MAKALAH
DOSEN PENGAMPU:
Dr. M. Hatta Roma Tampubulon, SH., MH.
Oleh:
SYAMSU FAQRAN
NIM: D 102 21 070
KATA PENGANTAR
Bersyukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Problematika
Hukum Undang-Undang Cipta Kerja Terhadap Pengelolaan Kewenangan Perpajakan
Daerah Dalam Perspektif Sosio-Legal Studies” ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata kuliah Sosiologi Hukum Program studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana
Universitas Tadulako. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
dalam memahami mata kuliah Sosialogi Hukum khususnya bagi penulis dan para
pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Moh. Hatta Roma
Tampubolon, SH., MH selaku Dosen Sosialogi Hukum Program Studi Magister Ilmu
Hukum Pascasarjana Universitas Tadulako yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Palu, November 2021
Penulis
Syamsu Faqran
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah................................................................................3
Perumusan Masalah......................................................................................11
Tujuan Penelitian..........................................................................................12
Manfaat Penelitian………………………………………………………….12
Metode Penelitian.........................................................................................13
BAB 2. PEMBAHASAN
Implementasi Ketentuan Intervensi Fiskal Pemerintah Pusat terhadap Daerah
dalam UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja....................................16
Konsistensi Pengaturan Kewenangan Daerah dalam Pengutan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah setelah berlakunya UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah, otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa angka 5 urusan
angka 6 Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
pemerintahan wajib dan pilihan. Urusan pemerintahan wajib diselenggarakan oleh semua
3
pemeritahan yakni kepala daerah yang pada daerah provinsi disebut gubernur, pada
Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan urusan pemerintahan yang telah
diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Pajak Daerah merupakan
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
kemakmuran rakyat. Pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah,
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), pemerintah daerah
berwenang untuk memungut dan menetapkan tarif sejumlah jenis pajak, diluar pajak
yang dipungut oleh pemerintah pusat. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak,
adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orangpribadi atau badan yang
kemakmuran rakyat.
daerahnya sendiri;
1
Damas Dwi Anggoro, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, UB Press, Malang, 2017, h. 45.
4
2. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan nasional namun penetapan tarifnya
Menurut Soekarno, pajak daerah merupakan pajak asli daerah maupun pajak
oleh daerah di dalam wilayah kekuasaannya, sebagai biaya kebutuhan rumah tangga
Pajak daerah dan retribusi daerah menurut UU PDRD, merupakan suatu bentuk
tindak lanjut kebijakan otonomi dan desentralisasi fiskal yang bertujuan untuk3:
2
Ibid, h. 45-46
3
.Dahri Adi Patra Ls dan Andika Rusli, ‘Analisis Potensi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2)Pasca
PengalihandariPajak Pusat Menjadi Pajak Daerah(Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Palopo)’,
BongayaJournalforResearchin Accounting, Vol. 2 No. 1, 2019, h.45.
5
daerah.
bahwa Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang
pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
daerah berasal dari sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain PAD yang
Daerah, dan para pembayar pajak (Wajib Pajak) tidak menerima imbalan secara
langsung dari pemerintah daerah. Contoh pajak daerah yaitu Pajak Bumi dan
4
Damas Dwi Anggoro, Op.Cit., h. 18-19
6
hiburan, pajak rumah makan/restoran, pajak iklan, pajak kendaraan bermotor, dan
sebagainya;
yang diatur dalam peraturan daerah. Contoh retribusi daerah yaitu retribusi parker,
2) Jasa Giro
3) Pendapatan bunga;
4) Keuntungan nilai tukar selisih rupiah terhadap mata uang asing; dan
PDRD, ketentuan mengenai tarif pajak daerah dan retribusi daerah diatur
7
tantangan tersendiri dalam memaksimalkan penerimaan daerah. 5Menurut Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah,
misalnya, peluang yang bisa diperoleh dari peralihan PBB-P2 dari pajak pusat ke
pajak daerah untuk pemerintahan kabupaten/kota sendiri adalah penerimaan dari PBB
sebesar 10% akan masuk ke pemerintah pusat, dan 90% akan masuk pada pemerintah
daerah. Ketika PBB-P2 tersebut dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah sebagai
sumber pemasukan kas daerah, maka akan membantu dalam meningkatkan realisasi
Sesuai dengan undang undang perpajakan, kontribusi wajib kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang sifatnya dapat dipaksakan berdasarkan undang-
undang, tanpa mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah
2. Berdasarkan undang-undang
Dalam hal ini pada umumnya ungsi pajak daerah lebih di utamakan untuk alokasi
sumber daya dalam rangka penyediaan dan pelayanan kepada masyarakat. Secara garis
5
Marlinda Kumoro dan Alia Ariesanti, ‘Potensi Pajak Bumi dan Bangungan Sektor Perdesaan dan Perkotaan
Kota Yogyakarta dan Kontribusinya Terhadap Kemandirian Daerah’,Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
Vol. 11 No.1, 2017, h. 76.
8
besar terdapat dua fungsi utama pajak daerah, yaitu fungsi budgetory dan regulatry.
Fungsi yang paling utama dari pajak daerah adalah untuk mengisi kas daerah,
dengan kata lain fungsi disebut sebagai fungsi budgetair. Bahasa sederhananya
fungsi ini merupakan alat pemerintah daerah untuk menghimpun dana dari
masyarakat untuk kepentingan pembangunan daerah. Selain itu fungsi ini juga
pajak daerah.
Yang dimaksud dengan fungsi pengaturan dalam hal ini adalah pemerintah daerah
sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal lain fungsi pajak
pemerintahan dan pembangunan daerah tergolong besar, disisi lain sumber – sumber
Pajak dan retribusi daerah merupakan salah satu potensi yang dapat
merupakan sesuatu yang sebenarnya telahada, hanya belum diperoleh dalam genggaman 6.
6
A.Dahri Adi Patra Ls dan Andika Rusli, Op.Cit., h. 46
9
Menurut Mardiasmo, potensi pendapatan daerah adalah kekuatan yangada di satu
mengatur sektor perpajakan dan retribusi daerah. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2014
perpajakan dan retribusi daerah dilakukan dengan memperluas basis pajak daerah
diarahkan pada kepentingan lokal dan disesuaikan dengan lingkungan daerah setempat.
daerah jelas lebih memahami keadaan lokal (daerahnya) dari pada penyelenggara
dalam Pasal 1 angka 5 dan 8 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pasal 1 angka 5 No. 33 Tahun 2004
7
Ibid.
8
Ibid.
9
Ibid.
10
Moh. Khusaini, Keuangan Daerah, UB Press, 2018, h. 35.
10
bahwa Daerah otonom, selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
aspirasimasyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Serta pasal 1 angka
pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
hendaknya kewenangan Kepala Daerah tidak boleh diintervensi sepenuhnya oleh pusat
Sementara UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sebagai bentuk reformasi
peraturan tentang perpajakan justru menghadirkan ketentuan baru mengenai intervensi fiskal
pemerintah pusat terhadap pajak daerah dan retribusi daerah berkaitan dengan pembuatan
pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah terhadap pajak dan retribusi daerah yang
diatur dalam UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ini menarik untuk diteliti dan
KERJA”
dan retribusi daerah yang diatur UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja?
2. Apa akibat dari intervensi fiskal pemerintah pusat terhadap pajak daerah dan
pajak daerah dan retribusi daerah yang diatur UU No. 11 Tahun 2020
Kepala Daerah.
Makalah sebagai salah satu syarat akademik dalam mencapai gelar Magister
Ilmu Hukum.
masyarakat.
bagi mereka yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal
tersebut.
Penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi umpan balik antara teori yang ada
khususnya.
dengan cara menganalisis hubungan antar peraturan, menjelaskan wilayah atau area
dengan judul penelitian. Penelitian doktrinal tidak banyak memberi tahu kita
13
tentangperan hukum dalam masyarakat, terutama dalam periode perubahan terencana
atau spontan, sebab penelitian ini fokus terhadaptujuan untuk menganalisis hubungan
antara hukum dan perubahan atau peran hukum dalam konteks masyarakat tertentu.11
normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah (terutama) data sekunder yang
dokumen hukum lainnya, serta hasil penelitian, hasil pengkajian, dan referensi
merupakan tipe penelitian hukum yang dilakukan dengan cara mengevaluasi secara
intensif kelayakan suatu peraturan yang ada dan merekomendasi perubahan aturan-aturan
(statute approach)
11
Nordic Africa Institute, Law and Development The Future of Law and Development Research, International
Legal Center. Research Advisory Committee on Law and Development, New York, 1974, h. 19.
12
A. Sakti Ramdhon Syah R, Perundang-Undangan Indonesia:Kajian Mengenai Ilmu dan Teori
Perundang-Undangan serta Pembentukannya, Social Politic Genius (SIGn), 2020, h. 199.
13
A. Sakti Ramdhon Syah R, Perundang-Undangan Indonesia:Kajian Mengenai Ilmu dan Teori
Perundang-Undangan serta Pembentukannya, Social Politic Genius (SIGn), 2020, h. 199.
14
R. A. Granita Ramadhani, ‘Analisis Aspek Legalitas Transaksi Efek Short-Selling Pada Masa Krisis
Keuangan’, Perpustakaan Universitas Indonesia, 2009, h. 56-57
14
2. Pendekatan konseptual (conceptual approach), merupakan jenis pendekatan dalam
permasalahan dalam penelitian hukum dilihat dari aspek konsep-konsep hukum yang
digunakan. Sebagian besar jenis pendekatan ini dipakai untuk memahami konsep-
telah sesuai dengan ruh yang terkandung dalam konsep-konsep hukum yang
mendasarinya
3. pendekatan kasus(case approach), alah satu jenis pendekatan dalam penelitian hukum
kasus konkrit yang terjadi dilapangan, tentunya kasus tersebut erat kaitannya dengan
kasus atau peristiwa hukum yang terjadi di lapangan. Untuk itu biasanya jenis
pendekatan ini tujuannya adalah untuk mencari nilai kebenaran serta jalan keluar
keadilan.
mengetahui nilai-nilai sejarah yang menjadi latar belakang serta yang berpengaruh
(conceptual approach).15
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia yang telah disahkan pada tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR RI dan
kerja dan meningkatkan investasi asing dan dalam negeri dengan mengurangi
persyaratan peraturan untuk izin usaha dan pembebasan tanah. Karena memiliki
panjang 1.187 halaman16 dan mencakup banyak sektor, UU ini juga disebut sebagai
15
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Edisi Revisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2017, h.
133.
16
"Jokowi Teken UU Ciptaker 1.187 Halaman, Nomor 11 Tahun 2020". CNN Indonesia. 2 November 2020
16
undang-undang sapu jagat atau omnibus law.1718
pungutan pajak daerah dan retribusi daerah (PDRD). Nantinya pempus akan
dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang PDRD. Aturan ini merupakan
karpet merah untuk proyek strategis nasional (PSN). Dalam hal ini Harapannya,
biaya infrastruktur PSN bisa semakin mini. Dus, saat proyek-proyek PSN tuntas,
fokus kebijakan PDRD dirancang hanya untuk PSN, untuk tidak terlalu membebani
fiskal daerah.
Lima poin penting pengaturan kebijakan PDRD yang tertuang dalam beleid turunan
17
"Omnibus Law 'clearly and explicitly in the interests of the oligarchy': LBH Jakarta"(dalam bahasa Inggris).
Kompas.com. 20 Januari 2020. Diakses Jurnal tanggal 8 Oktober 2020
18
Sihombing, Grace (7 Oktober 2020). "What to Know About Indonesia's Investment Law Overhaul" (dalam
bahasa Inggris). Bloomberg. Diakses Jurnal tanggal 8 Oktober 2020
17
Peraturan Presiden (Perpres) atas usulan Kementerian/Lembaga (K/L)
terkait dan sektoral yang bertanggung jawab atas PSN. Perpres ini akan
mengatur jenis pajak dan retribusi, besaran penyesuaian tarif, hingga tenggat
penyesuaian tarif, ini yang menjadi acuan (pemda) waktu memungut PDRD
kita batesin ke PSN saja, ada list proyeknya,” kata Bapak Ferry dalam acara
tapi juga menguji kesesuaian dengan kebijakan fiskal nasional. Dari sisi
19
Pemerintah pusat akan intervensi pajak dan retribusi daerah mulai tahun 2021 Jurnal Minggu, 20 Des 21
20
UU 11/2020 diubah pemberian fiskal diatur oleh peraturan kepala daerah Aspek Pajak dan Retribusi Daerah
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Jurnal Senin, 26 April 21
18
(Mendagri) maka melalui RPP PDRD, Menteri Keuangan (Menkeu) ikut
perda dan peraturan pelaksananya tidak sesuai dengan RPP PDRD, Menkeu
perubahan.21
fiskal daerah lebih jauh, kalau ada shortfall signifikan terhadap Pendapatan
Asli Daerah (PAD) karena penyesuaian tarif, di RPP ada support mekanisme
22
APBN melalui Dana Alokasi Umum (DAU) atau lebih spesifik Dana
5. RPP tentang PDRD pun akan mengatur sanksi untuk pemda yang
bagi hasil (DBH) sekitar 10%-15%. RPP PDRD saat ini sudah siap, tinggal
21
peraturan pelaksananya tidak sesuai dengan RPP PDRD, Menkeu dan Mendagri meminta kepada Kepala
Daerah untuk melakukan perubahan Jurnal Pajak dan Retribusi Daerah akan diintervensi Pemerintah Pusat
mulai tahun 2021, Sabtu 26 Desember 21
22
mekanisme APBN melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Jurnal Sabtu 26 Desember 2021
19
implementasikan di awal 202123
23
ke Presiden RI Joko Wododo untuk meminta persetujuan akan bisa segera di implementasikan di awal 2021
Jurnal Minggu 20 Desember 2021
20
ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur tata cara atau skema pemberian
Ketentuan yang kurang lebih sama juga terdapat dalam UU 28 Tahun 2009
tentang PDRD pasal 107 yang memberikan diskresi kepada Pemerintah Daerah
Dalam rangka memenuhi amanat Pasal 114 dan Pasal 176 Undang-
daerah.
24
Aspek Pajak dan Retribusi Daerah dalam Undang-Undang Insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa pengurangan Jurnal 26 April 2021
21
Untuk mencapai tujuan tersebut, PP No.10 Tahun 2021 mengatur pokok-
e) sanksi administratif.
tersebut paling sedikit memuat PSN yang mendapat penyesuaian tarif, jenis
22
mengenai PDRD dan evaluasi Perda mengenai PDRD. Mekanisme evaluasi
diterima.
7 hari.
23
Mekanisme evaluasi Raperda PDRD kabupaten/kota sejalan dengan
Perda diterima
24
Dalam rangka pengawasan Perda mengenai PDRD, Mendagri dan Menkeu
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap Perda mengenai PDRD dan atau peraturan
sumber informasi lainnya. Dalam melakukan pengawasan, Mendagri dan Menkeu dapat
melakukan perubahan Perda dan menyampaikan perubahan tersebut kepada Mendagri dan
Menkeu.
berkurangnya pendapatan asli daerah yang bersumber dari PDRD, Pemerintah dapat
memberikan dukungan insentif anggaran bagi Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan
anggaran dukungan insentif mengikuti mekanisme APBN yang dilaksanakan sesuai dengan
25
Siaran Pers : Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Rangka Mendukung Kemudahan Berusaha
dan Layanan Daerah Jurnal 22 Maret 2021
25
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Raperda dan kewajiban perubahan Perda, Menkeu memberikan surat teguran kepada Kepala
Daerah untuk ditindaklanjuti. Dalam hal Kepala Daerah tidak menindaklanjuti teguran
penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Bagi Hasil pajak
penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah penyaluran pada bulan atau
periode berikutnya dalam hal Rancangan Perda PDRD tidak disampaikan paling
penundaan atau pemotongan penyaluran Dana Alokasi Umum dan/atau Dana Bagi
Hasil Pajak penghasilan sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah penyaluran
pada bulan atau periode berikutnya dalam hal Kepala Daerah tidak melakukan
2021, kami selalu menjaga profesionalisme dan integritas yang berpedoman pada
pengelolaan keuangan yang kredibel, transparan dan akuntabel, bersih dari praktik
26
Dalam Peraturan perpajakan menganut Undang-Undang Republik Indoesia
Menimbang:
untuk memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
27
peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyek strategis nasional,
dilakukan perubahan;
Mengingat:
1. Pasal 4, Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 20, Pasal
22D ayat (2), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28D ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal
Ekonom
Alam;
bagian perpajakan diambil dari Pasal 2, Pasal 4, Pasal 26, Pasal 4A, Pasal
9A, Pasal 13, Pasal 113, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 13, Pasal 14,Pasal 15,
Pasal 17B, Pasal 19, Pasal 27B, Pasal 38, Pasal 44B, Pasal 114 serta
antara Pasal 156 dan Pasal 157 disisipkan 2 (dua) pasal yaitu Pasal 156A
baik materiel maupun spiritual. Sejalan dengan tujuan tersebut, Pasal 27 ayat
(2) UUD 1945 menentukan bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan", oleh karena itu
29
negara perlu melakukan berbagai upaya atau tindakan untuk memenuhi hak-
hak warga negara untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Pemenuhan hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak pada prinsipnya
a) jumlah angkatan kerja yang bekerja tidak penuh atau tidak bekerja masih
cukup tinggi yaitu sebesar 45,84 juta yang terdiri dari: 7,05 juta
waktu, dan 2,24 juta angkatan kerja baru (jumlah ini sebesar 34,3% dari total
b) jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 70,49 juta
orang (55,72% dari total penduduk yang bekerja) dan cenderung menurun,
dengan penurunan terbanyak pada status berusaha dibantu buruh tidak tetap;
30
c) dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya sejalan dengan
berusaha, termasuk untuk Koperasi dan UMK-M. Saat ini terjadi kompleksitas dan
obesitas regulasi, dimana saat ini terdapat 4.451 peraturan Pemerintah Pusat dan
15.965 peraturan Pemerintah Daerah. Regulasi dan institusi menjadi hambatan paling
utama disamping hambatan terhadap fiskal, infrastruktur dan sumber daya manusia.
membatasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk itu diperlukan kebijakan dan langkah-langkah strategis Cipta Kerja yang
memerlukan keterlibatan semua pihak yang terkait, dan terhadap hal tersebut perlu
menyusun dan menetapkan Undang-Undang tentang Cipta Kerja dengan tujuan untuk
31
menciptakan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia secara merata di seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia dalam rangka memenuhi hak atas penghidupan
yang layak.
investasi, kemudahan berusaha, riset dan inovasi, pengadaan lahan, dan kawasan
ekonomi.
32
pengaturan (re-design) proses bisnis Perizinan Berusaha di dalam sistem
karena tidak seluruh kegiatan usaha wajib memiliki izin, di samping itu melalui
penerapan konsep ini kegiatan pengawasan menjadi lebih terstruktur baik dari
yang didasarkan alih daya, perlindungan kebutuhan layak kerja melalui upah
dan kemudahan perizinan bagi tenaga kerja asing yang memiliki keahlian
tertentu yang masih diperlukan untuk proses produksi barang atau jasa.
kegiatan usaha koperasi, dan kriteria UMK-M, basis data tunggal UMK-M,
3.2 Saran
Undang-Undang terkait.
selama ini dilakukan, cara demikian tentu sangat tidak efektif dan efisien serta
b) ketenagakerjaan;
d) kemudahan berusaha;
34
e) dukungan riset dan inovasi;
f) pengadaan tanah;
g) pengadaan tanah;
j) pengenaan sanksi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Jurnal
Dahri Adi Patra Ls dan Andika Rusli, ‘Analisis Potensi Pajak Bumi dan
Marlinda Kumoro dan Alia Ariesanti, ‘Potensi Pajak Bumi dan Bangungan
2017, h. 76.
Nordic Africa Institute, Law and Development The Future of Law and
"Omnibus Law 'clearly and explicitly in the interests of the oligarchy': LBH
Pemerintah pusat akan intervensi pajak dan retribusi daerah mulai tahun 2021
UU 11/2020 diubah pemberian fiskal diatur oleh peraturan kepala daerah Aspek
36
Pajak dan Retribusi Daerah dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
peraturan pelaksananya tidak sesuai dengan RPP PDRD, Menkeu dan Mendagri
meminta kepada Kepala Daerah untuk melakukan perubahan Jurnal Pajak dan
Retribusi Daerah akan diintervensi Pemerintah Pusat mulai tahun 2021, Sabtu 26
Desember 21
Desember 2021
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa pengurangan Jurnal 26 April 2022
B. Buku-Buku
2017
37
Social Politic Genius (SIGn), 2020, h. 199.
2009, h. 56-57
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
38
Indonesia Nomor 5679)
39