Anda di halaman 1dari 7

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DUKUH JAHIDAN, NGADIREJO,

KARTASURA DALAM PEMANFAATAN TANAMAN OBAT SEBAGAI MINUMAN


HERBAL

Yasin Yusup1, Mahasiswa KKN 233 UNS2


1
Universitas Sebelas Maret
Coresponding author: yasinyusup@staff.uns.ac.id

ABSTRAK
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan ibu-
ibu dukuh Jahidan, Ngadirejo, Kartasura dalam memanfaatkan tanaman obat yang ditanam
sebagai minuman herbal. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui metode
penyuluhan dan demonstrasi. Partisipasi dan antusiame ibu-ibu dalam kegiatan sangat baik,
dampak dari kegiatan penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-
ibu dalam pemanfaatan tanaman obat sebagai minuman herbal. Kegiatan penyuluhan
pemanfaatan tanaman obat di dukuh Jahidan sangat bermanfaat dan diharapkan dapat
berkelanjutan.

Kata kunci: pemberdayaan, Jahidan, tanaman obat, minuman herbal

Pendahuluan
Dukuh Jahidan merupakan salah satu dari 21 dukuh yang ada di Kelurahan Ngadirejo,
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Dukuh Jahidan memiliki 3 Rukun Tetangga
(RT) dengan jumlah total sekitar 280 kepala keluarga dan terdapat Kelompok PKK dan
Satuas Tugas (Satgas) Covid-19 yang aktif. Mata pencaharian utama di Dukuh Jahidan yaitu
sebagai pegawai dan pekerja kantoran, sedangkan sisanya menyebar di beberapa bidang lain.
Penduduk Dukuh Jahidan memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, sehingga
pengetahuan mengenai teknologi sudah cukup memadai.
Virus Covid-19 diketahui menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang dapat
ditularkan dari orang ke orang. Oleh sebab itu kondisi ini menimbulkan kecemasan dan
kekhawatiran dalam diri, sehingga perlu memperhatikan kondisi tubuh (Susilo dkk, 2020).
Salah satu yang menjadi pilihan adalah rempah herbal. Rempah herbal yang paling populer
adalah jahe. Jahe merah adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat yang sudah terkenal.
Jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki
banyak manfaat bagi sistem imun tubuh manusia (Lamtiur, 2015). Ekstrak Jahe merah dapat
meingkatkan sistem kekebalan tubuh yang mengandung zat antiinflamasi dan antioksidan
yang tinggi karena kandungan vitamin C nya yang mampu mencegah terjadinya peradangan
paru-paru (Aryanta, 2019).
Tanaman obat selain jahe adalah kunyit. Kunyit adalah tanaman rempah rempah yang
memiliki banyat manfaat (Simbolon, 2018). Tanaman ini mengandung zat antipiterik yang
memiliki khasiat kesehatan bagi manusia. Zat ini dapat menurunkan dan mencegah demam
tinggi. Selain itu rimpang kunyit juga berperan sebagai anti inflamasi, anti imunodefisiensi,
anti virus,anti oksidan, antikarsinogenik untuk mencegah virus masuk (Abdul, 2109). Kunyit
tidak memiliki efek samping jika diminum secar terus menerus. Rimpang kunyit memiliki
khasiat sebagai agen antiinflamasi dan antioksidan. Beberapa negara seperti Malaysia,
Thailand, Banglades, Nepal menggunakan ekstrak kunyit untuk mengobati penyakit
pneumonia sehingga sangat cocok bila digunakan untuk minuman sehari hari di masa
pandemi Covid 19 (Rahmah, 2019).
Kencur (Kaempferia galanga) merupakan tanaman herba yang memiliki aroma dan cita
rasa unik. Tumbuhan ini banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara. Rempah ini dapat diolah
menjadi minuman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Ekstrak kencur mengandung
zat anti inflamasi yang dapat mengobati radang tenggorokan (Soleh, 2019). Rimpang kencur
sudah dikenal luas oleh masyarakat sebagai pengobatan pada penyakit tertentu. Tumbuhan ini
mengandung zat aktif sebagai biofungisidal. Zat ini dapat menghambat pertumbuhan jamur
yang dapat mengakibatkany penyakit pada paru paru (Ghalib, 2009). Kunyit dapat digunkan
sebagai jamu tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh selaam masa pandemi
(Kusumo, 2020).
Banyak masyarakat mengalami stress disebabkan selama pandemi Covid-19,
masyarakat diimbau tetap tinggal di dalam rumah (stay at home) untuk mengurangi dampak
dan penyebaran dari Covid-19. Stress dapat menyebabkan depressi, kecemasan, penyakit dan
bunuh diri (Jamil, 2015). Orang yang mengalami stress, 60% beresiko untuk bunuh diri.
Semakin tinggi tingkat stres maka ide bunuh diri juga meningkat (Lalenoh, 2021). Salah satu
acat untuk menghilangkan stress adalah dengan menanam. Menanam tanaman di perkarangan
rumah atau di dalam ruangan bisa memberikan kesehatan mental bagi keluarga (Toyota,
2019). Interaksi aktif dengan tanaman dapat mengurangi stress fisiologis dan psikologis
dibandingkan dengan pekerjaan di depan komputer. Hal bisa terjadi melalui penekanan
aktivitas sistem saraf simpatik dan tekanan darah diastolik yang peningkatan perasaan
nyaman, tenang, dan alami ( Miyazaki, 2015).
Berdasarkan pernyataan diatas, untuk menghilangkan stress akibat dari seringnya
kegiatan yang dilakukan di rumah maka kelompok KKN 233 Jahidan melakukan penyuluhan
penanaman tanaman obat dengan hedge bag secara daring maupun luring. Dampak dari
pandemi Covid-19 telah dirasakan dan mempengaruhi pola hidup masyarakat di Dukuh
Jahidan. Penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi perlu ditingkatkan dalam rangka
pencegahan penyebaran Covid-19. Edukasi mengenai cara isolasi mandiri yang sesuai dan
pemberian bantuan kepada pasien isolasi mandiri juga masih sangat diperlukan sampai saat
ini. Kelompok kami juga melakukan sosialisai pencegah covid 19 kepada warga desa
Jahidan.
Upaya peningkatan sistem imunitas masyarakat kini sangat penting untuk dilakukan. Hal
ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi tanaman obat sehingga dapat digunakan
sebagai minuman yang dapat meningkatkan imunitas dengan pengolahan dan pengemasan
yang menarik di Dukuh Jahidan. Penerapan work from home perlu didukung dengan menjaga
kesehatan fisik dan psikis masyarakat di setiap rumah. Dengan ini, kelompok KKN UNS 233
terdorong untuk melakukan peningkatan taraf hidup kesehatan masyarakat Dukuh Jahidan,
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo melalui penyuluhan penanaman tanaman obat
dan pengolahan minuman imunitas.

Metode
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara semiluring dengan pembuatan video
bagaimana cara penanaman tanaman obat hingga proses pengolahan agar dapat dikonsumsi
oleh masyarakat Dukuh Jahidan yang selanjutnya akan dibagikan melalui group WhatsApp
oleh RW dan RT. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu bagaimana proses
penanaman tanaman obat, pengolahan tanaman obat menjadi minuman imunitas kemudian
membagi-bagikan minuman imunitas ke warga Jahidan.
Pada tahap pertama, kami mencari dahulu bahan dan alat yang dibutuhkan untuk
melakukan demonstrasi penanaman tanaman obat. Ada dua cara untuk melakukan
penyuluhan penanaman yaitu penyuluhan secara daring dan luring. Untuk luring, hanya
dibatasi beberapa orang dengan mematuhi prokes yang ketat karena kondisi pandemi yang
masih berlanjut. Kami membuat video tutorial penanaman yang kemudian di bagikan di grup
whatsapp warga jahidan, kemudian kita membagi-bagikan alat dan bahan di setiap rt yang
bisa digunakan oleh warga Jahidan untuk melakukan praktik penanaman. Sedangkan untuk
penyuluhan secara Luring dilaksanakan di halaman rumah warga dengan mematuhi protokol
yang ketat.
Tahap selanjutnya yaitu membuat video tutorial bagaimana cara pengolahan tanaman
obat yang akan dijadikan minuman imunitas tubuh. Video pembuatan minuman dibagikan
secara daring karena kondisi saat ini yang masih dalam masa pandemi. Pembagian video
secara daring juga sangat membantu untuk mempercepat sebaran video dan dapat mencakup
kalangan luas. Selain pengolahan, kelompok kita juga memberikan program pelatihan
pengemasan dan digital marketing pada minuman imunitas yang kita buat. Program ini kita
laksanakan secara daring melalui video tutorial yang akan dibagikan ke grup whatsapp warga
Jahidan.
Tahap terakhir adalah membagikan minuman imunitas ke setiap warga Jahidan
sehingga warga Jahidan bisa mengetahui rasa dari hasil pengolahan minuman yang kelompok
kita buat. Selain membagikan minuman imunitas, kita juga memberikan sosialisasi
pencegahan covid 19 agar warga Jahidan bisa lebih berhati-hati terhadap penyebaran virus
covid-19. Pembagian minuman dilakukan secara luring dengan menemui setiap warga
Jahidan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Hasil dan Pembahasan


Program pertama yang dilaksanakan adalah penyuluhan penanaman tanaman obat
menggunakan Hedge Bag. Penyuluhan dilakukan secara daring dan luring. Untuk yang
daring, kita membuat video tutorial bagaimana cara menanam tanaman obat menggunakan
hedge bag, kemudian kita share video menggunakan platform whatsapp di grup warga
jahidan. Kemudian, Program berupa penyuluhan dan pelatihan secara luring diikuti oleh
warga RT.01/RW.02 Desa Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, diikuti
secara antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diberikan selama kegiatan. Warga
mendapatkan pengetahuan baru tentang cara menanam, dan media apa saja yang diperlukan
untuk menanam tanaman obat, sehingga lahan pekarangan di depan rumah mereka bisa
dimanfaatkan.

Gambar 1. Pelaksanaan Penyuluhan Penanaman


Sumber: Dokumentasi Kegiatan, 2021
Tanaman obat yang digunakan adalah rempah rempah jenis jahe merah, kunyit, dan
kencur. Kelompok kita juga memberikan alat dan bahan penanaman berupa hedge bag, alat
siram, bibit tanaman, media tanam kepada setiap rt di Dukuh Jahidan sehingga warga bisa
mempratikkan penanaman setelah mengikuti penyuluhan secara langsung maupun secara
daring. Menanam di perkarangan rumah mampu menghilangkan stress dan meningkatkan
kesehatan mental bagi individu (Rahma, 2019). Diharapkan dengan adanya program ini,
maka warga Jahidan memiliki kesehatan secara fisik maupun psikis melalui penanaman
tanaman obat.

Gambar 2. Hasil penanaman warga jahidan


Sumber: Dokumentasi Kegiatan, 2021

Program kedua adalah pengolahan tanaman obat menjadi minuman imunitas beserta
pengemasan dan pemasaran. Tanaman obat yang digunakan meliputi jahe, kencur, dan
kunyit. Jahe merah dipercaya memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi
sehingga bisa mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh. Campuran ekstrak jahe, kunyit
dan kencur dipercaya warga Indonesia mampu memberikan stamina dan kekebalan tubuh
dalam menghalau penyakit menyerang tubuh. Kegiatan ini mengajak warga Jahidan untuk
memproduksi minuman imunitas secara praktis untuk dikonsumsi di masa pandemi. Selain
memberikan tutorial pengolahan minuman secara daring, kelompok kita juga memberikan
tutorial pengemasan minuman dan bagaimana cara pemasaran minuman tersebut secarang
daring. Pengemasan dan pemasaran diharapkan mampu memberikan pelatihan digital
marketing bagi warga Jahidan.

Gambar 3. Pengolahan, pengemasan, dan pemasaran


Sumber: Dokumentasi Kegiatan, 2021

Program yang ketiga adalah pemberian minuman imunitas yang telah kita buat. Setelah
kita membuat video tutorial mengenai pengolahan tanaman obat, untuk membuktikkan
kualitas minuman kita, maka secara langsung kita membagikan minuman kesetiap warga
yang kita temui di dukuh Jahidan. Terdapat sekitar 75 orang yang sudah menerima minuman
imunitas di Dukuh Jahidan. Mereka secara antusias menerima minuman yang kita buat.
Selain memberikan minuman, kita juga melakukan sosialisasi pencegah covid 19 dengan
memberikan masker kepada setiap warga. Dengan program ini maka diharapkan warga
Jahidan memiliki keinginan membuat minuman imunitas untuk meningkatkan kekebalan
tubuh dan juga memiliki kesadaran untuk tetap mematuhi prokes kesehatan melalui
sosialisasi covid-19.

Gambar 3. Pemberian Minuman Imunitas


Sumber: Dokumentasi Kegiatan, 2021

Penutup
Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan yaitu:
1. Warga jahidan dapat mengerti dan melaksankan penanaman tanaman obat dalam hedge
bag
2. Warga Jahidan dapat mengetahui bagaimana cara pengolahan tanaman obat menjadi
minuman kesehatan.
3. Warga Jahidan mendapatkan pemahaman mengenai pencegahan covid-19 secara langsung.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih kepada pemberi dana/sponsor
Contoh:
1.UPKKN LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah memfasilitasi pelaksanaan
kegiatan KKN periode Januari-Ferbuari 2021

Susilo, Adityo. Rumende, Cleopas Martin. Pitoyo, Ceva Wicaksono. Santoso, Widayat
Djoko. Yulianti, Mira. Herikurniawan, Herikurniawan. Sinto, Robert. Singh,
Gurmeet. Nainggolan, Leonard. Nelwan, Erni Juwita. Chen, Lie Khie. Widhani,
Alvina. Wijaya, Edwin. Wicaksana, Bramantya. Maksum, Maradewi. Annisa, Firda.
Jasirwan, Cynthia Olivia Maurine. Yunihastuti, Evy. 2020. Coronavirus Disease
2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia.7(1)45.
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415/0

Lamtiur, Tri P. 2015. Manfaat Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe) terhadap Kadar Asam
Urat. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine. 2(4):530-535.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1250/pdf

Aryanta, I Wayan Redi. (2019). Manfaat Jahe Merah Untuk Kesehatan. E-Jurnal Widya
Kesehatan. 1(2). https://ejournal.unhi.ac.id › article › download

Azis, Abdul. (2019) Kunyit (Curcuma domestica Val) sebagai obat antipiretik. Jurnal Ilmu
Kedokteran Dan Kesehatan. 6(2). http://ejurnalmalahayati.ac.id › download › pdf

Simbolon, Sarianti Br. Katar, Yusticia. Rusjdi, Selfi Renita. (2018) Efektivitas Kombinasi
Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Val) dan Madu Terhadap Ulkus Lambung
Mencit BALB/c Akibat Pemberian Aspirin Secara Mikroskopis. Jurnal Kesehatan.
7(1). http://jurnal.fk.unand.ac.id › article › download

Rahmah, Arsyka Hunjri Ar. (2019). Efektivitas Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica)
Terhadap Penurunan Resiko Aterosklerosis. Jurnal kesehatan Masyarakat. 10(2) :
113-120. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/preventif/index

Soleh. Megantara, Sandra. (2019) Karakteristik Morfologi Tanaman kencur (Kaempferia


Galanga L.) dan Aktivitas Farmakologi. Jurnal Farmaka. 17(2).
https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/22089

Gholib, Djaenudin. (2009). Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) Terhadap
Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab
Penyakit urap Kulit dan penyakit Paru. Jurnal Pertanian. 20(1) : 59 – 67.
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/download/1889/5506

Kusumo, Adristy Ratna. Wiyoga, Farrel Yumna. Perdana, Haekal Putra. Izzatidiva. (2020).
Jamu Tradisional Indonesia: Tingkatkan Imunitas Tubuh Secara Alami Selama
Pandemi. Jurnal Layanan Masyarakat. 4 (2) : 465-47. https://e-journal.unair.ac.id ›
article › download

Jamil. 2015. Sebab dan Akibat Stress,Depressi dan Kecemasan serta Penanggulangannya.
Jurnal al-Amin. (3) 1. https://jurnal.stitalamin.ac.id › article › download

Lalenoh, Grace Angel. Ian Berkat P. N. Zega1. Inggrid Febe Yuni. Maria V. Ayu Florensa.
Mega Tri Anggraini S. N. (2021). Hubungan Tingkat Stress dengan Ide Bunuh Diri
Mahasiswa. Jurnal Keperawatan. 9 (1). https://ojs.uph.edu › NCJK › article ›
download

Toyota, Masahiro Toyoda. Yokota, Yuko. Barnes, Marni. Kaneko, Midori. (2019). Potential
of a Small Indoor Plant on the Desk for Reducing Office Workers’ Stress.
HortTechnology. 30 (1) : 55-63. https://doi.org/10.21273/HORTTECH04427-19

Miyazaki, Yoshifumi., Lee, Min-sun., Juyoung Lee., Bum-Jin Park. (2015). nteraction with
indoor plants may reduce psychological and physiological stress by suppressing
autonomic nervous system activity in young adults: a randomized crossover study. J
Physiol Anthropol. 34(1): 2. 10.1186/s40101-015-0060-8

Anda mungkin juga menyukai