KRYPTONITE
John Bevere adalah seorang nabi yang praktis, relevan dan modern yang
menunjukkan pada kita bagaimana menaklukkan dosa dengan anugerah
yang memberdayakan. Dalam buku barunya, Membunuh Kryptonite, ia
menyatakan bagaimana kita semua memiliki kryptonite dalam kehidupan
kita yang hanya dapat ditaklukkan dengan kasih Allah. Syukur bagi Allah
yang telah memberikan pewahyuan ini pada John!
Robert Morris
Pendiri dan Pendeta Senior Gateway Church, Dallas/Fort Worth,
Texas
Penulis buku laris The Best Life, The God I Never Knew, Truly Free, dan
Frequency
Pesan ini adalah suatu permohonan genting bagi tubuh Kristus untuk
menolak puas atas segala sesuatu yang kurang dari apa yang Allah punya
bagi mereka! Saya percaya pemahaman dan tujuan alkitabiah John untuk
menolong orang-orang percaya agar benar-benar hidup bagi Allah akan
mengubahkan kehidupan mereka yang menerimanya dalam hati.
Joyce Meyer
Pengajar Alkitab dan penulis buku laris
HANCURKAN APA
YANG MENCURI
KEKUATAN ANDA
JOHN
BEVERE
Killing Kryptonite, Bahasa Indonesia, by John P. Bevere
© 2019 Messenger International
MessengerInternational.org
Thi s book is a giftf rom Messenger International and is NOT FOR SALE
Printed in Indonesia
—1 Tesalonika 2:19-20
Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
John
PENDAHULUAN
PERTANYAAN
YANG DIHINDARI
Keinginan Terbesar
Apa keinginan terbesar kita? Saya katakan “kita” karena jika kita jujur, itu
sama saja bagi kita semua. Apakah menjadi sukses, menjadi yang terbaik
di bidang kita, menjadi terkenal, memiliki pernikahan yang berbahagia,
menikmati persahabatan yang baik, menjadi satu bagian dari suatu komu-
nitas yang bersemangat, menikmati kesehatan yang baik, atau memiliki
cukup sumber daya untuk melakukan apa pun yang kita bayangkan?
Setiap keinginan ini memang menarik dan sebagian besar bahkan
perlu, tapi apakah mereka menunjukkan keinginan terbesar kita?
Tidakkah kita mengenal orang-orang yang memiliki semua hal-hal ini,
namun masih saja merasa hampa? Tidakkah kita mendengar kisah-ki-
sah dari aktor-aktor Hollywood, para CEO, atlet-atlet profesional, para
PERTANYAAN YANG DIHINDARI 9
Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi
mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab
apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang
kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-
Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
(Roma 1:19-20)
Allah bukannya tidak dikenal oleh setiap manusia. Jika pria atau wanita
manapun benar-benar jujur, mereka akan mengakui bahwa pada satu
titik dalam kehidupan mereka, ada satu kerinduan yang mendalam untuk
mengenal Allah. Kita semua secara naluriah tahu bahwa Dia Mahatahu,
Mahakuasa dan Mahahadir.
10 MEMBUNUH KRYPTONITE
Karena kita adalah anak-anak dari satu Allah yang luar biasa, logika
sederhana akan menyimpulkan bahwa kita harusnya mengalami satu
kehidupan yang luar biasa. Itu bukan hanya terdengar logis, tetapi Kitab
Suci juga mendukung pendapat ini. Kita dijanjikan semua hal berikut ini:
• kodrat ilahi-Nya,
• karakter yang tidak mementingkan diri sendiri,
• kasih dan pengampunan yang tanpa syarat,
• sukacita dan damai yang melampaui pengetahuan,
• kuasa supernatural
• kesejahteraan
• vitalitas
• kesehatan
• keamanan dan stabilitas
Dan daftar ini jauh dari lengkap — masih ada lagi. Kita juga dijanjikan:
• hikmat ilahi
• pengetahuan
12 MEMBUNUH KRYPTONITE
• pengertian
• kecerdikan
• wawasan yang tajam dan kreativitas
Semua ini dimaksudkan untuk menghasilkan buah dan kesuksesan
dalam kerja keras kita. Singkatnya, kita dijanjikan sifat-sifat yang terdapat
di surga. Ingatlah, Yesus dengan tegas mendeklarasikan bahwa kera-
jaan-Nya ada di dalam kita; karena itu, kehendak-Nya semestinya terjadi
di bumi sama seperti di surga.
Namun kualitas-kualitas ini nampaknya tidak terwujud baik dalam
satu level makro maupun secara individu. Jika kita jujur dalam penilaian
kita, apakah kita melihat satu perbedaan signifikan antara umat Allah
dan orang-orang dunia ini? Apakah kita para pengikut Yesus menonjol?
Apakah kita bersinar seperti terang di tengah-tengah satu generasi yang
gelap? Pikirkanlah angka perceraian kita — apakah ada satu tanda yang
berbeda antara gereja dan masyarakat? Apakah kita menderita karena iri
hati, cemburu, gosip, perselisihan, dan perpecahan yang diakibatkan oleh
relasi yang gagal? Apakah kita melihat karakter, integritas, dan moral-
itas yang secara dramatis berbeda dari kerusakan bangsa kita? Apakah
ada satu perbedaan antara orang-orang percaya dan yang tidak percaya
dalam hal kesehatan dan kesejahteraan kita? Apakah kita memiliki satu
sumber daya yang melimpah? Apakah kita mampu memenuhi kebutuh-
an orang lain dan memberitakan Injil-Nya kepada setiap orang secara
global?
Apakah semua ini terdengar terlalu tinggi atau mulia? Pikirkanlah
bahwa di masa Perjanjian Lama, ada suatu waktu ketika perak sama
biasanya dengan batu dan dianggap tidak berharga karena ada suatu
surplus yang sedemikian (lihat 1 Raja-raja 10:21, 27). Sebaliknya, seka-
rang di masa Perjanjian Baru, saya sering menjumpai pemimpin-pemi-
mpin pelayanan yang bergumul karena sumber-sumber daya yang
terbatas dan para pendeta yang ingin menolong komunitas-komuni-
tas lokal mereka tetapi tidak dapat karena kurangnya tenaga, dana, dan
PERTANYAAN YANG DIHINDARI 13
sumber daya lainnya. Dalam kedua kasus ini, apakah ini “di bumi seperti
di surga”?
Yesus berjanji bahwa ketika kita terlebih dahulu mencari kera-
jaan-Nya dan kebenaran-Nya, segala yang kita perlukan akan diberikan
kepada kita. Tak sekalipun pernah terjadi karena kurangnya sumber daya
menahan Yesus melakukan apa yang perlu Dia lakukan. Sayangnya, telah
ada pengajaran ekstrem di dalam gereja tentang kekayaan dan kemak-
muran. Pengajaran yang tidak seimbang ini telah menyebabkan orang-
orang mempercayai bahwa kelimpahan adalah hal yang buruk. Tetapi apa
yang akan kita berikan jika kita tidak punya apa-apa?
Ketika kita mengizinkan pengejaran akan kerajaan Allah merasu-
ki kita, Dia mempercayakan kita dengan kepemilikan yang diperlukan
untuk meluaskan kehendak-Nya di bumi. Allah bukanlah seorang pemi-
mpin yang jahat — Dia tidak meminta para pengikut-Nya melakukan
kehendak-Nya tanpa memberi mereka sarana yang dibutuhkan, bahkan
yang lebih penting, Allah adalah seorang Bapa yang baik. Dia ingin
memberkati anak-anak-Nya. Tetapi Dia tidak ingin kepemilikan meme-
rangkap kita. Bukan uang, melainkan “cinta akan uang”-lah yang menjadi
akar dari segala kejahatan.
Ada suatu waktu di Israel kuno ketika tidak ada satu pun orang miskin
di seluruh negeri itu. Kita membaca, “…orang Yehuda dan orang Israel
diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan
pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo” (1 Raja-
Raja 4:25). Dan adalah satu kota paling jauh di bagian utara Israel dan
Bersyeba adalah kota terjauh di selatan, sehingga apa yang diberi tahu
Alkitab kepada kita ialah bahwa di seluruh negeri itu, tak seorang pun
perlu diperhatikan — tidak ada individu atau kelompok yang memerlu-
kan bantuan dana dari pemerintah! Apa yang terjadi yang mengakibat-
kan kelimpahan yang semacam ini?
Kenyataannya, ini bukanlah satu peristiwa yang hanya terjadi satu
kali. Jika kita menyelidiki umat Allah dalam Perjanjian Lama, ada
14 MEMBUNUH KRYPTONITE
pesan yang demikian adalah ekstrem, tidak seimbang, dan egois. Dengan
berbuat demikian, kita sebenarnya melindungi diri kita dari menjawab
beberapa pertanyaan sulit dan memberi diri kita dalih untuk tidak
mempengaruhi dunia kita dengan Injil.
Jadi pertanyaan yang saya ajukan tentang ketidakefektifan kita
adalah salah satu yang dipikirkan oleh banyak — jika tidak semua —
orang. Namun mengapa kita tidak mempertanyakannya? Mungkinkah
keragu-raguan kita ialah karena dengan bertanya kita mungkin menelan-
jangi isu-isu yang kita tak ingin berurusan dengannya? Namun jika tidak
kita tanyakan dan cari jawabannya, kita akan tetap berada jauh di bawah
level kehidupan yang dijanjikan dan yang kepadanya kita dipanggil.
Sekarang setelah saya lebih dari tiga puluh lima tahun ada dalam
pelayanan dan mendekati usia enam puluh, saya siap dan rela memba-
has pertanyaan ini. Faktanya, saya merasakan satu dorongan ilahi untuk
menghadapi topik ini. Saya percaya jika kita dengan jujur membahas
pertanyaan ini dari firman-Nya, kepenuhan hidup yang ke dalamnya kita
dipanggil akan terbuka.
Jika Anda, seperti saya, menginginkan jawabannya, maka marilah kita
menempuh perjalanan alkitabiah ini bersama-sama. Ini tidak akan cepat
dan mungkin kadang-kadang menyakitkan, mirip dengan apa yang terja-
di ketika seorang ahli bedah terampil melakukan suatu prosedur yang
rumit. Sang dokter merawat pasiennya dan melakukan langkah-langkah
yang diperlukan untuk menyelamatkan hidup pasiennya.
Roh Kudus jauh lebih perduli bagi kita daripada ahli bedah mana-
pun, baik pada level individu maupun korporat. Simpan ini dalam benak
Anda selama beberapa bab yang lebih sulit untuk kita hadapi. Hasil
akhirnya ialah kekuatan, kesehatan, kehidupan, kasih dan vitalitas. Saya
percaya jawabannya berpotensi mengubah jalan hidup kita, masyarakat
dan generasi ini.
Jika Anda setuju dengan saya, mari berangkat!
PERTANYAAN YANG DIHINDARI 17
Ambil Tindakan
Allah mengingatkan kita dalam Yakobus 1:22, “Tetapi hendaklah kamu
menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak
demikian kamu menipu diri sendiri” (Yakobus 1:22). Ayat ini memberi-
tahu kita bahwa jika kita mendengar satu perkataan dari Allah (dari Kitab
Suci, Roh Kudus, atau seseorang yang memberikan pengajaran yang
sehat), namun gagal melakukannya, sebenarnya kita sudah menipu diri
sendiri.
Bukti bahwa kita percaya pada sesuatu bukanlah ketika kita setuju
dengan apa yang diajarkan seseorang kepada kita, melainkan ketika kita
melakukannya. Itulah sebabnya aktivitas di bagian akhir ini begitu pent-
ing. Masing-masing merupakan satu permulaan yang sangat membantu
bagi Anda untuk mengambil tindakan segera yang berfokus pada kebe-
naran yang disingkapkan pada bab yang baru saja Anda baca. Aktivitas
ini singkat dan seharusnya tidak terlalu lama untuk menyelesaikannya.
Jika Anda perlu waktu untuk melakukannya, Anda akan memerlukan
lebih banyak waktu dengan buku ini dan mengalami transformasi yang
lebih mendalam di dalam kehidupan Anda.
MEMPERKENALKAN
KRYPTONITE
Dalam bab pembuka kita, suatu upaya telah dibuat untuk memba-
has kebesaran Allah. Saya gunakan kata “upaya” karena tak perduli
bagaimanapun hebat dan rumitnya bahasa yang kita pakai, tidak ada yang
cukup dekat untuk menggambarkan kemegahan-Nya. Tidak seorangpun
yang lebih unggul — tak satu pun yang bahkan cukup dekat dibanding-
kan dengan Dia. Allah tidak memiliki saingan atau persamaan, dan Dia
akan memerintah dari kekekalan di masa lalu hingga kekekalan di masa
depan. Dia luar biasa!
Sebagai anak-anak-Nya, rasanya sangatlah tepat bahwa kehidupan
kita seharusnya mencerminkan Dia, dan ini dijelaskan oleh Kitab Suci.
Firman Allah mendeklarasikan, tentang putra-putra-Nya dan putri-pu-
tri-Nya, “karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini” (1
Yohanes 4:17). Rasul Yohanes tidak berkata, “Sama seperti Dia, kita juga
akan demikian dalam kehidupan yang akan datang.” Bukan, Yohanes
mengatakan bahwa sebagaimana Dia, maka kita juga demikian sekarang
ini di dunia ini! Ini termasuk pada kategori sangat mengejutkan! Kita
baca lagi,
20 MEMBUNUH KRYPTONITE
Membahas Pertanyaan
percaya dan memperingatkan kita agar tidak tertipu oleh kuasa dosa.
Jika dosa tidak dibereskan, pengaruhnya bagi orang percaya sama seper-
ti yang diperbuat kryptonite kepada Superman, bahkan hingga pada titik
kematian. Berikutnya, Paulus, sebagai seorang bapa rohani yang penuh
kasih, memperingatkan gereja Korintus — dan kita — tentang dampak
kryptonite rohani.
sekali tidak mengatakan apa pun. Namun kondisi kita masih saja seper-
ti digambarkan Paulus di mana banyak orang yang tidak berdaya, sakit
dan mati sebelum waktu yang seharusnya. Apakah ini kasih? Apakah ini
kepedulian sejati?
Kita punya jawaban untuk orang lain, tetapi kita menghindar meng-
ungkapkannya kepada mereka karena kita tidak ingin disalahmengerti.
Jadi marilah kita jujur: Di manakah fokus kasih kita? Apakah kita menga-
sihi gereja seperti yang Yesus dan Paulus lakukan dengan mengatakan
kebenaran kepada mereka? Atau apakah kita berfokus pada diri kita
sendiri, reputasi kita, kemungkinan kehilangan para pengikut kita, atau
disalahmengerti?
Perjalanan Saya
mati secara dini, berasal dari kasihnya yang sangat besar untuk mereka.
Sebenarnya adalah lebih mudah menerima andai dia mengatakan
“beberapa orang,” tetapi ia secara khusus berkata “banyak”. Bagaimana
kita dapat menghindar untuk menghadapi kebenaran yang disampaikan-
nya? Jika itu berlaku untuk mereka, apakah itu berlaku untuk kita?
Akankah Allah menaruhnya di dalam Kitab Suci jika itu hanya satu peris-
tiwa yang hanya muncul sekali? Tidakkah seharusnya itu berlaku bagi
kita saat ini? Jawabannya tak diragukan lagi adalah “ya”.
Satu poin terakhir: Paulus tidak hanya membahas tindakan Perjamuan
Kudus di satu gereja. Ada begitu banyak hal yang disampaikannya, dan
banyak dari antara kita — saya sendiri termasuk selama bertahun-tahun
— telah kehilangan pesan yang menyeluruh. Kita akan menyelami lebih
dalam tentang arti kata-katanya pada bab selanjutnya.
Ambil Tindakan
Kembalilah dan baca ulang permulaan bab ini untuk mengingatkan
diri Anda tentang apa yang mungkin terjadi. Ingatlah, Anda dipanggil
dengan deklarasi ini, “karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam
dunia ini” (1 Yohanes 4:17). Anda dipanggil oleh Allah untuk hidup sama
seperti Yesus dalam kehidupan Anda saat ini, bukan suatu hari nanti di
kehidupan selanjutnya.
Bagaimana itu membingkai ulang cara berpikir Anda tentang
kehidupan Anda sehari-hari? Barangkali Anda belum berpikir tentang
diri Anda sendiri sebagai orang lemah sebelum memahami potensi Anda
di dalam Kristus, namun karena sekarang Anda telah mengerti, apakah
Anda menganggap diri Anda lemah atau kuat? Jika lemah, Anda telah
menilai dengan bijaksana. Sebab Allah berkata bahwa kuasa-Nya bekerja
paling baik di dalam kelemahan-kelemahan kita (lihat 2 Korintus 12:9).
Allah hanya akan membalikkan kelemahan-kelemahan kita menja-
di kekuatan ketika kita merendahkan diri kita di hadapan-Nya (lihat
30 MEMBUNUH KRYPTONITE
SATU
Dalam bab ini kita akan berfokus pada perkataan Paulus, “tanpa
mengakui tubuh Tuhan.” Ada dua hal yang segera menarik perhatian
yang ingin saya tunjukkan: Pertama, ia tidak sedang berbicara kepada
individu-individu, tetapi kepada setiap orang di dalam gereja ini, yang
merupakan komunitas orang percaya di kota Korintus.
Dalam beberapa dekade yang lalu, banyak penekanan telah dile-
takkan pada hubungan pribadi kita dengan Yesus Kristus. Tentu saja,
ini adalah suatu aspek yang sangat penting dan nyata dari kekristenan.
Namun, apa yang tidak ditekankan pada derajat yang sama ialah realitas
32 MEMBUNUH KRYPTONITE
dengan Allah melalui Yesus Kristus. Namun, pada tahap lainnya, di mata
Allah, kita adalah satu. Inilah poin inti dari perkataan Paulus. Kita adalah
satu tubuh Kristus; kita disatukan sama seperti bangsa Israel.
Jadi sekarang kita perlu bertanya, “Apakah hukuman dengan menjadi
lemah, sakit, dan kematian dini diberikan kepada masing-masing indi-
vidu yang berdosa, atau apakah tubuh Kristus di Korintus sebagai satu
kesatuan menderita akibat buruk ini karena perilaku sebagian anggotan-
ya?” Jangan salah paham dengan saya — saya saya ingin menekankan poin
ini dengan tegas: Ada konsekuensi-konsekuensi pribadi terhadap perbua-
tan dosa yang disengaja, tetapi di sini kita perlu tetap berfokus pada kebe-
naran yang disingkapkannya. Ia sedang membahas orang-orang percaya
sebagai satu tubuh, sebagai satu gereja, sebagai satu umat yang bersatu.
Dalam hal ini, itu adalah tubuh Kristus di kota Korintus.
Mari kembali kepada bangsa Israel yang merupakan contoh bagi kita.
Namun, mari berpindah satu generasi pada generasi yang dipimpin oleh
Yosua. Umat percaya ini dengan berani menyeberangi Sungai Yordan
dan bergerak memasuki tanah perjanjian mereka. Tugas pertama mereka
adalah membinasakan kota Yerikho yang sangat besar. Tak diragukan lagi,
itu adalah tugas yang menakutkan, tetapi Allah tentu saja akan kembali
menunjukkan kekuatan-Nya yang hebat. Ada beberapa instruksi spesifik
yang Allah berikan kepada Yosua, salah satunya adalah…
“Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN
untuk dimusnahkan… jangan kamu mengambil sesuatu dari
barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya…
Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah
kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam
perbendaharaan TUHAN.” (Yosua 6:17-19)
SATU 35
Apakah ini bangsa yang sama yang baru saja membinasakan kota
Yerikho yang lebih signifikan dan kuat, dengan tanpa ada korban dari
pihak mereka? Namun kini para prajurit itu lemah, mundur, dan kalah
telak. Mereka telah terpapar kryptonite.
Tragisnya, tiga puluh enam orang terbunuh — sedangkan di Yerikho
mereka tidak lemah, tidak mundur, dan tak seorang pun terluka atau
terbunuh!
Mari renungkan ini: Akhan berdosa, namun tidak ada yang terja-
di kepadanya ataupun keluarganya. Di sisi lain, setelah pertempuran
di Ai, tujuh puluh dua ibu dan ayah kehilangan putranya saat kembali
dari pertempuran ini, tiga puluh enam orang isteri yang suaminya tidak
pulang, dan banyak anak-anak yang ayahnya tak kembali lagi. Itu bukan-
lah akibat dari apa yang dilakukan oleh anak-anak, suami atau ayah
SATU 37
mereka perbuat — mereka tidak berdosa. Malahan, itu karena apa yang
diperbuat oleh orang lain dari keluarga lain!
Kini Israel dilumpuhkan oleh ketakutan. Yosua dan seluruh pemim-
pin menundukkan wajah mereka di hadapan Allah. Dapatkan Anda
membayangkannya? Mereka bingung, heran dan menangis, “Mengapa
Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami
diserahkan kepada orang Amori untuk dibinasakan?” (Yosua 7:7).
Dengarlah jawaban Allah: “Bangunlah! Mengapa engkau sujud
demikian? Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanji-
an-Ku!” (Yosua 7:10-11).
Allah tidak berkata, “Ada seseorang yang telah berdosa di antara
kamu!” Bukan, kembali Dia menyatakan, “Israel telah berdosa!” Tak
seorang pun tahu Akhan telah berdosa. Tak ada yang terlibat dalam keta-
makannya. Namun sebagai satu tubuh, mereka menderita karena kryp-
tonite rohani. Yosua menemukannya dan mengkonfrontasi Akhan, yang
menjawab:
Satu Contoh
bagian dari satu tubuh turut berkembang sama kuatnya dengan hubung-
an pribadi Anda dengan Yesus, dan bahwa Anda menyadari tindakan
Anda sebagai satu anggota dapat membawa baik berkat atau akibat buruk
bagi anggota tubuh yang lain.
Sebelum mengakhiri, saya ingin kembali menekankan bahwa ketika
kita berurusan dengan kebenaran yang memerdekakan, sering kali ia bisa
terlihat negatif, dan pemikiran tentang bahkan mengapa membahas ini?
bisa muncul dengan mudah. Namun, pada akhirnya, ketika kebenaran
itu disingkapkan, ia membebaskan dan membawa kemerdekaan di mana
sebelumnya ada berbagai hambatan.
Dalam kata-kata Yesus, “Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan
kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).
Ambil Tindakan
Mungkin Anda telah menonton film Gladiator dan ingat ketika Jendral
Maximus berseru, “Tetap bersama! Bersatu!” dan Anda melihat
kemenangan yang dihasilkan oleh strategi itu. Bukan rahasia lagi bahwa
strategi militer yang paling efektif ialah memecah belah dan menaklukkan.
Yesus mengetahui ini dengan sangat baik dan mengajarkan bahwa
suatu rumah yang terbagi-bagi terhadap dirinya sendiri tidak akan dapat
bertahan (lihat Matius 12:25). Ketika tubuh Kristus terbagi-bagi dalam
kesetiaannya kepada Kristus, itu akan melemahkan sebagai satu kesatu-
an. Ini berarti bahwa salah satu hal terbesar yang dapat Anda lakukan
untuk mempengaruhi gereja di seluruh dunia ialah dengan menjala-
ni hidup Anda sepenuhnya setia pada tujuan Yesus. Ini artinya mende-
dikasikan semua aktivitas rutin Anda setiap hari kepada Allah sebagai
penyembahan kepada-Nya.
Allah menginginkan seluruh hidup Anda, bukan hanya Minggu
pagi Anda. Jika Anda tidak sedang menjalani seluruh hidup Anda —
pekerjaan, keluarga, hobi, dll — sebagai penyembahan kepada Allah,
40 MEMBUNUH KRYPTONITE
bertobatlah hari ini. Mintalah Yesus memberi Anda visi tentang seper-
ti apa satu gaya hidup beribadah tampak dalam hidup Anda. Tuliskanlah
apa yang Dia tunjukkan atau katakan kepada Anda dan mintalah Roh
Allah memenuhi Anda dengan kesegaran seraya Anda mempersembah-
kan diri Anda sepenuhnya bagi Dia.
4
KRYPTONITE
YANG MENULAR
Cara Allah merancang tubuh kita adalah satu model untuk mema-
hami kehidupan kita bersama sebagai satu gereja (1 Korintus 12:25
MSG).
Kita sebagai satu gereja adalah satu. Israel, yang merupakan contoh
kita, adalah satu, dan dosa Akhan yang disengaja bukan hanya mempe-
ngaruhi dia, tetapi seluruh komunitas. Israel tidak terkalahkan dalam
berperang melawan Yerikho namun hanya beberapa hari kemudi-
an, pasukan bangsa yang sama itu menjadi lemah, mudah dikalahkan,
mundur dari musuhnya, dan mengalami kekalahan yang mengerikan.
Secara kiasan, bangsa itu berada di bawah pengaruh kryptonite rohani.
Apakah ini yang sedang dialami gereja Korintus? Suatu pemeriksaan
yang lebih dekat memberi jawabannya.
Seperti sudah dikatakan dengan singkat sebelumnya, Perjamuan
Tuhan di gereja mula-mula sangatlah berbeda dengan di masa modern.
Perjamuan mereka adalah suatu acara makan, sedangkan perjamuan kita
lebih pada suatu upacara. Jadi dalam konteks ini, perilaku spesifik mereka
yang dibahas Paulus adalah berbeda dengan apa pun yang kita hadapi
sekarang. Namun, akar perilaku mereka itulah yang penting.
Situasi spesifik mereka ialah bahwa individu-individu tertentu di
gereja Korintus tidak menantikan kehadiran semua anggotanya. Mereka
yang tiba lebih dulu berpesta makan dan minum, tentunya dengan
makanan dan anggur terbaik, sedangkan mereka yang tiba kemudi-
an hanya mendapatkan sisa-sisanya. Banyak ahli Alkitab dan sejarawan
meyakini bahwa orang-orang miskin dan warga kelas rendahlah yang
terabaikan itu. Sekarang bacalah kata-kata Paulus:
Lihatlah kedua kata yang saya soroti dalam ayat Alkitab di atas, bebe-
rapa dan banyak. Jelaslah, Paulus membicarakan dosa beberapa orang
(ayat 21), namun akibat yang ditimbulkannya adalah banyak orang
yang lemah, sakit dan meninggal secara dini (ayat 30). Itu tidak berbeda
dengan peristiwa Akhan; beberapa orang yang tidak sengaja melanggar
perintah ilahi sedang mengalami konsekuensi penghukuman dari keti-
daktaatan yang disengaja satu orang.
Tafsiran Pillar New Testament berkata:
“Kamu harus mengusir orang itu.” Itu keras! Ingat, Paulus mengasihi
gereja ini dan ia juga mengasihi orang ini.
Anda mungkin bertanya, “Benarkah ia mengasihi orang ini? Tak
mungkin!” Tetapi sebenarnya, kita tahu ia mengasihi orang ini, sebab
tidak ada yang tertulis dalam Alkitab di luar motif kasih. Sebab Allah
mengilhami segala Kitab Suci dan Allah adalah kasih (lihat 2 Timotius
3:16 dan 1 Yohanes 4:8).
Harap diingat, ini bukan hanya disampaikan kepada para pemim-
pin di Korintus, tetapi kepada seluruh jemaat. Paulus secara konsis-
ten memerintahkan agar surat-suratnya dibacakan ke seluruh jemaat.
Mengapa Paulus begitu bersikeras dan blak-blakan soal ini? Jawabannya
ditemukan dalam pernyataan ini, “Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit
ragi mengkhamiri seluruh adonan?” (1 Korintus 5:6). Sekali lagi, kita
lihat keseluruhan komunitas akan terdampak, bukan hanya orang ini
secara pribadi. Bacalah yang berikut:
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang
baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah
kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita
berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi
keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu
kemurnian dan kebenaran. (1 Korintus 5:7-8)
Saya tidak setuju dengan satu poin yang dibuat oleh tafsiran ini.
Dalam penelitian tentang ragi, saya dapati bahwa ia tidak menyebar
dengan perlahan, tetapi dengan cepat. Namun, tidak diragukan lagi kebe-
naran dalam tafsiran ini ialah bahwa ia benar-benar menyebar ke seluruh
komunitas.
Lalu, apakah ini berarti bahwa kita harus mencegah siapapun yang
terlibat dalam perbuatan dosa datang ke dalam perkumpulan kita?
Tentu saja tidak! Pastinya banyak sekali orang yang tidak percaya dalam
perkumpulan-perkumpulan kita, tapi bukan sebagai anggota gereja, atau
tidak seharusnya mereka dibuat berpikir bahwa mereka adalah anggo-
ta kecuali mereka telah bertobat dari perbuatan dosa yang disengaja
dan menyerahkan seluruh hidup mereka kepada Yesus Kristus. Paulus
membuat poin ini jelas:
“Orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada
Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari
Tuhan. (1 Korintus 5:5)
Saudara ini berada dalam bahaya maut akan terhilang selamanya jika
ia tidak berubah. Itu sebabnya saya gunakan kata “disangka melindungi”
sebelumnya. Kebenaran dari persoalan ini ialah bahwa seseorang yang
sengaja berdosa sedang berada dalam bahaya yang lebih besar jika dibi-
arkan tetap berada dalam komunitas, sebab ia akan mengira diri benar di
hadapan Allah dan menyadari kesesatan mereka ketika sudah terlambat
pada hari penghakiman.
Kesengsaraan yang akan dihadapi orang ini di luar perlindun-
gan Allah kemungkinan besar akan membawanya pada kesadaran dan
kembali kepada Yesus dengan segenap hati dan jiwanya, inilah persisn-
ya yang terjadi dengan orang ini (dijelaskan dalam surat kedua Paulus
kepada jemaat Korintus). Penderitaan punya satu cara menyadarkan kita,
seperti halnya dalam kasus anak yang hilang. Ia kembali pulang ketika ia
melihat hasil dari jalan-jalannya yang berdosa. Jika sang ayah menyetu-
jui tindakannya dan tetap mengirimkan uang, sang anak tidak akan
menyadari pemberontakannya.
Mari kembali pada topik utamanya. Kita telah melihat jelas dalam dua
bab terakhir bahwa kita adalah satu tubuh Kristus, dan sebagai satu tubuh
kita semua bisa beruntung dari kontribusi satu anggota atau menderita
karena perbuatan dosa yang disengaja oleh satu anggota.
Ada kebenaran yang tidak bisa diabaikan di sini. Sedihnya, dampak
mengabaikan bahasan ini tidak akan hilang-hilang untuk waktu yang
sangat lama di dalam tubuh Kristus. Konsekuensi-konsekuensi ini tidak
akan hilang jika kita tetap mengabaikan topik ini.
50 MEMBUNUH KRYPTONITE
Ambil Tindakan
Isu ini sangatlah penting, namun sayangnya jarang ditemukan satu gereja
modern yang benar-benar menekankan kebenaran ini. Pikirkanlah ini:
Pertama, Allah memanggil Anda untuk hidup bebas dari dosa, segala-
nya diserahkan kepada Dia. Kedua, ketika orang-orang percaya gagal
melakukan ini, mereka bukan hanya mempengaruhi hidup mereka sendi-
ri, namun juga seluruh tubuh Kristus.
Ambillah waktu untuk merenungkan hal ini. Jangan biarkan kebe-
naran ini hanya merupakan gagasan yang baik dan terus berlalu.
Duduklah. Renungkanlah. Doakanlah kebenaran ini dan tanyalah Allah
mengenai kebenaran ini bagi Anda. Biarkan kebenaran ini meresap ke
dalam hati dan menjadi sama pentingnya bagi Anda seperti kepada
Paulus.
5
JADILAH
PERUBAHAN ITU
Saya adalah satu dari banyak orang di generasi saya yang telah diajari
lebih banyak tentang perjalanan pribadi dengan Yesus daripada tentang
bagaimana semua orang percaya adalah satu tubuh. Hanya saja baru-baru
ini realitas kebenaran mengenai gereja ini menjadi lebih jelas bagi saya.
Saya tidak ingin Anda salah paham — tentu saja saya mengerti seba-
gian kebenaran ini di masa lalu, namun tidak seluas yang saya pahami
sekarang.
Karena Roh Kudus telah membangkitkan kesadaran saya pada realita
ini, saya sering berpikir tentang tim Naval Sea, Air, and Land, yang biasa
dikenal sebagai Navy SEAL (pasukan khusus Angkatan Laut Amerika
Serikat — penerjemah).
Saya punya seorang teman yang merupakan satu anggota dari praju-
rit elit ini. Ia telah bersama dengan tim SEAL selama lima belas tahun
dan saat ini adalah seorang instruktur. Setelah merenungkan kebenaran
mengenai tubuh Kristus ini selama beberapa saat, saya putuskan meng-
hubungi dia. Saya tahu SEAL adalah satu kelompok persaudaraan yang
karib, maka saya ingin menyelidiki lebih dalam. Saya meneleponnya dan
pertanyaan pertama saya adalah, “Bagaimana SEAL melihat dan berin-
teraksi satu dengan yang lain? Bagaimana mereka menghasilkan satu
52 MEMBUNUH KRYPTONITE
Apakah ada satu aspek positif dari apa yang telah kita diskusikan? Pasti-
nya — bersama Allah, selalu ada hal positif!
Saya sadar bahwa Anda dapat melihat kebenaran dari bab-bab sebe-
lumnya secara negatif dan menjadi tawar hati dan kecewa. Jika Anda
berhenti hanya pada realita tentang bagaimana tindakan orang lain bisa
berdampak merugikan hidup Anda, ya, itu bisa membuat berkecil hati.
Namun, alasan membahas topik ini ialah untuk melihat kita bergerak
maju secara korporat dan melihat ukuran penuh dari keagungan dan
kuasa-Nya seperti yang belum pernah kita saksikan dalam generasi kita.
Tidak akan ada perubahan jika kita tidak percaya atau melakukan sesuatu
yang berbeda. Jadi inilah baris bawahnya: Anda dapat menjadi perubah-
an itu. Jika itu tidak dimulai dengan Anda atau saya, bagaimana ia bisa
dimulai? Allah telah memanggil kita menjadi agen-agen perubahan!
Pernahkah Anda mengamati apa yang terjadi ketika seseorang yang
memiliki hati nurani yang lembut namun agak kacau kelihatannya,
dengan tiba-tiba bertanggung jawab atas kehidupan orang lain? Sering
kali ini menunjukkan hal terbaik dalam diri orang itu! Misalnya, pikir-
kanlah seorang ibu muda. Kadang-kadang ia liar, gila, dan bahkan sedik-
it bodoh ketika ia masih sendiri. Tindakannya hanya mempengaruhi
hidupnya sendiri dan bukan orang lain. Tetapi kemudian ia jatuh cinta,
menikah dan punya seorang anak. Kali ini entah bagaimana perempuan
yang dulunya lepas kendali itu menjadi baik lagi. Jika ia terus bodoh,
kasar dan suka bergaduh, hidup berbahaya, ia tahu itu bukan hanya
akan mempengaruhi hidupnya, namun juga hidup suami dan anak yang
dikasihinya.
Inilah yang harus terjadi dengan masing-masing kita dalam meman-
dang gereja. Kita harus saling mengasihi secara mendalam. Kita harus
menyadari ada satu kemungkinan yang pasti bahwa kita bukanlah
satu-satunya yang terdampak oleh ketidaktaatan pada firman Allah.
JADILAH PERUBAHAN ITU 55
Kita adalah bagian dari satu tubuh! Barangkali inilah sebabnya mengapa
Paulus menuliskan perintah ini di tengah pembahasan tentang Perjamuan
Tuhan kepada gereja Korintus:
Inilah pola pikir yang Yesus miliki, inti dari apa yang memotivasi-Nya
datang dan menyerahkan hidup-Nya bagi kita. Dia bisa saja memanggil
satu pasukan malaikat untuk membebaskan-Nya dari tangan orang-orang
yang mengeksekusi-Nya, namun Dia menaruh kita dalam pikiran-Nya.
Dia lebih peduli keselamatan kita daripada keselamatan-Nya sendiri.
Inilah kabar baiknya: Ketika kita sebagai individu berjalan dalam
ketaatan pada firman Allah, pada akhirnya kita akan diberkati. Mungkin
kita melewati ketidaknyamanan dan bahkan masa-masa sulit karena keti-
daktaatan beberapa orang dalam tubuh Kristus, namun pada akhirnya
kita akan sejahtera.
Elia adalah satu contoh yang mengalami penderitaan demikian
karena perilaku orang-orang lain. Karena dosa Ahab dan Izebel yang
terus-menerus, juga karena kelalaian bangsa Israel terhadap dosa, tidak
56 MEMBUNUH KRYPTONITE
Perjanjian Damai
Jika kita melihat pada peristiwa lain sebelum masa Elia, lagi-lagi kita meli-
hat banyak orang yang menderita karena perbuatan beberapa orang. Israel
sedang di padang gurun, berkemah di Belukar Akasia. Kita membaca:
Pernyataan ini mencolok bagi saya setelah beberapa tahun saya bela-
jar Alkitab. Bukan hanya Musa yang menulis tentang itu, tetapi juga sang
JADILAH PERUBAHAN ITU 59
Saya ingat kekaguman yang saya rasakan ketika pertama kali melihat
upah besar bagi anak muda ini yang mengambil risiko untuk berdiri bagi
sesuatu yang menyenangkan Tuhan. Bukan hanya satu hadiah temporer,
tapi satu hadiah kekal, sesuatu yang dimeteraikan dengan satu perjanji-
an. Ingatlah, Allah tidak pernah membatalkan perjanjian-Nya. Upah ini
begitu besar, tidak hanya berdampak kepadanya, tetapi semua anak-anak-
nya dan cucu-cucunya hingga pada generasi-generasi setelah mereka —
termasuk generasi kita! Seluruh generasi berikut akan beroleh upah dari
kerelaannya berdiri bagi apa yang benar di mata Tuhan.
Ketika saya melihat contoh Pinehas ini, saya berniat akan selalu
mengatakan kebenaran, bahkan jika hasilnya adalah satu kehilangan akan
kasih seperti yang dialami Paulus. Saya dapat melihat upah yang besar
bukan hanya untuk saya, namun juga bagi Lisa dan anak-anak kami dan
anak-anak mereka hingga seluruh generasi mendatang. Itu akan menja-
di satu perjanjian damai, sesuatu yang tidak akan pernah putus, suatu
berkat yang bertahan selamanya dari generasi ke generasi.
Begitulah, sangat bersukacita bagi saya melihat betapa giatnya anak-
anak kami melayani Tuhan. Saya meninggalkan rumah untuk membe-
ritakan Injil setidaknya separuh waktu setiap tahunnya ketika mereka
bertumbuh. Namun, nampaknya perjanjian damai yang Allah janjikan
kepada orang-orang yang akan menjadi agen-agen perubahan memeli-
hara dan melindungi anak-anak kami. Saya mengharapkan berkat yang
sama juga bagi cucu-cucu kami.
Apakah ada satu berkat tersembunyi dalam mengindahkan kebe-
naran yang telah kita singkapkan sejauh ini? Ya, itu adalah perjanjian
damai yang dijanjikan bukan hanya bagi Anda, tetapi juga bagi keturunan
Anda, sepanjang Anda adalah suara perubahan — selama Anda bergiat
untuk jalan-jalan Tuhan, sekalipun orang-orang lain tidak.
Apakah kita sama-sama melihat betapa lebih baik berbicara menggu-
nakan pedang Roh dalam kasih daripada tetap diam dan menonton dosa
menang dan menjalar ke seluruh komunitas orang percaya?
Bagi saya jawabannya jelas, tetapi saya menyerahkan keputusan pada
Anda.
Ambil Tindakan
Inilah kabar baik yang Anda tunggu-tunggu: Mengambil satu pendirian
yang teguh demi kebenaran, ketika dilakukan dalam kasih untuk Tuhan
dan umat-Nya, menempatkan Anda dalam persekutuan dengan orang-
orang yang menerima janji-janji berkat perjanjian kekal dari Allah yang
menentukan bukan hanya masa depan mereka, namun juga masa depan
keturunan mereka.
Dapatkah Anda memikirkan hal lain apa pun yang lebih hebat yang
dapat Anda lakukan demi anak-cucu Anda? Tidak ada warisan dunia fisik
yang membawa janji itu — uang bisa habis sia-sia dalam satu atau dua
generasi. Tidak ada kumpulan pengetahuan atau hikmat yang mungkin
diturunkan kepada generasi sebanyak itu. Hanya warisan yang didasar-
kan pada satu janji akan kesetiaan Allah yang dapat berdampak selama
itu.
Warisan apa yang Anda ingin tinggalkan bagi generasi-generasi
mendatang? Bagaimana Anda ingin dikenang di bumi, dan bagaimana
Anda ingin dikenal di surga? Kunci terbesar agar kerinduan ini terjadi
ialah seberapa teguh Anda akan berdiri bagi kasih dan kebenaran selama
tahun-tahun singkat Anda di bumi.
6
MOTIVASI
Ada dua keuntungan besar yang dihasilkan studi kita dalam buku ini:
yang pertama secara signifikan akan menambah efektifitas komunitas
Anda, dan yang kedua secara pribadi akan meningkatkan produktivi-
tas, pemenuhan dan keintiman Anda dengan Allah yang semakin besar.
(Hingga titik ini fokus kita adalah pada komunitas, tetapi pada akhirnya
kita akan mengalihkan fokus kembali kepada Anda sebagai satu pribadi).
Apa yang seharusnya menjadi visi kita bagi komunitas kita? Sama
seperti contoh tentang iPhone saya, jawaban pada pertanyaan ini akan
menyalakan kerinduan dan motivasi untuk terus-menerus mencari dan
64 MEMBUNUH KRYPTONITE
Hal pertama yang ingin saya tunjukkan ialah bahwa Yesaya tidak
sedang merujuk pada surga. Ia juga tidak sedang berbicara tentang pemer-
intahan Kristus selama seribu tahun — periode waktu ketika Yesus akan
memerintah di bumi ini selama seribu tahun, seperti digambarkan dalam
kitab Wahyu. Sang nabi juga tidak sedang mengacu pada langit dan bumi
yang baru yang dinubuatkan Petrus dan penulis-penulis Alkitab yang
lain. Tidak, ia sedang menggambarkan periode waktu ketika kegelapan
akan menutupi bumi ini. Jadi nubuatan ini tentu saja bisa, dan saya meya-
kini ini, berbicara tentang zaman kita.
Menurut sang nabi, kegelapan yang pekat akan berada di atas bang-
sa-bangsa, bukan hanya dalam pengertian geografis, tetapi seluruh bumi.
Kita sedang hidup dalam satu waktu ketika kegelapan sedang berkem-
bang lebih pekat. Kita sedang menyimpang lebih jauh dan makin jauh
dari hati Pencipta kita. Saya tidak sedang berbicara hanya tentang orang-
orang ateis, agnostik, dan penganut kultus, tetapi tentang banyak orang
yang mengaku Kristen. Inilah waktu yang dikatakan Paulus secara
khusus, “Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi meneri-
ma ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya” (2 Timotius 4:3).
Kemudian ia meratap, “Mereka akan memalingkan telinganya dari kebe-
naran” (ayat 4).
Dalam periode waktu ini, Yesaya mengatakan bahwa orang-orang
MOTIVASI 65
bersinar dalam hati kita dengan kekuatan yang penuh. Inilah sebabnya
ia berkata, “kekuatan kami yang besar berasal dari Allah, bukan dari diri
kami sendiri”. Kita sedang membicarakan kuasa di sini — kuasa untuk
menembus kegelapan apa pun yang akan berusaha menghalangi misi
kita.
Ketika satu peleton Navy SEAL pergi untuk satu misi, mereka tidak
berencana kembali karena kalah, dan biasanya mereka tidak kalah. Kita
memiliki satu janji yang lebih pasti dari seorang Navy SEAL! Dan itu
didukung oleh kuasa yang jauh lebih besar untuk berhasil!
Untuk menolong menjaga pengertiannya jelas secara terus-me-
nerus sepanjang sisa buku ini, saya akan sering-sering merujuk pada
“kemuliaan-Nya” sebagai “kebesaran-Nya” (tetapi tetap ingat arti kata-ka-
ta lainnya yang telah saya daftarkan pada paragraf di atas).
Yesaya mengatakan bahwa realitas kebesaran-Nya akan bangkit atas
kita, bukan turun atas kita. Bangkit dari mana? Dari hati kita! Ingatlah,
“kita memiliki harta ini dalam bejana tanah liat” (ayat 7).
Maka saya bertanya, “Mengapa kebesaran-Nya yang luar biasa tidak
dinyatakan melalui kita kepada komunitas kita? Mengapa begitu banyak
orang lemah, sakit, dan bahkan meninggal secara dini? Apakah itu karena
kita mentolerir kryptonite rohani?”
Potensi Komunitas
Apa yang mungkin menjadi potensi positif dari komunitas masa kini?
Pikirkanlah permulaan gereja. Pada hari Pentakosta, para murid, yang
berjumlah sekitar 120 orang, sedang bersembunyi dalam satu ruangan.
Kita diberi tahu bahwa mereka “satu hati.” Apa yang mempermudah kesa-
tuan ini? Ketika Yesus bangkit dari antara orang mati, Dia mengatakan
sekurangnya lima ratus orang percaya pergi ke ruang atas dan menan-
tikan janji Bapa (lihat 1 Korintus 15:6 dan Lukas 24:33-53). Mengapa
hanya tersisa 120 orang hanya sepuluh hari kemudian? Mengapa tidak
MOTIVASI 67
semuanya mereka menanti, dan apa yang terjadi kepada 380 orang lain-
nya? Mereka tidak lagi diceritakan, hanya disebutkan bahwa beberapa
orang masih tetap hidup pada tahun 56 M, masa ketika Paulus menulis
surat kepada jemaat Korintus. Yang kita tahu pasti ialah bahwa mereka
tidak menantikan janji Bapa di Yerusalem, yang telah Yesus perintahkan
(lihat Kisah Para Rasul 1:1-15).
Mungkinkah yang 380 orang ini melihat perintah-Nya sebagai pilih-
an yang boleh ditaati atau tidak, hanya sebuah usul yang baik? Atau
mungkinkah mereka berpikir bahwa terlalu sulit memenuhi permintaan
itu? Barangkali mereka percaya mereka dapat melayani Dia menurut cara
yang cocok menurut mereka. Saya yakin beberapa orang bahkan pergi
mengkhotbahkan kebangkitan.
Namun, Roh Allah, yang juga dirujuk sebagai Roh kemuliaan (lihat
1 Petrus 4:14), tidak memenuhi mereka. Yang ke 120 orang itulah yang
dibaptis dengan keagungan Roh Allah. Apa yang membuat mereka
bersatu? Bukan karena mereka berpegang pada pendapat sendiri, yang
mungkin menggambarkan yang 380 orang. Saya percaya itu karena keta-
atan mereka yang pasti kepada firman Allah, yang tidak mereka lihat
bersifat pilihan.
Kemuliaan Allah (yang mencakup kekuatan-Nya) memenuhi mereka
dan pada hari itu juga, lebih dari tiga ribu orang dilahirkan kembali!
Mereka tidak menyebarkan pamflet, beriklan di majalah-majalah Yahudi,
menggunakan strategi sosial media massa, atau memenuhi siaran radio
dengan iklan. Faktanya, tidak ada pertemuan yang dijadwalkan. Namun
keagungan Allah dinyatakan kepada seluruh kota.
Tak lama kemudian, lima ribu laki-laki lainnya, perempuan dan
anak-anak tidak dihitung, dilahirkan kembali setelah seorang laki-la-
ki yang terlahir lumpuh melompat-lompat dan berlari memasuki bait
Allah. Realitas yang mengejutkan dengan orang banyak yang ditobat-
kan ini ialah bahwa Petrus dan Yohanes bahkan tidak punya waktu untuk
memberikan suatu undangan untuk keselamatan — mereka ditangkap
sebelum dapat melakukannya!
68 MEMBUNUH KRYPTONITE
Seluruh kota Yerusalem sedang gempar atas apa yang terjadi. Mereka
semua mendengar bunyi seperti suatu angin besar. Penduduk kota itu
mendengar para murid mengucapkan pernyataan-pernyataan luar biasa
tentang kebesaran Allah dalam bahasa-bahasa dan dialek-dialek asing
yang tidak pernah mereka pelajari sebelumnya. Setiap orang melihat
mukjizat-mukjizat hebat dilakukan di dalam nama Yesus.
Beberapa hari kemudian, mereka semua berdoa sebagai satu komu-
nitas dan seluruh bangunan di mana mereka berkumpul bergoyang.
Alkitab tidak melebih-lebihkan. Jika dikatakan bangunannya bergoyang,
memang pastilah bergoncang. Itu adalah kuasa, kelimpahan, dan kesem-
buhan yang besar yang mengalir dari orang-orang percaya ini.
Laporannya ialah, “Tidak ada seorangpun yang berkekurangan di
antara mereka” (Kisah Para Rasul 4:34). Kita melihat Petrus melangkah
di jalan-jalan, bukan satu jalan saja, tetapi di jalan-jalan dan semua orang
sakit dan lemah dibaringkan di jalan-jalan itu hanya untuk mendapatkan
bayangannya dari jauh, dan Alkitab melaporkan, “Mereka semua disem-
buhkan” (Kisah Para Rasul 5:16). Itulah keagungan Allah! Ini seperti
seorang percaya berjalan melintasi lorong-lorong suatu rumah sakit dan
menyembuhkan setiap orang sakit.
Kitab Suci juga memberitahu kita bahwa seorang laki-laki dan isteri-
nya bertindak dengan tidak hormat dengan berdusta kepada seorang
pendeta pada salah satu kebaktian mereka dan tersungkur mati. Laporan
tentang kematian ini tersebar ke seluruh kota dan menyebabkan “ketakut-
an yang besar” meliputi setiap orang yang mendengarnya, tetapi orang-
orang itu sangat menghormati para murid itu (lihat Kisah Para Rasul
5:1-13). Rasa takut yang benar ini tidak membawa orang-orang menjauh;
sebaliknya, sejumlah besar orang datang: “Dan makin lama makin
bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki
maupun perempuan” (Kisah Para Rasul 5:14).
Ini tidak terbatas hanya di Yerusalem. Para pengikut Yesus bersak-
si dengan berani dan seluruh kota diselamatkan dan disembuhkan.
MOTIVASI 69
Dan semua orang mendengar! Mereka tidak memiliki media sosial seper-
ti Facebook, Instagram, atau Twitter. Tidak ada halaman situs apa pun,
komunikasi satelit, televisi atau radio. Tidak ada mobil atau bahkan
sepeda sehingga orang-orang dapat berkumpul dengan mudah! Namun
setiap orang di seluruh wilayah itu mendengar firman Tuhan! Inilah yang
terjadi ketika gereja menjadi satu — ketika firman Allah dijadikan yang
utama dalam komunitas-komunitas Kristen kita.
Ini adalah keagungan ilahi yang menjelma di antara gereja mula-mu-
la. Namun, pada bab berikutnya kita akan melihat bahwa rencana Allah
bagi generasi kita bahkan lebih besar. Apa yang mereka alami pada gereja
mula-mula bahkan belum mendekati keagungan ilahi dan kuasa yang
akan mengantarkan kedatangan Tuhan dan Raja kita, Yesus Kristus!
Ambil Tindakan
Anda mulai melihat hal-hal ini terjadi, akankah Anda terjun ke dalamnya
dengan sepenuh hati? Apakah Anda ingin menerima semua yang Allah
ingin berikan kepada Anda? Nyatakanlah jawaban-jawaban ini sebagai
satu doa kepada Allah. Lalu bertobatlah untuk apa pun yang Anda anggap
diri Anda tidak memenuhi kualifikasi atau tidak layak dalam hidup ini.
Serahkan segala kekuatiran Anda kepada Allah, dan persembahkanlah
diri Anda kepada-Nya atas segala yang Dia miliki untuk Anda.
7
KUASA SATU
Doanya adalah bahwa kita akan menjadi satu, sehingga dunia akan
percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat semua manusia. Apa
yang akan membawa pesan ini pada dunia kita? Jawabannya tak ada
selain kemuliaan-Nya. Ini sangat penting bagi misi kita. Dia telah menye-
diakan kemuliaan-Nya (keagungan-Nya yang disingkapkan) bagi mereka
yang satu, namun di sini kuncinya ialah: menjadi satu di dalam Dia sama
seperti Dia adalah satu dengan Bapa.
Bagaimana Dia satu dengan Bapa? Dia berulang kali membuat
pernyataan seperti, “Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melaink-
an kehendak Dia yang mengutus Aku” (Yohanes 5:30). Dan lagi, “Sebab
Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi
untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku” (Yohanes
6:38). Dan, “Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku
untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku” (Ibrani 10:7). Dia satu
dengan Bapa karena Dia mencari dan mengerjakan apa yang diinginkan
Bapa-Nya, bahkan ketika itu tidak populer atau nyaman.
Hal yang sama juga berlaku bagi murid-murid yang pertama. Mereka
semua ada dalam satu hati pada hari ketika Allah menyatakan keagung-
an-Nya melalui mereka kepada dunia yang dikenal saat itu. Itulah 120
orang pengikut, bukan puluhan ribu orang yang telah mendengarkan
Yesus selama lebih dari tiga tahun pelayanan-Nya. Itu bukanlah 380
orang yang melihat-Nya dalam tubuh kebangkitan-Nya, namun meman-
dang firman-Nya sebagai sesuatu yang bersifat pilihan. Itulah mereka
yang bersatu dalam iman.
Paulus meminta, bahkan memohon kita semua: “Dan berusahalah
memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera” (Efesus 4:3).
Kemudian ia memberitahu tentang karunia-karunia yang telah diberikan
Yesus secara khusus kepada gereja — rasul-rasul, nabi-nabi, para pembe-
rita Injil, para gembala dan para pengajar. Tanggung jawab mereka ialah
untuk membangun gereja dengan satu misi yang telah ditargetkan:
KUASA SATU 75
…Dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu
harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu
yang berkenan kepada Allah! (1 Korintus 11:18-19)
Lebih Besar
Lalu bagaimana dengan hari ini? Apakah kesatuan iman masih menja-
di tujuan? Mari saya mulai dengan membagikan satu pengalaman dalam
doa yang tidak akan pernah saya lupakan. Saya medengarnya dengan
begitu jelas, “Nak, kitab Kisah Para Rasul akan terlihat seperti sesuatu
yang tidak penting dibandingkan dengan apa yang akan Kulakukan di
dalam dan melalui gereja sebelum kedatangan Anak-Ku.”
Saya kaget. Sebenarnya, saya tidak percaya dengan apa yang saya
dengar. Saya menjawabnya dengan berkata, “Bapa, saya perlu tiga refer-
ensi dari Alkitab untuk mempercayai ini”. Menariknya, saya merasa tidak
senang dengan menanyakan ini. Kita harus menguji segala sesuatu (lihat 1
Tesalonika 5:21) dan kita diberi tahu, “Baru dengan keterangan dua atau
tiga orang saksi suatu perkara sah” (2 Korintus 13:1).
Salah satu dari referensi yang Dia tunjukkan pada saya ialah:
3:16). Roh yang sama yang memenuhi bait Salomo hidup sepenuhnya di
dalam kita — secara bersama-sama. Saya percaya inilah bait Allah yang
dibicarakan oleh Hagai, dan gereja adalah bait Allah yang terkemudian;
kemuliaannya (keagungan dari kehadiran dan kuasa Allah) adalah lebih
besar daripada bait Allah secara fisik yang sebelumnya. Paulus menulis,
“Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya
lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan” (2 Korintus 3:11).
Pikirkanlah tentang kemuliaan (keagungan dan kuasa) yang dinya-
takan di dalam Perjanjian Lama: wajah Musa begitu bersinar dengan
semarak keagungan Allah sehingga satu selubung harus ditaruh di atas
mukanya untuk meredupkannya. Ketika Kemah Pertemuan diban-
gun, kehadiran Allah menjelma dengan begitu hebatnya sehingga tak
seorang pun dapat mendekat. Setelah Salomo membangun dan menah-
biskan bait itu, sekali lagi kehadiran Allah dinyatakan begitu ajaib sehing-
ga para imam tidak dapat melanjutkan pelayanan mereka. Hadirat-Nya
yang mulia adalah sesuatu yang ajaib — benar-benar luar biasa, namun
menurut Paulus, “Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika
dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama
sekali tidak mempunyai arti” (2 Korintus 3:10).
Tetapi bagaimana dengan periode waktunya — apakah Hagai sedang
membahas gereja dari awal hingga akhir? Dengan kata lain, apakah itu
dari masa kenaikan Yesus hingga masa kedatangan-Nya yang kedua kali?
Lihatlah lagi firman Allah sebagaimana dituliskan Hagai:
Allah,” dan lagi bahwa “Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan,
tetapi dari kuasa” (1 Korintus 2:5 dan 4:20). Kuasa adalah satu aspek besar
dari perwujudan kerajaan Allah di bumi.
Pemulihan
Ada lebih banyak lagi bagian Kitab Suci yang dipimpin Roh Kudus bagi
saya pada hari itu, namun jelaslah bahwa dari beberapa yang telah saya
bagikan bahwa visi kita sebagai orang percaya perlu diperluas — sebe-
narnya, bahkan melebihi apa yang kitabaca dalam kitab Kisah Para Rasul.
Adalah menarik untuk mencatat bahwa rasul Petrus, dipenuhi dengan
Roh Kudus menyatakan:
Mari lihat kata-kata ini lebih dekat. Pertama, Yesus harus tetap berada
di surga sampai sesuatu terjadi. Itu berarti Dia tidak dapat kembali sampai
apa yang telah dijanjikan Bapa terjadi. Apakah janji itu, yang juga dibica-
rakan oleh para nabi? Itu adalah pemulihan bait Allah. Dengan kata lain,
semarak, keagungan, kekayaan, kelimpahan, kehormatan, dan kemuliaan
Allah tidak lagi akan terbatas di bumi, melainkan dinyatakan pada keku-
atannya yang penuh di dalam dan melalui bait-Nya.
Apakah ini sedang terjadi saat ini? Apakah gereja begitu berkuasa
sehingga kita sedang melihat seluruh kota atau wilayah datang kepada
keselamatan? Apakah kita sedang melihat rumah sakit-rumah sakit
kosong? Apakah kita sedang melihat mata-mata yang buta terbuka, orang
yang lumpuh sejak lahir berjingkrak-jingkrak, melompat-lompat dan
82 MEMBUNUH KRYPTONITE
“Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini —Bait
ini— dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat
keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti
tidak ada artinya?” (Hagai 2:3)
Ambil Tindakan
Sampai kita mengetahui apa yang mungkin terjadi, kita tidak dapat
merasa puas dengan sedikitnya yang kita terima sebagai hal yang normal.
Tetapi sekarang, dengan membaca bab ini, Anda tahu apa yang mungkin
terjadi, sehingga Anda menghadapi satu keputusan yang jelas: Menerima
kehidupan yang lemah dan tidak berdaya dari pengaruh terbatas yang
telah dikenal oleh gereja, atau merangkul suatu pengejaran seumur hidup
akan satu kehidupan penuh kuasa yang menampilkan keagungan Yesus
Kristus yang penuh.
Sampai Anda meyakini kemungkinan ini, Anda tidak dapat bertin-
dak. Tanpa tindakan, Anda akan hidup dalam ketidakberdayaan relatif
karena kealpaan. Ini artinya bahwa langkah pertama menuju tindakan
ialah memilih untuk berdiri teguh di dalam firman Allah dan visi-Nya
bagi hidup Anda.
Kitab Efesus memberitahu kita bahwa Yesus membersihkan kita
dengan firman-Nya, dan kita dapat menggunakan perkataan-perkataan
kita untuk berpartner dengan Dia dalam proses ini. Tuliskanlah deklara-
si tentang kehidupan yang penuh kuasa yang ke dalamnya Anda dipang-
gil — pernyataan-pernyataan seperti, “Yesus telah memenuhi aku dengan
kuasa Roh-Nya untuk mengubah duniaku”, atau “Allah membuat keagun-
gan-Nya bangkit dari dalam diriku untuk menjangkau yang terhilang”,
atau “Saya diurapi untuk mempengaruhi teman-temanku dan mengubah-
kan tempat kerjaku” — dan mulailah mendeklarasikan kebenaran-kebe-
naran ini atas diri Anda setiap hari. Lalu amatilah seraya keyakinan Anda
untuk bertindak akan terus-menerus bertumbuh hari demi hari.
BAGIAN 2
MENGIDENTIFIKASI Kryptonite
8
SEBUAH JANJI
PERNIKAHAN
Bisa jadi untuk beberapa bab berikut nampaknya kita akan membahas
sesuatu topik yang sepertinya tidak relevan, tetapi saya menjamin bagi
Anda bahwa setelah kita menegakkan beberapa kebenaran penting, kita
akan lanjutkan membahas kryptonite rohani yang mewabah di gereja.
Perbandingan
Saya tahu cerita ini kelihatannya naïf, tetapi untuk mendukung argumen
Angela, biarlah saya mengajukan beberapa pertanyaan: Bukankah Justin
adalah favoritnya? Tidakkah dia mencintainya lebih dari pada semua
pacar-pacarnya yang lain? Tidakkah dia bergairah mengenai hubungan
mereka? Tidakkah dia menghabiskan mayoritas waktunya dengannya?
Tidakkah dia adalah seorang isteri yang hebat dalam banyak hal?
Pikirkanlah hal itu begini: Justin bisa saja telah menikahi seorang
pemalas, seorang yang tidak perduli dengan rumah dan tak dapat
SEBUAH JANJI PERNIKAHAN 91
Ambil Tindakan
Allah adalah Allah yang cemburu. Kebanyakan kita telah lama tahu
bahwa Kitab Suci mengajarkan ini, namun banyak orang Kristen tidak
mengambil waktu untuk memikirkannya, atau entah bagaimana percaya
bahwa itu hanya berkaitan dengan Perjanjian Lama. Sepertinya tidak ada
kelanjutan dari kebenaran itu. Jika pun ada, pengorbanan Yesus menun-
jukkan pada kita bahwa kasih-Nya adalah kasih mempelai pria yang
paling setia.
Jadi Anda bisa lihat bahwa seharusnya kita menginginkan Allah
cemburu, tidak biasa saja dalam kasih-Nya kepada kita, dan kita harus-
nya meminta anugerah-Nya untuk mengasihi-Nya dengan gairah dan
kesetiaan yang sama. Inilah satu-satunya cara agar keintiman menjadi
mungkin.
Periksalah hati Anda sekarang. Seberapa eksklusif kasih Anda bagi
Yesus? Mintalah Roh Kudus menunjukkan pada Anda cinta yang lain
dalam hidup Anda yang mengancam Anda jadi berzina terhadap Allah.
Jika Dia menyingkapkan sesuatu kepada Anda, buatlah perubahan yang
diperlukan. Refleksikanlah hubungan eksklusif Anda dengan Allah hari ini
sekali lagi, dan serahkanlah kembali diri Anda kepada-Nya, sama seperti
Anda sedang memperbarui sumpah pernikahan Anda kepada-Nya.
9
PERZINAAN
TERHADAP ALLAH
Perkataan rasul Yakobus (Hai kamu, para pezinah! Tidakkah kamu tahu,
bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah?”)
adalah keras, sangat keras sehingga Anda jarang mendengarnya dalam
khotbah-khotbah di gereja, konferensi, atau diskusi pribadi. Namun
bagaimana bisa kita mengabaikannya? Bukan seolah-olah pernyataan ini
adalah satu peristiwa yang terjadi hanya satu kali saja di dalam Kitab Suci,
sebab tema ini sering muncul di seluruh Alkitab.
Jika kita meneliti kata-kata Yakobus dan memperhatikan peringatan-
nya, itu akan menghilangkan segala kebingungan atau ketakutan yang
tetap ada tentang mereka. Inilah pernyataan lengkapnya sekali lagi:
Pezinah Perempuan
Motivasi Dunia
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari
Bapa, melainkan dari dunia. (1 Yohanes 2:16)
Ambil Tindakan
Tak ada yang memasuki pernikahan dengan satu rencana untuk melaku-
kan perzinaan. Meskipun sumpah pernikahan mungkin menakutkan,
mempelai wanita dan mempelai pria melakukan yang terbaik untuk
memberi seluruh diri mereka dalam menjaga janji-janji ikrar mereka.
Lalu mengapa ada begitu banyak perkawinan yang gagal, sebagian
bahkan gagal karena perzinaan? Jawabnya sangat kompleks, tetapi dasar
dari semua ini ialah kegagalan untuk tetap berjaga-jaga terhadap kuasa
yang merusakkan hubungan.
Hubungan Anda dengan Allah adalah hidup Anda — secara harfiah.
Tidak ada kehidupan di luar Allah. Namun dunia ini merayu kita untuk
berzina terhadap Dia. Jalan terbaik untuk tetap berjaga-jaga ialah dengan
106 MEMBUNUH KRYPTONITE
APA DI BALIK
PENYEMBAHAN
BERHALA?
Kita perlu membuka rahasia penyembahan berhala. Ini tidak cepat atau
mudah, namun mengungkapnya akan membukakan dan bermanfaat
pada banyak level. Manfaat terbesarnya ialah memperoleh pengetahuan
yang dibutuhkan untuk mendeteksinya dalam kehidupan kita. Itu akan
memberi kita keuntungan dalam kesadaran kita terhadap kryptonite
rohani. Mari kita mulai dengan melihat pada akarnya.
Ingatlah kembali dari bab pertama buku ini bahwa Allah telah “mena-
namkan kekekalan dalam hati manusia” (Pengkhotbah 3:11). Setiap orang
di planet ini dilahirkan dengan kualitas bawaan ini. Paulus meneguhkan
ini dengan menuliskan, “Bahkan bangsa-bangsa lain (orang-orang yang
tidak percaya), yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri
sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun
mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat
bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa
isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka
turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela
(Roma 2:14-15).
108 MEMBUNUH KRYPTONITE
Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi
mereka… Melalui segala sesuatu yang Allah ciptakan, mereka dapat
melihat dengan jelas kualitas-Nya yang tidak nampak, yaitu kekua-
tan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya. Jadi mereka tidak ada alasan
untuk tidak mengenal Allah. (Roma 1:19-20)
di Barat, ilah-ilah bukanlah satu bagian dari budaya kami. Kami tidak
memiliki patung-patung, ikon-ikon, kuil-kuil, atau apa pun yang semacam
ini. Harap bersabar; saya benar-benar akan menunjukkan bahwa Barat
memiliki bermacam-macam ilah-ilah, tidak berbeda dengan budaya lain
manapun.
Bagaimana ilah-ilah ini berasal? Kita harus ingat bahwa manusia-
lah yang telah menciptakan semua ilah atau berhala. Seorang manusia
didorong untuk memuaskan kesadaran bawaan akan Allah, bersamaan
dengan kebutuhan untuk tetap dalam kedudukan yang baik dengan Dia.
Jika suatu versi alternatif ilahi dibuat, lalu siapapun yang menciptanya
akan menentukan apa yang diperlukan untuk menyenangkan ilah itu, dan
bahwa ilah itu akan menyediakan atau memberikan apa punkerinduan
penemunya — semuanya ini untuk memuaskan kebutuhan menyembah
yang sudah terbawa sejak lahir. Sekarang dengarlah apa yang dikatakan
Paulus selanjutnya:
Lalu mereka beralih kepada mereka yang memilih cara mereka sendi-
ri untuk menyembah (menaati) Dia. Bukan hanya tindakan penyembah-
an mereka tidak diterima, namun juga disejajarkan dengan satu korban
manusia (pembunuh berdarah dingin), seekor korban anjing, darah babi,
dan memuja suatu berhala. Tindakan-tindakan ini kejidi mata-Nya.
Jika seseorang benar-benar mempersembahkan hal-hal menjijikkan ini
atau melakukan pembunuhan, mereka pastinya telah dilenyapkan dari
komunitas Israel atau dihukum mati. Ini sangat kuat dan tegas! Jadi jelas-
lah bahwa penyembahan mereka bukanlah penyembahan sama sekali,
meskipun itu sesuai dengan perintah-perintah peribadatan yang diber-
ikan dalam kitab Keluaran dan Imamat.
Parafrase Alkitab The Message mengatakannya demikian, “Tindakan
penyembahanmu adalah tindakan dosa.”
Ingat, ini adalah umat perjanjian-Nya, mereka yang menerima janji-
janji-Nya. Mengapa mereka mendengar kata-kata yang sedemikian tak
enak? Karena mereka beribadah sesuai cara mereka dan tidak menaati
Dia. Hal yang sama berlaku untuk kita: Kita dapat menyanyikan pujian
kepada Allah, menghadiri kebaktian penyembahan, atau mengakui kese-
tiaan kita kepada Allah, bahkan sesuai dengan cara-cara yang ditentukan
oleh Perjanjian Baru. Namun jika kita tidak memiliki landasan keta-
atan, penyembahan kita benar-benar bukan penyembahan sama sekali.
Bukankah kita diberi tahu, “Kamu harus hidup sebagai anak-anak Allah
yang taat” (1 Petrus 1:14)?
Akar masalah lain yang disebutkan Paulus ialah tidak mengucap
syukur kepada Allah atau tidak tahu terima kasih. Jika kita percaya kita
berhak atas suatu gaya hidup tertentu, pantas menerima benda-benda
materi tertentu, atau mengharapkan status tertentu, kita berfokus pada
diri sendiri dan, sebagai akibatnya, tidak bersyukur. Bagaimanapun juga,
kita telah bekerja keras, merencanakan, menetapkan tujuan, memim-
pikan apa yang telah kita capai atau perbuat, jadi kita memiliki satu
perasaan sombong di dalam pekerjaan kita sendiri.
114 MEMBUNUH KRYPTONITE
Akar dari sikap yang mengubah keinginan hati kita untuk menaati,
menghormati, dan berterimakasih kepada sesuatu yang bukan Allah ini
memudahkan penyembahan berhala dalam diri seseorang, komunitas,
atau negara. Paulus kemudian berkata:
Ingatlah bahwa akar dari semua ini ialah kurangnya ketaatan dan rasa
syukur kepada Allah. Sekarang kita menyembah (menaati) natur keing-
inan kita yang telah berdosa. Kita tunduk kepada sesuatu yang diciptakan
tetapi yang sekarang sudah cacat dan terkutuk. Kompas moral kita telah
berkompromi dan kebenaran digantikan dengan suatu dusta. Sekarang,
yang dianggap bijaksana dalam realitanya adalah kebodohan. Apa yang
dianggap sebagai hal yang normal oleh dunia ini sebenarnya tidaklah
normal. Ini berlanjut hingga apa yang sungguh-sungguh benar sekarang
ini dicap jahat danapa yang benar-benarjahat disebut baik. Kemudian
kita baca:
dapat dibuat dengan sumber daya ini? Dana ini harusnya sudah dapat
digunakan untuk meningkatkan fasilitas sekolah negeri, memperko-
koh kekuatan polisi, merenovasi bandara dan fasilitas publik lainnya,
dan yang paling penting, menolong orang-orang yang tidak memiliki
rumah, para ibu tunggal, dan orang-orang cacat. Namun jumlah uang
yang sangat banyak ini dihabiskan semua demi tujuan memilih suatu
preferensi seksual yang bertentangan dengan bagaimana Allah mencip-
takan manusia. Sejak semula Kitab Suci mendeklarasikan, “Allah mencip-
takan manusia itu… laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”
(Kejadian 1:27). Dia sendirilah yang memutuskan gender kita; Dia tahu
yang terbaik sebab Dia mengasihi kita.
Namun semua ini dilakukan dengan berkedok menjadi bijaksana,
ketika sebenarnya itu adalah suatu kebodohan menyia-nyiakan sumber
daya. Yang paling buruk, itu mendorong perilaku yang salah dan membi-
arkan orang-orang dalam belenggu suatu gaya hidup yang bukan untuk
itu mereka diciptakan.
Inilah perilaku absurd yang dinubuatkan Paulus akan terjadi ketika
kita berhenti sungguh-sungguh menyembah (menaati) Allah dan
mengucap syukur. Jadi kenapa kita para pemimpin tidak bersuara dan
membongkar kepercayaan dan upaya-upaya yang sesat ini? Kita menja-
di takut terhadap kebenaran dan merangkul dusta dan penipuan. Kita
telah ikut-ikutan masuk ke dalam penyembahan berhala, dan ia telah
mencengkeram kita dengan kuat sebagai suatu bangsa.
Masyarakat bisa jadi menyebut ini kemajuan, namun sebenarnya itu
adalah suatu penyimpangan terhadap kebodohan. Perkataan-perkataan
Paulus, dituliskan sudah sangat lama, menyingkapkan bagaimana
penyimpangan seksual dan gender semuanya berakar dalam penyembah-
an berhala. Lalu ia menuliskan daftar konsekuensi yang lebih lanjut:
118 MEMBUNUH KRYPTONITE
Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka
Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk,
sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan
rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan,
penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan
kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah,
kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat
kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak
mengenal belas kasihan. (Roma 1:28-31)
Ambil Tindakan
Penyembahan adalah pilihan untuk menaati, menghormati dan mengu-
cap syukur kepada Allah. Ketika kita melupakan elemen apa pundari
penyembahan yang benar ini, kita membuka diri kita sendiri terhadap
penipuan yang memimpin kepada penyembahan berhala. Ini berlaku
bagi kita secara individu dan secara budaya.
Tindakan penyembahan pertama yang diberitakan di dalam Kitab
Suci ialah ketika Abraham menaati Allah dengan pergi untuk mengor-
bankan Ishak. Apa yang Allah perintahkan untuk Anda lakukan? Ini
mungkin sesuatu yang ditantang oleh Roh Kudus untuk Anda ketika
Anda membaca Alkitab, atau mungkin sesuatu yang Dia tanamkan dalam
hati Anda yang merupakan sesuatu yang khusus bagi Anda.
Bagaimana bab ini mengubah cara berpikir Anda tentang penugasan
Allah ini? Ambillah waktu sejenak untuk bertanya kepada Allah tentang
langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk menggenapi penu-
gasan tersebut hari ini, dan pastikan Anda mengucap syukur kepada Dia
karena telah memilih Anda melakukan hal ini, karena Dia telah berfir-
man kepada Anda, dan karena Dia menyertai Anda ketika Anda menja-
lani penyembahan Anda sebagai ketaatan.
11
PENYEMBAHAN
BERHALA ORANG-
ORANG PERCAYA
Mari mulai dengan Perjanjian Lama dan bergerak ke Perjanjian Baru. Israel
memiliki perjanjian dengan Allah bermula dari bapa mereka, Abraham.
Allah telah memberi suatu perintah kepada Saul, Raja Israel, melalui nabi
Samuel: “Dengarkanlah bunyi firman TUHAN!” (1 Samuel 15:1). Tak
salah lagi, itulah kehendak Allah; langsung dan jelas. Raja itu diperintah-
kan untuk benar-benar membinasakan orang Amalek — setiap laki-laki,
122 MEMBUNUH KRYPTONITE
Lalu Saul memukul kalah orang Amalek mulai dari Hawila sampai ke
Syur, yang di sebelah timur Mesir. Agag, raja orang Amalek, ditang-
kapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan
mata pedang. Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan
kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula
anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menum-
pas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang
buruk, itulah yang ditumpas mereka. (1 Samuel 15:7-9)
puluh persen yang sudah kulakukan, dan bukan yang sepuluh persen
yang tidak saya lakukan?” Sang ayah begitu frustrasi.
Saya katakan kepada sang ayah, “Berarti Allah juga sangat teliti.”
Saya mengingatkannya akan peristiwa dengan orang Amalek ini. Saya
memberitahunya, pastinya ada sedikitnya seratus ribu laki-laki, wanita,
dan anak-anak yang Saul bunuh. Saya yakin ia juga membunuh lebih
banyak domba, kambing, dan hewan ternak daripada yang ia sisakan
hidup. Jadi dapat kita katakan bahwa Saul melakukan lebih dari 90% dari
apa yang Allah perintahkan untuk ia lakukan, namun Allah mengatakan
bahwa Saul telah tidak mematuhi-Nya dan selanjutnya menggunakan
kata “pemberontakan” dalam menyebutkan perilaku Saul tersebut (ayat
23).
Latar belakang Alkitab ini menolong sang ayah mengetahui bahwa ia
benar-benar sedang merasakan ketidakbenaran perilaku putranya.
Sebenarnya, saya yakin Raja Saul lebih dekat pada melakukan 99%
dari apa yang Allah perintahkan untuk dia lakukan. Mengapa Allah tidak
fokus pada semua yang sudah Saul lakukan, malahan lebih pada 1% yang
tidak ia lakukan? Ini sangat teliti di mata kebanyakan orang, tetapi bagi
Allah, ketaatan sebagian — bahkan ketaatan yang nyaris sempurna —
sama sekali bukanlah ketaatan, sebaliknya itu adalah pemberontakan. Itu
tidak memberikan Allah penghormatan dan penyembahan yang pantas
untuk Dia.
Kemudian Samuel melabrak Saul yang telah berbohong, gagal
menyangkal tuduhan tersebut, namun Samuel menunjuk pada hewan-he-
wan yang seharusnya sudah disembelih. Kemudian Saul berusaha
menyalahkan orang-orang Israel, tetapi Samuel mengoreksinya, “Tidak,
engkaulah yang bertanggung jawab, engkaulah yang telah tidak menaati
Allah” (diparafrasekan). Begitu Saul mundur dari konfrontasi sang nabi,
Samuel lalu mengatakan suatu kebenaran yang menakjubkan mengenai
penyembahan berhala:
124 MEMBUNUH KRYPTONITE
Rasa Cukup
memandang situasi dari sudut pandang bagaimana hal ini akan mengun-
tungkan saya? Dari luarnya tindakan dan kata-kata bisa terlihat tidak
mementingkan diri sendiri atau bahkan menyangkal diri, namun jika
itu tidak didasarkan pada rasa cukup, mereka akan digerakkan oleh
motif-motif melayani diri sendiri.
Paulus berkata kepada sebuah gereja, “Kukatakan ini bukanlah
karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam
segala keadaan” (Filipi 4:11). Bagaimanapun, ia sungguh punya kebutuh-
an, ia hanya memberitahu orang-orang yang ia layani bahwa ia tidak
sedang mencari pemberian itu untuk keuntungannya, melainkan untuk
keuntungan mereka. Ia tidak dapat berdusta atau melebih-lebihkan
dalam menulis Kitab Suci, jadi kita tahu inilah motifnya yang sebenar-
nya, bukan beberapa pernyataan yang “benar secara politis”. Satu-satunya
cara mengapa motifnya tidak mementingkan diri sendiri ialah jika ia
benar-benar merasa cukup, bahkan ketika ia menghadapi kebutuhan
yang nyata.
Untuk alasan inilah kita sebagai orang percaya diberi tahu, “Memang
ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah” (1 Timotius 6:6, 8). Ada “keuntung-
an besar” dihubungkan dengan rasa cukup; meskipun keuntungan itu
tidak akan selalu terlihat dalam daftar perjalanan kita. Rasa cukup meno-
long kita tetap kokoh dan tidak menyerah sebelum kita melihat doa kita
dijawab.
Dalam doa saya minta pada Tuhan untuk pengertian-Nya akan rasa
cukup. Dalam hati saya, saya mendengar: Kepuasan sepenuhnya di dalam
kehendak-Ku. Kehidupan Tuhan kita Yesus adalah gambaran sejati dari
rasa cukup. Kita berulang kali mendengar ini dalam kata-kata-Nya:
“Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yohanes 4:34). Rasa cukup dan komit-
men-Nya kepada kehendak Allah jelas-jelas terlihat dalam Mazmur
mesianik, yang berbunyi, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku;
PENYEMBAHAN BERHALA ORANG-ORANG PERCAYA 127
Taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mazmur 40:8). Tidak ada keinginan atau
gairah bagi Dia di luar kehendak Allah. Gairah-Nya adalah menggenapi
keinginan Bapa-Nya.
Sekarang rasa cukup tidak seharusnya dibingungkan dengan merasa
puas, sebab keduanya tidak memiliki kedekatan sama sekali dalam
pengertinya. Anda akan melihat Yesus “mempersembahkan doa dan
permohonan dengan ratap tangis” (Ibrani 5:7). Ia menunggangbalikkan
meja-meja para penukar uang, dan ia sangat ingin makan malam bersa-
ma para rasul pada malam sebelum penderitaan-Nya. Dia tidak merasa
puas melihat orang-orang dalam belenggu, sakit, dan terhilang; Dialah
Pahlawan atas nama orang-orang tertindas. Namun, ketika tiba pada
kebutuhan dan keinginan-Nya, Dia merasa cukup. Dia menyampaikan
permohonan-Nya kepada Bapa-Nya dan mempercayai Bapa-Nya untuk
penyediaan kebutuhan-Nya.
Dari rasa cukup ini lahirlah kata-kata, “Aku hidup karena Bapa hidup.”
Ini menghasilkan suatu keamanan dan stabilitas yang tak mementing-
kan soal-soal duniawi, bahkan Dia dengan berani memproklamirkan,
“Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi” (Yohanes 6:57
dan 8:14). Karena ini Dia tidak dapat dihalangi atau ditipu, dan Dialah
Hamba yang sempurna!
Ketamakan
Paulus sedang memberi kita kunci untuk tetap dalam suatu keadaan
merasa cukup. Ketika kita sepenuhnya memahami bahwa kita berada
dalam satu perjanjian dengan Allah yang Maha Kuasa melalui Yesus
Kristus, maka kita sadar kita tidak kekurangan apa-apa — sama sekali
tak ada yang kurang. Yesus berkata bahwa “Kerajaan itu adalah milik
kita,” dan jika kita pertama-tama, bukan kedua atau ketiga, mencari kera-
jaan-Nya, segala sesuatu yang kita perlukan akan ditambahkan kepada
kita.
Ini mengidentifikasi serangan besar musuh yang pertama terhadap
Yesus. Pada waktu pencobaan di padang gurun, Setan berusaha agar Yesus
mencari pemeliharaan di luar Bapa-Nya. Situasinya menakutkan: setelah
berpuasa empat puluh hari, Yesus sangat lapar. Harapan sang musuh
ialah membuat-Nya keluar dari rasa cukup masuk kepada ketamakan,
tetapi Yesus menolak. Tak lama kemudian, malaikat-malaikat datang dan
memberi makan Yesus dengan makanan dari surga! Rencana sang musuh
gagal terhadap Yesus, tetapi itu tidak berarti ia tidak akan menggunakan
strategi yang sama terhadap kita. Ia menargetkan kita beralih dari rasa
puas dengan pemeliharaan kerajaan Allah kepada pemeliharaan dengan
cara kita sendiri.
PENYEMBAHAN BERHALA ORANG-ORANG PERCAYA 129
Kita akan temukan pada bab selanjutnya bahwa rasa cukup yang
benar akan memberi kita kepercayaan diri dalam segala situasi sulit.
Ia menjaga kita dari mengalah pada perangkap-perangkap dunia yang
dipasang untuk orang-orang percaya. Rasa cukup menggenggam keun-
tungan besar dalam dirinya sendiri dan suatu damai sejahtera yang
melampaui pengertian.
Sebaliknya, keserakahan adalah satu tempat berdiamnya kegelisah-
an dan dijalankan oleh keinginan-keinginan dan gairah yang tak pernah
berhenti. Ia adalah suatu keadaan di mana penipuan dan kehancuran
sudah dekat.
Ambil Tindakan
Adalah vital bagi kita untuk mengerti kebenaran firman Allah dengan
jelas. Telah dituliskan bagi kita, sehingga kita semua tidak dapat berdalih.
Tak seorang pun kita yang mampu berdiri di hadapan Allah dan mampu
berkata, “Tapi, Tuhan, saya tidak tahu!” Sama seperti Dia menyatakan
diri-Nya sendiri dalam ciptaan kepada semua orang sehingga mereka
tidak dapat berdalih, Dia telah menyatakan kehendak-Nya di dalam
Kitab Suci sehingga kita pun tidak dapat berdalih.
Mungkin sama sulitnya mendengar bahwa ketaatan sebagian sama
dengan penyembahan berhala, kita dapat bersyukur karena mempelajari
ini. Jika kita tahu apa yang diujikan, kita selalu dapat melewatinya. Inilah
kebaikan dan kemurahan Allah!
Karena sangat mudah menjadi buta pada hal-hal di mana kita telah
taat sebagian, keras kepala, atau serakah, mintalah Roh Kudus meny-
ingkapkan bidang-bidang kehidupan Anda yang telah berada dalam
pengaruh ini. Bertobatlah untuk semua bidang yang Dia tunjukkan pada
Anda dan mintalah Dia menyucikan Anda. Akhirnya, mintalah Dia
memenuhi hidup Anda sekali lagi, memampukan Anda mengikuti-Nya
dalam ketaatan dengan sepenuh hati Anda.
12
MENGURANGI
TEKANAN
Dalam bab sebelumnya, saya menyajikan dua aspek berbeda dari penyem-
bahan berhala — sifat keras kepala dan ketamakan. Sekarang mari kita
hubungkan mereka, karena keduanya berdampingan, dan menelanjan-
gi bagaimana mereka bekerja bersama akan membawa kita satu langkah
lebih dekat untuk memahami apa yang membuat seorang percaya rentan
terkena kryptonite.
Pikirkanlah Raja Saul sekali lagi. Ia tidak merasa puas untuk tinggal dalam
kehendak Allah. Sifat keras kepalanya membuatnya rentan pada keser-
akahan. Catatan kesalahan pertamanya tidak terjadi dengan orang-orang
Amalek; itu terjadi di masa-masa awal pemerintahannya ketika sedang
menghadapi bangsa Filistin. Musuh-musuh Israel ini telah mengumpul-
kan satu pasukan yang sangat besar dengan tiga ribu kereta kuda, yang
dalam zaman itu sama seperti tank, dan begitu banyak prajurit berjalan
kaki. Mereka terlihat sama banyaknya dengan butir-butir pasir di tepi
pantai! Mereka berkemah di Mikhmas dan siap untuk bertempur.
134 MEMBUNUH KRYPTONITE
Bukan rahasia bagi semua orang: Saul tidak diberi wewenang oleh
Tuhan untuk mempersembahkan korban. Tugas ini dipercayakan bagi
imam (Samuel adalah nabi sekaligus imam). Tetapi jujur terhadap Saul,
MENGURANGI TEKANAN 135
Suatu Sumber
Jelaslah sekarang bahwa suatu berhala menjadi suatu sumber dari sesuatu
bagi kita dengan memenuhi keinginan-keinginan kita yang serakah. Ini
dapat terjadi di bidang mana saja dalam kehidupan kita. Suatu berhala
mengambil tempat yang hanya layak bagi Allah. Ia bisa menjadi penyedia
kesenangan, ketenangan, damai, perbekalan, otoritas, rasa hormat, dan
sebagainya. Allah berkata, “Janganlah kamu membuat berhala bagimu”
(Imamat 26:1). Kitalah yang membuat berhala, dan ia tidak selalu terbuat
dari batu, kayu atau logam berharga. Kuasa berhala terletak di dalam hati
kita.
Sebuah berhala bisa jadi segala yang kita tempatkan sebelum Allah
di dalam hidup kita! Itulah yang kita kasihi, sukai, percayai, ingini, atau
beri perhatian lebih daripada Tuhan. Tuhan menyatakan kepada isteri
saya, Lisa, bahwa penyembahan berhala ialah sesuatu yang darinya Anda
beroleh kekuatan, atau sesuatu yang kepadanya Anda memberikan kekua-
tan Anda. Seorang percaya ditarik ke dalam penyembahan berhala ketika
ia membiarkan hatinya dikobarkan dengan rasa tidak puas dan mencari
kepuasan di luar ketaatan pada Allah. Kepuasan ini bisa saja berupa satu
pribadi, harta benda, atau kegiatan.
Mudah-mudahan, sekarang sangat jelas bahwa penyembahan berhala
itu jauh lebih dari sekadar arca-arca, patung-patung, altar-altar dan kuil-
kuil. Karena kenyataannya bahwa ia seringkali direduksi pada hal-hal
142 MEMBUNUH KRYPTONITE
seperti ini, banyak orang yang kehilangan sejumlah peringatan Kitab Suci
yang sangat penting. Pada bab berikutnya, kita akan lanjutkan menelan-
jangi identitas penyembahan berhala yang sebenarnya dan menemukan
betapa lazimnya serta betapa merusaknya ia dalam budaya Barat kita di
abad dua puluh satu.
Ambil Tindakan
Elemen dasar penyembahan berhala ialah ketika Anda beroleh kekuatan
dari sesuatu atau Anda memberikan kekuatan Anda kepada sesuatu atau
seseorang selain Allah. Suatu berhala menjadi satu sumber dari sesuatu
bagi kita. Ini bukan hendak mengatakan bahwa setiap orang seharus-
nya keluar dari pekerjaan mereka karena mereka perlu mempercayai
Allah dan bukan majikan mereka yang menyediakan kebutuhan mereka.
Namun kita perlu mengakui bahwa Allah menyediakan kebutuhan kita
melalui pekerjaan kita.
Kita melihat bahwa Allah menyediakan kasih melalui keluarga kita,
dan kita mengasihi mereka sebagai balasannya, namun kita mengakui
dan menghormati Allah sebagai sumbernya. Yang paling penting, kita
menghormati Allah sebagai sumber kehidupan kita dankarena itu, kita
menolak pilihan-pilihan yang menjauhkan kita dari-Nya.
Mudah-mudahan sejak sekarang Anda mulai memahami bagaimana
penyembahan berhala lebih dari sekadar membungkuk pada patung-pa-
tung. Mintalah Allah menunjukkan Anda di mana penyembahan berhala
memiliki pengaruh dalam kota atau komunitas Anda, lalu bersyafaatlah
bagi daerah-daerah itu. Berdoalah bahwa Allah akan memancarkan sinar
kebenaran-Nya ke tempat-tempat itu, mengutus anak-anak-Nya ke sana
sebagai terang-Nya, dan menjadikan diri-Nya dikenal sebagai Tuhan atas
segalanya.
13
KRYPTONITE!
Mari kita tinjau kembali secara ringkas apa yang telah kita singkapkan
dalam beberapa bab terakhir.
Inti penyembahan berhala bukanlah patung-patung, arca-arca,
altar-altar atau kuil-kuil. Ini hanyalah efek samping dari suatu persoalan
yang lebih dalam. Penyembahan berhala adalah manusia mengesamping-
kan apa yang secara jelas diinginkan Allah demi memuaskan hasrat atau
keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak-Nya.
Suatu pandangan yang keliru tentang Allah merupakan efek samp-
ing dari ketamakan ini. Sebagai akibatnya, jika seseorang terlibat dalam
penyembahan berhala, Allah menarik diri dan memalingkan mereka
pada natur mereka yang telah berdosa untuk melakukan hal-hal yang
memalukan dari keinginan-keinginan alami mereka yang telah rusak.
Kenikmatan, kesenangan, dan kecenderungan mengejar sesuatu yang
pada akhirnya membawa kematian dan bukannya kehidupan.
Skenario ini tidak berbeda bagi orang percaya. Seorang Kristen terli-
bat dalam penyembahan berhala ketika ia tidak memperdulikan apa yang
jelas-jelas telah Allah singkapkan demi mendapatkan satu keinginan
yang kuat. Jadi, intinya, penyembahan berhala adalah ketidaktataan yang
disengaja terhadap kehendak Allah. Ini berbeda ketika seorang percaya
jatuh ke dalam dosa dan bertobat. Penyembahan berhala terjadi ketika
144 MEMBUNUH KRYPTONITE
seorang percaya menyerahkan diri kepada dosa. Pria atau wanita itu telah
meninggikan keinginan mereka di atas kehendak Allah dan membentuk
suatu berhala.
Penyembahan berhala adalah kryptonite rohani.
Jika kita menoleh ke belakang dan merenungkan berbagai contoh
yang telah dibahas dalam bab-bab yang lebih awal, kita akan menyimpul-
kan bahwa semua pelanggaran ini ada di mana-mana. Akhan dengan jelas
diperintahkan bahwa semua yang diambil dari Yerikho harus dipersem-
bahkan kepada Tuhan. Namun, ketika tertangkap, ia mengaku, “Ketika
aku melihat di antara barang-barang jarahan itu… aku mengingininya,
maka kuambil” (Yosua 7:21). Terjemahan NLT melaporkan kata-katanya,
“Aku sangat menginginkannya.”
Apa yang Akhan inginkan lebih penting baginya daripada tuntutan
Allah. Ia kekurangan rasa takut yang kudus dan secara sadar tidak patuh.
Dosa yang disengajanya tak lain adalah penyembahan berhala, atau apa
yang kita identifikasi sebagai kryptonite rohani. Penyembahan berha-
la yang dilakukannya bukan hanya membawa penghukuman atas diri-
nya sendiri dan keluarganya, tetapi juga melumpuhkan komunitas. Israel
menjadi lemah dan tak dapat lagi menaklukkan bangsa-bangsa lain.
Gereja Korintus seringkali memuaskan keinginan daging mereka
sendiri hingga mengabaikan apa yang telah Allah nyatakan kepada
mereka. Faktanya, Paulus menulis bahwa “kamu masih dikendalikan oleh
kodratmu yang berdosa” (1 Korintus 3:3). Mereka cemburu, terpecah-be-
lah, bertengkar satu sama lain, melakukan perzinaan dan memandang-
nya enteng, saling menggugat, dan ketika mereka datang bersama-sama
untuk Perjamuan Tuhan, itu benar-benar bukan sedang mengingat Yesus.
Itu adalah soal memuaskan nafsu daging mereka; dengan menjadikan
ini sebagai fokus mereka, mereka dengan sengaja tidak menaati perin-
tah-perintah ilahi. Inilah alasan mengapa Paulus akhirnya menulis,
“Karena itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan,
nantikanlah olehmu seorang akan yang lain. Kalau ada orang yang lapar,
KRYPTONITE! 145
ini sendiri sudah menipu. Kita harus menerima seluruh nasihat firman
Tuhan. Sedihnya, sekarang ini kita sedang mengalami satu epidemi
pengabaian kebenaran pada gereja modern. Bukan karena Tuhan sedang
menyembunyikan kebenaran; melainkan karena penyembahan berhala
yang terus-menerus terjadi di dalam gereja.
Yakobus lanjut berkata:
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melaku-
kannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati
mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia meman-
dang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
(Yakobus 1:23-24)
pada apa yang penting bagi mereka pantas dilakukan dengan mengab-
aikan kebenaran yang sudah dinyatakan firman Allah. Mereka melong-
garkan firman Allah, menindas kebenaran dalam hidup mereka sendiri,
dan sebagai akibatnya mereka lumpuh, tidak berdaya, dan tidak mengu-
bahkan masyarakat mereka.
Ini menyedihkan pada begitu banyak level, namun bagian terburukn-
ya ialah bahwa mereka yang terhilang dan orang-orang di sekeliling para
penyembah berhala ini tidak memiliki perwakilan nyata dari Kristus.
Dalam versi NKJV ayat ini dicatat: “Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan
jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah.
Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.” Paulus sedang berka-
ta kepada gereja ini: “Kamu adalah satu-satunya Yesus yang akan dilihat
orang-orang yang terhilang di Korintus. Jika mereka tidak melihat bukti
kuasa kebangkitan dan kodrat-Nya di dalam kamu, mereka tidak akan
melihatnya. Mengapa kamu menindas kebenaran, bukan hanya pada
dirimu sendiri dan gereja, namun juga kepada orang-orang yang belum
diselamatkan dalam masyarakatmu?”
Ketika kita selaras dengan Allah, kita selaras dengan kehidupan itu
sendiri.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa orang-orang yang terhi-
lang di sekitar kita tidak tertarik pada kita, atau jika mereka tertarik,
itu karena hal-hal yang salah yang membuat mereka tertarik? Apakah
mereka terpesona hanya karena humor kita, cara-cara kita yang pintar,
keasyikan kita yang relevan, hiburan kita, atau musik kita? Atau apakah
mereka terutama melihat seorang Raja yang hidup dan berkuasa di dalam
dan melalui kita? Pikirkanlah gereja mula-mula; mereka terus-menerus
dikenali sebagai “dewa-dewa” dan mereka terpaksa bersujud dan pada
intinya berteriak, “Bukan, kami bukan dewa! Kami adalah anak-anak
dari Allah Yang Maha Tinggi.”
Petrus harus dengan sangat tegas berkata kepada seorang perwira
militer Romawi, ““Bangunlah, aku hanya manusia saja” (Kisah Para Rasul
10:26).
150 MEMBUNUH KRYPTONITE
Sembari kita bergerak maju, kita akan melihat semakin dalam pada
penipuan yang membutakan begitu banyak orang di gereja modern ini.
Kita akan lihat apa yang kita terima sebagai ke-Kristenan yang normal
merupakan sesuatu yang tidak normal menurut standar surga.
Kita memiliki satu panggilan, suatu takdir, dan suatu penugasan
agung yang sedang menantikan kita. Inilah waktunya untuk menying-
kirkan ketidaktaatan dan kelesuan kita dan mengenakan keagungan,
kemuliaan, kemegahan dan kuasa — di dalam Yesus Kristus.
Ambil Tindakan
Penyembahan berhala bermula ketika kita mengeraskan hati kita terh-
adap apa yang Allah firmankan. Inilah akar dari segala penyembahan
berhala. Itu sebabnya Allah memerintahkan bangsa Israel mengoyakkan
hati mereka dan bukan mengoyakkan pakaian mereka. Dia tidak meng-
inginkan pertobatan yang palsu yang gagal menyentuh akar permasala-
hannya — hati mereka yang keras yang tidak lagi mendengarkan atau
memperhatikan suara-Nya.
Ulangan 8 memberitahu kita inilah alasan mengapa Dia mendisiplin
bangsa Israel, agar mereka tahu bahwa manusia tidak hidup dari roti saja,
melainkan dari setiap firman yang datang dari mulut Allah. Hidup dari
firman Allah, menjadikan suara-Nya sumber kehidupan kita, itulah yang
menjadi perlindungan kita dari penyembahan berhala dan mendorong
kita ke dalam hidup yang berkuasa yang ke dalamnya kita Dia panggil
untuk jalani.
Apa peran yang dimiliki suara Allah di dalam hidup Anda? Kapan
terakhir kalinya Anda mencari nasehat-Nya tentang keputusan-keputusan
Anda? Ambillah waktu sekarang untuk mengundang Allah berbicara
dengan Anda. Tenanglah dan dengarkanlah suara-Nya. Berinteraksilah
152 MEMBUNUH KRYPTONITE
dengan-Nya, dan ketika Anda sudah selesai, tuliskanlah apa yang Dia
katakan pada Anda.
14
DOSA
Kata Ibrani untuk “dosa” ialah awon. Ini adalah satu dari empat kata
utama yang menunjukkan dosa dalam Perjanjian Lama. Namun, menurut
kamus WSOTDICT, kata ini “menunjukkan dosa yang khususnya jahat,
sebab ia dengan tegas membawa ide membelokkan atau menyesatkan
dengan sengaja.” Inilah dosa yang disengaja atau seperti yang kita beri
label kryptonite rohani, dan itu memisahkan kita dari Allah. Ia menga-
singkan kita dari kebajikan ilahi, yang wajib menjalani satu kehidupan
yang saleh. Ketika kita terlibat dalam dosa tanpa berdukacita, kita telah
memasuki penyembahan berhala dan telah menjadi seorang pezinah
perempuan. Kita menjadikan diri kita bermusuhan dengan Allah.
154 MEMBUNUH KRYPTONITE
Mari menghadapinya; cara terbaik bagi kita belajar dari Allah ialah
dengan tetap taat pada apa yang Dia nyatakan bagi kita, tetap menjauh
dari dosa. Namun jika kita tidak taat, Dia tetap sangat mengasihi kita,
Dia akan gunakan berbagai kesukaran untuk mengajar kita dan untuk
mendapatkan kita kembali pada jalan kehidupan. Dalam terjemah-
an New Living Translation, kata-kata Daud ini tertulis, “Aku dulu biasa
berkeliaran hingga Engkau mendisiplin aku; tetapi sekarang aku mengi-
kuti firman-Mu dengan lekat.”
Jika kita tinjau sekali lagi kata-kata Paulus kepada jemaat Korintus,
kita akan lihat deskripsi yang sama akan upaya ilahi untuk menarik kita
kembali. Dia berkata kepada gereja Korintus, “Tetapi kalau kita mene-
rima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum
bersama-sama dengan dunia” (1 Korintus 11:32). Harapan Allah ialah
bahwa kesukaran, penderitaan, atau masalah yang Dia izinkan untuk kita
derita akan menangkap perhatian kita sehingga kita akan berbalik dari
jalan kematian kepada jalan kehidupan.
Kita melihat konsep yang sama ketika rasul Paulus berbicara tentang
seseorang yang tidur dengan ibu tirinya. Ia berkata, “Kamu harus menye-
rahkan orang ini kepada Setan untuk penghukuman badani [untuk
membinasakan nafsu kedagingan yang menyebabkannya melakukan
inses], sehingga rohnya [mungkin] diselamatkan pada hari Tuhan Yesus”
(1 Korintus 5:5 APMC). Bapa gereja ini, dengan mengatakan “kamu harus
menyerahkan orang ini,” sedang memberikan perintah ini bukan hanya
untuk melindungi gereja Korintus dari kerusakan karena dosa yang cepat
menyebar ini, namun demi kepentingan orang yang berdosa tersebut.
Tuhan sangat mengasihi anak-anak-Nya. Inilah sebabnya Dia akan
berusaha untuk menjangkau kita dengan berbagai cara tergantung
di mana kita berada berkaitan dengan perbudakan dosa. Intinya, Dia
memprioritaskan realitas yang terbaik untuk kehidupan kita mengatasi
kenyamanan kita saat ini.
DOSA 159
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu
seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng
didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingat-
kan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia
menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.” (Ibrani 12:5-6)
DOSA 161
Tuhan mendisiplin kita ketika kita terlibat dalam dosa. Mari tinjau
proses-Nya secara singkat: Langkah pertama ialah menegur kita dengan
firman-Nya melalui teguran dalam hati kita. Jika kita tidak mendengar-
kan — dengan demikian membiarkan selubung menutupi nurani kita —
lalu teguran akan datang melalui seorang teman, pendeta atau nabi. Jika
kita masih tidak mendengarkan, Dia akan gunakan kesulitan, kemalan-
gan, atau penderitaan.
Pikirkanlah ini: Mengapa harus ia tuliskan pada ayat di atas, “dan
janganlah putus asa” ketika Allah mendisiplin, yang pastinya adalah hal
yang sulit? Dengarlah yang selanjutnya:
Ambil Tindakan
Pada dasarnya, dosa itu menipu. Ia menipu tentang betapa dosa berkuasa
memenuhi kebutuhan kita. Ia menipu tentang betapa kita bisa mengen-
dalikan dosa, alih-alih memahami betapa kita akan dikendalikan olehnya
jika kita tetap di dalamnya. Namun yang terpenting, dosa menipu kita
karena ia mengalihkan perhatian kita dari kemuliaan sejati yang mana
kita dipanggil hidup di dalamnya dan menghalangi kita mengalami suatu
hubungan yang bersemangat dengan Kristus.
Namun jika kita dipenuhi dengan satu visi tentang apa yang Allah
mungkinkan terjadi dalam hidup kita — kuasa, kemampuan supernat-
ural, kemerdekaan, dan keintiman dengan-Nya, dan masih banyak lagi
— itu menolong kita mengenali dosa sebagai tipuan palsu yang sedang
terjadi.
Mintalah Tuhan menunjukkan pada Anda bidang-bidang hidup
Anda di mana Anda mulai kehilangan visi untuk hidup yang Dia ingin-
kan bagi Anda, bidang-bidang di mana dosa dan kompromi barangkali
mulai terlihat lebih menarik. Biarkan Dia menunjukkan pada Anda visi
yang baru untuk bidang-bidang hidup Anda, dan tuliskanlah apa yang
Dia tunjukkan pada Anda.
BAGIAN 3
DAMPAK Kryptonite
15
KEKUATAN DOSA
(BAGIAN 1)
hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang
memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang
memimpin kamu kepada kebenaran? (Roma 6:16)
Ada beberapa hal yang tak perlu kita doakan! Kita sudah tahu apa yang
menjadi kehendak Allah berdasarkan apa yang sudah Dia nyatakan dalam
perjanjian tertulis-Nya. Anda tak perlu berdoa tentang apakah Anda akan
berkumpul dengan orang-orang Kristen lainnya atau tidak. Allah telah
berfirman, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang” (Ibrani 10:25).
Anda tidak perlu berdoa tentang memberikan persembahan kepada
mereka yang telah melayani Anda, karena Kitab Suci mengatakan,
“Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberi-
takan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu” (1 Korintus 9:14).
Anda tak perlu bertanya apakah Anda boleh menjalin, atau mengan-
jurkan orang lain, ke dalam suatu hubungan homoseksual. Allah telah
menjelaskan hal ini:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang
cabul, penyembah berhala, orang berzina, banci, orang pemburit,
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9-10)
Anda tak perlu bertanya kepada Allah apakah Anda bisa curang
dengan pajak Anda; itu mencuri. Atau hidup bersama dan tidur dengan
pacar pria atau pacar wanita Anda sebelum pernikahan; itu adalah dosa
seksual. Atau menjalin suatu hubungan dengan isteri laki-laki lain; itu
berzina — dan daftar ini terus dan terus berlanjut. Kita punya banyak
perintah dalam Perjanjian Baru yang telah menjelaskan kehendak Allah
dengan benar-benar jelas.
Intinya, Allah berkata, “Oke, Bileam, karena engkau tidak mendapat-
kan petunjuk, atau lebih tepatnya, tidak ingin mendapatkan petun-
juk, Aku akan membuat kehendakku sangat jelas bagimu…” “Janganlah
engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk
KEKUATAN DOSA (BAGIAN 1) 171
Maka tua-tua Moab kembali kepada sang raja dan melaporkan jawa-
ban Bileam. Bagaimanapun, sang raja tidak puas dan tak mau mendapat-
kan tidak sebagai jawaban. Maka ia membalasnya dengan mengutus lebih
banyak tua-tua dengan rasa hormat yang lebih besar dan suatu persem-
bahan yang lebih besar ditawarkan untuk membayar pekerjaan Bileam.
Kata-kata sang raja tepatnya adalah, “Janganlah biarkan dirimu terha-
lang-halang untuk datang kepadaku, sebab aku akan memberi upahmu
sangat banyak, dan apa pun yang kauminta dari padaku, aku akan menga-
bulkannya. Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku” (Bilangan
22:16-17).
Jika tetangga sebelah rumah Anda berkata kepada Anda, “Aku akan
memberikan kepadamu segala sesuatu yang kumiliki,” itu barangkali
belum banyak, namun jika seorang raja dari seluruh bangsa mengadakan
penawaran ini, wow, itu sangat banyak.
Ketika saya di SMA, ada seorang komedian tersohor bernama Flip
Wilson. Salah satu dari ucapannya yang terkenal adalah, “Setan membuat
saya melakukannya.”
Itu menggelikan dan orang-orang sering kali mengulanginya, namun
kata-katanya ini tidaklah benar. Setan tidak dapat membuat seorang
percaya melakukan apa pun. Kita diberi tahu dengan jelas, “Tetapi tiap-ti-
ap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat
olehnya” (Yakobus 1:14). Kata kuncinya ialah dipikat. Hanya itulah yang
dapat dilakukan si jahat kepada seorang percaya. Namun Anda tidak
akan dapat dipikat oleh sesuatu yang tidak Anda inginkan. Jika Anda
menaruh sederet kokain di hadapan saya, saya akan berkata, “Jauhkan itu
dari hadapanku.” Anda tidak dapat memikat saya dengan itu, karena saya
tidak memiliki keinginan akan obat-obatan ilegal.
Tetapi si jahat itu pintar dan tidak malas. Ia tidak hanya menugaskan
setan-setan mempelajari hidup Anda, mereka telah mempelajari ayah dan
ibu Anda, serta ayah-ayah dan ibu-ibu mereka. Ia tahu kecenderungan
KEKUATAN DOSA (BAGIAN 1) 173
Sekali lagi kita akan bertepuk tangan atas pendirian Bileam yang
berani untuk tidak melanggar firman Allah, bahkan jika suatu penawaran
yang lebih penting dilakukan. Bagaimanapun, sekali lagi kita melihat
kata-kata kunci yang mengindikasikan penjara sang nabi. Ia berkata,
“Aku tidak dapat” alih-alih “Aku tidak akan.” Tidak ada yang berubah. Ia
masih saja ditahan oleh firman Allah, yang merupakan hukum baginya.
Pernyataannya yang berikutnya meneguhkan hal ini:
“Oleh sebab itu, baiklah kamupun tinggal di sini pada malam ini,
supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN kepa-
daku.” (Bilangan 22:19)
baik! Jadi jika Bileam tidak perlu berdoa tentang hal itu pertama kali-
nya, betapa lebih lagi pada kali kedua! Dan Allah telah membuat kehen-
dak-Nya jelas dengan utusan-utusan yang pertama, “Engkau tidak akan
pergi dengan mereka.”
Namun demikian, Bileam masih memilih untuk berdoa malam itu.
Bagaimanapun, dengarkanlah jawaban Allah:
Apa yang terjadi? Apakah Allah gila? Bileam sedang melakukan tepat
seperti apa yang diperintahkan Allah pada malam sebelumnya, namun
sekarang Allah marah kepadanya karena melakukannya. Bagaimana ini
bisa dijelaskan?
Ada satu jawaban logis ditemukan dalam Kitab Suci dan itu benar-be-
nar menyingkapkan. Itu berputar di sekitar kebenaran dosaberoleh
kekuatannya dari hukum. Kita akan temukan alasannya pada bab yang
selanjutnya.
KEKUATAN DOSA (BAGIAN 1) 175
Ambil Tindakan
Banyak orang percaya perlu mendengarkan pesan pengharapan ini: Anda
dapat sepenuhnya merdeka dari kuasa dosa.
Ya, Anda membacanya dengan benar. Adalah mungkin bagi seorang
Kristen untuk menang atas dosa. Yesus tidak mati hanya untuk menja-
min satu tiket ke surga bagi Anda. Dosa tidak memiliki kuasa atas Anda,
namun sebaliknya Anda berkuasa atasnya.
Ini hanya mungkin melalui anugerah Allah — kuasa ilahi-Nya
menyelesaikan sesuatu yang mustahil dalam kekuatan manusia kita. Kita
memiliki akses bebas kepada anugerah dan memiliki kuasanya, namun
kita kehilangan manfaatnya jika kita gagal menjalankannya. Salah satu
dari cara yang paling biasa di mana orang-orang percaya gagal meng-
gunakan kuasa ini adalah dengan tidak menyadari bahwa mereka
memilikinya.
Kuatkan diri Anda terhadap dosa hari ini dengan merenungkan
Kitab Suci yang menyingkapkan bahwa Anda benar-benar memiliki
kuasa atasnya. Renungkanlah kebenaran ini hingga ia menjadi satu reali-
tas. Kaitkanlah hal ini dengan Allah, dengan bertobat dari segala cara
di mana Anda telah memberikan dosa kuasa untuk berkuasa atas Anda
dan bersyukurlah kepada-Nya karena telah memerdekakan Anda hari ini
dari dosa. Ampunilah diri Anda untuk kesalahan-kesalahan di masa lalu
dan mintalah Allah untuk menunjukkan pada Anda bagaimana Dia meli-
hat masa depan Anda. Tuliskanlah apa yang ditunjukkan-Nya atau diberi
tahu-Nya pada Anda.
16
KEKUATAN DOSA
(BAGIAN 2)
Mari meneruskan apa yang tertinggal mengenai nabi Bileam di bab yang
sebelumnya.
Setelah menerima instruksi Allah untuk tidak pergi bersama dengan
rombongan utusan pertama dari Moab dan Midian, Bileam sekali
lagi bertanya kepada Tuhan untuk kedua kalinya, dengan kelompok
perwakilan yang lebih banyak. Ia mengharapkan suatu jawaban yang
berbeda.
Apakah situasi Anda pernah seperti ini? Pernahkah Anda telah tahu
dalam hati Anda apa yang sedang Tuhan katakan, namun Anda tetap
menghadap Dia dalam doa, berharap akan satu perubahan dalam jawa-
ban-Nya? Barangkali Anda menutup-nutupi keinginan yang tidak pantas
itu dengan berkata, “Biarlah saya mendoakannya,” atau “Biarlah aku
mendoakannya sekali lagi.”
Saya tidak tahu tentang Anda, tetapi saya telah merasa bersalah akan
hal ini, dan selanjutnya dalam bab ini saya akan membagikan sejumlah
pengalaman sedih saya di bidang ini.
Bileam mendambakan baik persembahan dan rasa hormat dari raja
yang berkuasa ini tetapi tidak berani melangkah keluar dari “batasan-
batasan” perintah Allah. Ia cukup pintar untuk tahu bahwa ia tidak dapat
178 MEMBUNUH KRYPTONITE
Allah, bukan ilah palsu atau setan, memberi mereka apa yang mereka
inginkan, dan melakukannya secara ajaib, namun sebelum mereka selesai
makan, penghukuman-Nya telah menimpa mereka!
Kita harus mengingat bahwa Allah memutuskan sebelum Dia
menciptakan manusia untuk memberikan kita kebebasan untuk memi-
lih, meskipun Dia tahu kita berpotensi memilih apa yang pada akhirnya
bertentangan dengan keinginan-Nya dan bahkan merusak bagi kita.
Sebagai contoh, bagaimana mengenai si anak hilang? Ia meminta
warisannya, dan ayahnya tahu ia tidak memiliki kedewasaan untuk
mengurusinya dengan benar. Namun, karena putranya menginginkan-
nya dengan teramat sangat, ayahnya menyerah dan menyerahkan wari-
san itu. Hasilnya ialah bahwa sang putra berakhir dengan dukacita yang
mendalam di satu kandang babi.
Ada contoh-contoh lain untuk diberikan dari Kitab Suci, tapi saya
kira Anda melihat kebenarannya. Kita berada dalam satu posisi yang tidak
baik dan merusak ketika kita dengan teramat sangat meminta sesuatu yang
bukan merupakan keinginan Allah.
anak panah melainkan makhluk yang sangat besar dengan kekuatan yang
sangat besar. Saya menduga-duga bahwa yang ini tingginya sekitar dela-
pan hingga sepuluh kaki.
Malaikat itu berdiri di jalan di hadapan Bileam dengan pedang-Nya
terhunus, dan secara ajaib Allah membuka mata keledai itu. Begitu ia
melihat makhluk besar itu dengan satu senjata siap untuk menyerang, ia
melompat keluar dari jalan dan masuk ke ladang untuk menghindari-Nya.
Bileam, dengan murka, memukul keledainya dan menuntunnya kemba-
li ke jalan.
Kemudian Malaikat itu bergerak ke satu tempat di jalan itu di mana
terdapat satu tembok di kedua sisinya. Sekali lagi, keledai itu, karena meli-
hat Malaikat itu, berusaha pergi sejauh mungkin dari Dia dan menekan
kaki Bileam di antara badannya dan tembok itu. Bileam bahkan menjadi
lebih marah kepada keledai itu dan memukulnya sekali lagi.
Selanjutnya Malaikat itu pergi ke satu tempat di jalan itu di mana
celahnya sedemikian sempit sehingga tidak bisa berputar ke mana pun.
Kali ini, ketika keledai itu melihat Malaikat itu dengan pedang terhunus,
ia meniarap di bawah Bileam. Sekarang Bileam benar-benar murka dan
memukulnya sekali lagi.
Lalu Allah membuka mulut keledai itu, dan ia berkata kepada Bileam,
“Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga
kali?” (Bilangan 22:28).
Bileam dan keledai itu saling bertukar kata-kata pedas, dan akhirnya
Allah membuka mata Bileam untuk melihat Malaikat itu. Ia serta merta
menunduk dan bersujud.
Hingga pada titik ini, saya merujuk malaikat ini hanyalah salah satu
dari banyak sekali malaikat yang melayani di hadapan Allah. Begitupun,
nampaknya bagi para penerjemah Alkitab NKJV, seperti halnya bagi diri
saya sendiri, saya percaya bahwa malaikat ini sebenarnya adalah Tuhan
sendiri. Tapi saya akan menyerahkan itu untuk Anda putuskan sendi-
ri, karena tujuan saya bukanlah untuk meyakinkan Anda tentang yang
mana pun.
KEKUATAN DOSA (BAGIAN 2) 183
“Aku telah berdosa, karena aku tidak mengetahui, bahwa Engkau ini
berdiri di jalan menentang aku. Maka sekarang, jika hal itu jahat di
mata-Mu, aku mau pulang.” (Bilangan 22:34)
Kelemahan-Kelemahan Saya
Ambil Tindakan
Jika kita tidak menundukkan keinginan-keinginan kita kepada Allah,
mereka akan membawa kita menjauh dari Dia, dan Allah bahkan bisa
membebaskan kita dari mereka. Berkali-kali dalam Kitab Suci kita meli-
hat bahwa Allah telah membuat kehendak-Nya jelas, namun ketika
umat-Nya menginginkan sesuatu yang bertentangan dengan itu, Dia
memberikannya kepada mereka, bahkan ketika itu akan membawa
penderitaan bagi mereka.
KEKUATAN DOSA (BAGIAN 2) 187
Allah masih akan melakukan ini dalam kehidupan kita hari ini.
Dia akan memberikan kita apa yang kita inginkan bahkan ketika itu
bertentangan dengan kehendak-Nya, tetapi itu tidak akan memim-
pin kepada berkat-berkat yang kita inginkan. Itu akan memimpin pada
pendisiplinan yang akan menyakitkan dan tidak menyenangkan.
Tetapi kita tidak harus mengalami ini. Sebagai gantinya, kita dapat
mempercayai Allah untuk melakukan hal-hal baik bagi kita. Sering kali,
Dia memiliki satu jalan yang dipersiapkan untuk memberi kita apa yang
kita inginkan, tapi dalam satu jalan yang benar. Jika kita akan mengiku-
ti-Nya, Dia akan menuntun kita di satu jalan yang diberkati, namun akhir
yang diinginkan akan tiba pada waktu-Nya. Serahkanlah jalan Anda
kepada Tuhan hari ini. Undanglah Dia untuk memimpin Anda menuru-
ti keinginan-Nya dan bukan keinginan Anda sendiri. Tanyalah Dia lang-
kah-langkah apa yang dapat Anda mulai ambil hari ini untuk mengikuti
Dia dengan lebih dekat. Tuliskanlah, dan kemudian lakukanlah.
17
TERSESAT
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar
atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat
bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu
disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang
demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. (Efesus 5:5-7)
“Karena dari yang terkecil dari mereka hingga yang terbesar dari
mereka, setiap orang diserahkan pada keserakahan. Nabi-nabi dan
imam-imam dan setiap orang yang ada di antaranya membengkok-
kan kata-kata dan memalsukan kebenaran.” (Yeremia 6:13, kalimat
pertama NKJV dan kalimat kedua terjemahan MSG)
diri pada seluruh perintah firman Allah, atau berkat palsu jangka pendek
sementara pendisiplinan sudah dekat atau penghukuman sudah di
ambang pintu?
Ambil Tindakan
Banyak orang yang mengaku Kristen hanya ingin mendengarkan
kata-kata yang membuat mereka merasa baik, dankarena keserakahan
dan takut terhadap manusia, banyak pelayan yang rela hanya menyam-
paikan kata-kata yang membesarkan hati para pengikut mereka. Dalam
kasus ini, semua kata-kata manis terasa menakjubkan, tetapi itu tidak
cukup serta akan membawa para pemimpin maupun para pengikut ke
satu tempat yang tidak diinginkan.
Kita perlu mendengarkan kebenaran, bahkan jika itu menyakitkan
pada awalnya. Tak perduli sesakit apa punmendengarkan kebenaran, itu
sangat kurang menyakitkan dibandingkan penderitaan yang akan kita
jalani ke depan ketika kita hidup dalam penipuan.
Anda dapat menjadi seseorang yang mengejar kebenaran.
Mulailah dengan meminta Allah menyampaikan kebenaran-Nya
tentang hidup Anda, undanglah Dia untuk menyatakan di bidang mana
Anda telah diperdaya tanpa menyadarinya. Tuliskanlah kebenaran-ke-
benaran yang diberi tahu-Nya pada Anda sehingga Anda dapat mere-
nungkannya di hari-hari atau minggu-minggu mendatang. Lalu mintalah
Allah menguatkan Anda untuk memberitahukan kebenaran, bahkan
jika itu tidak populer atau tidak benar secara politis. Anda tidak perlu
memilah-milah pertempuran, tetapi Anda harus mampu berkata, seperti
Mikha, “Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difir-
mankan Allahku, itulah yang akan kukatakan.”
18
SATU YESUS
TIRUAN
Apakah Anda sedang berpikir, Satu Yesus tiruan — tentang apa ini? Bab
ini berisi elemen kunci yang nyaris tak kentara yang menarik orang-orang
percaya ke dalam penyembahan berhala. Mengupas aspek ini akan meno-
long membuka misteri mengapa begitu banyak orang dalam ke-Kristenan
modern menjadi mangsa yang mudah jatuh pada kryptonite rohani, yang
merampas kekuatan kita sebagai satu gereja dan juga sebagai individu.
Seperti telah saya sebutkan sebelumnya, bangsa Israel yang keluar dari
Mesir adalah lambang dari keselamatan kita — keluarnya kita dari dunia.
Musa memimpin orang Israel ke Sinai, di mana ia bertemu Allah pada
semak yang menyala. Musa ingin umatnya mengalami satu perjump-
aan yang serupa. Mengapa ia ingin segera membawa mereka ke Tanah
Perjanjian sebelum memperkenalkan mereka kepada si Pemberi janji?
Begitu mereka tiba di Sinai, kita membaca:
juga adalah Allah yang kudus dan tidak akan mengadakan satu hubungan
yang dangkal denganmu.”
Adalah mustahil memiliki satu hubungan yang dalam dan bermak-
na dengan orang-orang lain yang bersifat egois. Allah telah memberikan
diri-Nya sepenuhnya kepada kita; Dia tidak dapat memiliki kita dengan
berbuat apa yang dilakukan oleh dunia, memakai orang-orang yang
memiliki hubungan-hubungan dengankita untuk memuaskan keingi-
nan-keinginan atau ego kita sendiri.
Di Sinai, dua hari berlalu dan di awal hari ketiga, Allah turun
untuk memperkenalkan diri-Nya. Ketika Dia melakukannya, bangsa
itu mengundurkan diri dan gemetar dengan ketakutan. Mereka berka-
ta kepada Musa, “Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan
mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti
kami mati” (Keluaran 20:19).
Musa bingung sekali. Bagaimana bisa mereka menjauh dari Dia
yang telah menyelamatkan dan membebaskan mereka dari perbuda-
kan? Bagaimana bisa mereka tidak ingin mendengarkan suara Pencipta
mereka? Tetapi dapatkah Anda bayangkan kekecewaan Allah? Dia telah
merindukan momen ini. Dia sangat rindu mengenal mereka dengan
cara yang sama dengan Dia mengenal Musa. Namun mereka menolak
kehadiran-Nya.
Saya tak bisa bayangkan bagaimana perasaan saya seandainya salah
satu dari putra-putra saya berkata kepada saya, “Pa, aku hanya tidak ingin
Papa berbicara kepadaku secara langsung. Aku hanya mau mendengar-
kan pesan-pesanmu melalui salah satu saudaraku.” Alangkah hancurnya!
telah memiliki seorang nabi, Musa, yang berbicara dari Allah kepada
umat itu. Begitupun, Allah harus menetapkan satu keimamatan untuk
memelihara suatu kiasan dari hubungan yang terus berjalan dengan umat
itu.
Kemudian Allah berfirman, “Pergilah, turunlah, kemudian naiklah
pula, engkau beserta Harun” (Keluaran 19:24). Harun akan menja-
di imam-Nya yang pertama, begitupun, ini bukanlah rencana semula
Allah. Pada awalnya Dia menginginkan semua orang menjadi imam.
Ketika pertama kalinya mereka tiba di Sinai, Dia berfirman, “Kamu akan
menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semua-
nya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel” (Keluaran 19:6).
Dia menginginkan setiap orang di Israel memiliki kemampuan berkomu-
nikasi dengan-Nya.
Allah memerintahkan Musa untuk membawa Harun kembali ke
atas gunung bersamanya. Begitupun, kita tidak memiliki catatan bahwa
Harun mendaki ke puncak gunung itu. Untuk sejumlah alasan, dia bera-
khir dengan kembali ke perkemahan bersama bangsa itu, dan Musa akhir-
nya mendaki ke puncak gunung selama 40 hari dan 40 malam. Mengapa
Harun tidak pergi? Apakah ia mendapati bahwa lebih nyaman berada di
hadirat manusia daripada di hadirat Allah? Apakah ia lebih takut sendi-
rian dengan Allah? Kita tidak tahu jawabannya, tetapi kita benar-benar
tahu apa yang akan dilakukan Harun tak lain adalah hal yang mempo-
rak-porandakan pikiran.
“Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami
sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah
Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.” (Keluaran
32:1)
Hal pertama untuk diperhatikan ialah bahwa umat itu tidak berkata,
“Sebab Allah, kita tidak tahu apa yang terjadi dengan Dia.” Ini adalah satu
titik penting yang akan kita bahas secara singkat.
Kedua, perhatikanlah bahwa mereka berkata, “buatlah untuk kami
allah.” Kata Ibrani untuk allah ialah elohiym.Kata ini ditemukan lebih dari
2600 kali dalam Perjanjian Lama. Lebih dari 2250 kali, kata ini merujuk
pada Allah yang Mahakuasa. Misalnya, ia muncul 32 kali hanya dalam
pasal pertama kitab Kejadian. Ayat paling pertama dari Alkitab dibaca,
“Pada mulanya elohiym menciptakan langit dan bumi.”
Contoh lainnya adalah Ulangan 13:4: “TUHAN (Yahweh), Allahmu
(elohiym), harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus
berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepa-
da-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.” Anda dapat lihat nama yang
diberikan kepada Tuhan dalam Kitab Suci ini, “Yahweh,” dan kemudian
Dia dimaksudkan sebagai elohiym kita. Dia adalah Allah, sang otoritas
absolut dan sumber yang terutama.
Begitupun, dengan entengnya, lebih dari 250 kali dalam Perjanjian
204 MEMBUNUH KRYPTONITE
Kata ini merujuk pada nama diri Allah Israel, secara khusus nama
yang dengannya Dia menyingkapkan diri-Nya kepada Musa
(Keluaran 6:2, 3). Nama ilahi itu secara tradisional tidak dilafalkan,
utamanya sebagai tanda hormat karena kesakralannya. Hingga masa
Renaisans, itu dituliskan tanpa huruf vokal dalam teks Ibrani dari
Perjanjian Lama, diterjemahkan sebagai YHWH.
Kata ini, kecuali dalam referensi ini, tidak pernah digunakan untuk
menunjuk pada atau menamai suatu allah palsu di seluruh Alkitab. Tidak
ada kekeliruan tentang apa yang sedang terjadi. Nyaris tak masuk akal,
SATU YESUS TIRUAN 205
Harun dan bangsa itu memandang tepat pada patung anak lembu itu dan
menyebutnya Yahweh. Mereka tidak menyebut patung anak lembu ini
sebagai Baal, Dagon, Asyera, Ra, Neptis, atau nama dewa orang Mesir
lain manapun. Mereka tidak berkata, “Lihatlah Ra, yang membebaskan
kita keluar dari Mesir.”
Ingatlah bahwa mereka berkata, “Kita tidak tahu apa yang terjadi
dengan Musa.” Mereka tidak berkata, “Kita tidak tahu apa yang terjadi
dengan Allah.” Mereka tidak menyangkal keberadaan atau keterlibatan
Yahweh dalam kehidupan mereka. Mereka masih tetap mengakui itu
adalah Yehowah (atau Yahweh) yang menyelamatkan mereka, membe-
baskan mereka, menyembuhkan mereka, dan menyediakan kebutuhan
mereka. Hanya saja mereka telah mengubah gambaran-Nya yang sejati
menjadi gambar Yahweh yang dapat mereka atur yang akan memberikan
kepada mereka apa yang mereka inginkan.
Ini adalah satu contoh masa kini tentang seperti apa hal ini kelihatan-
nya: Lisa dan saya sangat sering bepergian dan kami memiliki satu tim
yang sangat hebat dalam pelayanan kami, Messenger International. Jadi apa
yang akan saya tuliskan ini adalah hipotesis secara ketat, karena anggo-
ta-anggota tim kami tidak akan pernah melakukan ini. Sebagai pemim-
pin, ada beberapa prinsip operasional dan kultural yang Lisa dan saya
secara konsisten tekankan, karena mereka penting bagi kami. Beberapa
di antaranya ialah: Kami menuntut tim kami memberikan sembilan jam
produktif dalam waktu delapan jam. Kami menginginkan satu lingkun-
gan kerja yang menyenangkan, melakukan segala sesuatu dengan sangat
baik, mengasihi dan melayani setiap orang, rekan kerja, atau pemimpin
yang berhubungan dengan kita, memenuhi kuota tertentu harian dan
mingguan, dan daftar ini berlanjut. Kepala Pegawai Operasi (KPO) kami,
yang secara fiksional saya beri nama Tim, bertanggung jawab memas-
tikan standar-standar operasional dan kultural yang kami minta untuk
dipelihara.
Mari berasumsi Lisa dan saya sedang bepergian, namun bukan hanya
206 MEMBUNUH KRYPTONITE
kami berdua, namun KPO kami juga sedang pergi. Orang berikutnya
yang bertanggung jawab adalah Kepala Pegawai Finansial (KPF), Jordan
(juga nama fiksi). Begitu Tim pergi, sesaat kemudian Jordan berkata
kepada tim, “Hai anggota tim, John dan Lisa ingin kita punya satu atmos-
fir yang menyenangkan. Mari menyewa seorang DJ dan membuat satu
lantai dansa dengan banyak asap dan lampu-lampu, dan mari berpesta
hingga beberapa hari ke depan.”
Selama waktu pesta itu berlangsung, tim itu “mengaku” bahwa mereka
sedang melakukan tepat seperti yang kami minta untuk mereka lakukan.
Mereka berulang kali mengakui kami dengan berkata, “Inilah keing-
inan John dan Lisa; mereka menginginkan kita memiliki satu lingkungan
yang menyenangkan.” Kemudian salah satu dari anggota tim itu berte-
riak, “Hei, saya sedang menelepon John. Saya sedang memberitahunya
tentang pesta kita; ia sangat senang dengan kita.” Tentu saja itu adalah
suatu dusta, karena jika saya memang sedang bertelepon dan tahu apa
yang sedang terjadi, saya akan sangat marah kepada tim saya.
Sekarang katakanlah bahwa KPO kami kembali ke kantor sebelum
Lisa atau saya kembali. Ia juga akan sangat marah. Ia akan mematikan
musik, memulangkan lampu-lampu dan mesin asap, dan memarahi tim
kami. “Ini bukanlah yang John dan Lisa inginkan,” katanya. “Kalian telah
salah memahaminya!” Kemudian ia akan memecat para pemimpin utama
yang telah menciptakan budaya palsu tersebut.
Sekarang lihatlah perilaku bangsa Israel setelah mereka menciptakan
“Yahweh” yang bisa dikendalikan ini:
Ini adalah hari raya bagi Yahweh. Para pemimpin dan bangsa itu
SATU YESUS TIRUAN 207
Ambil Tindakan
Adalah mudah di dunia Barat untuk mengatakan Anda percaya
kepada Yesus. Begitupun, banyak orang Baratlelah terhadap keKristenan
karena terdapat hanya sedikit perbedaan antara orang-orang Kristen
dengan dunia ini. Orang-orang Kristen memproklamirkan nama Yesus
dan kemudian mereka katakan mereka menghormati Allah sementara
mereka menjalani satu kehidupan penuh dosa yang jelas-jelas tidak Dia
perkenankan. Seperti yang dinyatakan Musa ketika ia memanggil Israel
untuk mengadakan perhitungan, “Siapa yang memihak kepada TUHAN
SATU YESUS TIRUAN 209
TEMPAT
PERMULAAN
Terbukti bahwa ketika Musa turun dari gunung Allah, bangsa Israel telah
sepenuhnya masuk ke dalam penyembahan berhala yang ekstrem, meski-
pun mereka masih mengakui bahwa Yahweh-lah yang menyelamatkan
dan membebaskan mereka dari Mesir. Seperti telah kita bahas, penyem-
bahan berhala berakar dalam ketidaktaatan pada apa yang jelas-jelas telah
dinyatakan Allah kepada kita. Jika kita mengaku Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juru Selamat kita, tetapi jelas-jelas tidak menaati otoritas-Nya,
itu menjadi bentuk penyembahan berhala yang paling menipu.
Mari kembali kepada contoh hipotesis tentang tim kami di Messenger
International. Begitu KPO kami, Tim, kembali ke kantor kami dan meli-
hat pesta pora yang tak terkendali itu, ia akan sangat marah kepada KPF
kami, Jordan. Namun, Jordan dapat berkata dengan mudahnya kepada
Tim, “Tetapi kami sedang melakukan tepat seperti apa yang diperintah-
kan John dan Lisa kepada kami! Kami menciptakan satu lingkungan yang
menyenangkan!”
Bagaimana Tim akan menanggapi? “Ya, John dan Lisa benar-benar
menginginkan satu lingkungan yang menyenangkan, tetapi bagaimana
dengan semua petunjuk lain yang mereka berikan kepada kami — kerja
212 MEMBUNUH KRYPTONITE
senilai sembilan jam dari delapan jam kerja sehari, siapapun bisa meng-
hubungi kami, kuota pertemuan harian, dan yang lainnya? Kau telah
terasing sendiri dan berfokus pada satu aspek dari apa yang mereka minta
dan mengabaikan semua instruksi mereka lainnya.”
Apakah kita telah melakukan hal seperti ini di gereja modern? Saya
percaya bahwa kita telah menemukan perintah-perintah tertentu dalam
Perjanjian Baru yang menarik bagi kita. Kita telah memproklamirkan
bahwa kita diselamatkan oleh anugerah melalui iman, dan kita tidak
dapat mengusahakan anugerah ini karena itu adalah rahmat Allah. Kita
telah menekankan untuk saling mengasihi, menikmati hidup, saling
melayani, menyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan baru, menja-
di relevan, menjalankan kepemimpinan yang baik, dan menciptakan satu
komunitas yang sehat. Kita memproklamirkan semua ini dengan gairah
yang kuat.Ini semua adalah praktek-praktek yang baik dan semuanya
didukung oleh Perjanjian Baru.
Namun, apakah kita sedang mengabaikan pentingnya kelemahlem-
butan, kekudusan, kesucian seksual dan menjauhkan diri dari dosa,
seperti pornografi?
Apakah kita telah memperingatkan mereka yang kita kasihi untuk
menjauh dari homoseksualitas, perzinaan, kemabukan, lelucon kasar,
pembicaraan omong kosong, tidak mengampuni, kepahitan, gosip, dan
banyak perintah, petunjuk dan peringatan penting lainnya yang terdapat
dalam Perjanjian Baru?
Dapatkah kita semata-mata berfokus pada aspek-aspek perkataan
Yesus yang tidak bertabrakan dengan standar dan ketidakwajaran yang
ditetapkan oleh masyarakat kita?
Dapatkah kita menciptakan satu Yesus yang tidak menentang cara-
cara tidak saleh yang dimiliki kebudayaan kita?
Dapatkah kita menghindari membahas apa yang Dia benci, dan hanya
memberitakan firman-Nya yang dianggap terpuji oleh lingkungan kita?
Dapatkah kita memperluas jalan dan pintu gerbang yang menuntun
TEMPAT PERMULAAN 213
pada kehidupan?
Dapatkah kita percaya bahwa jika seseorang hanya melafalkan bebe-
rapa kata-kata magis, mereka secara otomatis diselamatkan?
Apakah kita telah menciptakan satu Yesus tiruan, yang berbeda dari
Dia yang telah dinyatakan oleh seluruh ajaran Kitab Suci? Kembali ke
jemaat Korintus, yang telah terpapar oleh kryptonite rohani, Paulus
akhirnya menulis:
“Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih,
tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa. Sebab aku tidak
lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.” (Kisah Para
Rasul 20:26-27)
Inilah penipuan yang tragis. Karena Yesus tiruan yang telah berkem-
bang dari pelayanan filosofi Barat kami, Juru Selamat yang otentik akan
semakin sulit ditemukan oleh orang-orang yang terhilang. Kita harus
bertanya, “Apakah ini Yesus yang sesungguhnya? Apakah ini kasih
Allah? Apakah kasih yang murni semata-mata didefinisikan hanya oleh
kebaikan, kesabaran, dan memberi kepada orang lain?” Semua sifat ini
adalah benar dan juga populer dalam masyarakat kita. Namun, dapat-
kah kita begitu saja mengabaikan bagaimana kasih secara pasti diartikan
dalam Kitab Suci: “Inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti
perintah-perintah-Nya” (1 Yohanes 5:3)?
Apakah kita telah menyetujui hanya sebagian dari ajaran Perjanjian
Baru untuk menemukan definisi kita akan kasih?
Perlunya Bertobat
Apakah Injil yang menyimpang ini adalah suatu akibat dari tidak adanya
pertobatan? Apakah sang pelayan-pengarang perempuan, sang pende-
ta, dan banyak orang pernah diberi tahu untuk menjauh dari dosa demi
mengikut Yesus? Atau apakah mereka hanya diminta mendoakan apa
yang telah menjadi doa standar orang Kristen: “Yesus, masuklah ke dalam
hidupku dan jadikan aku seorang Kristen”?
Dengarlah kata-kata Paulus:
Saya terlonjak dari tempat duduk saya dan berteriak, “Wow, itu
benar!” Yesus tidak mengatakan, “Sebab semua nabi dan kitab Taurat
bernubuat hingga tampilnya Aku (Yesus Kristus).” Tidak, karena pesan
lengkap Yohanes tentang pertobatan adalah tempat permulaan Injil
Perjanjian Baru. Anda belum memasuki suatu hubungan dengan Yesus
kecuali Anda sepenuhnya bertobat dari pola dosa yang disengaja.
Pertobatan adalah pintu depannya!
Ingatlah cerita kita tentang Justin dan Angela dan gagasannya yang
aneh tentang pernikahan. Angela tidak pernah meninggalkan pacar-pa-
car lamanya. Ia mencintai Justin secara mendalam, dan ia berencana
menghabiskan sebagian besar waktunya dengannya. Namun, ia tidak
pernah diberi tahu bahwa untuk memasuki suatu perjanjian pernikahan
dengan Justin, diperlukan memutuskan ikatan-ikatan — secara mental,
secara emosional dan secara fisik — dengan semua pacar lamanya.
Keputusan ini akan menjadi tempat permulaan atau awal dari kemam-
puannya memasuki suatu perjanjian dengan Justin.
Ia terkejut karena Justin marah mengenai rencananya untuk keluar
dengan Tony. Mengapa ia begitu marah? Pikirnya tak habis menger-
ti, Apakahia cemburu? Ya, ia sangat cemburu, dan memang seharusnya
ia cemburu. Allah cemburu untuk kita, dan memang benar bahwa Dia
cemburu. Kita telah masuk ke dalam perjanjian dengan Dia — bagaima-
na bisa kita membawa kekasih lain ke dalamnya?
Apakah ini kebetulan bahwa kata-kata Yohanes dalam Kitab Suci
adalah, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Matius 3:2)?
Apakah Yohanes satu-satunya yang mengatakan ini? Apakah pesan-
nya adalah satu-satunya yang berbicara tentang hal ini, dan tidak disam-
paikan oleh utusan-utusan lain Perjanjian Baru? Tidak! Perintah Yesus
yang pertama ialah:
TEMPAT PERMULAAN 219
Tuhan dan Raja kita tahu pertobatan merupakan langkah yang perlu
dan sangat penting untuk memiliki satu hubungan yang awet dengan
Allah. Ajaibnya, inilah kriteria yang Dia gunakan untuk menentukan
apakah orang-orang adalah milik Allah atau tidak.
Lalu Yesus mulai mencela kota-kota di mana Dia telah melakukan
begitu banyak mukjizat-Nya, karena mereka tidak bertobat dari dosa-do-
sa mereka dan berpaling kepada Allah (lihat Matius 11:20).
Jika semua yang harus dilakukan seseorang untuk diselamatkan
adalah “berpaling kepada Allah,” maka tentunya semua itulah yang akan
dijelaskan oleh Yesus. Namun, sama seperti Angela harus meninggalkan
pacar-pacar lamanya supaya memberi dirinya sepenuhnya kepada Justin,
maka kita harus bertobat dari dosa-dosa kita untuk memberi diri kita
kepada Yesus.
Kita melihat pesan ini secara berulang, “Aku datang untuk memang-
gil… mereka yang tahu bahwa mereka orang berdosa dan harus bertobat”
(Lukas 5:32). Pikirkan kata “harus.” Pertobatan bukanlah bersifat pilihan.
Yesus juga membuat pernyataan ini kepada sekelompok orang: “Tetapi
jikalau kamu tidak bertobat dari dosa-dosamu dan berpaling kepada
Allah, kamu semua akan binasa atas cara demikian” (Lukas 13:3).
Inilah kebenarannya: Tidak ada perpalingan kepada Allah tanpa
pertobatan.
Mari lanjutkan untuk melihat bagaimana pandangan murid-murid
Yesus tentang membagikan Injil. Inilah yang mereka beritakan pada tugas
misi tunggal mereka yang pertama: “Lalu pergilah mereka memberitakan
kepada setiap orang yang mereka temui bahwa orang harus bertobat dari
dosa-dosa mereka dan berpaling kepada Allah” (Markus 6:12).
Pikirkanlah kata-kata ‘setiap orang yang mereka temui’. Karena
tidak ada keselamatan tanpa pertobatan, diperlukan bahwa Anda harus
memberitakannya kepada setiap orang! Bahkan orang kaya yang sedang
220 MEMBUNUH KRYPTONITE
“Jawab orang kaya itu: ‘Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang
yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan
bertobat dari dosa-dosa mereka dan berpaling kepada Allah.’”(Lukas
16:30)
Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari surga itu
tidak pernah aku tidak taat. Tetapi mula-mula aku memberitakan
kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh
tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka
semua harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu. (Kisah Para
Rasul 26:19-20)
ada tempat menaruh iman di dalam Tuhan Yesus Kristus kalau perta-
ma-tama tidak ada pertobatan dari ketidaktaatan yang disengaja kepada
Allah.
Jadi kita tidak dapat menjadi seorang percaya jika kita dengan sengaja
terus bertahan kepada pornografi.
Kita tidak dapat menjadi seorang percaya jika kita menolak berhenti
berhubungan seks dengan pacar pria atau pacar wanita kita.
Kita tidak dapat menjadi seorang Kristen jika kita menolak berpaling
menjauh dari homoseksualitas.
Kita tidak dapat menjadi seorang percaya jika kita menolak berhenti
menipu pajak kita.
Kita tidak dapat menjadi seorang pengikut Yesus jika kita berpaut
pada perbuatan tak wajar tentang gender.
Kita tidak dapat menjadi seorang Kristen jika kita menolak untuk
menjauh dari ketidaksediaan mengampuni. Dan daftar ini masih jauh
dari lengkap.
Jika kita bersikeras berpaut pada bagian-bagian terbatas dari apa
yang diperintahkan Perjanjian Baru, maka kita telah menciptakan satu
“Yesus tiruan.” Kita telah diperdaya dalam hati kita dan iman kita hanya-
lah khayalan. Dan kita diperingatkan, “Tetapi hendaklah kamu menjadi
pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demiki-
an kamu menipu diri sendiri” (Yakobus 1:22).
Bagaimana para pencari kebenaran mengetahui ini kecuali kalau kita
memberitakannya? Sebagai pemimpin, apakah kita hanya beranggapan
bahwa mereka akan memahaminya? Jika seruan kita kepada orang-orang
yang mencari Tuhan adalah, “Apakah engkau jauh dari Allah? Dia sedang
menantikanmu pulang kembali. Cukup ucapkan saja doa ini bersama
saya — apakah itu benar-benar mengasihi mereka?
Jika ini adalah pendekatan kita, kita sedang melakukan apa yang
dilakukan keluarga Angela atau orang-orang lain dalam mengajarinya
tentang pernikahan. Mereka abai untuk menginformasikannya bahwa
TEMPAT PERMULAAN 223
Ambil Tindakan
Perjanjian Baru menyajikan satu pesan yang jelas: Tidak ada keselamatan
tanpa pertobatan dari dosa. Anda tidak dapat menikah dengan Yesus
sementara masih menjalin hubungan dengan dunia ini. Anda harus mati
pada kehidupan lama Anda supaya dapat memulai kehidupan baru Anda
yang baru.
Jika Anda menghabiskan waktu Anda sebagai seorang komunika-
tor, Anda belajar dengan cepat bahwa Anda perlu membuat poin-poin
224 MEMBUNUH KRYPTONITE
PERTOBATAN
yang sejati adalah semata-mata mengubah intelek kita, maka Yesus harus-
nya mengatakan bahwa perilaku-perilaku ini berasal dari pikiran kita.
Kitab Suci mengatakan, “Sebab seperti yang dipikirkan orang di dalam
hatinya, demikianlah ia” (Amsal 23:7 NKJV). Cara kita memandang
kehidupan jauh di dalam hati kita menentukan tindakan atau respons
kita, dan inilah yang mendefinisikan kita.
Anda mungkin berpikir, Sayatidak ingin ditentukan oleh perilaku
saya. Saya setuju, itu bukanlah satu kebenaran yang menyenangkan, tetapi
kita tidak dapat mengabaikan kata-kata Yesus: “Kamu dapat mengena-
li mereka dari buahnya, yaitu, dengan cara mereka bertindak” (Matius
7:16). Yang benar ialah kita ditentukan oleh tindakan-tindakan kita,
bukan oleh maksud-maksud kita.
Pengetahuan ini sendiri menggambarkan kuasa Injil, karena ia berisi
kemampuan untuk mengubah pikiran-pikiran terdalam ini, dengan cara
demikian mengubah cara hidup kita. Untuk benar-benar dipengaruhi
oleh Injil bukanlah satu cara pemikiran yang baru atau suatu respons
yang dituntut secara emosional, melainkan satu perubahan persepsi dan
kepercayaan yang mendalam disertai dengan pembaharuan perilaku
yang murni.
Pertobatan terjadi ketika kita dibangunkan kepada kebenaran dan
sepenuhnya diyakinkan pada inti keberadaan kita bahwa filosofi atau
perilaku kita bertentangan dengan filosofi dan perilaku Pencipta kita.
Kesadaran yang sepenuh hati ini menghasilkan bukan hanya dalam
perubahan cara pandang, tetapi dalam keinginan-keinginan dan cara
hidup kita juga. Apa yang kita inginkan dan cintai yang bertentangan
dengan Allah, kita putuskan dengan tegas untuk mengubahnya dalam
bagian terdalam hati kita, menjauh dari hal-hal ini — bahkan membenci
mereka. Pertobatan adalah kerendahan hati yang sejati, dan kerendahan
hati membuka pintu untuk anugerah Allah yang tidak sepantasnya kita
terima, yang memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang saleh.
228 MEMBUNUH KRYPTONITE
Pertobatan juga berlaku baik untuk orang yang tidak percaya dan juga
orang yang percaya, tetapi dalam cara-cara yang agak berbeda. Mari
membahas orang yang tidak percaya lebih dulu.
Dalam bab sebelumnya, kita secara konsisten mendengar dari Yohanes
Pembaptis, Yesus, dan murid-murid-Nya, “Bertobatlah dari dosa-
dosamu dan berpalinglah kepada Allah.” Kedua perintah ini sebenarnya
terhubung secara erat dan tidak terpisah satu dengan yang lain. Dengan
kata lain, Anda tidak dapat memiliki yang satu tanpa yang lain, karena
mereka sama seperti sisi koin yang berbeda. Pertobatan yang Alkitabiah
adalah berpaling kepada Allah di dalam semua aspek. Seseorang yang
sungguh-sungguh datang kepada Kristus mendeklarasikan:
“Aku telah hidup seperti seorang yang menilai apa yang terbaik
bagiku, tetapi sekarang aku tahu bahwa aku benar-benar salah. Sejak
saat ini dan seterusnya, tak masalah apa pun yang Allah katakan
adalah yang terbaik, aku akan percayai dan merangkulnya dengan
segenap hati, pikiran dan tindakanku.”
Perbedaan Filosofis
Ini membawa kita kepada satu dari perbedaan filosofis yang sangat besar
dari pelayanan di zaman modern ini, secara khusus di Barat. Satu jumlah
pemimpin yang sangat besar telah mengadopsi pola pikir bahwa untuk
menjangkau yang terhilang, kita perlu memfokuskan khotbah-khotbah
kita pada bagian-bagian Injil yang tidak bersifat menyerang. Dengan kata
lain, tetaplah positif dan menahan diri untuk mengidentifikasi dosa-do-
sa yang menuntut pertobatan. Dengan satu pendekatan yang demikian,
baik disadari ataupun tidak, kita menjadi seperti seorang tenaga penjual-
an yang berusaha meyakinkan pembeli akankeuntungan barang tersebut,
namun abai menyebutkan sisi buruknya. Sedihnya, pola pikir ini telah
nyaris standar dalam metode menjangkau yang terhilang.
Ada dua keuntungan nyata dari filosofi pelayanan ini. Pertama, kita
menyingkirkan tiap kesempatan untuk habis-habisan menyerang orang-
orang. Legalisme tidak punya belas kasihan, yang mana ia lebih berfokus
kepada isi hukum tersebut karena keinginan sebagian orang untuk menja-
di benar, untuk mengendalikan perilaku, dan agar otoritasnya diakui.
Karena kerasnya, legalisme meninggalkan jiwa-jiwa yang terluka yang
sekarang tak lagi punya tempat untuk mencari Allah karena pribadi-prib-
adi atau lembaga yang mewakili Yesus telah mendera mereka. Legalisme
bisa menjadi penyebab lebih banyak orang berpaling menjauh dari satu
hubungan yang benar dengan Allahdibanding hal lain apa pun.
Yesus mengidentifikasi konsekuensi dari “pelayanan” yang legalis-
tik ini: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai
kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan
PERTOBATAN 231
Surga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merin-
tangi mereka yang berusaha untuk masuk” (Matius 23:13).
Jadi keinginan kita untuk menyingkirkan legalisme sudah benar,
namun kita tidak dapat melakukan hal ekstrem lain ke sisi yang satunya.
Haruskah kita menghindari pelayanan Perjanjian Baru sejati karena rasa
takut akan tergelincir kembali kepada sesuatu yang dulu telah menghan-
curkan orang-orang? Apakah kita mengelak mengkonfrontasi dosa dan
menyerukan pertobatan untuk menghindari setiap tanda legalisme yang
mungkin terjadi? Apakah kita membuang sang bayi bersamaan dengan
air mandinya yang kotor?
Kita harus membahas pertanyaan-pertanyaan ini, karena apa yang
sekarang telah menjadi norma dalam penginjilan tidak lagi sesuai dengan
Kitab Suci. Bagaimana mungkin kita menawarkan keselamatan tanpa
pertobatan jika Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa pertobatan
adalah keharusan? Dan apakah mereka yang sedang kita jangkau dengan
Injil yang sedemikian terbatas sungguh-sungguh selamat?
“Keuntungan” kedua dari mengelakkan pertobatan adalah bahwa
kita dapat memenangkan para petobat dengan lebih mudah dan dengan
demikian membangun satu pelayanan, gereja atau kelompok kecil yang
lebih besar. Tetapi apakah kita telah lupa bahwa jumlah mayoritaslah
yang mengikuti kesalahan Harun? Banyaknya atau sedikitnya pengikut
kita tidak menentukan apakah kita selaras dengan hati Allah. Kebenaran,
bukan angka-angka, merupakan faktor yang menentukan.
Apakah kita telah melupakan harga untuk mengikut Yesus? Apakah
kita telah menyepelekan perintah-Nya yang berulang-ulang untuk
meninggalkan dosa (menyangkal diri sendiri) dan memikul salib kita
(kerelaan sempurna untuk menaati Dia)?
Jika kita tidak mengkonfrontasi praktek dosa, orang yang meneri-
ma Yesus akan meneruskan hidup dengan standar-standar yang ditetap-
kan oleh masyarakat kita, alih-alih oleh firman Allah. Dalam masyarakat
kita, sangatlah normal untuk tinggal dan tidur bersama dengan kekasih
232 MEMBUNUH KRYPTONITE
Standar Surga
Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar
atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat
bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu
disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang
demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
(Efesus 5:5-6)
Dan lagi:
Apa yang baru saja kitabaca bukan hanya membahas seks di luar
perkawinan, tetapi tentu saja mencakup pornografi ataupun kenajisan
seksual lainnya. Jadi bagaimana mereka yang mencari kebenaran diha-
rapkan mengetahui ini jika kita menghindar untuk memberitakannya?
Apakah kita sungguh-sungguh mengasihi mereka yang sedang kita jang-
kau dengan menyembunyikan kebenaran ini?
Allah menjelaskan bahwa mereka yang mempraktekkan perzinaan,
homoseksualitas, pencurian, kemabukan (yang meliputi sakaw), dan
perilaku-perilaku lain yang saat ini secara sosial dapat diterima oleh
banyak orang tidak akan mewarisi kerajaan Allah.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang
cabul, penyembah berhala, orang berzina, banci, orang pemburit,
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (1 Korintus 6:9-10)
Ambil Tindakan
Kebanyakan gereja-gereja masa kini didirikan dengan memperoleh orang-
orang yang mengulangi “doa pendosa” — suatu pengucapan sederhana
yang mengakui pengorbanan Yesus bagi dosa-dosa kita dan mengundang
PERTOBATAN 237
Dia ke dalam hati kita. Bayangkanlah akan seperti apa gereja asal Anda
jika tim pemimpin mulai mengundang orang-orang untuk bertobat dari
dosa-dosa mereka dan berpaling kepada Allah. Menurut Anda, berapa
banyak yang akan tetap bertahan?
Ini bisa menjadi satu konsep yang menggelegar untuk dibayangkan,
khususnya bagi para pemimpin. Namun, bayangkanlah akan seperti apa
mereka yang tetap tinggal itu. Kebangkitan Besar Pertama dicatat pada
bagaimana para pengkhotbah kebangunan rohani bepergian ke gereja-ge-
reja untuk mengkhotbahkan pertobatan, dan bagaimana mereka yang
mendengarkan khotbah itu akan melekat pada kursi-kursi mereka dan
terjatuh dari bangku-bangku mereka, berteriak dan menangisi perto-
batan mereka, sambil memohon keselamatan kepada Allah. Mereka yang
bertobat inilah —bersama dengan beribu-ribu orang — yang mengubah
dunia. Seluruh kota berpaling dari dosa kepada Allah.
Mengkhotbahkan pertobatan mungkin mengosongkan gereja-gere-
ja atau lebih mungkin, itu bisa jadi membuatnya penuh. Mintalah Allah
untuk menunjukkan kepada Anda potensi dari pertobatan, dan kemudi-
an berdoalah agar Dia melepaskannya di dalam hidup Anda dan di dalam
gereja Anda.
21
TIGA RAJA
Suatu pembacaan ulang dari enam kitab dalam Perjanjian Lama merupa-
kan apa yang mengilhami penulisan buku ini.
Lebih dari 40 tahun terakhir, saya telah membaca dan mempelajari
kitab Samuel, Raja-Raja, dan Tawarikh dalam banyak kesempatan. Tetapi
baru-baru ini, saya berdoa secara metodik dan membaca kitab-kitab ini
seperti tidak pernah sebelumnya. Saya takjub ketika Allah membuka
mata saya pada sesuatu yang sebelumnya tidak saya perhatikan.
Yang berikutnya mungkin terlihat sedikit akademik, dan bahkan
membosankan, tetapi hanya menyampaikan kesimpulan dari apa yang
saya temukan akan mengurangi pengaruhnya jika saya tidak membagikan
sinopsis singkat dari raja-raja dari Perjanjian Lama. Ada suatu kebenaran
yang dahsyat yang tersingkap dengan meringkaskan kehidupan mereka
yang tidak terlihat sejelas itu jika keenam kitab itu dibaca dalam keselu-
ruhannya — karena semua alur cerita yang dijalin ke dalamnya.
Dalam pembacaan saya yang sebelumnya tentang kitab-kitab ini,
saya selalu beranggapan bahwa ada dua kategori dasar dari para raja —
mereka yang “melakukan apa yang benar di mata Tuhan” dan mereka
yang merupakan “para penyembah berhala.” Namun, kemudian saya
menyadari sebenarnya ada tiga kelompok raja-raja.
240 MEMBUNUH KRYPTONITE
Yang sebenarnya ialah bahwa tidak ada raja Israel yang benar-be-
nar melakukan apa yang benar di mata Tuhan, dengan Yehu sebagai
pengecualian, tetapi sedihnya bahkan iapun juga menyimpang di akhir
kehidupannya. Jadi marilah kita kembali ke Yehuda. Ada total sejum-
lah 20 raja yang memerintah atas Yehuda, selain Saul, Daud dan Salomo.
Raja-raja yang musyrik adalah Rehabeam, Abiam, Yoram, Ahazia, Atalya
(ratu), Ahas, Manasye, Amon, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
Di bawah kepemimpinan raja-raja ini, Yehuda menderita kesulitan-kesu-
litan yang unik dan serangan dari musuh-musuh mereka, yang sering tak
dapat diatasi dan membuat satu kerusakan besar bagi negeri itu.
Kemudian ada raja-raja yang melakukan apa yang benar. (Daud dan
Salomo melakukan apa yang benar, meskipun Salomo menyimpang pada
tahun-tahunnya yang kemudian). Setelah kerajaan terbagi dua, raja-ra-
janya adalah: Asa, Yosafat, Yoas, Amazia, Uzia, Yotam, Hizkia, dan Yosia.
Namun, daftar delapan raja ini dapat dipecah menjadi dua kategori lebih
lanjut. Yang pertama adalah mereka yang melakukan apa yang benar
di mata Tuhan dalam kehidupan pribadi mereka, namun mereka tidak
menegur dan meruntuhkan mezbah-mezbah penyembahan berhala di
antara orang-orang yang mereka pimpin.
Sebaliknya, dalam kelompok kedua adalah mereka yang tidak hanya
melakukan apa yang benar di mata Tuhan dalam kehidupan pribadi
mereka, tetapi juga meruntuhkan dan menghancurkan mezbah-mez-
bah penyembahan berhala di antara orang-orang yang mereka pimpin.
Keberhasilan bangsa itu di bawah raja-raja ini sangat berbeda dari mereka
yang tidak menentang mezbah-mezbah itu. Mari melihat masing-masing
dari mereka.
1. Daud. Tidak ada penyembahan berhala pada bangsa itu selama
pemerintahannya.Ia sangat bergairah mendorong bangsa itu
untuk melayani Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan
tubuh mereka. Ia tidak terkalahkan dalam peperangan, dan kera-
jaannya menjadi sangat kaya. Ia menempatkan putranya dengan
sangat baik untuk memulai pemerintahannya.
TIGA RAJA 241
Ambil Tindakan
Sangatlah biasa kehilangan gambaran besar ketika kita sedang mengama-
ti rincian-rinciannya sehingga ada satu ungkapan untuknya — kita kehi-
langan hutan karena pohon-pohon. Kita bisa melakukan ini bahkan
ketika kita sedang mempelajari firman Tuhan, secara khusus ketika kita
melihat sepanjang periode sejarah yang panjang. Namun, mengikuti jejak
tema-tema di sepanjang suatu garis waktu seperti bab ini benar-benar
menyatakan pola-pola yang jika tidak dilakukan demikian, tidak akan
kita lihat. Ia menunjukkan gambaran besarnya pada kita.
Gambaran besar sejarah Israel dan Yehuda ialah bahwa Allah
membuat para pemimpin jadi makmur ketika mereka berjalan melam-
paui kehidupan mereka sendiri yang benar, dengan mengambil tanggung
jawab yang benar bagi segala sesuatu yang telah Allah berikan atas otori-
tas mereka.
Anda mungkin bukan seorang raja atau ratu. Anda bahkan mungkin
bukan seorang manajer atau pengawas di tempat kerja. Tetapi Anda
benar-benar memiliki satu dunia yang atasnya Allah memberikan Anda
otoritas. Cara Anda mengambil tanggung jawab atas bidang tersebut,
dan bukan hanya pada kehidupan pribadi Anda, akan memiliki satu
250 MEMBUNUH KRYPTONITE
SUATU OPERASI
GANTI WAJAH
Sekali lagi, saya akan membahas para pemimpin Kristen dalam bab
ini. Namun, pesan ini hendaknya membuat kita semua waspada, karena
seorang percaya adalah “kepala dan bukan ekor” (Ulangan 28:13). Kita
semua dipanggil menjadi duta-duta Kerajaan-Nya, suatu posisi kepemi-
mpinan yang penting.
Dalam terang Kitab Suci, apakah kita memikirkan strategi pelayanan
kita zaman sekarang? Mengapa kita ragu-ragu menentang ‘bukit-bukit
pengorbanan’ dari dosa? Orang-orang dengan satu keinginan untuk
mengenal Allah mengandalkan kita untuk memberitakan kebenaran.
Namun kita abai dalam membahas apa yang menjauhkan mereka dari
satu hubungan yang murni. Apakah kita sedang melindungi mereka?
Apakah kita telah memikirkan bahwa sebenarnya kita sedang melu-
kai para pencari kebenaran untuk jangka panjang dengan menghindari
kebenaran? Mengapa menipu mereka yang datang untuk mendengarkan
tentang hidup kekal?
Itu tidak berbeda dengan Angela, yang karena tidak diberi tahu sebe-
lumnya, mendapati dirinya dalam satu keadaan sulit yang genting dalam
perkawinannya. Mengapa kita menginginkan siapapun berpikir bahwa
mereka dapat membawa praktek-praktek dosa ke dalam satu hubungan
dengan Yesus? Itu mustahil. Jadi, apakah kita menawarkan satu hubung-
an yang sebenarnya tidak ada? Apakah itu satu keselamatan yang palsu?
Mari melihat ini dari semua sisi. Kita akan pikirkan hasil yang didapat
para pencari kebenaran, para pemimpin yang menahan diri dengan tidak
membahas kryptonite, dan akhirnya hasilnya bagi komunitas gereja.
Akibat-akibat jangka panjangnya sangat menghancurkan bagi ketiganya.
Para Pencari
bergairah dalam pencarian untuk menaati Dia? Satu ujian kunci lakmus
adalah ini: Apakah mereka memperlakukan firman-Nya untuk “pergi dan
jangan berbuat dosa lagi” sebagai sesuatu yang bersifat pilihan atau keha-
rusan (lihat Yohanes 5:14)?
Para Komunikator
“Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat
manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku,
firman TUHAN. Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai
orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulat-
nya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya
akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup” (Yesaya 66:23-24).
SUATU OPERASI GANTI WAJAH 261
Kata-kata ini ada di Kitab Suci bukan untuk kita abaikan atau anggap
remeh. Allah meminta dengan sangat kepada kita agar tidak mendiam-
kan firman-Nya, tidak menganggap remeh panggilan-Nya pada perto-
batan dari perbuatan dosa. Ia sedang mengatakan ini demi kepentingan
para pemimpin, tapi juga demi kepentingan para pencari kebenaran. Dia
262 MEMBUNUH KRYPTONITE
mengasihi kita, tetapi Dia adalah satu Allah yang kudus dan Dia tidak
dapat mempunyai natur dosa dalam kehadiran-Nya. Dia telah membuat
satu jalan keluar; Dia telah membayar satu harga yang mahal demi kebe-
basan kita dan memberdayakan kita untuk berjalan bebas dari dosa.
Bagaimana kita akan luput dari penghukuman jika kita mengabaikan
pengajaran atau menerima satu keselamatan yang sedemikian besar?
Apakah sungguh layak meninggalkan satu argumen penginjilan yang
jelas-jelas diserukan oleh Perjanjian Baru? Kata-kata penyimpul dalam
kitab terakhir Perjanjian Baru tertulis, “Dan jikalau seorang mengurang-
kan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini (Wahyu 22:19). Bagaimana bisa
kita mengabaikan peringatan ini? Bagaimana bisa kita tidak membagikan
langkah pertama kepada keselamatan yang sejati, pertobatan dari dosa,
kepada orang-orang yang mencari kebenaran dari kita?
Apakah kita mengira kita lebih tahu dari Allah? Apakah kita pikir
bahwa adalah lebih penting memperoleh seorang pencari kebenaran
untuk kembali ke gereja dan mungkin di masa depan diyakinkan untuk
menjauhi dosa? Namun realitanya adalah, jika orang ini yang telah diberi
tahu bahwa mereka diselamatkan karena mereka telah memanjatkan doa
itu dan telah disambut ke dalam “keluarga”, mengapa kemudian mereka
harus merasakan pentingnya pertobatan? Mereka telah berada “di dalam”
dan “diliputi oleh anugerah.”
Charles G. Finney adalah seorang penginjil besar. Pelayanannya
sangat berkuasa sehingga pada satu kesempatan seluruh kota atau,
dalam satu peristiwa, kota Rochester, New York, berhenti dari bisnis
sehari-hari karena dampak penuh kuasa dari pertemuan-pertemuannya.
Ada waktu-waktu ia mengkhotbahkan pertobatan dari dosa dan pent-
ingnya keselamatan kepada pendengarnya malam demi malam hingga
para pencari kebenaran berada di tepi tempat duduk mereka. Ia masih
belum berdoa bersama para pencari kebenaran ini untuk diselamatkan.
SUATU OPERASI GANTI WAJAH 263
Komunitas
Ambil Tindakan
Tidak ada peran dalam Tubuh Kristus di mana Anda dapat menyembu-
nyikan dampak-dampak dari dosa. Itu bukan hanya membahayakan para
pemimpin, tetapi dapat menyebar bahkan dari satu orang yang menyam-
but dosa ke dalam kehidupan mereka. Bungkamnya kita ketika berha-
dapan dengan dosa dapat mengirim orang-orang pada kehancuran,
menyisakan kita bertanggung jawab untuk kematian mereka.
Bacalah kalimat terakhir sekali lagi, tetapi jadikanlah itu bersi-
fat pribadi — bungkamnya saya ketika berhadapan dengan dosa dapat
mengirim orang-orang pada kehancuran, menyisakan saya bertanggung
jawab untuk kematian mereka. Ucapkanlah ini kuat-kuat beberapa kali
untuk membenamkannya dalam hati Anda. Biarkanlah bobot kebenaran
ini berdiam di hati dan pikiran Anda.
Allah akan meminta pertanggungjawaban dari Anda atas perka-
ra ini. Kita tidak dapat mengabaikan dosa. Kira-kira bagaimana hal ini
akan terlihat dalam kehidupan Anda? Bagaimana ini mengubah perkaw-
inan Anda atau cara Anda mengasuh anak? Bagaimana itu akan mengu-
bah cara Anda berbicara kepada orang-orang di gereja Anda? Mintalah
jawaban-jawaban dari Allah untuk pertanyaan-pertanyaan ini hingga
SUATU OPERASI GANTI WAJAH 265
TOLERANSI
Mari kembali pada kata-kata yang diucapkan langsung oleh Raja kita
yang telah bangkit.
Dalam kitab terakhir dalam Alkitab, Yesus memberikan tujuh pesan
kepada tujuh gereja di Asia. Jika firman-Nya hanya dimaksudkan untuk
ketujuh gereja historis ini, seharusnya ini tidak terdapat di dalam Kitab
Suci. Fakta bahwa pesan tersebut dimasukkan dalam Alkitab berarti
mereka memiliki aplikasi profetis. Dengan kata lain, itu berlaku bagi kita
saat ini, sama seperti ketika pertama kali diucapkan.
Firman Allah itu hidup; karenanya, kita akan melihat pada pernyata-
an-pernyataan Yesus karena ditujukan kepada kita semua di zaman seka-
rang. Jadi jika kondisinya sesuai, mari menerapkannya — baik itu karena
dikuatkan oleh pujian-Nya ataupun dihajar dengan teguran-Nya yang
penuh kasih.
Siapa Izebel?
Gereja historis yang akan kita soroti adalah Tiatira. Yesus memulai
dengan menunjuk pada diri-Nya sendiri sebagai “Anak Allah, yang mata-
Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga” (Wahyu 2:18).
Kita dapat menafsirkan pernyataan ini sebagai mata-Nya seperti sinar
268 MEMBUNUH KRYPTONITE
laser yang melihat tepat pada jantung persoalan, dan kaki-Nya adalah
seperti tembaga murni, yang melukiskan kekuatan-Nya yang dahsyat.
Dengan penuh kegirangan, Dia memulainya dengan memuji kita,
“Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik
pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu
yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama” (Wahyu 2:19). Ini
sangat jelas: Ia tidak sedang membicarakan satu gereja yang mati, melain-
kan satu gereja yang hidup dan sedang bertumbuh.
Dia mulai dengan mengakui dan memuji kasih kita. Dalam matinya
satu gereja atau pelayanan, biasanya kasihlah yang pertama-tama menyu-
sut atau menjadi dingin, baik kepada Allah maupun kepada manusia.
Dari keadaan tragis ini, buah-buah kebenaran kita pada akhirnya akan
mati juga.
Tidaklah mengejutkan, inilah fokus teguran Tuhan kepada gereja
pertama di Efesus — mereka telah meninggalkan kasih mula-mula
mereka. Tetapi tidak dengan Tiatira. Yesus memuji kasih gereja ini. Ia
mengidentifikasi satu komunitas orang-orang percaya yang perduli satu
sama lain, dan ini sangatlah penting di mata Allah. Secara pribadi saya
yakin inilah alasan mengapa Yesus memuji kasih kita sebelum membahas
hal lainnya, bahkan sebelum iman, pelayanan, atau kesabaran kita.
Realitas lain yang menakjubkan ialah bahwa gereja ini sedang
bertumbuh di dalam kasih, iman, pelayanan, dan kesabaran. Luar
biasa! “Merawat” bukanlah kata yang mengidentifikasi tubuh orang-
orang percaya ini; mereka secara konsisten berkembang dalam bidang-
bidang yang penting. Parafrase The Message menyatakan ini dengan
indah: “Aku melihat segala sesuatu yang sedang engkau lakukan bagi-
Ku. Mengesankan! Kasih dan iman, pelayanan dan ketekunan. Ya, sangat
mengesankan! Kau semakin baik dalam hal itu setiap hari.” Pemimpin
atau anggota dari suatu gereja manapun akan bersukacita mendengar
kata-kata ini diucapkan oleh Tuhan sendiri.
Tetapi tiba-tiba pujian-Nya berubah menjadi teguran:
TOLERANSI 269
Ada begitu banyak yang perlu dipahami dalam perkataan ini. Pertama
sekali, mari perhatikan nama Izebel. Apakah ini nama sebenarnya dari
seorang perempuan historis? Kebanyakan penafsir setuju itu bukan yang
sebenarnya. The New American Commentary: Revelation mengatakan,
“Tidak ada peristiwa tentang nama Izebel dalam literatur Yunani-Roma
pada masa itu… bahwa setiap orang Yahudi yang menamai seorang putri
dengan Izebel tidak ada bedanya dengan orang-orang Kristen menamai
seorang anak dengan Yudas atau bagi orang Yahudi menamai seorang
anak dengan Yesus di era-era yang kemudian hingga abad pertama.”
Para penerjemah New Living Translation nampaknya setuju dengan alur
pemikiran ini karena kata-kata Yesus diterjemahkan dengan “Izebel itu.”
Menyebutkan nama itu dengan cara demikian sama dengan ketika
Anda mungkin merujuk pada seseorang yang lucu secara konsisten
sebagai “komedian itu.” Ini bukanlah nama mereka, melainkan satu peng-
gambaran dari pola perilaku mereka yang biasa.
Jadi amanlah untuk mengatakan bahwa kita sedang berhubungan
dengan seorang perempuan historis berpengaruh yang diberi cap sebagai
seorang “Izebel,” tetapi itu bukanlah namanya yang sebenarnya. Ia memi-
liki satu pengaruh yang kuat dan pada akhirnya satu kelompok pemim-
pin secara kolektif menyebarkan pesannya secara terus-menerus. Di
dunia sekarang, itu bisa saja seorang laki-laki, perempuan, atau mungkin
satu kelompok pemimpin yang menyebarluaskan merek pengajaran
yang sama. apa punitu, yang penting adalah filosofi pelayanan ini sedang
mempengaruhi seluruh gereja.
Mengapa Tuhan memberinya cap ini? Hasilnya kemungkinan besar
serupa dengan tindakan Izebel, isteri Raja Ahab dari Israel kuno, seperti
270 MEMBUNUH KRYPTONITE
Berapa lama lagi kamu akan mendua hati?Jika ALLAH adalah Allah
yang sebenarnya, ikutilah Dia; jika dia adalah Baal [perbuatan dosa],
ikutilah dia. Pikirkanlah!” (1 Raja-Raja 18:21 MSG)
Ada sesuatu yang lebih lagi untuk mengikut Allah daripada iman
yang diam. Kita harus menyampaikan firman-Nya; kita dipanggil untuk
menjadi duta-dutanya. Bagaimana ini dikerjakan? Paulus membuatnya
jelas,
Kini kita harus bertanya, di gereja Tiatira, apakah Yesus sedang menga-
cu kepada anggota-angggota yang secara fisik terlibat dalam amorali-
tas seksual dan makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala?
Mungkin saja, tetapi saya akan menjauhi penafsiran ini, karena makan
makanan yang dipersembahkan kepada berhala tidaklah dihakimi oleh
Paulus ketika ia menulis surat kepada dua gereja (lihat Roma 14 dan 1
Korintus 10). Mengapa Yesus akan menyebut sesuatu sebagai kejahatan
padahal Paulus di bawah ilham Roh Kudus menyetujuinya? Seorang ahli
tafsir yang terkenal baik mengatakan, “Mengenai godaan orang-orang
ke dalam amoralitas seksual, tidak sedikit penafsir menyarankan bahwa
hubungan seksual yang sebenarnya tidak mungkin, karena pastinya ini
tidak akan dapat diterima di dalam gereja. Agaknya, rujukannya adalah
ketidaksetiaan secara rohani dan/atau secara doktrin” (The New American
Commentary: Revelation).
Apapun persoalannya, tidak ada dari fakta-fakta ini yang menjadi
fokus teguran Yesus. Perbuatan, atau malahan kepasifan, yang dibahas
oleh Yesus adalah persoalan yang perlu kita perhatikan, dan itu adalah
toleransi. Dia berkata, “Engkau membiarkan.” Kata Yunaninya adalah
272 MEMBUNUH KRYPTONITE
Dilema Serupa
Hamba Allah ini dengan penuh hasrat ingin menulis kepada orang-
orang yang dikasihinya tentang keuntungan, berkat, dan janji-janji hidup
kita di dalam Kristus. Ia ingin tetap ada dalam dunia yang menyemanga-
ti dan membesarkan hati, seperti yang paling diinginkan banyak orang.
Saya dapat menceritakan kesulitannya. Satu dari peperangan
emosional besar yang sering saya hadapi ketika menulis atau mengajar
ialah keinginan untuk tetap hanya pada sisi “membesarkan hati”. Saya
suka menyemangati — siapa yang tidak? Namun, ada satu dorongan Roh
Kudus yang menarik kita untuk membahas apa yang sedang berusaha
membinasakan anak-anak Allah yang berharga.
Karena itu, kasih Yudas yang murni memaksanya menuliskan kata-ka-
ta perlindungan tentang peringatan. Apa yang terjadi? Ini sedikit berbeda
dengan yang terjadi di Tiatira. Para pelaku kejahatan yang fasik ini, yang
menyamar sebagai para pendeta, pemimpin, atau orang-orang percaya,
maupun guru atau, kemungkinan besar, mencontohkan gaya hidup
mereka pada apa yang ia perkenalkan sebagai suatu “anugerah yang permi-
sif,” alih-alih “anugerah otentik yang memberdayakan.” Dengan kata lain,
yang diajarkan anugerah permisif tidak menjaga kita atau tidak memam-
pukan kita untuk menjauh dari kryptonite, tetapi memperbolehkan kita
hidup dengan sedikit atau hingga tanpa ada batas-batas kesalehan. Ini
274 MEMBUNUH KRYPTONITE
membuka jalan bagi masyarakat untuk mendikte gaya hidup kita karena
anugerah telah direduksi menjadi semata-mata satu selimut penutup dan
bukannya satu kekuatan yang memberdayakan. Jadi, intinya, orang-orang
percaya yang rentan bebas mengikuti keinginan-keinginan natur mereka
yang telah berdosa, sebagaimana dicontohkan oleh budaya masyarakat,
dengan demikian menjadikan mereka mudah terkena pada kryptonite.
Ini bukanlah tujuan dari anugerah Allah.
Yudas tidak merasa puas dengan mentolerir ragi yang sedang beker-
ja merasuk ke dalam jemaat-jemaat. Ia adalah seorang bapa yang sejati
dan sedang melindungi anak-anaknya dari satu gaya hidup menyele-
weng yang menarik mereka menjauh dari kehidupan Allah. Yesus tidak
akan menegurnya, sebagaimana Dia lakukan terhadap para pemimpin di
Tiatira; sebaliknya, Dia akan memuji Yudas.
Paulus, bapa lain yang peduli, tidak akan tetap bungkam ketika terja-
di perpecahan, perselisihan, amoralitas, perkara-perkara hukum, kesera-
kahan, dan berbagai perbuatan fasik lainnya di antara orang-orang yang
ada di dalam gereja. Ia terlalu mengasihi mereka untuk menghindari
tindakan yang menentang ragi yang akan menyebar dengan cepat ke
seluruh tubuh. Yakobus dan Petrus tidak berbeda.
Jika Anda membaca pesan-pesan dari bapa-bapa gereja mula-mula,
mereka mengikuti teladan itu dengan menggunakan satu senjata, yaitu
firman Allah yang tertulis dan diberitakan, untuk menghadapi perbuatan
dosa di antara umat Allah. Mereka bersuara dan membuang gagasan-ga-
gasan dan pembenaran-pembenaran yang dibentuk oleh budaya yang
bertentangan dengan pengajaran yang sehat. Para pembela Izebel tidak
menakutkan bagi para pemimpin ini ketika mereka merubuhkan berha-
la-berhala budaya!
TOLERANSI 275
Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang
kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang
hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebina-
saan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib
mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara dunia-
wi. Karena kewargaan kita adalah di dalam surga, dan dari situ juga
kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat. (Filipi
3:18-20)
Bacalah ayat yang pertama itu dengan teliti; pertama ada “banyak
orang.” Kedua, bukan kata-kata mereka yang menunjukkan bahwa
mereka adalah musuh, sebab mereka secara verbal mengakui Yesus.
“Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka,
mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sang-
gup berbuat sesuatu yang baik” (Titus 1:16). Mereka menyamar dengan
tampilan-tampilan yang saleh, tetapi menunjukkan bahwa mereka adalah
TOLERANSI 277
Mempertentangkan Hasilnya
Apa yang menjadi kata-kata penyimpul Yesus untuk gereja kita? Itu bukan
untuk meredupkan hati kita. Dia dengan jelas mengatakan bahwa mereka
yang menerima pengajaran palsu akan “sangat menderita” kecuali kalau
mereka bertobat. Ini akan menjadi satu tanda, dan semua gereja akan
tahu bahwa Dia menyelidiki pikiran dan niat hati kita dan akan memberi
kita apa pun yang layak kita dapatkan (lihat Wahyu 2:22-23).
Tetapi inilah kabar baiknya: Dia berkata kepada mereka yang tidak
menerima kryptonite — mereka yang berpegang teguh pada Roh-Nya
dan firman-Nya — mereka akan diberikan kuasa atau bangsa-bangsa…
kuasa yang sama yang diberikan kepada Yesus oleh Bapa kita.
Hasilnya sangat bertolakbelakang: yang satu adalah konsekuen-
si-konsekuensi yang telah dinubuatkan dan yang lainnya adalah upah
yang tidak dapat terukur. Bisakah kita berusaha untuk tidak menaruh
278 MEMBUNUH KRYPTONITE
Ambil Tindakan
Izebel memaksa nabi-nabi Allah untuk bungkam, dan bahkan membunuh
banyak dari mereka. Hanya satu orang yang rela berbicara atas nama
Tuhan, namun lihatlah apa yang Allah lakukan kepadanya. Dia melin-
dunginya, menyediakan kebutuhannya, dan mendukungnya dengan
tanda-tanda dan keajaiban supernatural yang masih mengherankan kita
sampai hari ini.
Allah masih terus mencari orang-orang yang akan berdiri dan berbic-
ara demi kebenaran. Ini bukan hanya berusaha menjadi kritis. Kita adalah
para pemburu dosa. Tetapi pada saat yang sama, kita tidak dapat membi-
arkan diri kita diintimidasi untuk menjadi bungkam, dengan menguatir-
kan bahwa orang-orang akan memandang kita sebagai seorang yang
kolot, intoleran, atau banyak cap lainnya.
Langkah pertama ialah dengan memperhatikan peringatan ini dalam
kehidupan Anda sendiri. apa pun yang terjadi, merdekalah dari dosa-do-
sa yang ke dalamnya Anda telah menyerahkan diri Anda di masa lalu.
Begitu Anda bebas, bekerjalah untuk membebaskan orang-orang lain,
dengan giat memperingatkan mereka tentang bahaya dosa; Paulus menu-
lis, “siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan
kamu telah menjadi sempurna” (2 Korintus 10:6).
Jika Anda tidak menyukai konfrontasi, mintalah Allah memberi
Anda satu kasih bagi orang lain yang akan mendorong Anda menghada-
pi mereka. Jadikanlah ini target berikutnya yang akan Anda atasi. Lalu,
dengan anugerah Allah, Anda dapat menolong orang lain juga untuk
mengatasinya.
24
KASIH DAN
KEBENARAN
Sekarang tibalah kita pada aspek paling kritis dari menghilangkan kryp-
tonite — motif di balik mengapa membunuhnya. Kurangnya atau tidak
adanya kekuatan besar untuk menghancurkan kryptonite ini kemungk-
inan besarnya adalah tergantung cara kita menghadirkan Injil dan filo-
sofi pelayanan kita. Kekuatan yang sedang saya bicarakan tak lain adalah
kasih Allah. Paulus membuat satu pernyataan yang hebat bagi kita:
“Allah adalah kasih” (1 Yohanes 4:8). Dia bukan hanya memiliki kasih,
tetapi adalah hakekat dari kasih. Jadi bagaimana kita harus mendefi-
nisikan kasih ini?
Saya sedang berdoa baru-baru ini dan Tuhan berbicara ke hati saya:
“Nak, umat-Ku sedang berfokus tentang pengertian apa itu kasih, bukan-
nya masuk ke dalam defenisi intinya.”
Pemikiran ini muncul kemudian, kasih itu sabar, kasih itu murah
hati, kasih tidak sombong, kasih tidak kasar, kasih tidak menuntut cara-
nya sendiri, bersamaan dengan banyak deskripsi lain tentang kasih dalam
1 Korintus dan seluruh Alkitab. KemudianRoh Kudus menunjukkan
pada saya, jika kita sedang mengajari seorang anak kecil untuk membe-
dakan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, bagaimana kita
akan melakukannya? Jika kita hanya mengajarkan, “Seorang perempuan
memiliki dua kaki, dua mata, satu hidung, satu mulut, dua lengan, dua
tangan, dan dua kaki” — apakah itu akan menjadi suatu gambaran yang
akurat?
284 MEMBUNUH KRYPTONITE
Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perin-
tah-Nya. (2 Yohanes 6)
Jadi jika saya baik hati, sabar, lembut, tidak cemburu, tidak kasar,
tidak sombong, dan tidak menyebalkan — tetapi saya terus-menerus
KASIH DAN KEBENARAN 285
menipu isteri saya atau menipu pajak saya — saya tidak sedang berjalan
dalam kasih Allah.
Jika saya baik hati, sabar, lembut, tidak cemburu, tidak kasar, tidak
sombong, dan tidak menyebalkan, tetapi saya menyetujui dan membe-
narkan amoralitas seksual, seperti homoseksualitas, yang sekarang secara
meningkat disetujui dan dianjurkan bahkan oleh pemerintah di banyak
negara, maka saya tidak sedang berjalan dalam kasih Allah.
Faktanya, saya telah diperdaya dan berada di suatu tempat yang lebih
berbahaya dari pada seorang pria yang kasar, cemburu, sombong, dan
menyebalkan, karena ia mungkin tahu ia sedang jauh dari Allah. Saya,
secara keliru, mungkin berpikir saya ada dalam posisi yang benar terh-
adap Allah, karena seseorang telah menuntun saya dalam suatu “doa
pendosa,” tetapi saya tidak pernah bertobat dari perbuatan dosa saya.
Ringkasnya, saya tidak sedang memelihara perintah-perintah Yesus.
Pada titik ini, izinkan saya mengemukakan poin yang sangat penting
ini: Saya tidak memelihara perintah-perintah Allah supaya diselamatkan.
Sebaliknya, saya berjalan di dalamnya karena saya sudah diselamatkan
dan memiliki kasih-Nya berdiam di dalam saya. Menjadi taat adalah
bukti bahwa saya benar-benar telah menyerahkan hati dan hidup saya
kepada-Nya.
Sekali lagi, yang benar ialah, setiap bentuk kasih yang secara langsung
bertentangan dengan firman dan jalan-jalan Allah bukanlah kasih yang
bertahan selamanya. Itu hanya sementara. Itu akan menyebabkan orang-
orang merasa baikan, bahkan berkorban, dan akan menyediakan keter-
libatan dan penerimaan, tetapi itu tidak akan kekal. Itu tidak akan
memimpin pada kehidupan yang kekal. Suatu hari nanti ia akan jatuh
dari sebuah tebing curam ke dalam lubang lautan api yang kekal.
Lalu mengapa, apakah kasih yang terlihat begitu benar ini, hanya
sementara? Adam dan Hawa menilai buah pohon pengetahuan tentang
yang baik dan yang jahat itu adalah sesuatu yang baik dan mengira itu
akan menjadikan mereka bijaksana.
286 MEMBUNUH KRYPTONITE
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan
dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. (Kejadian 3:6)
Pikiran-pikiran awal Hawa kemungkinan besar beranjak menuruni
jalan ini, Mengapa satu Allah yang benar memberitahu kami untuk tidak
memakan sesuatu yang “baik” bagi kami? Ini tidak masuk akal. Ia memi-
lih merangkul yang “baik” dan “bijaksana” itu yang berada di luar ajaran
Allah. Kita ingin tahu “alasannya”, tetapi marilah kita terus melangkah
maju: Ada beberapa hal yang Allah inginkan untuk kita taati bahkan
ketika kita tidak mengerti alasan di belakangnya. Dapatkah kita percaya
bahwa Dia mengasihi kita saat Dia memberitahu kita untuk menjauh dari
sesuatu yang tampaknya baik bagi kita? Dapatkah karakter-Nya diper-
caya? Atau, apakah kita menjadi juri yang memberitahu Dia apa yang
baik bagi kita, tak berbeda dengan apa yang dilakukan pasangan itu di
Taman Eden?
Ada begitu banyak contoh yang dapat diberikan tentang rahasia-ra-
hasia Allah atau alasan-alasan di balik perintah-perintah Allah, tetapi
biarlah saya hanya beri satu contoh. Setelah hampir 40 tahun, saya belum
bertemu seseorang yang dapat memberi saya alasan di balik mengapa
Allah memberitahu seorang nabi, “Jangan makan roti atau minum apa
punsementara engkau ada di sana, dan jangan kembali ke Yehuda melalui
jalan yang sama ketika engkau datang” (1 Raja-Raja 13:9). Sang nabi tidak
mematuhi perintah yang sepertinya bodoh ini, tetapi pada akhirnya ia
kehilangan nyawanya karena ketidaktaatan.
Sejujurnya, kasih sejati kadang-kadang dapat terlihat bertolakbe-
lakang dengan apa yang rasanya seperti kasih. Mengapa Paulus akan
berkata kepada gereja Korintus, “Karena itu aku suka mengorbankan
milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat
mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?” (2 Korintus
12:15)? Agak sedikit masuk akal bahwa komunitas orang percaya ini
akan melihat Paulus seperti tidak mengasihi! Saya yakin jawaban yang
KASIH DAN KEBENARAN 287
Ambil Tindakan
Kita harus bersuara menentang dosa yang berusaha menyerbu gereja,
tetapi kita harus melakukannya dalam kasih atau peringatan-peringatan
kita tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan. Allah memperin-
gatkan kita terus-menerus di seluruh Alkitab, namun kasih-Nya yang
sungguh-sungguh memanggil-Nya bahkan untuk berbuat lebih banyak
— mengutus Anak-Nya untuk membayar harga untuk semua dosa yang
diperingatkan-Nya untuk tidak kita lakukan.
Inilah kasih yang harus kita miliki ketika kita memperingatkan orang-
orang terhadap dosa. Dan hanya ada satu sumber kasih — Allah. Allah
adalah kasih. Jika kita ingin bertumbuh dalam kasih, kita harus bertum-
buh dalam persekutuan kita dengan Allah.
Sangat penting melampaui kata-kata bagi kita untuk menghabiskan
waktu yang teratur dengan Allah, meminta dan mencari Dia untuk
memenuhi kita dengan lebih banyak kasih-Nya. Ketika kita dipenuhi
dengan kasih, ia akan menyingkirkan ketakutan kita untuk mengkon-
frontasi. Itu akan mendorong kita bertindak atas nama mereka di seki-
tar kita, bukan hanya melalui alasan-alasan kemanusiaan, tetapi untuk
memperingatkan ketika diperlukan. Kasih Allah akan membebaskan
kita dan memampukan kita membawa kemerdekaan pada orang lain.
Sisihkanlah waktu hari ini untuk berdoa dengan sungguh-sungguh —
jangan mudah menyerah — agar Allah kiranya memenuhi Anda dengan
kasih-Nya.
25
MEMBUNUH
KRYPTONITE
Yesus menyucikan Anda seperti jika Anda tidak pernah berdosa. Jangan
hukum diri Anda, seolah-olah ini ini merampas kuasa darah Yesus dan
kembali menempatkan kebenaran pada perbuatan Anda sendiri. Anda
tidak akan pernah diselamatkan atau diampuni dengan melakukan ini.
Pengampunan adalah pemberian kemurahan Allah.
Skenario ketiga inilah yang hendak saya bahas dalam bab ini. Saya
ingin membagikan kisah saya tentang bagaimana firman Allah membe-
baskan saya.
tegas sebagaimana yang akan dilakukan oleh seorang bapa sejati dalam
iman. Saya menyimak setiap kata dengan cermat, lalu dengan putus asa
meminta kepadanya, “Tolong berdoa untuk kebebasan saya.”
Ia memanjatkan satu doa yang sangat keras, tetapi yang mengece-
wakan saya, berminggu-minggu dan berbulan-bulan berikutnya, saya
tidak mengalami adanya perubahan. Saya terus berjuang memerangi
nafsu setelah itu.
Sekitar sembilan bulan kemudian, saya ditawari menggunakan suatu
kondominium agar dapat menyepi untuk berpuasa dan berdoa. Pada
hari keempat berpuasa, saya tidak akan pernah melupakan tanggalnya
— itu adalah 6 Mei 1985 — saya sepenuhnya dibebaskan dari roh nafsu
itu ketika sedang khusuk dalam doa. Roh Kudus memimpin saya agar
benar-benar memerintakan nafsu itu meninggalkan hidup saya. Saya
melakukannya, dan kuasa yang turun atas saya melampaui apa pun yang
pernah saya alami. Saya masih bebas hari ini, syukur bagi Allah!
Mengapa Kemudian?
pakailah aku untuk memimpin banyak orang kepada Yesus, pakailah aku
untuk menyembuhkan orang-orang sakit, pakailah aku untuk membe-
baskan orang-orang. Bapa, pakailah aku untuk mempengaruhi bang-
sa-bangsa bagi Yesus!” Saya akan mendoakanini lagi dan lagi, hari demi
hari, meminta Allah memasukkan saya ke dalam pelayanan dan membu-
ka pintu-pintu yang tak seorang pun dapat menutupnya. Saya berdoa
dengan gairah yang besar!
Suatu hari di musim gugur yang sama, saya sedang dalam rutinitas
normal doa pagi saya dan berseru seperti yang telah saya lakukan selama
beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun. Tiba-tiba dalam satu momen
permohonan yang penuh semangat, Roh Kudus berbicara kepada saya
dan berkata, “Nak, engkau dapat memenangkan banyak orang bagi Yesus,
membebaskan banyak orang, dan menyembuhkan orang-orang sakit,
dan berakhir di neraka selamanya.”
Saya bingung. Bagaimana bisa jadi begini? Apakah benar ini Roh
Kudus yang sedang saya dengarkan? Saya sedikit curiga dengan apa yang
baru saja saya dengar, hingga Dia memecahkan keheningan sekali lagi
dengan berkata, “Nak, Yudas meninggalkan pekerjaannya demi mengi-
kuti Aku, Yudas mengkhotbahkan Injil, ia menyembuhkan orang sakit
dalam nama-Ku, ia membebaskan orang-orang dalam nama-Ku, dan
Yudas berada di dalam neraka.”
Saya telah dibesarkan menjadi Katholik dan baru menjadi seorang
percaya yang dilahirkan kembali selama lima tahun, sehingga saya
benar-benar tidak familiar dengan apa yang saya gambarkan ini. Saya
gemetar, malahan bergoncang secara batiniah ketika saya mendengar
kata-kata-Nya. Saya gemetar dan takut berbicara. Pada saat yang sama,
saya juga sepenuhnya bingung, tetapi saya tahu Allah sedang berbicara.
Saya takjub dengan kehadiran-Nya.
Pada akhirnya saya menghimpun kekuatan dan bertanya dengan
hormat, “Lalu hal apakah yang harusnya paling aku cari? Mengapa itu
yang pertama-tama penting?”
MEMBUNUH KRYPTONITE 297
Kata Yunani bagi “keselamatan” dalam ayat ini bukan berarti agar dila-
hirkan kembali. Itu adalah kata soteria, yang diartikan sebagai “keaman-
an, pembebasan, penjagaan dari bahaya atau kehancuran” (WSNTDICT).
Mari pisahkan kata “pembebasan” dalam definisi ini dan masukkanlah
ke dalam ayat di atas: “Sebab dukacita menurut kehendak Allah meng-
hasilkan pertobatan yang membawa pembebasan.” Saya telah dibebaskan
— merdeka, dan itu adalah dukacita kudus yang membuka pintu untuk
mengamankannya.
Dua Dukacita
Dua jenis dukacita — yang satu kudus, yang lain duniawi. Bagaimana
keduanya dibedakan? Pengalaman Raja Saul dan Raja Daud
MEMBUNUH KRYPTONITE 299
Dukacita yang berasal dari dunia ini berfokus pada kita — Apa
konsekuensinya? Apakah saya akan dihukum? Apakah saya akan dipecat?
Apakah saya akan menderita karena dosaku? Apa yang akan dipikirkan
orang mengenai saya? — dan sebagainya. Dukacita yang kudus berfokus
pada Yesus; aku telah menyakiti hati Seorang yang saya kasihi, dan tak
peduli apa pun yang diputuskan-Nya: penghakiman-Nya adil dan benar
dan saya berlutut di hadapan kemurahan-Nya.
Tinggalkanlah
Kini saya telah bebas, tetapi saya masih memerlukan pikiran saya diper-
barui. Ini memerlukan waktu dua atau tiga tahun. Sebelum Mei 1985,
jika terdapat pornografi di manapun di sekitarku, saya tidak dapat meno-
lak daya tariknya. Kini saya mampu menolak dan memiliki kemampuan
untuk berpaling menjauh. Tetapi jika seorang perempuan cantik berjalan
di samping saya dalam pakaian ketat, saya akan harus memalingkan mata
ke arah lain untuk tidak memberi kesempatan bagi pikiran saya untuk
memikirkan hal-hal yang salah. Ini bukanlah kebebasan penuh yang
Yesus sediakan bagi kita. Pembebasan masih belum sempurna.
Ada satu perbedaan antara dimerdekakan dan dijadikan merdeka.
Saya dimerdekakan pada 6 Mei, tetapi Yesus berkata, “dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu”
(Yohanes 8:32). Tujuannya adalah untuk dijadikan merdeka, dan diperlu-
kan kebenaran merasuki diri kita untuk melakukan ini.
Seiring berjalannya waktu, saya tetap di dalam firman-Nya dan
berdoa, dan pikiran saya mulai melihat hal-hal dengan cara Dia melihat-
nya mengenai perempuan. Perubahan paradigma pertama terjadi ketika
kesadaran memenuhi hati saya bahwa semua perempuan adalah anak
perempuan. Saya tahu kedengarannya ini bukanlah satu pemikiran yang
mendalam, tetapi itu benar bagi saya. Roh Kudus menunjukkan pada saya
bahwa setiap perempuan itu adalah gadis kecil dari seorang ibu dan ayah.
MEMBUNUH KRYPTONITE 301
Ambil Tindakan
Allah adalah Juru Selamat Anda, dan tidak ada yang lain. Tidak ada
program lima langkah, tidak ada upaya manusia, dan tidak ada daftar
aturan yang dapat membebaskan Anda dari belenggu dosa. Namun itu
tidak berarti bahwa Allah membebaskan kita dari dosa kita sementara
kita tidak melakukan apa-apa. Allah akan membebaskan Anda, tetapi
untuk mengejar Dia memerlukan tindakan. Pengejaran akan Bapa
Surgawi dengan motif-motif yang benar — untuk mengenal-Nya, bukan
untuk memperoleh sesuatu dari-Nya — adalah apa yang akan menuntun
pada pembebasan Anda.
Pertanyaannya ialah, seberapa penting bagi Anda untuk dibebaskan?
Apakah Anda akan menyediakan waktu untuk mencari Allah? Apakah
Anda akan mengambil waktu untuk menyendiri jika Anda membutuh-
kannya? Apakah Anda akan berseru dan tidak akan berhenti hingga Anda
menemukan hadirat-Nya dan menggenggam janji-janji-Nya? Apakah
Anda akan mendekati-Nya, mengizinkan Dia menentukan agenda bagi
hubungan Anda? Apakah Anda akan mengejar kebebasan dari dosa demi
hubungan Anda dan bukan hanya karena ia menghambat kehidupan
yang Anda inginkan? Apakah Anda akan merendahkan diri Anda untuk
membiarkan para pemimpin saleh yang Tuhan tetapkan untuk berdoa
bagi Anda dan berbicara ke dalam hidup Anda?
Hitunglah harga belenggu Anda, tetapi juga hitunglah harga kebe-
basan Anda. Kemudian carilah Allah dengan sepenuh hati Anda. Dia
sedang menanti untuk mengenal Anda secara intim.
26
DOSA YANG
BUKAN DOSA
Apakah Anda menaikkan alis ketika Anda membaca judul bab ini?
Ada aspek lain dari penyembahan berhala yang masih belum kita
kupas, dan itu dapat diidentifikasi sebagai dosa yang bukan dosa. Untuk
melengkapi proses menghilangkan kryptonite, kita tidak dapat meng-
abaikan yang satu ini, sebab itu dapat menjadi yang paling sukar dipa-
hami dalam mengidentifikasinya. Mari memulainya dengan satu
perumpamaan.
Suatu hari seorang penonton berkata kepada Yesus tentang alangkah
hebatnya jika seorang menghadiri satu perjamuan dalam kerajaan Allah.
Yesus memanfaatkan perkataannya untuk menggambarkan satu kebe-
naran yang luar biasa. Dia berkata, “Ada seorang mengadakan perjamuan
besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimu-
lai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah,
sebab segala sesuatu sudah siap. Tetapi mereka bersama-sama mulai
berdalih”(Lukas 14:16-18). Kata yang sangat penting dalam perump-
amaan ini adalah “berdalih.”
Apakah Anda pernah mengalami ini? Anda meminta sesuatu dari
seseorang, apakah itu satu pertolongan, satu undangan ke suatu pesta atau
makan malam, menyelesaikan suatu tugas yang perlu, atau menyuruh,
304 MEMBUNUH KRYPTONITE
atau permintaan lain apa pun, dan balasannya ialah satu alasan yang
lemah. Apa yang disampaikan oleh dalih-dalih ini? Paling sederhananya
adalah bahwa apa yang mereka inginkan lebih penting daripada permin-
taan Anda. Intinya, mereka sedang berkata, “Prioritas-prioritas saya lebih
tinggi dalam daftar saya daripada prioritas Anda.”
Menurut Yesus, orang ini tidak sedang mengadakan suatu acara
pesta memanggang, menyajikan hamburger dan hot dog dengan sejum-
lah kerupuk. Ini adalah satu perjamuan besar, satu peristiwa penting. Ia
melakukannya untuk memberkati orang-orang yang akan diundangnya.
Undangan telah dicetak, disegel, dan dikirimkan kepada setiap orang
yang diinginkannya untuk hadir, tetapi semua orang membalas dengan
berbagai dalih: “Seseorang berkata, ‘Aku telah membeli ladang dan aku
harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan’” (Lukas 14:18).
Inilah pertanyaan pentingnya: Apakah dosa membeli suatu ladang?
Tentu saja tidak. Jika ya, saya berada dalam masalah karena saya telah
membeli sejumlah tanah di sepanjang hidup saya. Namun, ketika membe-
li tanah menjadi lebih penting dari pada firman Tuhan, itu adalah dosa —
“dosa yang bukan dosa.” Lebih tepatnya, itu adalah penyembahan berhala
atau kryptonite.
Mari lihat pada orang berikutnya: “Yang lain berkata: ‘Aku telah
membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku
minta dimaafkan’” (Lukas 14:19).
Sekali lagi, apakah membeli lembu, atau supaya jadi lebih relevan,
apakah membeli perlengkapan untuk bisnis Anda adalah satu dosa? Tentu
saja tidak — Saya telah membeli perlengkapan bisnis di sepanjang hidup
saya. Namun, ketika membeli sesuatu itu lebih penting dari pada firman
Tuhan, itu adalah dosa. Jadi sekali lagi, itu adalah dosa yang bukan dosa,
atau lebih tepatnya, itu adalah penyembahan berhala atau kryptonite.
Mari menyimak penerima undangan yang terakhir:
DOSA YANG BUKAN DOSA 305
“Yang lain lagi berkata: ‘Aku baru kawin dan karena itu aku tidak
dapat datang’”. (Lukas 14:20).
yang tidak nyaman dan perlu ke kamar mandi. Saya tidak ingin melewat-
kan satu permainan pun.
Pada setengah laga, saya akan berganti pakaian. Jika Lisa butuh perto-
longan dengan sesuatu, lupakan saja. “Sayang, Cowboys sedang bertand-
ing,” saya akan bilang. Kami akan makan pada waktu separuh main atau
bahkan lebih baik, setelah pertandingan — tetapi tidak pernah selama
pertandingan.
Pada titik ini, saya tahu semua statistik timnya. Saya akan mengam-
atinya dengan cermat dan terus-menerus berpikir tentang bagaima-
na Cowboys dapat melakukan yang lebih baik. Sayalah yang memimpin
percakapan di tempat kerja. Ada sebagian orang di gereja saya yang memi-
liki tiket yang berlaku sepanjang musim, dan saya akan menerima setiap
undangan mereka untuk pergi ke stadion untuk menonton pertandingan.
Tidak pernah ada satu alasan lemah untuk tidak pergi.
Mari bergerak maju ke musim berikutnya. Tak lama kemudian, saya
mendoakan sesuatu yang saya pikir sangat sederhana dan nampaknya
tidak penting. Namun, saya tidak menyadari itu akan mengubah hidup
saya. Doa saya ialah, “Tuhan, aku mohon Engkau akan menyucikan hatiku;
aku ingin menjadi suci, dikhususkan bagi-Mu, sehingga jika ada sesuatu
dalam hidupku yang tidak menyenangkan bagi-Mu atau satu prioritas
sebelum Engkau, bukakanlah dan tolonglah aku menjauhkannya.”
Musim sepak bola makin mendekat dan pertandingan penentuan
juga mendekat. Hari itu adalah suatu pertandingan yang sangat penting.
Cowboys sedang bertanding dengan Elang Philadelphia, dan pemenang
pertandingan itu akan masuk ke pertandingan penentuan dan yang
kalah akan keluar. Saya menempel dengan televisi — tidak duduk di
dipan, tetapi berdiri di depan layar. Pertandingannya ada di perempat
final dengan hanya tersisa waktu delapan menit lagi. Cowboys terting-
gal empat poin, tetapi bintang gelandang mereka telah membawa tim
itu bergerak menguasai lapangan. Sekarang saya berjalan bolak-balik
di lantai di antara memperhatikan pertandingan, marah-marah karena
308 MEMBUNUH KRYPTONITE
dollar yang setara dengan perlengkapan golfnya. Saya heran. Lalu, bebe-
rapa bulan kemudian, seorang pendeta memberitahu saya bahwa Tuhan
menaruh beban dalam hatinya untuk memberi saya perlengkapan alat
pukul golfnya. Sekarang saya benar-benar bingung!
Kemudian, ketika sendirian, saya bertanya kepada Tuhan, “Apa yang
akan saya lakukan dengan semua peralatan golf ini?”
“Pergilah bermain golf,” saya mendengarnya dalam hati saya.
“Tapi Engkau telah menyuruhku menjauh dari olah raga dan member-
ikan semua peralatan golf saya satu setengah tahun yang lalu.”
“Golf tidak lagi menguasaimu,” saya mendengar Allah berkata.
“Sekarang itu menjadi rekreasi dan kenikmatan bagimu.”
Saya telah memainkan permaian itu sejak itu, dan Allah telah meng-
gunakannya dalam satu cara yang ajaib untuk membawa kelegaan dan
kesegaran. Itu juga menjadi satu kesempatan untuk menyelamatkan
orang-orang yang terhilang, dan bagi saya untuk menghubungkan saya
dengan putra-putra saya, pemimpin-pemimpin gereja dan rekan-rekan
pelayanan saya. Nyatanya, lebih dari lima juta dollar untuk misi penjang-
kauan telah didonasikan ke Messenger International melalui bermain
golf dengan teman-teman dan rekan-rekan kerja di turnamen golf Piala
Messenger kami. Golf tidak lagi menjadi kryptonite.
Ini adalah area-area dosa yang bukan dosa. Kita bisa melakukan-
nya dengan bisnis, pelayanan, olah raga, hubungan-hubungan, hal-hal
menyenangkan, bahkan hal-hal sangat penting dalam kehidupan. Daftar
ini sama panjangnya dengan adanya benda-benda, kegiatan-kegiatan,
hubungan-hubungan, dan jabatan.
Allah menginginkan Anda menikmati hidup ini. Nyatanya, saya
temukan satu ulasan dari rasul Paulus:
ada sesuatu yang jauh lebih besar yang Dia sediakan bagi kita. Itu dise-
but suatu perjumpaan ilahi yang akan berakhir dengan suatu perjamuan,
satu perayaan akan firman-Nya, hikmat, kehadiran, penyediaan, nasihat,
kuasa atau apa pundari banyak berkat-berkat ajaib lainnya yang hanya
Dia yang dapat memberikannya.
Dia menyediakan sesuatu bagi saya pada waktu pertandingan Dallas
Cowboys itu. Suatu hari nanti saya akan menemukan apa itu — saya
yakin Dia mendapati seseorang di satu “jalan kecil atau di balik pagar”
yang menerima berkat khusus itu, yang sebenarnya dimaksudkan untuk
saya. Saya melewatkannya.
Saya tidak merasa dihukum karenanya, karena saya telah meminta
pengampunan dan kemurahan-Nya amatlah besar, tetapi saya yakin telah
belajar dari hal itu dan kesalahan lain yang saya perbuat. Saya tidak akan
pernah melewatkan kejutan apa pun yang Dia punya bagi saya karena
bergantung pada kryptonite.
Ketika undangan-undangan tak terduga untuk menerima firman
atau hikmat-Nya datang, dan kita membuang semua dalih untuk boleh
memilih, kita akan dikuatkan. Ingat, kryptonite hanya melemahkan kita.
Sedihnya, sebagian orang akan terus membuat dalih, lagi dan lagi.
Mereka tidak akan pernah menjadikan-Nya satu prioritas dan mungkin
melewatkan perjamuan besar itu. Saya harap tidak, karena tersedia tempat
di rumah-Nya, dan kita semua diundang.
Panjatkanlah permohonan sederhana yang saya lakukan bebe-
rapa tahun yang lalu: “Bapa, aku mohon di dalam nama Yesus Kristus
Tuhanku, kiranya Engkau akan memurnikan hatiku. Aku ingin menja-
di kudus, dikhususkan bagi-Mu, sehingga jika ada apa pundalam hidup-
ku yang tidak menyenangkan-Mu atau suatu prioritas melebihi Engkau,
bukakanlah itu dan tolonglah aku untuk menjauhkannya. Aku tidak ingin
kehilangan apa pundari perjamuan-perjamuan-Mu!”
DOSA YANG BUKAN DOSA 313
Ambil Tindakan
Semoga Anda telah memanjatkan doa di akhir bab ini. Jika Anda telah
berdoa, Allah akan mulai bekerja di dalam hidup Anda selama bebera-
pa hari, minggu dan bulan berikutnya untuk menarik Anda lebih dekat
kepada-Nya dan, dalam proses itu, bukakanlah hal-hal yang membuat
Anda jauh dari-Nya. Pakailah kesempatan ini secara proaktif dengan
meminta Allah berbicara kepada Anda tentang apa pundalam hidup
Anda yang telah menjadi satu dalih yang menahan Anda dari menang-
gapi firman-Nya. Tuliskanlah apa yang Dia singkapkan kepada Anda dan
ambillah beberapa menit untuk berdoa tentang hal itu. Mintalah Allah
memberi Anda perspektif-Nya atas hal-hal itu dan tuliskanlah apa yang
diberi tahu-Nya pada Anda.
Jika Anda tidak memanjatkan doa di akhir bab ini, ambillah waktu
sekarang untuk memanjatkan satu jenis doa yang lain. Mintalah Allah
memberi Anda satu hati yang rela dan berani sehingga Anda mampu
memanjatkan doa itu. Tuliskanlah apa pun yang Allah taruh dalam hati
Anda sementara Anda berdoa.
27
PINTU
PERJAMUAN
Yesus membuat pernyataan paling luar biasa kepada gereja lain di dalam
kita Wahyu. Kata-katanya sangat mirip dengan apa yang baru saja kita
bahas dalam bab sebelumnya:
“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20)
Satu perjamuan makan dengan Yesus! Itu adalah satu perayaan perse-
kutuan — persekutuan dengan sang Tuan. Di sana kita menerima firman,
hikmat, nasihat, kuasa-Nya atau berkat-berkat luar biasa lainnya dari
kehadiran-Nya.
Harapannya, satu perjamuan makan yang demikian menciptakan
rasa lapar, antisipasi, dan gairah untuk menerima sesuatu dari-Nya. Inilah
sesuatu yang akan menguatkan kita — satu perjamuan makan yang dise-
diakan oleh Yesus adalah satu antitesis tepat dari kryptonite. Itu dapat
dibandingkan dengan Superman yang menerima kekuatan yang diper-
barui dari matahari. Yesus adalah Firman Hidup, Roti sejati dari surga,
316 MEMBUNUH KRYPTONITE
Kekudusan
pertumbuhan dan keberhasilan satu gereja, tetapi tak satupun dari ini
yang mendefinisikan karakteristik dari mempelai Kristus.
Sayangnya, karena khotbah-khotbah legalistik di masa lalu, banyak
orang mundur dari membahas tentang kekudusan. Untuk menumbuh-
kan satu gereja besar saat ini, tampaknya topik ini perlu dihindari sama
sekali. Pada saat yang sama, para pemimpin yang taat tahu bahwa keku-
dusan dibahas di seluruh Perjanjian Baru, maka topik itu harus diba-
has. Karenanya, para pengkhotbah ini telah menjadikan kekudusan lebih
menyenangkan dengan satu doktrin yang mengajarkan sesuatu seperti
ini: “Ketika membahas kekudusan, kita tidak perlu kuatir tentang tang-
gung jawab pribadi, karena Yesus adalah kekudusan kita — itu aman
di dalam Kristus.” Doktrin ini memang benar, tetapi tidak sepenuhnya
demikian, karena Perjanjian Baru berbicara tentang dua aspek berbeda
dari kekudusan. Terlalu banyak pengajaran dan khotbah yang menge-
lompokkan keduanya menjadi satu paket.
Mengenai aspek pertama dari kekudusan, kita diberi tahu:
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dija-
dikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Efesus
1:4)
Sebelum kita pernah melakukan apa pun yang layak beroleh nilai
kekekalan, Allah telah membuat satu keputusan. Dia memilih kita, dan
dengan berbuat demikian, Dia menyatakan bahwa kita kudus. Kita tidak
bercacat di mata-Nya. Ini adalah “kekudusan posisional.” Pada hari kita
menerima Yesus, kita menjadi kudus dalam pandangan Allah, dan kita
tidak akan pernah menjadi lebih kudus lagi. Dua puluh lima juta tahun
dari sekarang, maka Anda akan sama kudusnya dengan pada hari ketika
Anda menerima Yesus.
Untuk mengilustrasikannya, saya bertemu Lisa Tuscano pada Juni
1981. Saya jatuh cinta dengannya tak lama kemudian dan membuat satu
318 MEMBUNUH KRYPTONITE
Jadi kamu harus hidup sebagai anak-anak yang taat. Jangan tergelin-
cir kembali ke dalam cara hidupmu yang lama untuk memuaskan
keinginan-keinginan sendiri. Jika demikian kamu tidak mengenal
yang lebih baik. Tetapi sekarang kamu harus kudus dalam segala
sesuatu yang kamu lakukan, sama seperti Allah yang memilih kamu
adalah kudus. (1 Petrus 1:14-15)
Ada begitu banyak hal dalam kedua ayat ini. Pertama, kata “kejarlah”
adalah kata Yunani dioko. Itu diartikan sebagai “mengikuti atau mengejar
di belakang, mengejar dengan kesungguhan dan tekun untuk memper-
olehnya” (WSNTDICT). Kamus lainnya mengatakan, “Melakukan
sesuatu dengan upaya yang bersemangat dan dengan tujuan atau gol
pasti” (LOUW-NIDA).
Setelah membaca kedua definisi ini, pertama-tama kita harus
bertanya, apakah ini kekudusan posisional atau kekudusan perilaku?
Jawabannya sederhana: Itu pastinya perilaku. Lihatlah hal ini demikian:
Dapatkah Anda bayangkan berkata kepada isteri saya, “Lisa Bevere, Anda
PINTU PERJAMUAN 321
Melihat Yesus
telah ada dua belas presiden Amerika Serikat. Saya telah berada di bawah
yurisdiksi dan kepemimpinan mereka semua, dan keputusan-keputusan
mereka telah mempengaruhi hidup saya. Saya sering kali merujuk pada
masing-masing dari mereka sebagai “presiden kita”. Namun, saya tidak
pernah melihat seorang pun secara pribadi. Ada warga AS lainnya yang
melihat presiden secara terus-menerus karena mereka adalah teman-
teman atau bekerja dengannya. Orang-orang yang beroleh hak istimewa
ini melihatnya terus-menerus dan sering kali berada di hadiratnya.
Pada saat yang sama, saya tahu banyak fakta setelah melalui banyak
tahun tentang presiden AS kita — apa yang mereka perjuangkan, kepu-
tusan-keputusan yang mereka buat, sejarah pribadi mereka, dan infor-
masi lain yang diberitahukan kepada publik. Tetapi apa yang tidak saya
miliki secara pribadi adalah mengalami interaksi personal dengan para
pemimpin ini. Karena itu, saya tidak familiar dengan bidang-bidang
yang intim dari kehidupan mereka — hal-hal yang tidak diberitahukan
kepada masyarakat umum. Dan pastinya saya tidak pernah dekat untuk
mengalami kesenangan menjadi seorang sahabat pribadi dari salah satu
dari mereka.
Serupa dengan itu, ada orang-orang Kristen yang berada di bawah
yurisdiksi Yesus. Karena Dia adalah Pemimpin mereka, keputusan-kepu-
tusan-Nya mempengaruhi kehidupan mereka dan mereka menyebut-Nya
“Tuhan,” tetapi mereka tidak melihat-Nya dan tidak berada di hadirat-
Nya. Anda mungkin mempertanyakan ini, tetapi izinkan saya meminta
Yesus menjawab kebenaran ini:
Pintu
Ini tidak berbeda dengan Yesus. Alasan mengapa saya tidak ingin
melakukan perzinaan terhadap-Nya ialah bahwa saya tidak ingin kehi-
langan keakraban kami dan mencampakkan persahabatan kami. Tidak
ada yang lebih besar, tak ada status, tak ada kekayaan, tak ada aktifitas,
tak ada popularitas, tak ada jabatan, tak ada dosa — tak ada yang lebih
baik daripada keintiman dengan Yesus.
Saya tak bisa bayangkan hidup tanpa janji-Nya, “Aku akan memberi-
tahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni
hal-hal yang tidak kauketahui” (Yeremia 33:3). Atau kenyataan menak-
jubkan bahwa Dia “menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang
tersembunyi” (Daniel 2:22). Atau saya tak bisa bayangkan hidup tanpa
tawaran Yesus untuk, “tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan,
tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu” (Yohanes 16:25). Dan,
tentu saja, janji tentang Roh-Nya menunjukkan kepada kita hal-hal yang
akan datang (lihat Yohanes 16:13).
Kekudusan bukanlah sesuatu yang negatif; sebaliknya, itu adalah
salah satu dari kebenaran dalam Perjanjian Baru yang paling positif.
Ketika kita sungguh-sungguh memahami potensinya, kita meneriakkan-
nya kepada seluruh dunia!
Ambil Tindakan
Kekudusan bukanlah satu kata yang buruk; itu adalah satu kata sandi. Itu
adalah satu cara yang memampukan Anda membuka pintu hati Anda
kepada suara Allah. Tanpa kekudusan, Anda bahkan tak akan mendengar
ketika Dia sedang berbicara kepada Anda. Kekudusan ini bukan hanya
sesuatu yang Allah berikan kepada Anda karena pengorbanan Yesus;
itu adalah sesuatu yang Anda harus —harus— hidupi dalam pikiran,
perkataan dan perbuatan.
Tetapi itu bukanlah sesuatu yang Allah biarkan Anda gumuli sendiri.
Inilah sebabnya mengapa Allah memberi kita anugerah! Anugerah-Nya
PINTU PERJAMUAN 327
BANGKIT
yang dikalahkan? Bagaimana bisa kita menjadi pemenang jika tidak ada
peperangan?
Ada banyak orang yang saat ini mengecilkan panggilan ini. Mereka
berkata bahwa identitas kita di dalam Kristus menjadikan kita para
pemenang. Dengan kata lain, karena Dia adalah Sang Pemenang, kita
secara otomatis menjadi pemenang di dalam Kristus. Itu benar menge-
nai posisi kita di dalam Dia, tetapi itu bukan kebenaran lengkapnya.
Mengapa Yesus berkata kepada orang-orang di ketujuh gereja itu “kepada
siapa yang menang” jika itu otomatis terjadi saat keselamatan kita?
Ada satu Lex Luthor [penjahat super yang merupakan musuh utama
Superman — Penerjemah] di alam semesta ini dan namanya adalah
Setan. Ia memiliki sejumlah besar pengikut yang tidak bodoh, dan tujuan
nomor satu mereka ialah menghentikan, menangkap, dan mengenda-
likan Anda. Hingga saat ini, Setan bekerja tanpa henti. Tetapi ia telah
dilucuti. Wewenang dan kuasanya atas Anda dan saya telah dipreteli!
Dalam satu cara yang sama, Lex Luthor tidak berkuasa atas sang
manusia baja. Namun, pikiran jahatnya yang sangat kejam menemu-
kan dan mengembangkan kryptonite untuk memberinya kuasa untuk
mengendalikan. Itu memberinya kemampuan untuk menangkap dan
mengendalikan Superman kita. Demikian pula, Setan juga menggunakan
apa yang membawa kematiannya sendiri — kryptonite rohani — untuk
meratakan arena pertandingan. Ia membentuknya ketika ia masih di
surga, ketika ia masih menjadi kerub yang diurapi (lihat Yehezkiel 28:14-
16). Ia tahu secara langsung bagaimana itu akan melemahkan kita dan
menetralisir kuasa kerajaan kita.
Setan (Lex Luthor yang sebenarnya) tahu bahwa jika kita dapat meli-
hat realitas dampak kryptonite rohani, kita akan memberinya satu tempat
tambatan yang luas, maka ia dengan cerdas menyamarkannya. Apakah
Anda pernah perhatikan apa yang terjadi secara internal jika Anda kalah
terhadapnya? Ia mungkin saja membawa kenikmatan dan kesenangan
jangka pendek, tetapi selain melemahkan Anda, ia akan membiarkan
332 MEMBUNUH KRYPTONITE
Anda hampa. Anda diputus dari kodrat pemenang Anda dan menja-
di seperti rumput tanpa matahari dan air. Anda mendapati diri Anda
mengering dari dalam waktu demi waktu.
Melihat Sekilas
Anak Allah yang terkasih, kembalilah kepada identitas Anda yang sebe-
narnya. Anda dipanggil untuk menjadi pahlawan super di kehidupan
nyata dari generasi kita. Anda memiliki dalam diri Anda sesuatu yang
diperlukan untuk menang. Itu bukan fiksi. Saya telah diberkati bepergian
ke seluruh dunia dan menyaksikan tubuh Kristus secara luas. Saya telah
melihat sekilas apa yang mungkin terjadi dengan komunitas-komunitas
gereja dan individu-individu orang percaya.
Saya dapat memberikan begitu banyak contoh, tetapi izinkan saya
merangsang ketertarikan Anda dengan memberikan beberapa contoh
saja. Saya telah pergi ke negara berpenduduk Islam terbesar di dunia dan
berkhotbah beberapa kali untuk satu gereja dengan lebih dari seratus
empat puluh ribu anggota, lebih dari separuhnya dulunya adalah Muslim.
Ruangan ibadah utama gereja memuat tiga puluh lima ribu tempat duduk,
namun mereka masih harus mengadakan beberapa kebaktian Minggu.
Seandainya saya belum pernah ke sana dan menyaksikan ini secara priba-
di mungkin saya tidak akan mempercayainya. Ini benar-benar satu gereja
yang bertumbuh subur dengan efektif di bawah kondisi-kondisi yang
sulit. Para pejuang gereja ini adalah para pahlawan dan penakluk.
Putra kedua dari pendeta gereja itu menderita kerusakan otak pada
kelahirannya dan para dokter berkata ia tidak akan pernah bicara atau
berjalan. Para ahli memberitahu sang pendeta dan isterinya bahwa putra
mereka akan menjadi seorang manusia yang tidak menarik sepanjang
sisa hidupnya, betapapun singkatnya itu.
Allah berbicara kepada sang pendeta dan berkata, “Di manakah
Aku?”
BANGKIT 333
berlipat ganda, berjalan dalam kuasa yang hebat, dan mengalami bebe-
rapa mukjizat penting. Dalam satu peristiwa, seorang pria yang lumpuh
sejak lahir, yang digendong ke tempat pertemuan setiap hari, disembuh-
kan. Ia langsung mulai melompat-lompat dan berseru-seru, dan sebagian
besar penduduk kota itu berkumpul dan takjub!
Para penguasa menangkap Petrus dan Yohanes dalam upaya mengha-
langi terbangunnya momentum pergerakan. Mereka dibawa ke hadapan
anggota sidang majelis yang menyimpulkan:
Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan menge-
tahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah
mereka; dan mereka mengenali bahwa mereka telah bersama-sama
dengan Yesus. (Kisah Para Rasul 4:13 NKJV)
Kata-Kata Terakhir
Jadi begitulah. Anda dipanggil oleh Allah untuk menjadi seorang pahla-
wan, seorang juara, seorang yang menang dalam kehidupan dan membuat
satu perbedaan dalam lingkungan pengaruh Anda. Jadilah kuat, jadilah
berani, mendekatlah kepada Sang Raja, karena Dia menginginkan Anda.
Dia rindu dekat dengan Anda dan memberdayakan Anda. Dia ada untuk
Anda. Dia percaya kepada Anda dan, yang terpenting, Dia mengasihi
Anda dengan satu kasih yang kekal.
Anda adalah salah satu dari para pahlawan super yang sebenarnya
di dunia ini. Lebih besar lagi Jagoan yang ada di dalam diri Anda diban-
dingkan dengan Lex Luthor dari dunia ini. Tariklah kekuatan dari Dia dan
ubahlah banyak kehidupan. Pengaruh Anda tidak akan dikenal seluruh-
nya hingga Anda berdiri di hadapan takhta Sang Raja. Anda akan sangat
gembira baik sekarang maupun pada hari di mana Anda tidak mengalah
pada kryptonite.
Jadi, bunuhlah kryptonite, hancurkan dia, basmi dia, dan jangan beri
dia tempat apa pun— bahkan jangan buka sedikit celah — dalam hidup
Anda. Anda diciptakan untuk kemuliaan dan kekuatan yang besar. Orang
hebat, Anda memiliki satu takdir, dan dunia ini membutuhkan Anda
untuk menggenapinya.
Ambil Tindakan
Inilah yang diciptakan Allah bagi Anda, dan kita melihat kesak-
sian-kesaksian sepanjang sejarah dari orang-orang yang melakukan
perbuatan-perbuatan besar bagi Allah ketika mereka tidak menyisakan
ruang bagi kryptonite dosa yang disengaja dalam kehidupan mereka.
Kota-kota telah ditransformasi hanya dalam hitungan hari oleh kuasa
Allah dan keberanian umat-Nya. Allah sedang memanggil Anda untuk
melangkah maju dan menjadi bagian darinya untuk melakukannya sekali
lagi.
Tanyalah Allah pertarungan apa yang sedang Dia panggil untuk
Anda perangi. Kota, wilayah, teritori, atau negara mana yang sedang Dia
panggil untuk Anda jangkau? Tuliskanlah apa yang Anda dengar Dia
sampaikan kepada Anda dan berdoalah agar Allah mencurahkan anuger-
ah-Nya atas Anda untuk menyelesaikan tujuan-Nya di sana.Lalu tujukan-
lah mata Anda pada upah kekal Anda — janji tentang semua yang akan
Anda peroleh melalui pelayanan Anda yang setia dan menang dalam
kehidupan ini — dan mulailah melangkah. Allah telah memanggil Anda
menjadi seorang pahlawan!
PERTANYAAN-
PERTANYAAN
DISKUSI
Jika Anda sedang membaca buku ini sebagai bagian dari studi Membunuh
Kryptonite (yang merupakan satu ide yang hebat!), saya menganjur-
kan agar Anda menonton masing-masing video pengajaran dalam DVD
yang terlampir atau di Cloudlibrary.org dan membahas pertanyaan-per-
tanyaan diskusi yang sesuai sebagai satu kelompok. Pelajaran-pelajaran
videonya akan paralel dan memperkuat tema-tema utama dari buku ini,
jadi itu ideal bagi semua anggota, baik yang menonton pelajaran maupun
yang membaca buku.
Nikmatilah!
Pelajaran 3: Kryptonite
telah Anda pelajari sejauh ini dalam pelajaran ini, bagaimana Anda
dapat menjelaskan perbedaan antara keduanya?
6. Jika kita hendak memahami bahwa dosa yang disengaja ialah kryp-
tonite rohani, kita juga harus memahami bahwa Allah menawarkan
kita satu kehidupan yang sepenuhnya baru dengan satu kodrat yang
baru — kodrat-Nya. Apakah Anda telah menyadari bahwa adalah
mungkin untuk tidak rentan terhadap dosa, namun sebaliknya
cenderung kepada kebenaran? Bagaimana ini membuat Anda mera-
sakan bahwa mengenal transformasi ini adalah mungkin — dan
bahkan diharapkan dari hidup Anda?
KESELAMATAN,
TERSEDIA BAGI
SEMUA ORANG
Allah ingin agar Anda mengalami hidup dalam kepenuhannya. Dia sangat
bergairah mengenai Anda dan rencana yang Dia miliki untuk kehidupan
Anda. Tetapi hanya ada satu cara untuk memulai perjalanan pada takdir
Anda: dengan menerima keselamatan melalui Anak Allah, Yesus Kristus.
Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, Allah telah membuat
satu jalan bagi Anda untuk memasuki kerajaan-Nya sebagai seorang
putra atau putri yang terkasih. Pengorbanan Yesus di kayu salib menja-
dikan kehidupan kekal dan berkelimpahan tersedia bagi Anda secara
354 MEMBUNUH KRYPTONITE
CloudLibrary.org
Affabel
Teater Audio
Affabel adalah alegori epik Kristen yang ditulis oleh John Bevere.
Teater ini menawarkan jendela menuju apa yang terlihat dalah
realitas duniawi dan menggambarkan banyak kebenaran yang
terpantul dari kerajaan Allah. Amat penting bagi orang percaya
untuk hidup dengan persfektif kekal, namun kekekalan dapat
sulit untuk dipahami.
CloudLibrary.org
Messenger International hadir
untuk menolong individu-individu,
keluarga-keluarga, gereja-gereja dan
bangsa-bangsa untuk menyadari dan
mengalami kuasa firman Allah yang
mengubahkan.
Kunjungilah CloudLibrary.org
untuk memperoleh lebih banyak
bahan-bahan yang dapat diunduh
dari John dan Lisa Bevere dalam
lebih dari 90 bahasa!
- File pada DVD ROM ini tidak dapat diputar pada satu
pemutar video normal. Karena mereka adalah ‘media
campuran’, yakni: video, audio, dan file-file teks. Mereka
hanya dapat diputar dan dilihat di satu komputer atau
perangkat digital.
- File video MP4 dapat dimuat dan dimainkan di tablet atau
komputer Anda.
- File-file audio MP3 dapat dimuat di pemutar media audio,
telepon pintar atau komputer Anda.
- File-file digital PDF dapat dimuat di tablet atau komputer
Anda. Mereka mudah dibaca, dicetak atau diduplikasi.
CloudLibrary.org