Anda di halaman 1dari 10

Tugas Keperawatan

Komunitas
Konsep Askep Komunitas
AIDS
Disusun oleh kelompok 4
Indra
Kartiwi
Tia
Dimas
Ahmad
PENGKAJIAN
 Identitas
 Meliputi nama, umur, tempat dan tanggal lahir
 Riwayat
 Test HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obatan
 Keadaan Umum
 Pucat
 Gejala Subjektif
 Demam kronik dengan atau tanpa mengigil, keringat malam hari berulang kali, lemah,
lelah, anoreksia
 Psikososial
 Kehilangan pekerjaaan dan penghasilan, perubahan pola hidup
 Status Mental
 Marah atau pasrah, depresi , ide bunuh diri, halusinasi
 HEENT
 Nyeri perorbital, sakit kepala, edema muka, mulut kering
 Neurologis
 Gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang,
paraplegia
 Muskoloskletal
 Focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL
 Kardiovaskular
 Takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness
 Pernapasan
 Dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot bantu pernapasan,
batuk produktif atau non produktif
 GI
 Intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare,
inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali
 GENETALIA
 Lesi atau eksudat pada genital,
 Integument
 Kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif
MASALAH KEPERAWATAN
 Masalah keperawatan yang ditemukan pada
pasien HIV/AIDS menurut Nursalam (10:2007)
No.
yaitu: Masalah Fisik Masalah Psikis Masalah Sosial Masalah Ketergantungan

1. Sistem pernapasan: Dispnea, TBC,dan Integritas Ego: Perasaan tidak Perasaan minder dan tidak Perasaan membutuhkan
Pneumonia. berdaya/putus asa. bergunadi masyarakat. pertolongan orang lain.

2. Sistem Pencernaan: Nausea vomiting, Faktor Stres: baru/lama. Interaksi Sosial: Perasaan -
diare, Dysgia, dan BB turun 10 terisolasi/ditolak.
persen/3 bulan.

3. System persarafan: Latergi, nyeri sendi, Respons Psikologis: menyangkal, - -


dan encepalophaty. marah, cemas, dan mudah
tersinggung.

4. System integumen: Edema yang - - -


disebabkan Kaposis Sarcoma, Lesi
dikulit atau mukosa, dan alergi.

5. Lain-lain: Dmam dan risiko - - -


menularkan.
Intervensi Keperawatan
Promotif

 Menurut Stanhope dan Knollmueller (2010:767) pemberian promosi kesehatan terhadap

komunitas usia dewasa agar terhindar dari penularan penyakit HIV/AIDS, diantaranya adalah:

 Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang yang diketahui atau dicurigai menderita

AIDS

 Tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan

 Tidak menggunakan obat-obat intravena (IV)

 Tidak melakukan hubungan seksual dengan orang-orang yang diketahui menggunakan obat-

obat injeksi

 Tidak menggunakan inhalan nitrit karena sangat berkaitan dengan sarcoma Kaposi

 Hindari hubungan seks melalui anus

 Lindungi diri dan pasangan selama hubungan seksual dengan menggunakan kondom,

hindari kontak oral-genital dan berciuman dengan mulut terbuka, dan hindari kontak dengan

cairan tubuh (darah, urine, dan feses)


Preventif
 Upaya preventif atau upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit HIV/
AIDS adalah sebagai berikut:
 Abstinence
Apabila tidak ingin tertular maka jauhilah media penularnya yaitu dengan cara menghindari seks
bebas dan narkoba
 Setia pada pasangan
Janganlah bergonta-ganti pasangan karena resiko penularan HIV/AIDS akan meningkat
 Gunakan kondom
Penggunaan kondom adalah upaya efektif dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Penggunaan
kondom dapat mencegah interaksi cairan kelamin sehingga penularan virus dapat diminimalisasi
 Pendidikan seksual
Pendidikan seksual sangat penting khususnya bagi pada remaja agar resiko penularan PMS tidak
terjadi
Kelompok Promotif Preventif Diagnosis dini Kuratif
populasi
Populasi PHBS Seks aman (ABC) PITC
umum pengamanan darah VCT aktif
kewaspadaan Universal VCT mobile
PMTCT
Populasi PHBS Seks aman (kondom 100%) PITC Layanan IMS
berisiko BCC pengamanan darah donor VCT aktif
(komunikasi kewaspadaan Universal VCT mobile
perubahan PMTCT
perilaku)

Kelompok PHBS Seks aman (kondom 100%) Diagnostik Layanan O, gizi,


orang dengan BCC pengamanan darah donor penyakit penyerta paliatif, dukungan
HIV kewaspadaan Universal penentuan stadiu (PHN)
PMTCT HIV
Kelompok PHBS Seks aman (kondom 100%) Diagnostik Layaa OI, gizi,
orang dengan BCC pengamanan darah donor penyakit penyerta paliatif, ARVefek
AIDS kewaspadaan Universal penentuan sampinng
PMTCT stadium HIV dukungan
monitoring
adherence dan
resistensi
Kuratif
 Menurut (Permenkes, 2014) menyatakan hingga saat ini belum
ada pengobatan untuk penyakit HIV/AIDS namun penyakit ini
dapat dicegah melalui:
 Pemberian anti retroviral terapi untuk memblok perkembangan
virus
 Pemberian pengobatan infeksi oportunistik
 
Rehabilitatif
 Pencegahan HIV yaitu dengan memberikan pengetahuan
mengenai kemungkinan risiko yang timbul dari pasangan seksual :
 Menghindari aktivitas seksual yang beresiko termasuk hubungan
intim melalui anal atau vagina
 Penggunaan kondom yang terbuat dari lateks selama melakukan
aktivitas seksual yang beresiko
 Penggunaan spermisida nonoksino l-9, dan pemijatan serta
sentuhan
Evaluasi Keperawatan
 Menurut Richard (1997:160) Ketika pasien dicurigai menderita

positif HIV atau telah didiagnosa menderita infeksi HIV, harus


dilakukan evaluasi awal untuk menentukan tingkat
perkembangan dari penyakit primer yang diderita dan apakah
ada komplikasi penyakit-penyakit sekunder. Pada kunjungan
awal harus dilakukan pengambilan riwayat penyakit secara
lengkap dan pemeriksaan fisik, evaluasi hasil laboratorium awal,
pendidikan pasien, dan evaluasi psikososial.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai