Anda di halaman 1dari 35

Kasus pemicu 2

Ny. P (45 thn) seorang ibu rumah tangga sekaligus pedagang baju online.
Setiap hari sibuk mengurus anak-anak dan pekerjaan online nya didepan
computer. Dimasa pandemic ini, pekerjaan Ny P bertambah banyak, sehingga
beliau merasa mudah Lelah dan emosi. Ny.P datang ke klinik Keperawatan
Natural Herbal (KNH) didekat rumahnya karena tertarik untuk mendapatkan
pelayanan Kesehatan tradisional, agar Lelah dan emosi nya teratasi. Ny.P tidak
mau berobat ke dokter krn dirinya merasa sehat, tidak sakit apa-apa.

Saat pemeriksaan didapatkan hasil: BB 75kg, TB 151 cm, TD 130/90


mmHg, suhu 36 derajat, pernafasan 18x/menit. Gula darah sewaktu (GDS) 130
mg/dL, Asam urat 5,2 mg/dL. Ny P disarankan untuk rutin berolah raga setiap
minggu serta terapi pijat refleksi/accupresure oleh perawat.

Ny.P menanyakan kepada perawat, apakah bedanya pijat refleksi dan


acupressure? Berapa sekali sebaiknya ia datang ke klinik KNH untuk dipijat?.
Ny.P juga mengatakan dia kadang di bekam jika merasa kurang enak badan.
Apakah bekam dan pijat boleh dilakukan Bersama? Dan terapi manakah yang
bagus untuknya?

STEP 1

1. Acupressure (Amanda)
2. klinik Keperawatan Natural Herbal (KNH) (April)
3. Pijat Refleksi (idah)

Jawab :
1. rayhani : diberi tekanan tetapi tidak dengan jarum melainkan tangan
saja
Zahra : mengubah aliran di dalam tubuh dengan jari atau tangan
menggunakan tenaga dalam, biasanya accupressure berhubungan
dengan pengobatan China
2. Syifa : nama klinik untuk praktik keperawatan komplementer
Zura : perawatan alternative yang menyediakan bekam, pijat, obat-
obatan herbal
Hasbi : praktik keperawatan dengan menggunakan
3. April : menggunakan tangan kosong atau dengan alat seperti tongkat
kecil, benda yang digunakan tajam tapi tidak terlihat

STEP 2

1. apakah pijat refleksi dapat menghilangkan gejala yang dialami dan


manfaat pijat refleksi? (idah)
2. apakah pasien membutuhkan obat herbal/konvensional selain pijat
refleksi/accupresure? (Zahra)
3. Perbedaan pijat refleksi dan acupressure (vivi)
4. Indikasi dan kontraindikasi pijat refleksi (rayhani)
5. Dari mudah Lelah dan emosi, apakah berpengaruh terhadap GDS dan
apakah pijat refleksi dapat mengurangi kadar gds dan asam urat? (zura)
6. Dampak NY.P merasa kurang enak badan saat di bekam (hasby)
7. Adakah titik khusus untuk acupressure ? (Amanda)
8. Adakah rentang waktu pelaksanaan acupressure ? (amanda)
9. Apakah bekam dan pijat refleksi bisa dilakukan bersamaan? (bunga)
10. Apakah pijat refleksi memiliki titik-titik khusus? (syifa)
11. Hubungan terapi pijat dan rutin olahraga dengan gejala yang dialami?
(april)
12. Apakah dalam islam terdapat anjuran pijat refleksi atau hadis mengenai
pijat refleksi? (vivi)
13. apa saja jenis terapi pelayanan kesehatan tradisional selain yang dikasus?
(Rayhani)
14. askep (bunga)
15. apakah sebaiknya dilakukan pijat terapi atau acupressure? (idah)
16. apakah obesitas berhubungan dengan TD yang tidak normal? (Zahra)

STEP 3
1. (zura) bisa membuat badan menjadi lebih rileks dengan pijat refleksi dan
acupressure
(Zahra) melenturkan otot-otot di dalam tubuh yang semula tegang menjadi
rileks sehingga rasa lelah dan emosi pasien berkurang hingga membaik
(amanda) melancarkan peredaan darah, sehingga gejala yg si alami Ny. P
berkurang
2. (bunga) jika terapi/pijat refleksi dapat mengatasi masalah yang dialami
ny.p, tidak perlu diberikan pengobatan konvensional
(vivi) tidak perlu diberikan pengobatan jika ny.p dapat mengikuti anjuran
perawat yaitu berolahraga rutin dan pijat refleksi karena hasil dari gds dan
asam uratnya rentangnya belum terlalu tinggi
(april) selain pijat refleksi, dapat dilakukan dengan menginjak sendal
terapi atau berjalan di bebatuan kecil tanpa menggunakan alas kaki
3. (April) tidak ada bedanya, manfaatnya sama dan lokasinya sama
(bunga) pijat refleksi untuk memperlancar peredaran darah, acupressure
(Zahra) pijak refleksi titiknya lebih sedikit daripada acupressure,
acupressure lebih banyak mengambil ilmu dari akupuntur
4. (Amanda) Kontraindikasi : ibu hamil, patah tulang, luka di kulit
(hasby) kontraindikasi : Cedera kaki saat mengalami luka, asam urat dan
peradangan dibagian kaki
5. (bunga) gds dan asam urat dapat berkurang dari olahraga yang dianjurkan
6. (rayhani) ny.p merasa tidak enak badan sebelum di bekam, jadi ny.p
melakukan terapi bekam untuk mengurangi rasa tidak enak badan
7. (rayhani) titik khususnya ada banyak, seperti bagian kepala, kaki, muka,
punggung
(bunga) bagian perut, tangan, mata, telinga
8. (Zahra) boleh kapan saja, asal tidak saat sedang terjadinya kontraindikasi
acupresure sepertei terlalu kenyang, terlalu lapar, terlalu lelah atau saat
emosi yang tinggi
9. (vivi) menurut saya bisa, tetapi dilakukan pijat refleksi terlebih dahulu
untuk memperlancar peredaran darah dan memudahkan pada saat
pembekaman dan pengeluaran darah kotor
10. Sama spt no 7
11. (idah) hubungannya adalah dapat mengatasi relaksasi dan tidak mudah
merasa kelelahan
(rayhani) dengan berolahraga, pola hidup menjadi lebih sehat
12. (april) ada hadis yang tidak memperbolehkan membuka aurat didepan
umum dan tidak boleh bersentuhan antara perempuan dan laki-laki
13. (vivi) gurah, hypnoterapi
14. (rayhani) dx : obesitas
(April) dx : hipertensi
(Zahra) dx : risiko perfusi serebral tidak efektif
(idah) dx : keletihan
(vivi) dx : kesiapan peningkatan manajemen kesehatan
15. (Amanda) Menurut saya pijat refleksi sama acupressure itu hampir sama
manfaatnya sama tekniknya. Jadi pilih yg mana aja boleh
(hasby) manfaatnya dapat mengurangi stress dan menghilangkan nyeri
(zura) sama-sama baik, balik lagi ke pilihan pasien itu sendiri
16. (April) dari segi penyebab, kurangnya aktivitas dan mempengaruhi aliran
darah sehingga menyebabkan TD
(idah) kerja jantung dapat menjadi lebih berat karena obesitas sehingga
menyebabkan TD
(bunga) karena obesitas tersebut terjadi penumpukan lemak, jadi aliran
darah ke jantung terhambat dan dapat mempengaruhi TD
STEP 4

Hipotesa : Ny. P 45th bekerja sebagai IRT dan pekerjaan online. datang ke klinik
keperawatan herbal dengan keluhan mudah lelah dan emosi dan juga dari hasil
pemeriksaan BB klien tinggi maka perawat menyarankan untuk pijat
refleksi/accupresure.

STEP 5

1. Pijat refleksi atau acupressure


a. Pengertian
b. Tujuan dan manfaat
c. Titik-titik
d. Indikasi dan kontraindikasi
e. Efek samping
f. Metode pelaksanaan
g. Hal yang harus diperhatikan
h. Pandangan islam
2. Peran Perawat Terhadap Kasus Ny.P
3. Askep

JAWABAN

1) Pijat refleksi atau acupressure

Pengertian

Pijat refleksi merupakan ilmu yang mempelajari ilmu tentang pijat di titik-
titik tubuh tertentu. Pijat ini dilakukan dengan alat tangan dan benda-benda lain
berupa kayu, plastik, atau karet. Praktisi pijat ini mempunyai pengetahuan tentang
saraf-saraf manusia, dan masih berhubungan dengan pengobatan tusuk jarum

Sedangkan Akupresur merupakan teknik pengobatan tradisional dari


Tiongkok. Teknik ini mirip dengan akupunktur, namun tidak menggunakan jarum.
Akupresur diduga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, seperti
membantu meningkatkan sirkulasi darah, merangsang sistem saraf, serta membuat
tubuh menjadi rileks dan lebih bertenaga. Akupresur telah digunakan sejak ribuan
tahun lalu di Tiongkok. Akupresur dilakukan dengan cara memberikan tekanan di
bagian tubuh tertentu. Tekanan ini bisa diberikan melalui siku, tangan, atau alat
bantu khusus, namun tidak menggunakan jarum. Karena itu, akupresur sering kali
dinamakan akupunktur tanpa jarum.

Tujuan dan manfaat

Pijat refleksi banyak dipilih orang karena metode pijat ini dipercaya dapat
memberikan manfaat kesehatan tertentu secara alami tanpa perlu mengonsumsi
obat-obatan. Para terapis pijat refleksi menggunakan ibu jari dan jari lainnya
untuk menekan titik saraf pada tangan dan kaki. Terkadang, terapis juga
menggunakan alat bantu, seperti batu atau alat pemijat dari kayu, saat memijat
atau memberikan tekanan pada kaki atau tangan.
Selain menghilangkan pegal, ada banyak manfaat pijat refleksi yang dapat
diperoleh, yaitu:

1. Memberi efek relaksasi


Pijat refleksi yang dilakukan di bagian tangan dan kaki dapat
mengurangi cemas, mengatasi rasa lelah, dan membantu tubuh lebih rileks
sehingga tidur pun lebih nyenyak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
efek ini juga dirasakan oleh ibu hamil. Pijat refleksi pada ibu hamil terlihat
dapat memberi dampak yang baik dalam mengatasi rasa lelah selama
kehamilan.
2. Mengatasi sakit kepala
Jika Anda mengalami sakit kepala yang disebabkan oleh stres atau rasa
cemas, Anda bisa melakukan pijat refleksi guna mengurangi sakit kepala
tersebut. Berdasarkan penelitian, sebanyak 25 persen penderita yang
menjalani pijat refleksi, tidak lagi merasakan sakit kepala atau migrain.
3. Membantu pemulihan setelah stroke
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu akibat penyumbatan
atau pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini membuat penderitanya
sulit berbicara atau menggerakkan beberapa bagian tubuhnya. Banyak
penderita stroke yang melakukan pijat refleksi sebagai terapi pendamping
pengobatan secara medis. Tekanan yang diberikan pada titik tertentu di
tangan atau kaki dipercaya dapat meningkatkan kemampuan fisik
penderita stroke.
4. Mengatasi konstipasi
Jika Anda mengalami sembelit atau konstipasi, pijat refleksi juga dapat
menjadi pilihan untuk mengatasinya. Penelitian menyatakan bahwa
metode pengobatan alternatif dengan pijatan dapat mengatasi konstipasi.
Manfaat ini diduga berkaitan dengan efek relaksasi yang diperoleh dari
pijat refleksi.
5. Meringankan gejala multiple sclerosis dan perawatan kanker
Pijat refleksi dipercaya dapat meringankan rasa nyeri yang dialami
penderita multiple sclerosis. Tak hanya itu, metode pijat ini juga dapat
mengatasi mual dan nyeri yang dialami pasien kanker setelah
menjalani kemoterapi. Namun, perlu diingat kembali bahwa pijat refleksi
tidak bisa menggantikan peran obat-obatan medis yang diberikan.

Sedangkan teknik akupresur yang menekan titik-titik tertentu pada tubuh


dipercaya bisa mengatasi penyumbatan aliran energi dan mengembalikan
keseimbangan energi di tubuh Anda. Berikut ini adalah beberapa manfaat
akupresur yang perlu diketahui:

1. Meredakan rasa sakit


Akupresur bisa meredakan rasa nyeri, seperti nyeri punggung, sakit
kepala, atau nyeri pasca operasi, dengan cara memancing tubuh untuk
memproduksi hormon endorfin. Hormon inilah yang akan mengurangi
rasa sakit, sekaligus menimbulkan perasaan positif.
2. Membantu meringankan efek samping kemoterapi
Pasien yang menjalani kemoterapi sering kali merasakan mual, lemas,
mudah lelah, atau bahkan stres. Akupresur dipercaya dapat meringankan
stres, mual, meredakan rasa sakit, meningkatkan energi, dan
mengatasi konstipasi yang mungkin terjadi sebagai efek samping
kemoterapi.
3. Meredakan stres dan rasa cemas
Kecemasan, stres, dan depresi adalah gangguan psikologis yang umum
terjadi. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan,
serta mengurangi kualitas hidup. Akupresur juga terlihat dapat membantu
mengurangi stres dan kecemasan pada pasien yang akan menjalani
prosedur medis tertentu, seperti cuci darah.
4. Memperbaiki kualitas tidur
Susah tidur dapat membuat tubuh terasa tidak berenergi, sulit
berkonsentrasi, dan mengantuk saat bekerja. Untuk membantu
mengatasinya, terapi akupresur mungkin dapat membantu. Hal ini diduga
terkait efek endorfin yang dilepaskan tubuh ketika menjalani terapi
akupresur.
Titik-titik

Yang dimaksud dengan titik akupresur adalah sebuah lokasi ditubuh tempat
berakumulasinya energi vital. Dititik akupresur inilah yang akan dipijat. Didalam
tubuh terdapat kira-kira 360 titik pijat akupresure yg terletak di permukaan tubuh
di bawah kulit. Ada 3 macam titik akupresur:

1. Titik akupresure umum, yaitu titik yang terdapat disepanjang saluran


meridian. Setiap titik umum ini diberi nama oleh penemunya dalam bahasa
tionghoa yang mempunyai arti tersendiri, misalnya titik hegu artinya
kumpulan jurang. Selain titik tersebut memounyai nama, juga diberikan
nomer yang sifatnya universal. Hegu sama dengan titik usus besar no.4
(UB.4) dan dalam bahasa inggris disebut large intestine no.4 (LI.4).
2. Titik akupresur istimewa, yaitu titik yang berserakan dan tidak menentu,
ada yang di jalur meridian ada pula yang di luar jalur. Tiap titik
mempunyai nama dan fungsinya sendiri-sendiri. Misalnya lanwei,
berfungsi sebagai titik untuk mengatasi problem usus buntu. Titik lapar,
untuk mengendalikan nafsu makan, dan lain-lain.
3. Titik nyeri atau lebih dikenal dengan nama yes point. Titik ini berada
didaerah yang sedang mengalami masalah, misalnya sakit kepala. Raba
kulit kepala dan cari titik yang paling sensitif atau nyeri. Nah, itulah titik
nyeri. Titik ini hanya berfungsi sebagai penghilang rasa sakit setempat
saja, tetapi sering juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.

Ada ratusan titik akupresur di permukaan tubuh, namun titik yang umum
digunakan antara lain:

- LR-3 atau titik hati 3, titik ini berada di bagian lunak di antara ibu jari kaki
dan jari kedua pada kaki.
- LI4 atau titik usus besar berada di jari tangan. Posisinya di bagian lunak
antara jari telunjuk dan ibu jari.
- SP-6 atau titik limpa 6. Titik ini berada sekitar tiga jari diatas pergelangan
kaki, tepatnya pada bagian lunak atau otot betis bagian bawah.

Penentuan titik akupresur dengan patokan ukuran Cun dan Jari-jari tangan. 1 cun
sama dengan 2,5cm.

- 1 cun terdiri dari 1 jari, yakni 1 ibu jari


- 1,5 cun terdiri dari dua jari, yakni jari tengah dan jari telunjuk.
- 2 cun terdiri dari 3 jari yakni jari tengah, jari telunjuk, dan jari manis atau
sama dengan 5 cm.
- 3 cun terdiri dari 4 jari yakni jari tengah, telunjuk, jari manis, dan keliling

Indikasi dan kontraindikasi

 Indikasi
Terapi akupresur dapat mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit
kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan,
nyeri tulang belakang.
 Kontraindikasi
Akupresur merupakan terapi yang dapat dilakukan dengan mudah
dan efek samping yang minimal. Meskipun demikian, akupresur tidak
boleh dilakukan pada bagian tubuh yang luka, bengkak, tulang retak atau
patah tulang, dan kulit yang terbakar. Pijatan juga tidak boleh dilakukan
pada keadaan emosional, perut terlalu kenyang, ataupun sedang hamil.
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung,
gagal napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke,
pecah pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan
gejala-gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang
keliru dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang
lebih baik.
Sedangkan untuk pijat refleksi, meski tergolong aman dan memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan, pijat refleksi tidak diperbolehkan bagi
semua orang. Ada beberapa kondisi yang membuat pijat refleksi sebaiknya
dihindari, yaitu:
- Masalah peredaran darah di kaki
- Cedera di bagian tangan dan kaki
- Cantengan
- Kaki kapalan
- Diare
- Adanya luka terbuka
- Demam
- Jumlah trombosit rendah
- Gangguan tiroid

Efek samping

Pijat pada umumnya aman. Tetapi bisa menimbulkan risiko pada sebagian
orang. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda berkonsultasi terlebih dulu
terutama, jika Anda sedang hamil atau mengalami pembekuan darah. Selain
berkonsultasi, simak pula beberapa risiko dan efek samping terapi pijat.
1. Rasa Sakit
Beberapa jenis teknik pijat bisa menimbulkan rasa nyeri sehari setelah
melakukan pemijatan. Teknik pijat melibatkan berbagai tekanan, baik
lembut dan kuat. Biasanya teknik itu bertujuan untuk mengobati luka atau
jaringan otot. Pijat seharusnya tidak menyakitkan, terlepas dari apapun
teknik pijatannya. Jika saat dipijat Anda merasakan sakit, sebaiknya segera
beritahu terapis agar ia dapat memberikan tekanan yang bisa ditolerir oleh
tubuh.
2. Alergi
Saat melakukan pijat, banyak terapis yang memadukannya dengan minyak
pijat, lotion atau minyak aromaterapi yang ternyata bisa memicu reaksi
alergi. Hal ini bisa diatasi dengan mencoba terlebih dulu minyak pijat pada
punggung tangan untuk mengetahui adanya reaksi alergi, sebelum
akhirnya diaplikasikan ke seluruh tubuh Anda.
3. Gula Dara Rendah
The University of Maryland Medical Center (UMMC) menyarankan agar
penderita diabetes untuk memeriksa tekanan gula darah sehabis pijat.
Terapi pijat terkadang bisa membuat tekanan gula darah menurun. UMMC
juga merekomendasikan bahwa penderita diabetes yang suka pijat secara
rutin, juga harus membuat grafik untuk melihat pola dari gula darahnya.
4. Gumpalan Darah
Terapi pijat bisa berbahaya bagi mereka yang memiliki gumpalan darah
dalam tubuh. Dengan pijat, gumpalan darah tersebut bisa berpindah tempat
ke jantung atau otak sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan
stroke. Hal tersebut dikemukakan oleh situs kesehatan Body Worker.
5. Cidera
Terapis pijat yang kurang profesiona bisa berpeluang memberikan luka
selama perawatan. Namun spesialis rehabilitasi fisik Dr Robert Gotlin,
yang bekerja di Beth Israel Medical Center di New York, mengatakan
bahwa masalah biasanya muncul ketika orang yang dipijat sudah luka atau
bermasalah. Cidera akibat terapis yang tak profesional, cenderung berisiko
rendah karena sebelum menjadi terapi mereka harus mendapatkan lisensi
yang sah dan Anda berhak untuk melihat lisensi tersebut.
6. Kerusakan Saraf
Banyak pakar yang memperingatkan bahwa pijat dapat menyebabkan
kerusakan saraf, meskipun jarang dilakukan. Richard Brassaw dari situs
Disability Happens mengutip penelitian yang dilakukan oleh Arizona May
Clinic yang mengungkapkan bahwa pijat terlalu dalam dan kencang bisa
menyebabkan kerusakan saraf di area leher dan bahu. Kerusakan bisa
terjadi jika terapis memberikan tekanan pijat yang berlebihan.

Sedangkan efek samping akupuntur yang mungkin terjadi:


1. Kelelahan
Meskipun biasanya akupuntur bisa meningkatkan energi, orang bisa
merasa kelelahan setelah akupuntur. Ini adalah tanda peringatan bahwa
Anda perlu beristirahat. Jika Anda mengalaminya, bersantailah sepanjang
sisa hari seperti tidur lebih awal. Kombinasi akupuntur dan istirahat akan
membuat Anda merasa sehat kembali.
2. Ruam kulit
Ruam kulit, kemerahan, dan gatal-gatal akibat akupuntur dapat disebabkan
oleh masuknya infeksi atau mungkin berkaitan dengan dermatitis kontak
yang relatif jinak akibat stimulasi jarum. Jika ruam Anda tidak membaik
dalam beberapa hari atau malah memburuk, beri tahu dokter kulit.
3. Rasa sakit
Bagian tubuh yang ditusuk jarum bisa terasa sakit setelah jarum diangkat,
terutama telapak tangan dan jari kaki. Rasa sakit akibat akupuntur
biasanya menghilang dalam 24 jam. Dalam kasus langka, memar bisa
muncul di lokasi tusukan jarum. Namun, jangan bingung karena ini
bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan dan tidaklah lebih dari sekedar
ketidaknyamanan estetika.
4. Kedutan otot
Orang bisa mengalami kedutan otot di luar sadar selama atau setelah
akupuntur. Jika Anda merasa bahwa salah satu otot Anda mengalami
kejang akut, terutama jika itu adalah otot yang baru saja ditusuk jarum,
segera beri tahu praktisi akupuntur Anda.
5. Pusing
Bangkit dengan cepat dari meja akupuntur bisa menyebabkan pusing. Jika
kepala Anda terasa ringan setelah pengobatan, duduklah di ruang tunggu
praktisi akupuntur untuk beberapa menit dan tarik napas dalam-dalam.
6. Pelepasan emosi
Terkadang orang menangis selama pengobatan. Bukan karena mereka
kesakitan, tetapi karena emosi mereka, yang mungkin tertahan selama
menjalani kehidupan, mengalir keluar. Pelepasan emosi adalah sesuatu
yang positif, tetapi bisa mengejutkan.
7. Cedera organ
Jika jarum dimasukkan terlalu dalam, jarum dapat menusuk organ
dalam—terutama paru-paru. Ini hanyalah pengalaman yang luar biasa
langka dari seorang praktisi.

Metode pelaksanaan

Pijat Refleksi

Urutan-urutan pemijatan:

1) Persiapan. Persiapan bisa dilakukan dengan merendam kaki klien


menggunakan air hangat selama kurang lebih 10 menit.
2) Setelah diseka dengan handuk bersih dan disemprot dengan alkohol 70%,
lakukan peregangan dan relaksasi otot kaki klien. Memutar-mutar
pergelangan kaki, mengurut, dan meremas secara lembut sepanjang betis
dan lateral tulang kering dapat memberikan efek relaks serta meregangkan
otot tungkai bawah klien.
3) Pijat dengan titik pembukaan. Semua sistem dan organ tubuh dikendalikan
otak dan sistem saraf. Oleh karena itu, titik yang dipilih adalah titik nomor
1, 3, 4, 5, dan 53 s.d. 58.
4) Titik wajib Disebut titik wajib karena titik ini harus selalu dipijat untuk
memelihara organ tubuh meski tidak ada gangguan atau klien tidak
mengeluhkannya. Titik wajib meliputi:
5) detoksifikasi (pembuangan) di titik 34, 22, 23, 24, 51, 28, 29, 30, 31, dan
32;
- Pemeliharaan saraf dan metabolisme tubuh di titik nomor 12 dan
nomor 13;
- pencernaan di titik nomor 15, 16, 17, 18, 19, dan 25;
- relaksasi dan penenangan di titik nomor 2 dan 20;
- suplemen di titik nomor 21.
6) Titik terapi, titik yang dipilih sesuai dengan keluhan (gangguan) klien. Jika
titik tersebut sudah termasuk titik-titik tersebut, tidak perlu dipijat lagi.
7) Titik penutupan, titik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh di titik
nomor 39, 40, dan 41. Jangan pijat titik itu jika klien menderita gangguan
autoimun, yaitu berlebihnya sistem kekebalan tubuh atau seseorang baru
menjalani trasplantasi organ.
8) Pijat pendinginan berguna agar otot tidak memar. Teknik yang digunakan
untuk memijat dan mengurut adalah dengan menggosok atau mengelus
kaki, bagian betis dan lateral tulang kering klien agar otot menjadi lebih
elastis dan tidak memar

Acupressure

1) Teknik pemijatan : ditekan sebanyak 30 kali penekanan sampai terasa


ngilu dan dilakukan 1-2 kali sehari.
2) Alat yang digunakan : Jari tangan, telapak tangan, siku.
3) Alat bantu lain yang berujung tumpul.
4) Bahan: Minyak/pelicin

Hal yang harus diperhatikan

a. Pijat refleksi bisa dilakukan selama 30-45 menit. Tetapi bagi penderita
penyakit kronis, lanjut usia harus lebih pendek disesuaikan dengan
kemampuannya.
b. Setiap titik refleksi hanya dipijat 5-9 menit dalam sekali pengobatan
c. Daerah yang akan dipijat sebaiknya diolesi dengan minyak agar kulit tidak
lecet.
d. Daerah refleksi yang terdapat di kaki, cara pijatnya dari arah bawah ke
atas, sesuai dengan arah aliran darah.
e. Saat melakukan pijat refleksi pada kaki tanpa bantuan alat, khusus titik
refleksi yang agak tersembunyi atau telapak kaki yang banyak dagingnya
gunakanlah tulang jari telunjuk yang dilipatkan untuk memijat.
f. Kebanyakan orang memerlukan waktu perawatan 4-8 minggu untuk
memperoleh hasil yang memuaskan. Tetapi bagi pasien berpenyakit kronis
dipijat 3 kali dalam seminggu atau 2 hari sekali. Jangan memijat setiap
hari.
g. Sebaiknya pada penderita tulang dipijat dengan keras agar cepat sembuh.
h. Selama waktu pemijatan, kadang-kadang bisa timbul kehitam-hitaman di
tubuh atau menjadi lebih sakit. Jangan takut ini gejala baik, teruskan
(khususnya penderita rematik dan infeksi).
i. Bagi penderita penyakit seperti: kencing gula, jantung, lever, dan kanker
cara memijatnya jangan terlalu keras. Setiap daerah refleksi dipijat boleh
lebih dari 2 menit.
j. Dalam waktu 1 jam setelah makan jangan memijat.
k. Selama pemijatan hentikan dulu obat-obatan kimia. Karena obat tersebut
akan menghambat kesembuhan, kecuali penderita kencing gula dan
jantung obat-obatan tetap diperlukan.
l. Setelah selesai dipijat minumlah 2-3 gelas air putih (sedikitnya 500 cc),
agar kotoran di dalam tubuh mudah terbuang dan bagi penderita ginjal
berat, jangan minum lebih dari 150 cc.
m. Jika pasien merasa kurang enak badan, pemijatan harus ditunda hingga
kembali sehat.
n. Memijat daerah refleksi kelenjar jangan terlalu keras. Supaya tidak
menimbulkan reaksi yang lainnya.
o. Untuk penyakit-penyakit yang gawat dan parah sebaiknya pemijatan
dilakukan oleh para profesional atau dalam pengawasan ahli.

Setelah melakukan terapi pijat refleksi, biasanya akan timbul gejala yang bisa
dikatakan proses penyembuhan. Misalnya pada penderita sakit punggung atau
pinggang. Setelah dipijat kira-kira selama tiga hari dan hari berikutnya punggung
makin terasa sakit menunjukkan pertanda baik karena peredaran sudah lancar.
Ada pula setelah dilakukan pemijatan pada daerah refleksi kelenjar kemudian
suhu tubuhnya naik. Lanjutkanlah saja memijat. Ada pula yang di pahanya timbul
luka atau borok, hal ini berarti kotoran di dalam tubuh tidak bisa dibuang secara
lancar atau normal, sehingga dibuang melalui luka atau borok tersebut. Yang lain
seperti: urat darah menonjol (berarti aliran darah makin lancar), tumit bengkak
(disebabkan karena kelenjarnya masih terhambat), dan salah satu organ ada yang
sakit (disebabkan rintangan peredaran darah yang sudah berhasil dibobol). Pada
penderita sakit ginjal setelah dipijat pada titik-titik tertentu kadang-kadang juga
bisa mengeluarkan urine yang warnanya cokelat atau merah. Tapi tidak perlu
khawatir, karena ini gejala yang baik.

Pandangan islam

Pijat merupakan upaya manusia untuk meningkatkan dan mengembalikan


kesegaran jasmani, diperbolehkan oleh ajaran Islam. Menjadi suatu hal yang wajar
jika pelaksanaan pijat tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
agama. MUI pun mengungkapkan, ketentuan-ketentuan tersebut di antaranya
adalah jika yang dipijat pria, yang memijat harus pria. Sebaliknya, jika yang
dipijat wanita, yang memijat harus wanita, kecuali jika mereka suami istri atau
masih memiliki hubungan mahram atau tidak dikhawatirkan terjadinya hal-hal
yang tidak dikehendaki. Apa yang diputuskan MUI DKI Jakarta berdasarkan
pada hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Ibnu
'Abbas RA. sebagai berikut: "Janganlah sekali-kali seseorang lelaki berkhalwat
(bersepi-sepi) dengan wanita (lain yang tidak mempunyai hubungan mahram),
kecuali jika dibarengi mahramnya."

2) Peran Perawat Terhadap Kasus Ny.P


Perawat berperan penting dalam mengoptimalkan pengguunaan
terapi tradisional dan komplementer yang mendkung perawatan secara holistic.
Perawat memiliki peran secara utuh dalam melakukan terapi komplementer.
Peran yang di lakukan perawat diharapkan dapat membantu
masyarakat memilih pengobatan tradisional dan komplementer yang
masuk akal dan menghindar dampak yang tidak diinginkan.
Peran perawat dalam terapi komplementer dai salah satu jurnal
mengatakan bahwa peran perawat yaitu memberikan asuhan keperawatan
komprehensif yang tidak hanya mengkaji fisik aatau biologic, namun juga
psikologik, social, dan spiritual, sehingga kecemasan yang
mempengaruhi psikososial klien dapat diantisipasi. Terapi untuk mengatasi
kecemasan dalam ranah keperawatan klinis selain farmakologi adalah
nin farmakologi menggunakan terapi komplementer. Perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan, memberikan terapi komplementer sebagai
salah satu intervensi yang dapat diberikan selain memberi obat konvesional
sebagai peran kolaboratif. Penggunaan terapi komplementer diranah kritis
dapat diberikan namun efeknya membutuhkan waktu, tetap dapat
dipertimbangkan pemberiannya karena intervensi ini menggunakan
pendekatan holistic dalam melengkapi kebutuhan klien, daam hal fisik,
psikologis, social, kultural dan spiritual.

3) Askep
Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. P
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Keluhan Utama : merasa lelah & emosi
b. Anamnesa
- Klien mengatakan dia kadang dibekam jika merasa kurang enak
badan
- Klien mengatakan tidak mau berobat ke dokter karena dirinya
merasa sehat & tidak sakit apa-apa
- Klien disarankan untuk rutin berolahraga setiap minggu serta
terapi pijat refleksi / acupressure oleh perawat.
c. Pemeriksaaan Penunjang
- BB 75kg, TB 151 cm
- TD 130/90 mmHg
- Suhu 36 derajat
- Pernafasan 18x/menit
- Gula darah sewaktu (GDS) 130 mg/dL,
- Asam urat 5,2 mg/dL.

Data Etiologi Masalah

DO : Gaya hidup mnoton Keletihan

- Tidak mampu
mempertahankan
aktivitas

- tampak lesu

DS :

- Merasa kurang tenaga

- Mengeluh lelah

DO : Kurang Aktivitas Fisik Obesitas


Harian
- IMT >27 kg/m2

DO : Kesiapan Peningkatan Manajemen


Kesehatan
- Pilihan hidup sehari-hari
tepat untuk memenuhi
tujuan program kesehatan
DS :

- Mengekspresikan
keinginan untuk
mengelola masalah
kesehatan dan
pencegahannya

Diagnosa Prioritas :

1) Keletihan b.d Gaya Hidup Monoton d.d tidak mampu mempertahankan


aktivitas, tampak lesu, merasa kurang tenaga, dan mengeluh lelah
2) Obesitas b.d Kurang Aktivitas Fisik Harian (pekerjaan online shop lebih
banyak diam di depan computer) d.d IMT >27 kg/m2
3) Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan d.d Pilihan hidup sehari-hari
tepat untuk memenuhi tujuan program kesehatan, Mengekspresikan
keinginan untuk mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya

SDKI SLKI SIKI

Keletihan b.d Gaya Hidup Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas


Monoton d.d tidak mampu asuhan keperawatan 2x24 jam,
Observasi
mempertahankan aktivitas, diharapkan tingkat keletihan
tampak lesu, merasa kurang klien membaik dengan kriteria - Identifikasi deficit tingkat aktivitas
tenaga, dan mengeluh lelah hasil: - Identifikasi kemampuan berpartisipasi

- Verbalisasi kepulihan dalam aktivotas tertentu

energi meningkat - Identifikasi sumber daya untuk aktivitas

- Tenaga meningkat yang diinginkan

- Kemampuan melakukan - Identifikasi strategi meningkatkan


aktivitas rutin meningkat partisipasi dalam aktivitas

- Verbalisasi Lelah menurun - Identifikasi makna aktivitas rutin (mis.


bekerja) dan waktu luang
- Lesu menurun
- Monitor respon emosional, fisik, social,
dan spiritual terhadap aktivitas

Terapeutik

- Fasilitasi focus pada kemampuan, bukan


deficit yang dialami

- Sepakati komitmen untuk meningkatkan


frekuensi dan rentang aktivitas

- Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan


tujuan aktivitas yang konsisten sesuai
kemampuan fisik, psikologis, dan social

- Koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai


usia

- Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih

- Fasilitasi transportasi untuk menghadiri


aktivitas, jika sesuai

- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam


menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasikan aktivitas yang dipilih

- Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis.


ambulansi, mobilisasi, dan perawatan diri),
sesuai kebutuhan

- Fasilitasi aktivitas pengganti saat


mengalami keterbatasan waktu, energy,
atau gerak

- Fasilitasi akvitas motorik kasar untuk


pasien hiperaktif

- Tingkatkan aktivitas fisik untuk


memelihara berat badan, jika sesuai

- Fasilitasi aktivitas motorik untuk


merelaksasi otot

- Fasilitasi aktivitas dengan komponen


memori implicit dan emosional (mis.
kegitan keagamaan khusu) untuk pasien
dimensia, jika sesaui

- Libatkan dalam permaianan kelompok


yang tidak kompetitif, terstruktur, dan
aktif

- Tingkatkan keterlibatan dalam


aktivotasrekreasi dan diversifikasi untuk
menurunkan kecemasan ( mis. vocal
group, bola voli, tenis meja, jogging,
berenang, tugas sederhana, permaianan
sederhana, tugas rutin, tugas rumah
tangga, perawatan diri, dan teka-teki dan
kart)

- Libatkan kelarga dalam aktivitas, jika


perlu

- Fasilitasi mengembankan motivasi dan


penguatan diri

- Fasilitasi pasien dan keluarga memantau


kemajuannya sendiri untuk mencapai
tujuan

- Jadwalkan aktivitas dalam rutinitas sehari-


hari

- Berikan penguatan positfi atas partisipasi


dalam aktivitas

Edukasi

- Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari,


jika perlu

- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang


dipilih

- Anjurkan melakukan aktivitas fisik, social,


spiritual, dan kognitif, dalam menjaga
fungsi dan kesehatan

- Anjurka terlibat dalam aktivitas kelompok


atau terapi, jika sesuai

- Anjurkan keluarga untuk member


penguatan positif atas partisipasi dalam
aktivitas

Kolaborasi

- Kolaborasi dengan terapi okupasi dalam


merencanakan dan memonitor program
aktivitas, jika sesuai

- Rujuk pada pusat atau program aktivitas


komunitas, jika perlu
Manajemen Energi

Observasi

- Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang


mengakibatkan kelelahan

- Monitor kelelahan fisik dan emosional

- Monitor pola dan jam tidur

- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan


selama melakukan aktivitas

Terapeutik

- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah


stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)

- Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif

- Berikan aktivitas distraksi yang


menyenangkan

- Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika


tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi

- Anjurkan tirah baring

- Anjurkan melakukan aktivitas secara


bertahap

- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda


dan gejala kelelahan tidak berkurang

- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi


kelelahan
Kolaborasi

- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara


meningkatkan asupan makanan

Terapi Relaksasi

Observasi

- Identifikasi penurunan tingkat energy,


ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
gejala lain yang menganggu kemampuan
kognitif

- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah


efektif digunakan

- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan


penggunaan teknik sebelumnya

- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi,


tekanan darah, dan suhu sebelum dan
sesudah latihan

- Monitor respons terhadap terapi relaksasi

Terapeutik

- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa


gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan

- Berikan informasi tertulis tentang


persiapan dan prosedur teknik relaksasi

- Gunakan pakaian longgar


- Gunakan nada suara lembut dengan irama
lambat dan berirama

- Gunakan relaksasi sebagai strategi


penunjang dengan analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai

Edukasi

- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan


jenis, relaksasi yang tersedia (mis. music,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)

- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi


yang dipilih

- Anjurkan mengambil psosisi nyaman

- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi


relaksasi

- Anjurkan sering mengulang atau melatih


teknik yang dipilih’

- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi


(mis. napas dalam, pereganganm atau
imajinasi terbimbing )

Obesitas b.d Kurang Aktivitas Setelah dilakukan tindakan Edukasi Berat Badan Efektif
Fisik Harian (pekerjaan online asuhan keperawatan 2x24 jam,
Observasi
shop lebih banyak diam di depan diharapkan berat badan klien
computer) d.d IMT >27 kg/m2 membaik dengan kriteria hasil: - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Berat badan membaik
Terapeutik
- IMT membaik
- Sediakan materi dan media edukasi

- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai


kesepakatan

- Beri kesempatan pada keluarga untuk


bertanya

Edukasi

- Jelaskan hubungan asupan makanan,


lathan, peningkatan dan penurunan berat
badan

- Jelaskan kondisi medis yang dapat


mempengaruhi berat badan

- Jelaskan risiko kondisi kegemukan


(overweight) dan kurus (underweight)

- Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya,


serta faktor genetik yang mempengaruhi
berat badan

- Ajarkan cara mengelola berat badan secara


efektif

Edukasi Diet

Observasi

- Identifikasi kemampuan pasien dan


keluarga menerima informasi

- Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini

- Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini


dan masa laiu

- Identifikasi persepsi pasien dan keluarga


tentang diet yang diprogramkan

- Identifikasi keterbatasan finansial untuk


meyediakan makanan

Terapeutik

- Persiapkan materi, media dan alat peraga

- Jadwalkan waktu yang tepat untuk


memberikan pendidikan kesehatan

- Berikan kesempatan pasien dan keluarga


bertanya

- Sediakan rencana makan tertulis, jika


perlu

Edukasi

- Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap


kesehatan

- Informasikan makanan yang


diperbolehkan dan dilarang

- Informasikan kemungkinan interaksi obat


dan makanan, jika perlu

- Anjurkan mempertahankan posisi semi


Fowler (30 - 45 derajat) 20-30 menit
sateiah makan

- Anjurkan menggant bahan makanan sesuai


dengan diet yang diprogramkan
- Anjurkan melakukan olahraga sesuai
toleransi

- Ajarkan cara membaca label dan memilih


makanan yang sesuai

- Ajarkan cara merencanakan makanan yang


sesuai program

- Rekomendasikan resep makanan yang


sesuai dengan diet, jika perlu

Kolaborasi

- Rujuk ke ahli gizi dan sertakan keluarga,


jika perlu

Manajemen Berat Badan

Observasi

- ldentiflkasi kondisi kesehatan pasien yang


dapat mempengaruhi berat badan

Terapeutik

- Hitung berat badan ideal pasien

- Hitung persentase lemak dan otot pasien

- Fasiitasi menentukan target berat badan


yang realistis

Edukasi

- Jelaskan hubungan antara asupan


makanan, aktivitas fisik, penambahan
berat badan dan penurunan berat badan

- Jelaskan faktor risiko berat badan lebih


dan berat badan kurang

- Anjurkan mencatat berat badan setiap


minggu, jika perlu

- Anjurkan melakukan pencatatan asupan


makan, aktivitas fisik dan perubahan berat
badan

Promosi Latihan Fisik

Observasi

- Identifikasi keyakinan kesehatan tentang


latihan fisik

- Identifikasi pengalaman olahraga


sebelumnya

- Identifikasi motivasi individu untuk


memulai atau melanjutkan program
olahraga

- Identifikasi hambatan untuk berolahraga

- Monitor kepatuhan menjalankan program


latihan

- Monitor respons terhadap program latihan

Terapeutik

- Motivasi mengungkapkan perasaan


tentang clahraga/kebutuhan berolahraga
- Motivasi memulai atau melanjutkan
olahraga

- Fasilitasi dalam mengidentifikasi model


peran positif untuk mempertahankan
program lathan

- Fasilitasi dalam mengembangkan program


latihan yang sesuai untuk memenuhi
kebutuhan

- Fasilitasi dalam menetapkan tujuan jangka


pendek dan panjang program latihan

- Fasilitasi dalam menjadwalkan periode


reguler latihan rutin mingguan

- Fasilitasi dalam mempertahankan


kemajuan program latihan

- Lakukan aktivitas olahraga bersama


pasien, jika perlu

- Libatkan keluarga daiam merencanakan


dan memelihara program latihan

- Berikan umpan balik positf terhedap setap


upaya yang dijalankan pasien

Edukasi

- Jelaskan manfaat kesehatan dan efek


fisiologis olahraga

- Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan


kondisi kesehatan

- Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas


program latihan yang dinginkan

- Ajarkan latihan pemanasan dan


pendinginan yang tepat

- Ajarkan teknik menghindari cedera saat


berolahraga

- Ajarkan teknik pemapasan yang tepat


untuk memaksimalkan penyerapan
oksigen selama latihan fisik

Kolaborasi

- Kolaborasi dengan rehabilitasi medis atau


ahii fisiologi olahraga, jika perlu

Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan


Manajemen Kesehatan d.d Pilihan asuhan keperawatan 2x24 jam,
Observasi
hidup sehari-hari tepat untuk diharapkan manajemen
memenuhi tujuan program kesehatan meningkat - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
klien
kesehatan, Mengekspresikan dengan kriteria hasil: menerima informasi

keinginan untuk mengelola


- Menerapkan program - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
masalah kesehatan dan meningkatkan dan menurunkan motivasi
perawatan meningkat
pencegahannya perilaku hidup bersih dan sehat
- Aktivitas hidup sehari-hari
efektif memenuhi tujuan Terapeutik
kesehatan - Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan

- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai


kesepakatan

- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
- Jekaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan

- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

- Ajarkan strategi yang dapat digunakan


untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat

Manajemen Perilaku

Observasi

- Identifikasi harapan untuk mengendalikan


perilaku

Terapeutik

- Diskusikan tanggung jawab terhadap


perilaku

- Jadwalkan kegiatan terstruktur

- Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan


kegiatan perawatan konsisten setiap dinas

- Tingkatkan aktivitas fisik sesuai


kemampuan

- Batasi jumlah pengunjung

- Bicara dengan nada rendah dan tenang

- Lakukan kegiatan pengalihan terhadap


sumber agltasi

- Cegah perilaku pasif dan agresit


- Beri penguatan posistif terhadap
keberhasilan mengendalikan perilaku

- Lakukan pengekangan fisik sesuai indikasi

- Hindari bersikap menyudutkan dan


menghentikan pembicaraan

- Hindari sikap mengancam dan berdebat

- Hindari berdebat atau menawar batas


perilaku yang telah ditetapkan

Edukasi

- Informasikan keluarga bahwa keluarga


sebagai dasar pembentukan kognitif

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.


2015. Ilmu Pijat Pengobatan Refleksi Relaksasi (1st ed.). Jakarta Selatan:
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Fengge, antorini. 2012. Terapi akupresur. Sleman: Crop Circle Corp

Hartono, andry. 2012. Akupresur Untuk Berbagai Penyakit Dilengkapi Dengan


Terapi Gizi Medik & Herbal. Jakarta: Rapha Publishing

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Akupresur Untuk Pengobatan Sehari-hari. Jakarta


: Kemenkes RI

Linquist, R, Snyder, M, Tracy, M. F. 2014. Complementary & Alternative


Therapies in Nursing. Edition 7th. New York : Springer Publishing
Company
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

Sukanta, P.O. 2012 . Pijat Akupresur untuk Kesehatan. Jakarta : Penebar Plus.

Anda mungkin juga menyukai