Pentingnya demokrasi adalah untuk memberikan hak kepada rakyat agar
dapat berpendapat dan ikut dalam merumuskan peraturan, untuk memberikan hak
rakyat dalam hal pembangunan untuk mencapai kesejahteraan, menyamakan
kedudukan antara rakyat dengan pemerintah.
Berdasar ideologinya, demokrasi indonesia adalah demokrasi yang
berdasar pancasila. Demokrasi pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau
kekuasaan tertinggi ada pada rakyat yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh
nilai-nilai pancasila. Demokrasi pancasila dalam arti sempit adalah kedaulatan
rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
Demokrasi indonesia adalah demokrasi konstitusional, selain karena
dirumuskan nilai dan normanya dalam uud 1945, konstitusi indonesia juga
bersifat membatasi kekuasaan pemerintahan dan menjamin hak-hak dasar warga
negara. Praktik demokrasi pancasila berjalan sesuai dengan dinamika
perkembangan kehidupan kenegaraan indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi
pancasila secara ideal telah terrumuskan, sedang dalam tataran empirik
mengalami pasang surut. Sebagai pilihan akan pola kehidupan bernegara, sistem
demokrasi dianggap penting dan bisa diterima banyak negara sebagai jalan
mencapai tujuan hidup bernegara yakni kesejahteraaan dan keadilan.
BAB VII
Apabila kita terus menerus berpegang kepada doktrin liberal, maka kita
akan tetap berputar-putar dalam pusaran kesulitan untuk mendatangkan atau
menciptakan keadilan dalam masyarakat. Dalam rangka melepaskan diri dari
doktrin liberal itulah, maka gagasan orang-orang atau pihak-pihak untuk mencari
dan menemukan keadilan melalui forum alternatif di luar lembaga pengadilan
moderen sesungguhnya merupakan upaya penolakan terhadap cara berpikir
hukum yang tertutup. Hal itu disebabkan para pencari keadilan masih sangat
merasakan, betapa pun tidak sekuat seperti pada abad ke-sembilan belas, filsafat
liberal dalam hukum dewasa ini masih sangat besar memberi saham terhadap
kesulitan menegakkan keadilan substansial (substantial justice). Sehubungan
dengan hal tersebut di atas, maka Pengadilan di sini bukan diartikan semata-mata
sebagai badan untuk mengadili, melainkan sebagai pengertian yang abstrak, yaitu
hal memberikan keadilan. Hal memberikan keadilan berarti yang bertalian dengan
tugas badan pengadilan atau hakim dalam memberi keadilan, yaitu memberikan
kepada yang bersangkutan. Konkritnya kepada yang mohon keadilan apa yang
menjadi haknya atau apa hukumnya. Eksistensi pengadilan sebagai lembaga yang
berfungsi menyelenggarakan proses peradilan dalam menerima, memeriksa, dan
mengadili sengketa masyarakat, tugas-tuganya diwakili oleh hakim. Oleh karena
itu, kepercayaan masyarakat terhadap hukum serta institusi peradilan di negara ini
ditentukan oleh kredibilitas dan profesionalitas hakim dalam menjalankan
tugasnya menyelesaikan sengketa serta menegakkan keadilan.
Jadi, para hakim dituntut untuk secara totalitas melibatkan dirinya pada saat
membuat putusan, bukan hanya mengandalkan kemahirannya mengenai
perundang-undangan. Menurut Roeslan Saleh, seorang hakim diharapkan
senantiasa menempatkan dirinya dalam hukum, sehingga hukum baginya
merupakan hakekat dari hidupnya. Hakim tidak boleh menganggap hukum
sebagai suatu rangkaian dari larangan dan perintah yang akan mengurangi
kemerdekaannya, melainkan sebaliknya hukum harus menjadi sesuatu yang
mengisi kemerdekaannya. Oleh karena hukum itu bukan semata-mata peraturan
atau undang-undang, tetapi lebih dari pada itu adalah suatu perilaku. Undang-
undang memang penting dalam negara hukum, akan tetapi bukan segalanya dan
proses memberi keadilan kepada masyarakat tidak begitu saja berakhir melalui
kelahiran pasal-pasal undang-undang. Jika kita amati potret penegakan hukum di
Indonesia saat ini belumlah berjalan dengan baik, bahkan bisa dikatakan buruk.
Lemahnya penegakan hukum di Indonesia saat ini dapat tercermin dari berbagai
penyelesaian kasus besar yang belum tuntas salah satunya praktek korupsi yang
menggurita, namun ironisnya para pelakunya sangat sedikit yang terjerat oleh
hukum. Kenyataan tersebut justru berbanding terbalik dengan beberapa kasus
yang melibatkan rakyat kecil, dalam hal ini aparat penegakkan hukum cepat
tanggap, karena sebagaimana kita ketahui yang terlibat kasus korupsi merupakan
kalangan berdasi alias para pejabat dan orang-orang berduit yang memiliki
kekuatan (power) untuk menginterfensi efektifitas dari penegakan hukum itu
sendiri.
Salah satu peristiwa yang cukup menyita perhatian masyarakat baik dari
golongan ekonomi menengah kebawah hingga ekonomi menengah keatas yaitu
kasus yang membelit seorang ibu yang bernama Prita Mulyasari, peristiwa yang
terjadi pada 3 juni 2009 hingga akhir desember 2009 lalu mengenai keluhan prita
sebagai pasien pada Rumah Sakit Omni Internasional melalui surat
elektronik (email) kepada sahabatnya pada bulan agustus 2008 ini ternyata
mendapat tuntutan baik perdata maupun pidana dari pihak Rumah Sakit Omni
Internasional internasional kepengadilan negeri tangerang banten. Rumah Sakit
Omni Internasional menjadi terkenal di Indonesia utamanya terkait dengan kasus
pencemaran nama baik yang dituduhkan oleh pihak rumah sakit kepada salah
seorang mantan pasiennya Prita Mulyasari, karena menulis keluhan atas
pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan melalui media publikasi internet.
Peristiwa ini akan berdampak pada kepercayaan masyarakat sebagai pasien
terhadap rumah sakit. Kepercayaan yang sebelumnya positif terhadap rumah sakit
dengan pemberitaan seperti ini pasti akan mempengaruhi nilai kepercayaan
mereka bukan hanya terhadap Rumah Sakit Omni Internasional tetapi juga
terhadap rumah sakit yang jauh dibawa standar rumah sakit bertaraf internasional.
Masyarakat yang menyakini bahwa Rumah Sakit Omni Internasional yang
bertaraf internasional saja bisa terjadi malpraktik seperti yang dialami Prita
Mulyasari apalagi rumah sakit yang terbilang dibawah standar rumah sakit umum
besar yang lainnya.
BAB VIII
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan
negara dan bangsa.
Pemberdayaan Masyarakat
WAWASAN NUSANTARA
Wawasan nusantara sangat penting untuk bangsa indonesia karena wawasan
nusantara merupakan arah bagi penyelenggaraan nasional untuk mencapai tujuan
nasional dalam mewujudkan cita-cita nasional. Dengan demikian wawasan
nusantara berfungsi sebagai panduan dan pedoman dasar bagi penyelenggaraan
bagi kehidupan yang memberikan motivasi dorongan untuk mencapai tujuan.
Wawasan nusantara juga melandasi perjuangan bangsa indonesia untuk bersatu
dalam mencapai tujuan nasionalsecara utuh, menyeluruh dan terpadu. Maka untuk
menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa Indonesia
melahirkan Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah satu konsepsi geopolitik
dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan Nusantara yang meliputi
seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang angkasa di atasnya beserta seluruh
penduduknya adalah satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan-keamanan.
Agar bangsa Indonesia mencapai tujuan perjuangannya, yaitu terwujudnya
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila, Wawasan
Nusantara harus diaktualisasikan dan tidak tinggal sebagai semboyan atau potensi
belaka.
BAB IX
A. PENDAHULUAN
Ketahanan nasional (national resilience) merupakan salah satu
konsepsikenegaraan Indonesia. Ketahanan sebuah bangsa pada dasarnya
dibutuhkan gunamenjamin serta memperkuat kemampuan bangsa yang
bersangkutan baik dalanrangka mempertahankan kesatuannya, menghadapi
ancaman yang dating maupunmengupayakan sumber daya guna memenuhi
kebutuhan hidup. Dengan demikian,ketahanan bangsa merupakan kemampuan
suatu bangsa untunk mempertahankan persatuan dan kesatuannya,
memperkuat daya dukung kehidupannya, menghadapisegala bentuk ancaman
yang dihadapinya sehingga mampu melangsungkankehidupannya dalam mencapai
kesejahteraan bangsa tersebut.konsepsi ketahanan bangsa ini dalam
konteks Indonesia dirumuskan dengan nama ketahanan nasionaldisingkat
Tannas.upaya menyelenggarakan ketahanan nasional ini dapatdiwujudkan dengan
bela Negara.Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petingggi suatu Negara tentang patriotisme seseorang,
suatukelompok atau seluruh komponen dari suatu Negara dalam
kepentinganmempertahankan eksistensi Negara tersebut.
a. KONSEP KETAHANAN NASIONAL
Secara etimologi berasal dari kata “tahan” yang berarti tabah,kuat,dan dapat
menguasai diri,gigih dan tidak mengenal menyerah. ketahanan memilikimakna
mampu,tahan,dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancamanyang
ada guna menjamim kelangsungan hidupnya. Sedangkan kata “nasional”
berasal dari kata nation yang berarti bangsa sebagai pengertian politik. Bangsadal
am pengertian politik adalah persekutuan hidup dari orang-orang yang telah
menegara. Ketahanan nasional secara etimologi dapat diartikan
sebagaimampu,kuat, dan mampu dari sebuah bangsa dalam pengertian politik
Secara filosofis, ketahanan nasional mengandung makna yang sangat dalam dan
mendasar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sedangkan secara
konseptual ketahanan nasional memiliki pengertian yang dinamis seiring dengan
dinamika kehidupan bangsa dan Negara Indonesia, baik karena dinamika
perubahan yang terjadi didalam negeri maupun perubahan global di luar negeri.
Ada beberapa dinamika pengertian konseptual ketahanan nasionaldari berbagai
perspektif dan dikemukakan oleh para ahli. Beberapa pengertian konseptual
ketahanan nasional tersebut seperti yang ditulis oleh Saafroedin Baharet al. (1994)
sebagai berikut :
1. Pengertian Konstitusional, sebagaimana yang dirumuskan padamasa Orde
Baru, yaitu ketahanan nasional adalah kondisi dinamisyang merupakan
integrasi dan kondisi tiap-tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara.
2. Pengertian Operasional, sebagaimana rumusan dibuat LembagaPertahanan
Nasional (Lemhanas), yaitu ketahanan nasionalIndonesia merupakan
kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisikeuletan dan ketangguhan,
yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional, didalam
menghadapi danmengatasi segala tantangan,ancaman,hambatan,dan
gangguan baikyang dating dari luar maupun dari dalam yang langsung
maupun yang tidak langsung membahayakanintegritas,identitas,kelangsungan
hidup bangsa dan NegaraIndonesia yang berdasarkan Pancasila serta
perjuangan mengejartujuan perjuangan nasional Indonesia.
3. Pengertian politik hukum, sebagaimana yang terkandung
dalam penjelasan UU No. 20 Tahun 1982, yaitu konsepsi ketahanan
nasional pada hakikatnya adalah konsepsi pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang dalam kehidupan
nasional yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Pengertian operasional, sebagaimana rumusan di buat
lembaga pertahanan nasional (Lemhanas), yaitu ketahanan nasionalIndonesia
merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisikeuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional,
di dalam menghadapi danmengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsungmaupun
tidak langsung membahayakan integritas, identitas,kelangsungan hidup bangsa,
dan Negara Indonesia yang berdasarkan pancasila serta perjuangan mengejar
tujuan perjuangannasional Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki
oleh setiap warga negara Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan
kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi modal
dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
d. KORUPSI SEBAGAI ANCAMAN TERHADAP BANGSA DAN NEGARA
INDONESIA
Selain, terorisme dapat mengancam keutuhan bangsa dan Negara Indonesia,
maka masalah besar lainnya yang dihadapi bangsa dan Negara Indonesia adalah
masalah korupsi. Masalah korupsi ini berbeda dengan masalah terorisme, karena
dari segi korban, aksi kekerasan terorisme korbannya lokalis,yaitu adalah mereka
yang terkena ledakan bom di sekitar bom yang meledak (meskipun perbuatan ini
sangat dikutuk dan bertentangan dengan prikemanusiaan).
Dari segi korban, korupsi yang dilakukan, baik secara perorangan maupun b
erjamaah (korupsi berjamaah/korupsi politik denganmelibatkan banyak actor),
korbannya bukan hanya beberapa beberapa orang sajadan bersifat lokalitas,
seperti halnya korban peledakan bom oleh pelaku teroris,tetapi korban dari
perbuatan yang korup (korupsi) adalah seluruh rakyat Indonesiayang berjumlah
ratusan jiwa orang, seperti kasus korupsi mafia pajak yangdilakukan Gayun
Tambuhan cs. yang merugikan keuangan Negara milyaranrupiah, dan kasus-kasus
korupsi lainnya. Itulah sebabnya banyak kalangan yangmenyebutnya bahwa
korupsi adalah musuh rakyat dan musuh Negara, sehinggaharus dilawan bersama
(common enemy).
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwijudkan dalam
hidup dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang
sebenar-benarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan
nasionalnya. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan
sesuatu yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kea rah itu akan
muncul energi baik yang positif maupun negative yang memaksa suatu bangsa
untuk mencapai solusi terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efesien.
Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar
negeri. Kedua situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulant untuk
membangkitkan kesadaran pada bangsa untuk membangun ketahanan nasional
yang holistic dan komprehensif. Di sisi lain, energy negatife akan muncul dari dua
situasi kondisi tadi, energi negatif biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa
dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk yang tersistem dan
terstruktur dengan rapi dalam system operasional yang memakan waktu lama.
Energi posotif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanyya disebut dengan
daya dan upaya penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai
cita-cita dan tujuan nasionalnya. Sementara itu energy negatif cenderung untuk
menghambat dengan tujuan akhir melemahkan bahkan menghancurkan suatu
bangsa.
Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945
tidak lepas dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional
karena dalam perjalanan sejarahnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengalami pasang surut dalam menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup
sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat.
1. Manusia Berbudaya
a. Ideologi.
b. Politik.
c. Sosial.
d. Budaya.
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri
dari:
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan
merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai
perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam
system kehidupan nasioal dan merupakan nilai interistik.
a. Mawas ke dalam
b. Mawas ke luar
Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta
menghadapi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menrima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
4. Asas Kekeluargaan