Disusun oleh:
Nama : Meytania Najwa Putri Azzahra
NIS : 19669
Kelas : XII MIPA 8
SMAN 1 KUDUS
Para saintis mengatakan bahwa Firaun mahir dibidang ilmu kimia dalam memproses
tanah liat sehingga menjadi batu normal. Teknik yang mereka gunakan sangat misteri dilihat
dari spesifikasi batu yang mereka tinggalkan. Profesor Gilles Hug. dan Dr. Michel Barsoum
menegaskan bahwa Piramid yang paling besar di Giza, dibuat dari dua jenis batuan yang
terdiri dari batu asli dan batu-batu yang dibuat secara manual hasil dari olahan tanah liat.
Artikel kajian yang diterbitkan oleh majalah “Journal of the American Ceramic
Society” menegaskan bahwa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membina
monumen yang tinggi, termasuk Piramid. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk
mengangkat batu berat ribuan kilogram keatas pucak bangunan. Sebaliknya pada dasar
Piramid, Firaun menggunakan batu asli atau alam.
Profesor Davidovits telah mengambil sampel batu Piramid yang terbesar untuk
dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut.
Hasilnya, Davidovits menegaskan bahwa batu itu dibuat dari lumpur. Selama ini, tanpa
penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu untuk membedakan antara batu
alam dengan batu buatan manusia.
Sang profesor juga menguji pembuatan batu lumpur dengan model yang sama dalam
tempo 10 hari. Ia dapat menafsirkan secara akurat, memang model pembuatan batu-batu
piramida dengan tanah liat atau lumpur yang dibakar api.
Penelitian ini juga didukung ilmuwan asal Belgia Guy Demortier. Setelah bertahun-
tahun melakukan riset dan studi, ia akhirnya yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir
dibuat dengan menggunakan tanah liat.
Selain itu, profesor asal Prancis Joseph Davidovits juga melakukan eksperimen
selama 20 tahun. Ia menemukan piramida dibangun dari lumpur, terutama di bagian puncak
piramida di mana sulit untuk menaikkan batu alam.
Akhirnya, misteri pembangunan Piramid pun terpecahkan dikalangan para ilmuan dan
peneliti setelah bertahun-tahun lamanya melakukan riset yang mendalam.
Fakta yang menakjubkan mengenai hal ini terdapat dalam Al-Qur’an. Jika dikaji lebih
mendalam, ternyata Al-Qur’an telah menjelaskan perkara ini 1400 tahun silam sebelum
kajian saintifik dijalankan. Perhatikan ayat berikut:
صرْ حًا لَ َعلِّي أَطَّلِ ُع إِلَى إِلَ ِه ُ ال فِرْ عَوْ نُ يَا أَيُّهَا ْال َمأَل ُ َما َعلِ ْم
َ ت لَ ُك ْم ِم ْن إِلَ ٍه َغي ِْري فَأَوْ قِ ْد لِي يَا هَا َمانُ َعلَى الطِّي ِن فَاجْ َعلْ لِي َ ََوق
ْ ُّ ُ َ ِّ
َُمو َسى َوإِني أَل ظنهُ ِمنَ ال َكا ِذبِين
“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain
aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan
yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar
yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta,” (QS. Al-Qashash’ 28:38).
Dalam ayat ini disebutkan, tujuan Firaun membuat sebuah bangunan tinggi dari tanah
liat tersebut adalah untuk melihat Tuhan Nabi Musa ke langit. Ia ingin membuktikan,
benarkah di atas sana ada Tuhannya Nabi Musa atau tidak.
Hal menarik yang disebutkan Alquran adalah sepenggal ayat yang mengatakan,
"Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan
yang tinggi." Dalam ayat ini disebutkan secara lugas bahwa asal pembuatan bangunan yang
saat ini dikenal dengan piramida disebutkan Alquran terbuat dari tanah liat yang dibakar.
Kita tahu bahwa Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wasallam tidak pernah pergi ke
Mesir dan tidak pernah melihat Piramid, bahkan mungkin tidak pernah mendengar
tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa hidupnya Nabi ribuan tahun yang lalu, dan
tidak ada satu pun di muka bumi ini pada masa itu yang mengetahui tentang rahasia Piramid.
Sebelum ini, para saintis tidak tahu pasti bahwa Firaun menggunakan tanah liat yang
dipanaskan untuk membina monumen tinggi kecuali beberapa tahun belakangan ini.
Subhanallah, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad, beratus tahun selepas
berakhirnya Dinasti Firaun memberitahu melalui wahyu Allah bahwa Firaun membina
monumen yang kini dikenali sebagai Piramid menggunakan tanah liat. enyataan ini sangat
jelas dan kuat untuk membuktikan bahwa Nabi Muhammad tidaklah berbicara mengikut
hawa nafsunya melainkan petunjuk dari Allah Subhana Wa Ta’ala, Tuhan yang menciptakan
Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa. Dan Dia
pula yang memberitahu kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini telah
menjadi saksi kebenaran kenabiannya di kemudian hari.
http://kaheel7.com/id/index.php?option=com_content&view=article&id=112:gambar-dan-
bukti-ilmiah-piramida-dibangun-dari-tanah-liat&catid=34:mukjizat-angka&Itemid=53
https://www.republika.co.id/berita/pme5ep313/pembuatan-piramida-menurut-alquran
https://www.islampos.com/keajaiban-pembangunan-piramida-dalam-al-quran-19336/
III. Lampiran