ke persamaan (2):
dt
βS − αE − μE+φI =0

β
( ( βμN+μ ) )+φI = (α +μ ) E
βμN +φI ( β + μ )
E= (6)
( α+ μ )
Dari persamaan (3) kita mencari nilai I :
αE − ( μ +φ+γ +σ ) I =0
αE=( μ+φ +γ+σ ) I
αE
I= (7)
( μ+φ+γ +σ )
Substitusikan persamaan (7) ke persamaan (6):
βμN +φI ( β + μ )
E=
( α+ μ )
αE

E=
βμN +φ
( ( μ +φ +γ +σ ))( β +μ )

( α +μ )
( βμN ( μ+φ +γ+σ )+φαE ) ( β +μ )
E=
( μ+φ+γ +σ )( α +μ )
βμN ( μ +φ+γ +σ )
E e= (8)
( μ+φ+γ +σ )( α+ μ ) − αφ
dI
Untuk =0 substitusi persamaan (8) ke persamaan (7) maka:
dt
αE
I=
( μ+φ+γ +σ )
βμN ( μ+φ +γ +σ )

I=
α (( μ+φ+γ +σ ) ( α +μ ) − αφ )
( μ+φ+γ +σ )
αβμN
Ie= (9)
( μ +φ +γ +σ )( α +μ ) − αφ
dR
Untuk =0, substitusikan persamaan (9) ke persamaan (4):
dt
( γ +σ ) I − μR=0
( γ +σ ) I =μR
( γ+σ ) I
R=
μ

R=
( γ+σ )
( ( μ+φ+γ +σαβμN)( α+ μ ) − α φ )
μ
( γ+σ ) αβμN
R e= (10)
( ( μ +φ+γ +σ ) ( α+ μ ) −αφ ) μ
Jadi, titik kesetimbangan endemiknya adalah,

μN βμN ( μ+φ +γ+σ ) αβμN ( γ +σ ) αβμN


( (
E e= , , ,
( β +μ ) ( μ+φ +γ +σ )( α +μ ) − αφ ( μ+φ+γ +σ ) (α +μ ) − αφ ( ( μ+φ +γ +σ )( α +μ ) − αφ ) μ ))
3. Analisis Kestabilan pada Titik Kesetimbangan Model SEIR Penggunaan Os windows Versi
Bajakan

Setelah diperoleh titik kesetimbangan, selanjutnya menentukan matriks Jacobian


dengan linearisasi di sekitar titik kesetimbangan bebas ketergantungan yang ada pada
model SEIR. Persamaan yang akan dilinearisasi adalah sebagai berikut:
f ( S , E , I , V ) =μN − βS − μS
g ( S , E , I ,V ) = βS − αE − μE+φI
h ( S , E , I ,V ) =αE − ( μ +φ+γ +σ ) I
i ( S , E , I ,V ) = ( γ +σ ) I − μR
Keempat persamaan nonliniear di atas dapat dilinierkan sebagai berikut:
∂ f ∂ ( μN − βS − μS )
= = −μ −β
∂S ∂S
∂ f ∂ ( μN − βS − μS )
= =0
∂E ∂E
∂ f ∂ ( μN − βS − μS )
= =0
∂I ∂I
∂ f ∂ ( μN − βS − μS )
= =
∂R ∂R
∂ g ∂ ( βS − αE − μE+φI )
= =β
∂S ∂S
∂ g ∂ ( βS − αE − μE+φI )
= = −α− μ
∂E ∂E
∂ g ∂ ( βS − αE − μE+φI )
= =
∂I ∂I
∂ g ∂ ( βS − αE − μE+φI )
= =0
∂R ∂R
∂ h ∂ ( αE − ( μ+φ+γ +σ ) I )
= =0
∂S ∂S
∂ h ∂ ( αE − ( μ+φ+γ +σ ) I ) = α
=
∂E ∂E
∂ h ∂ ( αE − ( μ+φ +γ+σ ) I ) − μ − φ − γ − σ
= =
∂I ∂I
∂ h ∂ ( αE − ( μ+φ+γ +σ ) I )
= =0
∂R ∂R
∂ i ∂ ( ( γ +σ ) I − μR )
= =0
∂S ∂S
∂ i ∂ ( ( γ +σ ) I − μR )
= =0
∂E ∂E
∂ i ∂ ( ( γ +σ ) I − μR ) γ +σ
= =
∂I ∂I
∂ i ∂ ( ( γ +σ ) I − μR ) = − μ (11)
=
∂R ∂R
Linearisasi yang telah dilakukan di atas merupakan matriks Jacobian J 1,
df df df df

[ ]
dS dE dI dR
dg dg dg dg
dS dE dI dR
J 1= (12)
dh dh dh dh
dS dE dI dR
di di di di
dS dE dI dR

Selanjutnya, dari semua persamaan (11) disubstitusikan ke matriks Jacobian (12),


sehingga diperoleh:
−μ− β 0 0 0
J 1=

0
0
−α −μ
α
0
0
− μ− φ − γ −σ 0
γ +σ
0

−μ
] (13)

0
Kemudian, jika titik kestabilan bebas penyakit E =( S|0 , E 0 , I 0 , R 0 ) = ( ( βμN+μ ) , 0,0, 0) dan
titik kestabilan endemik

μN βμN ( μ+φ+γ +σ ) αβμN ( γ +σ ) αβμN


e
(
E = ( S|e , E e , I e , R e ) = , , ,
( β + μ ) ( μ+φ+ γ+σ )( α +μ ) − αφ ( μ+φ +γ+σ )( α +μ ) − αφ ( ( μ+φ +γ+σ )( α +μ ) − αφ ) μ )
dievaluasi pada matriks Jacobian (13), ternyata tidak berpengaruh terhadap entri-entri matriks
J 1karena tidak ada variabel S, E, I dan R pada entri matriks tersebut.
Selanjutnya, untuk mencari nilai eigen λ matriks J 1 yang berukuran 4 x 4, maka
matriks J 1 dapat dituliskan sebagai,
det ( J 1 − λI )=0
dengan I adalah matriks identitas. Maka diperoleh:

− μ− β 0 0 0 1 0 0 0
det
([β
0
0
− α
α
0
− μ 0
−μ −φ−γ−σ 0
γ+σ
0 −λ

−μ
] [ ])0
0
0
1
0
0
0
1
0
0 =0
0
1

− μ− β 0 0 0 λ 0 0 0
det
([β
0
0
−α− μ
α
0
0
−μ −φ−γ−σ 0
γ+σ
0 − 0 λ

−μ
0 0
0 0
] [ ]) 0 0 =0
λ 0
0 λ
− μ− β − λ 0 0 0
det
([ β
0
0
− α −
α
0
μ− λ 0
− μ− φ − γ −σ − λ
γ +σ
0
0
− μ− λ
=0
])
2
det ( J 1 )=− μ− β − λ (− μ− λ ) [ (− α − μ− λ )( − μ− φ − γ − σ − λ ) − φα ]
2
− μ − β − λ ( − μ − λ ) [ αφ +αμ +αγ+ασ +αλ +μφ+μ 2 + μγ +μσ +μλ+φλ +μλ+γλ +σλ+λ 2 − φα ]
2
− μ − β − λ ( − μ− λ ) [ αμ +αγ+ασ +αλ +μφ+μ 2 +μγ +μσ +μλ+φλ +μλ+γλ +σλ+λ 2 ]
2
( μ2 + λ 2 +2 μλ+βμ+ βλ+ λ2 )( μ2 + λ 2 +αμ+αγ +ασ +αλ+μφ+ μγ +μσ +μλ+φλ+μλ+γλ +σλ )
β μ 3 +β μ2 α+ β μ 2 φ+β μ 2 γ + β μ2 σ +βμαγ +βμασ + μ 4 + μ3 α+ μ3 φ+ μ3 γ +μ 3 σ +μ 2 αγ +μ 2 ασ
Dari hasil di atas, diperoleh nilai eigen sebagai berikut:
λ 1 =− μ − β
λ 2 =− α − μ
λ 3 =− μ− φ − γ − σ
λ 4 =− μ
Suatu sistem dikatakan stabil, jika setiap nilai eigen realnya adalah negatif ( λ i <0 ) untuk
setiap i=1,2, 3,4 . Ini menunjukkan bahwa titik kesetimbangan bebas ketergantungan dan

μN
( (
E 0=
( β +μ ) ))
, 0,0, 0 titik kesetimbangan endemik

μN βμN ( μ+φ +γ+σ ) αβμN ( γ +σ ) αβμN


( (
E e= , , ,
))
( β +μ ) ( μ +φ +γ +σ )( α +μ ) − αφ ( μ +φ+γ +σ ) (α +μ ) − αφ ( ( μ +φ +γ +σ )( α +μ ) − αφ ) μ
.

bersifat stabil.

D. SIMULASI
Berdasarkan model SEIR untuk penyebaran penggunaan OS windows versi bajakan,
simulasi model dilakukan menggunakan software GNU Octave. Syarat awal yang digunakan
dalam simulasi model ini adalah berdasarkan pada data asumsi jumlah penyebaran OS
windows versi bajakan. Syarat awal yang digunakan dalam simulasi model adalah; Nilai S(0),
E(0), I(0) dan R(0) ditentukan seperti pada tabel berikut:
Variabel Nilai
S (0) 200
E (0) 70
I (0) 40
R (0) 20
Kemudian, model diselesaikan menggunakan software GNU Octave mengunakan sistem
ODE32. Titik tetap model penyebaran penggunaan OS windows versi bajakan dapat
diperoleh dengan menetapkan persamaan (1), (2), (3), dan (4) menjadi konstan terhadap

dS dE dI dR
waktu =0 =0 =0, dan =0.
dt dt dt dt
Untuk R 0 >1
Dengan menggunakan bantuan software GNU Octave, diperoleh titik kesetimbangan:
S =164,65, artinya jumlah pengguna yang berpotensi menggunakan OS windows versi
bajakan
E =103,3, artinya jumlah pengguna yang rentan ketergantungan menggunakan OS
windows versi bajakan
I =41,367, artinya jumlah pengguna yang sudah ketergantungan menggunakan OS
windows versi bajakan
R =18,58, artinya jumlah pengguna yang sudah sadar dan tidak menggunakan OS
windows versi bajakan
Nilai R0 yang diperoleh adalah:
R0 =4,7482, artinya perlu diperhatikan dan mencegah penggunaan OS windows versi
bajakan di pengguna serta mencari solusinya karena satu pengguna yang terpengaruh
OS windows bajakan bisa menularkan ketergantungannya kepada 4-5 pengguna
lainnya.

Gambar 2. Grafik Pengguna OS windows Bajakan dengan


α=0.3, β=0.9, γ=0.85, φ=0.79, μ=0.9, danσ =0.1
Untuk R 0 <1
Dengan menggunakan bantuan software GNU Octave, diperoleh titik kesetimbangan:
S =256.4, artinya jumlah pengguna yang berpotensi menggunakan OS windows versi
bajakan
E =64.461, artinya jumlah pengguna yang rentan ketergantungan menggunakan OS
windows versi bajakan
I =4.5355, artinya jumlah pengguna yang sudah ketergantungan menggunakan OS
windows versi bajakan
R =3.8782, artinya jumlah pengguna yang sudah sadar dan tidak menggunakan OS
windows versi bajakan
Nilai R0 yang diperoleh adalah:
R0 =0.87570, artinya pengguna windows versi bajakan di pengguna mulai berkurang
seiring dengan sadarnya pengguna akibat seringnya PC mereka terserang virus, artikel
tentang OS windows versi bajakan, hukum menggunakan OS windows versi bajakan,
dan testimoni OS Linux yang membuatnya beralih menggunakan OS Linux dan tidak
lagi menggunakan OS windows versi bajakan di PC mereka.

Gambar 3. Grafik Pengguna OS windows Bajakan dengan


α=0.5, β=0.2, γ=0.1,φ=0.1,μ=0.7,danσ =0.3

E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan simulasi diatas, dapat disimpulkan bahwa:
a. Penggunaan PC dari 330 pengguna mayoritas menggunakan OS windows versi
bajakan
b. Laju penggunaan OS windows versi bajakan bisa dilihat dari hasil R0

c. Karena seringnya laptop/notebook pengguna yang terserang virus, artikel tentang OS


windows versi bajakan, hukum menggunakan OS windows versi bajakan, dan
testimoni OS Linux yang membuat pengguna tidak lagi menggunakan OS windows
versi bajakan di PC mereka.

2. Saran

Berdasarkan permasalahan diatas, kami menyarankan agar membeli lisensi OS


windows, membeli PC buatan perusahaan Apple seperti OS Macintosh, atau menggunakan
OS Linux. OS Linux adalah sistem operasi yang bersifat open source dan free (gratis).
Beberapa penelitian juga sudah membahas penggunaan software open source sebagai
pengganti OS windows versi bajakan. Program komputer Linux adalah program komputer
yang memiliki basis Open Source atau sumber terbuka yang berguna untuk ikut membantu
dalam mengurangi dampak dari pembajakan program komputer secara internasional ataupun
di Indonesia sendiri (Kurniawan dkk., 2014).
Berlakunya Undang – undang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), memunculkan
suatu alternatif baru untuk menggunakan software open source. Penggunaan software open
source menyebar seiring dengan isu global pada Information Communication Technology
(ICT) saat ini. Hasil penelitian Rakhmanuddin (2013) mengatakan bahwa setelah Politeknik
Negeri Bandung (POLBAN) migrasi dari berlangganan lisensi perangkat lunak
proprietary(seperti OS, aplikasi perkantoran, dan antivirus) kepada vendor menuju perangkat
lunak open source, mereka hemat biaya sebesar Rp 484.440.000 per tahun.
Oleh karena itu, untuk pengguna OS, kami mengajak pengguna PC untuk membeli
lisensi OS Windows. Jika belum bisa membeli lisensi windows, mari belajar dan terus belajar
untuk menggunakan OS yang gratis seperti Linux yang tidak terlalu kalah performanya
dibandingkan dengan OS berbayar yang sejenis. Semoga, dengan membeli lisensi windows
atau menggunakan OS Linux dapat mengurangi rasa bersalah dan dosa sebab telah
menggunakan OS milik orang lain secara ilegal. Sebagai penutup, kami ingin memberikan
nasehat pembaca, “Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (QS. al Syu`ara[26]:183) dan
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Tidaklah halal harta seorang muslim kecuali
atas kerelaan darinya” (HR. All Baihaqi dan Daruquthni. Lihat Irwaul Gholil no. 1459.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). [Allahu a’lam]
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, U. 2015. Tinjauan Kriminologis Pembajakan Produk Microsoft (Windows 7) Di


Kalangan Mahasiswa Universitas Tadulako. Legal Opinion, (Online), Vol. 3, No. 3,
(http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/LO/article/view/5913 diakses 25 Februari
2018)
Kurniawan Triarto, I., Handono, M., & Sari Kumala, N. 2014. TINJAUAN YURIDIS OPEN
SOURCE PADA PROGRAM KOMPUTER LINUX DITINJAU DARI UNDANG-
UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Artikel Ilmiah
Hasil Penelitian mahasiswa 2014,
http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/59202 diakses 25 Februari 2018)
Rakhmawati, N. A. 2006. SOFTWARE OPEN SOURCE, SOFTWARE GRATIS?. JUTI:
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, (Online), Vol. 5, No. 1, Hal. 13-18,
(http://juti.if.its.ac.id/index.php/juti/article/view/201 diakses 15 Maret 2018)
LAMPIRAN
untuk R0 > 1
sintaks untuk file Dedef.m
clear;clc;
function [Ddv_Div]=Dedef(I,D)
%R0<1
alfa=0.3;%linux
beta=0.9;%windows versi bajakan
gamma=0.85;%laju pengguna dari rentan terinfeksi menuju
terinfeksi
phi=0.79;%testimoni windows versi bajakan oleh pengguna yang
terinfeksi
mu=0.9;%laju pengguna OS
sigma=0.1;%artikel&nasehat tentang hukum menggunakan windows
versi bajakan
N=330;%jumlah pengguna

w=D(1);
x=D(2);
y=D(3);
z=D(4);

Ddv_Div=[mu*N-beta*w-mu*w;
beta*w+phi*y-gamma*x-mu*x;
gamma*x-phi*y-alfa*y-sigma*y-mu*y;
alfa*y+sigma*y-mu*z]
end

Sintaks untuk file R0Besar1.m


clear;clc;
domain=[0 10];
alfa=0.3;%linux
beta=0.9;%windows versi bajakan
gamma=0.85;%laju pengguna dari rentan terinfeksi menuju
terinfeksi
phi=0.79;%testimoni windows versi bajakan oleh pengguna yang
terinfeksi
mu=0.9;%laju pengguna OS
sigma=0.1;%artikel&nasehat tentang hukum menggunakan windows
versi bajakan
N=330;%jumlah pengguna

IC1=200;
IC2=70;
IC3=40;
IC4=20;
R0=beta*mu^3+beta*mu^2*alfa+beta*mu^2*phi+beta*mu^2*gamma+beta
*mu^2*sigma+beta*mu*alfa*gamma+beta*mu*alfa*sigma+mu^4+mu^3*al
fa+mu^3*phi+mu^3*gamma+mu^3*sigma+mu^2*alfa*gamma+mu^2*alfa*si
gma
IC=[IC1 IC2 IC3 IC4];

[IVsol,DVsol]=ode23('Dedef', domain, IC);

plot(IVsol, DVsol(:,1), 'k')


hold on
plot(IVsol, DVsol(:,2), 'g')
plot(IVsol, DVsol(:,3), 'r')
plot(IVsol, DVsol(:,4), 'b')
title('Grafik ketika R0>1')
legend('Suspect','Expand','Infected','Recovered')

untuk R0 < 1
sintaks untuk file Dedef2.m
function [Ddv_Div]=Dedef2(I,D)
%R0>1
alfa=0.5;%linux
beta=0.2;%windows versi bajakan
gamma=0.1;%laju pengguna dari rentan terinfeksi menuju
terinfeksi
phi=0.1;%testimoni windows versi bajakan oleh pengguna yang
terinfeksi
mu=0.7;%laju pengguna OS
sigma=0.3;%artikel&nasehat tentang hukum menggunakan windows
versi bajakan
N=330;%jumlah pengguna

w=D(1);
x=D(2);
y=D(3);
z=D(4);

Ddv_Div=[mu*N-beta*w-mu*w;
beta*w+phi*y-gamma*x-mu*x;
gamma*x-phi*y-alfa*y-sigma*y-mu*y;
alfa*y+sigma*y-mu*z]
end

Sintaks untuk file R0Kecil1.m


clear;clc
domain=[0 10];
alfa=0.5;%linux
beta=0.2;%windows versi bajakan
gamma=0.1;%laju pengguna dari rentan terinfeksi menuju
terinfeksi
phi=0.1;%testimoni windows versi bajakan oleh pengguna yang
terinfeksi
mu=0.7;%laju pengguna OS
sigma=0.3;%artikel&nasehat tentang hukum menggunakan windows
versi bajakan
N=330;%jumlah pengguna
IC1=200;
IC2=70;
IC3=40;
IC4=20;
R0=beta*mu^3+beta*mu^2*alfa+beta*mu^2*phi+beta*mu^2*gamma+beta
*mu^2*sigma+beta*mu*alfa*gamma+beta*mu*alfa*sigma+mu^4+mu^3*al
fa+mu^3*phi+mu^3*gamma+mu^3*sigma+mu^2*alfa*gamma+mu^2*alfa*si
gma

IC=[IC1 IC2 IC3 IC4];

[IVsol,DVsol]=ode23('Dedef2', domain, IC);

plot(IVsol, DVsol(:,1), 'k')


hold on
plot(IVsol, DVsol(:,2), 'b')
plot(IVsol, DVsol(:,3), 'r')
plot(IVsol, DVsol(:,4), 'g')
title('Grafik ketika R0<1 ')
legend('Suspect','Expand','Infected','Recovered')

Anda mungkin juga menyukai