Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses
pemberian arti sesuatu antara dua atau lebih orang dan lingkungannya bisa melalui
simbol, tanda atau perilaku yang umum, dan biasanya terjadi dua arah.
Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip oleh Endang Lestari G (2003)
secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata
depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata
bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio,
yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang mempunyai makna
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan.
Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka
katacommunion dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu
dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran,
berhubungan, atau berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna
pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.
Maka, komunikasi dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang
memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam usaha mencapai
hasil, melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu kelompok.
B. Komponen-komponen komunikasi
Pada dasarnya komponen komunikasi ada lima, yaitu sebagai berikut:
1. Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan.
2. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh pengirim.
3. Saluran adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Antara
lain:
a. Channel merupakan gelombang suara dan cahaya diudara yang
berfungsi sebagai saluran. Contohnya, apabila dua orang berbicara
tatap muka, gelombang suara dan cahaya diudara berfungsi sebagai
saluran atau apabila pembicaraan itu melalui surat, gelombang cahaya
sebagai saluran yang memungkinkan kita melihat huruf pada surat
tersebut.
b. Buku, surat kabar, film, dan televisi merupakan alat untuk
menyampaikan pesan, tetapi saluran pokoknya tetap gelombang suara
dan cahaya.
c. Alat indra, seperti indra penciuman, indra perasa, dan indra peraba.
4. Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan, menganalisis, serta
enginterpretasikan isi pesan yang diterima.
5. Umpan balik (feedback) adalah respons terhadap pesan yang diterima
dari pengirim pesan. Umpan balik ini membantu memberikan kejelasan
kepada pengirim bahwa pesan yang dikirim dapat diterima oleh penerima
atau sebaliknya.
C. Proses Komunikasi
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal
dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal dapat diartikan sebagai komunikasi yang
melibatkan bahasa atau perkataan. Komunikasi verbal dapat disuarakan
maupun ditulis. Dalam hal ini, kualitas suara; kecepatan; dan intonasi
turut menjadi unsur yang harus diperhatikan dalam komunikasi verbal.
Dalam komunikasi verbal, pilihan kata yang baik adalah kunci dari
keberhasilan komunikasi ini. Kata-kata membentuk realitas, sehingga
mengandung kekuatan yang luar biasa.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan
melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya, komunikasi dengan
gerak sebagai sinyal, dan komunikasi dengan tindakan atau gerakan
tubuh. Komunikasi non verbal memiliki peran penting dalam melengkapi
efektifitas komunikasi verbal, terutama saat komunikasi dilakukan secara
tatap muka. Hal-hal yang dapat diperhatikan dari komunkasi non verbal
adalah ekspresi mata, kontak mata, pakaian, gaya rambut, sikap tubuh
(santai, wibawa, dan lain sebagainya), dan masih banyak lagi.
D. Jenis - Jenis Komunikasi
Terlalu sering orang membayangkan komunikasi berlangsung pada dua
orang. Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita melakukan beberapa
jenis komunikasi sebagai berikut:
1. Komunikasi Intrapersonal
Jenis atau tingkat paling dasar dan penting dari komunikasi adalah
komunikasi intrapersonal. Pada tingkat ini individu mengirim dan
menerima pesan secara pribadi. Seseorang bayi yang baru dilahirkan
melakukan komunikasi intrapersonal melalui tangisan sebelum ia mampu
mengkamunikasikan rasa lapar, sakit, panas, atau pengalaman lainnya
pada orang lain. Pada orang dewasa komunikasi intrapersonal sering
berlangsung pada saat seseorang melakukan meditasi atau renungan.
Seorang manajer yang harus menurunkan kebijakan baru yang
menyangkut persoalan etis biasanya akan tenggelam dalam komunikasi
intrapersonal.
2. Komunikasi Interpersonal
Kemampuan seseorang melakukan komunikasi intrapersonal akan
sangat membantu komunikasi interpersonal atau komunikasi antar
pribadi. Ini karena dalam komunikasi interpersonal sangat diperlukan
selain pemahaman atas teman bicara juga pemahaman atas diri pribadi
maupun topik yang dibicarakan. Dalam level ini komunikasi sangat
berfungsi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi individu
perseorangan. Seorang atasan biasanya akan sangat menghargai masukan
dari bawahannya melalui komunikasi jenis ini ketimbang protes-protes
yang melibatkan gerakan massa. Sebaliknya, seorang bawahan akan
merasa terhormat apabila sekali waktu atasannya mau menyempatkan diri
untuk berbincang secara interpersonal.
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan
sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri
merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling
mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi
kelompok.
4. Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan
lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal;
menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan
menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi
di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa
yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus
melakukan fungsi-fungsi tertentu.
6. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi
dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung
dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi
organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi,
dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
7. Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang
menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola
sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-
pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

Anda mungkin juga menyukai