NIM : 10012682125077
BKU : KIA-Kespro
UJI T INDEPENDEN
A. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Jenis Zat yang Digunakan (Uji T-Independent)
1. Hipotesa :
a) Ho : Tidak ada perbedaan antara efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat yang digunakan
b) Ha : Ada perbedaan antara efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat yang digunakan
2. Uji Normalitas
Hipotesa :
a. Ho : Data efikasi diri pemeriksaan kedua berdistribusi normal
b. Ha : Data efikasi diri pemeriksaan kedua tidak berdistribusi normal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Berdasarkan output yang diperoleh, diketahui bahwa nilai sig. 0.2000 dimana menunjukkan bahwa p-value > 0.05 artinya data
berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan ke uji T- Independent.
Group Statistics
jenis zat yang digunakan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 22 orang yang memakai jenis zat depresan dengan nilai rata-rata efikasi diri 49.77 dan standar deviasi
11.318.
b. Kemudian terdapat 46 orang yang memakai jenis zat stimulant dengan nilai rata-rata 53.70 dengan standar deviasi 12.184.
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Sig. Difference
(2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper
Equal
variances
-1.304 44.369 .199 -3.923 3.008 -9.984 2.138
not
assumed
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat depresan sama dengan varian pemeriksaan efikasi
diri dengan jenis zat stimulant.
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat depresan berbeda dengan varian pemeriksaan efikasi
diri dengan jenis zat stimulant.
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.601. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.601 > .0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.270 dan p value sebesar 0,208. Sehingga 0,208 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri dengan jenis zat depresan dan
jenis zat stimulant.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memakai zat stimulant lebih tinggi 3.93
dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memakai zat depresan.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.208 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memakai zat depresan
dengan orang yang memakai zat stimulant.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan memakai zat depresan dengan
orang yang memakai zat stimulant tidak ada perbedaan.
B. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Pendidikan (Uji T-Independent)
Group Statistics
tingkat pendidikan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 24 orang berpendidikan rendah dengan nilai rata-rata efikasi diri 54.88 dan standar deviasi 12.0626.
b. Kemudian terdapat 24 orang berpendidikan tinggi dengan nilai rata-rata 51.09 dengan standar deviasi 11.523.
95% Confidence
Interval of the
C. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Riwayat Rehabilitasi (Uji T- Independen)
Group Statistics
riwayat rehabilitasi kategori N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 50 orang yang pernah direhabilitasi dengan nilai rata-rata efikasi diri 54.06 dan standar deviasi 11.753.
b. Kemudian terdapat 18 orang yang tidak pernah direhabilitasi dengan nilai rata-rata efikasi 47.89 dengan standar deviasi 11.697.
95% Confidence
Interval of the
Equal variances
.132 .717 1.913 66 .060 6.171 3.227 -.271 12.613
assumed
Self efficacy Equal variances
pemerikasaan not assumed 1.917 30.220 .065 6.171 3.219 -.401 12.744
kedua
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat rehabilitasi sama dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat rehabilitasi berbeda dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.717. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.717 > .0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test 1.913 dan p value sebesar 0,060. Sehingga 0,060 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang
yang memiliki riwayat rehabilitasi dan orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat
rehabilitasi lebih tinggi 6.17 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki
riwayat rehabilitasi.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.060 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat rehabilitasi dengan orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat rehabilitasi dengan orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi tidak ada perbedaan.
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 44 orang yang memiliki riwayat kambuh dengan nilai rata-rata efikasi diri 50.82 dan standar deviasi
12.103.
b. Kemudian terdapat 24 orang yang tidak memiliki riwayat kambuh dengan nilai rata-rata 55.38 dengan standar deviasi 11.378.
Independent Samples Test
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat kambuh sama dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat kambuh
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat kambuh berbeda dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat kambuh
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.744. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.744 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.515 dan p value sebesar 0,135. Sehingga 0,135 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang
yang memiliki riwayat kambuh dan orang yang tidak memiliki riwayat kambuh.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pemeriksaan kedua pada orang yang tidak
memiliki riwayat kambuh lebih tinggi 4.56 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang
memiliki riwayat kambuh.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.135 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat kambuh dengan orang yang tidak memiliki riwayat kambuh.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat kambuh dengan orang yang tidak memiliki riwayat kambuh tidak ada perbedaan.
E. Variabel Efikasi Diri dan Penyakit Kormorbid
Group Statistics
penyakit komorbiditas new N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 53 orang yang memiliki penyakit komorditas dengan nilai rata-rata efikasi diri 53.45 dan standar deviasi
12.095
b. Kemudian terdapat 15 orang yang tidak memiliki penyakit komorditas dengan nilai rata-rata 48.80 dengan standar deviasi 11.143.
Independent Samples Test
95% Confidence
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.394. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.394 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test 1.337 dan p value sebesar 0,186. Sehingga 0,186 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki
penyakit kormobiditas dan orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit kormobiditas lebih tinggi
4.65 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.186 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit
kormobiditas dan orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit
kormobiditas dan orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas tidak ada perbedaan.
F. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Perilaku Seksual yang Berisiko
Group Statistics
perilaku seksual berisiko N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 36 orang yang memiliki perilaku seksual berisiko dengan nilai rata-rata efikasi diri 50.42 dan standar
deviasi 12.234
b. Kemudian terdapat 32 orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko dengan nilai rata-rata 54.69 dengan standar deviasi
11.432
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual berisiko sama dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual berisiko berbeda dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.870. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.870 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.482 dan p value sebesar 0,143. Sehingga 0,143 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki
perilaku seksual berisiko dan orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko lebih
tinggi 4.27 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual berisiko.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.143 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual
berisiko dan orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual
berisiko dan orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko tidak ada perbedaan.
G. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Dukungan Keluarga
Group Statistics
Dukungan Keluarga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 31 orang yang memiliki dukungan keluarga rendah dengan nilai rata-rata efikasi diri 51.81 dan standar
deviasi 12.303
b. Kemudian terdapat 37 orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi dengan nilai rata-rata 52.95 dengan standar deviasi 11.827
95% Confidence
Interval of the
Group Statistics
Depresi kategori N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 50 orang dengan depresi dengan nilai rata-rata efikasi diri 51.12 dan standar deviasi 11.904
b. Kemudian terdapat 18 orang tidak dengan depresi dengan nilai rata-rata 56.06 dengan standar deviasi 11.715
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi sama dengan varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang
tidak dengan depresi
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi berbeda dengan varian pemeriksaan efikasi diri pada orang
yang tidak dengan depresi.
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.825. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.825 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.515 dan p value sebesar 0,135. Sehingga 0,135 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi dan
orang yang tidak depresi.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang tidak depresi tinggi lebih tinggi 4.94
dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.135 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi dan orang yang
tidak depresi.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi dan tidak
depresi.tidak ada perbedaan.
Group Statistics
Jenis kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Berdasarkan output yang diperoleh, diketahui bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden berjenis kelamin laki-laki
lebih tinggi 6.52 dibanding nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden berjenis kelamin perempuan.
Independent Samples Test
Interpretasi :
VARIANS :
a. Ho : Varians nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden laki-laki sama dengan varians nilai pemeriksaan efikasi diri kedua
responden perempuan.
b. Ha : Varians nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden laki-laki berbeda dengan varians nilai pemeriksaan efikasi diri
kedua responden perempuan.
Berdasarkan output yang diperoleh, nilai varians tidak dapat ditentukan.
PERBEDAAN RATA_RATA :
Berdasarkan output yang diperoleh, diketahui bahwa nilai sig. 2-tailed 0.592 yaitu > 0.05 yang berarti Ho diterima, hal ini berarti
tidak ada perbedaan rata-rata nilai pemeriksaan efikasi diri kedua antara responden berjenis kelamin laki-laki dan responden peremupaun.
UJI T DEPENDENT
Variabel Efikasi Diri 1 dan Variabel Efikasi Diri 2
Interpretasi :
a. Rata-rata pengukuran efikasi diri pemeriksaan pertama sebesar 51.38 dengan standar deviasi 12.291
b. Rata-rata pengukuran efikasi diri pemeriksaan kedua sebesar 52.43 dengan standar deviasi 11.969
Paired Samples Test
Paired Differences
Interpretasi :
a. Rata-rata efikasi diri pada pemeriksaan pertama lebih rendah dibandingkan pada pemeriksaan kedua.
b. Dari tabel didapatkan bahwa nilai p value > alpha, yaitu 0.599 > 0.05 sehingga Ho gagal ditolak atau Ho diterima. Maka tidak ada
perbedaan antara rata-rata efikasi diri pada pemeriksaan pertama dan efikasi diri pada pemeriksaan kedua.
UJI ANOVA ONEWAY
A. Variabel Efikasi Diri dan Variabel Perkawinan
Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan status perkawinan
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua status perkawinan
Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Interpretasi :
Dari tabel descriptive hasil analisis efikasi diri pemeriksaan kedua paling tinggi pada orang dengan status perkawinan menika h
yaitu 54.67.
.574 2 65 .566
P-value (sig) > alpha pada tabel yaitu 0.566 > 0.05. Maka varians homogeny atau varians sama.
ANOVA
Self efficacy pemerikasaan kedua
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Interpretasi :
Pada tabel diperoleh nilai sig. 0.467 > alpha 0.05. Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan antara
status perkawinan dengan efikasi diri pemeriksaan kedua.
Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Interpretasi :
Dari tabel descriptive hasil analisis efikasi diri pemeriksaan kedua paling tinggi pada orang yang berusia >40 tahun yaitu dengan
rata-rata 52.80.
1.528 2 65 .225
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.225 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Self efficacy pemerikasaan kedua
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.995 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
usia responden dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.
C. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Lama Penggunaan Zat
Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan lama penggunaan zat
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan lama penggunaan zat
Descriptives
Dari tabel descriptive, hasil analisis Efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden dengan lama
penggunaan zat 2-5 tahun yaitu dengan rata-rata 53.79.
Test of Homogeneity of Variances
Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.254 2 65 .777
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.777 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.670 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
lama penggunaan zat dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.
Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 24 51.12 12.889 2.631 45.68 56.57 21 70
Belum diperiksa 44 53.14 11.529 1.738 49.63 56.64 30 77
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77
Dari tabel descriptive, hasil analisis Efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang belum diperiksa
HIV/AIDS yaitu dengan rata-rata 53.14.
Test of Homogeneity of Variances
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.929 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Self efficacy pemerikasaan kedua
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.512 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
HIV/AIDS dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.
E. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Hepatitis A
Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis A
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis A
Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 52 52.38 12.408 1.721 48.93 55.84 21 77
Belum diperiksa 16 52.56 10.789 2.697 46.81 58.31 30 66
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77
Dari tabel descriptive, hasil analisis Efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang belum
diperiksa Hepatitis A yaitu dengan rata-rata 52.56.
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.614 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.959 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
hepatitis A dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.
Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 50 52.66 12.559 1.776 49.09 56.23 21 77
Belum diperiksa 18 51.78 10.458 2.465 46.58 56.98 30 66
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77
Dari tabel descriptive, hasil analisis efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang Tidak Hepatitis
B yaitu dengan rata-rata 52.66.
Test of Homogeneity of Variances
Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.496 1 66 .484
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.484 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.791 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
hepatitis B dengan efikasi diri pemerikasaan kedua.
G. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Hepatitis C
Ho: Tidak ada perbedaan antara efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis C
Ha: Ada perbedaan antara efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis C
Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 50 52.66 12.559 1.776 49.09 56.23 21 77
Belum diperiksa 18 51.78 10.458 2.465 46.58 56.98 30 66
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77
Dari tabel descriptive, hasil analisis efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang Tidak Hepatitis
C yaitu dengan rata-rata 52.66.
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.484 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.791 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
hepatitis C dengan efikasi diri pemerikasaan kedua.
Descriptives
P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.259 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA
Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.974 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan an tara TB
Paru dengan efikasi diri pemerikasaan kedua.
UJI TWO WAY ANOVA
Variabel Efikasi Diri dan Variabel Independent (Usia dan Lama Penggunaan Zat)
1.532 6 61 .183
Dari tabel diketahui bahwa sig. 0.183 > 0.05 artinya varians sama (homogen)
usia Lama penggunaan zat Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound