Anda di halaman 1dari 10

TEKNOKOM Vol. 2 No.

1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

PENERAPAN MODEL PENGEMBANGAN GAMEGDLC (GAME


DEVELOPMENT LIFE CYCLE )DALAM MEMBANGUN GAME
PLATFORM BERBASIS MOBILE

Rio Andriyat Krisdiawan1, Darsanto2


1
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan
2
Teknik Komputer Universitas Wiralodra
1
rioandriyat@uniku.com / rioandriyat@uniku.ac.id
2
aziz.faiz310105@gmail.com/ shanto.ft@unwir.ac.id

ABSTRAK
Permainan atau yang sering disebut games merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan oleh
kebanyakan orang dalam mencari hiburan dan kesenangan. Perkembangan games dari masa kemasa semakin
beragam jenis dan aktivitasnya. Mulai dari games tradisonal yang dilakukan secara konvensional sampai
dengan games yang dilakukan dengan teknologi.Dilihat dari perkembangan teknologi, games bukan lagi
sebagai aktivitas yang sulit untuk dimainkan, games dapat dimainkan dimana saja melalui perangkat
teknologi apapun.Perkembangan games selain dari teknologi, juga sangat berkembang dari segi jenis/genre
dari games itu sendiri, yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna/player. Berbagai genre game pun
muncul, seperti genre action, adventure, RPG, simulasi, strategi dan lainnya.Pada penelitian kali ini peneliti
berfokus kepada subgenre games action yaitu platform games. Beberapa platform games yang terkenal yaitu
Mario bros, Jumping Flash, Donkey Kong. Games yang ringan tetapi memiliki unsur kesenangan dan
menantang bagi yang memainkannya. Peneliti merasa tertarik dalam meneliti bagaimana membangun sebuah
game platform dengan teknik pengembangan game GDLC (Game Development Life Cycle), dengan model
perancangan game menggunakan model UML(Unifield Modeling Language). Game yang akan
dikembangkan yaitu game platform yang merupakan subgenre dari genre actiongames yang dapat dijalankan
pada perangkat mobile phone berbasis android.
Kata Kunci : Games Platform, GDLC, UML.

ABSTRACT
Games or often called games are one of the activities that are often carried out by most people in seeking
entertainment and pleasure. The development of games from time to time increasingly diverse types and
activities. Starting from traditional games carried out in a conventional manner to games made with
technology. Viewed from technological developments, games are no longer an activity that is difficult to play,
games can be played anywhere through any technological device. The development of games apart from
technology, is also very developed in terms of types / genres from the games themselves, which adjust to the
needs of users / players. Various game genres also appear, such as the genre of action, adventure, RPG,
simulation, strategy and others. In this study the researchers focused on action games subgenre, platform
games. Some well-known platform games are Mario Bros, Jumping Flash, Donkey Kong. Games are
lightweight but have elements of fun and challenge for those who play them. Researchers feel interested in
researching how to build a game platform with GDLC game development techniques (Game Development
Life Cycle), with the game design model using the UML (Unifield Modeling Language) model. The game that
will be developed is a platform game which is a subgenre of the action games genre that can be run on an
Android-based mobile phone.
Keywords: Games Platform, GDLC, UML

31
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

I. PENDAHULUAN terus menerus tertarik dan selalu memaikan


game tersebut. Tidak bisa dipungkiri, games
Permainan atau yang sering disebut games platform sampai dengan saat ini masih banyak
merupakan salah satu aktivitas yang sering digemari dan dimainkan oleh berbagai
dilakukan oleh kebanyakan orang dalam kalangan, karena unsur game tersebut tidak
mencari hiburan dan kesenangan. mengenal batasa usia untuk dimainkan.
Perkembangan games dari masa kemasa Peneliti merasa tertarik dalam meneliti
semakin beragam jenis dan aktivitasnya. Mulai bagaimana membangun sebuah game platform
dari games tradisonal yang dilakukan secara dengan teknik pengembangan game GDLC
konvensional sampai dengan games yang (Game Development Life Cycle). GDLC adalah
dilakukan dengan teknologi. Teknologi dalam suatu proses pengembangan sebuah game yang
permainan sangatlah beragam, mulai dengan menerapkan pendekatan iteratifyang terdiri dari
teknologi sederhana, sampai teknologi yang 6 fase pengembangan, dimulai dari fase
sangat kompleks. inisialisasi/pembuatan konsep, preproduction,
Dilihat dari perkembangan teknologi, production, testing, beta dan realease. Dari 6
games bukan lagi sebagai aktivitas yang sulit fase tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3
untuk dimainkan, games dapat dimainkan proses utama yaitu; Proses Inisialisasi yang
dimana saja melalui perangkat teknologi terdiri dari konsep dan design, Proses produksi
apapun. Hal tersebut tidak terlepas dari terdiri dari Pra Produksi, Produksi, dan
perkembangan teknologi yang memungkinkan Pengujian (Alpha dan Beta), dan Realease.
berbagai macam game dapat dimainkan dalam Untuk model perancangan game pada
berbagai platform system operasi. Mulai dari penelitian ini penulis menggunakan model
games yang dapat dimainkan di perangkat UML(Unifield Modeling Language); yaitu suatu
Komputer, Handphone, MobilePhone, Xbox, pemodelan desain yang menerapkan
Console dan lainnya. pemrograman berorientasi objek (OOP)
Perkembangan games selain dari didalamnya. Game yang akan dikembangkan
teknologi, juga sangat berkembang dari segi yaitu game platform yang merupakan subgenre
jenis/genre dari games itu sendiri, yang dari genre actiongames yang dapat dijalankan
menyesuaikan dengan kebutuhan pada perangkat mobile phone berbasis android.
pengguna/player. Berbagai genre game pun Dari latarbelakang diatas, peneliti
muncul, seperti genre action, adventure, RPG, merumuskan permasalahan dalam penelitian ini
simulasi, strategi dan lainnya. Dari genre sebagai berikut:
tersebut masih dapat dikelompokan ke berbagai 1. Bagaimana Menerapkan model
jenis subgenre seperti halnya game action; yaitu pengembangan gameGDLC dalam
game yang menampilkan aksi laga yang penuh
membangun Game Platform.
dengan adegan baku tembak, menghindari
2. Bagaimana tahapan GDLC dalam
rintangan yang memerlukan konsentrasi untuk
menentukan pembuatan game yang menarik
mencapai point tertinggi. Subgenre dari game
dan menyenangkan.
action seperti platform games, shooter games,
3. Bagaimana merancang sebuah game
fighting games, survival games.
platform dengan model perancangan sistem
Pada penelitian kali ini peneliti berfokus
berbasis UML.
kepada subgenre games action yaitu platform
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
games. Beberapa platform games yang terkenal
menerapkan proses pengembangan game
yaitu Mario bros, Jumping Flash, Donkey
platform dengan menggunakanmodel
Kong. Games yang ringan tetapi memiliki unsur
pengembangan yang sesuai, yaitu Game
kesenangan dan menantang bagi yang
Development Life Cycle (GDLC).
memainkannya. Menghindari rintangan,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melawan musuh, dan mencapai skor tertinggi
merancang dan membangun sebuah game
dari permainan tersebut.
platform 2D yang menarik dan menyenangkan
Dalam membangun game yang sangat
bagi pengguna.
menarik seperti itu pastinya pengembang
game/game development memiliki tahapan
sendiri dalam membuat dan
mengembangkannya, sehingga player dapat

32
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

II. METODELOGI PENELITIAN dibangun, initiation akan menghasilkan


A. Metode Pengembangan Game konsep game dan deskripsi sederhana game.
Metodologi pengembangan game yang
Pada initiation akan menjabarkan tentang
digunakan oleh penulis dalam melakukan scenario game, karakter, cerita dalam game,
penelitian ini adalah Game Development Life target pemain, platform yang digunakan dan
Cycle (GDLC). game engine.
Metode pengembangan sistem yang a. Jenis permainan yang dibuat
digunakan dalam perancangan aplikasi b. Game skenario
perangkat lunak ini menggunakan c. Game karakter
d. Story game
metodologi kerja GDLC (Game
e. Target user/pengguna
Development Life Cycle). GDLC adalah f. Platform gameyang digunakan
suatu proses pengembangan sebuahgame
yang menerapkan pendekatan iteratifyang 2. Pra-Production
terdiri dari 6 fase pengembangan,dimulai “Pra-produksi adalah salah satu fase
dari fase inisialisasi/pembuatan konsep, yang penting dalam siklus produksi. Pra-
preproduction, production, testing, beta dan produksi melibatkan penciptaan dan revisi
realease. Dari 6 fase tersebut dapat desain game dan pembuatan prototipe
dikelompokkan menjadi 3 proses utama permainan. Desain game berfokus pada
yaitu: mendefinisikan genre permainan,
a. Proses Inisialisasi yang terdiri dari gameplay, game mekanik/konfensional,
konsep dan design. alur cerita, karakter, tantangan, faktor
b. Proses produksi terdiri dari Pra Produksi,
kesenangan, aspek teknis, dan dokumentasi
Produksi, dan Pengujian (Alpha dan
Beta).
elemennya dalam Dokumen Desain Game
c. Realease (GDD).
Pra-produksi berakhir ketika revisi atau
perubahan desain game telah disetujui dan
didokumentasikan di GDD”
Pada tahap Pra-production peneliti akan
melakukan pengumpulan data dengan cara
mencari referensi, yang berkaitan dengan game
yang akan dibuat, seperti:
a) Genre yang akan di pakai pada gameini
yaitu game platform.
Gambar 1. Fase dan Proses GDLC b) Sekenario game berupa pegunungan,
karakter pada game yaitu pokemon,
B. Penjelasan Fase dan Proses GDLC: enemy berupa semut, landak dan
1. Initiation (Inisiasi) pokemon ball sebagai peluru untuk
weapon pokemon.
“Adalah proses awal yang berupa
c) Scenario game player berupa pokemon
pembuatan konsep kasar dari game, mulai berpetualangan menghindari enemy, dan
dari menentukan game seperti apa yang mengumpulkan pokemon ball sebagai
akan dibuat, mulai dari indentifikasi dari senjata untuk melawan enemy. Player
trending, topik,, target user dari game yang menjelajahi rintangan sambal
akan dibuat. Output dari tahap initation mengumpulkan koin gold sebagai point.
adalah konsep game dan deskripsi d) Target pemain pada game ini yaitu
permainan yang sangat sederhana”. masyarakat umum.
Pada tahap ini peneliti akanmembuat e) Peneliti menggunakan game
sebuah konsep game yang akan dibangun, egineConstruct 2D dan menggunakan
berupa analisa akan seperti apa game itu Corel dan Photoshop untuk membuat
aset yang akan di terapkan pada game.

33
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

3. Production C. Model Perancangan UML


“Produksi adalah proses inti yang berputar
di sekitar penciptaan aset, pembuatan kode “Unified Modelling Language (UML)
sumber, dan integrasi kedua elemen. Prototipe adalah keluarga notasi grafis yang didukung
terkait dalam fase ini adalah perincian dan oleh model-model tunggal, yang membantu
penyempurnaan formal”. pendeskripsian dan desain sistem perangkat
Gamedesign dan prototype dan point lunak, khususnya sistem yang dibangun
lainnya yang ada pada pre-productionyang menggunakan pemrograman berorientasi
disempurnakan pada tahap ini. Artinya pada objek”.(Martin Fowler,2004).
tahap ini penulis memiliki fokus pada UML adalah sekumpulan alat yang
menerjemahkan rancangan mengumpulkan digunakan untuk melakukan abstraksi terhadap
data, desain game, membuat sekenario sebuah sistem atau perangkat lunak berbasis
permainan, membuat aset untuk karakter player objek. UML juga menjadi salah satu cara untuk
maupun enemy, pepohonan, makanan player mempermudah pengembangan aplikasi yang
dalam game, dan aspek – aspek lainnya menjadi berkelanjutan. Aplikasi atau sistem yang tidak
unsur penyusun game. Tahap ini mencakup terdokumentasi biasanya dapat menghambat
assetcreation, programming dan integration pengembangan karena developer harus
antara asset dan sourcecode. melakukan penelusuran dan mempelajari kode
program. UML juga dapat menjadi alat bantu
4. Pengujian untuk transfer ilmu tentang sistem atau aplikasi
“Pengujian dalam konteks ini berarti yang akan dikembangkan dari satu developer ke
pengujian internal dan eksternal dilakukan developer lainya. Tidak hanya antar developer
untuk menguji kegunaan permainan. Metode terhadap orang bisnis dan siapapun dapat
pengujian khusus untuk setiap tahap prototype”. memahami sebuah sistem dengan adanya UML.
UML diciptakan oleh Object Management
a) Alpha Testing Group yang diawali dengan versi 1.0 pada
Setelah melakukan produksi, Pengujian Januari 1997. Dalam pengembangan
ini dilakukanpeneliti untuk melakukan berorientasi objek ada beberapa prinsip yang
pengecekan apakah masih ada bug atau harus dikenal:
tidak dan akan ada kemungkinan a. Object
pengurangan atau penambahan feature. b. Class
Jika ada bug/eror dan penambahan c. Abstraction
feature maka peneliti akan
d. Encapsulation
memperbaikinya.
e. Inheritance
b) Beta Testing f. Polymorphism.
Setelah game selesai dibuat, belum Dengan menggunakan UML kita dapat
berarti game tersebut akan diterima oleh membuat model untuk semua jenis aplikasi
masyarakat. Peneliti akan piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat
melakulanEksternaltesting, dikenal berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan
dengan istilah betatestingakan dilakukan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa
oleh peneliti untuk menguji pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga
keberterimaan game dan untuk menggunakan class dan operation dalam
mendeteksi berbagai error dan keluhan konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk
yang dilemparkan oleh thirdpartytester. penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa
Beta berada diluar productioncycle, tetapi berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau
jika hasil dari testing ini berpotensi masih VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap
ada eror maka peneliti akan mengulangi dapat digunakan untuk modeling aplikasi
productioncycle. prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML
5. Release mendefinisikan notasi dan syntax/semantik.
Jika Game yang sudah selesai dibuat dan Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk
lulus betatesting menandakan game tersebut khusus untuk menggambarkan berbagai
maka peneliti sudah siap untuk dirilis.

34
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki B. Perancangan Use Case Diagram
makna tertentu, dan UML syntax
mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk System

tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML Level


<<include>>
terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada
sebelumnya: Grady Booch OOD (Object- Play Game

Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object <<include>>

Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE


(Object-Oriented Software Engineering). Player
Hight Score

Menurut Rosa A.S dan Salahuddin, UML


Game Option
terdiri dari 13 macam diagram yang
dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian
About
kategori dan macam macam diagram tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.Use case diagram Game
Pada gambar 4use case diagram akan di
deskripsikan sebagai berikut :
a. Skenario Use Case Play Game

Tabel 1. Deskripsi Use CasePlay Game


Nama Play Game
Use Case
Aktor Player
Deskripsi Proses Ini adalah player akan
memainkan game .
Kondisi Player Game
Gambar 2. Macam-macam Diagram UML
1.Memilih 2.Mengecek Lock
Pemodelan yang akan digunakan oleh menu Play. Level
peneliti pada penelitian ini yaitu; Usecase
diagram, Activity Diagram, class diagram dan 3. Memilih 4. Menampilkan
sequence diagram. level level

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Memainkan 6. Menampilkan


A. GamePlay Game sesuai layout game
level sesuai level yang
STAR T dipilih
Pre- Player Memainkan Permainan
LOADI NG SCREEN Condition
Post- Player Memilih tipe Permainan dan
TITLE S CREEN
Condition Level sebelum bermain

Menu Play G ame


b. Skenario Use CaseHight Score
Tabel 2. Deskripsi Use CaseHight Score
Play G ame
Nama Hight Score
Use Case
Aktor Player
WIN/LOS E
Deskripsi Melihat Hight Score
YA WIN Kondisi Player Game
Lose
Player memilih Menampilkan
NEXT LEVEL
Hight Score Hight Score
TI DAK Pre- Player Memilih menu Hight Score
HI GH S COR E Condition
Post- Player dapat melihat Hight Score
END Condition
Gambar 3. GamePlay Pika Adventure

35
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

c. Skenario Use Case Game Option c. Activity Diagram Game Option


Tabel 3. Deskripsi Use CaseGame Option Player Game
Nama Game Option
Use Case
Aktor Player Memilih Menu Game Option Menampilkan Layout Game Option

Deskripsi Melihat menu game option.


Kondisi Player Game
Player memilih Menampilkan
Game Option Game Option Gambar 7.Activity diagram Game Option
Pre- Player Memilih menu Game
Condition Option D. Sequence Diagram
Post- Player dapat melihat option game a. Sequence Diagram Play Game
Condition control
Menu Play Game Level Game

: Player
C. Activity Diagram 1 : Memilih Play Game()
2 : Tampilkan Play Game()

4 : Pilih Level() 3 : Menampilkan Level()


Diagram activity akan menampilkan aliran 5 : Tampilkan Level()

kerja atau aktivitas dari sebuah sistem yang ada 6 : Cek Level()

pada aplikasi game. Di mana aktivitas ini akan 7 : Cek Level Lock/Unlock()

menggambarkan aktivitas game dan bukan yang 8 : Menampilkan Game sesuai Level()
9 : Play Game()

di lakukan oleh aktor terhadap aplikasi, jadi


activity diagram ini akan menampilkan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh system. Gambar 8.sequence diagram Edukasi
a. Activity Diagram Play Game
b. Sequence Diagram Hight Score
Player Game

Menu High Score Game

Memilih Play Game Menampilkan Pilihan Level

: Player
1 : Memilih Menu HighScore()
2 : Periksa HighScore()
Memilih Level Game Cek Lock Level

3 : Menampilkan HighScore()

Lock

Unlock

Memainkan Game Menampilkan Permainan sesuai level

Gambar 9. Sequence diagram Hight Score

Gambar 5.Activity diagram Play Game c. Sequence Diagram Game Option

b. Activity Diagram Hight Score


Player Game Game

: Player
1 : Memilih Menu Game Option()
Memilih Menu HighScore Menampilkan Layout HighScore

2 : Menampilkan Layout Game Option()


Menampilkan HighScore

Gambar 10. Sequence diagram Game Option


Gambar 6.Activity diagram Hight Score

36
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

E. Class Diagram
3. TampilanPlay Game
Player
Level
+Name
+Live +Layout
+Level +Enemies
Game +HUD
+Add()
+JenisGame
+Set() +Player
+Update() +Enemies +Get()
+Get() +Score +Set()
+Level +Update()
+HUD
+Add()
+Set() HightScore
+Update()
+Get() +Player
+Level
+JenisGame
+Get()
+Set()
Gambar 14. Halaman Play Game
+Update()
Setting
+Backsound
4. Tampilan Game Over
+SoundEfect
+Get()
+Set()

Gambar 11.Class diagram Game

F. Production
Produksi adalah proses inti yang berputar
di sekitar penciptaan aset, pembuatan kode
sumber, dan integrasi kedua elemen. Prototipe
terkait dalam fase ini adalah perincian dan Gambar 15. Halaman Game Over
penyempurnaan formal. Hasil dari game yang
sudah dibuat dapat dilihat pada tampilan 5. Tampilan Victory Condition
Gambar berikut :

1. Tampilan Play Game

Gambar 16. Halaman Victory Condition

G. Pengujian
Gambar 12. Tampilan Play Game
Pengujian dalam konteks ini berarti
pengujian internal dan eksternal dilakukan
2. Tampilan Level
untuk menguji kegunaan permainan. Metode
pengujian khusus untuk setiap tahap prototype
1. Alpha Testing
Setelah melakukan produksi, Pengujian ini
dilakukanpeneliti untuk melakukan
pengecekan apakah masih ada bug atau
tidak dan akan ada kemungkinan
pengurangan atau penambahan feature.
Jika ada bug/eror dan penambahan feature
Gambar 13. Tampilan Level. maka peneliti akan memperbaikinya.
a. Pengujian Black Box

37
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

Tabel 4.Hasil Pengujian Black Box C Netral


No Fungsi Cara Hasil Hasil
yang Menguji yang yang D Cukup : Sulit/Bagus/Sesuai/Jelas
di uji diharapk keluar
an E Sangat : Sulit/Jelek/Tidak Sesuai/Tidak Jelas
1 Play Memilih Playgam Sesuai
Game menu e dapat dengan
Tabel 6 Komponen Bobot Nilai responden
playgame diakses harapan
Jawaban Bobot
dan layot Valid
playgam A. Sangat : Mudah/Bagus/Sesuai/Jelas 5
e dapat B. Mudah/Bagus/Sesuai/Jelas 4
diakses C. Netral 3
2 Cek Memilih Semua Sesuai D. Cukup : Sulit/Bagus/Sesuai/Jelas 2
Menu semua layout dengan
E. Sangat : Sulit/Jelek/Tidak 1
menu pada dapat harapan
Sesuai/Tidak Jelas
game diakses Valid
3. Level Mengakses Level Sesuai
Level hanya dengan Tabel 7 Pertanyaan Quesioner
bias harapan N
Pertanyaan A B C D E
diakses Valid o
1 Apakah Tampilan UI (User
jika Interface) game ini
terbuka menarik?
2 Apakah game sangat
2. Beta Testing menantang untuk
dimainkan?
Setelah game selesai dibuat, belum berarti 3 Apakah objek dalam game
game tersebut akan diterima oleh tersebut sesuai dengan tema
masyarakat. Peneliti akan game?
4 Apakah game dapat
melakulanEksternaltesting, dikenal dengan dijalankan di platform
istilah betatestingakan dilakukan oleh android?
peneliti untuk menguji keberterimaan 5 Apakah control game mudah
untuk dikendalikan?
game dan untuk mendeteksi berbagai error
dan keluhan yang dilemparkan oleh
thirdpartytester. Beta berada diluar Tabel 8 Data Jawaban Quesioner
productioncycle, tetapi jika hasil dari N
Pertanyaan
Jawaban Persentase
O
testing ini berpotensi masih ada eror A B C D E A B C D E
makapeneliti akan mengulangi Apakah
Tampilan UI
productioncycle lagi. (User 75 15 10 5 0
1 15 3 2 1
a. Pengujian UAT (User Acceptance Test) Interface) % % % % %
game ini
Pengujian UATyang dilakukan penulis menarik?
Apakah game
berlangsung di lingkungan user dan sangat
melibatkan beberapa pengujian 2 menantang 10 5 3 2 1
50
%
25
%
15
%
10
%
5
%
ekstensif oleh sekelompok user. untuk
dimainkan?
Untuk mengetahui tanggapan user Apakah objek
terhadap game yang dibangun, maka dalam game
50 30 15 5 0
dilakukan pengujian dengan 3 tersebut 10 6 3 1
% % % % %
sesuai dengan
memberikan 4 pertanyaan kepada 20 tema game?
user dimana jawaban dari pertanyaan Apakah game
tersebut terdiri dari tingkatan yang dapat
40 40 10 10 5
4 dijalankan di 8 8 2 2 1
% % % % %
dapat dipilih sebagai berikut: platform
android?
Tabel 5 Komponen Pilihan Jawaban responden Apakah
control game 50 15 15 10 10
5 10 3 3 2 2
A Sangat : Mudah/Bagus/Sesuai/Jelas mudah untuk % % % % %
dikendalikan?
B Mudah/Bagus/Sesuai/Jelas

38
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

Data yang didapat di atas diolah dengan DAFTAR PUSTAKA


cara mengalikan setiap poin jawaban dengan
bobot yang sudah ditentukan sesuai dengan [1]. Fowler, Martin.UML Distiled:
tabel bobot nilai jawaban. Panduan Singkat Bahasa Pemodelan
Object Standar, Edisi 3, Penerbit
Tabel 9 Data Kuesioner Setelah Diolah Andi: Yogyakarta. 2004.
NR
N Nilai
jml NR
%
[2]. https://usersnap.com/blog/user-
Pertanyaan
O
5 4 3 2 1
acceptance-testing-right : Matthew
Apakah Setter
Tampilan UI [3]. Krisdiawan, R. A. (2018).
(User Interface) 75 12 6 2 0 95 4,75 95
game ini Implementasi Model Pengembangan
1 menarik? Sistem Gdlc Dan Algoritma Linear
Apakah game
sangat Congruential Generator Pada Game
50 20 9 4 1 84 4,2 84
menantang untuk Puzzle. Nuansa Informatika, 12(2).
2 dimainkan?
Apakah objek [4]. Pressman, Roger S. (2007). Rekayasa
dalam game Perangkat Lunak: pendekatan praktisi
tersebut sesuai 50 24 9 2 0 85 4,25 85
dengan tema (Buku1). Beizer, B. (1995). Black-Box
3 game? Testing, Wiley. Yogyakarta: Andi
Apakah game
dapat dijalankan
[5]. Ramadan Rido and Yani Widyani;
40 32 6 4 1 83 4,15 83
di platform Game Development Life Cycle Guid;
4 android?
Apakah control
ICACSIS 2013 ISBN: 978-979-1421-
game mudah
50 12 9 4 2 77 3,85 77
19-5; September 2013.
untuk [6]. Rosa AS dan M.Shalahuddin. 2015.
5 dikendalikan?
Rekayasa Perangkat Lunak
Ket : Terstruktur Dan Berorientasi Objek.
NR = Nilai Rata-rata (Jumlah / Responden) Bandung : INFORMATIKA
NR % = Persentase (NR/Point Tertinggi x 100)

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa


game tersebut memiliki Tampilan UI (User
Interface)yang menarik, sangat menantang,
sesuai dengan tema dan dapat dijalankan di
platform android dengan control yang mudah.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penerapan dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. GDLC sangat cocok digunakan dalam
mengembangkan pembuatan game.
2. GDLC berperan dalam game
development team dalam membangun
game.
3. Model Prancangan UML memberikan
kemudahan perancangan system untuk
pemrograman OOP seperti perancangan
game.
4. Pengujian game sangat cocok jika
menerapkan model pengujian alfa dan
beta testing seperti yang dibahas.

39
TEKNOKOM Vol. 2 No. 1 Maret 2019 ISSN: 2621-8070

Halaman ini sengaja dikosongkan

40

Anda mungkin juga menyukai