Anda di halaman 1dari 16

Makalah Presentasi

KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASI PSB UNTUK MENYELESAIKAN


PERMASALAHAN DALAM BELAJAR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Pengelolaan Pusat Sumber Belajar

Dosen : Dr. Farihah, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Nurul Aprilia Yusri 8206122004


2. Tiur Rianiroha Siregar 8206122007
3. Putri Gemasih Sab 8206122008

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih
baik dari sebelumnya. Pada dasarnya makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang
“KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASI PSB UNTUK MENYELESAIKAN
PERMASALAHAN DALAM BELAJAR”. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan dalam
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam.
Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan, tak ada gading yang tak retak. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki
makalah kami selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.

Medan, November 2021

Penyusun, Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pusat Sumber Belajar dan Pengembangannya .............................................................. 3

2.2 Tujuan Pengembangan Sumber Belajar ....................................................................... 3

2.3 Manfaat Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran ................................................... 5

2.4 Jenis Sumber Belajar ................................................................................................... 6

2.5 Perpustakaan sebagai Sumber Belajar .......................................................................... 8

2.6 Pengembangan PSB Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran .................................. 9

2.7 Implementasi Sumber Belajar Sebagai Suatu Sistem dan Sinergistik dalam Pemecahan
Masalah Belajar.......................................................................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 12

3.2 Saran ........................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didalam sebuah pendidikan sumber belajar sangat membantu dalam proses belajar
mengajar agar tercapai tujuan proses pembelajaran. Sumber belajar sebagai salah satu
komponen sistem pengajaran, harus bekerjasama. Saling berhubungan dan saling
ketergantungan dengan komponen-komponen pengajaran lainnya, bahkan tidak dapat
berjalan secara terpisah/sendiri tanpa berhubungan dengn komponen lainnya.
Untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut sebagai sumber belajar yang cocok,
maka sumber belajar harus memenuhi persyaratan. Pertama, Sumber belajar harus
mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan
instruksional dapat tercapai secara maksimal. Kedua, Sumber belajar mempunyai nilai-
nilai instruksional edukatif, yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan yang
sempurna terhadap tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada. Ketiga, sumber belajar
haruslah dapat tersedia dengan cepat, harus memungkinkan siswa untuk memacu diri
sendiri dan harus bersifat individual yakni memenuhi berbagai kebutuhan para siswa
dalam belajar mandiri.
Teknologi Pendidikan merupakan ilmu yang memproses secara kompleks dan
terintegrasi antara manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis
suatu masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia, merancang,
melaksanakan, menilai serta mengelola pemecahan masalahnya. Di dalam teknologi
pendidikan pemecahan masalah itu terwujud dalam semua sumber belajar.
Unsur pokok pada teknologi pendidikan memfokuskan pada kegiatan belajar dan
sumber belajar yang diperlukan untuk belajar. Secara operasional belajar dan sumber
belajar memerlukan unsur lain yaitu pendekatan sistem. Unsur-unsur tersebut menjadi
tiga prinsip dasar pemecahan masalah pendidikan/pembelajaran Teknologi Pendidikan
dan juga Teknologi Instruksional. Ketiga prinsip dasar tersebut adalah menggunakan
pendekatan sistem, berorientasi pada siswa dan pemanfaatan sumber belajar secara
maksimal.
Peran teknologi pendidikan sebagai pemecahan masalah belajar dapat terjadi dalam
bentuk sumber belajar yang dirancang, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Sumber-sumber belajar tersebut diidentifikasikan sebagai pesan, orang, bahan, alat,
teknik dan latar. Dalam kegiatan belajar peserta didik tidak hanya berinteraksi dengan

1
tenaga pengajar sebagai salah satu sumber tetapi mencakup interaksi dengan semua
sumber belajar yang memungkinkan dipergunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka tampak jelas bahwa terdapat kaitan antara
sumber belajar sebagai suatu sistem dan sinergistik dalam pemecahan belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja konsep dasar pusat sumber belajar?
2. Bagaimana implementasi pusat sumber belajar untuk menyelesaikan permasalahan
dalam belajar?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar pusat sumber belajar.
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pusat sumber belajar untuk menyelesaikan
permasalahan dalam belajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pusat Sumber Belajar dan Pengembangannya


Pusat sumber belajar adalah segala sesuatu dari yang berbentuk sebuah ruangan sampai
dengan sebuah bangunan bertingkat yang rumit yang didesain dan diatur secara khusus
dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi
sumber belajar, baik yang berbentuk bahan cetak maupun bahan noncetak oleh siswa, baik
secara indivisual maupun dalam kelompok kecil.
Tujuan umum pusat sumber belajar adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi
kegiatan pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional. Segala sumber dan
bahan, segala macam peralatan audiovisual, segala jenis personel yang ada di dalam pusat
sumber belajar dimaksudkan untuk membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi
interaksi siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dengan adanya pusat sumber belajar diharapkan dapat tersedia aneka sumber belajar
yang sesuai untuk mendukung upaya meningkatkan mutu proses dan hasil belajar yang
unggul di semua bidang studi. Dengan demikian, misi pusat sumber belajar yaitu: (1)
menyediakan sumber daya yang ahli dan terampil dalam merancang dan mengembangkan
model-model pembelajaran; (2) menghasilkan berbagai sumber belajar yang sesuai, baik
untuk keperluan belajar mandiri, maupu belajar kelompok; (3) menyediakan berbagai sumber
belajar untuk keperluan belajar dan pembelajaran dalam berbagai bidang studi.
Pengembangan pusat pembelajaran juga perlu mendasarkan pada empat hal yaitu: (1)
berorientasi kepada peserta didik atau berfungsi untuk memberukan pelayanan kepada peserta
didik; (2) desentralisasi, maksudnya penempatan bahan-bahan yang berbentuk media
perangkat lunak dan keras tersebut disebarkan dimana saja sepanjang proses belajar dapat
terlayani, seperti pusat-pusat belajar, di dalam kelas, atau digunakan individual di rumah; (3)
bahan-bahan belajar diproduksi dan dipelihara secara lokal; dan (4) program media
dikembangkan secara terintegrasi dalam proses instruksional

2.2 Tujuan Pengembangan Sumber Belajar


Pentingnya sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran tidak bisa dipungkiri lagi.
Akan tetapi, sumber-sumber belajar yang ada di madrasah dan sekolah atau lembaga
pendidikan lainnya selama ini, umumnya belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal.

3
Secara umum, pengembangan sumber belajar adalah meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswa secara individu dan keseluruhan dengan menggunakan aneka sumber
belajar. Secara khusus, pengembangan sumber belajar bertujuan:
1) Memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar sesuai dengan gaya belajarnya;
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih sumber belajar sesuai dengan
karakteristiknya;
3) Memberikan kemampuan kepada siswa belajar dengan menggunakan berbagai sumber;
4) Mengatasi masalah individual siswa dalam belajar;
5) Memotivasi siswa belajar sepanjang hayat;
6) Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan berbagai model pembelajaran;
7) Membantu siswa mengatasi masalah-masalah dalam mengembangkan sistem
pembelajaran;
8) Mendorong penggunaan pendekatan pembelajaran yang baru, kreatif, dan inovatif;
9) Mendorong terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan, dan;
10) Menyinergikan penggunaan semua sumber belajar sehingga tujuan belajar tercapai secara
efektif dan efisien.
Sementara itu jika melihat dari tujuan penyusunan bahan ajar maka pengembangan
sumber belajar bertujuan untuk:
1) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik
dan setting atau lingkungan sosial siswa;
2) Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang
terkadang sulit diperoleh;
3) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Di samping itu harus diingat bahwa sumber belajar harus berorientasi pada siswa
secara individual yang berbeda dengan sumber belajar yang tradisional (yaitu, sumber belajar
yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientasi pada guru/lembaga pendidikan).
Hal ini juga mengingat bahwa orientasi utama kegiatan pembelajaran modern adalah berpusat
pada siswa. Jadi, karakteristik dan potensi unik dari masing-masing siswa haruslah menjadi
perhatian dan dihargai. Dengan demikian, sumber belajar dapat sesuai dan selaras dengan
kebutuhan perkembangan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dari sinilah kegiatan
pembelajaran efektif dan terwujud.
Selanjutnya, dalam pengembangan sumber belajar, guru disamping harus mampu
membuat sendiri alat pembelajaran dan alat peraga, juga harus berinisiatif mendayagunakan

4
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang lebih konkret. Pendayagunan lingkungan
sebagai sumber belajar, misalnya memanfaatkan batu-batuan, tanah, tumbuh-tumbuhan,
keadaan alam, pasar, kondisi sosial, ekonomi, dan buadaya kehidupan yang berkembnag di
masyarakat. Untuk kepentingan tersebut, perlu senantiasa diupayakan peningkatan
pengetahuan guru dan didorong terus untuk menjadi guru yang kreatif dan profesional,
terutama dalam pengadaan serta pendayagunaan fasilitas dan sumber belajar secara luas,
untuk mengembangkan kemampuan siswa secara optimal.

2.3 Manfaat Sumber Belajar dalam Proses Pembelajaran


Sumber belajar meliputi semua sumber yang berkenaan dengan data, manusia, barang-
barang yang memungkinkan dapat digunakan secara terpisah atau kombinasi, yang oleh siswa
biasanya digunakan secara optimal untuk memberikan fasilitas dalam kegiatan belajar. Dari
penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa keberadaan sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran memiliki manfaat, antara lain: (1) memfasilitasi siswa untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran, dan (2) menunjang pembelajaran mandiri bagi siswa.
Selain itu, sumber belajar juga memiliki setidak-tidaknya enam manfaat yaitu untuk:
1) Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada siswa, misalnya
karyawisata ke objek seperti masjid, makam, dan museum.
2) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara
langsung dan konkret, misalnya: denah, sketsa, foto, film, dan majalah.
3) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas, misalnya:
buku tes, foto, dan narasumber.
4) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya: buku bacaan, ensiklopedia,
koran.
5) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (terhadap instruksional), baik dalam
lingkup makro (misalnya belajar sistem jarak jauh melalui modul) maupun mikro
pengaturan ruang kelas yang menarik, simulasi, penggunaan film, dan proyektor.
6) Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut, misalnya: buku
teks, buku bacaan, dan film yang mengandung daya penalaran sehingga dapat
merangsang siswa untuk berpikir, menganalisis, dan berkembang lebih lanjut.
Sementara itu klasifikasi utama fungsi sumber belajar dalam proses pembelajaran, yaitu:
1) Menurut pihak yang memanfatkannya
Dilihat dari pihak yang memanfaatkan sumber belajar, fungsi sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu fungsi bagi pendidik dan fungsi bagi siswa.

5
Pertama, fungsi bagi pendidik, yaitu: (1) menghemat waktu pendidik dalam mengajar; (2)
mengubah peran pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator; (3)
meningkatkan proses pembelajran menjadi lebih efektif dan interaktif; (4) pedoman bagi
pendidik yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran dan
merupakan substansi kompetensi yang semestinya diajarkan kepada siswa; dan (5) alat
evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran. Kedua, fungsi bagi siswa, yaitu:
(1) dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman siswa yang lain; (2) dapat belajar
kapan saja dan dimana saja yang ia kehendaki; (3) dapat belajar sesuai dengan
kecepatannya masing-masing; (4) dapat belajar menurut urutan yang dipilih sendiri; (5)
membantu potensi siswa untuk menjadi pelajar/siswa yang mandiri; dan (6) pedoman
bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktifitasnya dalam proses pembelajaran dan
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasai.
2) Menurut strategi pembelajaran yang digunakan
Fungsi sumber belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Pertama, dalam pembelajaran klasifikal, fungsinya yaitu: (1) sebagai satu-satunya
informasi dan pengawas serta pengendali proses pembelajaran. Siswa pasif dan belajar
sesuai dengan kecepatan pendidik dalam mengajar; dan (2) sebagai bahan pendukung
proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Kedua, dalam pembelajaran individual fugsinya yaitu: (1) media utama dalam proses
pembelajaran; (2) alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi proses siswa
memperoleh informasi; dan (3) penunjang media pembelajaran individual lainnya.
Ketiga, dalam kelompok fungsinya yaitu: (1) bersifat sebagai bahan yang terintegrasi
dengan proses belajar kelompok, dengan cara memberikan informasi tentang latar
belakang materi, informasi tentang peran orang-orang yang terlibat dalam belajar
kelompok, serta petunjuk dalam proses pembelajaran kelompoknya sendiri; dan (2)
sebagai bahan pendukung bahan belajar utama serta dan jika dirancang sedemikian rupa
dapat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2.4 Jenis Sumber Belajar


Secara umum dapat disebutkan bahwa menurut tipe atau asal usulnya, sumber belajar
dibedakan menjadi dua jenis sumber belajar:
a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yakni sumber belajar yang
secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional
untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Contohnya: buku

6
paket, LKS, modul, petunjuk praktikum, transparansi, film, ensiklopedia, brosur, film
strips, slides, dan video.
b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber
belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya
dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Contohnya: surat kabar, siaran televisi, pasar, museum, kebun binatang, masjid.
Komponen sumber belajar tersebut dijabarkan sebagi berikut:
1) Pesan (Message)
Pesan atau informasi yang disampaikan adalah ajaran atau informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data. Dalam penelitian ini, pesan atau
informasi yang disampaikan adalah berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar (SK dan KD) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
2) Orang (Man)
Orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan. Dalam penelitian
ini guru adalah salah satu sumber belajar yang berperan penting, terutama sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran menyimak pelajaran. Juga siswa, sebagai pusat
pembelajaran, merupakan sumber belajar yang dapat berbagi pesan atau informasi secara
aktif dan kreatif, baik sesama siswa maupun kepada guru.
3) Bahan (Material)
Bahan adalah sesuatu (bisa disebut media atau software) yang mengandung pesan untuk
disajikan, melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri, misalnya transparansi,
film, kaset, CD audio atau VCD dan sebagainya. Bahan yang digunakan penelitian ini
dalam penelitian ini dalam pembelajaran menyimak antara lain: kaset, CD, dan VCD.
4) Alat (Devices)
Alat adalah sesuatu (biasa pula disebut hardwere atau perangkat keras) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan. Misalnya: proyektor bingkai
film, over head, radio, TV, CD/VCD player, infokus atau LCD proyektor, dan
sebagainya. Alat yang digunakan dalam pembelajaran di antaranya: Tape, TV, radio,VCD
player, LCD proyektor.
5) Metode (Method) atau Teknik (Tecnique)
Metode atau teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan
bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk menyampaikan pesan. Metode yang
digunakan penelitian ini dalam pembelajaran adalah metode konstruktivistik. Metode
yang didasarkan padateori belajar kognitif yang menekankan pada pembelajaran

7
generatif, strategi bertanya, inkuiri atau menemukan, dan keterampilan metakognitif
lainnya. Pendekatan/metode/teknik berupa diskusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi dan talkshow.
6) Lingkungan (setting)
Lingkungan adalah situasi sekitar tempat pesan diterima, misalnya lingkungan fisik dan
nonfisik. Lingkungan yang diberdayakan dalam penelitian ini di antaranya: ruang kelas,
lingkungan sekolah taman, ruang audiovisual, dan sebagainya. Hal ini sangat mendukung
ketika pembelajaran menyimak cerita dan pembelajaran menyimak puisi. Lingkungan
berupa ruang kelas, kebun, pasar, museum dan kantor.

2.5 Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar


Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang
mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku yang
diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber
informasi oleh setiap pemakainya.
Bila diperhatikan, maka perpustakaan sesungguhnya memberikan peranan terhadap
pelaksanaan modul pendidikan di sekolah. Peranan perpustakaan antara lain:
1. Perpustakaan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan pembelajaran;
2. Perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa
untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk
mencipta;
3. Perpustakaan akan memberikan jawaban yang cukup memuaskan bagi para siswa,
sebagai tuntutan rasa keingintahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun;
4. Kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan membaca
bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam;
5. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara
mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif;
6. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca dan
memperluas pembendaharaan bahasa;
7. Perpustakaan dapat menibulkan cinta membaca sehingga dapat mengarahka selera dan
apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan;
8. Perpustakaan memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas;
9. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat;

8
10. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan
penelitian;
11. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan
hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi;
12. Kegairahan/minat baca siswa telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat
berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya;
13. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan
juga dapat mengurangi jajan anak-anak;
14. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan
kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman
diantara mereka.

2.6 Pengembangan PSB Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran di rancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melui interaksi anatar peserta didik, peserta didik dengan
guru lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka kopetensi dasar.
Menurut pasal 19, peraturan pemerintahan no. 19 tahun 2005 tentang standart nasional
pendidikan, prose pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggrakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan menantang dan memotivasi pesrta didik untuk berpatisipasi aktif,
seta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk mewujudkan
strategi pembelajaran tersebut perlu dukungan sumber belajar fasilitas pemmbelajaran yang
memadai.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran guru perlu memanfaatkan PSB
secra efektif dalam pengembangkan instruksional, hal-hal yang perlu di perhatikan sbb:
a) Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompotensi lain
dengan baik
b) Menyukai apa yang di ajarkan dan menyukai membelajarkan sebagai suatu profesi
c) Pengalaman peserta didik, kemampuan dan prestasinya
d) Menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran dan membentuk
kompetensi peserta didik
e) Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurng berarti dalam kaitannya
dengan pembentukan kompetensi
f) Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir

9
g) Menyiapkan proses pembelajaran
h) Mendorong peserta didik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

2.7 Implementasi Sumber Belajar Sebagai Suatu Sistem dan Sinergistik dalam
Pemecahan Masalah Belajar
Sumber belajar sebagai komponen dalam proses belajar mengajar mempunyai manfaat
sangat besar, sehingga dengan memasukkan sumber belajar secara terencana, maka suatu
kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha pencapaian tujuan
instruksional yang telah ditetapkan. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam
proses pembelajaran sudah tercantum dalam kurikulum saat ini bahwa proses pembelajaran
yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan berbagai ragam sumber belajar.
Didalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar didalam kelas. Komponen-
komponen sumber belajar sangat berhubungan dan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan
belajar. Apabila salah satu komponen tersebut ditiadakan maka tujuan belajar tidak tercapai
dengan maksimal. Komponen-komponan tersebut diantaranya pesan, manusia, bahan, alat,
metode/teknik, dan lingkungan.
Untuk memanfaatkan sumber belajar agar dapat memecahkan permasalahan belajar
maka terdapat beberapa persyaratan menurut Sudjana dan Rivai (2007) yaitu sebagai berikut :
1. Tujuan instruksional hendaknya dijadikan pedomkan dalam memilih sumber belajar
yang sahih
2. Pokok-pokok bahasan yang menjelaskan analisis isi pelajaran yang akan disajikan
kepada siswa
3. Pemilihan strategi, metode pengajaran yang sesuai dengan sumber belajar
4. Pengaturan waktu sesuai dengan luas pokok bahasan yang akan disampaikan kepada
siswa
5. Evaluasi

Salah satu contoh dalam implementasi sumber belajar dengan menerapkan


komponen-komponen sumber belajar adalah sebagai berikut :
1. Pesan : mata pelajaran sejarah dengan menceritakan fakta-fakta sejarah perjuangan
bangsa Indonesia melawan penjajah hingga merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945
2. Manusia : guru sejarah dan siswa
3. Bahan : video atau film yang menceritakan tentang sejarah perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah hingga merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Media

10
berbasis multimedia interaktif juga digunakan dalam hal ini karena terdapat quis yang
bisa dikerjakan oleh siswa. Begitu pula dengan modul yang dapat memberikan
referensi bagi para siswa
4. Alat : proyektor dan laptop
5. Metode : dapat memilih model pembelajaran bermain peran sehingga para siswa lebih
mudah mengingat ceritanya karena memerankan dengan sendiri. Lalu dilakukan
dengan metode tanya jawab untuk memastikan bahwa siswa mengerti materi pelajaran
yang disampaikan
6. Lingkungan : kegitan ini dilakukan didalam kelas.
Dengan menerapkan komponen-komponen sumber belajar tersebut akan terjadi sebuah
sistem dan sinergistik dalam pemecahan masalah belajar. Dalam materi perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah hingga merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 permasalahan
siswa adalah mengingat tokoh-tokoh dalam kejadian tersebut. Oleh karena itu pembelajaran
disajikan dengan cara menonton film yang terdapat suara dan gambar sehingga memudahkan
siswa untuk mengingat kejadiannya.
Berdasarkan contoh diatas maka tampak jelas bahwa sumber belajar adalah sebuah sistem
dan sinergistik dalam pemecahan masalah belajar sehingga dapat tercapainya tujuan belajar.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara
individual. Secara garis besar terdapat dua jenis sumber belajar yaitu: (1) sumber belajar yang
dirancang; dan (2) sumber belajar yang dimanfaatkan. Sumber belajar merupakan tempat
dimana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk
membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Ada yang
membagi menjadi enam jenis sumber belajar yaitu: sumber berupa pesan, manusia, peralatan,
teknik/metode, lingkungan/setting.
Pelajaran yang melibatkan cara belajar dengan mengutamakan sumber belajar
umumnya disediakan dalam studi individual dengan menggunakan beberapa ukuran dari
mengajar mandiri dan belajar mandiri. Pelajaran seperti itu selalu menggunakan sumber
belajar secara luas seperti yang telah diuraikan sebelumnya dan dapat menggunakan berbagai
fasilitas yang ada pada pusat sumber belajar.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pemerintah agar memfasilitasi setiap sekolah dengan berbagai
sumber belajar, utamanya yang berbasis teknologi seperti komputer dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dan diharapkan kepada para pendidik agar memperdalam pengetahuan mereka baik di
bidang masing-masing maupun yang berkaitan dengan tekhnologi pendidikan. Serta kepada
para peserta didik agar memanfaatkan berbagai sumber belajar agar prestasi mereka dapat
meningkat dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jalinus, N. dan Ambiyar. (2016). Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Jailani, M. S. (2016). Pengembangan Sumber Bealajar Berbasis Karakter Peserta Didik


(Ikhtiar Optimalisasi Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam). JURNAL
PENDIDIKAN ISLAM, 10(2), 5-6.

Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar. Depok: Prenadamedia
Group

13

Anda mungkin juga menyukai