Anda di halaman 1dari 19

FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN

TIM KEPERAWATAN KELUARGA

POLTEKKES KEMENKES MATRAM


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D.IV KEPERAWATAN MATARAM
2018
I. PENGKAJIAN

A. DATA UMUM
1. Nama KK (inisial) : Tn. “C”
2. Umur : 54 tahun
3. Pendidikan :S1
4. Pekerjaan : Satpol PP Lombok Barat
5. Alamat : Dusun Selat Timur Desa Selat
6. Komposisi Keluarga
No NAMA UMUR JENIS HUB DGN KPL STATUS PEKERJA
(INISIAL) KELAMIN KLG PERKAWIN AN
AN
1. Ny. ”R” 53 tahun Perempuan Istri Sudah IRT
Kawin
2. Nn. ”R” 23 tahun Perempuan Anak Belum Ahli Gizi
Kawin
3. An. ”A” 10 tahun Laki-laki Anak Belum Pelajar
Kawin

1. Genogram
8. Tipe Keluarga : Keluarga Tn. ”C” termasuk dalam keluarga tipe nuclear
family (keluarga inti) karena terdiri dari suami istri dan dua orang anak.

9. Budaya :
10. Agama: Semua anggota keluarga Tn. ”C” beragama Islam. Keluarga Tn. ”C”
mempunyai keyakinan bahwa dengan usaha dan doa keluarganya saat ini selalu di
lindungi Allah dari segala marabahaya dan musibah. Keluarga Tn. ”C” mempunyai
kekuatan dan semangat dalam hidup selalu bekerja keras dan dengan jujur dalam
bekerja serta selalu mensyukurinya apapun yang diberikan Allah.

11. Status Sosial ekonomi Klg : Tn. ”C” adalah seorang satpol PP yang pendapatannya
Rp. 3.000.000/ bulan. Selama ini menurut keluarga kehidupannya dalam rentang
berkecukupan bahkan bisa lebih karena sebelumnya Ny. ”R” membantu suaminya
mencari nafkah dengan menjual kue kering sebelum Ny. ”R” jatuh sakit.
12. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang : Ny. ”R” mengatakan sebelum terjadi
gempa, keluaganya biasa pergi rekreasi dua kali dalam sebulan seperti ke kolam renang
maupun taman. Tetapi setelah musibah gempa terjadi Tn. ”C” besesrta keluarganya
hanya bisa berkumpul sambil menonton TV ataupu hanya duduk bersama.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini : Keluarga Tn. ”C” berada pada tahap
keluarga dengan anak usia dewasa muda.

14. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi : Tidak ada tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. ”C”

15. Riwayat kesehatan Keluarga Inti


a. Riwayat Penyakit Keturunan : Ny. ”R” mempunyai riwayat penyakit
keturunan yaitu Hipertensi.
b. Riwayat kesehatan Masing-masing Anggota Keluarga :
- Tn. ”C” (54 tahun): mempunyai riwayat penyakit jantung
- Ny. ”R” (53 tahun): mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan gastritis sera
3 bulan terahir sebelum terjadi gempa pernah mengalami stroke
- Nn. ”R” (23 tahun): sehat
- An. ”A” (10 tahun): sehat

16. Riwayat Keluarga Sebelumnya : Sebelumnya keluarga Tn. ”C” tinggal di


rumah yang besar bersama adik iparnya. Sekarang keluarga Tn. ”C” tinggal di
pengungsian bersama keluarga intinya saja yaitu istri dan anak-anaknya.

C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik Rumah
- Denah Rumah

Kamar anak
Kamar anak kedua
pertama

12 m
Kamar orang tua
Ruang tamu

Dapur
Toilet

- Status Rumah : Milik Pribadi


- Tipe Rumah : Semi Permanen
- Luas Rumah/ : 12 x 3 m

- Keadaan : Keadaan rumah Tn. ”C” setengah jadi atau sedang dalam
proses pembangunan.
- Kebersihan& pencahayaan : Kebersihan lingkungan rumah keluarga Tn. ”C”
masih kurang sedangkan untuk pencahayaannya Tn. ”C” menambahkan jendela di
rumah yang sedang dia bangun.

18. Karakteristik Tetangga dan Komunitas : Disekitar lingkunga keluarga Tn. ”C”
memiliki kebiasaan saling membantu dan juga berhubungan baik dengan tetangga,
bahkan saling mengunjungi rumah untuk berinteraksi.

19. Mobilitas Geografis Keluarga : Keluarga Tn. ”C” tidak pernah pindah tempat
tinggal. Ny ”R” mengatakan tetap tinggal di Dusun Selat Timur.

20. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat : Keluarga Tn. ”C” dengan
masyarakat sering melakukan gotong royong, dzikir saat ada tetangga atau warga
sekitar rumahnya meninggal.

21. Sistem Pendukung Keluarga : Ny. ”R” mengatakan jika ada salah satu anggota
keluarga yang sakit maka terlebih dahulu diberikan obat rumahan. Apabila tidak
terdapat perubahan setelah diberikan obat, maka keluarga akan membawanya ke
layanan kesehatan seperti puskesmas.

D. STRUKTUR KELUARGA

22. Pola Komunikasi Keluarga : Sifat komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga
dapat mengemukakan pendapatnya, namun pembuat keputusan dalam keluarga
didominasi oleh Tn. ”C”, yang sebelumnya didiskusikan terlebih dahulu dengan Ny.
”R”. Bahasa komunikasi sehari-hari keluarga Tn. ”C” ialah menggunakan bahasa
Indonesia.

23. Struktur Kekuatan Kelurga : Keluarga saling menghormati satu sama lain,
terbukti dengan sikap Tn. ”C” dan anaknya yang sangat menghargai dan menghormati
Ny. ”R”, bila ada anggota keluarga yang sakit diusahakan untuk mendapat
pengobatan yang optimal dan senantiasa di follow up dan diperhatikan takut kambuh
lagi. Ny. ”R” adalah sumber kekuatan yang utama, yang menanggung semua biaya
kehidupan keluarga. Sumber kekuatan kedua dalam keluarga Tn. “C” adalah Ny. “R”.

24. Struktur Peran : Tn. ”C” sebagai ayah, kepala keluarga, pencari
nafkah sebagai satpol PP, pendidik dan pelindung bagi anggota keluarganya,
namun Tn. ”C” lebih banyak berperan sebagai pengontrol perkembangan anak-
anaknya karena sebagian waktunya untuk bekerja diluar rumah.
Ny. ”R” adalah sebagai ibu, pengatur rumah tangga, pendidik dan pengasuh kedua
anaknya, bertanggung jawab atas rumah tangganya.
Nn. ”R” adalah sebagai ahli gizi, dan juga membantu perekonomian keluarga.
An. ”A” adalah sebagai seorang pelajar.

25. Nilai dan Norma Keluarga : Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada
setiap anggota keluarga seperti menjalankan sholat 5 waktu, walau sesibuk atau
dimanapun berada harus dijalankan, puasa bulan Ramadhan dalam kondisi apapun
wajib menjalankannya kecuali sakit berat. An. “C” diwajibkan tidur siang dan
tidak boleh bermain terlalu jauh keluar rumah. Nilai-nilai agama yang dianut oleh
keluarga selama ini mengajarkan anak untuk berdoa setiap kali beraktivitas. Nilai-
nilai norma yang dianut oleh keluarga selama ini tidak bertentangan dengan
kesehatan, malah mendukung kesehatan anggota keluarganya, ini dibuktikan
dengan keluarga tidak berpantangan makan apapun asal halal dan baik. Secara
sederhana Tn. ”C” beserta keluarga menganut nilai dan norma yang belaku/sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

E. FUNGSI KELUARGA

26. Fungsi Afektif : Keluarga saling menyayangi, baik Ny. ”R”, Tn. ”C” , dan
anaknya. Bila ada yang mengeluh kurang sehat, Tn. ”C” dan keluarga segera
merawat dan membawa ke Puskesmas kalau tidak bisa sembuh dengan obat
warung. Tn. ”C” dan Ny. ”R” sangat memperhatikan kesejahteraan anaknya,
terutama kesehatan anaknya. Selain itu, Tn. ”C” selalu mendidik keluarga dan
anak-anaknya untuk selalu berbuat baik dan selalu menghormati orang lain.

27. Fungsi Sosialisasi : Hubungan antara anggota keluarga baik dan hubungan
dengan anggota keluraga yang lain juga baik dan silaturrohim dengan tetangga
pun baik. Keluarga juga tidak melarang anaknya untuk berteman dengan siapapun.
Bila ada acara keluarga atau berkunjung ke keluarga anaknya selalu diajak.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan (Data Spesifik)


a. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan : Pengetahuan dan persepsi keluarga
tentang penyakit/ masalah kesehatan keluarga Tn. ”C” mengatakan bahwa
penyakit yang diderita oleh Ny. ”R” ialah penyakit yang tergolong penyakt
serius dan perlu penanganan khusus.

b. Kemampuan Mengambil Keputusan Untuk Melakukan Tindakan :


Bila Ny. ”R” mengalami sakit, keluraga segera membawa ke Puskesmas untuk
penanganannya.

c. Kemampuan Melakukan Pearawatan Terhadap Anggota Keluarga Yang Sakit :


Tn. ”C” dan keluarga mampu dalam melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit seperti memberikan obat warung, merawat dan membawa ke
Puskesmas jika ada keluarga yang sakit.

d. Kemampuan Menciptakan Lingkungan Yang Dapat Meningkatkan Kesehatan :


Kemampuan Tn. ”C” dan keluarga dalam merawat lingkungan rumah supaya
lingkungan rumah sehat masih kurang, karena masih tinngal di pengungsian.

d. Kemampuan Keluaraga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Yang Ada :


Keluarga Tn. ”C” mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti
jika ada anggota keluarga yang sakit, maka dengan segera keluarga
membawanya ke Puskesmas menggunakan BPJS.

G. STRES DAN KOPING KELUARGA :


- Stress Jangka Panjang :
- Stress Jangka Pendek : Penyakit gastritis yang diderita oleh Ny. ”R” sering kambuh.
- Respon Keluarga Terhadap Stressor : Keluarga hanya bisa berobat ke Puskesmas
dan selalu berdo’a kepada Allah SWT. agar musibah yang sedang dihadapi
sekarang.
- Strategi Koping : Keluarga menerima keadaan ini dengan lapang dada dan selalu
melibtkan anak-anaknya untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarga.
- Strategi Adaptasi Fungsional : Tn. ”C” dan Ny. ”R” serta keluarganya menyerahkan
kepada Allah SWT.
HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT BERHUBUNGAN DENGAN
MASALAH YANG DIHADAPI
Keluarga berharap mahasiswa dapat memberikan informasi tentang perawatan bagi
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan di rumah, terutama untuk
perawatan dan pencegahan anak dengan diare serta bagaimana mengatasi anak dengan
sulit makan.

H. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOES)

ANGGOTA KLG
KEPALA

LEHER

DADA

ABDOMEN

EXTRENITAS

DATA TAMBAHAN

1. Tanda-tanda vital :
ANALISA DATA

NO HARI/TGL DATA DIAGNOSA KEP


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
III. RENCANA KEPERAWATAN

NO TANGGAL DX KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA


TUM TUK KEPERAWATAN
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

NO TGL DX KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TTD


V. EVALUASI SUMATIF

NO TGL DX KEP EVALUASI SUMATIF

Anda mungkin juga menyukai