1. Klinis
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7
hari
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary
refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
2. Laboratorium
Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya
peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah
ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi)
Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
IV tekanan darah tidak terukur.
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-
obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara
bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48
jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).
Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan
secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah banyak
kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang
terlalu sedikit.
anker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri
berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia
berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang
aktif secara seksual.
Merokok
Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang
paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar
masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti Anda
menderita kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera
tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter
spesialis akan diberikan.
Teori
Hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi memberikan suatu
pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena untuk menguraikan,
menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan suatu fenomene
Model
Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan
teori dari skema konseptual melelui penggunaan symbol dan diafragma.
Model Konsep
Rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas
fenomena-fenomene, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.
Teori keperawatan
sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawtan.
Mengidentifikasi teknik penelitian dan alat bantu yang digunakan untuk memvalidasi
intervensi keperawatan
Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan askep bagi setiap anggota tim
keperawatan
Torrest(1985) dan Chinn & Jacob(1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori
keperwatan :
Kebudayaan
Sistem pendidikan
Adanya pandangan bahwa dalam memberikan layanan keperawatan akan lebih baik
ilakukan oleh wanita
Profesi yg mendiri
Dulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperwatan yang
jelas
Teori-Teori Keperawatan
Florence Nightingale
Teori perawatan modern(modern nursing). Titik berat teori ini adalah pada aspek
lingkungan antara lain:
Udara segar
Air bersih
Kebersihan
Cahaya
Aspek lingkungan yang diutamakan Nigthingale dalam merawata klien adalah ventilasi
yang cukup bagi klien.
Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perwat juga harus memperhatikan
kehangatan, ketenangan, dan makanan klien
Kesehatan sebagai kondisi sejahtra dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki
hingga batas maksimal
Penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari
gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat
Menggunkan nalarnya
Ketekunan
Observasi
Virginia Henderson
Tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat :
Manusia
Keperawatan
Kesehatan
Lingkungan
Bermain /rekreasi
System personal
System interpersonal
System social
Informasi Kesehatan
Pencegahan penyakit
Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami
kondisi yang ada dalam keperawatan
Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan merupakan respon dari
individu
Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat
dan klien yg terwujud dlm komunikasi
Transaksi merupakan kondisi dimana perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam
rencana tindakan kep-an
Self care
Keseluruhan (wholeness)
Keterbukaan (openness)
Pola (pattern)
Organisasi
Ilmu pengetahuan
Serta pemikiran
Individu : sistem terbuka di dalam proses kontinu bagi sistem terbuka lingkungan.
Kesehatan (health)
Budaya
Individu
Elemen keperawatan : keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan
adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan
keadaan yang mucul atau proses yang terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam
individu seutuhnya .Proses Adaptasi
Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respon adaptif tidak
adaftif.
Garis fleksibel
Ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll.
Adanya perlindungan
Tingkat pendapatan
Transportasi
Model konsep ini bertujuan : Agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan
yang dinamis.
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu system
terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan yang utuh:
Fisiologis
Psikologis
Sosiokultural
Spiritual
Model konsep keperawatan Betty Neuman berfokus pada respons terhadap stressor serta
faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaftasi pada pasien.
Pencegahan primer
Meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi
tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.
Pencegahan sekunder
Berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh
lainnya karena adanya stressor
Pencegahan tersier
meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan
lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit
Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin
terjadi dalam bidang-bidang berikut :
Keseimbangan fisiologis
Dalam keempat bidang diatas Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik
dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah :
Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi
Mempertahankan eliminasi
Mengenal respon –respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis
dan kompensasi
Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negatif
Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal-balik antara emosi dan penyakit
organic
Memfasilitasi kesadaran diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi
dan perkembangan yang berbeda
Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosional
Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
munculnya suatu penyakit
Teori keperwatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973
Mengambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya.
Hildgard lahir pada tanggal 1 september 1909 di Raeding, pennsylvania. Lulus dari
Hospital school of Nursing di pottstown , pennsylvinia pada tahun 1931.
Peplau meraih gelar M.A. Dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’College,
Colombia, New York pada tahun 1947
Dan gelar Ed.D dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953
Keperawatan Psikodinamik
Keperawatan psikodinamik
Kemampuan seseorang (perawat) untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang
lain, mengidentifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip
hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.
Fase orientasi
Perawat dan klien bertindak sebagai dua individu yang belum saling mengenal. Fase ini
merupakan fase untuk menentukan masalah. Fase orentasi dipengaruhi langsung oleh :
Ras
Budaya
Agama
Pengalaman
Latar belakang
Fase Identifikasi
Klien memberi respon atau mengidentifikasi persoalan yang ia hadapi bersama orang yang
dianggap memahami masalahnya.
Klien diharapkan mulai memiliki perasaan terlibat dan mulai memiliki kemampuan untuk
mengatasi masalahnya
Fase Eksploitasi
Fase resolusi/terminasi
Individu
Kesehatan
Lingkungan
Watson memperoleh gelar B.S.N. Untuk bidang keperawatn kesehatan jiwa dari
Universitas of Corodo, Boulder.
Askep terlaksana oleh adanya faktor carative yg menghasilkan kepuasan pada kebutuhan
manusia
Askep yang efektif (meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu & keluarga
Lingkungan Askep
Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan
klien dan akan bertindak secara otomatis atau direncanakan untuk memenuhi kebutuahan
yang pada akhirnya menurunkan tekanan yang dialami oleh klien
Freud yang merupakan seorang Austria pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu
psikologi ini menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk
menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui
pemutarbalikan kenyataan.
Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya
mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme
pertahanan diri merupakan bentuk penipuan diri.
Dibawah ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh
sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang
dasyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri
berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, berikut beberapa istilahnya :
Represi (Repression)
Kompensasi (Compensation)
Mekanisme dimana seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan, dengan
usaha yang lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan yang
sebenarnya atau yang hanya dirasakan saja.
Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang baik atau karena frustrasi dalam suatu
bidang, lalu dicari kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang lain (kompensasi
berlebihan). Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang mampu (inferior).
Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau ditakuti oleh teman-
temannya.
Konversi (Conversion)
Penyangkalan (Denial)
Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga
anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.
Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah ideide,
objek-objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap
seseorang atau objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.
Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau
menendang kucingnya.
Disosiasi (Dissociation)
Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah. Mekanisme
dimana suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan dari kesadaran
dengan bekerja secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah, dan terlepas dari
ide, situasi, objek, misalnya pada selektif amnesia.Contoh : rasa sedih karena kematian
seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan “sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah
tidak menderita lagi”.
Suatu proses melamun (menerawang) atau tindakan berkhayal untuk memberikan pelarian
dari kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan pencapaianpencapaian kenikmatan yang
bersifat khayal atau mati sebagai pahlawan yang tidak berdosa.Contoh : seorang anak yang
kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi bintang pelajar.
Identifikasi (Identification)
Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian
dari kepribadiannya sendiri.
Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri,
hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.
Negativisme (Negativism)
Proses perlawanan yang aktif atau pasif terhadap permintaan-permintaan yang ditujukan
kepada seseorang. Negativisme aktif kalau seseorang berbuat kebalikan dari apa yang
diminta darinya. Negativisme pasif kalau ia menghindarkan apa yang diharapkan dari
padanya.
Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia sering
bolos sehingga prestasinya menjadi kurang.
Proyeksi (Projection)
Adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran akan tabiat-
tabiatnya sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan dengan menuduhkannya kepada
orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri yang tidak baik.
Contoh : seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.
Rasionalisme (Rationalization)
Mekanisme dimana seseorang membenarkan tingkah lakunya yang tidak konsekuen dan
tidak baik. Termasuk membenarkan kepercayaan, keterangan, alasan-alasan (motivasi)
dengan memberikan penjelasan dan keterangan baginya. Berusaha untuk membuktikan
bahwa perbuatannya (yang sebenarnya tidak baik) dianggap rasional adanya, dapat
dibenarkan, dan dapat diterima.
Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang
enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).
Proses dimana seseorang mengambil kedalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian
dari suatu objek, yang kemudian dianggap sebagai suatu unsur dari kepribadiannya sendiri.
Supaya tidak menuruti keinginannya yang jelek, maka sebagai penghalang diambil sikap
atau perilaku yang sebaliknya.
Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.
Regresi (Regression)
Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal dan kurang matang dalam
adaptasi. Bentuknya yang ekstrim adalah tingkah laku infantile (kekanak-kanakan).
Keadaan seorang yang kembali ke tingkat perkembangan yang sebelumya dan kurang
matang dalam adaptasi.
Contoh : seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas
mau masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena
merasa perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.
Sublimasi (Sublimation)
Proses dengan apa kehendak-kehendak tidak sadar dan tidak dapat diterima, disalurkan
menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Dorongan atau kehendak2 yang
tidak dapat disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial.
Menghapuskan (Undoing)
Mekanisme dimana seseorang secara simbolis melakukan kebalikan sesuatu yang telah
dikerjakannya, atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh egonya dan masyarakat. Dia
secara simbolis menghapus pikiran, perasaan, atau keinginan yang tidak dapat diterima
egonya atau masyarakat.