Anda di halaman 1dari 11

KONSEP WILAYAH RENTAN

BENCANA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas III

Kelompok 5

Khoerunnisa Silvia Dewi


Siska Putri Utami
Salza Chintya Devi
Gunawan
DEFINISI BENCANA

• Bencana adalah suatu fenomena alam yang terjadi yang


menyebabkan kerugian baik materiil dan spiritual pada pemerintah
dan masyarakat (Urata, 2008). Fenomena atau kondisi yang menjadi
penyebab bencana disebut hazard ( Urata, 2008).
• Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia bencana adalah
peristiwa pada suatu wilayah yang mengakibatkan kerusakan ekologi,
kerugian ekologi, kerugian hidup bagi manusia serta menurunnya
derajat kesehatan sehingga memerlukan bantuan dari pihak luar
(Effendy & Mahfudli, 2009).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BENCANA
 Faktor alami
Faktor alami merupakan keadaan mudah terjadinya
bencana atau kerentanan tergantung kondisi alam seperti
bentuk geografis, geologi, cuaca, iklim (Urata, 2008).

 Faktor sosial
Faktor social adalah kerentanan akibat ulah manusia,
contohnya: pembangunan bangunan di daerah yang
miring, meningkatnya angka urbanisasi, kemiskinan,
pengendalian bencana yang tidak tepat (Urata, 2008).
JENIS BENCANA ALAM

Jenis-jenis bencana alam terdiri 3 bagian (Urata, 2008)


 Bencana alam ( natural disaster)
Seperti gempa bumi,letusan gunung api,tanah longsor,dll
 Bencana buatan manusia
Bencana buatan manusia adalah penyebabnya ditimbulkan
oleh aktivitas manusia contohnya kecelakaan kereta,
kecelakaan kereta, kecelakaan lalulintas, kebocoran gas.
 Bencana khusus
Seperti radio aktif dan nuklir
PERAN PERAWAT DALAM
BENCANA
 Fase pre impact
• Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan dalam penanggulangan ancaman bencana untuk
setiap fasenya.
• Perawat ikut terlibat dalam berbagai kegiatan pemerintahan,
organisasi lingkungan, Palang Merah Nasional, maupun
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan
penyuluhan dan simulasi memberikan tanggap bencana.
• Perawat terlibat dalam promosi kesehatan dalam rangka
meningkatkan tanggap bencana, meliputi usaha pertolongan
diri sendiri, pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga
dan menolong anggota keluarga yang lain,
Lanjutan
 Fase impact
• Bertindak cepat.
• Perawat tidak memberikan janji apapun atau memberikan harapan palsu pada
korban bencana.
• Konsentrasi penuh pada hal yang dilakukan.
• Berkoordinasi dengan baik dengan tim lain.
• Bersama pihak yang terkait mendiskusikan dan merancang master plan
revitalizing untuk jangka panjang.
 Fase post-impact
• Memberikan terapi bagi korban bencana untuk mengurangi trauma.
• Selama masa perbaikan perawat membantu korban bencana alam untuk
kembali ke kehidupan normal.
• Beberapa penyakit dan kondisi fisik yang memerlukan pemulihan dalam
jangka waktu lama memerlukan bekal informasi dan pendampingan
PERMASALAHAN DI
BIDANG KESEHATAN
Berikut ini merupakan akibat – akibat bencana yang dapat muncul
baik langsung maupun tidak langsung terhadap bidang kesehatan.
 Korban jiwa, luka, dan sakit ( berkaitan dengan angka kematian dan
kesakitan)
 Adanya pengungsi yang pada umumnya akan menjdai rentan dan
beresiko mengalami kurang gizi, tertular penyakit, dan menderita
stress.
 Kerusakan lingkungan sehingga kondisi menjadi darurat dan
menyebabkan keterbatasan air dan sanitasi serta menjadi tempat
perindukan vector penyakit.
 Seringkali system pelayanan kesehatan terhenti, selain karena rusak,
besar kemungkinan tenaga kesehatan setempat juga menjadi korban
bencana.
 Bila tidak diatasi segera, maka derajat kesehatan semakin menurun
dan berpotensi menyebabkan terjadinya KLB.
PELAYANAN MEDIS BENCANA
BERDASARKAN SIKLUS BENCANA
 Fase akut dalam siklus bencana
• Dilokasi bencana, pertolongan terhadap korban luka dan evakuasi dari
lokasi berbahaya ke tempat yang aman adalah hal yang paling
diprioritaskan.
 Fase menengah dan panjang pada siklus bencana.
• Pada fase ini, terjadi perubahan pada lingkungan tempat tinggal yaitu
dari tempat pengungsiam ke rumah sementara dan rumah yang
direhabilitasi
 Fase tenang pada siklus bencana
• Pada fase tenang diman tidak terjadi bancana, diperlukan pendidikan
penanggulangan bencana sebagai antisipasi saat bencana terjadi,
pelatihan pencegahan bencana pada komunitas dengan melibatkan
penduduk setempat, pengecekan dan pemeliharaan fasilitas peralatan
pencegahan bencana baik di daerah-daerah maupun pada fasilitas
medis, serta membangun sistem jaringan bantuan.
PENANGGULANGAN BENCANA DI BIDANG
KESEHATAN

 Sanitasi darurat.
 Kegiatannya adalah penyediaan serta pengawasan air bersih dan jamban :kualitas
tempat pengungsian, serta pengaturan limbah sesuai standard
 Pengendalian vector
 Bila tempat pengungsian dikategorikan tidak ramah, maka kemungkinan terdapat
nyamuk dan vector lain disekitar pengungsi.
 Pengendalian penyakit.
 Bila dari laporan pos pos kesehatan diketahui terdapat peningkatan kasus penyakit,
terutama yang berpotensi KLB, maka dilakukan pengendalian melalui intensifikasi
penatalaksanaan kasus serta penanggulangan faktor resikonya
 Imunisasi terbatas.
 Pengungsi pada umumnya rentan terhadap penyakit, terutama orang tua, ibu hamil, bayi
dan balita
 Surveilanse Epidemologi.
 Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi epidemologi penyakit potensi
KLB dan faktor resiko
KESIMPULAN
 Di beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana.
Dengan banyaknya bencana, kesiagaan dan pelaksanaan tanggap
bencana harus dilakukan dengan baik. Karena dampak yang ditimbulkan
bencana tidaklah sederhana, maka penanganan korban bencana harus
dilakukan dengan terkoordinasi dengan baik sehingga korban yang
mengalami berbagai sakit baik fisik, sosial, dan emosional dapat
ditangani dengan baik dan manusiawi.
 Perawat sebagai kaum yang telah dibekali dasar-dasar kejiwaan
kebencanaan dapat melakukan berbagai tindakan tanggap bencana.
Seharusnya modal itu dimanfaatkan oleh mahasiswa keperawatan agar
secara aktif turut melakukan tindakan tanggap bencana.

Anda mungkin juga menyukai