Anda di halaman 1dari 10

PERATURAIN GUBERNUR JAWA BARAT NOM OR: 619 TAHUN 2005 TENTANG

IPEDOMA'N PENENTUAN STATUS MIUlrU AJR



GUIBERNUR JAWA BA:AAT,

M1entmbangl bahwa untuk melaksanakan ketentuan JPa sa II 12 Ayat (3) Peraturan Daereh Provinsl Jawa Barat INomor 3: Tahun 2004 tentang Penqelolaan Kua~it.a1S Air dan Pengendaliall Penoemaran .Air perlu menetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentanq Penentuan Startus Mutu Air;

IMengingat 1. UndaIt19-Un,dang Nomor 11 T,ahun 1950 tentanq Pembentukan Provinsi

Jawa Barat (Benita Negara ta.l1ggclll 4 Juli 1950) jo Undang-Undang Nomar 23 Tahun 2000 tentanq Pembentukan Provlnsl Banten (Lerabaran Negara Tahun 2000 Nornor 182# T,ambahalil Lemberan Negara INomor 4010).

2. Undanq-Undanq Nomor 23 TanUI1 1997' tentanq Penqelolaen Ungktmgal1l Hldup (Lernbaran N,eg,ara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan tembaran Negiara Nomor 36'99);

3. Undcmgr-Undang Nornor 32 Tahun 2004 tentanq Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara TahlJn 20(14 Nomof 125, 'rambaren Lernoaran Negara Nomor 4437);

4. Peraturan P'emerintaih lNiomo; 82 Tabun 2001 tentanc Pengel'olacHl lKualitas Air dian Pengendalian Pencernaran Air (Lernbaran Ne9ara Ta lin 2001 Nomor 153, 'rambahan . ernbaran Negara Nomor 4161);

. -' ~. -

5. Peraturan Daeran Pnovinsi Jawa Barat Nornor 16 Tahun 2000 tentanq

'Lembag,a Teknls Dlae.rnh Pmvinsi Jawa Barat (tembaran Daerah Tahun 2000 Nornor 21 Seri D) sebaqalmana telah dlubah denqan Pereturan paereh Provlnsl Jawa Barart No.mor ,6 Tahun 2002 (Lernbaran Daerah T:ahtm

2002 Nornor 10 Seri D); -

6. Peraturan Daerah Provinsl Jawa IBarat Nornor ). Tahun 2004 bentang PerJglelo~aarJ KUlalitas AIr dan 'Pefl,g'endall~an lPencemaran Air (Lernbaran Daerah Tahun .2004 Nomor .2 Sen C);

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2.0O:S tentang Pember1tukan Pereturan Da,erah (Lembaran Daerah Tahim 200St Nomor ] Seri E, Tambah.a11 temnaran Daerah NClmor 2.);

MEMtmJSKAN:

MelitetapKafil: PERATURAiN GUBERNUR TENT ANG PEIDOMAN PENENTUAN STATUS IMlrru AIR.

Pclsal: 1

Da lam Peratu ra nm i yang d!in:u ak:s~l:! dengan :.

L IM:utu air ada lah kon(~,is1i kura Htas air yang (Ii ulktll r dan ata u di uj i berdasalr1ik,an perarneter-pa r emeter tertentu dan rnetode tertentu berdasarkan peratu ran perundanq-undanqan yang berlaku,

2.. Status mutu alr edaleh t]ngkat~ondlsi rnutu air yang me~uliljukcm kondisl cerna r ateu kond lsl bal k paoa suetu su m ber air da la m wa ktu~erterlltlj oe n atau peri odie tertentu den!g~an rnern ba ndng ka n terhadsp baku mutu air ya~,gl ditetapkan.

3,. Sumber air adalah tempat atau wadah air alamldan/atau tmamn yang terdspet pada, di atas, ataupun dl bawah perrnukaan tanah ...

"t IMetode $TORET adalah salah satu metode untuk merentukan status mutu air yan9 umum dglmakan,dengan metode STORET inl dapat dketahlJJi perameter-parameter yang teiah: Inlllemren~hi stau n1e~ampau[ baku mutu air.

s. lndeks Pe~c:emaran A~ir ada!ah sustu lndeks yang dg!unakan untuk me nertuka I!tl ti,ng k.a:t pencemarra n relatifte rhad a p para meter kua:liitas ai r )l.a~g diirzinkan,.

'1P'als:a!~ 2.

(1) Pe.filentuan status rnutu aw Ida pat meilgrglUJnaka~ Mletode STOREr atau Mje~ode I ndeks Pencemarrarn ..

(2)P~il entuan status m utu air denga n IMetod e STOREr dna kuk:an sesua~ pedornan sebagarlrnana tercantum dalam Lamplran I vang merupsken bagian yaUlgr tidak. t-erp~sahkan da~,am lPeraturan lnl,

(3)Ple.nentuan status mutu air dengan Metode Indeks Pencemaran dilatuk.an sesuel pedomsn se'bagaimari1:a tercsnturn dalam Lampiran n yang rnerupeken bag~an yang tldakterpisaih~arl dalarn p.eratlLlrran ini.

(4) Baku mutu air yang dfgul1!akan untuk penentuan status mutualr .ada~ah baku mutu air yang berlaku.

Pasal3

(1;' Dalam hal sUuasi dOln~ondisi Sierra kernampuan daerah belum memunckinken, maka dapat diguFlakan metode se'ain rnetode sebaqarnana dimaksuo delarn Pas,al 2,.

(2) Metode sebaqalmana dimaks:udl dalem avat (:1) digunakan getelah menda pat re iklomendas'l dan organ lsa sl pera n glkat daer.a h yang bertaf~grgt!Jng jawab dii bidangl penqelotaan ~ingkungam hidlup dan peng,end8lil~an dampak ~ing'kungan.

P.asa14

:Dal!am jangkal waktu palirtg ~rma 1 (satu) tshun sejak ditetapkan Peraturaninir metode penentuan status mutu a1r yang t~iah dtetapkan sebelumnya aglar d isesllJ;ai~a n den gen k.emntuan da~!am Peratu fa n .~ n i"

Pasai S

p.eratlj fa n G ube rn uri n i mu:l1at berlatu pa dell ta nggali d i unda U1 gk;a~"

Aga!r setlap ora ngl me ~lg,etahlJi Ilrya~ memen nrt.ah ka n ~ eng ILmdangan Peraturan Gu bernu r ~ n~ dengan penempamn ny-a dalarn B:e rUB lDaerah Proviinsi Jawa Bar,at

Ditetapkzm di Bandung

_~~!!i;i, ... talngg:al 21 Des,emlrer 20D5 I R JAWA IBARAT,

I SETIA,WAN.,

'Diu nda I1gka.~. en Bandu ng

pada 'tcJngga~ 29 Des,ember 2005

:BEWA. DAIERAH PROVINSI JA.WA B.ARAT TAHUN 2005 NIOMOIR ;0 SERill E

LA.MPTRAN I PERATUIRAN GUBERNUR JA.WA BAJRAT NOMOR :69 TAHUN 2005

T'ANGGAl : 27 DESEMBER 2005

TENTANG :: PEDOMAN PENENTUAN SfATUS MUTU AIR

PiEDOMAN PENiENTUAN STA'TUS MUlU .AIR DENIGAN :METODE STOREr

I" Uraian IMietode STORET

M',etode SlDRET rnerupakan selah satu metode untuk menentuken status mutu air yang umum d'igunakarl,. Dengan rnetode STDREr lm dapst ,diketahui parameter-parameter yang telah memenuhl atau rnelarnpaul baku mutu air,

secara prinslp rnetode STORET adalah membandJngkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang dlsesualkan dleng,an peruntuikannyalguna menentukan status mutu air ..

Cara untuk rnenentukan status rnutu allr acaleh denqan men'ggunakan slstern nHai darl 1\IUS-iEPA (Environmental Protection Agenq1i .. dengan mengklasifikasikan mutt! air dalam empat statu s m utu, ya itu :

(1) Status mutu A :: balk sekall, skor= 0 ~ mernenuhl baku rnutu

(2) Status rnutu B : betk, skor = -1 sid -10

(3) Status. mutu C : sedanq, skor == -11 sId -30 (4) Starus rnutu D :: buruk, skor ~ -31

I I. Prosed u r Pengg unaan

Penentuan status mutu air dengan meng:gunakan metod€! STOREr dilekukan dengan lang'kah-Iangkah sebeqai berikut :

1.. Lakukan pengumpulan data kualitOis alr dan debit air secara periodik, sehingga rnembentuk data dart waktu Ike waktu (tirne series data).

~ cernar rtnqan

_, cemar sedanc -7 cemar berat

2 .. Bamjingl~aE1 data lias]! penqukuran dad mi31s:ing-mas~ng paremeter air dengan nila'i beku -utu yang sesual dengan ketas aiir.

3. Jlka has:U pengukuran rnernenubl nijar baku mutu ,a'ir (hasil pen9ukuran <: baku motu) maka dmlberu~ sko r O.

4. Jiilka hasll penqukuran t~dak memeouhl nii~ai baku mutu air (hasll penqukuran > baku mutu)~ meka di ber~ sko r :

Ta bel 1.1. Penentua n slstem n i la~ III ntuk. rnenantukan status m utu a;j r

Jurnlah contoh1)

Nil!a~

Parameter

Kimia

mo~o_gj

< 10 Maks~lr;num

Minimum Ralta~rata

-1 ,-1

-3

-2

-2

-6

~ 110 Maksimum

Minimum Rata-rata

-6

-6

~ 1.8

~2 -2

-6

-3 .. 3 -9

-4 ~4

-12

Surnber : Canter (1977)

catatan:: 1) jumlah contoh yang digunakan untuk penentuan status mutu amr ..

5. J uml all negatif d a ri sel uru h parameter dill i tung dan d ltentu kan status mutunya dla ri jumlah skor yang didapat denqan menggunal<an ststern nllal,

~,

In. Contoh PerhitlJngan

Untuk leblh jelasnva dapat dilihat pada contnh berikut ini. Tabel 1.2 rnerupakan coreoh penerspan kualnas air rnenurut Mebodl:e STOREr. Datal diambil dart Pemantauan Kualitas Aiir Sungai yang dtlaksanekan oleh BPL;HD IPropinsll Jawa Barat dt sLlngai Otarum ruas Nanjlung pada tahun 2D04, vaitu paca bul!an Junil Septemiber dan Oktober 2005 dengan nHai rata rata, minimum dan maksirrum.

Car-a pembertan skor untuk tlsp parameter adala'h sebaqal benkut (Contoh untuk Amoniak, Bebas (NHJ - N) :

ClI, Amoniark Bebas (NH3 - N) merupakan parameter klrnla, maka gunakan skor untuk paremeterklmle:

b. Kadar ,Amoniak seoas (NH3- N) yang terdapat dalam Baku Mutu Air : Go~ongan BCD (SK Gubernur Jaws tBarat No. 39/20(0) adslah 0,02 mg/I

c. Kad~r Amoniaik Bebas (NIH:> - N) rata ralta hasll pengukuran adalsh 2,56 mgJ~, ilUi berertl kadar Arnonlak Bebas (NH3 - IN) meleblbi baku rnuturwa Maka skor untuknllai rata rata adalah -6.

d. Kadar Amornak Bebas (NH3 - IN) minimum hasil penoukuran adalah 0,055 m9l/1, ini berarf kadar Arnoruak l3ebas (NHI3 - J mel,ebihi baku mutunva, Maka skor untuk nilai minim lim adalah -.2.

e. Kadar .Amoniak Bebas (INIH3- N) maksimum nasi! penqukuran adalah 7157 mgtl, ini berarti kadar Amoniak Bebas (NHJ - N!) melebih~ baku mutunya. Maka skor untuk nilal~1 maksimum adatah -2.,

f. Jumlahkan skor untuk nillai rata-rata, minimum dan makslrnum, llntuk .Amoniak Bebas (NiH3 - N) paoa contoh lnl skor Am.on~ak 'Sebas (NH3 - N) adalah -10.

g. Lakukan hal yan91 sarna untuk nap parameter, apabila tldak ada baku mutunya untuk parameter tertentu, maka tidak perki dUakukan perhitungan.

h. Juml,ahkan sernua skor, lnl menunjukkan status mutu alr. Pada contoh in] skor total adelah -751 lnl berartl sungai Citarum pada ruas Nanjung rnempunval mutu vanq buruk, cernar beret untulk peruntukan golongan iS1C/D (SK. Gubernur Jawa Barat No. 3912C~)O).

Tebel 1.2. Contoh Perhiturrqan Status Murtu Air S.,Cltarum dii Nanjung Tahun 2004, Baku Mu;tu Air: Golongan BCD (SIK.Gubernur Jawa Barat Nlo.39/2000)

Pementauan Tehun 2004 BMA Nilai

I--l--::C6~--::OC":'6""""'F~O~S~i-09~·~ ·:";:;::':~04:':'::··'=-1:';;;O~~R~@-=.!l"a:!_ta:=-r~M-----in-··· ----r-M-a,ks:---1 (BCD)

Parameter 'Unit

FISlKA

1300 I 2250 I (I

DHl

umbos/em

~43

1300 8'99 443
][6.6 20.9 12.
28.7 27.27 25.10
1.046 61.53 12.00
746 54+ 276
3:0 130 30
388 237 86
7.57 256 0.0,55
9.76 4.16 0.306
0 3 .. ~O 0.000
0 0 0
0 0 0
0.43 0,,2:0 0 .. 076
'0,04, 0 .. 01' 0,,000
1.028 0..53 0.163
0.006 0,01 0,,0,00
0.609 0.40 0.0100 34

:12

INTU

28.7' I

Sl!Jbu

25.1

:28

QC

Wama

Unit PtCo

146

26.6

12

--

276

746 1 1'000 G

mg/L

6H

Z.at l:ersuspeli'lsi

304 I

mg/L

56

304

KIM~liA

3881

,A.lkatifllti mgVL CaC03

86

Amorl!ak bebas mgl/L NH3-N

7.57 0.02 -1'0

0,,061

0.055

9.761

mg/'L rN H3- N

0.306

10.21

mgfLC02

10.2

(I

01 0.05 0

mg/I.A'S

o

mg/l Ba

(I

mg/L Fe

0.43 5 0

0.08

0.076

0.1 1 0

0.00

01.1

Bioron

m{J!l

Detiergen

1.028 0.2 -8

0.16-3

0.01 I 0.001 -8

mg/l

0 .. 001

Fenol

o

mglL F

Fluorida

0.609 1.5 0

.0.196

0 .. 000

3

FoSfat nrto m;g/L P04·_,P O.OOD '0.19:6 I 0.163 O.lS O.Oo.O I 0.19'6
F05fat tota1 mg/L IP04~P 0.509' 0.367 0.311 0040 0.311 0.509
Kadmium mg/l Cd 0 0 0 0.00 0.000 0 I 0.01 0
Ka1ium mgjl K 4.01 9.Ui, 1l__7.9 7.02- 4.010 9.16
Kalsium mg/L Ca I H16 29.2 I 21 22.93 1L8..60,o 29 .. 2 I
KifaSadahafl mgiL tacO] 85 135 j 64.2 94.73 64.2 I ill
IfClbrida mg/L CI 52,.8 SA.7 98.7' 168,73 5,2.8 98..7 600 0
Klbrin bOOas mgl/LCl2 - I 0.003
K OS mg/L 0 35.8 ~8 36, 36.60 26.0 48 ~ I
KOK . mQI/LO 50.6 132 73 85.2 50,,0 132- I
Kooo'tt mg!iLCo 0.2
Kl'omium VI mq/l, Cr 0 0 0 0.00 0 0 0.05 I <0
Ma:qnesium mgiL Mg 9.5 15.4 ,2.84 9.25 2.64 1S .. 4
ManQJan mg/L Mn I{) 0 0.0.3 0.03 0.00 0,,03 D.S 0
Milil'yalk~lemak mqJL 0 0 .. 4 :0 0'040 (tOO 0.,4 I 0
I Natrium mg,/L Na 59,9 1-'18 264 157'.3 59.9 2M
%N,a 59 sas ,89 72.,17 59 89 I 60 -8
Nikel mg/L Ni I 0 0..1)2. 0 0.02 0 0 . .02 ()I.S 0
Nrl:wat mgl/IL N03-rN, .0.1.89' 0.000 0.14'1 '0.17 .0.000 (1.189 I 10 0
I~itrjt mgifll [N02-N 0 0..0,00 0.013 0.007 a.OM (1..013 0.11]6 0
N~ org~nik mgVL N 1.12 0.900 ,8.25 3.63 0.909 B.2S
Oksigen
!:erla rut mg/l02 2.0~ 0 0 0.68 0.000 2.04 3.0 -10
pH 7'.6 8.S 9.7 8.6 7.6 9 .. 7 I 6-19. o
I 1.25-
RSC 0.01 6.5 3.26 O.OlD 6.5 2.5 ~8
SAR 2..8Z 5.S 1,4 7.44 2.82 14 1,8, 0
Selilg mgjL Zn 0.133 (I 0.1l3 0 . .08 0 . .000 0.133 I OJJ2 -8
Ser.enlum mg/1Se uoi
S[anida mgfLCN - I O~~]i2 I
Sulfat: mg!L S04 57.9 102. :t16 91.97 57.90'0 U6 400 0
Sulfida mqlLS - (1.,0012 0
Tembaqa mg/LCu (I I) 0 0.00 0.000 0 £:1.02 I (I
Tlmbal m,g/l Pb 0 0 0 0.00 ROOO 0 0.03 I 0
Air Raksa mi;;l/L Hlql 0 0 0 0,,00 O.OOQ 0 RmU o
MlIKROBIOLOGI I
I Koli tioja J'm,I./~OO mL 3100001 1]0000 220000 233333 170000 I 310000 ;WOOI -15
]uml(ilI1I'1l'ilai -75
Status Mutu D- (BUruk,Cema" Berat) LAMlPlRAN: II PIE:MTURAN GUBEIRNUR JAWA BARAT NOMOR : 69 TAHUN 2005 TANGGAt: 27IDESEMBEIR 2.005

TEINITANG : PEDOMJAN PENENTUAN SfATUS MUTU AIR

PEDOM.AN PENENTUAN STATUS MUTU AIR D!ENGAN METODE lNiiDEKS IPENCEMIARAN AIR

1. Uraian Metode Indeks P'enoemaralil Air

Sumitomo dan Nemerow (1970), Universitas Texas, A's .. t menqusulkan suatu indeks yang! be rka [tan denga 1'1 senvawa p encerna r ya ng berma kne II ntu k su atu pe ru ntul~an. tndeks i n~ dinyatakan seba,gal Indeks Penosmaran (Pollution Index) yang digunakan untuk menentukan tln9kat pencernaran re:lati:f t,E!rhacl!ap parameter kualitas a[r yang dj]:zinkan (Nemerowl 1974). Indeks in] memiliki konsep yang berlatnan dengan Indeks Kualitas .Air (Water Quality IndeX). Indeks PencemaraUl (lIP) dltentukan untuk suatu peruntukan, 'kemudian dapet dlkernbanqkan llntuk beberapa peruntukan bag!i ssluruh baqian badan air aitalu sebagian dar] suatu .sungal~.

Pel1g.elolaan kuahtas ,air atas daser Inoeks Pencernaran (IP) ini dapet memberi rnasuken pada pengarnbll keputusan agar dapat merilUai: kualitas badan alr untuk suatu peruntusan serta melakukan tindakarn untuk memper!oaikii kualltas J,lika tetjadi penurunan kualltas akibat kehadkan senvawe penoemar. IP rnencakup berbagai kelompok parameter klJa'li:tas yang independent dan bermakna

H. Deflnlsl

Jika ltl rnenvatakan konsentrasi parameter kuaiitas air yang dicanturnkan dalam Baku Peruntukan Air (j), dan C merlYBtalkan konsentrasi paramet-er kualitas air 0) yang ,ej,iperoleh dari hasi,'1 anallsts cuphkan air pada suatu lokast penqarnbilan cuplTkan dan suatu alur sunqal, rnaka PIj adalah lndeks Pencernaran 'bagi peruntuka n (j) yang merupakan fungsi dan CJlJj.

Plj =f (edl1]1 C2fL2J/ ,C/Ltj). - (2-1)

Tiap nUal CJ!~j menunjukkan pencernaran relat]f yang diakibatkan oleh parameter kuslltas .air. Nisbah in.! tldak mempunval satuan, Nilaw Ci/LiJr== 1[0 adalah nllal yang kritik, karena nii! a;i i flli di'h a rap ka n u ntu k diipe n uh i ba:g~ 5uatILJ ISa ku M utu Per 1I ntU!~a n Ai r.. Jika: C/4j > 110 untuk suatu parameter, maka konsentrasl parameter ini haws dli!kura!lgl,j steu disisilnk;allt kelau badan ailr digunakan untuk peruntukan (jj). Jjka parameter ini adalah parameter yang berrnekna bagii peruntekan, rnaka pengolahan rnudak harms dilakukan bagi air ltu,

Pa:da mode] IP dli9Lmal~atl berbaqal parameter kuehtas air, maka pada penggunalZllmya dtbutuhkan nillai rata-rata dan keseluruhan nilai C/4j sebagali tolok-ukur pencerna ran , te·tapt nilai in] tiidak akan bermekna jlka selah saw n~~ai C/Lij bernilal lebih beser dart 1 .. Jadi lndeks ini herus mencakup nilai CJ41 yang makslrnum

Pli, ~. f {(Ci/Llj)R",(CJLij)M} ,. , .. , (2-2.)

Dengan ((J14j)R : nilll.ai lCJlil rataj~tata

(Ci/LU)M : nilai "CI/Lij mekslmum

Jika. (CJ~i)R rnerupekan ordinat (jan (CJlij)M merupakan abss rnaka PIj rnerupekan tit1k. porongl dari (C4/Lij)R dan {C/Lij)IM dalam bidallQ! yang dibaitasi oleh kedua sumbu tersebut,

., .. '<,

~C·/L.-~· •• ,

'~ I --IIJlm

Gambar 2.1. Pernyataan lndeks unrulk suatu Peruntukan (j)

lPer(lliran akan semakm tercsmar llntuk· suatu peruntukan U) jlka ni'lai (ClL.J)R dan atau: ( _ - ~j)M adeleh leb'h besar diari l,1J. Jika nilai maksimum C/lJj dan atsu nllal rata-rata C/4j malkin besar, maka tingkat pencernaran suatu baden air akan rnakln beser pula .. Jadi lJianjangl Iglaris dari titik asal hingga titik Pij diuselkensebaqat faktor yang memiliki makna lmtuk rnenvatakan tingkat pencemaran ..

P.Ij == m ~(C. fL~):~ + (C,/L~)~. . _._ ._. . _ ' ,,' (2-3)

Dimana m == faktor penyelmbenq

lKeadaan klnitiik diglJlnakan untuk menghitung nillai m

PIj .~. IlJ jika !lilai makslrnum CJ'Lljl ;;;;; 1,0 dan nilali rata-rata C/Lij == 110 rnaka

1)) ~ m nY;! +(If

m := 1/,fi r maka persarnaan 2~3 menjadii

(e II. _. )~T (C/1._. )~

P.Ij :=: ~ I IJ :2 I IJ . . • __ +_+ __ ••••••••••••••. , ••••••••• , •••• " •••••••• , •••••• (2-4)

Metnde lnl depat langsung rnenqbubunqkan tinqkat ketercernaran denqan dapat atau tidakflY21 sungai dtpakal untuk pengguna,afltertentu dan denqan nHai para m eterpa rameter terte ntu,

IEvOiluaS[berhadap niial PI adalah :

.0 ::;; PIj ~ IrO ---7 memenuhl baku mutu (kondisi balk)

1,0 < Plj $ 5,0 =7 cemar ringan

5,0 < PIj.:::;; 10 =7 cemar sedanq

PIj >- 110 -7 cernar beret

[H. Pmsedur lPenggur1aa~

J~ ka 14i menvate ken konsentrasl para meter kuel ltas air yang d lea ntu m kan dalam Bsku Mutu suatu P1eruntukan Air (5)1 dan CI menyata:k:ial1 kon sentrasi parameter kual~ta5 ah- (i) yang dlperoleh darl hasil anallsis cuplikan ,air pada suetu ~okasi pen'Q'ambilall cuelikan dari suatu alur sungaiJ maka prj adalah tnoeks Pencemaran bagi peruntukan U) y,ang merupakan flmgsi dawi C\/LiJ' Harqa Pij ini dapat di entukan denqan cera :

1. lPilih parameter-parameter yang jika harga parameter rendah maka kuaatas air akan

membalk.

2., pmh kansentrasi pa ra m ete r ba ku m utu yang~]dak rnem i likl renta ~9.

3. Hitung h a rg a C/4j II ntu k tla p parameter pada setia p II 0 kasl pe r19Cl m b ua n cupH ka n,

4.,a. Jjka nwiai konsentrasl parameter yang menurun menvatakan tingkat penremaren mermqkat, rnisel DO.. Tentukan nila'i teoritik atau nUai rnakslmum Crro (mlsal untuk DO" maka em merupakan nilai DO jenuh). Dalam kasus in! l1ilaI Ci/Lij hasil peng!ukuran digantikan olen nillai C!l'lij hasil perhltunqan, yaitu ::

3

(C'./L .. ) - Cim - Ci (hasil pengukuran)

I IJ baru -

Cim - Lij

4.b. Jika nilai baku lij memiliki rentang

- untuk Ci < Lij rata-rata

(elL) - [Ci - (Li)ratHata]

I • IJ baru - f

1. (Lij) minimum - (Lij ) rata-rata }

- untuk Cr > Lij rata-rata

, [C -(L.) ]

(C/Lij)baru = L 1 IJ rata-rata

{( ij) maksimum - (L ij ) rata-rata}

4.c. Keraguan timbul jika dua nilai ce/lij) berdekatan dengan nilai acuan 1,0, misal CliLlj = .0,9 dan C2/L2j = 1,1 atau perbedaan yang sangat besar, misal C3/L3J = 5,0 dan C4/~j = 10,0. Dalam contoh ini tingkat kerusakan badan air sulit ditentukan. Cara untuk mengatasi kesulitan ini adalah :

(1) Penggunaan nilai (C/Lij)hasil pengukuran kalau nilai ini leblh kecil dari 1,0.

(2) Penggunaan nilai CC/Ljj)baru jika nilai (C/~j)hasil pengukuran lebih besar dari 1,0.

(C/Ljj)baru = 1,0 + P.log(C/Lij)hasil pengukuran

adalah konstanta dan nilainya ditentukan dengan bebas dan disesuaikan dengan hasil pengamatan lingkungan dan atau persyaratan yang dikehendaki untuk suatu peruntukan (biasanya dligunakan nilai 5).

5. Tentukan nilai rata-rata dan nilai maksimum dari keseluruhan C/Lij ((C/LU)R dan CCi/Lij)M).

6. Tentukan harga PIj

(elL )M2 + (C.IL)R2

PIj = . I IJ I IJ

2

IV. Contoh Perhitungan

Pada contoh berikut ini diberikan data untuk suatu sampel sungai yang akan ditentukan indeks pencemarannya (lP). Hasil pengukuran sampel diberikan pada kolom 2 CCi) dan baku mutu perairan tersebut diberikan pada kolom 3 (LiX). Pada contoh perhitungan hanya digunakan 6 parameter saja. Contoh yang diberikan berikut ini hanya bertujuan agar pemakai metoda Indeks Pencemaran dapat memahami cara menghitung harga PIj.

Tabel 2.1. Contoh penentuan IP untuk baku mutu x

Parameter Cj Ljx C/Ljx C/Ljx baru
TSS 100 50 2 2,5
DO 2 6 0,28 0,28
pH 8 6-9 0,3 0,3
Fecal coliform 2000 1000 2 2,5
BOD 8 2 4,0 4,0
Se 007 0,01 7,0 5,2
, • Contoh perhitungan TSS .:

CdL1X = 100 / 50 = 2 Ct/L1X > 1

Maka gunakan persamaan (C/lij)baru (Ct/L1x)baru = 1,0 + 5 log 2 = 2,5

Catatan : Ci/4jba ru d ~ h~tung karere n~I'a i CJ'lij ya ng berjau ban

UlllrlJ k CJI~ .:£ 1 dig una ka!1 CillJf hasi II per:tgllJkUJl~a 11, tetaip ~ b~ I a C/ ~j :> 1 p erlu di.cad CJ'~j bant.

ii Contohperhltunqen DO :

00 merupakan parameter yang jika harga parameter rendah rnaka kualltss akan menurun. ,Mlaka sebelurn merrglhitung CJl2X hams dlcart terleblh dahulu har'ga (2 baru,

[DOmaks .~ 7 pada tempe raitur ,2 SoC

Cl baru == 7 ,- 2 == :s:

7-6 3

Cv'Ln = (S/3) I 6 == 0,.28

I. Con~oh pe1r:hituUilgtan pl-l :.

Kamr~nai herqa baku motu pH memHiikw rentanQjl, maka penetuan (3/Llx d'lakukan d~enga n cara :

LJX rata-rata .~ <6 + '9 g 7/5 2

c] :> L3X rata-rata

C3lL3X== .( 8- 7.5 )

( 9·~ 7,5 )

III Tentukan nllai (C!LiX)R ~ 2,46 (rtilail rata-rata darl kolorn .5)

!!l Tentukan nna~ (Ctl~X)MI ;;;; 5,2 (n~lai makslrnum darl kolorn 5)

II Dengan me ijgig unaka n pe rsa rnaan paca la ng.lka h no 6 (II i h at prosed u r III) t rna ka d a pat

ditentukan nila~ Ph ~ 4,0.7.

Apao ~~a kem ud'a n data air s Lmga~ ya ng sama ing ~Iil d i ba nd iin'9 kan terhadap baku motu yanglbe~t)edai mrrSalnya Y (kolom 3, Tabel 2,2)1 maka perhitungannya menjad sebagaJI berilkt§t:

~ 03

r

Tabel 2.2, Contoh penentuan IP untuk b:ai:lku mutu Y

Para m eter CLt-y CJ~y

TSS 100400 O~25

02.5

BOD 8 10 0,8

DO .2 1 2

088

Dar]! Tabe~ 2.2., i ma ka da pat ditentukan ni lai-n i.!ai ben kut; III (CJ~Y)R == 1~),612

iii (CJ~),)M.;;;:;: OfBS

., Ply :;;;;;; OJ757

J:~ka dibc:mdingkan Qintar;.] contoh pada Ta,tH2J 2 . .1 cfengan cOlrtoh pada Tabe~ 2.2, maka dapatdiambil kesimpulan bahwa air sungl~i yang dlukur rnemenuhi baku mutu Y dan t~dak. meme,nuh~ [J,aku mutu X. Jadi billa nHai pm ~eb]h kecH dar~ 1~OI rnaka sampel arr tersebut memenuh I baku mutu te rma ksud, seda ngik:31nbHa i ebi h besa r da rij 1,0 r samper d nyartaka n tidal< memenuhl baku mutu,

Anda mungkin juga menyukai