0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang mengalami insomnia dan memilih untuk bermeditasi malam itu. Ia memandang bayangan bulan di permukaan air sambil memikirkan berbagai hal dalam imajinasinya hingga fajar tiba.
Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang mengalami insomnia dan memilih untuk bermeditasi malam itu. Ia memandang bayangan bulan di permukaan air sambil memikirkan berbagai hal dalam imajinasinya hingga fajar tiba.
Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang mengalami insomnia dan memilih untuk bermeditasi malam itu. Ia memandang bayangan bulan di permukaan air sambil memikirkan berbagai hal dalam imajinasinya hingga fajar tiba.
Aku pulAng Esok ATAu lusA TULAt ATAupun tubin Aku rAsA AKAN MAsih sendiri BersENANDIKA di terungku MAlAm ini
Ku lihAt, MAngATA KIAn MEMAnjAng
JAuh lAlu menghilAng
SemENTARA fAJAR mulAi menyingsing Aku tETAp sAJA bersAWALA SeolAh TAk ingin dAMAi DengAn bisik-bisik dersik
Embun telAh membAsAhi DAhiku
RIAk pengABUAN KIAN mengecil
TETAP sAJA Aku dengAn egoku TAK ingin enYAH DARi tempAtku
Aku mengAdu KEPADA mAlAm
LAlu BERKHAYAl, beriMAjinAsi BAhWA Aku DAPAt merAki ApApun YANG Aku KEHENDAKI
Ini MEMAng serendipiti mimpi
TAPi nyATA di kemuDIAn HAri
Ahh... Aku bosAn
TIDAK ADA KATA itu Aku cINTA kirANA mAlAm PergINYA MAlAm AdAlAh lAkunA BAGiku
PiKIRAnku hAlAi BALAi
Aku bersENANDIKA kEMBALi di terungku MAlAm
MAKNA KATA
Mangata : Bayangan bulan di permukaan air yang berbentuk seperti jalan
Pengabuan : Nama sungai di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi Meraki : Melakukan sesuatu dengan cinta, sepenuh jiwa Serendipiti : Kebetulan yang menyenangkan Halai balai : Kusut, tidak karuan
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : M. Ardiansyah
Asak : Kelurahan Tungkal III, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi Email : Rudi.08texas@gmail.com Instagram : @Rudipresent