Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yosevin Sihombing

Nim : 190204043

1. Bagaimana cara penentuan stadium dari kanker payudara


2, Bagaimana  penanganan setiap stadium
3. Stadium berapa bisa dilakukan mastektomi dan kemotherapy
4. Bagaimana perawatan pasien penderita ca mamae
Jawab Pertanyaan dengan menggunakan referensi yang ada

JAWABAN
1).Saat seseorang terdiagnosis kanker payudara biasanya dokter akan menentukan
stadiumnya. Penentuan ini didasarkan oleh ukuran tumor, apakah invasif atau tidak, apakah
telah menyebar ke kelenjar getah bening atau bahkan telah menyebar ke bagian tubuh
lainnya.
Stadium juga ditentukan usai melakukan biopsi dan juga tes darah serta pindaian. Mengetahui
stadium kanker payudara dan dapat menentukan pengobatan yang tepat sesuai dengan
stadium mereka, ditambah lagi membantu para pasien memahami kesempatan harapan hidup
mereka.

2). Pemeriksaan rutin memang tidak benar-benar dapat mencegah kanker payudara. Namun,
jika pemeriksaan rutin dilakukan, kelainan jaringan payudara yang mengarah ke kanker atau
kanker yang berukuran kecil bisa terdeteksi sejak dini.

Dengan begitu, kanker payudara bisa ditangani sebelum terjadi gejala atau bertambah buruk.
Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk sembuh total.

Pemeriksaan rutin yang bisa dilakukan antara lain:

 Pemeriksaan payudara secara mandiri


Rutin memeriksa payudara sendiri (SADARI), sehingga bila muncul kelainan atau perubahan,
Anda dapat segera memeriksakan diri ke dokter. SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan,
di hari ke 7–10 setelah hari pertama haid.
 Pemeriksaan payudara oleh dokter
Rutin menjalani pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) oleh petugas medis. Diskusikan
dengan dokter mengenai kapan waktu yang tepat untuk memulai SADANIS dan skrining
kanker payudara dengan mammografi.

Umumnya, bagi wanita usia 40–49 tahun, disarankan untuk menjalani mammografi 1 kali
setiap tahun. Sedangkan, bagi wanita usia 50–74 tahun, mammografi dianjurkan 1–2 kali
setiap tahun. Namun, dokter bisa menyarankan jadwal yang berbeda, tergantung pada tingkat
risiko Anda.
Referensi: Kementerian Kesehatan RI (2017). Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Deteksi
Dini Kanker Payudara dengan SADARI dan SADANIS.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Breast Cancer.

3). Melakukan pemeriksaan mastektomik dan kemotherapi pada stadium 1 dan 2.

Referensi: American Cancer Society. 2020. Breast Cancer


Stages.https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/understanding-a-breast-
cancer-diagnosis/stages-of-breast-cancer.html. Accessed July 3, 2020.
American Cancer Society. 2020. Treatment of Stage IV (Metastatic) Breast
Cancer.https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/treatment/treatment-of-
breast-cancer-by-stage/treatment-of-stage-iv-advanced-breast-cancer.html . A
ccessed July 3, 2020.

4). Pengobatan kanker payudara tergantung pada jenis, stadium, dan ukuran kanker, serta
apakah sel kanker sensitif terhadap hormon. Metode pengobatannya bisa dengan prosedur
bedah, kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, atau kombinasi dari metode-metode tersebut.

Bedah Lumpektomi

Bedah lumpektomi adalah prosedur untuk mengangkat tumor dan sebagian kecil jaringan
sehat di sekitarnya. Lumpektomi biasanya disarankan kepada pasien yang tumornya
berukuran kecil.

Lumpektomi juga dapat dilakukan pada pasien yang ukuran tumornya lebih besar, tetapi
didahului dengan kemoterapi untuk menyusutkan tumor.

Bedah Mastektomi

Bedah mastektomi adalah bedah yang dilakukan oleh dokter bedah onkologi untuk


mengangkat seluruh jaringan di payudara. Umumnya, mastektomi dilakukan ketika kondisi
pasien tidak bisa ditangani dengan lumpektomi.

Ada beberapa tipe bedah mastektomi, yaitu:

 Simple/total mastectomy
Simple mastectomy adalah prosedur pengangkatan seluruh bagian payudara, termasuk puting,
areola, dan kulitnya. Tergantung tingkat keparahannya, beberapa kelenjar getah bening juga
bisa ikut diangkat.
 Skin-sparing mastectomy
Skin-sparing mastectomy adalah pengangkatan jaringan payudara, puting, dan areola. Setelah
diangkat, payudara akan dibentuk ulang menggunakan jaringan dari bagian tubuh lain.
 Nipple-sparing mastectomy
Mastektomi tipe ini dilakukan untuk mengangkat jaringan payudara tanpa menyertakan kulit
payudara dan puting. Namun, jika terdapat kanker pada jaringan di bawah puting, maka
puting payudara juga akan diangkat.
 Modified radical mastectomy
Modified radical mastectomy adalah prosedur yang mengombinasikan simple mastectomy dan
pengangkatan seluruh kelenjar getah bening di ketiak.
 Radical mastectomy
Radical mastectomy bertujuan untuk mengangkat seluruh payudara, kelenjar getah bening di
ketiak, dan otot dada (pectoral).
 Double mastectomy
Double mastectomy adalah tindakan pencegahan pada wanita yang berisiko tinggi terserang
kanker payudara, dengan mengangkat kedua payudara.

Bedah Pengangkatan Kelenjar Getah Bening

Bedah pengangkatan kelenjar getah bening bisa dilakukan bersamaan dengan bedah
pengangkatan tumor di payudara atau secara terpisah. Ada dua metode bedah untuk
mengangkat kelenjar getah bening, yaitu:

 Sentinel lymph node biopsy (SLNB)


SLNB adalah metode pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak dalam jumlah minimal,
terbatas pada kelenjar getah bening yang paling berisiko lebih dulu terserang kanker dari
payudara.
 Axillary lymph node dissection (ALND)
ALND adalah pengangkatan sejumlah kelenjar getah bening, biasanya kurang dari 20, untuk
mencegah penyebaran kanker dari payudara.

Radioterapi

Radioterapi adalah prosedur untuk menghancurkan sel kanker dengan menggunakan sinar
berkekuatan tinggi, seperti sinar-X dan proton. Radioterapi bisa dilakukan dengan
menembakkan sinar ke tubuh pasien menggunakan mesin (radioterapi eksternal), atau dengan
menempatkan material radioaktif ke dalam tubuh pasien (brachytherapy).

Radioterapi eksternal biasanya dilakukan setelah pasien selesai menjalani lumpektomi,


sedangkan brachytherapy dilakukan jika risiko munculnya kembali kanker payudara rendah.
Radioterapi juga bisa dilakukan setelah mastektomi untuk mengatasi kanker yang berukuran
besar dan telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Radioterapi atau terapi radiasi pada kanker payudara dapat berlangsung selama 3 hari sampai
6 minggu, tergantung jenis terapi yang dilakukan dan kondisi pasien secara menyeluruh.

Terapi Hormon

Terapi hormon digunakan untuk mengatasi kanker payudara yang dipengaruhi oleh hormon
estrogen dan progesteron.

Terapi hormon bisa dilakukan sebelum atau setelah prosedur bedah, untuk mencegah sel
kanker kembali muncul. Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi kanker
yang kambuh setelah pengobatan atau kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Metode yang digunakan dalam terapi hormon antara lain:


 Pemberian obat golongan selective estrogen receptor modulator, seperti tamoxifen,
toremifene, dan fulvestrant, untuk menghambat hormon estrogen dan progesteron menempel
pada sel kanker
 Pemberian obat golongan penghambat aromatase, seperti anastrozol dan letrozole, untuk
menghentikan produksi hormon estrogen setelah menopause
 Prosedur bedah atau pemberian obat-obatan untuk menghentikan produksi hormon di indung
telur

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat khusus melalui infus atau suntikan, untuk membunuh sel-
sel kanker yang tumbuh dengan cepat. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum bedah untuk
menyusutkan ukuran kanker agar lebih mudah diangkat.

Kemoterapi juga dapat dilakukan setelah bedah untuk menghancurkan sel-sel kanker yang
mungkin tertinggal setelah prosedur bedah. Kemoterapi setelah bedah juga dilakukan bila sel
kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain atau bila kanker berisiko kambuh kembali.

Selain itu, kemoterapi juga dapat dilakukan untuk mengatasi kanker stadium lanjut, terutama
bila kanker sudah menyebar sampai ke area ketiak atau area tubuh lain.

Obat yang sering digunakan pada kemoterapi biasanya adalah kombinasi dari 2–3 obat
berikut:

 Anthracylines, seperti doxorubicin dan epirubicin


 Taxanes, seperti paclitaxel dan docetaxel
 Cyclophosphamide
 Carboplatin
 5-fluorouracil atau capecitabine
 Gemcitabine
 Vinorelbine

Obat kemoterapi diberikan dalam siklus yang diikuti dengan masa istirahat, agar tubuh bisa
memulihkan diri dari efek yang ditimbulkan obat. Siklus ini biasanya berlangsung dalam 2–3
minggu, dengan jadwal pemberian yang tergantung pada jenis obatnya.

Terapi Target

Terapi target adalah pemberian obat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker secara
spesifik. Berbeda dengan kemoterapi yang dapat merusak sel-sel sehat, obat yang digunakan
pada terapi target tidak merusak sel-sel yang sehat.

Sebagai contoh, salah satu obat yang digunakan pada terapi target bertujuan untuk
menghambat kerja protein HER2, yang membantu sel kanker tumbuh lebih agresif.

Beberapa obat yang digunakan dalam terapi target adalah trastuzumab, pertuzumab, dan
lapatinib. Obat-obat tersebut bisa diberikan dalam bentuk minum atau suntik, dan dapat
digunakan untuk mengobati kanker stadium awal atau stadium lanjut.(referensi)
American Cancer Society (2019). Chemotherapy for Breast Cancer.
American Cancer Society (2019). Surgery for Breast Cancer.
American Cancer Society (2019). Hormone Therapy for Breast Cancer.
National Breast Cancer Foundation (2019). Chemotherapy.
National Breast Cancer Foundation (2019). Targeted Therapy.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Breast Cancer.

Anda mungkin juga menyukai