Bahan Tutorial MODUL 5
Bahan Tutorial MODUL 5
3.knpa pasien tidak sembuh setelah meminum obat dan obat jenis apa kira2 yang ia minum?
4. Mengapa pasien merasa cemas dngan riwayat narkoba dan seks bebas nya? Apa kah ada
hubungan dengan keluhan nya?
Terdapat, karena seks bebas merupakan salah faktor resiko terbesar yang dapat menyebabkan
penyakit HIV/AIDS. Perilaku berisiko tinggi antara lain :
Hubungan seksual dengan pasangan berisiko tinggi tanpa menggunakan kondom
Pengguna narkotika intravena, terutama bila pemakaian jarum secara bersama tanpa
sterilisasi yang memadai.
Hubungan seksual yang tidak aman : multi partner, pasangan seks individu yang diketahui
terinfeksi HIV, kontaks seks per anal.
2. Mempunyai riwayat infeksi menular seksual.
5.mgpa doktr menganjur kan pemeriksaan hiv / aids dan pemeriksaan apa kira2 di lakukan?
Dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS karena pada gejala klinis
yang dirasakan oleh tn. HA Tersebut mengarah pada infeksi HIV dan ditambah dengan
adanya riwayat seks bebas yang dilakukan oleh tn. HA tersebut. Kemudian pemeriksaan lain
yang dilakukan selain tes HIV/AIDS adalah :
Beberapa tes HIV adalah Full Blood Count (FBC), pemeriksaan fungsi hati, pemeriksaan
fungsi ginjal : Ureum dan Creatinin, analisa urin, pemeriksaan feses lengkap. Pemeriksaan
Penunjang adalah tes antibodi terhadap HIV, Viral load, CD4/CD8.
6.tata laksana apa yng di kemungkinan di berikan dokter? Dan bagaimana pencegahan dan
penanggulangannya?
7.hubungn usia,jk dan riwayat ganti ganti pasangan dngan riwayat keluhan?
8.mngpa tn g mengalami sakit BAK di sertai darah dan nanah
9.apa interpretasi pemeriksaan fisik tersebut dan interpretasi sediaan hapus sekret kira2
seperti apa?
10.apa Dd dan DX serta terapi yang kemungkinan di berikan dokter
Diagnosa : Infeksi Gonore(?)
Diagnosa banding : Trichomoniasis, Herpes simpleks
dll
Rekomendasi WHO,untuk terapi infeksi GO genital dan anogenital
1. Terapi ganda
Seftriakson 250 mg injeksi intramuskuler dosis tunggal dan azitromisin 1 gr per oral dosis
tunggal
Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal dan azitromisin 1 gr per oral dosis tunggal
2. Terapi tunggal
Seftriakson 250 mg injeksi intramuskuler dosis tunggal
Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal
Spectinomycin 2 g injeksi intramuskuler dosis tunggal
Upaya mencegah penularan dan penyebaran PMS, termasuk Gonorrhea, yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Pencegahan yang efektif adalah dengan perilaku seks
yang aman, yaitu setia dengan satu pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan seksual,
memakai kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang / pasangan yang beresiko
tinggi, misalnya PSK wanita. Pengentasan PSK wanita dari lokalisasi juga harus dilakukan
agar salah satu sumber rantai penularan dapat diputus. Perlu juga dilakukan konseling
pranikah, screening awal terhadap calon pengantin terhadap keberadaan PMS termasuk
gonorrhe.
Non farmakologi:
Semua pasien dengan infeksi gonore seharusnya melibatkan pasangan seksualnya dalam
evaluasi dan pengobatan.
Penggunaan kondom untuk proteksi.
Pasien hendaknya diberikan edukasi mengenai resiko komplikasi dari infeksi gonore.
Pasien seharusnya menghindari kontak seksual sampai pengobatan selesai dan juga sampai
pasangan seksualnya selesai dievaluasi dan diobati.
11.mengapa pasien tersebut tidak sadar kan diri setelah di gigit ular
12.pertolongan apa yng mungkin di berikan dokter
13.apa tata laksana lanjutan yng akan di lakukan dokter serta komplikasi dan prognosis
pasien tersebut?