Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH LEMBAGA KEUANGAN DAN PASAR MODAL

PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG (FACTORING)

Dosen Pengampu : Rasit, S.E., M.M.

OLEH :

1. La Erdin Puali (20320026)


2. Erfit (20320009)
3. Ronald Jumara Taudu (20320028)
4. Wa Ode Elsanian Sari (20320032)
5. Fadhlan Zikra Sanubari (20320035)
6. Evi (19320005)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
KOTA BAUBAU
2021

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas


pertolongannya lah sehingga, kami dapat selesai menulis makalah berjudul
“Perusahaan Anjak Piutang (factoring)” tepat dalam waktu yang telah di tentukan.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Bapak Rasit, S.E., M.M. Selaku dosen pengampu mata kuliah Lembaga
Keuangan Dan Pasar Modal.

Dalam penyusunan makalah ini kami memang mendapatkan banyak sekali


tantangan dan hambatan namun dengan bantuan banyak pihak hambatan tersebut
dapat dilewati. Kami telah menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang
ditemukan dalam proses penulisan makalah ini.

Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penulisan Makalah ini. semoga allah SWT
senantiasa membantu dan memberkati kita semua. Kami menyadari bahwa tulisan
ini masih kurang sempurna dalam susunan dan isinya. Maka dari itu kami
berharap kritik dan saran dari para pembaca dapat membantu kami dalam
menyempurnakan makalah selanjutnya. semoga makalah ini dapat membantu para
pembaca untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang mata kuliah
Lembaga Keuangan Dan Pasar Modal.

Baubau, 28 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

I.1 Latar Belakang ........................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah ...................................................................................1

I.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Pengertian Anjak Piutang........................................................................3


...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

2.2 Kegiatan Anjak Piutang...........................................................................3

2.3 Permodalan Anjak Piutang......................................................................4

2.4 Pelaku Anjak Piutang..............................................................................4

2.5 Jenis-jenis Anjak Piutang........................................................................4

2.6 Keuntungan Anjak Piutang......................................................................6

2.7 Dasar hukum anjak piutang ....................................................................7

2.8 Mekanisme Anjak Piutang.......................................................................7

2.9 Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang dalam Ekonomi.....................9

2.10Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang..................................10

BAB III PENUTUP .............................................................................................11

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................11

iii
DAFTAR PSUTAKA ..........................................................................................12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Anjak piutang ( factoring ) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu


perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu
diskon. Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan,
hambatan utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit
yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan
mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan,apa lagi
jika sampai kredit tersebut tidak mamou lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi
masalah piutang macet tidak dapat segera ditangani secara serius, tidak mungkin
kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi.
Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang
semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk
melakukannya, yaitu perusahaan anjak piuatang yang memang kegiatan utamanya
adalah bergerak dibidang penagihan piutang. Ada tiga perbedaan antara anjak
piutang dan pinjaman bank.: Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai
piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.Kedua, anjak piutang bukanlah suatu
pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).Terakhir, pinjaman bank
melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

iv
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Anjak Piutang ?

2. Apa Kegiatan Anjak Piutang ?

3. Bagaimana Permodalan Anjak Piutang ?

4. Siapa Pelaku Anjak Piutang ?

5. Apa Jenis-jenis Anjak Piutang ?

6. Apa Keuntungan Anjak Piutang ?

7. Bagaimana dasar hukum anjak piutang ?

8. Bagaimana mekanismenya ?

9. Apa Peran-peran dari Lembaga Anjak Piutang dalam Ekonomi ?

10. Apa Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan pada rumusan masalah, maka dapat ditetapkan tujuan dari


Makalah ini adalah untuk Mengetahui :

1. Pengertian Anjak Piutang

2. Kegiatan Anjak Piutang

3. Permodalan Anjak Piutang

4. Pelaku Anjak Piutang

5. Jenis-jenis Anjak Piutang

v
6. Keuntungan Anjak Piutang

7. Dasar hukum anjak piutang

8. Mekanisme dari Anjak Piutang

9. Peran-peran dari Lembaga Anjak Piutang dalam Ekonomi

10. Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anjak Piutang (Factoring)

Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor


1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, perusahaan anjak piutang
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Secara umun anjak piutang (factoring) dapat di definisikan sebagai kontrak


dimana

perusahaan anjak piutang menyediakan jasa-jasa sekurang-kurangnya antara lain :

a. Jasa pembiayaan
b. Jasa pembukuan
c. Jasa penagihan piutang
d. Jasa perlindungan terhadap resiko

Untuk itulah klien berkewajiban kepada perusahaan anjak piutang secara


terus menerus menjual atau menjaminkan piutang yang berasal dari penjualan
barang-barang atau pemberian jasa-jasa. Sedangkan pengertian anjak piutang
menurut Perpres no. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah kegiatan

vii
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
Perusahaan berikut pengurusan piutang tersebut.

2.2 Kegiatan Anjak Piutang

Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih


pengurusan piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu,
tergantung kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punya piutang).

Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat


Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember
1988. Berdasarkan KMK tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anjak
piutang meliputi:

1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.


2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan
dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan
anjak piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu
perusahaan sesuai kesepakatan.

2.3 Permodalan Anjak Piutang

Sesuai dengan PMK No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2009


tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah modal di setor atau di simpanan pokok
dan simpanan wajib dalam rangka pendirian perusahaan pembiayaan adalah :

a. Perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan sekurang-


kurangnya sebesar Rp.100milyar.
b. Koperasi sekurang-kurangnya Rp.50 milyar.

2.4 Pelaku Anjak Piutang

viii
Dalam kegiatan anjak piutang terdapat 3 pelaku utama yamg terlibat yaitu :

a. Perusahaan anjak piutang (factor), Factor adalah perusahaan atau pihak


yang menawarkan jasa anjak pitang.
b. Klien (supplier), klien adalah pihak yang menggunakan jasa anjak
piutang.
c. Nasabah (customer) atau di sebut debitor, adalah pihak-pihak yang
mengadakan transaksi dengan klien

2.5 Jenis-Jenis Anjak Piutang


A. Berdasarkan pemberitahuan :
1) Disclosed Factoring atau juga di sebut dengan Negofication
factoring, adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak
piutang dengan sepengetahuan pihak debitor (customer).
2) Undisclosed atau juga di sebut dengan non-notafikation factoring,
adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada
perusahaan anjak piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada
debitor kecuali bila ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak
klien atau secara sepihak perusahaan anjak piutang menganggap
akan menghadapi resiko.
B. Berdasarkan penanggulangan resiko:
1) Recourse Factoring, Anjak piutang dengan cara recourse atau
disebut juga with recourse factoring berkaitan dengan resiko
debitor yang tidak mampu memenuhi kewajibannya.
2) Without recorse factoring, Anjak piutang ini juga disebut non-
recourse factoring yaitu perusahaan anjak piutang menanggung
resiko atas tidak tertagihnya piutang yang telah di alihkan oleh
klien.
C. Berdasarkan pelayanan
1) Full Service Factoring, Yaitu perjanjian anjak piutang yang
meliputi semua jenis jasa anjak piutang baik dalam bentuk jasa

ix
pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan. Misalnya, urusan
administrasi penjualan (sale ladger administration), tagihan dan
penagihan piutang termasuk menanggung resiko terhadap piutang
yang macet.
2) Finance Factoring, Yaitu perusahaan anjak piutang hanya
menyediakan fasilitas pembiayaan saja tanpa ikut menanggung
resiko atas piutang tak tertagih.
3) Bulk Factoring, Jasa factoring ini juga disebut dengan agency
factoring yaitu transaksi yang mengaitkan perusahaan factoring
sebagai agen dari klien. Bentuk fasilitas factoring ini pada
dasarnya hampir sama dengan full service factoring, namun
penagihan piutang tetap di lakukan oleh klien dan proteksi kredit
tidak dijamin perusahaan factoring.
4) Maturity factoring, Berbeda dengan jenis factoring yang telah di
jelaskan di atas, di mana perusahaan factoring memberikan
pembiayaan dengan pembayaran di muka.dalam maturity
factoring, pembiayaan pada dasarnya tidak di perlukan oleh klien
tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta
proteksi atas tagihan. Fasilitas anjak piutang maturity memberikan
kredit perdagangan kepada customer atau nasabah dengan
pembayaran segera.
D. Berdasarkan pembayaran kepada klien
1) Advanced payment, Yaitu transaksi anjak piutang dengan
memberikan pembayaran di muka (prepayment financing) oleh
perusahaan anjak piutang kepada klien berdasarkan penyerahan
faktur yang besarnya 80% dari nilai factur.
2) Maturity, Yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya
dilakukan perusahaan anjak piutang pada saat piutang tersebut
jatuh tempo. Pembayaran tagihan tersebut biasanya dilakukan
berdasarkan rata-rata jatuh tempo tagihan (faktur). Untuk lebih
jelasnya lihat kembali maturity factoring yang telah dibahas di
atas.

x
2.6 Keuntungan Anjak Piutang

Keuntungan yang diperoleh oleh semua pihak adalah sebagai berikut:

A. Bagi perusahaan Anjak piutang


1) Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.
2) Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditor dan debitur.
3) Membantu manajemen pihak kreditor dalam penyelenggaraan kredit.
B. Bagi Kreditor (klien)
1) Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.
2) Memperbaiki system administrasi yang semrawut
3) Memperlancar kegiatan usaha dengan ditagihnya piutang oleh
perusahaan anjak piutang, kreditor dapat berkonsentrasi keusaha
lainnya.
C. Bagi debitur

Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya,


karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera
membayar dengan beragam cara.

2.7 Dasar Hukum Anjak Piutang

Aturan hukum yang ada di indonesia mengenai hal ini hanyalah


diketemukan didalam keputusan presiden republik indonesia nomor 61 tahun
1988 tanggal 20 desember 1988 lembaran negara republik indonesia nomor 93
tahun 1988. Surat keputusan menteri keuangan nomor: 448/KMK. 06/2002.
Syarat keputusan menteri keuangan nomor: 172/KMK. 06/2002 mengatur
mengenai perusahaan pembiayaan, sehingga aturan anjak piutang hanyalah di
temukan sebagai salah satu hukum administrasi yang mengatur keberadaan
kegiatan kegiatan perusahaan pembiaayaan dengan demikian terlihat pengaturan

xi
hukum dibidang lembaga anjak piutang itu terlihat masih sangat sederhana dan
belum lengkap.

Pengertian yang ada mengenai anjak piutang atau factoring masih dalam
bentuk keputusan mentri keuangan nomor 1251/ KMK. 013/ 1988 nomor.
448/KMK. 017/ 2000 tanggal 27 oktober 2000 pada pasal 1 huruf E adalah
”kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/ atau pengalihan serta
kepengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri”. Selanjutnya pengertian anjak piutang
dipertegas dengan ketentuan surat keputusan mentri keuangan nomor 172/ KMK.
06/ 2002. Yang menyatakan kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk:

a. Pembelian dan/ atau pengalihan; serta


b. Pengurusan atas piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.

Ketentuan tersebut ditujukan kepada lembaga pembiayaan yang boleh


menggunakan usaha anjak piutang ini berdasarkan keputusan presiden nomor. 61
tahun 1998 tanggal 20 desember 1998 pada pasal 3 ayat 1 yaitu jenis kegiatan dan
pembiayaan ini dapat di lakukan oleh pembiayaan, lembaga keuangan bank dan
bukan bank.

2.8 Mekanisme Anjak Piutang

Dalam kegiatan anjak piutang terhadap 3 pelaku utaama yang terlibat antara
lain:

1) Perusahaan anjak piutang atau factor adalah perusahan atau pihak yang
menawarkan jasa anjak piutang.
2) Klien atau suplier adalah pihak yang mengunakan jasa perusahaan
anjak piutang
3) Nasabah atau costumer atau debitur adalah pihak yang mengadakan
transaksi dengan klien.

xii
Mekanisme anjak piutang ada 2,yaitu:

1) Tanpa factor atau tradisional piutang tersebut


2) Dengan jasa non pembiayaan atau non financing services

Penyediaan jasa non pembiayaan merupakan jasa untuk melayani


kepentingan kredit klien atau suplier.produk jasa non pembiayaan yang
ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain:

a. investasi kredit (credit investigation)


b. sales ledger administration atau salae accounting
c. pengawasan kredit dan penagihan nya
d. perlindungan terhadap resiko kredit
e. penagihan

Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih


pengurusan piutang atau perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu,
tergantung kesepakatan daengan pihn kreditur (pihak yang punya piutang).

      

Dalam praktiknya keuntungan yang diperoleh dari biaya- biaya yang


dibebankan kepada para nasabahnya terdiri dari :

2.8.1 Jasa penagihan (servis darge)

Yaitu biaya yang dibebankan oeh perusahaan anjak piuang kepada


kliennya, yang dikenal dengan isilah fee dan besarnya di hitung kepada
presentase tertentu. Kemudian besarnya fee yang diberikn tergantung dari
kesepakatan kedua belah pihak dengan berbagai pertimbangan seperti
misalnya tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang ditagihkan.

xiii
2.8.2 Biaya administrasi.

Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah


malakukan pengelolahan perusahaan kredior oleh klien dan besarnya pun
tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama.

2.9 Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi

Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai


masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada
prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-
sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan tidak
tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan
produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan
secara kredit (Piutang) masih terabaikan.

   Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan


semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas
usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh
sumber pembiayaan dari lembaga keuangan.
       Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka
mengatasi masalah dunia usaha adalah sebagai berikut:

 Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya
penjualan.
 Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk
pembayaran dimuka (Advanced Payment) sehingga akan meningkatkan
kredit standing perusahaan .
 Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing
perusahaan klien karena klien dapat mengadakan transaksi perdagangan

xiv
secara bebas baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan
internasional.
 Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui
peningkatan perputaran modal kerja.
 Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko
kredit macet ini dapat diambil alih oleh lembaga anjak piutang.
 Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional.

2.10 Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang

  Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana


tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) yang bisa
digunakan untuk modal kerja perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan
lebih lancar karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang
sampai jatuh tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat
dialihkan ke lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu
mengelola administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and
collection service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama
dengan lembaga anjak piutang (credit insurance).
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat
dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini tidak
merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya
(customer).

xv
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu
diskon. Kemudian dari peran lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa
manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi
masalah dunia usaha.
    Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan
semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas
usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam memperoleh
sumber pembiayaan dari lembaga keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer
usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain: kurang
kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran
sehingga target penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya
terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan penjualan sedangkan
administrasi penjualan termasuk penjualan secara kredit (Piutang) masih
terabaikan.

xvi
     Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara
perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan perusahaan
anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui kebutuhannya sejak awal
maka akan lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak piutang.
       Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non
Notification Factoring dan Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak
piutang bagi perusahaan (klien) adalah perusahaan yang kesulitan dana akan
segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow)
dan Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar, tugas perusahaan (klien) dalam
pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang,
perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru, dan anjak piutang dapat memperbaiki ancer penagihan supaya
penagihan lancar dan tidak merusak hubungan baik antara perusahaan (klien)
dengan pelanggannya (customer).

DAFTAR PUSTAKA

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. (2006). Bank Dan Lembaga Keuangan
Lain. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Kasmir.2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Rajawali Pers.

Pandi, Frianto, dkk. 2009. Lembaga Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Libis, K, Suhrawardi. 2000. Hukum Ekonmi Islam. Jakarta: Sinar Grafika,

Prantouw, Rinus. 2006. Hak Tagih Faktor Atas Piutang Dagang. Jakarta:
Prenada Media Group.

xvii
Kasmir. 2001. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

xviii

Anda mungkin juga menyukai