Anda di halaman 1dari 3

NAMA

Retinoblastoma
DEFINISI

Retinoblastoma adalah kanker pada retina (daerah di belakang mata yang peka terhadap
cahaya) yang menyerang anak berumur kurang dari 5 tahun.

2% dari kanker pada masa kanak-kanak adalah retinoblastoma.

PENYEBAB

Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung
diturunkan.
Sekitar 10% penderita retinoblastoma memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma
dan mendapatkan gennya dari orang tua.

Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua mata.


Kanker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalu saraf penglihatan/nervus
optikus).

GEJALA

Gejalanya berupa:
- Pupil berwarna putih
- Mata juling (strabismus).
- Mata merah dan nyeri
- Gangguan penglihatan
- Iris pada kedua mata memiliki warna yang berlainan
- Bisa terjadi kebutaan.

DIAGNOSA

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

 Pemeriksaan mata dalam keadaan pupil melebar


 CT scan kepala
 USG mata (ekoensefalogram kepala dan mata)
 Pemeriksaan cairan serebrospinal
 Pemeriksaan sumsum tulang.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada ukuran dan lokasi tumor.


Tumor yang kecil bisa diobati dengan bedah laser.
Terapi penyinaran dan kemoterapi digunakan pada tumor yang telah menyebar ke luar mata.

Jika kanker tidak memberikan respon terhadap pengobatan, mungkin perlu diangkat.
Jika kanker hanya menyerang satu mata, maka keseluruhan bola mata diangkat bersamaan
dengan sebagian nervus optikus.
Jika kanker menyerang kedua mata, digunakan teknik bedah mikro khusus untuk mengangkat
atau menghancurkan tumor, sehingga kedua mata tidak harus diangkat. Atau salah satu mata
diangkat dan pada mata yang lainnya dilakukan terapi penyinaran atau bedah mikro (untuk
mengendalikan tumor).

Pemeriksaan mata dilakukan setiap 2-4 bulan.


Jika kanker kembali kambuh, kemoterapi bisa diulang.

PENCEGAHAN

Jika di dalam keluarga terdapat riwayat retinoblastoma, sebaiknya mengikuti konsultasi


genetik untuk membantu meramalkan resiko terjadinya retinoblastoma pada keturunannya.
NAMA

Ablasio Retina
DEFINISI

Ablasio Retina adalah terpisahnya/terlepasnya retina dari jaringan penyokong di bawahnya.

Jaringan saraf yang membentuk bagian peka cahaya pada retina membentuk suatu selaput
tipis yang melekat erat pada jaringan penyokong di bawahnya.
Jika kedua lapisan tersebut terpisah, maka retina tidak dapat berfungsi dan jika tidak kembali
disatukan bisa terjadi kerusakan permanen.

Ablasio bisa bermula di suatu daerah yang kecil, tetapi jika tidak diobati, seluruh retina bisa
terlepas.
Pada salah satu bentuk ablasio, retina betul-betul mengalami robekan. Bentuk ablasio ini
biasanya terjadi pada penderita miopia atau penderita yang telah menjalani operasi katark
atau penderita cedera mata.

Pada ablasio lainnya, retina tidak robek tetapi terpisah dari jaringan di bawahnya.
Pemisahan ini terjadi jika gerakan cairan di dalam bola mata menarik retina atau jika cairan
yang terkumpul diantara retina dan jaringan di bawahnya mendorong retina.

PENYEBAB

Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah bayangan
yang difokuskan di retina oleh kornea dan lensa.

Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada retina,
sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang tersebut dan
menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya.
Hal tersebut bisa terjadi akibat:

 Trauma
 Proses penuaan
 Diabetes berat
 Penyakit peradangan,
tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.

Pada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat retinopati akibat prematuritas.

Selama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh darah retina yang kecil bisa
menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata yang dalam keadaan normal terisi oleh
humor vitreus.
Jika terjadi pelepasan makula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat lapang pandang.

Faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah:


- Rabun dekat
- Riwayat keluarga dengan ablasio retina
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Trauma.

GEJALA

Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran bentuk-bentuk
ireguler yang melayang-layang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan penglihatan menjadi
kabur.

Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada salah satu bagian dari lapang
pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan ablasio.

Jika makula terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan dan penglihatan menjadi
kabur.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina:

 Oftalmoskopi direk dan indirek


 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Respon refleks pupil
 Gangguan pengenalan warna
 Pemeriksaan slit lamp
 Tekanan intraokuler,/I>
 USG mata
 Angiografi fluoresensi
 Elektroretinogram.

PENGOBATAN

Pembedahan laser bisa digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada retina yang
biasanya ditemukan sebelum terjadinya ablasio.

Dengan kriopeksi (pemberian dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan parut yang
melekatkan retina pada jaringan di bawahnya.
Teknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan kepala
dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali cairan di belakang
retina.

Penempelan kembali retina melalui pembedahan terdiri dari pembuatan lekukan pada sklera
(bagian putih mata) untuk mengurangi tekanan pada retina sehingga retina kembali
menempel.

PENCEGAHAN

Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.

Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.

Jika anda memiliki resiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali.

Anda mungkin juga menyukai