Kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas jika kedua kejadian tersebut dapat terjadi secara
bersamaan. Jadi ada irisan antara kejadian A dan B atau dengan kata lain A ∩ B ≠ ∅
Contoh :
1. Pada pelemparan sebuah dadu, berapakah peluang munculnya mata dadu bilangan genap
atau kelipatan tiga ?
Jawab :
2. Dari setumpuk kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak, berapakah peluang terambil
nya kartu As atau kartu keriting ?
Jawab :
Kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara
bersamaan. Jadi tidak ada irisan antara kejadian A dan B atau dengan kata lain A ∩ B = ∅
S
P(A U B) = P(A) + P(B) A B
Contoh :
1. Pada pelemparan dua buah dadu, berapakah peluang munculnya jumlah kedua mata dadu 3
atau 10 ?
Jawab :
Ruang sampelnya adalah S = { (1, 1) , (1, 2) , (1, 3) , … , (6, 6) }, berarti n(S) = 36
2
Jika A = jumlah mata dadu 3, maka A = { (1, 2) , (2, 1) }, n(A) = 2 dan P(A) =
36
3
Jika B = jumlah mata dadu 10, maka B = { (4, 6) , (5, 5), (6, 4) }, n(B) = 3 dan P(B) =
36
Pehatikan bahwa A ∩ B = ∅
2 3 5
Jadi P(A U B) = P(A) + P(B) sehingga P(A atau B) = + =
36 36 36
2. Di dalam kantong terdapat 3 bola biru, 2 bola merah dan 5 bola hijau. Jika diambil sebuah
bola secara acak, berapakah peluang terambil bola biru atau bola hijau ?
Jawab :
3 5 8 4
P( BIRU atau HIJAU ) = P( BIRU ) + P ( HIJAU ) = + = =
10 10 10 5
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas apabila kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B atau
sebaliknya.
Dengan demikian berlaku P(A ∩ B) = P(A) . P(B)
Contoh :
1. Sebuah dadu dilempar dua kali, berapakah peluang munculnya angka 5 pada pelemparan
pertama dan angka genap pada pelemparan kedua ?
Jawab :
1
A = muncul angka 5 pada pelemparan pertama berarti P(A) =
6
3 1
B = muncul angka genap pada pelemparan kedua berarti P(B) = =
6 2
Jadi P(A ∩ B) = P(A) . P(B)
1 1 1
P(A dan B) = . =
6 2 12
Cara lain, dengan menganggap satu kejadian :
Sebuah dadu dilempar dua kali, muncul angka 5 pada pelemparan pertama dan angka genap
pada pelemparan kedua
A = muncul angka 5 pada pelemparan pertama dan angka genap pada pelemparan kedua
A = { (5, 2) , (5, 4) , (5, 6) } berarti n(A) = 3
n(A) 3 1
Jadi P(A) = = =
n(S) 36 12
2. Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar satu kali, berapakah peluang munculnya
angka 4 pada dadu dan gambar pada uang logam ?
Jawab :
1
A = muncul angka 4 pada dadu berarti P(A) =
6
1
B = muncul gambar pada uang logam berarti P(B) =
2
Jadi P(A ∩ B) = P(A) . P(B)
1 1 1
P(A dan B) = . =
6 2 12
Cara lain, dengan menganggap satu kejadian :
Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar satu kali, muncul angka 4 pada dadu dan
gambar pada uang logam
Keterangan :
Sisi pada dadu terdiri dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Sisi pada uang logam terdiri dari angka (A) dan gambar (G)
Dua kejadian disebut kejadian bersyarat apabila terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B atau sebaliknya. Dengan kata lain peluang
kejadian bersyarat adalah peluang kejadian yang bergantung pada kejadian lain.
Jika seorang alumni dipilih secara acak, berapakan peluang yang terpilih itu :
a. alumni laki-laki ? d. alumni yang bekerja dengan syarat dia laki-laki ?
b. alumni yang bekerja ? e. alumni yang bekerja dengan syarat dia perempuan?
c. alumni laki-laki dan bekerja ? f. alumni perempuan dengan syarat dia belum kerja ?
Jawab :
Buatlah terlebih dahulu tabel dalam bentuk peluang dari persoalan di atas.
Jenis Kelamin Sudah Bekerja (B1) Belum bekerja (B2) Jumlah
e. Peluang terpilih alumni yang bekerja dengan syarat dia adalah perempuan adalah
P(A2 ∩ B1) 0,20
P(B1 | A2) = = = 0,364
P(A2) 0,55