Anda di halaman 1dari 11

1

Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016

ANALISA KUALITAS WEBSITE STMIK BINA MULIA PALU


MENGGUNAKAN FRAMEWORK WEBQUAL
Desy Santi Djaeng1), Burhanudin Burhanudin

STMIK Bina Mulia Palu


Website: stmik-binamulia.ac.id

ABSTRAK

Sektor pendidikan adalah salah satu dari sebelas sektor jasa yang diberikan kesempatan untuk otonom. Kondisi ini
menyebabkan tingkat persaingan di sektor ini semakin tinggi. Karena itu STMIK BMP terus melakukan
pengembangan dan pembenahan untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi. Selain itu, tersedia website yang
memperkenalkan STMIK BMP kepada masyarakat. Namun website ini masih dalam tahap pengembangan sehingga
belum menerapkan pendaftaran online dan masih ada beberapa permasalahan seperti informasi belum up to date,
beberapa konten masih kosong, dan modul yang kurang lengkap. Karena itu penelitian ini akan menganalisis
kelayakan kualitas website STMIK BMP sehinggga dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas website
yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan survey dan menganalisis kelayakan
kualitas website STMIK BMP menggunakan Framework Webqual dengan metode Quality Function Development
(QFD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas website STMIK BMP telah berada dalam kategori Layak tetapi
belum masuk dalam kategori Sangat Layak sehingga masih dapat dilakukan tindakan penyempurnaan untuk
meningkatkan kualitas website yang ada. Untuk itu, Pengelola STMIK BMP perlu melakukan sosialisasi tentang
keberadaan website agar pegawai, mahasiswa, bahkan masyarakat mengetahui dan memanfaatkannya, menempatkan
SDM yang cukup untuk mengelola website, mendesain tampilan website yang lebih menarik, senantiasa meng-update
content website, serta menambahkan beberapa fitur yang membuat user dapat berinteraksi seperti form chat,
facebook, twiter, instagram, path, dan lain-lain.

Kata Kunci: Website, Webqual, Kualitas.

1. Latar Belakang
STMIK Bina Mulia Palu (BMP) merupakan tahap pengembangan sehingga belum menerapkan
salah salah PTS yang terus berupaya berbenah diri pendaftaran online dan masih terdapat beberapa
karena sektor pendidikan adalah salah satu dari permasalahan seperti informasi belum up to date,
sebelas sektor jasa yang diberikan kesempatan beberapa konten masih kosong, dan modul yang
untuk otonom. Kondisi ini membuat tingkat kurang lengkap. Karena itu Pengelola STMIK
persaingan di sektor ini semakin tinggi dengan BMP harus mengetahui kriteria apa saja yang
banyaknya jumlah PTS di Kota Palu. harus dipertimbangkan dalam mendesain dan
Menyadari tantangan ini, STMIK BMP terus mengembangkan website yang ada.
melakukan pengembangan dan pembenahan, Secara teoritis, kriteria website berdasarkan
mulai dari SDM, fasilitas, sarana dan prasarana, desain yang efektif adalah Site Design, Site
hingga akademik, yang semuanya ditujukan untuk Functionality, dan Customer Value. Selain itu,
meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi. Selain website yang baik juga harus memiliki kelayakan
itu, tersedia suatu website yang memperkenalkan sebagai media yang dapat bermanfaat. Adapun
STMIK BMP kepada masyarakat luas. untuk mengetahui kelayakan, dapat dilakukan
Website STMIK BMP pada dasarnya pengukuran menggunakan metode Webqual yang
merupakan sarana dimana berbagai komunitas merupakan teknik pengukuran kualitas website
dapat berinteraksi dengan komunitas lain secara berdasarkan persepsi pengguna akhir. Adapun
bebas dan terbuka. Melihat kenyataan tersebut, beberapa tipe yang menentukan kelayakan sistem
desain dan content sebuah website merupakan yaitu kelayakan teknis, kelayakan hukum,
salah satu kunci sukses suatu lembaga yang ingin kelayakan ekonomi, serta kelayakan operasional.
mengimplementasikan konsep dalam persaingan. Memperhatikan permasalahan yang dihadapi
Namun saat ini website STMIK BMP masih dalam STMIK BMP maka perlu dilakukan analisis
terhadap kelayakan operasional website yang ada
1) untuk meningkatkan kualitas website tersebut.
Dosen STMIK Bina Mulia Palu

p. ISSN: 2477-5290 e. ISSN: 2502-2148 53 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
54

2. Tinjauan Pustaka c. Keluaran Informasi. Informasi yang


2.1 Analisis dikelompokkan berdasarkan hasil olahan
Analisis merupakan penguraian suatu pokok komputer (output) umumnya dibagi menjadi
hal atas berbagai penelaahan bagian itu sendiri, dua bentuk, yaitu laporan dan jawaban.
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh Kualitas suatu informasi dapat ditinjau dari
pengertian yang tepat dan pemahaman arti delapan kriteria sebagai berikut:
keseluruhan [1]. Analisis adalah kegiatan berpikir a. Akurat. Informasi harus bebas dari
untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi kesalahan dan tidak menyesatkan, serta
komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda informasi harus jelas sehingga mampu
komponen, hubungannya satu sama lain, dan mencerminkan maksudnya
fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan b. Tepat waktu. Informasi yang datang pada
yang terpadu [2]. penerima tidak boleh terlambat, karena
Jadi, analisis adalah kegiatan berpikir untuk informasi usang tidak memiliki nilai lagi.
menguraikan suatu pokok hal menjadi bagian- c. Relevan. Informasi harus mempunyai manfaat
bagian atau komponen tertentu sehingga dapat atau berguna bagi pemakainya.
diketahui ciri-ciri atau karakteristik setiap bagian, d. Ketersediaaan. Pertumbuhan informasi sejalan
bagaimana hubungan antara bagian-bagian yang dengan waktu sehingga membutuhkan ruang
ada, serta fungsi masing-masing bagian terhadap penyimpanan lebih besar. Padahal tidak
keseluruhan pokok hal tersebut. semua informasi dapat diatur dengan sistem
offline dan online sehingga informasi dapat
2.2 Kualitas Informasi tersedia sesuai kebutuhan pemakainya.
Kualitas sering diartikan sebagai kecocokan e. Mudah dipahami. Informasi harus mudah
untuk pemakaian (fitness for use). Pengertian lain dimengerti dan dipahami oleh pembuat
ada yang menekankan orientasi pemenuhan keputusan, baik keputusan rutin maupun
harapan pelanggan dan kualitas adalah perbaikan keputusan strategis. Informasi yang rumit
terus-menerus. Kualitas merupakan fungsi dari akan menghambat pengambilan keputusan
biaya dimana biaya dapat diturunkan dengan f. Bermanfaat. Informasi harus mampu
proses perbaikan atau pengurangan variasi dalam memberikan sumbangan yang berguna bagi
produk atau variasi dalam proses. [3]. pemakai atau pembuat keputusan.
Terdapat dua aspek kunci yang menjadi g. Kehandalan. Informasi harus diperoleh dari
patokan untuk memahami kualitas, yaitu [3]: sumber-sumber yang diandalkan. Pemberi
a. Karakteristik kualitas, yaitu karakteristik output informasi harus menjamin kepercayaan yang
suatu proses yang penting bagi pelanggan. cukup atas informasi yang disajikan.
Karakteristik ini menuntut pemahaman yang h. Konsisten. Tidak boleh adanya pertentangan
mendalam mengenai pelanggan. dalam setiap informasi yang disajikan.
b. Karakteristik kunci kualitas, yaitu kombinasi
pemahaman mengenai pelanggan dan mengenai 2.3 Internet
proses. Variabel kunci proses yang menjadi Internet merupakan suatu jaringan komputer
kunci dapat dimanipulasi atau dikendalikan. yang menghubungkan komputer lokal dengan
Adapun informasi adalah data yang diolah jaringan interkoneksi atau komputer-komputer
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih lain (umum atau pribadi) di seluruh dunia, dan
berarti bagi penerimanya. Informasi adalah data menyediakan berbagai layanan seperti surat
yang penting yang memberikan pengetahuan yang elektronik, layanan pengiriman dokumen atau
berguna [4]. Informasi merupakan data yang telah data digital, layanan informasi multimedia, dan
forum virtual (maya) [6].
diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi
Internet menawarkan banyak fasilitas yang
penerima dan mempunyai nilai nyata [5]. dapat dimanfaatkan antara lain [6]:
Informasi dikelompokkan menjadi tiga jenis a. World Wide Web (Web), adalah sistem yang
sebagai berikut: menghubungkan antar dokumen Hypertext di
a. Isi Informasi. Informasi disebut berdasarkan internet. Melalui web, orang dapat mengakses
isi pokok atau subjek dari informasi. Subjek informasi berupa teks, gambar, suara, dan film.
tersebut adalah mengenai suatu kegiatan atau Untuk mengakses web dibutuhkan software
bidang kegiatan tertentu, mulai dari tingkat yang disebut browser. Browser terpopuler saat
yang khas hingga tingkat yang sempit. ini adalah Microsoft Internet Explorer,
b. Bentuk Informasi. Berdasarkan bentuknya, Nestscape Communicator, dan Mozilla Firefox.
informasi dibedakan dalam delapan bentuk, b. Electronic Mail (E-Mail), adalah surat
yaitu uraian, rekapitulasi, gambar, model, elektronik yang dikirimkan melalui internet.
statistik, formulir, animasi, dan simulasi. Dengan fasilitas ini, orang dapat mengirim atau

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
55

menerima surat dari dan ke pengguna internet 2.4.2 Aplikasi Website


di seluruh dunia. Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi
c. Mailing List (Milis), adalah ajang diskusi dalam yang mendukung interaksi pengguna melalui
kelompok melalui e-mail. Melalui milis, orang antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web
dapat berdiskusi atau bertukar informasi dalam biasanya berupa data persistence, mendukung
satu kelompok. Setiap e-mail yang dikirim ke transaksi dan komposisi halaman web dinamis
alamat milis akan dikirimkan ke seluruh alamat sebagai hibridisasi antara hipermedia dan sistem
e-mail yang terdaftar sebagai anggota milis. informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-
d. Telnet, berada pada terminal berhubungan side yang dijalankan oleh browser web.
dengan komputer lain melalui internet. Aplikasi web mempunyai karakteristik-
Pengguna dapat mengakses dan bekerja pada karakteristik sebagai berikut [9]:
komputer yang dihubungi dengan telnet. a. Aplikasi webs akan secara konstan meningkat.
e. File Transfer Protocol (FTP), adalah b. Aplikasi web tidak terpisahkan dari perangkat
mekanisme transfer data di internet. Melalui lunak. Konten dapat mencakup teks, grafis,
FTP, orang dapat mengirim data atau file dari citra, audio, atau video yang terintegrasi
satu komputer ke komputer lain. Prosesnya dengan pengolahan prosedural.
pengiriman tersebut disebut upload. c. Aplikasi web untuk digunakan secara luas oleh
komunitas user, dengan jumlah besar user
2.4 Word Wide Web (WWW) / Website anonim dengan berbagai kebutuhan, harapan,
2.4.1 Pengertian Website dan sekumpulan keahlian.
Word Wide Web (WWW) biasa disebut web, d. Sistem berbasis web berupa content-driven
merupakan salah satu sumber daya internet yang (database-driven). Pengembangannya meliputi
berkembang pesat. Informasi web disebarluaskan penciptaan dan manajemen konten.
melalui pendekatan hypertext yang merupakan e. Sistem berbasis web menuntut look and feel
cara untuk menghubungkan berbagai dokumen di menyokong kreativitas visual dan inkorporasi
internet sehingga suatu teks pendek dapat menjadi multimedia dalam presentasi dan antarmuka.
acuan untuk membuka dokumen lain. f. Aplikasi web memiliki jadwal pengembangan
Saat ini terdapat dua jenis website, yaitu [7]: dan tekanan waktu yang padat.
a. Static Website (website statis), adalah website g. Percabangan kegagalan atau ketidakpuasan
yang isinya dirancang untuk sering berubah user aplikasi berbasis web sering lebih buruk
secara manual dan dikelola secara perorangan daripada sistem IT konvensional.
dengan beberapa software editor. h. Aplikasi web dikembangkan oleh tim kecil.
b. Dinamic Website (website dinamis), adalah i. Ada perubahan teknologi yang cepat, kemajuan
website yang isinya dirancang untuk sering tetap didalam standar dan teknologi web yang
berubah dan ditulis dalam bahasa pemrograman membawa tantangan.
dan database. j. Pengembangan web dengan cutting edge,
Adapun unsur-unsur atau komponen dalam standar, dan teknologi yang berbeda dan
penyediaan suatu website adalah [8]: mengintegrasi banyak komponen, mencakup
a. Domain, yaitu nama suatu website, misalnya perangkat lunak tradisional dan nontradisional.
yahoo.com, google.com dan sebagainya. k. Media pengiriman aplikasi web sangat berbeda
Domain ini unik, tidak bisa dobel, dan tidak dengan perangkat lunak tradisional. Aplikasi
ada domain yang namanya sama. Domain dapat web harus mengatasi format dan perangkat
dibeli atau tepatnya disewa, biasanya per tahun tampilan, dan mendukung hardware, software,
dari jasa penyedia atau penjual domain. dan jaringan dengan kecepatan akses beragam.
b. Hosting, yaitu sebuah server atau tempat l. Keamanan dan privasi sistem berbasis web
meletakkan/menyimpan yang nantinya dapat lebih dituntut dibandingkan dengan pada
diakses oleh orang lain melalui internet. perangkat lunak tradisional.
c. Bahasa pemrograman. Bahasa yang paling m. Aplikasi web menunjukkan ikatan yang lebih
mudah untuk membuat sebuah file website besar antara seni dan ilmu.
adalah HTML. Untuk membuat file website Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang
sederhana dapat dengan menggunakan software sejak awal dirancang untuk dieksekusi didalam
pengelola kata yang biasa seperti Microsoft lingkungan berbasis web. Definisi ini
Office Word, Microsoft Office Excell, atau mengungkapkan dua aspek penting, yaitu [9]:
Open Office untuk Linux. Kemudian file a. Aplikasi web dirancang agar berjalan dalam
tersebut disimpan dalam dokumen dengan lingkungan berbasis web, berarti aspek-aspek
eksistensi .html. File tersebut harus diberi nama hipermedia dalam kaitannya dengan hiperteks
fdengan index.html jika menginginkan agar file dan multimedia dalam kombinasi dengan
menjadi halaman pertama pada website. logika harus diperhitungkan di seluruh siklus

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
56

hidup aplikasi yang membuatnya berbeda 2.4.4 Kriteia Website Yang Layak
dengan aplikasi konvensional. Beberapa kriteria yang untuk menilai
b. Secara khusus, aplikasi website menguatkan kelayakan sebuah web sebagai berikut [8]:
notasi sesi yang membedakan dari paradigma a. Usability, yaitu dapatkah user menemukan cara
web permintaan respon yang biasa. untuk menggunakan web dengan efektif (doing
things right). Usability memiliki karakteristik
2.4.3 Kriteria Desain Website Yang Efektif sebagai berikut:
Dalam berbagai bisnis, web memegang 1) Mudah untuk dipelajari;
peranan yang sangat penting. Hal ini karena fungsi 2) Efisien untuk digunakan;
dan peranan web sebagai berikut [8]: 3) Mudah untuk diingat;
a. Web merupakan representasi perusahaan 4) Tingkat frekuensi kesalahan;
d i dalam dunia maya, berarti seluruh aset fisik 5) Tingkat kepuasan pemakai;
direduksi menjadi sekumpulan informasi Karakteristik tersebut sangat sulit diterapkan
digital yang dapat diakses oleh siapa. 100%, terutama bila menyangkut kepentingan
b. Website adalah kanal akses (accesschannel) klien web. Tetapi dapat menjadi acuan desainer
yang menghubungkan perusahaan dengan untuk merancang layout web, agar web:
stakeholder-nya seperti supplier, pelanggan, 1) Mudah dipelajari penggunaannya;
pemerintah, masyarakat, atau mitra bisnisnya. 2) Mudah diingat dan digunakan navigasinya;
c. Website merupakan tempat perusahaan dapat 3) Dapat digunakan secara efisien;
menawarkan produknya pada para calon 4) Memperkecil tingkat kesalahan pemakaian
pelanggan yang memiliki akses ke internet, user dalam mengoperasikan web;
dan di tempat ini pula transaksi jual-beli 5) Memuaskan user hingga tertarik kembali.
diantara kedua belah pihak dapat terjadi. b. Sistem navigasi, yaitu sistem navigasi yang
d. Website merupakan tempat dimana berbagai mudah dipahami oleh user secara keseluruhan.
komunitas dapat berinteraksi, membagi c. Graphic Design, yaitu pemilihan grafis, layout,
informasi dan pengetahuannya kepada orang warna, bentuk, maupun tipografi yang menarik
lain secara bebas dan terbuka. visual user untuk menjelajahi web.
Melihat kenyataan tersebut maka desain d. Content, yaitu isi/konten yang dengan manfaat
sebuah web adalah salah satu kunci kesuksesan (content is king, but without good design,
perusahaan yang ingin mengimplementasikan content is a naked king), kecuali web tersebut
konsep bisnis dengan layanan web. adalah web eksperimental/show off.
Salah satu lembaga riset terkemuka di dunia e. Kompatibilitas, yaitu seberapa luas web
(Gartner Group) mempublikasikan hasil kajian didukung kompabilitas peralatannya, misalnya
terhadap faktor-faktor yang harus diperhatikan browser dengan berbagai plug-in-nya.
dalam mendesain web, yaitu [8]: f. Loading Time, yaitu waktu panggil (loading
a. Site Design, menyangkut hal-hal yang time) yang singkat walaupun ada banyak faktor
berkaitan dengan tampilan web dan sistem yang mempengaruhi waktu panggil web yang
menu yang dipergunakan. dibuka, antara lain ukuran bandwith/koneksi
b. Site Functionality, menyangkut ragam fasilitas pengakses, kondisi web server saat diakses,
dan kemudahan yang tersedia di web. aplikasi web yang digunakan, dan sebagainya.
c. Customer Value, menyangkut berbagai aspek Web memiliki waktu 8 detik pertama untuk
manfaat yang secara langsung dirasakan user meyakinkan user agar meneruskan jelajah atau
yang mengakses web. menutup browser dan pindah ke web lain.
Ketiga kriteria utama tersebut digambarkan Karenanya, letakkan ‘sesuatu’ pada 8 detik
sebagai berikut [8]: pertama ini yang dapat menarik perhatian user.
g. Functionality. Hal ini melibatkan programmer
WEB EVALUATION CRITERIA
dan script-script-nya, seperti PHP, ASP, Java,
CGI, dan sebagainya, untuk menciptakan web
Site Design Site Functionality Customer Value yang dinamis, interaktif, dan ‘hidup’, yang
25% 25% 50% dapat mengajak user berkomunikasi secara
Gambar 1 Kriteria Desain Website langsung. Hal ini menunjukkan seberapa baik
web bekerja dari aspek teknologikalnya.
Dalam gambar diatas nampak bahwa
Customer Value memiliki bobot yang lebih tinggi
2.5 Bahasa Pemrograman
daripada dengan dua kriteria lainnya sehingga
Bahasa pemrograman yang dapat digunakan
aspek ini harus diperhatikan sungguh-sungguh
pada sebuah website antara lain [10]:
oleh manajemen maupun praktisi teknologi
a. Personal Home Page (PHP), yaitu bahasa yang
informasi.
memungkinkan para pengembang web untuk

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
57

membuat konten web yang dinamis dan dapat informasi, pengantaran produk, personalisasi
berinteraksi dengan database. PHP merupakan dan komunikasi dengan pemilik site.
bahasa yang bersifat Open Source. Teknologi c. Usability, yaitu mutu yang berhubungan
PHP disebut bahasa pengkodean serverside dengan rancangan site. Misalnya tampilan,
karena pemrosesan kode dilakukan di server kemudahan penggunaan, navigasi, dan
web mana saja dan user hanya mendapatkan gambaran yang disampaikan kepada user.
hasilnya di tampilan browser. Kriteria-kriteria ini sangat berpengaruh
b. Hypertext Markup Language (HTML), yaitu karena tampilan atau design suatu web merupakan
bahasa yang digunakan untuk membuat faktor utama dalam mempengaruhi user. Dengan
halaman web. HTML merupakan suatu bahasa design yang menarik, kemudahan penggunaan,
yang sangat fleksibel karena tidak dan navigasi yang jelas, user akan senang untuk
tergantung pada suatu platform tertentu. mengunjungi site dan mudah juga dalam
c. Cascading Style Sheet (CSS), yaitu metode memperoleh informasi yang dibutuhkan.
yang digunakan untuk mempersingkat Dalam konteks Webqual, user situs web
penulisan tag HTML seperti font, color, text, diminta menanggapi menggunakan 5 (lima) skala
dan tabel sehingga tidak terjadi pengulangan poin. User juga diminta untuk menilai masing-
penulisan. CSS merupakan bahasa style sheet masing kualitas. Meski kualitas dalam Webqual
untuk mengatur tampilan dokumen. bersifat subjektif, sejumlah besar analisis data
d. Javascript, biasanya digunakan untuk hal-hal menggunakan teknik kuantitatif, misalnya, untuk
tertentu dalam web, seperti untuk membuat melakukan tes dari keandalan instrumen Webqual.
validasi pada form pendaftaran, form login, Webqual dapat digunakan untuk menganalisis
buku tamu, animasi sederhana (bukan flash), kualitas web internal maupun web eksternal.
dan pengaturan-pengaturan lainnya. Persepsi user ini terdiri dari persepsi tentang
mutu yang dirasakan (aktual) dengan tingkat
2.6 Webqual harapan (ideal). Website yang bermutu dari
Webqual adalah salah satu metode atau perspektif user dapat dilihat dari tingkat persepsi
teknik pengukuran kualitas website berdasarkan layanan aktual yang tinggi dan kesenjangan
persepsi pengguna akhir. Metode ini adalah persepsi aktual dan ideal yang rendah.
pengembangan dari metode Servqual yang banyak
digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas 2.7 Kerangka Pikir Penelitian
jasa. Instrumen penelitian Webqual dikembangkan Berdasarkan uraian diatas maka kerangka
dengan metode Quality Function Development pikir penelitian ini sebagai berikut:
(QFD) yaitu terstruktur dan disiplin proses yang
Bagaimana menganalisis kualitas
menyediakan sarana untuk mengidentifikasi dan website
membawa hasil jawaban responden melalui setiap
tahap produk dan/atau jasa pengembangan dan
1. Untuk mengetahui kelayakan website
implementasi [11]. 2. Mengidentifikasi dan mengetahui
Webqual dikembangkan sejak tahun 1998 strategi dalam membuat website
berkualitas
dan telah mengalami beberapa iterasi dalam
penyusunan dimensi dan butir pertanyaannya.
Instrumen: Menggunakan
Webqual 4.0 disusun berdasarkan penelitian pada Kuesioner Metode Webqual
tiga area, yaitu [12]:
a. Kualitas Informasi (Information Quality), yaitu
Mengetahui layak atau tidaknya
mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas website STMIK Bina Mulia Palu
tidaknya informasi untuk tujuan user seperti
akurasi, format, dan keterkaitannya. Kualitas Gambar 2 Kerangka Pikir Penelitian
informasi meliputi hal-hal seperti informasi
yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, 3. Metode Penelitian
informasi yang up to date terbaru, informasi Jenis penelitian ini termasuk penelitian
yang sesuai dengan topik bahasan, informasi kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud
yang mudah dimengeti, informasi yang sangat memahami fenomena yang dialami subjek oleh
detail, dan informasi yang disajikan dalam penelitian, misalnya, perilaku, persepsi, motivasi,
format desain yang sesuai. dan tindakan. Dengan cara deskripsi dalam bentuk
b. Kualitas Interaksi (Interaction Quality), yaitu kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
mutu dari interaksi pelayanan yang dialami yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
user ketika menyelidiki kedalam site lebih metode ilmiah [13].
dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan Metode pendekatan yang digunakan adalah
empati. Misalnya isu keamanan transaksi dan metode survey, yaitu penelitian yang mengambil

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
58

sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner 5) Mudah untuk memahami informasi.
sebagai alat pengumpulan data [14]. 6) Memberikan informasi pada tingkat yang
Dalam mengumpulkan data, penelitian ini tepat detail.
menggunakan teknik sebagai berikut: 7) Menyajikan informasi dalam format yang
a. Observasi, adalah mengadakan pengamatan sesuai.
langsung ke lokasi penelitian, yaitu pada c. Interaction Quality (kualitas interaksi),
website STMIK BMP. meliputi mutu dari interaksi pelayanan yang
b. Wawancara, adalah melakukan percakapan dialami user ketika menyelidiki site lebih
dengan dan untuk maksud tertentu, yaitu dalam. Indikator-indikator pengukurannya
dengan administrator website STMIK BMP adalah:
untuk memperoleh informasi tentang 1) Website memiliki reputasi yang baik.
permasalahan yang ada. 2) User merasa aman untuk melakukan
c. Kuesioner, adalah menggunakan suatu daftar transaksi.
pertanyaan untuk memperoleh data langsung 3) User merasa aman terhadap informasi
dari sumbernya. Kuesioner yang digunakan pribadinya.
adalah Kuesioner Tertutup dan disebarkan 4) Website memberi ruang untuk personalisasi.
dalam jumlah terbatas pada sejumlah sampel 5) Website memberikan ruang untuk komunitas.
dari Mahasiswa dan Dosen STMIK BMP. 6) Website memberikan kemudahan untuk
Metode analisis yang digunakan adalah berkomunikasi dengan organisasi.
Framework Webqual dengan metode Quality 7) User yakin bahwa barang/jasa akan
Function Development (QFD) yang memberi dikirim sebagaimana yang telah dijanjikan.
penilaian terhadap jawaban responden dengan
menggunakan kata-kata yang bermakna. Metode 4. Hasil Penelitian
ini menggunakan instrumen penelitian berupa 4.1 Analisis Kondisi
kuesioner dengan skala Likert karena skala Likert 4.1.1 Website STMIK Bina Mulia Palu
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan STMIK BMP adalah salah satu PTS yang
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang tengah berbenah diri dan berusaha ke arah yang
fenomena sosial [16]. lebih baik. Perubahan itu tidak hanya pada lini
Butir-butir pertanyaan dalam kuesioner infrastruktur, SDM, sarana dan prasarana, serta
merupakan indikator-indikator setiap dimensi mutu pelayanan dan Pendidikan, tetapi media dan
yang direkomendasikan oleh pencetus metode cara penyampaian informasi juga dikembangkan
Webqual yang sudah teruji kevaliditas dan agar lebih baik dan mengikuti perkembangan
reabilitasnya sebagai berikut [11]: teknologi saat ini agar semua informasi tentang
a. Usability (Penggunaan), yaitu berhubungan STMIK BMP dapat diketahui dengan cepat oleh
dengan rancangan site. Indikator-indikator semua pihak yang membutuhkannya.
pengukurannya adalah: Salah satu media yang digunakan STMIK
1) User merasa mudah untuk mempelajari BMP adalah website dengan alamat www.stmik-
pengoperasian website. binamulia.ac.id. Website ini masih dalam tahap
2) Interaksi antara website dengan user jelas dan pengembangan sehingga masih ada beberapa
mudah dipahami. permasalahan yang harus diatasi. Karena itu perlu
3) User merasa mudah untuk bernavigasi dilakukan analisis kelayakan terhadap website
dalam website. STMIK BMP, baik dari dimensi usability,
4) User merasa website mudah untuk dimensi information quality, maupun dimensi
digunakan. interaction quality.
5) Website memiliki tampilan yang menarik. Adapun menu Home pada website STMIK
6) Desain sesuai dengan jenis website. BMP saat sebagai berikut:
7) Website mengandung kompetensi.
8) Website menciptakan pengalaman positif
bagi user.
b. Information Quality (kualitas Informasi),
meliputi mutu dari isi yang terdapat pada site,
pantas tidaknya informasi untuk tujuan user.
Indikator-indikator pengukurannya adalah:
1) Menyediakan informasi yang akurat.
2) Menyediakan informasi yang dapat
dipercaya.
3) Menyediakan informasi yang tepat waktu.
4) Menyediakan informasi yang relevan. Gambar 3 Tampilan Home Website STMIK BMP

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
59

4.1.2 Identifikasi Masalah a. Butir-butir pertanyaan dimensi Usability


Beberapa permasalahan yang teridentifikasi (Penggunaan)
adalah sebagai berikut:
a. Selama observasi ditemui beberapa keluhan Tabel 1 Usability (Penggunaan)
No Deskripsi Indikator SS S N TS STS
dari pengguna terhadap website, juga diperoleh Pengguna merasa mudah untuk
keluhan dari calon mahasiswa baru karena sulit P1
mempelajari pengoperasian website
memperoleh informasi yang dibutuhkan. P2
Interaksi antara website dengan pengguna
jelas dan mudah dipahami
b. Dari wawancara dengan administrator website Pengguna merasa mudah untuk
P3
STMIK BMP diperoleh informasi bahwa: bernavigasi dalam website
1) Dalam struktur tidak terdapat bidang TI dan Pengguna merasa website mudah untuk
P4
digunakan
Media Centre sehingga tidak ada kejelasan P5 Website memiliki tampilan yang menarik
tentang hak dan wewenang atas pengelolaan P6 Desain sesuai dengan jenis website
website yang ada. P7 Website mengandung kompetensi
Website menciptakan pengalaman positif
2) Server pada website masih menggunakan P8
bagi pengguna
hosting berbayar sehingga sering bermasalah
seperti suspended. b. Butir-butir pertanyaan dimensi Information
3) Masih ditemukan beberapa menu dan Quality (Kualitas Informasi)
submenu pada website yang kosong. Hal ini Tabel 2 Information Quality (Kualitas Informasi)
karena pengisian konten dalam website No Deskripsi Indikator SS S N TS STS
hanya tergantung pada satu orang, yaitu P9 Menyediakan informasi yang akurat
administrator web. P10
Menyediakan informasi yang dapat
dipercaya
Beberapa contoh konten yang masih kosong P11 Menyediakan informasi yang tepat waktu
pada website STMIK BMP sebagai berikut: P12 Menyediakan informasi yang relevan
P13 Mudah untuk memahami informasi
Memberikan informasi pada tingkat yang
P14
tepat detail
Menyajikan informasi dalam format yang
P15
sesuai

c. Butir-butir pertanyaan dimensi Interaction


Quality (kualitas interaksi)
Tabel 3 Interaction Quality (Kualitas Interaksi)
No Deskripsi Indikator SS S N TS STS
P16 Website memiliki reputasi yang baik
Gambar 4 Tampilan Layanan Digilib Pengguna merasa aman untuk melakukan
P17
transaksi
Pengguna merasa aman terhadap
P18
informasi pribadinya
Website memberi ruang untuk
P19
personalisasi
Website memberikan ruang untuk
P20
komunitas
Website memberikan kemudahan untuk
P21
berkomunikasi dengan organisasi
Pengguna merasa yakin bahwa
P22 barang/jasa akan dikirim sebagaimana
yang telah dijanjikan

4.2.2 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Gambar 5 Tampilan Layanan E-learning
ini adalah kuesioner. Hal-hal yang dilakukan
4) Pada menu yang ada dalam website terdapat sebelum data kuesioner diolah adalah [14]:
konten yang bersifat statis yang memuat a. Editing Data, adalah untuk:
informasi yang tidak ter-update. Hal ini juga 1) Melihat kelengkapan pengisian kuesioner.
karena masih kurangnya pengelola website. 2) Melihat logis tidaknya jawaban.
3) Melihat konsistensi antar pertanyaan.
4.2 Pengumpulan Data b. Coding Data, untuk pertanyaan-pertanyaan:
4.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian 1) Tertutup, dilakukan pengkodean sebelum ke
Variabel-variabel dalam penelitian ini sesuai lapangan.
dengan ketiga dimensi yang direkomendasikan 2) Setengah terbuka, pengkodean sebelum dan
dalam Webqual 4.0. Indikator variabel-variabel setelah dari lapangan.
tersebut menjadi butir-butir pertanyaan dalam 3) Terbuka, pengkodean sepenuhnya dilakukan
kuesioner sebagai berikut [11]: setelah selesai dari lapangan.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
60

Penyebaran kuesioner penelitian ini Tabel 5 Nilai r Product Moment


dilakukan pada Mahasiswa/i STMIK BMP yang
pernah mengakses website STMIK BMP dengan
proses sebagai berikut:
Tabel 4 Penyebaran dan Pengumpulan Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner Disediakan 80
Kuesioner Tersebar 70
Kuesioner Tidak Kembali 14
Kuesioner Tidak Layak 3
Kuesioner Layak 53 Kuesioner penelitian ini terdiri dari 22 butir
pertanyaan. Sebelum disebarkan, terlebih
Dalam tabel diatas nampak bahwa kuesioner
dahulu dilakukan pengujian validitas butir-butir
yang disediakan berjumlah 80 set tetapi tidak
pertanyaan yang ada. Hasil uji validitas
semua tersebar karena banyak yang menolak
instrumen penelitian ini sebagai berikut:
mengisi kuesioner sehingga kuesioner yang
berhasil disebarkan berjumlah 70 set. Hingga Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
batas waktu pengumpulan kuesioner, sebanyak 14 No rxy rtabel 5% (n=53) Hasil
set tidak kembali sehingga kuesioner yang P1 0.623 0.266 Valid
terkumpul berjumlah 56 set. Saat kuesioner yang P2 0.547 0.266 Valid
terkumpul diedit, ditemukan 3 set yang tidak P3 0.634 0.266 Valid
P4 0.615 0.266 Valid
layak untuk diolah lebih lanjut karena terisi secara P5 0.697 0.266 Valid
lengkap sehingga kuesioner yang layak untuk P6 0.604 0.266 Valid
diolah lebih lanjut adalah berjumlah 53 set. P7 0.449 0.266 Valid
Adapun kuesioner yang layak untuk diolah P8 0.405 0.266 Valid
P9 0.558 0.266 Valid
adalah kuesioner yang dikembalikan dengan P10 0.549 0.266 Valid
pertanyaan yang terjawab semua, jawaban P11 0.755 0.266 Valid
pertanyaan telah sesuai dengan petunjuk, tidak P12 0.656 0.266 Valid
ada pertanyaan dengan jawaban ganda, dan tidak P13 0.510 0.266 Valid
ada lembaran pertanyaan yang hilang atau rusak. P14 0.754 0.266 Valid
P15 0.517 0.266 Valid
P16 0.616 0.266 Valid
4.2.3 Uji Coba Instrumen Penelitian P17 0.672 0.266 Valid
Uji coba instrumen penelitian untuk P18 0.645 0.266 Valid
memperoleh informasi sejauh mana persyaratan P19 0.631 0.266 Valid
telah terpenuhi. Instrumen penelitian yang P20 0.669 0.266 Valid
P21 0.721 0.266 Valid
memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data P22 0.747 0.266 Valid
adalah instrumen yang valid dan reliable [16]. Sumber: Kuesioner (data diolah).
Butir-butir pertanyaan dalam kuesioner
Hasil uji validitas diatas menunjukkan bahwa
penelitian ini mengacu pada kuesioner yang
harga rhitung semua butir pertanyaan > rtabel pada
direkomendasikan oleh pencetus metode Webqual
nilai signifikasi 5% sehingga disimpulkan
yang telah teruji validitas dan reabilitasnya.
semua butir pertanyaan ini valid, sehingga
Namun mengingat karakteristik sampel penelitian
dapat digunakan untuk pengumpulan data.
yang berbeda dan untuk menjamin keakuratan
hasil penelitian ini, maka instrumen yang b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
digunakan diuji kembali dengan bantuan program Selanjutnya dilakukan pengukuran reliabilitas
SPSS 17.0 sebagai berikut: instrumen, yaitu ukuran yang menunjukkan
a. Uji Validitas Instrumen Penelitian konsistensi instrumen dalam mengukur gejala
Uji validitas untuk mengetahui kevalidan yang sama di lain kesempatan [16].
kuesioner dalam mengumpulkan data. Uji Suatu instrumen dikatakan reliabel jika
validitas dilakukan dengan rumusan korelasi memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 dengan
bivariate person. Suatu butir pertanyaan dalam tingkat reliabilitas sebagai berikut [17]:
uji validitas dikatakan valid jika harga rhitung > Tabel 7 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Alpha
rtabel pada nilai signifikasi 5%. Sebaliknya,
Cronbach’s Alpha Tingkat Reliabilitas
suatu butir pertanyaan dikatakan tidak valid 0,00 s.d 0,20 Kurang Reliabel
jika harga rhitung < rtabel pada nilai signifikasi 5% 0,21 s.d 0,40 Agak Reliabel
[17]. Harga rtabel dapat dilihat pada tabel 0,41 s.d 0,60 Cukup Reliabel
sebagai berikut: 0,61 s.d 0,80 Reliabel
0,81 s.d 1,00 Sangat Reliabel

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
61

Uji reliabilitas menggunakan taraf signifikasi α bentuknya menjadi bentuk persentase dengan
= 0,05 dengan jumlah sampel (n) 53 sehingga rumus persentase sebagai berikut [18]:
rtabel = (0,325). Hasil uji reliabilitas instrumen
Persentase Skor Observasi
penelitian ini sebagai berikut: = x 100
Kelayakan Skor Diharapkan
Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Dimana:
Cronbach’s rtabel 5% Skor Observasi = jumlah total skor setiap butir pernyataan
Dimensi Hasil hasil observasi yang dikalikan bobot skor
Alpha (n=53)
skala Likert.
Usability 0.710 0.325 Reliabel
Skor Diharapkan = skor maksimal skala Likert dikalikan
Information Quality 0.734 0.325 Reliabel
jumlah butir pertanyaan, dan dikalikan
Interaction Quality 0.793 0.325 Reliabel lagi dengan jumlah responden.
Sumber: Kuesioner (data diolah).
Hasil perhitungan persentase akan digunakan
Hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa untuk memberikan jawaban atas kelayakan
nilai Cronbach’s Alpha ketiga dimensi > rtabel dimensi-dimensi yang diteliti. Adapun kategori
sehingga disimpulkan instrumen penelitian ini kelayakan terbagi dalam lima skala yang
reliabel atau konsisten sehingga dapat memperhatikan rentang kategori kelayakan
digunakan untuk pengumpulan data. sebagai berikut [18]:

4.3 Analisis Kelayakan Tabel 10 Kategori Kelayakan


Dalam penelitian ini, responden diberikan No Kategori Presentase
beberapa pertanyaan dalam kuesioner dengan 1 Sangat Layak 81 % - 100%
beberapa kriteria jawaban yang diukur dengan 2 Layak 61 % - 80%
skala Likert. Responden diminta untuk memilih 3 Cukup Layak 41 % - 60%
salah satu dari jawaban yang tersedia dan setiap 4 Tidak Layak 21 % - 40%
5 Sangat Tidak Layak < 21 %
jawaban memiliki bobot skor sebagai berikut [15]:
Semua data yang diperoleh dari kuesioner,
Tabel 9 Skor Penilaian Kuesioner
selanjutnya diolah menjadi informasi dalam
No. Kategori Skor
analisis kelayakan sebagai berikut:
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3 4.3.1 Analisis Kelayakan Dimensi Usability
4 Tidak Setuju 2 (Penggunaan) Website
5 Sangat Tidak Setuju 1 Hasil analisis kelayakan dimensi usability
(penggunaan) website STMIK BMP secara
Adapun analisis kelayakan menggunakan keseluruhan dapat ditampilkan dalam tabel
nilai persentase sehingga nilai skor diubah sebagai berikut:

Tabel 11 Analisis Kelayakan Dimensi Usability (Penggunaan) Website STMIK Bina Mulia Palu
Jawaban Responden Skor Skala Likert Skor Skor Persentase
No
SS S N TS STS SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Observasi Diharapkan Kelayakan
P1 8 38 6 1 0 40 152 18 2 0 212 265 80.00
P2 8 36 8 1 0 40 144 24 2 0 210 265 79.25
P3 4 25 18 6 0 20 100 54 12 0 186 265 70.19
P4 9 38 4 0 2 45 152 12 0 2 211 265 79.62
P5 23 22 5 3 0 115 88 15 6 0 224 265 84.53
P6 21 25 6 1 0 105 100 18 2 0 225 265 84.91
P7 5 30 17 0 1 25 120 51 0 1 197 265 74.34
P8 8 38 6 1 0 40 152 18 2 0 212 265 80.00
Total 1677 2120
Persentase Kelayakan 78.63
Kategori Kelayakan Layak
Sumber: Kuesioner (data diolah).

Dari tabel diatas nampak bahwa keunggulan usability (penggunaan) website STMIK BMP
dimensi usability (penggunaan) website STMIK termasuk dalam kategori Layak untuk digunakan.
BMP adalah kesesuaian desain website dengan
jenis website-nya (84,91%), sedangkan 4.3.2 Analisis Kelayakan Dimensi Information
kelemahannya adalah kemudahan bernavigasi Quality (Kualitas Informasi) Website
dalam website (70,19%). Hasil analisis kelayakan dimensi information
Secara keseluruhan, persentase kelayakan quality (kualitas informasi) website STMIK BMP
yang diperoleh adalah sebesar 78,63% sehingga secara keseluruhan dapat ditampilkan dalam tabel
dapat dikatakan bahwa secara umum dimensi sebagai berikut:

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
62

Tabel 12 Analisis Kelayakan Dimensi Information Quality (Kualitas Informasi) Website STMIK BMP
Jawaban Responden Skor Skala Likert Skor Skor Persentase
o
SS S N TS STS SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Observasi Diharapkan Kelayakan
P9 5 36 9 3 0 25 144 27 6 0 202 265 76.23
P10 9 30 13 1 0 45 120 39 2 0 206 265 77.74
P11 3 21 21 7 1 15 84 63 14 1 177 265 66.79
P12 4 34 13 1 1 20 136 39 2 1 198 265 74.72
P13 8 36 7 2 0 40 144 21 4 0 209 265 78.87
P14 3 16 24 9 1 15 64 72 18 1 170 265 64.15
P15 7 35 9 2 0 35 140 27 4 0 206 265 77.74
Total 1.368 1.855
Persentase Kelayakan 73.75
Kategori Kelayakan Layak
Sumber: Kuesioner (data diolah).

Dari tabel diatas nampak bahwa keunggulan STMIK BMP termasuk dalam kategori Layak
dimensi information quality (kualitas informasi) untuk digunakan.
website STMIK BMP adalah informasi yang
mudah dipahami (78,87%), sedangkan 4.3.3 Analisis Kelayakan Dimensi Interaction
kelemahannya adalah detail informasi dalam Quality (Kualitas Interaksi) Website
website (64,15%). Hasil analisis kelayakan dimensi interaction
Secara keseluruhan, persentase kelayakan quality (kualitas interaksi) website STMIK BMP
yang diperoleh adalah sebesar 73,75% sehingga secara keseluruhan dapat ditampilkan dalam tabel
dapat dikatakan bahwa secara umum dimensi sebagai berikut:
information quality (kualitas informasi) website

Tabel 13 Analisis Kelayakan Dimensi Interaction Quality (Kualitas Interaksi) Website STMIK BMP
Jawaban Responden Skor Skala Likert Skor Skor Persentase
No
SS S N TS STS SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Observasi Diharapkan Kelayakan
P16 9 34 6 4 0 45 136 18 8 0 207 265 78.11
P17 6 34 11 2 0 30 136 33 4 0 203 265 76.60
P18 4 28 15 5 1 20 112 45 10 1 188 265 70.94
P19 3 37 10 3 0 15 148 30 6 0 199 265 75.09
P20 9 39 4 0 1 45 156 12 0 1 214 265 80.75
P21 2 24 24 2 1 10 96 72 4 1 183 265 69.06
P22 6 36 7 4 0 30 144 21 8 0 203 265 76.60
Total 1.397 1.885
Persentase Kelayakan 75.31
Kategori Kelayakan Layak
Sumber: Kuesioner (data diolah).

Dari tabel diatas nampak bahwa keunggulan b. Dimensi interaction quality (kualitas interaksi)
dimensi interaction quality (kualitas interaksi) website sebesar 75,31%.
website STMIK BMP adalah ruang komunitas c. Dimensi information quality (kualitas
dalam website (80,75%), sedangkan informasi) website sebesar 73,75%.
kelemahannya adalah kemampuan website untuk
memberikan kemudahan berkomunikasi dengan 5. Kesimpulan
organisasi (69,06%). Dari hasil analisis kelayakan terhadap
Secara keseluruhan, persentase kelayakan website STMIK BMP nampak bahwa keunggulan
yang diperoleh adalah sebesar 75,31% sehingga website STMIK BMP adalah dari segi
dapat dikatakan bahwa secara umum dimensi penggunaannya (usability) yang berhubungan
interaction quality (kualitas interaksi) website dengan rancangan site, sedangkan kelemahannya
STMIK Bina Mulia Palu termasuk dalam kategori adalah dari segi kualitas informasi (information
Layak untuk digunakan. quality) yang berhubungan dengan kualitas dari
Lebih jauh, dari hasil analisis kelayakan isi (informasi) yang terdapat pada site.
dalam ketiga tabel diatas terhadap dimensi- Selain itu, dari hasil analisis kelayakan ini
dimensi yang diamati dalam penelitian ini juga diketahui bahwa dari perspektif pengguna
diperoleh peringkat persentase kelayakan website secara umum kualitas website STMIK BMP telah
yang ditinjau dari perspektif pengguna secara berada dalam kategori layak tetapi belum masuk
berurutan sebagai berikut: dalam kategori sangat layak sehingga masih dapat
a. Dimensi usability (penggunaan) website dilakukan tindakan penyempurnaan untuk
sebesar 78,63%. meningkatkan kualitas website STMIK BMP.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer
63

6. Penutup [8] Indrajit, Richardus Eko. 2012). Kriteria


Untuk meningkatkan kualitas website Desain Web. http://www.dosen. narotama.ac.
STMIK BMP maka perlu dilakukan sosialisasi id/wpcontent/uploads/2012/01/KRITERIA-
tentang keberadaan website agar pegawai, DESAIN-WEB-YANG-EFEKTIF.pdf.
mahasiswa, bahkan masyarakat mengetahui dan [9] Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman
memanfaatkannya, menempatkan SDM dalam Web Dinamis Menggunakan PHP.
jumlah yang cukup untuk mengelola dan Yogyakarta: Andi Offset.
memelihara website, mendesain tampilan website [10] Inspiro. Pemrograman Web dengan PHP,
yang lebih menarik, senantiasa meng-update Mysql dan Dreamweaver. http://www.
content website yang menunjukkan aktivitas dan inosispro.com/pemograman-web-dengan-
perkembangan STMIK BMP, serta menambahkan php-mysql-dan-dreamweaver. html
beberapa fitur yang membuat user dapat [11] Webqual. Instrumen. http://www.webqual.
berinteraksi seperti form chat, facebook, twiter, co.uk/instrument.html.
instagram, path, dan lain-lain [12] Sanjaya, Imam. 2016. Pengukuran Kualitas
Layanan Website Kementrian KOMINFO
Daftar Pustaka dengan Menggunakan Metode Webqual
4.0. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM.Vol.
[1] Prastowo, Julianti. 2002. Metode Design dan 14 No.1.
Analisis Sistem. Yogyakarta: Andi Offset. [13] Maleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian
[2] Komarudin. 2001. Metode Desain dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Analisis Sistem. Edisi 6. Yogyakarta: Andi. [14] Sulistyo, Basuki. 2006. Metodologi
[3] Tjiptono, Fandi. 2014. Pengertian Kualitas; Penelitian. Jakarta: Wedata.
Apa Itu Kualitas. http://ariplie. blogspot.co. [15] Rahmi, Ulfiah. 2011. Teknik Pengumpulan
id/2014/12/pengertian-kualitas-apa-itu- Data. https://tepenr06.wordpress. com/2011/
kualitas.html. 10/30/teknik-pengumpulan-data/.
[4] Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi [16] Kountur, Ronny. 2012. Pengukuran Tingkat
Manajemen; Konsep Dasar, Analisis dan Validitas dan Reliabilitas Aplikasi. http://
Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha jurnalmengukurtingkatkelayakanaplikasispss
Ilmu. [17] Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
[5] Amsyah, Zulkifli. 2005. Management Multivariate Dengan Program SPSS.
System Informasi. Jakarta: Gramedia Cetakan 4. Semarang: Badan Penerbit
Pustaka Utama. Universitas Diponegoro.
[6] Laruhun, Lamansu. 2010. Istilah-istilah [18] Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur
Popular Dalam Internet. Jakarta: Poliyama Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Widya Pustaka. Revisi 6. Jakarta: Rhinneka Cipta.
[7] Burhan, R. M. 2003. Kamus Dunia
Komputer dan Internet. Surabaya: Indah.

p. ISSN: 2777-888 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.2 Juli-Desember 2016


Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer

Anda mungkin juga menyukai