Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

G DENGAN
LARINGOMALASIA DI RUANG
ICU RSAB HARAPAN KITA

I. Identitas Pasien
Nama : An. G
Medical record : 00908xxx
Tanggal lahir : 08 Agustus 2019
Usia : 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Banten
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 18 November 2019
Tanggal masuk ICU : 18 November 2019
Diagnosa medis : Laringomalasia

II. Keluhan Utama


Sesak, slem ada, desaturasi.

III. Riwayat Penyakit


Pada tanggal 18.11.2019, pasien dibawa keluarga ke ED RSAB Harapan Kita karena
keluhan sesak sejak 17.11.2019 subuh, pilek ada, napas stridor dari lahir (riw.
Laringomalasia). Di ED dipasang ETT no 4 karena mengalami distress pernafasan.
Pasien terpasang ventilator, intake via NGT diit ASI, IV line cairan KAEN 3A, BAB
dan BAK spontan. Di ED sudah mendapat therapy inhalasi ventolin ½ respule, sudah
dilakukan pengecekan lab DL, AGD, dan Ro. Thorax AP. Kemudian pada tanggal
18.11.2019 pasien dibawa ke Ruang ICU.

IV. Pemeriksaan Fisik


 CNS : Keadaan umum sakit berat, kesadaran apatis, pupil isokor, reflek
cahaya ada +/+, kejang tidak ada, twinching tidak ada,spastik tidak ada, skala
nyeri 3, resiko tingi jatuh.
 CVS : Vital sign labil, nadi teraba kuat, akral dingin, pefusi jaringan perifer
kurang, IVFD perifer di tangan kanan, akses lancar, BAB dan BAK di diapers.
 Resp : Respirasi on ventilator mode PSIMV, sesak tidak ada, desaturasi tidak
ada, retraksi dada minimal, sianosis tidak ada, mottled tidak ada, slem banyak
dan kental, reflek batuk kuat.
 GIT : Abdomen supel, kembung tidak ada, muntah tidak ada, diit dengan
NGT, toleransi baik.

V. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan lab. tanggal 20.11.2019

Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 13.2 g/dL
Hematokrit 39.8%
Jumlah Leukosit 30.93 10^3/uL
Basofil 0.1%
Eosinofil 0.7 %
Neutrofil batang 0.0%
Neutrofil segmen 86.9%
Limfosit 5.9 %
Monosit 6.4%
Jumlah trombosit 711 ribu/uL
Analisa Gas Darah
pH 7.300
pCO2 47.0 mmHg
PO2 151.3 mmHg
HCO3 22.6 mEq/L
Base Excese - 4 mmol/L
Std. Bic 21
O2 Saturation 99.8 %
B.B 44 mmol/L

 Pemeriksaan lab. tanggal 18.11.2019

Pemeriksaan Hasil
Laju Endap Darah 1 jam 2 mm/jam
IT Ratio 0.10
Natrium (Na) 138 mmol/L
Kalium (K) 5.6 mmol/L
Klorida (Cl) 102 mmol/L
Kalsium 8.8 mg/dL
Protein Total 6.30 g/dL

 Hasil kulur bronkus tgl 21.11.19 ditemukan kuman klebsiela pneumonia


dengan AB yang sensitif cefoperazone sulbactam dan gentamycin
 Hasil bronkoskopi tgl 22.11.19 kesimpulan laringomalaisa ringan
 Hasil kultur BAL tgl 22.11.19 hasilnya kuman serratia marcescens dengan AB
yang sesnsitif cefoperazone sulbanctam dan gentamycin
 Rontgen Thorax AP tanggal 18.11.2019
Kesan :
- Konsolidasi inhomogen hemithoraks kanan, ec dd :
- Pneumonia Lobaris
- Komponen atelectasis lobus inferior

VI. Therapy
KAEN 3A
Midazolam 6 mg/D5% 25cc 4mg/jam
Cefoperazone sulbactam 3x250 mg
Gentamycin 1x25 mg
Inhalasi Ventolin/8jam tgl 26.11.19 diganti dengan NaCl 0.9%/8jam

VII. Diagnosa Keperawatan


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Gangguan penyapihan ventilator
3. Gangguan pertukaran gas
4. Gangguan perfusi jaringan perifer
5. Gangguan pemenuhan nutrisi
6. Resiko cidera
7. Kurang pengetahuan orang tua
8. Cemas orang tua

VIII. Intervensi Keperawatan (3 diagnosa)


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

Mandiri Kolaborasi
1) Monitor tanda dan gejala 1) Kolaborasi pemberian
infeksi saluran nafas mukolitik/ekspektoran
2) Monitor bunyi nafas tambahan
3) Monitor sputum
4) Fisiotherapy dada
5) Suction < 15 detik
6) Lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan ETT
7) Atur posisi semi fowler

2. Gangguan penyapihan ventilator

Mandiri Kolaborasi
1) Periksa kemampuan untuk disapih 1) Kolaborasi pemberian obat yang
(meliputi hemodinamik stabil, meningkatkan kepatenan jalan
kondisi optimal, bebas infeksi) nafas dan pertukaran gas.
2) Monitor prediktor kemampuan
untuk mentolerir penyapihan (mis.
tingkat kemampuan bernafas, dll)
3) Monitor tanda-tanda kelelahan otot
pernafasan
4) Monitor status cairan dan electrolit
5) Posisikan pasien semifowler (30 –
45 derajat)
6) Lakukan penghisapan jalan nafas,
jika perlu
7) Lakukan uji coba penyapihan
3. Gangguan Pertukaran Gas

Mandiri Kolaborasi
1) Monitor hemodinamik (vital sign) 1) Peemeriksaan AGD
2) Monitor adanya sianosis yang 2) Koreksi hasil AGD sesuai
bertambah indikasi
3) Monitor adanya kejang
4) Koreksi hasil AGD sesuai dokter
5) Monitor saturasi dan mode
ventilator yang sudah diubah

IX. Implementasi
Tanggal 25-11-19 (hari ke-1)

No Diagnosa Keperawatan Jam Tindakan Keperawatan Respon Pasien


.
1. Bersihan jalan nafas tidak 14.30 Memonitor tanda dan Tidak terdapat
efektif gejala infeksi saluran adanya tanda
nafas dan gejala
infeksi
15.00 Memonitor bunyi nafas Suara nafas
tambahan ronkhi
15.30 Melakukan inhalasi, Slem banyak
chest fisiotherapy, dan kental, reflek
suction batuk ada
16.00 Mengubah posisi Pasien tenang
menjadi miring kiri
2. Gangguan penyapihan 15.00 Memeriksa kemampuan Pasien belum
ventilator pasien untuk disapih mampu
16.00 Memposisikan pasien Pasien tenang
semifowler
16.00 Melakukan suction Slem kenatal
dan banyak
3. Gangguan pertukaran gas 14.30 Memonitor Vital sign HR
hemodinamik 150x/m, RR
36x/m, S 38C,
SpO2 98%, BP
– mmHg
18.00 Mengkaji warna kulit Warna kulit
dan sianosis pasien sedikit
pucat, tidak
ada sianosis

3. Gangguan penyapihan 08.00 Memeriksa kemampuan Pasien belum


ventilator pasien untuk disapih mampu
11.00 Memposisikan pasien Pasien tenang
semifowler
13.00 Melakukan suction Slem kenatal
dan banyak

X. Discharge planning
1. Mengajarkan orang tua untuk fisiotherapy dada
2. Mengingatkan orang tua untuk membawa anak imunisasi sesuai jadwal dan
usianya
3. Mengingatkan orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak
4. Mengingatkan orang tua untuk membawa anak control ke dokter

XI. Lampiran (Laporan Pendahuluan)

Anda mungkin juga menyukai