Anda di halaman 1dari 17

Tgl.

Pe Peserta Judul Latar belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi
Mulai/ nd hadir Laporan Pemilihan intervensi
Selesai am
Kegiatan pin
g
6 maret NA Lurah, Pencegahan Skabies 1.Masih banyak 1.Menentukan kelompok Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir
masyarak Terjadinya menurut WHO masyarakat sasaran penyuluhan mengenai masyarakat dalam keikutsertaan
10 april at Penularan merupakan yang belum mengenai pencegahan Pencegahan mengikuti penyuluhan mengenai
Penyakit suatu penyakit mengetahui skabies, penyuluhan dapat Terjadinya Pencegahan Terjadinya Penularan
Skabies di signifikan bagi cara diikuti segala usia. Penularan Penyakit Penyakit Skabies di Masyarakat
Masyarakat kesehatan pencegahan Skabies di
masyarakat penyakit skabies 2.Memberikan penyuluhan Masyarakat kepada 2.Penurunan angka kejadian
karena yang menarik serta mampu masyarakat penyakit skabies di desa Bolorejo.
merupakan 2.Beberapa meningkatkan semangat dilaksanakan di
kontributor masyarakat masyarakat dalam Balai Desa Bolorejo 4. Evaluasi dilakukan setiap
yang substansial masih mengikutikegiatan dari pukul 09.00- bulannya, selama 1 tahun ke depan
bagi morbiditas menganggap penyuluhan Pencegahan 10.00 pagi. untuk melihat perkembangan
dan mortalitas skabies Terjadinya Penularan Pelaksanakan acara intervensi.
global. merupakan Penyakit Skabies di tersebut diikuti
Prevalensi penyakit kulit Masyarakat. perangkat desa,
scabies di biasa yang tidak dokter, bidan,
seluruh dunia menular 3.Mengadakan pengukuran perawat, 3 kader
dilaporkan sehingga hanya tekanan darah, pengukuran kesehatan, serta 13
sekitar 300 juta dibiarkan dan kadar kolesterol, dan asam masyarakat yang
kasus tidak diobati urat untuk menarik minat terdiri dari segala
pertahunnya. masyarakat hadir dalam usia. Acara diawali
Scabies penyuluhan. dengan senam
merupakan sehat yang
infeksi parasit 4.Selain memberikan berlangsung kurang
pada kulit yang penyuluhan dalam bentuk lebih 20 menit,
disebabkan oleh presentasi, dibagikan pula dilanjutkan dengan
Sarcoptes leaflet mengenai sosialisasi
scabei var pencegahan skabies dalam mengenai
hominis. Insiden kehidupan sehari-hari. Pencegahan
scabies di Terjadinya
negara Penularan Penyakit
berkembang Skabies di
menunjukkan Masyarakat,
siklus fluktuasi menjelaskan
atau apakah itu penyakit
peningkatan. skabies, cara
Distribusi, pencegahan serta
prevalensi, dan tata laksana
insiden penyakit apabila terkena
infeksi parasit skabies disertai
pada kulit ini kegiatan
tergantung dari pengukuran tinggi
area dan badan, berat
populasi yang badan, tekanan
diteliti. darah, serta
Di Indonesia pemeriksaan kadar
pada tahun kolesterol dan
2011 asam urat dan
didapatkan pembagian PMT.
jumlah
penderita
scabies sebesar
6.915.135
(2,9%) dari
jumlah
penduduk
238.452.952
jiwa. Jumlah ini
mengalami
peningkatan
pada tahun
2012 yang
jumlah
penderita
scabies
diperkirakan
sebesar 3,6 %
dari jumlah
penduduk.
Penyakit scabies
disebabkan oleh
tungau
Sarcoptes
scabiei akan
berkembang
pesat jika
kondisi
lingkungan
buruk dan tidak
didukung
dengan perilaku
hidup bersih
dan sehat oleh
santri.
Sarcoptes
scabiei
menyebabkan
rasa gatal pada
bagian kulit
seperti sela jari,
siku,
selangkangan.
Scabies banyak
menyerang
pada orang yang
hidup dengan
kondisi personal
hygiene di
bawah standar
atau buruk,
sosial ekonomi
rendah,
kepadatan
penduduk, dan
perkembangan
demografik
serta ekologik.
27 maret NA Lurah, Pencegahan Diabetes 1.Masih banyak 1.Menentukan sasaran Sosialisasi 1.Pemeriksaan daftar hadir peserta
masyarak Terjadinya Melitus (DM) masyarakat penyuluhan yakni dewasa mengenai dalam sosialisasi Pencegahan
22 mei at Ulkus merupakan yang belum maupun lansia yang Pencegahan Terjadinya Ulkus Diabetikum pada
Diabetikum sekumpulan mengetahui memiliki riwayat DM dan Terjadinya Ulkus Penderita Diabetes Melitus dalam
pada gejala yang komplikasi DM yang memiliki risiko DM Diabetikum pada Kehidupan Sehari-hari
Penderita muncul pada Penderita Diabetes
Diabetes seseorang yang 2.Beberapa 2.Memberikan penyuluhan Melitus dalam 2.Peningkatan jumlah peserta yang
Melitus dalam disebabkan oleh masyarakat yang menarik mengenai Kehidupan Sehari- hadir megikuti sosialisasi
Kehidupan peningkatan yang terkena Pencegahan Terjadinya hari dilaksanakan Pencegahan Terjadinya Ulkus
Sehari-hari kadar glukosa DM tidak Ulkus Diabetikum pada di Balai Desa Diabetikum pada Penderita Diabetes
darah akibat menggunakan Penderita Diabetes Melitus Bolorejo dari pukul Melitus dalam Kehidupan Sehari-hari
dari penurunan alas kaki saat dalam Kehidupan Sehari- 08.00-09.00 pagi.
sekresi insulin beraktifitas hari dengan menggunakan Pelaksanakan acara 3.Kegiatan tersebut dievaluasi
yang progresif. sehingga dapat slide dan simulasi video tersebut diikuti kurang lebih dalam waktu 6 bulan.
DM juga terkena ulkus agar menarik peserta perangkat desa,
diartikan diabetik bila penyuluhan. dokter, bidan,
sebagai suatu terjadi luka perawat, 4 kader
penyakit 3.Selain memberikan kesehatan, serta 20
metabolik penyuluhan dalam bentuk orang masyarakat
dengan presentasi, dibagikan pula yang terdiri dari,
karakteristik leaflet berisikan gambar- dewasa, serta
hiperglikemi gambar mengenai cara lansia. Isi
yang terjadi pencegahan komplikasi DM soasialisasi adalah
karena kelainan khususnya ulkus diabtik apakah itu Ulkus
sekresi insulin, yang mudah dimengerti Diabetik, cara
kerja insulin dan mampu meningkatkan pencegahannya,
atau keduanya. semangat warga untuk serta komplikasi
Angka kejadian menjaga kesehatannya. DM yang lainnya.
penderita DM Setelah itu
dari tahun ke pembagian PMT
tahun bagi peserta
cenderung penyuluhan.
mengalami
peningkatan, di
dunia
diperkirakan
jumlahnya
mengalami
peningkatan
yang signifikan
dari 59,8juta
pada tahun
2015 menjadi
sekitar 71,1 juta
pada tahun
2040. Diabetes
Melitus (DM)
merupakan
sekumpulan
gejala yang
muncul pada
seseorang yang
disebabkan oleh
peningkatan
kadar glukosa
darah akibat
dari penurunan
sekresi insulin
yang progresif.
DM juga
diartikan
sebagai suatu
penyakit
metabolik
dengan
karakteristik
hiperglikemi
yang terjadi
karena kelainan
sekresi insulin,
kerja insulin
atau keduanya.
Angka kejadian
penderita DM
dari tahun ke
tahun
cenderung
mengalami
peningkatan, di
dunia
diperkirakanjum
lahnya
mengalami
peningkatan
yang signifikan
dari 59,8juta
pada tahun
2015 menjadi
sekitar 71,1 juta
pada tahun
2040.
Penatalaksanaa
n DM yang
kurang tepat
dapat
mengakibatkan
komplikasi,
salah satunya
terjadinya luka
kaki atau yang
sering disebut
ulkus diabetik.
Ulkus diabetik
adalah
kerusakan
integritas kulit
atau infeksi
yang meluas
sampai jaringan
kulit bawah,
tendon, otot
bahkan tulang.
Faktor yang
mempengaruhi
terjadinya ulkus
diabetik yaitu
terjadinya
neuropati, lama
menderita DM,
peripheral
artery disease,
perawatan kaki
tidak teratur,
dan
penggunaan
alas kaki yang
tidak tepat.
Maka dari itu
diperlukan
pemahaman
masyarakat
dalam
pencegahan
komplikasi DM
di masyarakat.
19 april NA Lurah, Pencegahan Demam tifoid Masih 1.Memberikan penyuluhan Penyuluhan 1.Peningkatan kehadiran peserta
masyarak Terjadinya atau tifus kurangnya yang menarik mengenai mengenai dalam keikutsertaan penyuluhan
7 mei at Demam Tifoid abdominalis wawasan Pencegahan Terjadinya Pencegahan Pencegahan Terjadinya Demam
di Masyarakat banyak masyarakat Demam Tifoid di Terjadinya Demam Tifoid di Masyarakat dengan
dengan ditemukan tentang Masyarakat dengan Tifoid di Menjaga Kebersihan Makanan
Menjaga dalam pencegahan Menjaga Kebersihan Masyarakat dengan Sehari-hari
Kebersihan kehidupan demam tifoid Makanan Sehari-hari, di Menjaga
Makanan masyarakat kita, yang dapat antara nya apakah itu Kebersihan 2.Penurunan angka kejadian demam
Sehari-hari baik dicegah dan demam tifoid, cara Makanan Sehari- tifoid di Bolorejo
diperkotaan dilakukan dalam pencegahannya, dan hari bertempat di
maupun di kehidupan tatalaksana awal. Balai Desa Bolorejo 3.Evaluasi kegiatan ini dilakukan
pedesaan. sehari-hari. tanggal 16 April setiap tahun dengan harapan dapat
Demam tifoid 2.Selain memberikan 2019 dari pukul melihat perkembangan intervensi
merupakan penyuluhan dalam bentuk 08.00-10.00 pagi. yang telah dilakukan
penyakit infeksi presentasi, dibagikan pula Pelaksanakan acara
akut pada usus leaflet berisikan gambar- tersebut diikuti
halus dengan gambar mengenai perangkat desa,
gejala demam Pencegahan Terjadinya dokter, bidan,
satu minggu Demam Tifoid di perawat, kader
atau lebih Masyarakat dengan kesehatan, serta
disertai Menjaga Kebersihan masyarakat yang
gangguan pada Makanan Sehari-hari yang terdiri dari anak-
saluran mudah dimengerti dan anak, remaja,
pencernaan mampu meningkatkan dewasa, serta
dengan atau semangat warga untuk lansia. Acara
tanpa gangguan memilih makanan yang diawali dengan
kesadaran. lebih sehat. penyuluhan
Demam tifoid Pencegahan
disebabkan oleh 3.Pembagian biskuit Terjadinya Demam
bakteri Tifoid di
Salmonella Masyarakat dengan
typhi, sumber Menjaga
infeksi Kebersihan
Salmonella Makanan Sehari-
typhi selalu hari, setelah itu
manusia, baik pembagian PMT
orang sakit bagi peserta
maupun orang penyuluhan.
sehat pembawa
kuman.
Penyakit ini
tergolong
penyakit
menular yang
dapat
menyerang
banyak orang,
mulai dari usia
balita, anak-
anak, dan
dewasa. Pada
kenyataannya,
masyarakat
menganggap
bahwa demam
tifoid
merupakan
penyakit yang
sudah biasa
terjadi dan tidak
berbahaya.
Dalam
kehidupan
sehari-hari
kebersihan
merupakan hal
yang sangat
penting dan
harus
diperhatikan
karena
kebersihan akan
mempengaruhi
kesehatan dan
psikis
seseorang.
Hygiene
perorangan
adalah tindakan
memelihara
kebersihan dan
kesehatan
seseorang untuk
kesejahteraan
fisik dan psikis.
Pola makan
adalah
kebiasaan
makan yang
dikonsumsi
sehari-hari.Pola
makan terdiri
dari
frekuensi,jenis
dan jumlah.
Jenis makanan
terdiri dari
makanan pokok
dan makanan
selingan/jajanan
. Secara umum,
untuk
memperkecil
kemungkinan
tercemar
Salmonella
thyphi, maka
setiap individu
harus
memperhatikan
kualitas
makanan dan
minuman yang
mereka
konsumsi.Kecen
derungan
membeli
makanan sendiri
atau jajanan
untuk
dikonsumsi
sehari-hari
merupakan
penularan tifus
dapat terjadi
dimana saja dan
kapan saja,
biasanya terjadi
melalui
konsumsi
makanan di luar
rumah atau di
tempat-tempat
umum, apabila
makanan atau
minuman yang
dikonsumsi
kurang bersih.
Dengan pola
makan
yangsehat,
kondisi fisik
tubuh akan
lebih terjamin
sehingga tubuh
akan dapat
melakukan
aktifitasnya
dengan baik
pula, Tetapi
kenyataannya
masyarakat
kurang
memperhatikan
pola makan
yang
sehatseperti,
makan kurang
dari 3 kali
sehari, sering
nya membeli
jajanan diluar
rumah yang
belum tentu
terjaga
kebersihannya.
25 april NA Dinkes, dr Pencegahan Infeksi jamur 1.Masih 1.Menentukan sasaran Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir peserta
pembimbi Penularan kulit cukup kurangnya penyuluhan mengenai mengenai penyuluhan dan peningkatan jumlah
16 mei ng, lurah, Ptiriasis banyak pengetahuan penularan penyakit jamur Pencegahan peserta penyuluhan Pencegahan
masyarak Versicolor ditemukan di masyarakat pada kulit yang mana dapat Penularan Ptiriasis Penularan Ptiriasis Versicolor (Panu)
at (Panu) dengan Indonesia, yang dalam diikuti segala usia Versicolor (Panu) dengan Menjaga Kelembaban Kulit
Menjaga merupakan Pencegahan dengan Menjaga
Kelembaban negara tropis Penularan 2.Memberikan penyuluhan Kelembaban Kulit 2.Penurunan angka kejadian
Kulit beriklim panas Ptiriasis yang menarik mengenai bertempat di Balai enularan Ptiriasis Versicolor (Panu)
dan lembab, Versicolor Pencegahan Penularan Desa Bolorejo
apalagi bila (Panu) dengan Ptiriasis Versicolor (Panu) tanggal 25 April 3.Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan
higiene juga Menjaga dengan Menjaga 2019 dari pukul sekali, untuk monitoring hasil
kurang Kelembaban Kelembaban Kulit setelah 08.00-10.00 pagi. intervensi
sempurna. Kulit . itu dilakukan diskusi dan Pelaksanakan acara
Sebagian besar tanya jawab untuk semakin tersebut diikuti
kasus Pityriasis 2.Beberapa memberi pemahaman dinkes, perangkat
versicolor masyarakat kepada warga mengenai desa, dokter,
terjadi karena masih pencegahan penularan bidan, perawat, 5
keadaan yang menggunakan panu dan membagikan kader kesehatan,
mempengaruhi alat rumah bingkisan berupa handuk serta 15 orang
keseimbangan tangga bersama masyarakat yang
antara hospes seperti baju 3.Selain memberikan terdiri dari segala
dengan jamur atau handuk penyuluhan dalam bentuk usia. Acara diawali
tersebut diduga sehingga presentasi, dibagikan pula dengan
adanya faktor semakin leaflet berisikan gambar- penyuluhan
lingkungan meningkatakan gambar mengenai mengenai
diantaranya penularan panu Pencegahan Penularan Pencegahan
kelembaban dari satu orang Ptiriasis Versicolor (Panu) Penularan Ptiriasis
kulit. Pityriasis ke orang lain. dengan Menjaga Versicolor (Panu)
versicolor dapat Kelembaban Kulit yang dengan Menjaga
menyerang mudah diingat dan mampu Kelembaban Kulit,
masyarakat kita meningkatkan semangat dilanjutkan dengan
tanpa warga untuk hidup lebih diskusi tanya jawab
memandang sehat. dan pembagian
golongan umur handuk kepada
tertentu. Dari peserta
segi usia yakni penyuluhan.
usia 16-40
tahun.
Kemungkinan
karena segmen
usia tersebut
lebih banyak
mengalami
faktor
predisposisi
atau pencetus
misalnya
pekerjaan
basah, trauma,
banyak keringat,
selain pajanan
terhadap jamur
lebih lama. Oleh
karena itu
penting untuk
dilakukan
penyuluhan
mengenai
pencegahan
penyakit kulit
panu di
masyarakat
2 mei NA Dinkes, dr Penanganan Diare Masih banyak 1.Memberikan penyuluhan Penyuluhan 1.Pemeriksaan daftar hadir dan
pembimbi Awal Diare merupakan masyarakat yang menarik serta mampu mengenai peningkatan jumlah ibu rumah
6 juni ng, lurah, untuk penyakit sistem yang belum memberikan dorongan Penanganan Awal tangga dalam mengikuti penyuluhan
masyarak Mencegah pencernaan mengetahui untuk para ibu untuk dapat Diare untuk Penanganan Awal Diare untuk
at Dehidrasi pada yang ditandai tatalaksana mengikuti penyuluhan Mencegah Mencegah Dehidrasi pada Anak
Anak dengan buang awal diare Penanganan Awal Diare Dehidrasi pada
air besar encer sehingga dapat untuk Mencegah Dehidrasi Anak bertempat di 2.Penurunan angka kejadian
lebih dari tiga terjadi keadaan pada Anak Ponkesdes Bolorejo dehidrasi pada anak karena diare di
kali dalam dehidrasi. 2 Mei 2019 dari Desa Bolorejo
sehari. Di 2.Mengadakan pengukuran pukul 09.00-10.00
Indonesia, tinggi badan dan berat pagi. Pelaksanakan 3. Evaluasi dilakukan setiap
angka kejadian badan anak untuk acara tersebut bulannya, selama 1 tahun ke depan
diare akut mengukur gizi anak diikuti dinkes, untuk monitoring intervensi.
diperkirakan perangkat desa,
masih sekitar 60 3.Selain memberikan dokter, bidan,
juta setiap penyuluhan dalam bentuk perawat, 2 kader
tahunnya dan presentasi slide yang kesehatan, serta 12
angka kesakitan menarik, dibagikan pula orang masyarakat
pada balita leaflet mengenai yang terdiri dari ibu
sekitar 200-400 Penanganan Awal Diare rumah tangga.
kejadian dari untuk Mencegah Dehidrasi Acara penyuluhan
1000 penduduk pada Anak agar para ibu mengenai
setiap tahunnya bisa mudah mengingat di Penanganan Awal
dan 1-5% rumah Diare untuk
berkembang Mencegah
menjadi diare 4.Pembagian oralit gratis Dehidrasi pada
kronik. dan biskuit balita Anak diawali
Penanganan dengan
yang tepat pada pengukuran tinggi
diare, akan badan dan berat
menurunkan badan dilanjutkan
derajat dengan
keparahan penyuluhan dan
penyakit. Diare acara terakhir
dapat diatasi adalah pembagian
dengan menjaga oralit dan biskuit
kebersihan dan balita.
mengolah
makanan yang
sehat dan bersih
dan anjuran
pada ibu untuk
mencegah dan
menangani
diare secara
cepat dan tepat
agar angka
morbiditas dan
mortalitas diare
menurun .
Kemampuan ibu
sangat
menentukan
keselamatan
anak yang
mengalami
diare mulai dari
mengenali apa
itu diare, tanda
gejala diare,
penyebab,
dampak /
komplikasi yang
muncul akibat
diare, serta
upaya
melakukan
pertolongan
pertama untuk
mencegah
terjadinya
dehidrasi serta
perawatan
sebelum
mendapat
pengobatan
lanjutan dari
tenaga
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai