DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih
baik dari sebelumnya. Pada dasarnya makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang
“KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASI PSB UNTUK MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN DALAM BELAJAR”. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dalam
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, tak ada gading yang tak retak. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki
makalah kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.
Penyusun, Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.7 Implementasi Sumber Belajar Sebagai Suatu Sistem dan Sinergistik dalam Pemecahan
Masalah Belajar.......................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tenaga pengajar sebagai salah satu sumber tetapi mencakup interaksi dengan semua
sumber belajar yang memungkinkan dipergunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka tampak jelas bahwa terdapat kaitan antara
sumber belajar sebagai suatu sistem dan sinergistik dalam pemecahan belajar.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar pusat sumber belajar.
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pusat sumber belajar untuk menyelesaikan
permasalahan dalam belajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Secara umum, pengembangan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswa secara individu dan keseluruhan dengan menggunakan aneka sumber
belajar. Secara khusus, pengembangan sumber belajar bertujuan:
1) Memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar sesuai dengan gaya belajarnya;
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih sumber belajar sesuai dengan
karakteristiknya;
3) Memberikan kemampuan kepada siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber;
4) Mengatasi masalah individual siswa dalam belajar;
5) Memotivasi siswa belajar sepanjang hayat;
6) Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan berbagai model pembelajaran;
7) Membantu siswa mengatasi masalah-masalah dalam mengembangkan sistem
pembelajaran;
8) Mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang baru, kreatif, dan inovatif;
9) Mendorong terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan, dan;
10) Menyinergikan penggunaan semua sumber belajar sehingga tujuan belajar tercapai secara
efektif dan efisien.
Sementara itu jika melihat dari tujuan penyusunan bahan ajar maka pengembangan
sumber belajar bertujuan untuk:
1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik
dan setting atau lingkungan sosial siswa;
2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang
terkadang sulit diperoleh;
3) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Di samping itu harus diingat bahwa sumber belajar harus berorientasi pada siswa
secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional (yaitu, sumber belajar
yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan).
Hal ini juga mengingat bahwa orientasi utama kegiatan pembelajaran modern adalah berpusat
pada siswa. Jadi, karakteristik dan potensi unik dari masing-masing siswa haruslah menjadi
perhatian dan dihargai. Dengan demikian, sumber belajar dapat sesuai dan selaras dengan
kebutuhan perkembangan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari sinilah kegiatan
pembelajaran efektif dan terwujud.
Selanjutnya, dalam pengembangan sumber belajar, guru disamping harus mampu
membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan
4
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkret. Pendayagunan lingkungan
sebagai sumber belajar, misalnya memanfaatkan batu-batuan, tanah, tumbuh-tumbuhan,
keadaan alam, pasar, kondisi sosial, ekonomi, dan buadaya kehidupan yang berkembnag di
masyarakat. Untuk kepentingan tersebut, perlu senantiasa diupayakan peningkatan
pengetahuan guru dan didorong terus untuk menjadi guru yang kreatif dan profesional,
terutama dalam pengadaan serta pendayagunaan fasilitas dan sumber belajar secara luas,
untuk mengembangkan kemampuan siswa secara optimal.
5
Pertama, fungsi bagi pendidik, yaitu: (1) menghemat waktu pendidik dalam mengajar; (2)
mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator; (3)
meningkatkan proses pembelajran menjadi lebih efektif dan interaktif; (4) pedoman bagi
pendidik yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran dan
merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada siswa; dan (5) alat
evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran. Kedua, fungsi bagi siswa, yaitu:
(1) dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman siswa yang lain; (2) dapat belajar
kapan saja dan dimana saja yang ia kehendaki; (3) dapat belajar sesuai dengan
kecepatannya masing-masing; (4) dapat belajar menurut urutan yang dipilih sendiri; (5)
membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar/siswa yang mandiri; dan (6) pedoman
bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran dan
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.
2) Menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Fungsi sumber belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Pertama, dalam pembelajaran klasifikal, fungsinya yaitu: (1) sebagai satu-satunya
informasi dan pengawas serta pengendali proses pembelajaran. Siswa pasif dan belajar
sesuai dengan kecepatan pendidik dalam mengajar; dan (2) sebagai bahan pendukung
proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Kedua, dalam pembelajaran individual fugsinya yaitu: (1) media utama dalam proses
pembelajaran; (2) alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa
memperoleh informasi; dan (3) penunjang media pembelajaran individual lainnya.
Ketiga, dalam kelompok fungsinya yaitu: (1) bersifat sebagai bahan yang terintegrasi
dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar
belakang materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar
kelompok, serta petunjuk dalam proses pembelajaran kelompoknya sendiri; dan (2)
sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dan jika dirancang sedemikian rupa
dapat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
6
paket, LKS, modul, petunjuk praktikum, transparansi, film, ensiklopedia, brosur, film
strips, slides, dan video.
b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya
dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Contohnya: surat kabar, siaran televisi, pasar, museum, kebun binatang, masjid.
Komponen sumber belajar tersebut dijabarkan sebagi berikut:
1) Pesan (Message)
Pesan atau informasi yang disampaikan adalah ajaran atau informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data. Dalam penelitian ini, pesan atau
informasi yang disampaikan adalah berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar (SK dan KD) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
2) Orang (Man)
Orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Dalam penelitian
ini guru adalah salah satu sumber belajar yang berperan penting, terutama sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran menyimak pelajaran. Juga siswa, sebagai pusat
pembelajaran, merupakan sumber belajar yang dapat berbagi pesan atau informasi secara
aktif dan kreatif, baik sesama siswa maupun kepada guru.
3) Bahan (Material)
Bahan adalah sesuatu (bisa disebut media atau software) yang mengandung pesan untuk
disajikan, melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri, misalnya transparansi,
film, kaset, CD audio atau VCD dan sebagainya. Bahan yang digunakan penelitian ini
dalam penelitian ini dalam pembelajaran menyimak antara lain: kaset, CD, dan VCD.
4) Alat (Devices)
Alat adalah sesuatu (biasa pula disebut hardwere atau perangkat keras) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan. Misalnya: proyektor bingkai
film, over head, radio, TV, CD/VCD player, infokus atau LCD proyektor, dan
sebagainya. Alat yang digunakan dalam pembelajaran di antaranya: Tape, TV, radio,VCD
player, LCD proyektor.
5) Metode (Method) atau Teknik (Tecnique)
Metode atau teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan
bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Metode yang
digunakan penelitian ini dalam pembelajaran adalah metode konstruktivistik. Metode
yang didasarkan padateori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran
7
generatif, strategi bertanya, inkuiri atau menemukan, dan keterampilan metakognitif
lainnya. Pendekatan/metode/teknik berupa diskusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi dan talkshow.
6) Lingkungan (setting)
Lingkungan adalah situasi sekitar tempat pesan diterima, misalnya lingkungan fisik dan
nonfisik. Lingkungan yang diberdayakan dalam penelitian ini di antaranya: ruang kelas,
lingkungan sekolah taman, ruang audiovisual, dan sebagainya. Hal ini sangat mendukung
ketika pembelajaran menyimak cerita dan pembelajaran menyimak puisi. Lingkungan
berupa ruang kelas, kebun, pasar, museum dan kantor.
8
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan
penelitian;
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan
hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi;
12. Kegairahan/minat baca siswa telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat
berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya;
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan
juga dapat mengurangi jajan anak-anak;
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan
kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman
diantara mereka.
9
g) Menyiapkan proses pembelajaran
h) Mendorong peserta didik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2.7 Implementasi Sumber Belajar Sebagai Suatu Sistem dan Sinergistik dalam
Pemecahan Masalah Belajar
Sumber belajar sebagai komponen dalam proses belajar mengajar mempunyai manfaat
sangat besar, sehingga dengan memasukkan sumber belajar secara terencana, maka suatu
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan
instruksional yang telah ditetapkan. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam
proses pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum saat ini bahwa proses pembelajaran
yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar.
Didalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar didalam kelas. Komponen-
komponen sumber belajar sangat berhubungan dan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan
belajar. Apabila salah satu komponen tersebut ditiadakan maka tujuan belajar tidak tercapai
dengan maksimal. Komponen-komponan tersebut diantaranya pesan, manusia, bahan, alat,
metode/teknik, dan lingkungan.
Untuk memanfaatkan sumber belajar agar dapat memecahkan permasalahan belajar
maka terdapat beberapa persyaratan menurut Sudjana dan Rivai (2007) yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan instruksional hendaknya dijadikan pedomkan dalam memilih sumber belajar
yang sahih
2. Pokok-pokok bahasan yang menjelaskan analisis isi pelajaran yang akan disajikan
kepada siswa
3. Pemilihan strategi, metode pengajaran yang sesuai dengan sumber belajar
4. Pengaturan waktu sesuai dengan luas pokok bahasan yang akan disampaikan kepada
siswa
5. Evaluasi
10
berbasis multimedia interaktif juga digunakan dalam hal ini karena terdapat quis yang
bisa dikerjakan oleh siswa. Begitu pula dengan modul yang dapat memberikan
referensi bagi para siswa
4. Alat : proyektor dan laptop
5. Metode : dapat memilih model pembelajaran bermain peran sehingga para siswa lebih
mudah mengingat ceritanya karena memerankan dengan sendiri. Lalu dilakukan
dengan metode tanya jawab untuk memastikan bahwa siswa mengerti materi pelajaran
yang disampaikan
6. Lingkungan : kegitan ini dilakukan didalam kelas.
Dengan menerapkan komponen-komponen sumber belajar tersebut akan terjadi sebuah
sistem dan sinergistik dalam pemecahan masalah belajar. Dalam materi perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah hingga merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 permasalahan
siswa adalah mengingat tokoh-tokoh dalam kejadian tersebut. Oleh karena itu pembelajaran
disajikan dengan cara menonton film yang terdapat suara dan gambar sehingga memudahkan
siswa untuk mengingat kejadiannya.
Berdasarkan contoh diatas maka tampak jelas bahwa sumber belajar adalah sebuah sistem
dan sinergistik dalam pemecahan masalah belajar sehingga dapat tercapainya tujuan belajar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara
individual. Secara garis besar terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: (1) sumber belajar yang
dirancang; dan (2) sumber belajar yang dimanfaatkan. Sumber belajar merupakan tempat
dimana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Ada yang
membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu: sumber berupa pesan, manusia, peralatan,
teknik/metode, lingkungan/setting.
Pelajaran yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar
umumnya disediakan dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari
mengajar mandiri dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber
belajar secara luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan berbagai
fasilitas yang ada pada pusat sumber belajar.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pemerintah agar memfasilitasi setiap sekolah dengan berbagai
sumber belajar, utamanya yang berbasis teknologi seperti komputer dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dan diharapkan kepada para pendidik agar memperdalam pengetahuan mereka baik di
bidang masing-masing maupun yang berkaitan dengan tekhnologi pendidikan. Serta kepada
para peserta didik agar memanfaatkan berbagai sumber belajar agar prestasi mereka dapat
meningkat dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Jalinus, N. dan Ambiyar. (2016). Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar. Depok: Prenadamedia
Group
13