Anda di halaman 1dari 15

Tgl.

Pe Peserta Judul Latar belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi
Mulai/ nd hadir Laporan Pemilihan intervensi
Selesai am
Kegiatan pin
g
1 Maret NA Dinkes, Skrining Kanker serviks 1.Masih 1.Menentukan sasaran Sosialisasi 1.Pemeriksaan daftar hadir
2019 – 4 Dokter Visual Asam adalah kurangnya penyuluhan yakni mengenai peserta dalam sosialisasi
mei Pembim Asetat (IVA) penyakit yang informasi dan kelompok wanita yang Skrining Visual Skrining Visual Asam Asetat (IVA)
bing, pada paling sering edukasi berisiko dan bisa Asam Asetat pada Kelompok Wanita Berisiko
masyara Kelompok ditemukan kepada diperiksa IVA, terdiri (IVA) pada untuk Pencegahan terjadinya
kat Wanita diantara kelompok dari wanita yang pernah Kelompok Kanker Servix
Berisiko penyakit wanita melakukan hubungan Wanita Berisiko
untuk ginekologi berisiko seksual, ibu rumah untuk 2.Peningkatan jumlah peserta
Pencegahan yang lain. kanker serviks tangga, serta wanita Pencegahan yang hadir megikuti sosialisasi
terjadinya Kanker serviks untuk pekerja seks komersial. terjadinya Skrining Visual Asam Asetat (IVA)
Kanker merupakan melakukan Kanker Servix pada Kelompok Wanita Berisiko
Servix penyakit yang skrining di 2.Memberikan kepada peserta untuk Pencegahan terjadinya
ditakuti oleh antaranya sosialisasi yang menarik sosialisasi yakni Kanker Servix
semua wanita yang paling mengenai Skrining wanita dengan
karena mudah adalah Visual Asam Asetat (IVA) kelompok 3.Mengevaluasi jumlah peserta
penyebab dengan pada Kelompok Wanita berisiko di yang memeriksakan IVA di
utaman melaksanakan Berisiko untuk Ponkesdes Puskesmas terdekat
kematian IVA Pencegahan terjadinya Bolorejo dari
pada wanita Kanker Servix pukul 07.00- 4.Menurunnya jumlah angka
di 2.Masih 08.00. kanker serviks di wilayah
negara banyak 3.Memberikan Acara diawali Kauman
berkembang kelompok sosialisasi mengenai dengan senam
termasuk wanita Skrining Visual Asam sehat, 5.Kegiatan tersebut dievaluasi
Indonesia. berisiko yang Asetat (IVA) pada dilanjutkan setiap 1 tahun sekali.
Menurut belum Kelompok Wanita sosialisasi
WHO pada memeriksaka Berisiko untuk Skrining Visual
tahun 2005 n IVA dengan Pencegahan terjadinya Asam Asetat
dijumpai alasan tidak Kanker Servix dengan (IVA) pada
penderit ada keluhan. menggunakan slide dan Kelompok
kanker serviks simulasi video agar Wanita Berisiko
baru setiap menarik segala usia untuk
tahun untuk mengikuti Pencegahan
sebanyak kegiatan penyuluhan, di terjadinya
5000.000 anatara nya Kanker Servix.
orang di menjelaskan apakah itu Setelah itu
seluruh dunia, kanker serviks, cara pembagian PMT .
dan lebih dari pencegahan serta cara
90% terjadi di mengatasi apabila
negara sudah terkena penyakit
berkembang kanker serviks.
seperti di
indonesia, 4.Selain memberikan
hampir penyuluhan dalam
260.000 bentuk slide, dibagikan
wanita pula leaflet berisikan
meninggal gambar-gambar
karena mengenai Skrining
kanker serviks Visual Asam Asetat (IVA)
dimana 95% pada Kelompok Wanita
terjadi pada Berisiko untuk
negara Pencegahan terjadinya
berkembang. Kanker Servix untuk
Pemeriksaan memotivasi wanita
Inspeksi Visual kelompok berisiko
Asam Asetat untuk memeriksakan
(IVA) adalah diri
salah satu
metode 5.Mengedukasi
skrining kelompok wanita yang
deteksi kanker berisiko untuk
dinding rahim memeriksakan diri
yang sering skrining IVA untuk
dan mudah pencegahan kanker
dilakukan. serviks.
Cara kerjanya
adalah
dengan
mengolesi
asam asetat
ke cervix,
permukaan
dinding Rahim
yang
terinfeksi oleh
sel kanker
akan berubah
warna
menjadi putih.
Jika hasil tes
IVA positif
belum tentu
sudah
menderita
kanker, hasil
positif
menunjukkan
adanya lesi
prakanker,
yang jika
tidak diobati
kemungkinan
akan menjadi
kanker.
Pemeriksaan
IVA dapat
dilakukan di
rumah sakit,
puskesmas
maupun
klinik.
Dibandingkan
dengan
pemeriksaan
Pap Smear
yang
membutuhka
n biaya lebih
mahal dan
sarana-
prasarana
yang biasanya
hanya
terdapat di
kota besar
serta tenaga
ahli
khusus, dan
hasil dapat
diterima
beberapa
minggu
kemudian
keadaan
tersebut
dapat menjadi
masalah di
daerah
dengan
sumber daya
terbatas dan
terpencil.
Walaupun
demikian
sampai
sekarang ini
kesadaran
perempuan
untuk
memeriksa
skrining IVA
masih rendah.
Maka dari itu
diperlukan
suatu
kegiatan
penyuluhan
untuk
kelompok
berisiko untuk
lebih
berpartisipasi
melaksanakan
IVA.

2 maret NA Lurah, Pencegahan Peningkatan 1. Masih 1.Memberikan Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir peserta
2019 masyara Penularan insiden Infeksi minimnya penyuluhan yang mengenai dalam Penyuluhan Pencegahan
30 kat lain- Infeksi Menular informasi menarik mengenai Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual
maret lain Menular Seksual (IMS) yang Pencegahan Penularan Penularan Infeksi (IMS) dengan Penggunaan Kondom
Seksual dan didapatkan Infeksi Menular Seksual Menular Seksual
(IMS) penyebaranny masyarakat (IMS) dengan (IMS) dengan 2.Peningkatan jumlah peserta yang
dengan a di seluruh mengenai Penggunaan Kondom Penggunaan hadir megikuti sosialisasi
Penggunaan dunia tidak penularan dengan menggunakan Kondom Pencegahan Penularan Infeksi
Kondom dapat IMS. tayangan slide dan dilaksanakan di Menular Seksual (IMS) dengan
diperkirakan video agar sasaran Ponkesdes Penggunaan Kondom
secara tepat. 2.Masih penyuluhan menjadi Bolorejo dari
Di banyaknya lebih memahami materi pukul 07.00- 3.Menurunnya jumlah angka
beberapa stigma negatif penyuluhan. 08.00. kejadian penularan IMS di
negara di masyarakat Pelaksanakan kawasan Bolorejo
disebutkan tentang 2.Memberikan demo acara tersebut
bahwa penggunaan bagaimana cara diikuti perangkat 4.Kegiatan tersebut dievaluasi
pelaksanaan kondom menggunakan kondom desa, dokter, setiap tahunnya.
program dalam yang benar untuk bidan, perawat,
penyuluhan berhubungan pencegahan IMS. 2 kader
yang seksual. kesehatan, serta
intensif akan 12 orang
menurunkan masyarakat yang
insiden IMS terdiri dari
atau paling remaja dan
tidak dewasa. Acara
insidennya diawali dengan
relatif penyuluhan
tetap. Namun apakah itu IMS,
demikian di cara penularan,
sebagian cara
besar negara pencegahan,
insiden IMS dancara
relatif masih menggunakan
tinggi dan kondom yang
setiap tahun benar. Setelah
beberapa juta itu pembagian
kasus baru kondom serta
beserta biskuit bagi
komplikasi peserta
medisnya penyuluhan.
antara lain
kemandulan,
kecacatan,
gangguan
kehamilan,
gangguan
pertumbuhan,
kanker
bahkan juga
kematian
memerlukan
penanggulang
an,
sehingga hal
ini akan
meningkatkan
biaya
kesehatan.
Adanya kasus
IMS yang
tinggi,
pelayanan
kesehatan
tidak hanya
dibidang
kuratif saja
akan tetapi
juga dilakukan
pencegahan
penularan IMS
yakni dengan
memberikan
kondom
untuk
mencegah
penularan
IMS. Oleh
karena itu,
dilakukan
intervensi
khususnya
kepada
kelompok
berisiko untuk
menggunakan
kondom saat
berhubungan
seksual untuk
mencegah
IMS.
8 maret NA Lurah, Penggunaan ISPA (Infeksi 1.Masih 1.Memberikan penyuluhan Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir peserta
masyarak Masker dalam Saluran minimnya yang menarik mengenai mengenai dalam Penggunaan Masker dalam
29 maret at, lain Menurunkan Pernafasan pengetahuan Pencegahan Penularan Penggunaan Menurunkan Jumlah Penularan
lain Jumlah Akut) adalah masyarakat Penggunaan Masker dalam Masker dalam Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Penularan infeksi saluran tentang Menurunkan Jumlah Menurunkan
Infeksi Saluran pernafasan penggunaan Penularan Infeksi Saluran Jumlah Penularan 2.Peningkatan jumlah peserta yang
Pernapasan yang dapat masker yang Pernapasan Akut dengan Infeksi Saluran hadir megikuti penyuluhan
Akut berlangsung benar dalam menggunakan tayangan Pernapasan Akut Penggunaan Masker dalam
sampai 14 hari. pencegahan slide dan video agar dilaksanakan di Menurunkan Jumlah Penularan
Secara klinis penularan ISPA sasaran penyuluhan Ponkesdes Bolorejo Infeksi Saluran Pernapasan Akut
ISPA ditandai di kehidupan menjadi lebih memahami dari pukul 08.00- 3.Menurunnya jumlah angka
dengan gejala sehari-hari. materi penyuluhan. 09.00. kejadian penularan ISPA di
akut akibat Pelaksanakan acara kawasan Bolorejo
infeksi yang 2.Masih banyak 2.Memberikan demo tersebut diikuti
terjadi di setiap masyarakat bagaimana cara perangkat desa, 4.Kegiatan tersebut dievaluasi
bagian saluran yang malas menggunakan masker yang dokter, bidan, setiap tahunnya.
pernafasan menggunakan benar untuk pencegahan perawat, 1 kader
dengan masker dengan penularan ISPA kesehatan, serta 9
berlangsung alasan terlalu orang masyarakat
tidak lebih dari ribet. 3.Pembagian masker gratis yang terdiri dari
14 hari. Infeksi kepada peserta anak-anak, remaja
saluran penyuluhan. dan dewasa. Acara
pernafasan diawali dengan
akut penyuluhan apakah
merupakan itu ISPA, cara
kelompok penularan, cara
penyakit yang pencegahan, dan
komplek dan cara menggunakan
heterogen, masker yang benar.
yang Setelah itu
disebabkan pembagian masker
oleh 300 lebih serta biskuit bagi
jenis virus, peserta
bakteri, serta penyuluhan.
jamur. Virus
penyebab ISPA
antara lain
golongan
miksovirus
yang meliputi
virus influensa,
virus pra-
influensa dan
virus campak.
Namun hal ini
dapat dicegah
dengan
penggunaan
alat pelindung
diri
terhadap debu
dan partikel-
partikel kecil
yaitu masker,
selain itu
terdapat
beberapa unsur
kewaspadaan
standar, seperti
kebersihan
pernapasan,
kebersihan
tangan,
kebersihan
lingkungan, dan
pengelolaan
limbah juga
sangat penting
untuk
membantu
mencegah
penularan ISPA.
14 maret NA Dinkes, Pencegahan Hepatitis A Masih 1.Memberikan penyuluhan Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir peserta
4 april lurah, Terjadinya merupakan kurangnya yang menarik mengenai Pencegahan dalam Penyuluhan Pencegahan
masya, Penularan penyakit akut pengetahuan Pencegahan Terjadinya Terjadinya Terjadinya Penularan Hepatitis A
lain-lain Hepatitis A yang masyarakat Penularan Hepatitis A Penularan Hepatitis dalam Kehidupan Sehari-hari
dalam disebabkan oleh mengenai dalam Kehidupan Sehari- A dalam Kehidupan 2.Peningkatan jumlah peserta yang
Kehidupan virus hepatitis penyakit hari dengan menggunakan Sehari-hari hadir megikuti penyuluhan
Sehari-hari tipe A yang Hepatitis A dan tayangan slide dan video dilaksanakan di Pencegahan Terjadinya Penularan
disebarkan dari cara agar sasaran penyuluhan Ruang Garuda, Hepatitis A dalam Kehidupan Sehari-
tinja penderita pencegahannya menjadi lebih memahami Puskesmas Kauman hari
yang biasanya yang dapat materi penyuluhan. dari pukul 07.00-
menyebar dilakukan dalam 08.00. Acara 3.Menurunnya jumlah angka
melalui kehidupan 2.Pembagian leaflet yang diawali dengan kejadian Hepatitis A di kawasan
makanan dan sehari-hari. berisi gambar-gambar yang penyuluhan apakah Kauman
minuman. menarik dan mudah itu Hepatitis A, cara
Beberapa kasus dimengerti seputar penularan, serta 4.Kegiatan tersebut dievaluasi
hanya pencegahan Hepatitis A cara pencegahan, setiap tahunnya.
menampakkan kepada peserta yang yang benar,
sedikit gejala mengikuti penyuluhan dilanjutkan tanya
atau tanpa jawab anatar
gejala terutama pemateri dan
bagi yang peserta
berusia muda. penyuluhan
Waktu antara mengenai
dan gejala, pencegahan
antara 2-6 Hepatitis A untuk
minggu. melihat tingkat
Gejalanya pemahaman dan
biasanya antusiasme peserta
berakhir dalam penyuluhan,
8 minggu dan setelah itu
meliputi: mual pembagian biskuit
(nausea), bagi peserta
muntah- penyuluhan.
muntah,
mencret, kulit
kuning
(terutama
bagian putih
dari mata),
demam, dan
nyeri abdomen.
Biasanya
penyakit ini
disebarkan
melalui
makanan dan
minuman yang
terkontaminasi
oleh kotoran
penderita
hepatitis A.
Pada kasus
terjadinya
Hepatitis A
melibatkan
kegiatan sehari-
hari yang dapat
dicegah, oleh
karena itu
dilaksanakan
kegiatan
penyuluhan
mengenai
pencegahan
Hepatitis A di
masyarakat.
10 april- NA Lurah, Pencegahan Konsumsi 1.Masih 1.Menentukan sasaran Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir peserta
24 april masyarak Terjadinya alkohol banyaknya penyuluhan Pencegahan mengenai dalam Penyuluhan Pencegahan
at, lain- Penyakit Liver merupakan konsumsi Terjadinya Penyakit Liver Pencegahan Terjadinya Penyakit Liver dengan
lain dengan faktor risiko alkohol di dengan Berhenti Konsumsi Terjadinya Penyakit Berhenti Konsumsi Minuman
Berhenti terbesar ketiga kalangan remaja Minuman Beralkohol yakni Liver dengan Beralkohol
Konsumsi di dunia sebagai dan dewasa dan dari anak sekolah, remaja, Berhenti Konsumsi
Minuman penyebab belum dan dewasa. Minuman 2.Peningkatan jumlah peserta yang
Beralkohol penyakit dan mengetahui Beralkohol hadir megikuti penyuluhan
disabilitas, dan dampak jangka 2.Memberikan penyuluhan dilaksanakan di Pencegahan Terjadinya Penyakit
merupakan panjang dari yang menarik mengenai Ponkesdes Bolorejo Liver dengan Berhenti Konsumsi
faktor risiko konsumsi Pencegahan Terjadinya dari pukul 11.00- Minuman Beralkohol
terbesar alkohol. Penyakit Liver dengan 12.00.
pertama di Berhenti Konsumsi Pelaksanakan acara 3.Menurunnya jumlah penjualan
Amerika 2.Masih Minuman Beralkohol tersebut diikuti minuman beralkohol
serta faktor maraknya dengan menggunakan perangkat desa,
risiko terbesar peredaran tayangan slide dan video dokter, bidan, 4.Menurunnya angka kejadian
kedua di Eropa minuman agar sasaran penyuluhan perawat, 1 kader penyakit liver di kawasan Kauman
sebagai beralkohol yang menjadi lebih memahami kesehatan, serta 10
penyebab mudah didapat materi penyuluhan. Materi orang masyarakat 4.Kegiatan tersebut dievaluasi
penyakit dan sehingga penyuluhan di antara nya yang terdiri dari setiap tahunnya.
disabilitas. masyarakat adalah kandungan remaja dan
Perkiraan angka enggan untuk minuman beralkohol yang dewasa. Acara
kematian akibat berhenti berbahaya, dampak diawali dengan
konsumsi konsumsi berbahaya yang penyuluhan
alkohol di dunia minuman ditimbulkan yang kandungan
adalah sekitar beralkohol. berhubungan dengan minuman
2.500.000 orang penyakit liver, dan cara beralkohol yang
setiap tahun. pencegahannya. berbahaya,
Angka dampak berbahaya
kematian 3.Mengedukasi kelompok yang ditimbulkan
pemuda usia sasaran berisiko untuk yang berhubungan
15-29 tahun di mengganti minuman dengan penyakit
dunia beralkohol dengan liver, dan cara
akibat alkohol makanan yang lebih sehat pencegahannya,
adalah sekitar dan bergizi serta pembagian
320.000 orang, biskuit bagi peserta
9% dari total penyuluhan.
kematian pada
kelompok usia
tersebut.
Angka kematian
akibat konsumsi
alkohol di
Indonesia
adalah sekitar
50 orang
per hari atau
sekitar 18.000
orang per
tahun.
Terdapat
berbagai jenis
penyakit yang
disebabkan oleh
konsumsi
alkohol, salah
satunya adalah
gangguan fungsi
hati seperti
penyakit hati
alkoholik
(alcoholic liver
disease).
Penyakit hati
alkoholik (PHA)
adalah
gangguan fungsi
hati yang
diakibatkan oleh
konsumsi
alkohol dalam
waktu yang
lama dengan
jumlah tertentu.
Dari sebagian
peminum
alkohol berat
tersebut, sekitar
10-30% akan
berkembang
menjadi
penderita
hepatitis
alkoholik, dan
akan terus
berkembang
menjadi sirosis
bila tidak ada
intervens, oleh
sebab itu
dilakukan
penyuluhan
dengan sasaran
remaja dan
dewasasebagai
intervensi
pencegahan
penyakit liver
dengan
menjauhi
alkohol.

Anda mungkin juga menyukai