Anda di halaman 1dari 18

Demam Berdarah Dengue: diagnosis dan tatalaksana

1. Klinis

Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7
hari

Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:

uji bendung positif

petekie, ekimosis, purpura

perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

hematemesis dan atau melena

Pembesaran hati

Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary
refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.

2. Laboratorium

Trombositopenia (100 000/μl atau kurang)

Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi


sebagai berikut:

Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar

Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan

Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.

Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya
peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.

Derajat Penyakit

Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah
ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi)

Derajat Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya


I manifestasi perdarahan ialah uji bendung.

Derajat Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan


II atau perdarahan lain.
Derajat Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
III lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang)
atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan
lembap dan anak tampak gelisah.

Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan
IV tekanan darah tidak terukur.

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok

Anak dirawat di rumah sakit

Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.

Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obat-
obatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.

Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:

Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat

Kebutuhan cairan parenteral

Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam

Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam

Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam

Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium (hematokrit,
trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam

Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan secara
bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24–48
jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.

Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok

Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.

Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.

Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB


secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam
maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.

Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan
secara bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.

Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah banyak
kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang
terlalu sedikit.

anker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri
berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia
berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang
aktif secara seksual.

Faktor penyebab kanker serviks ada 6((Cancer.Gov, General Information About Cervical


Cancer, diakses 19 Oktober 2014)), berikut daftarnya.

Berhubungan badan dengan banyak orang

Melahirkan banyak anak.

Menikah di usia muda (berhubungan seks di usia muda)

Merokok

Menggunakan kontrasepsi oral (“pil KB”).

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang
paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar
masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti Anda
menderita kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera
tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter
spesialis akan diberikan.

Datang tidak pada periode haid

Terjadi pada saat berhubungan badan

Terjadi setelah masa menepause

Terdapat campuran keputihan di darah

Masa haid yang jauh lebih lama dari pada biasany

. Rasa sakit selama berhubungan suami istri

. Nyeri di sekitar pinggu


MODEL-MODEL KEPERAWATAN menurut para ahli

November 23, 2012

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATANTEORI DAN


KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN
Spesifikasi Model Konsep dan Teori Keperawatan

KonsepTeori  Dan Model Keperawatan

Teori
Hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi memberikan suatu
pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-fenomena  untuk menguraikan,
menerangkan, meramalkan, dan mengendalikan suatu fenomene

Model
Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena, menggambarkan
teori dari skema konseptual melelui penggunaan symbol dan diafragma.

Model Konsep
Rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang menjelaskan secara luas
fenomena-fenomene, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan masalah.

Teori keperawatan
sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawtan.

Model konsep keperwatan


Suatu cara untuk memendang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya.

Tujuan Teori Keperawatan

Identifikasi ruang lingkup dan tujuan keperawatan

Menyediakan pengetahuan untuk memperbaiki administrasi keperawatan, praktek , edukasi,


dan penelitian

Membantu penelitian dan mengembangkan pengetahuan dasar keperawatan

Mengidentifikasi teknik penelitian dan alat bantu yang digunakan untuk memvalidasi
intervensi keperawatan

Membuat formula hukum praktik keperawatan, penelitian, dan pendidikan

Membuat formula petunjuk penilaian kegiatan praktik  perawat

Mengembangkan rencana kurikulum  pendidikan keperawatan

Menetukan kriteria untuk mengukur kualitas peleyanan keperawatan, pendidikan, dan


penelitian

Membantu perkembangan sistem penyampaian pelayanan keperawatan

Menyediakan struktur yang sistematik dan rasional untuk aktivitas keperawatan


Proses Keperawatan Sebagai Suatu Sistem

 Tujuan model keperawatan

Menjaga konsisten ASKEP

Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan

Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan

Memberikan fedoman dalam menetukan kebijaksanaan dan keputusan

Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan askep bagi setiap anggota tim
keperawatan

Karakteristik Teori Keperawatan

Torrest(1985) dan Chinn & Jacob(1983) menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori
keperwatan :

Teori keperawatan mengidentifikasi dan mendefenisikan sebagai hubungan yang spesifik


dari konsep-konsep keperwatan.

Teori keperwatan bersifat ilmiah

Teori keperawtan bersifat sederhana dan umum

Teori keperwatan berperan dalam memperkaya body of knoledge keperawatan yang


dilakukan melalui penelitian

Faktor Yang Mempengaruhi Teori Keperwatan

Filosofi Florence Nightingale


Florence  merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan
yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia
pada klien  serta pentimgnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit
yang di kenal dengan teori lingkungannya.

Kebudayaan

Sistem pendidikan

Perkembangan ilmu keperwatan

Adanya pandangan bahwa dalam memberikan layanan keperawatan akan lebih baik
ilakukan oleh wanita

Profesi yg mendiri

Mintra kerja yg sejajar dlm menjalankan tugas

Dulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperwatan yang
jelas

Memiliki sistem pendidikan yang terarah sesuai kebutuhan rumah sakit


Adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu
keperawatan komunitas  yang berkembang secara terus menerus yg disebut subspesialisasi.

Teori-Teori Keperawatan

Florence Nightingale

Teori perawatan modern(modern nursing). Titik berat teori ini adalah pada aspek
lingkungan antara lain:

 Udara segar

Air bersih

Saluran pembuangan yang efisien

Kebersihan

Cahaya

Aspek lingkungan yang diutamakan Nigthingale dalam merawata klien adalah ventilasi
yang cukup bagi klien.

Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perwat juga harus memperhatikan
kehangatan, ketenangan, dan makanan klien

Model teori Nightingale

 Asumsi utama teori Nightingale

Kesehatan sebagai kondisi sejahtra dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki
hingga batas maksimal

Penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari
gangguan yang dialami sehingga individu  dapat kembali sehat

Untuk mencapai kondisi kesehatan perawat harus :

Menggunkan nalarnya

Ketekunan

Observasi

Pengaruh teori nightingale terhadap peerawatan

Virginia Henderson

Definition of Nursing (definisi keperawatan)

Tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam keadaan sakit maupun sehat :

Model keperawatan “the activities of living”

Melaksanakan aktivitas guna mendukung kesehatan

Penyembuhan individu (proses meninggal dengan damai).


 membantu  individu dalam meningkatkan kemandiriannya secepat mungkin.

Konsep Utama Teori Henderson                

Manusia

Keperawatan

Kesehatan

Lingkungan

Hubungan perawat-klien                                        

Perawat sebagai pengganti(substitute) bagi pasien

Perwat sebagai penolong (helper) bagi pasien

Kebutuhan Dasar Manusia  Perawat sebagai mitra (patner)

Bernafas secara normal

Makan dan minum dengan cukup

Membuang kotoran tubuh

Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan

Tidur dan istirahat

Memilih pakaian yang sesuai

Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal

Menjaga tubuh tetap bersih

Menghindari bahaya lingkungan

Berkomunikasi dengan orang lain

Beribadah sesuai dengan keyakinan

Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi

Bermain /rekreasi

Belajar mengetahui atau memuaskan pada perkembangan normal serta menggunakan


fasilitas kesehatan

 Imogene King (Teori King)

Menggunakan pendekatan sistem terbuka

Model konsep interaksi :

System personal

System interpersonal
System social

Manusia Memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu :

Informasi Kesehatan

Pencegahan penyakit

Kebutuhan Terhadap Perawat Ketika sakit

Konsep Hubungan manusia menurut King :

Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami
kondisi yang ada dalam keperawatan

Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi adanya aksi dan merupakan respon dari
individu

Interaksi merupakan suatu bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi antara perawat
dan klien yg terwujud dlm komunikasi

Transaksi merupakan kondisi dimana perawat dan klien terjadi suatu persetujuan dalam
rencana tindakan kep-an

Dorothe E. Orem (Teori Orem)

Konsep keperawatan Orem mengembangkan teori self care diantaranya :

Perawatan Diri(self care)

Self care

Self care agency

Perawatan diri sendiri dengan tidakan mandiri

Kebutuhan self care yang universal (ADL

Self care Defisit

Teori Nursing Sistem

Martha E. Rogers (teori Rogers)

Dipublikasikan pada tahun 1970 yaitu An Introduction theoritical basis of Nursing.

Proses kehidupan manusia dicirikan oleh :

Keseluruhan (wholeness)

Keterbukaan (openness)

Kesatuan arah (unidirectionality)

Pola (pattern)

Organisasi
Ilmu pengetahuan

Serta pemikiran

Teori Rogers dan konsep utama keperawatan

Keperwatan : profesi yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan seni.

Individu : sistem terbuka di dalam proses kontinu bagi sistem terbuka lingkungan.

Lingkungan : Interaksi lingkungan bersifat kontinu, mutual, dan simultan.

Kesehatan (health)

Budaya

Individu

Sister Calista Roy (Teori Roy)

Model adaptasi Roy

empat elemen penting dalam model adaptasi :Elemen sehat

Elemen keperawatan : keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan
adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan

Elemen manusia : Manusia berperan sebagai kognator dan regulator untuk


mempertahankan  adaptasi

Elemen lingkungan : semua kondisi, keadaan, dan faktor yang mempengaruhi


perkembangan dan perilaku individu atau kelompok

keadaan yang mucul atau proses yang terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam
individu seutuhnya .Proses Adaptasi

Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungna internal dan aksternal.

Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respon adaptif tidak
adaftif.

Aplikasi model adaptasi Roy


Model ini digunakan sebagai pedoman dalam memberikan perawatan pada anak-anak,
lansia dan di komunitas dan lebih menekankan pada faktor psikologis

Betty Neuman(Teori Neuman)

Model konsep Health Care System

model konsep menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan


penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas .

Garis fleksibel
Ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll.

Garis pertahanan normal/fleksibel

Ÿ  Ketersediaan pelayanan kesehatan

Ÿ  Adanya perlindungan

Ÿ  Status nutrisi secara umum

Ÿ  Tingkat pendapatan

Ÿ  Rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Ÿ  Sikap masyarakat terhadap kesehatan

Garis pertahanan resisten

Ketersediaan pelayanan kesehatan

Tingkat pendidikan masyarakat

Transportasi

Tempat rekreasi dan cakupan dari inmunisasi di daerah yang ada.

Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan pencegahan


primer, sekunder dan tersier.

Model konsep ini bertujuan : Agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan
yang dinamis.

Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigma yaitu  memandang manusia sebagai suatu system
terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan yang utuh:

Fisiologis

Psikologis

Sosiokultural

Spiritual

Model konsep keperawatan Betty Neuman berfokus pada respons terhadap stressor serta
faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaftasi pada pasien.

Pencegahan primer
Meliputi tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi
tubuh karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif.

Pencegahan sekunder
Berbagai tindakan perawatan yang dapat mengurangi gejala penyakit serta reaksi tubuh
lainnya karena adanya stressor
Pencegahan tersier
meliputi pengobatan secara rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan
lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit

Faye Glen Abdellah(Teori Abdellah)

Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Abdellah  meliputi pemberian asuhan


keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan  fisik, emosi, intelektual,
sosial dan spiritual baik klien maupun keluarga.

Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin
terjadi dalam bidang-bidang berikut :

Kenyamanan, kebersihan dan keamanan

Keseimbangan fisiologis

Faktor-faktor psikologi dan sosial

Faktor-faktor sosiologi dan komunitas

Dalam keempat bidang diatas Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik 
dikenal sebagai 21 masalah keperawatan abdellah :

Mempertahankan kebersihan dan keamanan

Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal

Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera atau trauma lain dan mencegah meluasnya infeksi

Mempertahankan mekanisme tubuh yang baik serta mencegah dan deformitas.

Memfasilitasi masukan oksigen keseluruh tubuh

Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh

Mempertahankan eliminasi

Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Mengenal respon –respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis
dan kompensasi

Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi

Mempertahankan fungsi sensorik

Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negatif

Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal-balik antara emosi dan penyakit
organic

Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal

Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif

Mempasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif


Mempertahankan lingkungan yang terapeutik

Memfasilitasi kesadaran diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik, emosi
dan perkembangan yang berbeda

Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan  dengan keterbatasan fisik dan
emosional

Menggunkan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi


masalah yang muncul akibat dari penyakit

Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
munculnya suatu penyakit

Myra levine(Teori Levine)

Teori keperwatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun
1973

Mengambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya.

Levine menyebutkan sebagai empat prinsip konservasi dalam keperwatan :

Konservasi energi klien

Konservasi struktur intergritas personal

Konservasi integritas personal

Konservasi integritas sosial

Hidegard E Peplau (Teori Peplau)

Hildgard lahir pada tanggal 1 september 1909 di Raeding, pennsylvania. Lulus dari
Hospital school of Nursing di pottstown , pennsylvinia pada tahun 1931.

Dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington University, Vermont


pada tahun  1943.

Peplau meraih gelar M.A. Dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’College,
Colombia, New York pada tahun 1947

Dan gelar Ed.D dalam bidang pengembangan kurikulum pada tahun 1953

Keperawatan Psikodinamik

Kontribusi paplau dalam bidang keperwatan, khususnya keperwatan psikiatri sangat


banyak.

Tahun 1952 “meluncurkan bukunya yang berjudul interperonal Relations in Nursing”

Keperawatan psikodinamik
Kemampuan seseorang (perawat) untuk memahami tingkah lakunya guna membantu orang
lain, mengidentifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan untuk menerapkan prinsip
hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.

Paplau menjelaskan empat fase

Fase orientasi

Perawat dan klien bertindak sebagai dua individu yang belum saling mengenal. Fase ini
merupakan fase untuk menentukan masalah. Fase orentasi dipengaruhi langsung  oleh :

Ÿ  Sikap  perawat dan klien

Ÿ  Ras

Ÿ  Budaya

Ÿ  Agama

Ÿ  Pengalaman

Ÿ  Latar belakang

Ÿ  Dan harapan klien maupun perawat “Menimbulkan rasa saling percaya “

Fase Identifikasi

Klien memberi respon atau mengidentifikasi persoalan yang ia hadapi bersama orang yang
dianggap memahami masalahnya.

Perawat melakukan eksplorasi perasaan dan membantu klien menghadapi penyakit

Klien diharapkan mulai memiliki perasaan terlibat dan mulai memiliki kemampuan untuk
mengatasi masalahnya

Fase Eksploitasi

Eksplorasi /menggali , memahami keadaan klien dan mencegah meluasnya masalah.

perawat dituntut menguasai keterampilan berkomunikasi secara terapeutik

Fase resolusi/terminasi

Enam peran perawat :

Peran sebagai orang asing(role of the stranger)

Peran sebagai narasumber(role of resource person)

Peran sebagai pengajar(teaching role)

Peran sebagai wali(surrogate role)

Peran sebagai pemimpin (leadership role)

Peran sebagai penasehat (caunseling role)

Komponen utama keperawatan


Keperawatan

Individu

Kesehatan

Lingkungan

Jean Watson (Teori Watson)

Watson memperoleh gelar B.S.N. Untuk bidang keperawatn kesehatan jiwa dari
Universitas of Corodo, Boulder.

Konsep keperawatan Watson adalah Human science dan Human care .

Fokus utama dalam keperawatan Watson adalah pada carative factor  yang bermula


dari perspektif humanistik

Asumsi dasar tentang ilmu keperawatan Watson

Askep dapat dilakukan dan dipraktikkan secara interpersonal

Askep terlaksana oleh adanya faktor carative yg menghasilkan kepuasan pada kebutuhan
manusia

Askep yang efektif (meningkatkan kesehatan  dan perkembangan individu & keluarga

Respon Askep (keadaan sekarang dan yang akan terjadi nanti)

Lingkungan Askep

Askep lebih bersifat healthgenic(menyehatkan) dari pada curing(mengobati)

Praktek caring merupakan pusat keperwatan

Faktor carative teori Watson

Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik

Menanamkan keyakinan dan harapan

Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiridan orang lain

Membina hubungan saling percaya dan saling membantu

Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif

Menggunakan metode pencegahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan

Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal

Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindingi, memperbaiki mental, sosiokultural


dan spritual

Ida Orlando(Teori Orlando)


Klien adalah individu dengan sudut kebutuhan dimana bila kebutuhan tersebut dipenuhi
maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian
kesehatan optimal.

Tiga elemen yaitu perilaku klien, reaksi perawat, dan tindakan perawat

Setelah perawat melakukan kebutuhan klien, dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan
klien dan akan bertindak secara otomatis atau direncanakan untuk memenuhi kebutuahan
yang pada akhirnya menurunkan tekanan yang dialami oleh klien

Freud yang merupakan seorang Austria pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang ilmu
psikologi ini menggunakan istilah Mekanisme Pertahanan Diri (Defence Mechanism) untuk
menunjukkan proses tak sadar yang melindungi si individu dari kecemasan melalui
pemutarbalikan kenyataan.

Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya
mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme
pertahanan diri merupakan bentuk penipuan diri.

17 Istilah dalam Mekanisme Pertahanan Diri

Dibawah ini beberapa mekanisme pertahanan diri yang biasa terjadi dan dilakukan oleh
sebagian besar individu, terutama para remaja yang sedang mengalami pergulatan yang
dasyat dalam perkembangannya ke arah kedewasaan. Dari mekanisme pertahanan diri
berikut, diantaranya dikemukakan oleh Freud, berikut beberapa istilahnya :

Represi (Repression)

Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan-keinginan, impuls-impuls pikiran,


kehendak-kehendak yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya,
disingkirkan dari alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar.Secara tidak sadar
seseorang menekan pikiran-pikiran yang tidak sesuai atau menyedihkan keluar dari alam
sadar ke alam tak sadar.  Repression yang terus menerus akan menjadi tumpukan
kekecewaan sehingga menjadi “kompleks terdesak”Contoh : seorang pemuda melihat
kematian temannya waktu kecelakaan, kemudian “lupa” tentang kejadian tersebut. (lupa ini
disebut amnesia yang psikogenik, bila lupa karena gegar otak maka disebut amnesia
organik).

Kompensasi (Compensation)

Mekanisme dimana seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan, dengan
usaha yang lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan yang
sebenarnya atau yang hanya dirasakan saja.

Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang baik atau karena frustrasi dalam suatu
bidang, lalu dicari kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang lain (kompensasi
berlebihan). Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang mampu (inferior).
Contoh : anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau ditakuti oleh teman-
temannya.

Konversi (Conversion)

Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui manifestasi


motorik, sensoris, somatik.

Contoh : saat stress menjadi mudah marah, teriak-teriak, atau berolahraga.

Penyangkalan (Denial)

Proses mekanisme dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit


dan rasa cemas, dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal
itu mungkin berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal
realitas yang menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.

Contoh : seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental sehingga
anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.

Memindahkan (Displacement)

Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke arah ideide,
objek-objek, atau orang lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan emosi terhadap
seseorang atau objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang lain.

Contoh : seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau
menendang kucingnya.

Disosiasi (Dissociation)

Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah. Mekanisme
dimana suatu kumpulan proses-proses mental dipisahkan atau diasingkan dari kesadaran
dengan bekerja secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah, dan terlepas dari
ide, situasi, objek, misalnya pada selektif amnesia.Contoh : rasa sedih karena kematian
seorang kekasih dikurangi dengan mengatakan “sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah
tidak menderita lagi”.

Fantasi (Fantasy) atau Khayalan (Image)

Suatu proses melamun (menerawang) atau tindakan berkhayal untuk memberikan pelarian
dari kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan pencapaianpencapaian kenikmatan yang
bersifat khayal atau mati sebagai pahlawan yang tidak berdosa.Contoh : seorang anak yang
kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi bintang pelajar.

Identifikasi (Identification)

Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan mempolakan


dirinya serupa dengan orang lain (tabiat-tabiatnya meniru orang lain). Menambah rasa
harga diri dengan menyamakan harga dirinya seperti seorang atau suatu hal yang
dikaguminya. Contoh : seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau
malah bersolek seperti bintang iklan.

Introyeksi (Introjection)

Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian
dari kepribadiannya sendiri.

Contoh : seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya sendiri,
hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya sendiri.

Negativisme (Negativism)

Proses perlawanan yang aktif atau pasif terhadap permintaan-permintaan yang ditujukan
kepada seseorang. Negativisme aktif kalau seseorang berbuat kebalikan dari apa yang
diminta darinya. Negativisme pasif kalau ia menghindarkan apa yang diharapkan dari
padanya.

Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia sering
bolos sehingga prestasinya menjadi kurang.

Proyeksi (Projection)

Adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran akan tabiat-
tabiatnya sendiri yang tidak baik, atau perasaan-perasaan dengan menuduhkannya kepada
orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri yang tidak baik.

Contoh : seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada dia.

Rasionalisme (Rationalization)

Mekanisme dimana seseorang membenarkan tingkah lakunya yang tidak konsekuen dan
tidak baik. Termasuk membenarkan kepercayaan, keterangan, alasan-alasan (motivasi)
dengan memberikan penjelasan dan keterangan baginya. Berusaha untuk membuktikan
bahwa perbuatannya (yang sebenarnya tidak baik) dianggap rasional adanya, dapat
dibenarkan, dan dapat diterima.

Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena “kurang
enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).

Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)

Proses dimana seseorang mengambil kedalam struktur egonya sendiri, semua atau sebagian
dari suatu objek, yang kemudian dianggap sebagai suatu unsur dari kepribadiannya sendiri.
Supaya tidak menuruti keinginannya yang jelek, maka sebagai penghalang diambil sikap
atau perilaku yang sebaliknya.

Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap dosen yang
sebenarnya tidak ia suka.

Regresi (Regression)
Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal dan kurang matang dalam
adaptasi. Bentuknya yang ekstrim adalah tingkah laku infantile (kekanak-kanakan).
Keadaan seorang yang kembali ke tingkat perkembangan yang sebelumya dan kurang
matang dalam adaptasi.

Contoh : seorang anak yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas
mau masuk sekolah atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena
merasa perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.

Sublimasi (Sublimation)

Proses dengan apa kehendak-kehendak tidak sadar dan tidak dapat diterima, disalurkan
menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Dorongan atau kehendak2 yang
tidak dapat disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial.

Contoh : seseorang tidak suka berkelahi kemudian ia menjadi atlet petinju.

Menghapuskan (Undoing)

Mekanisme dimana seseorang secara simbolis melakukan kebalikan sesuatu yang telah
dikerjakannya, atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh egonya dan masyarakat. Dia
secara simbolis menghapus pikiran, perasaan, atau keinginan yang tidak dapat diterima
egonya atau masyarakat.

Contoh : seorang suami yang berselingkuh lalu ia memberi bermacam-macam hadiah


kepada istrinya.

Anda mungkin juga menyukai