p1 p2 GAS
W2
Wgas
A = luas penampang [m2]
d = diameter [m]
Beban
F w F F1 F
p1 = p2 1 = 2 = 2 2
= 22 Fa
A1 A2 A2 (d1 ) (d2 )
Wbeban
4. Pipa U
cairan 1 wbeban + wgas = FA wbeban + gasgVbalon = udaragVudara
p1 = p2 6. Tegangan Permukaan ()
h1
h2 p0 + 1gh1 = p0 + 2gh2 Pada pipa kapiler, kenaikan/penurunan zat cair:
1 2
1 h1 = 2 h2 2 cos
cairan 2 h=
g r
Untuk zat cair meniskus cekung (contoh: air), sudut
kontak adalah lancip. Perbandingan cos pada
pA = pB persamaan di atas akan bernilai positif sehingga h
gas h pgas = p0 + gh bernilai positif dan ini berarti zat cair naik.
A B Untuk zat cair meniskus cembung (contoh: raksa),
sudut kontak adalah tumpul. Perbandingan cos
5. Hukum Archimedes (FA) pada persamaan di atas akan bernilai negatif sehingga
FA = f g Vbt = wudara − wair wudara = b g Vb h bernilai negatif dan ini berarti zat cair turun.
Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk antara garis
f = massa jenis cairan [kg/m3]
lengkungan zat cair dengan dinding vertikal.
b = massa jenis benda [kg/m3]
7. Hukum Stokes
FA = gaya angkat ke atas oleh zat cair [N]
Gaya gesek untuk benda
Vbt = volume benda tercelup [m3]
berbentuk bola:
Vb = volume benda [m3] F A Ff F f = 6 r v
Terapung
Vb 2gr 2
c b w = FA vt = ( b − f )
9
Vbt b Vbt hbt w
= = vt = kecepatan terminal [m/s]
w f Vb h
FA
www.aplus-me.com Page 1