Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BISNIS PERUSAHAAN PERCETAKAN & PERIKLANAN

CV. ANEKA PRINTING

“Solusi Cetak dan Media Advertising”

Oleh :

Qummas Naziq Yustiary (Direktur CV. Aneka Printing)

NIM : 14010121130060

Jl. Tambakroto Raya, Ds. Tambakroto Rt/Rw 04/02 Kec. Sayung Kab. Demak
Telp. 024 6514404 / https://www.anekaprinting.id / email : customercare@anekaprinting.id
Identitias Perusahaan

Logo Perusahaan

Nama Perusahaan CV. ANEKA PRINTING

Akta Notaris 435-2021-NURLISA UKE SH, M.Kn

SK Kemenkumham SK.AHU-0055749-AH.01.14 TAHUN 2021

NIB 0309210000616

Pendiri Perusahaan 1. Qummas Naziq Yustiary


(Direktur) – Sekutu Aktif

2. Drs. Fatoni Mustofa, S.Pd


(Komisaris) – Sekutu Pasif

Bidang Usaha (KBLI) 18111 - Industri Pencetakan Umum


73100 – Periklanan
18120 - Kegiatan Jasa Penunjang Pencetakan

Telp. Perusahaan 024- 6514 404 / WA. 08979975617

Email Perusahaan customercare@anekaprinting.id

Alamat Perusahaan Jl. Tambakroto Raya, Ds. Tambakroto Rt/Rw 04/02 Kec. Sayung
Kab. Demak
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri pencetakan dan periklanan memegang peranan penting di era


dunia digital saat ini. Kebutuhan layanan digital printing dan media advertising
menjadi penting seiring dengan berkembangnya teknologi dan digitalisasi di
tengah masyarakat. Industri Digital printing kini telah menggantikan teknologi
pencetakan lama yang karena kurang efisien dengan teknologi pencetakan digital
yang lebih baru dan lebih efisien serta memberikan hasil yang lebih maksimal.

Menurut data dari IDC (International Data Corporation) 2016, industri


percetakan dan printing di seluruh dunia terus berkembang pesat hingga tahun
2017 yang mencapai US$ 9 Miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan yang
signifikan dibandingkan tahun 2012 yaitu US$ 5,3 miliar. IDC juga
mengungkapkan bahwa industri penerbitan, percetakan, packaging dan iklan akan
terus bertumbuh sebanyak 12 persen di tahun 2017 ini dibandingkan dengan tahun
sebelumnya untuk kawasan Asia Pasifik. Bahkan di tahun 2020, pertumbuhan
industri percetakan dan printing mencapai USD 47,2 miliar di seluruh dunia. Di
Indonesia sendiri, industri penerbitan tumbuh menjadi 14,9 persen. Diikuti dengan
dengan pertumbuhan industri packaging yang naik 13,2 persen dan industri
periklanan 12,1 persen.

Teknologi digital printing memberikan disrupsi besar dalam dunia


pencetakan, yang semula menggunakan teknik konvensional menjadi digital dan
memberikan hasil serta kualitas yang lebih baik daripada teknik konvensional
sebelumnya. Selain itu, digital printing juga memberikan efisiensi dalam produksi
dengan teknologi mesin yang dapat memproduksi lebih cepat, lebih hemat bahan
baku, dan hemat penggunaan listrik. Hal tersebut menjadi dasar mengapa industri
percetakan konvensional mulai beralih ke industri percetakan digital.
Era industri 4.0 juga memberikan disrupsi besar dalam dunia periklanan
atau advertising. Jika sebelumnya periklanan konvensional adalah tentang
pemasangan spanduk, pencetakan brosur, dan pembuatan reklame, kini periklanan
beralih ke bentuk digital yaitu digital advertising atau iklan digital yang disalurkan
melalui pemanfaatan sosial media, endorse influencer, dan konten digital.
Disrupsi tersebut menyebabkan kebutuhan desain grafis dan layanan iklan
berbasis sosmed menjadi massif dan mengalami peningkatan secara drastis.

Menurut Responsify, saat ini 52,59% penduduk dunia lebih senang


mengakses informasi melalui smartphone-nya daripada komputer. Sehingga
pemanfaatan digital advertising masih menjadi salah satu strategi marketing yang
paling efektif. Namun sayangnya, masih menurut Responsify, 70% praktisi
marketing tidak memiliki strategi konten yang konsisten atau terintegrasi. Oleh
karena itu, layanan digital media advertising menjadi sangat penting dan sangat
dibutuhkan oleh pelaku usaha besar maupun UMKM.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Aspek Pasar

2.1.1 Permintaan

Permintaan dipengaruhi oleh beberapa aspek yang mendasar seperti


jangkauan konsumen, lokasi usaha, kapasitas produksi, dan kondisi-
kondisi tertentu yang mempengaruhi pergerakan serta pendapatan
masyarakat. Dalam kasus pandemi covid-19 dari awal tahun 2020 hingga
saat ini, terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah yang membatasi
pergerakan dan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Industri
percetakan mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis
mengingat kebijakan pemerintah yang menutup layanan non-essential.
Penurunan tersebut terbagi dalam beberapa level dari level To-Low
Income hingga critical atau kritis. Berikut adalah data permintaan pra-
pandemi, pandemi, dan pasca pandemi yang dihimpun dari data penjualan
tahun 2019 hingga saat ini di Percetakan CV. Aneka Printing.

a. Permintaan pada tahun 2019 sebelum pandemi.

Omset Penjualan : Rp. 191.380.000,00


Juli, 2019 Net Profit : Rp. 38.990.000,00
NPM : 21,9%

Mengacu pada data penjualan Bulan Juni 2019, permintaan


pada bulan tersebut merupakan yang tertinggi dalam tahun 2019
dimana saat itu pembayaraan atas hak tagih pembelian proyek
banner kampanye pemilu tahun 2019 telah berhasil dibayar oleh
kreditur.
b. Permintaan pada tahun 2021 saat pandemi

Omset Penjualan : Rp. 21.145.000,00


Juli, 2021 Net Profit : Rp. 3.880.000,00
NPM : 18,09%

Pemberlakuan PPKM mempengaruhi pendapatan sektor bisnis


non-essential secara massif. Penurunan omset mencapai 60%
daripada penutupan buku keuangan pra-PPKM dan 80% jika
dibandingkan dengan pendapatan sebelum pandemi. Tentu hal ini
perlu disiasati lebih lanjut demi keberlangsungan bisnis kedepan.
Terobosan baru perlu dikembangkan untuk tetap bertahan di masa
pandemi salah satunya dengan memaksimalkan layanan secara
online dengan melakukan digitalisasi layanan. Saat ini, Aneka
Printing tengah mengembangkan layanan online berbasis aplikasi
guna memudahkan pemesanan retail printing secara online. Selain
memaksimalkan layanan online pada retail printing, Aneka Printing
juga memaksimalkan pengajuan tender proyek printing dan
advertising di lingkungan Pemda, BUMN, dan BUMS.

c. Prospek Permintaan Kedepan Pasca Pandemi

Menurut data dari IDC (International Data Corporation) 2016,


industri percetakan dan printing di seluruh dunia terus berkembang
pesat hingga tahun 2017 yang mencapai US$ 9 Miliar. Atas dasar
itu, industri digital printing memiliki peluang untuk tetap
berkembang pasca pandemi, kebutuhan akan merchandise, banner
event, dan berbagai produk packaging akan semakin dibutuhkan
oleh masyarakat seiring dengan berkurangnya pembatasan aktifitas
dan produktifitas masyarakat karena kebijakan-kebijakan
penanganan covid-19.
Proyeksi Permintaan Berikutnya
5
4.5
4
3.5
3 Proyeksi Permintaan
Berikutnya
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2018 2019 2020 2021 2022 2023

Grafik 1.1
(Proyeksi permintaan 2022-2023 optimis pasca pandemi, Dalam
Milliar Rupiah)

Sesuai dengan kondisi normal pra-pandemi, permintaan


masyarakat akan kebutuhan digital printing dapat mencapai Rp. 2,8
Milliar, di tahun 2020 pada masa pandemi, permintaan merosot
tajam disebabkan karena terbatasnya beberapa aspek yang
mendasari permintaan digital printing seperti,

1. Pembatasan aktifitas masyarakat


2. Pembatasan kegiatan usaha
3. Terkendalanya distribusi bahan

Diperlukan transformasi pelayanan untuk mewujudkan proyeksi


yang diharapkan kembali ke target penjualan tahun 2019 sesuai
pada grafik proyeksi 1.1 antara lain,

1. Optimalisasi Online Service System


2. Efisiensi Biaya Produksi Yang Tergolong Liabilitas Perusahaan
3. Kreatifitas Nilai Lebih Penunjang Perhatian Masyarakat
Saat ini, Aneka Printing telah berhasil melakukan transformasi
pelayanan digital seperti optimalisasi website, pembuatan aplikasi
layanan, dan optimalisasi order via sosial media.

d. Indeks Permintaan

Pada tahun 2018, Aneka Printing didirikan atas dasar


penelitian Qummas Naziq selaku pendiri, tentang Supply dan
Demand masyarakat akan pelayanan digital printing. Penelitian
tersebut dilakukan secara konkret dan menggunakan metodologi
penelitian kualitatif yaitu pembagian kuesioner di beberapa lokasi
potensial. Indeks Demand menggambarkan jawaban atas seberapa
butuh masyarakat di lokasi tersebut layanan digital printing.
Didapatkan hasil sebagai berikut,

Lokasi Total Indeks Lokasi


Narasumber Demand Potensial
Sayung,
Demak 105 audiens 86/105 = 0,81 Sidogemah
Karangtengah,
Demak 76 audiens 56/76 = 0,73 Batu
Guntur,
Demak 48 audiens 32/48 = 0,66 Gaji
Genuk,
Semarang 78 audiens 68/78 = 0,87 Karangroto

Tabel 1.1
(Indeks Demand)

Atas dasar indeks demand tersebut, Aneka Printing membuka


layanan perdana di lokasi paling potensial yaitu Desa Sidogemah,
Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Kemudian membuka
cabang kedua di Desa Tambakroto, Kecamatan Sayung, Kab.
Demak. Kecamataan Genuk Semarang memiliki hasil indeks
demand digital printing yang tinggi, namun lokasi tersebut bukan
ranah akses aneka printing, persaingan ketat, dan harga aset ruko
sangat tinggi.

2.1.1 Penawaran

Penawaran menjadi aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih


jenis produk dalam berbisnis. Dalam ilmu ekonomi, supply harus
diselaraskan dengan demand, dimana demand yang besar menghasilkan
supply yang besar. Namun dalam kasus sebaliknya, supply yang besar
belum tentu menghasilkan demand yang besar. Dalam hal ini supply
sebagai penawaran perlu dikaji secara matang keselarasannya dengan
demand yang ada di masyarakat.

Digital printing sendiri memegang peranan penting dalam menunjang


aktifitas kegiatan masyarakat, seperti kebutuhan Print On Demand,
Banner, MMT, Spanduk pada acara-acara atau event tertentu. Penawaran
dari digital printing kepada mayarakat di beberapa lokasi tertentu memiliki
indeks tinggi, terutama pada lokasi-lokasi yang jauh dari akses kota.
Kebutuhan retail percetakan digital cukup tinggi di desa dan kawasan
pinggiran namun penawaran masih cenderung kecil. Hal ini yang
mendasarai pasar desa dan pinggir merupakan lokasi potensial penawaran.

Penawaran digital printing di lokasi tertentu menunjukkan agresifitas


tinggi terutama di kota-kota besar, walaupun diimbangin dengan demand
yang tinggi pula, namun persaingan yang ketat menyebabkan perang harga
terjadi begitu massif. Adapun gambaran penawaran digital printing di
lokasi berdirinya Aneka Printing pada saat ini dan gambaran penawaran
kedepan adalah sebagai berikut,

a. Kondisi Penawaran saat ini


Market base retail Aneka Printing mencakup Kecamatan Sayung,
Kecamatan Guntur, Kecamatan Karangtengah di Kabupaten Demak, serta
Kecamatan Genuk di Kota Semarang. Kondisi penawaran yang terjadi
pada lokasi tersebut dengan jumlah populasi akumulatif sebesar 1,2 Juta
orang adalah rendah atau potensial, dikarenakan jumlah penawaran yang
ada hanya berkisar 10-20 unit layanan tersebar.

Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Demak Tahun 2016,


jumlah cakupan Market base digital printing di Kabupaten Demak sendiri
memiliki angka penawaran digital printing yang sangat rendah
dibandingkan Kota Semarang, dari total penduduk saat ini 4 juta orang,
jumlah penawaran yang ada hanya berkisar 80-90 unit layanan tersebar.
Hal tersebut yang menyebabkan harga percetakan di Kabupaten Demak
sangat tinggi dibandingkan harga produk percetakan di Kota Semarang.

Gambar 1.1
(Data BPS Terkait Jumlah Jenis Usaha Berdiri di Kab.Demak)
Sebagai perbandingan, jumlah penawaran digital printing menurut
data BPS Kota Semarang mencapai 552 unit layanan tersebar dengan
jumlah penduduk bekisar 6 juta orang. Hal tersebut menyebabkan
persaingan percetakan di Kota Semarang tergolong ketat jika dibandingkan
Kabupaten Demak.

b. Kondisi Penawaran di Masa Depan

Seiring pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan disertai


berkembangnya teknologi digitalisasi yang pesat, maka digital printing
menjadi industri yang sangat dibutuhkan. Layanan online perlu
dikembangkan guna mendukung layanan di era New Normal saat ini.
Prospek penawaran digital printing dan advertising akan meningkat tajam
seiring dibutuhkannya layanan percetakan kilat, periklanan digital, serta
teknologi digital advertising.

Menurut Badan Pusat Statistik (2017), pertumbuhan produksi industri


manufaktur mikro dan kecil pada kuartal ketiga 2017 untuk sektor
percetakan dan reproduksi media rekaman naik sebesar 14,48%
dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu. Pertumbuhan industri
tersebut pada triwulan III/2017 terhitung masih naik sebanyak 8,12%
(Dinnata, 2017). Namun kenaikan tersebut belum dapat mengimbangi laju
pertumbuhan penduduk dan kebutuhan layanan digital printing masioh
belum merata. Penawaran terlalu terpusat di kota-kota besar atau di lokasi
tertentu di pusat kota.

Di tahun 2018, bersama dengan penelitian kualitatif mengenai indeks


demand, kami juga mengambil kuesioner indeks penawaran yang ada di
lokasi yang sama. Data indeks penawaran (Supply) di ambil berdasarkan
jawaban masyarakat tentang seberapa mudah mereka menemukan layanan
percetakan di lokasi mereka tinggal. Diperoleh data sebagai berikut,
Lokasi Total Indeks Indeks Lokasi
Narasumber Demand Supply Potensial
Sayung, 86/105 11/105
Demak 105 audiens = 0,81 = 0,05 Sidogemah
Karangtengah, 56/76 6/76
Demak 76 audiens = 0,73 = 0,07 Batu
Guntur, 32/48 21/48
Demak 48 audiens = 0,66 = 0,43 Gaji
Genuk, 68/78 36/78
Semarang 78 audiens = 0,87 = 0,46 Karangroto

Tabel 1.2
(Indeks Supply/Penawaran)

Indeks supply berbanding terbalik dengan indeks demand, indeks


supply rendah mengindikasikan baik dan besarnya peluang sukses untuk
membuka penawaran di lokasi tersebut. Indeks supply rendah juga
mengindikasikan sedikitnya pesaing di lokasi tersebut sehingga dalam
memberikan penawaran kepada masyarakat akan lebih terjamin untuk
diminati dan dapat menguasai pasar di lingkungan tersebut. Berbanding
terbalik dengan indeks supply, indeks demand tinggi justru
mengindikasikan kebutuhan layanan digital printing sangat tinggi di lokasi
tersebut. Lokasi terbaik untuk membuka digital printing adalah di lokasi
dengan indeks demand tinggi dan indeks penawaran (supply) rendah.

Aneka Printing berdiri sejak 2018 di lokasi yang demikian baik


berdasarkan survey dan hasil penelitian kulitatif yang dilaksanakan, tak
heran Aneka Printing dapat berkembang pesat di tahun pertama dan kedua
berdiri. Tahun ketiga mengalami penurunan pendapatan tidak lain dan
tidak bukan karena kondisi di luar kendali fundamental perusahaan yaitu
pandemi covid-19. Hal yang sama juga terjadi pada seluruh percetakan.
2.2 Aspek Pemasaran

2.2.1 Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah strategi perusahaan untuk mengetahui target


konsumen dengan lebih baik sehingga bisnis yang dijalankan dapat
membawa hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai