Anda di halaman 1dari 38

Nama : Luci Juniarti

NIM : 10012682125077

Kelas : Reguler Sore

BKU : KIA-Kespro

Ujian Tengah Semester Biostatistik Intermediate

UJI T INDEPENDEN

A. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Jenis Zat yang Digunakan (Uji T-Independent)
1. Hipotesa :
a) Ho : Tidak ada perbedaan antara efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat yang digunakan
b) Ha : Ada perbedaan antara efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat yang digunakan
2. Uji Normalitas
Hipotesa :
a. Ho : Data efikasi diri pemeriksaan kedua berdistribusi normal
b. Ha : Data efikasi diri pemeriksaan kedua tidak berdistribusi normal
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Self efficacy pemerikasaan


.088 68 .200* .980 68 .356
kedua

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan output yang diperoleh, diketahui bahwa nilai sig. 0.2000 dimana menunjukkan bahwa p-value > 0.05 artinya data
berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan ke uji T- Independent.

Group Statistics
jenis zat yang digunakan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan Depresan 22 49.77 11.318 2.413


kedua Stimulant 46 53.70 12.184 1.796

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 22 orang yang memakai jenis zat depresan dengan nilai rata-rata efikasi diri 49.77 dan standar deviasi
11.318.
b. Kemudian terdapat 46 orang yang memakai jenis zat stimulant dengan nilai rata-rata 53.70 dengan standar deviasi 12.184.
Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Sig. Difference
(2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal


pemerikasaan variances .275 .601 -1.270 66 .208 -3.923 3.089 -10.089 2.244
kedua assumed

Equal
variances
-1.304 44.369 .199 -3.923 3.008 -9.984 2.138
not
assumed

Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat depresan sama dengan varian pemeriksaan efikasi
diri dengan jenis zat stimulant.
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan jenis zat depresan berbeda dengan varian pemeriksaan efikasi
diri dengan jenis zat stimulant.
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.601. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.601 > .0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.270 dan p value sebesar 0,208. Sehingga 0,208 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri dengan jenis zat depresan dan
jenis zat stimulant.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memakai zat stimulant lebih tinggi 3.93
dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memakai zat depresan.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.208 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memakai zat depresan
dengan orang yang memakai zat stimulant.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan memakai zat depresan dengan
orang yang memakai zat stimulant tidak ada perbedaan.
B. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Pendidikan (Uji T-Independent)

Group Statistics
tingkat pendidikan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan pendidikan rendah 24 54.88 12.626 2.577


kedua pendidikan tinggi 44 51.09 11.523 1.737

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 24 orang berpendidikan rendah dengan nilai rata-rata efikasi diri 54.88 dan standar deviasi 12.0626.
b. Kemudian terdapat 24 orang berpendidikan tinggi dengan nilai rata-rata 51.09 dengan standar deviasi 11.523.

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


.768 .384 1.251 66 .215 3.784 3.025 -2.255 9.823
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances not
1.217 43.809 .230 3.784 3.108 -2.481 10.049
assumed
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan tingkat pendidikan rendah sama dengan varian pemeriksaan
efikasi diri dengan tingkat pendidikan tinggi
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan tingkat pendidikan rendah berbeda dengan varian pemeriksaan
efikasi diri dengan tingkat pendidikan tinggi
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.384. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.384 > .0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test 1.251 dan p value sebesar 0,215. Sehingga 0,215 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua dengan
tingkat pendidikan rendah dan tingkat pendidikan tinggi.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang dengan pendidikan rendah lebih
tinggi 3.79 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang dengan pendidikan tinggi.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.215 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang tingkat
pendidikan rendah dan tingkat pendidikan tinggi.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang dengan tingkat
pendidikan rendah dan tingkat pendidikan tinggi tidak ada perbedaan.

C. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Riwayat Rehabilitasi (Uji T- Independen)

Group Statistics
riwayat rehabilitasi kategori N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan Iya 50 54.06 11.753 1.662


kedua Tidak 18 47.89 11.697 2.757

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 50 orang yang pernah direhabilitasi dengan nilai rata-rata efikasi diri 54.06 dan standar deviasi 11.753.
b. Kemudian terdapat 18 orang yang tidak pernah direhabilitasi dengan nilai rata-rata efikasi 47.89 dengan standar deviasi 11.697.

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t Df tailed) Difference Difference Lower Upper

Equal variances
.132 .717 1.913 66 .060 6.171 3.227 -.271 12.613
assumed
Self efficacy Equal variances
pemerikasaan not assumed 1.917 30.220 .065 6.171 3.219 -.401 12.744
kedua

Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat rehabilitasi sama dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat rehabilitasi berbeda dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.717. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.717 > .0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test 1.913 dan p value sebesar 0,060. Sehingga 0,060 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang
yang memiliki riwayat rehabilitasi dan orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat
rehabilitasi lebih tinggi 6.17 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki
riwayat rehabilitasi.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.060 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat rehabilitasi dengan orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat rehabilitasi dengan orang yang tidak memiliki riwayat rehabilitasi tidak ada perbedaan.

D. VARIABEL EFIKASI DIRI DAN VARIABEL RIWAYAT KAMBUH


Group Statistics
riwayat kambuh N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan iya 44 50.82 12.103 1.825


kedua tidak 24 55.38 11.378 2.323

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 44 orang yang memiliki riwayat kambuh dengan nilai rata-rata efikasi diri 50.82 dan standar deviasi
12.103.
b. Kemudian terdapat 24 orang yang tidak memiliki riwayat kambuh dengan nilai rata-rata 55.38 dengan standar deviasi 11.378.
Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Sig. 95% Confidence Interval

(2- Mean Std. Error of the Difference


F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


.107 .744 -1.515 66 .135 -4.557 3.008 -10.563 1.450
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances
-1.543 49.969 .129 -4.557 2.954 -10.489 1.376
not assumed

Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat kambuh sama dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat kambuh
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki riwayat kambuh berbeda dengan varian
pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang tidak memiliki riwayat kambuh
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.744. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.744 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.515 dan p value sebesar 0,135. Sehingga 0,135 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang
yang memiliki riwayat kambuh dan orang yang tidak memiliki riwayat kambuh.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pemeriksaan kedua pada orang yang tidak
memiliki riwayat kambuh lebih tinggi 4.56 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang
memiliki riwayat kambuh.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.135 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat kambuh dengan orang yang tidak memiliki riwayat kambuh.
5. Interpretasi Nilai CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa pemeriksaan efikasi diri pemeriksaan kedua pada orang yang memiliki
riwayat kambuh dengan orang yang tidak memiliki riwayat kambuh tidak ada perbedaan.
E. Variabel Efikasi Diri dan Penyakit Kormorbid
Group Statistics
penyakit komorbiditas new N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan Iya 53 53.45 12.095 1.661


kedua Tidak 15 48.80 11.143 2.877

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 53 orang yang memiliki penyakit komorditas dengan nilai rata-rata efikasi diri 53.45 dan standar deviasi
12.095
b. Kemudian terdapat 15 orang yang tidak memiliki penyakit komorditas dengan nilai rata-rata 48.80 dengan standar deviasi 11.143.
Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence

Mean Interval of the

Sig. (2- Differe Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) nce Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


.736 .394 1.337 66 .186 4.653 3.480 -2.296 11.601
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances
1.400 24.169 .174 4.653 3.322 -2.202 11.507
not assumed
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit kormobiditas sama dengan varian pemeriksaan efikasi
diri pada orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit kormobiditas berbeda dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas

Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.394. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.394 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test 1.337 dan p value sebesar 0,186. Sehingga 0,186 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki
penyakit kormobiditas dan orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit kormobiditas lebih tinggi
4.65 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.186 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit
kormobiditas dan orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki penyakit
kormobiditas dan orang yang tidak memiliki penyakit kormobiditas tidak ada perbedaan.

F. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Perilaku Seksual yang Berisiko

Group Statistics
perilaku seksual berisiko N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan Ya 36 50.42 12.234 2.039


kedua Tidak 32 54.69 11.431 2.021

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 36 orang yang memiliki perilaku seksual berisiko dengan nilai rata-rata efikasi diri 50.42 dan standar
deviasi 12.234
b. Kemudian terdapat 32 orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko dengan nilai rata-rata 54.69 dengan standar deviasi
11.432
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference


F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


.027 .870 -1.482 66 .143 -4.271 2.882 -10.026 1.484
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances
-1.488 65.824 .142 -4.271 2.871 -10.003 1.461
not assumed

Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual berisiko sama dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual berisiko berbeda dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko

Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.870. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.870 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.482 dan p value sebesar 0,143. Sehingga 0,143 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki
perilaku seksual berisiko dan orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko lebih
tinggi 4.27 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual berisiko.

4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.143 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual
berisiko dan orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki perilaku seksual
berisiko dan orang yang tidak memiliki perilaku seksual berisiko tidak ada perbedaan.
G. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Dukungan Keluarga

Group Statistics
Dukungan Keluarga N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan Dukungan Rendah 31 51.81 12.303 2.210


kedua Dukungan tinggi 37 52.95 11.827 1.944

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 31 orang yang memiliki dukungan keluarga rendah dengan nilai rata-rata efikasi diri 51.81 dan standar
deviasi 12.303
b. Kemudian terdapat 37 orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi dengan nilai rata-rata 52.95 dengan standar deviasi 11.827

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


.003 .960 -.389 66 .699 -1.139 2.933 -6.995 4.716
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances
-.387 62.979 .700 -1.139 2.943 -7.021 4.742
not assumed
Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga rendah sama dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga rendah berbeda dengan varian pemeriksaan
efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi
Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.960. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.960 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.

2. Interpretasi Equal Variances Assumed


Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -0.389 dan p value sebesar 0,699. Sehingga 0,699 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki
dukungan keluarga rendah dan orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi lebih tinggi
1.14 dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga rendah.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.699 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga
rendah dan orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang yang memiliki dukungan keluarga
rendah dan orang yang memiliki dukungan keluarga tinggi.tidak ada perbedaan.

H. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Keuda dan Variabel Depresi

Group Statistics
Depresi kategori N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan Depresi 50 51.12 11.904 1.683


kedua tidak depresi 18 56.06 11.715 2.761

Interpretasi :
a. Diketahui bahwa terdapat 50 orang dengan depresi dengan nilai rata-rata efikasi diri 51.12 dan standar deviasi 11.904
b. Kemudian terdapat 18 orang tidak dengan depresi dengan nilai rata-rata 56.06 dengan standar deviasi 11.715

Independent Samples Test

Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference


F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


.049 .825 -1.515 66 .135 -4.936 3.259 -11.442 1.571
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances not
-1.526 30.524 .137 -4.936 3.234 -11.535 1.664
assumed

Pada Tabel diatas dapat dilihat hasil uji homogenitas varians yaitu melalui levene’s Test For Equality of Variances. Adapun
Hipotesis dari Uji Homogenitas Varian :
a. Ho : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi sama dengan varian pemeriksaan efikasi diri pada orang yang
tidak dengan depresi
b. Ha : Varian pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi berbeda dengan varian pemeriksaan efikasi diri pada orang
yang tidak dengan depresi.

Interpretasi :
1. Interpretasi Levene’s Test
Dari hasil uji diperoleh nilai p-value 0.825. Perbandingan p-value dengan alpha yaitu 0.825 > 0.05 (P-value lebih besar
dibandingkan alpha), artinya Ho gagal ditolak atau varians sama.
2. Interpretasi Equal Variances Assumed
Selanjutnya setelah diketahui varians sama, digunakan nilai t-test pada baris Equal Variances Assumed (baris atas) untuk
melihat hasil uji. Diperoleh nilai t-test -1.515 dan p value sebesar 0,135. Sehingga 0,135 > 0,05 : p value > alpha atau Ho gagal
ditolak sehingga kesimpulannya Tidak ada perbedaan rata rata antara pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi dan
orang yang tidak depresi.
3. Interpretasi Mean Difference
Dari hasil analisis diketahui bahwa pemeriksaan efikasi diri pada orang yang tidak depresi tinggi lebih tinggi 4.94
dibandingkan dengan pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi.
4. Interpretasi Keputusan
Dari hasil data diatas diketahui bahwa nilai dig. 2-tailed 0.135 dimana lebih besar dari 0.05 artinya Ho gagal ditolak, hal ini
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi dan orang yang
tidak depresi.
5. Interpretasi CI
Dipopulasi umum peneliti meyakini 95% bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri pada orang dengan depresi dan tidak
depresi.tidak ada perbedaan.

I. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Jenis Kelamin

Group Statistics
Jenis kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Self efficacy pemerikasaan laki-laki 67 52.52 12.033 1.470


kedua perempuan 1 46.00 . .

Berdasarkan output yang diperoleh, diketahui bahwa nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden berjenis kelamin laki-laki
lebih tinggi 6.52 dibanding nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden berjenis kelamin perempuan.
Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of
Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of

Sig. (2- Mean Std. Error the Difference


F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

Self efficacy Equal variances


. . .538 66 .592 6.522 12.123 -17.681 30.726
pemerikasaan assumed
kedua Equal variances not
. . . 6.522 . . .
assumed

Interpretasi :
VARIANS :
a. Ho : Varians nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden laki-laki sama dengan varians nilai pemeriksaan efikasi diri kedua
responden perempuan.
b. Ha : Varians nilai pemeriksaan efikasi diri kedua pada responden laki-laki berbeda dengan varians nilai pemeriksaan efikasi diri
kedua responden perempuan.
Berdasarkan output yang diperoleh, nilai varians tidak dapat ditentukan.
PERBEDAAN RATA_RATA :
Berdasarkan output yang diperoleh, diketahui bahwa nilai sig. 2-tailed 0.592 yaitu > 0.05 yang berarti Ho diterima, hal ini berarti
tidak ada perbedaan rata-rata nilai pemeriksaan efikasi diri kedua antara responden berjenis kelamin laki-laki dan responden peremupaun.
UJI T DEPENDENT
Variabel Efikasi Diri 1 dan Variabel Efikasi Diri 2

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Self efficacy pemeriksaan


51.38 68 12.291 1.491
pertama

Self efficacy pemerikasaan


52.43 68 11.969 1.451
kedua

Interpretasi :
a. Rata-rata pengukuran efikasi diri pemeriksaan pertama sebesar 51.38 dengan standar deviasi 12.291
b. Rata-rata pengukuran efikasi diri pemeriksaan kedua sebesar 52.43 dengan standar deviasi 11.969
Paired Samples Test
Paired Differences

95% Confidence Interval of the


Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Self efficacy pemeriksaan


pertama - Self efficacy -1.044 16.279 1.974 -4.984 2.896 -.529 67 .599
pemerikasaan kedua

Interpretasi :
a. Rata-rata efikasi diri pada pemeriksaan pertama lebih rendah dibandingkan pada pemeriksaan kedua.
b. Dari tabel didapatkan bahwa nilai p value > alpha, yaitu 0.599 > 0.05 sehingga Ho gagal ditolak atau Ho diterima. Maka tidak ada
perbedaan antara rata-rata efikasi diri pada pemeriksaan pertama dan efikasi diri pada pemeriksaan kedua.
UJI ANOVA ONEWAY
A. Variabel Efikasi Diri dan Variabel Perkawinan
Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan status perkawinan
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua status perkawinan

Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

belum menikah 36 50.78 12.762 2.127 46.46 55.10 21 77


Menikah 24 54.67 11.529 2.353 49.80 59.54 30 73
Cerai 8 53.13 9.403 3.324 45.26 60.99 39 70
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Interpretasi :
Dari tabel descriptive hasil analisis efikasi diri pemeriksaan kedua paling tinggi pada orang dengan status perkawinan menika h
yaitu 54.67.

Test of Homogeneity of Variances


Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.

.574 2 65 .566

P-value (sig) > alpha pada tabel yaitu 0.566 > 0.05. Maka varians homogeny atau varians sama.

ANOVA
Self efficacy pemerikasaan kedua
Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 222.202 2 111.101 .770 .467


Within Groups 9376.431 65 144.253
Total 9598.632 67

Interpretasi :
Pada tabel diperoleh nilai sig. 0.467 > alpha 0.05. Dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan antara
status perkawinan dengan efikasi diri pemeriksaan kedua.

B. Variabel Efikasi Diri dan Variabel Usia


Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan usia responden
Ha :Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan usia reponden

Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

<20 tahun 26 52.27 11.184 2.193 47.75 56.79 30 70


20-40 tahun 37 52.49 13.205 2.171 48.08 56.89 21 77
>40 tahun 5 52.80 6.943 3.105 44.18 61.42 43 60
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Interpretasi :
Dari tabel descriptive hasil analisis efikasi diri pemeriksaan kedua paling tinggi pada orang yang berusia >40 tahun yaitu dengan
rata-rata 52.80.

Test of Homogeneity of Variances


Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.528 2 65 .225

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.225 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.

ANOVA
Self efficacy pemerikasaan kedua
Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.474 2 .737 .005 .995


Within Groups 9597.159 65 147.649
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.995 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
usia responden dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.
C. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Lama Penggunaan Zat
Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan lama penggunaan zat
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan lama penggunaan zat
Descriptives

Self efficacy pemerikasaan kedua


95% Confidence Interval for
Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
<=1 tahun 9 50.00 12.649 4.216 40.28 59.72 30 68
2-5 tahun 29 53.79 12.534 2.327 49.03 58.56 30 77
>5 tahun 30 51.83 11.450 2.091 47.56 56.11 21 73
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Dari tabel descriptive, hasil analisis Efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden dengan lama
penggunaan zat 2-5 tahun yaitu dengan rata-rata 53.79.
Test of Homogeneity of Variances
Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.254 2 65 .777

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.777 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA

Self efficacy pemerikasaan kedua

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Between Groups 117.707 2 58.854 .403 .670
Within Groups 9480.925 65 145.860
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.670 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
lama penggunaan zat dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.

D. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel HIV


Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan HIV/AIDS
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan HIV/AIDS

Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 24 51.12 12.889 2.631 45.68 56.57 21 70
Belum diperiksa 44 53.14 11.529 1.738 49.63 56.64 30 77
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Dari tabel descriptive, hasil analisis Efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang belum diperiksa
HIV/AIDS yaitu dengan rata-rata 53.14.
Test of Homogeneity of Variances

Self efficacy pemerikasaan kedua


Levene Statistic df1 df2 Sig.
.008 1 66 .929

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.929 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.

ANOVA
Self efficacy pemerikasaan kedua

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 62.826 1 62.826 .435 .512
Within Groups 9535.807 66 144.482
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.512 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
HIV/AIDS dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.
E. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Hepatitis A
Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis A
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis A

Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 52 52.38 12.408 1.721 48.93 55.84 21 77
Belum diperiksa 16 52.56 10.789 2.697 46.81 58.31 30 66
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Dari tabel descriptive, hasil analisis Efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang belum
diperiksa Hepatitis A yaitu dengan rata-rata 52.56.

Test of Homogeneity of Variances


Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.256 1 66 .614

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.614 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA

Self efficacy pemerikasaan kedua

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups .387 1 .387 .003 .959
Within Groups 9598.245 66 145.428
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.959 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
hepatitis A dengan Efikasi diri pemerikasaan kedua.

F. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Variabel Hepatitis B


Ho : Tidak ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis B
Ha : Ada perbedaan antara Efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis B

Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval
for Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 50 52.66 12.559 1.776 49.09 56.23 21 77
Belum diperiksa 18 51.78 10.458 2.465 46.58 56.98 30 66
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Dari tabel descriptive, hasil analisis efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang Tidak Hepatitis
B yaitu dengan rata-rata 52.66.
Test of Homogeneity of Variances
Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.496 1 66 .484

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.484 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.

ANOVA

Self efficacy pemerikasaan kedua

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 10.301 1 10.301 .071 .791
Within Groups 9588.331 66 145.278
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.791 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
hepatitis B dengan efikasi diri pemerikasaan kedua.
G. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan Hepatitis C
Ho: Tidak ada perbedaan antara efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis C
Ha: Ada perbedaan antara efikasi diri pemerikasaan kedua dengan hepatitis C

Descriptives
Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Tidak 50 52.66 12.559 1.776 49.09 56.23 21 77
Belum diperiksa 18 51.78 10.458 2.465 46.58 56.98 30 66
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77

Dari tabel descriptive, hasil analisis efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang Tidak Hepatitis
C yaitu dengan rata-rata 52.66.

Test of Homogeneity of Variances


Self efficacy pemerikasaan kedua
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.496 1 66 .484

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.484 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.
ANOVA

Self efficacy pemerikasaan kedua

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 10.301 1 10.301 .071 .791
Within Groups 9588.331 66 145.278
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.791 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan antara
hepatitis C dengan efikasi diri pemerikasaan kedua.

H. Variabel Efikasi Diri Pemeriksaan Kedua dan TB Paru


Ho : Tidak ada perbedaan antara efikasi diri pemerikasaan kedua dengan TB Paru
Ha : Ada perbedaan antara efikasi diri pemerikasaan kedua dengan TB Paru

Descriptives

Self efficacy pemerikasaan kedua


95% Confidence Interval for
Mean
Std. Std.
N Mean Deviation Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Ya 1 51.00 . . . . 51 51
Tidak 45 52.24 12.942 1.929 48.36 56.13 21 77
Belum diperiksa 22 52.86 10.283 2.192 48.30 57.42 30 70
Total 68 52.43 11.969 1.451 49.53 55.32 21 77
Dari tabel descriptive, hasil analisis efikasi diri pemerikasaan kedua yang paling tinggi ditemukan pada responden yang belum periksa
TB Paru yaitu dengan rata-rata 52.86.

Test of Homogeneity of Variances

Self efficacy pemerikasaan kedua


Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.299a 1 65 .259
a. Groups with only one case are ignored in computing
the test of homogeneity of variance for Self efficacy
pemerikasaan kedua.

P-Value (sig) > alpha pada tabel 0.259 > 0.05. Maka varians homogen atau varians sama.

ANOVA

Self efficacy pemerikasaan kedua

Sum of Squares df Mean Square F Sig.


Between Groups 7.730 2 3.865 .026 .974
Within Groups 9590.902 65 147.552
Total 9598.632 67

Pada tabel diatas diperoleh nilai sig. 0.974 > α 0.05 dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak artinya tidak ada perbedaan an tara TB
Paru dengan efikasi diri pemerikasaan kedua.
UJI TWO WAY ANOVA
Variabel Efikasi Diri dan Variabel Independent (Usia dan Lama Penggunaan Zat)

Levene's Test of Equality of Error Variances a


Dependent Variable: Self efficacy pemerikasaan
kedua
F df1 df2 Sig.

1.532 6 61 .183

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.
a. Design: Intercept + usia_responden +
Lama_penggunaan + usia_responden *
Lama_penggunaan

Dari tabel diketahui bahwa sig. 0.183 > 0.05 artinya varians sama (homogen)

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Self efficacy pemerikasaan kedua
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 285.192a 6 47.532 .311 .929


Intercept 60488.642 1 60488.642 396.181 .000
usia_responden 80.264 2 40.132 .263 .770
Lama_penggunaan 216.916 2 108.458 .710 .495
usia_responden *
159.384 2 79.692 .522 .596
Lama_penggunaan
Error 9313.440 61 152.679
Total 196499.000 68
Corrected Total 9598.632 67

a. R Squared = .030 (Adjusted R Squared = -.066)


a. Corrected model menunjukkan nilai sig. 0.929 > 0.05
b. Intercept, dalam hal ini merupakan efikasi diri pada pemeriksaan kedua yang berkontribusi pada efikasi diri pemeriksaan kedua itu sendiri
tanpa dipengaruhi oleh variabel independent, artinya berubah efikasi pemeriksaan kedua pada kelompok dependent tidak ada peng aruh
sedikitpun pada variabel independent. Dari tabel diketahui dari nilai sig. 0.000 < 0.05 berarti intercept berkontribusi secara significant.
c. Usia responden, dari tabel diketahui nilai sig. 0.770 > 0.05 dalam kasus ini usia tidak terlalu berpengaruh signifikan terhad ap efikasi diri
pemeriksaan kedua.
d. Lama penggunaan, dari tabel diketahui nilai sig. 0.495 > 0.05 menunjukkan bahwa lama penggunaan tidak terlalu signifikan berpengaruh
terhadap efikasi diri.

3. usia * Lama penggunaan zat


Dependent Variable: Self efficacy pemerikasaan kedua
95% Confidence Interval

usia Lama penggunaan zat Mean Std. Error Lower Bound Upper Bound

<20 tahun <=1 tahun 50.000 4.369 41.264 58.736

2-5 tahun 54.500 3.089 48.323 60.677


>5 tahun 43.500 8.737 26.029 60.971
20-40 tahun <=1 tahun 50.000 12.356 25.292 74.708
2-5 tahun 52.923 3.427 46.070 59.776
>5 tahun 52.348 2.576 47.196 57.500
>40 tahun <=1 tahun .a . . .
2-5 tahun .a . . .
>5 tahun 52.800 5.526 41.750 63.850
a. This level combination of factors is not observed, thus the corresponding population marginal mean
is not estimable.
Dari hasil analisis diketahui bahwa pada kelompok usia*lama penggunaan dipeorleh bahwa pada kelompok usia, usia lama
menggunakan zat 2-5 tahun efikasi lebih tinggi pada keompok usia dibawah atau < 20 tahun yaitu dengan rata-rata 54.500.
Dari hasil analisis diketahui bahwa pada kelompok usia lama penggunaan zat > 5 tahun, efikasi diri lebih tinggi pada kelompok
usia diatas 40 tahu yaitu dengan rata-rata sebesar 52.800.

Anda mungkin juga menyukai