Penyebab penyakit Meniere tidak diketahui namun terdapat berbagai teori, termasuk pengaruh
neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju ke labirin, gangguan
elektrolit dalam cairan labirin, reaksi alergi, dan gangguan autoimun.
Penyakit Meniere masa kini dianggap sebagai keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan cairan
telinga tengah yang abnormal yang disebabkan oleh malapsorbsi dalam sakus endolimfatikus.
Namun, ada bukti menunjukkan bahwa banyak orang yang menderita penyakit Meniere
mengalami sumbatan pada duktus endolimfatikus. Apapun penyebabnya, selalu terjadi hidrops
endolimfatikus, yang merupakan pelebaran ruang endolimfatikus. Baik peningkatan tekanan
dalam sistem ataupun ruptur membran telinga dalam dapat terjadi dan menimbulkan gejala
Meniere.
C. Patofisiologi
Gejalanya berupa seangan vertigo tak tertahankan episodic yang sering disertai mual dan/atau
muntah, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan.
Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di dalam
telinga.
Kehilangan pendengaan sensorineural progresif dan fluktuatif.Tinnitus bisa menetap atau hilang-
timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo.
Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita,
penyakit ini menyerang kedua telinga.
Gejala-gejala dari penyakit Meniere secara khas termasuk paling sedikit beberapa dari yang
berikut:
• Episodic rotational vertigo: Serangan-serangan
Serangan -serangan dari perasaan memutar yang disertai oleh
disequilibrium (perasaan ketakseimbangan), mual, dan adakalanya muntah. Ini biasanya adalah
gejala yang paling menyusahkan. Vertigo biasanya berlangsung 20 menit sampai dua jam atau
bahkan lebih lama. Selama serangan-serangan, pasien-pasien adalah sangat dilumpuhkan, dan
ketiduran mungkin mengikutinya. Perasaan ketakseimbangan mungkin berlangsung untuk
beberapa hari.
• Tinnitus: Suara meraung, berdengung, seperti mesin, atau berdering dalam telinga. Ia mungkin
episodik (kadang-kadang) dengan serangan vertigo atau ia mungkin tetap. Biasanya tinnitus
memburuk atau akan tampak tepat sebelum timbulnya vertigo.
• Kehilangan pendengaran: Ia mungkin sebentar -sebentar
-sebentar pada awal timbulnya penyakit, namun
melalui waktu ia mungkin menjadi kehilangan pendengaran yang tetap. Ia mungkin melibatkan
semua frekwensi-frekwensi, namun paling umum terjadi pada frekwensi-frekwensi yang lebih
rendah . Suara-suara yang keras mungkin menjadi tidak nyaman dan tampak menyimpang pada
telinga yang terpengaruh.
Kepenuhan telinga: Biasanya perasaan penuh ini terjadi tepat sebelum timbulnya serangan
vertigo.
E. Pemeriksaan Penunjang
1.Tes gliserin :pasien diberikan minuman gliserin 1,2 ml/kg BB setelah diperiksa tes kalori dan
audiogram.setelah dua jam diperiksa kembali dan dibandingkan.
2.Audiogram :tuli sensorineural,terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan
rekrutinen.
F. Komplikasi
- Penurunan kemampuan beraktivitas
- Ketulian sebagai akibat gangguan pada telinga.
- Beberapa penderita yang mengalami gejala unilateral (satu telinga), 50% dari kasus akan
berkembang menjadi bilateral (dua telinga). Beberapa dari kejadian tersebut akan berdampak
pada tuli total.
G. Penatalaksanaan Medik
Diet
• Diet
Banyak pasien dapat mengontrol gejala dengan mematuhi diet rendah garam (2000 mg/hari).
Jumlah natrium merupaka salah satu faktor yang mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
Retensi natrium dan ciran dapat memutuskan keseimbangan halus antara endolimfe dan
perilimfe di dalam telinga dalam.
Garam Natrium terdapat secara alamiah dalam bahan makanan atau ditambahkan kemudian pada
waktu memasak atau mengolah. Makanan berasal dari hewan biasanya lebih banyak
mengandung garam Natrium daripada makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Garam Natrium yang ditambahkan ke dalam makanan biasanya berupa ikatan : natrium Chlorida
atau garam dapur, Mono Sadium Glumat atau vetsin, Natrium Bikarbonat atau soda kue, Natrium
Benzoat atau senyawa yang digunakan untuk mengawetkan daging seperti cornet beef.
Makanan yang diperbolehkan adalah:
1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, yang berasal dari tumbuh-
tumbuh, seperti :
• Beras, kentang, ubi, mie tawar, maezena, hunkwee, terigu, gula pasir.
pasir.
• Kacang-kacangan
Kacang-kacangan dan hasil oleh kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang
tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
garam
• Minyak goreng, margarin tanpa garam
• Sayuran dan buah-buahan
buah-buahan
• Bumbu-bumbu
Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos,
lombok, salam, sereh, cuka.
2. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah terbatas
3. Minuman seperti the, sirup, sari buah.
Makanan yang perlu dibatasi:
1. Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam Natrium, yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, seperti :
• Roti biskuit, kraker, cake dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
soda.
• Dendeng, abon, corned beef, daging asap, bacon, ham, ikan asin, ikan pindang, sarden, ebi,
udang kering, telur asing, telur pindang.
• Keju, Keju kacang tanah (pindakas).
(pindakas).
mentega.
• Margarin, mentega.
• Acar, asinan sayuran dalam kaleng.
kaleng.
• Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.
kaleng.
• Garam dapur, vetsin, soda kue, kecap, maggi, terasi, petis, taoco, tomato ketcup.
ketcup.
2. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang mengandung lebih banyak natrium. Sebaiknya
bahan makanan ini dihindarkan.
Kafein dan nikotin merupakan stimulan vasoaktif, dan menghindari kedua zat tersebut dapat
mengurangi gejala. Ada kepercayaan bahwa serangan vertigo dipicu oleh reaksi alergi terhadap
ragi dalam alkohol dan bukan karena alkoholnya.
Farmakologis
• Farmakologis
Tindakan pengobatan untuk vertigo terdiri atas antihistamin, seperti meklizin (antivert), yang
menekan sistem vestibuler. Tranquilizer seperti diazepam (valium) dapat digunakan pada kasus
akut untuk membantu mengontrol vertigo, namun karena sifat adiktifnya tidak digunakan sebagai
pengobatan jangka panjang. Antiemetik seperti supositoria prometazin (phenergan) tidak hanya
mengurangi mual dan muntah tapi juga vertigo karena efek antihistaminnya. Diuretik seperti
Dyazide atau hidroklortiazid kadang dapat membantu mengurangi gejala penyakit Meniere
dengan menurunkan tekanan dalam sistem endolimfe. Pasien harus diingatkan untuk makan-
makanan yang mengandung kalium, seperti pisang, tomat, dan jeruk ketika menggunakan
diuretik yang menyebabkan kehilangan kalium.
• Penatalaksanaan Bedah
Bedah
Dekompresi sakus endolimfatikus atau pintasan secara teoritis akan menyeimbangkan tekanan
dalam ruangan endolimfe. Pirau atau drain dipasang di dalam sakus endolimfatikus melalui insisi
postaurikuler.
Obat ortotoksik, seperti streptomisisn atau gentamisisn, dapat diberikan kepada pasien dengan
injeksi sistemik atau infus ke telinga tengah dan dalam.
Prosedur labirinektomi dengan pendekatan transkanal dan transmastoid juga berhasil sekitar 85%
dalam menghilangkan vertigo, namun fungsi auditorius telinga dalam juga hancur.
Pemotongan nervus nervus vestibularis memberikan jaminan tertinggi sekitar 98% dalam
menghilngkan serangan vertigo. Dapat dilakukan translabirin (melali mekanisme pendengaran)
atau dengan cara yang dapat mempertahankan pendengaran (suboksipital atau fosa kranialis
medial), bergantung pada derajat hilangnya pendengaran. Pemotongan saraf sebenarnya
mencegah otak menerima masukan dari kanalis semisirkularis.
A. Pengkajian
Fokus dari pengkajian keperawatan untuk pasien dengan penyakit meniere adalah diarahkan
kepada pengamatan terhadap makan makanan yang tinggi kandungan vasoaktifnya,riwayat
trauma, riwayat hipertensi, riwayat alergi, faktor stres, emosional sakit kepala yang hebat.
Data Subyektif:
berdenging
• mengeluh telinga kanan sering berdenging
• perasaan penuh di bagian dalam telinga.
telinga.
• Beberapa bulan ini sering terbangun dari tidur karena merasa berputar (vertigo) sela ma kira-
kira 30 menit dan hilang sendiri
• saat vertigo sampai mual dan muntah.
muntah.
Data Obyektif:
• Hasil pemeriksaan Weber suara hanya terdengar pada telinga kiri kiri
• auditorium menunjukkan adanya sensorineural hearing loss. loss.
B. Diagnosa Keperawatan
1.Resiko tinggi cedera b/d perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan vertigo.
2.Ansietas b/d ancaman,atau perubahan status kesehatan dan efek ketidakmampuan vertigo.
3.Resiko terhadap trauma b/d kesulitan keseimbangan.
4.Kurang perawatan diri,makan,mandi/higiene,berpakaian/berdandan,toileting,b/d disfungsi
labirin dan vertigo.
C. Rencana Keperawatan
1.Diagnosa : Resiko tinggi cedera b/d perubahn mobilitas karena gangguan cara jalan dan
vertigo.
Tujuan :Tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidakseimbangan dan/jatuh Intervensi :