Disusun oleh :
Asyari Adisaputra
Heron Surbakti
2010
1. PENDAHULUAN
Nilai dari Indeks kerentanan pesisir dipengaruhi oleh enam parameter yaitu
geomorfologi, kenaikan muka laut relative, rata-rata selang pasut, rata-rata tinggi
gelombang, kemiringan pantai, dan perubahan garis pantai. Parameter-parameter
tersebut memiliki nilai perubahan yang konstan dan dinamis terhadap waktu.
Parameter yang memiliki nilai perubahan konstan adalah geomorfologi, kenaikan
muka laut relative dan elevasi. Sedangkan parameter yang memiliki nilai dinamis
yaitu rata-rata selang pasut, rata-rata tinggi gelombang, dan perubahan garis pantai.
Sebelum mendapatkan nilai Indeks kerentanan pesisir nilai-nilai dari keenam
parameter tersebut harus dikelaskan terlebih dahulu. Nilai keenam parameter
tersebut harus dikelaskan menjadi lima kelas yaitu kelas sangat rendah, rendah,
sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Dalam pengelasan ini ada empat kasus yang
akan mempengaruhi range kelas dari keenam parameter tersebut. Kasus tersebut
adalah kasus pantai barat, pantai timur, nasional dan lokal, namun yang akan
dibahas hanya pada kasus lokal saja.
Nilai Indeks kerentanan pesisir dapat dihitung dengan rumus
× × × × ×
=
6
Dimana
a = Nilai kelas parameter geomorfologi
b = Nilai kelas parameter Kenaikan muka laut relatif
c = Nilai kelas parameter rata-rata selang pasang surut
d = Nilai kelas parameter rata-rata tinggi gelombang
e = Nilai kelas parameter elevasi
f = Nilai kelas parameter perubahan pantai
2. TUJUAN
Tujuan yang akan dicapai adalah
· Menyatukan nilai semua parameter kedalam satu format file
· Dapat mengelaskan nilai masing-masing parameter sesuai dengan kasus lokal
· Dapat menghitung nilai Indeks kerentanan pesisir berdasarkan nilai-nilai
parameter yang telah dikelaskan
1
3. TAHAPAN PENGOLAHAN
1. Untuk integrasi data ini kita akan menyatukan keenam parameter yang
mempengaruhi indeks kerentanan pesisir (geomorfologi, kenaikan muka air laut,
rata-rata kisaran pasut, rata-rata tinggi gelombang, kemiringan, dan perubahan garis
pantai). Keenam nilai dari parameter tersebut selama 11 tahun (1998-2008) disusun
seperti dibawah ini
2. Nilai yang digunakan untuk mencari indeks kerentanan pesisir bukan nilai asli dari
keenam parameter tersebut tetapi adalah nilai kelas dari keenam parameter
tersebut. Sehingga terlebih dahulu nilai-nilai asli dari keenam parameter tersebut
kita kelaskan terlebih dahulu.
3. Pengkelasan nilai parameter dapat terbagi menjadi 4 contoh kasus, yaitu kasus
pantai barat, pantai timur, nasional dan lokal, namun yang akan dibahas disini hanya
kasus lokal saja. Untuk menentukan batas nilai dalam pengelasan ini kita akan
menggunakan percentile dalam Microsoft excel.
4. Nilai percentile yang di cari ada empat sehingga kita akan mendapatkan lima kelas
untuk keenam parameter tersebut
2
Contoh :
=percentile (H2:R5,0)
=percentile (H2:R5,0.3333)
=percentile (H2:R5,0.6667)
=percentile (H2:R5,1)
3
6. Setelah nilai range kelas tersebut didapatkan kita akan mulai mengkelaskan nilai asli
pada masing-masing parameter.
Contoh :
=IF(H2>4.5,"5",IF(H2>3.5,"4",IF(H2>2.5,"3",IF(H2>1.5,"2","1"))))
∗ ∗ ∗ ∗ ∗
=
6
Dimana
IKP = Indeks Kerentanan Pesisir
a = Nilai Kelas Parameter Geomorfologi
b = Nilai Kelas Parameter Kenaikan Muka Laut Relatif [mm/tahun]
c = Nilai Kelas Parameter Rata-rata Selang Pasang-surut [m]
d = Nilai Kelas Parameter Rata-rata Tinggi Gelombang [m]
e = Nilai Kelas Parameter Elevasi [m]
f = Nilai Kelas Parameter Perubahan Garis Pantai [m/tahun]
4
8. Perhitungan Indeks kerentanan dengan Microsoft excel kita terlebih dahulu harus
menyusun sel-sel yang sama dalam satu daerah menggunakan fitur filter yang ada
pada Microsoft excel
Setelah itu kita pilih nomer sel yang sama pada daerah tersebut
Setelah nomer sel yang sama tersusun maka kita tinggal mengalikan nilai kelas dari
masing-masing parameter yang ada pada sel tersebut dengan rumus
= (( ∗ ∗ ∗ ∗ ∗ )/6)
Dimana
a = Nilai Kelas Parameter Geomorfologi
b = Nilai Kelas Parameter Kenaikan Muka Laut Relatif [mm/tahun]
c = Nilai Kelas Parameter Rata-rata Selang Pasang-surut [m]
d = Nilai Kelas Parameter Rata-rata Tinggi Gelombang [m]
e = Nilai Kelas Parameter Elevasi [m]
f = Nilai Kelas Parameter Perubahan Garis Pantai [m/tahun]
Hasil dari perhitungan tersebut merupakan Indeks kerentanan pesisir pada satu sel
di suatu daerah.
5
3.2. PENGKELASAN DAN PERHITUNGAN IKP MENGGUNAKAN MAKRO EXCEL
1. Selain dengan cara yang telah disebutkan di atas, pengkelasan nilai per parameter
dan menghitung nilai IKP dapat dihitung dengan menggunakan program yang dibuat
pada makro excel.
2. Setelah nilai per parameter disusun seperti langkah nomer 1, kemudian file disimpan
dalam format *.txt dalam folder D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\1-
Data_Indikator_Gabungan
4. Buka program tersebut pada makro excel, pilih view macros record macro
5. Kemudian akan muncul tampilan record macronya, pada tampilan tersebut macro
namenya tidak perlu diganti, langsung saja pilih OK
6
7. Untuk menampilkan layar untuk mengcopy baris program tersebut kita pilih kembali
view macros view macros
9. Setelah itu muncullah tampilan Microsoft visual basic, tulisan yang berada di layar
utama dapat dihapus karena kita tidak membutuhkan itu lagi.
7
Kemudian baris program kita copy ke layar utama tersebut.
Kemudian ubah directory file dan range nilai masing-masing kelas per
parameternya. Setelah itu kita jalankan program tersebut dengan cara mengklik
icon ( )
10. Hasil pengkelasan parameter dan nilai IKP akan muncul pada folder D:\@-IK-
Training\Modul-09-Integrasi\2-Hasil_Integrasi
8
3.3. BARIS PROGRAM YANG DIGUNAKAN
Sub Main()
Dim DDIR$, T$, S$, HPAR$, PAR$, CLOK$, CIND$, CKAB$, NKAB$, CSEL$, CPAR$,
NPAR$, JS$, II$, CCVI$, CV2$
Dim JN, I, J, K, L, M, PJ, DD, JD, JCV, RJCV
Dim LN(6, 5), LM(6, 5), DT$(19), ID(6, 51, 6, 19), SD$(19), CV$(6, 51, 19)
‘Diisi dengan input untuk program ini (berisi data gabungan keenam parameter),
sedangkan baris dibawahnya merupakan output dari program ini
DDIRD$ = "D:\My Documents\Modul-14-Integrasi\1-Data_Indikator_Gabungan\"
DDIRS$ = "D:\My Documents\Modul-14-Integrasi\2-Hasil_Integrasi\"
9
LN(3, 4) = 0.745650: LM(3, 4) = 0.866498
LN(3, 5) = 0: LM(3, 5) = 0.745649
‘Nilai ini diubah berdasarkan nilai batas rata-rata tinggi gelombang yang telah dicari
melalui percentile sebelumnya
'RATA-RATA TINGGI GELOMBANG --> 4
LN(4, 1) = 0: LM(4, 1) = 0.419228
LN(4, 2) = 0.419229: LM(4, 2) = 0.484950
LN(4, 3) = 0.484951: LM(4, 3) = 0.524305
LN(4, 4) = 0.524306: LM(4, 4) = 0.607722
LN(4, 5) = 0.607723: LM(4, 5) = 9999
‘Nilai ini diubah berdasarkan nilai batas kemiringan yang telah dicari melalui percentile
sebelumnya
'KEMIRINGAN --> 5
LN(5, 1) = 1.7074: LM(5, 1) = 9999
LN(5, 2) = 1.1392: LM(5, 2) = 1.7073
LN(5, 3) = 0.9176: LM(5, 3) = 1.1391
LN(5, 4) = 0.2181: LM(5, 4) = 0.9175
LN(5, 5) = 0: LM(5, 5) = 0.2180
‘Nilai ini diubah berdasarkan nilai batas perubahan garis pantai yang telah dicari melalui
percentile sebelumnya
'PERUBAHAN GARIS PANTAI --> 6
LN(6, 1) = 7.94967: LM(6, 1) = 9999
LN(6, 2) = 0.68037: LM(6, 2) = 7.94966
LN(6, 3) = -0.14385: LM(6, 3) = 0.68036
LN(6, 4) = -1.60703: LM(6, 4) = -0.14384
LN(6, 5) = -9999: LM(6, 5) = -1.60702
JN = 19
JN = JN - 1
T$ = ","
S$ = Chr(9)
10
While Not EOF(1)
Line Input #1, PAR$
For I = 1 To JN
PJ = Len(PAR$)
L = InStr(1, PAR$, T$)
DT$(I) = Mid$(PAR$, 1, L - 1)
PAR$ = Mid$(PAR$, L + 1, PJ - L)
If I = JN Then DT$(I + 1) = PAR$
Next I
CLOK$ = Trim(DT$(1))
CIND$ = Trim(DT$(2))
CKAB$ = Trim(DT$(3))
NKAB$ = Trim(DT$(4))
CSEL$ = Trim(DT$(5))
CPAR$ = Trim(DT$(6))
NPAR$ = Trim(DT$(7))
For L = 8 To 19
For M = 1 To 5
DD = Val(DT$(L))
If DD > LN(K, M) And DD <= LM(K, M) Then
ID(I, J, K, L) = M
SD$(L) = Trim(Str(M))
End If
Next M
Next L
11
Print #2, CLOK$ + S$ + CIND$ + S$ + CKAB$ + S$ + NKAB$ + S$ + CSEL$ + S$ +
CPAR$ + S$ + NPAR$ + _
S$ + SD$(8) + S$ + SD$(9) + S$ + SD$(10) + S$ + SD$(11) + S$ + SD$(12) + S$
+ SD$(13) + _
S$ + SD$(14) + S$ + SD$(15) + S$ + SD$(16) + S$ + SD$(17) + S$ + SD$(18) +
S$ + SD$(19)
Wend
Close #2
Close #1
For I = 1 To 1
If I = 1 Then JD = 51: II$ = "1": CKAB$ = "3603": NKAB$ = "TANGERANG"
If I = 2 Then JD = 37: II$ = "2": CKAB$ = "3175": NKAB$ = "KOTA JAKARTA UTARA"
If I = 3 Then JD = 46: II$ = "3": CKAB$ = "3216": NKAB$ = "BEKASI"
If I = 4 Then JD = 11: II$ = "4": CKAB$ = "3326": NKAB$ = "PEKALONGAN"
If I = 5 Then JD = 10: II$ = "4": CKAB$ = "3375": NKAB$ = "KOTA PEKALONGAN"
If I = 6 Then JD = 45: II$ = "5": CKAB$ = "3578": NKAB$ = "KOTA SURABAYA"
For J = 1 To JD
If J < 10 Then JS$ = "00" + Trim(Str(J))
If J >= 10 And J < 100 Then JS$ = "0" + Trim(Str(J))
If J >= 100 And J < 1000 Then JS$ = Trim(Str(J))
CCVI$ = CKAB$ + "_" + JS$
For L = 8 To 19
CV$(I, J, L) = Trim(Str(Sqr((ID(I, J, 1, L) * ID(I, J, 2, L) * ID(I, J, 3, L) * ID(I, J, 4, L) *
ID(I, J, 5, L) * ID(I, J, 6, L)) / 6)))
Next L
12
JCV = Val(CV$(I, J, 8)) + Val(CV$(I, J, 9)) + Val(CV$(I, J, 10)) + Val(CV$(I, J, 11)) +
Val(CV$(I, J, 12)) + Val(CV$(I, J, 13)) + Val(CV$(I, J, 14)) + _
Val(CV$(I, J, 15)) + Val(CV$(I, J, 16)) + Val(CV$(I, J, 17)) + Val(CV$(I, J, 18))
If JCV <> 0 Then
RJCV = JCV / 11
Else
RJCV = 0
End If
CV2$ = Trim(Str(RJCV))
Print #2, II$ + S$ + CCVI$ + S$ + CKAB$ + S$ + NKAB$ + S$ + JS$ + S$ + CV$(I, J,
8) + S$ + CV$(I, J, 9) + S$ + CV$(I, J, 10) + S$ + CV$(I, J, 11) + S$ + CV$(I, J, 12)
+ S$ + _
CV$(I, J, 13) + S$ + CV$(I, J, 14) + S + CV$(I, J, 15) + S + CV$(I, J, 16) + S +
CV$(I, J, 17) + S + CV$(I, J, 18) + S + CV$(I, J, 19) + S + CV2$
Next J
Next I
Close #2
End Sub
13
3.4. INTEGRASI DATA MASING-MASING PARAMETER KE GIS
1. Buka D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\2-Hasil_Integrasi\Data_Klf.txt
Pastikan pada file tersebut terdapat nilai 6 parameter pada satu daerah.
Pastikan juga nomer parameternya tersusun urut (geomorfologi, kenaikan muka laut
relative, rata-rata kisaran pasut, rata-rata tinggi gelombang, kemiringan, dan
perubahan garis pantai)
Kemudian buka file D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\3-GIS_Lokasi\1-
Tangerang\ID_Indikator.txt
copy nilai kelas per parameter pada file Data_Klf ke dalam file ini.
2. Buka ArcMap ( ) pada ArcGis kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah
ini
14
Pilih pilihan A new empty map.
3. Kemudian pilih untuk memasukkan file yang akan kita integrasikan ke GIS,
kemudian setelah kita tambahkan file D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\3-
GIS_Lokasi\1-Tangerang\ID_Indikator.txt, double klik pada file tersebut untuk
menampilkan data file tersebut. Pilih Display XY Data
Selanjutnya pada tampilan Display XY data isi X Field dengan bujur dan Y Field
dengan Lintang. Setelah itu pilih Edit, setelah muncul tampilan seperti di bawah pilih
Select Geographic coordinate system world WGS 1984.prj
15
4. Kemudian eksport file tersebut kedalam bentuk spasial dengan cara klik kanan pilih
data eksport data. Pilih data frame tanda untuk memilih folder
penyimpanan data.
16
Overlay dengan hasil sebelumnya sehingga menghasilkan tampilan seperti ini
6. Sebelumnya kita search delete field pada toolbox ArcGis untuk menghapus
beberapa field yang tidak diperlukan, kemudian akan muncul seperti gambar di
bawah ini
17
Selain 7 field tersebut, field yang lain dapat kita hapus karena tidak terlalu
dibutuhkan.
7. Kemudian pada kolom toolbox ArgGis kita pilih Spatial Join untuk menyatukan data.
18
Kemudian setelah itu kita pilih OK.
8. Setelah itu muncullah layer baru yang menandakan kedua file tersebut telah
tergabung. Untuk menampilkan graduated color dapat dityangkan seperti
penjelasan pada pengantar GIS sebelumnya.
9. Hal yang sama berlaku juga untuk integrasi Indeks kerentanan pesisir ke dalam GIS,
yang membedakan hanya filenya saja.
Untuk IKP file D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\2-
Hasil_Integrasi\Data_CVI.txt dan D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\3-
GIS_Lokasi\1-Tangerang\ID_CVI_Darat.dbf
Copy kolom BUJUR, LINTANG, LOKASI, KODE_CVI, KODE_KAB, NAMA_KAB,
dan KODE_SEL dari file kedua serta CVI_1998, dst dari file pertama. Gabungkan
ke dalam satu file baru dan save dalam format *.txt.
19
10. Kemudian caranya sama dengan langkah nomer 3 dan seterusnya. File tersebut
ditampilkan kemudian ubah proyeksinya menggunakan WGS 1984. Kemudian
eksport data tersebut kedalam bentuk *.shp.
20
Kemudian lakukan spatial join pada kedua file tersebut untuk menyatukan datanya.
21
4. DAFTAR FILE
D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\1-Data_Indikator_Gabungan
· Data_Indikator (file *.txt)
D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\2-Hasil_Integrasi
· Data_CVI (file *.txt)
· Data_Klf (file *.txt)
D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\3-GIS_Lokasi
· 1-Tangerang (folder)
o ID_Indikator_tangerang_kelas.txt
o ID_CVI_tangerang.txt
o ID_CVI_Darat.shp
o ID_Indikator_tangerang_kelas.shp
o ID_Indikator.dbf
o ID_CVI_Darat.dbf
o Data_Indikator_n.shp
o Data_CVI_Darat.shp
D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\4-Pengkelasan
· Percentile_lokal
D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\4-Pengkelasan
· Data_CVI_tangerang.shp
· Data_Indikator_tangerang_kelas.shp
D:\@-IK-Training\Modul-09-Integrasi\Prog
· 1-Prog-Hitung_CVI_KLF_GIS (file *.txt)
22
BIODATA INSTRUKTUR 1
Email : duadua_maret@yahoo.co.id
Mobile : 081381597676
BIODATA INSTRUKTUR 2
Email : heronsurbakti@yahoo.com
Mobile : 085267009495
23