Anda di halaman 1dari 9

FORMAT LAPORAN KASUS

A. RESUME PASIEN
Sudah mengalami insomnia sejak 6 hari yang lalu. Ngantuk banget tapi pada saat dibawa tidur
otaknya muter-muter. Akhirnya memutuskan untuk minum obat tidur akhirnya bisa tidur tapi
bangunnya kliyengan dan kolesterol agak tinggi terakhir cek 250 mg/dl. Keluhan tidak nyaman di
daerah kepala kliyengan, punggung. Sudah pernah bekam tapi itu sudah dulu lama banget.

I. DATA DEMOGRAFI
o Inisial klien : Tn. Z
o Usia : 39 tahun
o Jenis kelamin : Laki-laki
o Alamat : Jakarta Utara
o Suku/bangsa : Jawa
o Status pernikahan : Belum Menikah
o Agama : Islam
o Pekerjaan : Swasta
o Diagnosa Medik : Insomnia dan kolesterol
o Jenis terapi komplementer : Bekam
o Lama pemakaian terapi : Sudah pernah bekam dulu tapi di Klinik As-Sabil baru pertama
kali
o Terapi medik lainnya :-

II. KELUHAN UTAMA :


Keluhan tidak nyaman di daerah kepala kliyengan, punggung. Susah tidur dan kadar kolesterol
yang tinggi.

III. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat kesehatan sekarang : Masih merasa kepala pusing dan sulit tidur
B. Riwayat Kesehatan Dahulu :-
C. Riwayat Operasi : Tidak pernah
D. Riwayat Pengobatan : Valdres
IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
-
V. RIWAYAT SPIRITUAL
-
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
o BB/TB : 82 kg / 171 cm
o Status gizi (IMT) : 30-34,9 (Obesitas tingkat 1)
TTV
o TD : 110/64 mmHg
o Suhu : 36,7OC
o SaO2 : 96%
o HR : 90 x/min
B. Mobilisasi : Normal
C. Nutrisi : Normal
D. Cairan : Normal
E. Eliminasi : Normal
F. Istirahat tidur : Tidur kurang dari 6 jam/hari dan ketergantungan dengan obat tidur.
G. Personal hygiene : Normal
H. Aktivitas sehari-hari : Pekerja Karyawan Swasta
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen, pemeriksaan darah, hasil iridology, titik-titik bekam dll.

Hasil Iridiologi

Titik Yang Dibekam


Tanggal Pengkajian: 17 Desember 2021

Aprilia Nur Aini


11181040000026

B. PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN


I. ANALISIS DATA

DS DO
 Mengeluh sulit tidur  Screen time yang Panjang
 Mengeluh sering terjaga akibat pekerjaan
 Mengeluh tidak puas tidur
 Mengeluh istirahat tidak cukup

II. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Data Masalah Etiologi


DS: Gangguan Pola Tidur Kurangnya control tidur,
 Mengeluh sulit tidur ketiadaan teman tidur
 Mengeluh sering terjaga
 Mengeluh tidak puas tidur
 Mengeluh istirahat tidak
cukup
DO:
 Screen time
yang Panjang
akibat
pekerjaan
 Gangguan Pola Tidur bd Kurangnya control tidur dan ketiadaaan teman tidur dd Mengeluh
sulit tidur, Mengeluh sering terjaga, Mengeluh tidak puas tidur, Mengeluh istirahat tidak
cukup, Screen time yang Panjang akibat pekerjaan

III. INTERVENSI KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI


Gangguan Pola Tidur bd Setelah dilakukan intervensi Dukungan Tidur
Kurangnya control tidur dan keperawatan komplementer Observasi :
ketiadaaan teman tidur dd bekam sebanyak 1 – 2 kali  Identifikasi pola
Mengeluh sulit tidur, Mengeluh dalam 2 minggu, diharapkan aktivitas dan tidur
sering terjaga, Mengeluh tidak tingkat nyeri menurun dengan  Identifikasi faktor
puas tidur, Mengeluh istirahat kriteria hasil: pengganggu tidur (fisik
tidak cukup, Screen time yang  Keluhan nyeri menurun dan/atau psikologis)
Panjang akibat pekerjaan  Meringis menurun  Identifikasi makanan
 Gelisah menurun dan minuman yang
 Kesulitan tidur menurun mengganggu tidur (mis.
kopi, teh, alkohol, maka
mendekati waktu tidur,
minum banyak air
sebelum tidur)
 Identifikasi obat tidur
yang dikonsumsi
Terapeutik :
 Modifikasi lingkungan
(mis. pencahayaan,
kebisingan, suhu,
matras, dan tempat
tidur)
 Batasi waktu tidur
siang, jika perlu
 Fasilitasi
menghilangkan stres
sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur
rutin
 Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan (mis. pijat,
pengaturan posisi, terapi
akupresur atau terapi
bekam)
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk
menunjang siklus tidur-
terjaga
Edukasi :
 Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit
 Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
 Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur (mis. psikologis,
gaya hidup, sering
berubah shift bekerja)
 Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya

Terapi Bekam
Observasi :
 Periksa riwayat
kesehatan
 Identifikasi
kontraindikasi terapi
bekam
 Lakukan pemeriksaan
fisik
Terapeutik :
 Tentukan titik
pembekaman
 Tentukan jenis bekam
yang akan dilakukan
(bekam basah)
 Dudukkan pasien
senyaman mungkin
 Buka baju pakaian pada
area yang akan
dilakukan pembekaman
 Pasang sarung tangan
dan APD lainnya
 Disinfeksi area yang
akan dibekam dengan
kapas alcohol atau
alcohol swab
 Olesi kulit dengan
minyak herbal untuk
meningkatkan
peredaran darah
 Lakukan pengekopan
dengan tarikan
secukupnya
 Lakukan penyayatan
pada area yang telah
dilakukan bekam kering
 Lakukan pengekopan
kembali setelah
dilakukan penyayatan
 Lakukan pembekaman
tidak lebih dari 5 menit
untuk menghindari
hipoksia jaringan
 Buka kop dan bersihkan
darah yang tertampung
 Bersihkan area yang
telah dilakukan
pembekaman
 Hindari pembekaman
pada area mata, hidung,
mulut, areola mammae,
kelamin, dekat
pembuluh darah besar,
varises, dan jaringan
luka
 Lakukan sterilisasi pada
alat-alat bekam yang
telah digunakan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan
prosedur terapi bekam
 Anjurkan berpuasa
sebelum pembekaman,
jika perlu
 Anjurkan tidak mandi
2-3 jam pasca
pembekaman

Dokumentasi dan Evaluasi


S : Klien mengatakan setelah dibekam lebih enakan dan kepala sudah tidak pusing. Rasanya enak dan
membuat mengantuk setelah dibekam.
O : Klien tampak lelah dan mengantuk setelah dibekam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai