PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Insidensi GBS pada tiap negara sangat bervariasi (van den Berg et al.,
2014). Insiden keseluruhan telah diperkirakan berkisar 0,4-2,4 kasus per
100.000 per tahun, dengan 3.500 kasus baru per tahun terjadi di Amerika
Serikat (Rosen, 2016).
Angka kematian dari GBS dapat meningkat sebesar 1,3 kali pada laki-
laki dibandingkan dengan perempuan. Angka morbiditas menunjukkan bahwa
sekitar 15-20% dari pasien mengalami penurunan fungsi neurologis dan sekitar
1-10% mengalami cacat permanen (Andary et al., 2016).
1
mikroorganisme mulai menyerang saraf-saraf yang membawa sinyal antara
tubuh dan otak. Hal ini menyebabkan pelindung saraf (selubung myelin)
menjadi rusak dan mengganggu proses signaling yang menyebabkan
kelemahan, mati rasa (baal) atau kelumpuhan (Centers of Disease Control and
Prevention/CDC, 2012).
2
Pengobatan dan pemulihan dari GBS membutuhkan banyak biaya
dengan waktu yang relatif lama. Pemulihan membutuhkan waktu 3-6 bulan,
kadang-kadang lebih lama dan dalam beberapa kasus pemulihan tersebut
membutuhkan waktu sampai 18 bulan. Orang-orang yang memiliki kelemahan
otot yang parah mungkin harus tinggal di rumah sakit rehabilitasi untuk
menerima terapi fisik berkesinambungan dan terapi pekerjaan agar fungsi
motorik kembali normal. Mereka yang tinggal di rumah membutuhkan
perangkat yang membantu untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan dapat
digunakan sampai fungsi motorik dan kekuatan otot kembali (Inawati, 2012).
Penyakit ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan, tapi beberapa
perawatan dapat meringankan gejala dan mengurangi penyakitnya (Kenichi K,
2009). GBS merupakan penyakit yang berat, namun sebanyak 85 persen
penderita penyakit ini dapat mengalami pemulihan dalam waktu 6 hingga 12
bulan. Mayoritas penderita GBS mampu kembali melakukan aktivitasnya
dengan normal (Adrian, 2018).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
3
2. Tujuan Khusus