Anda di halaman 1dari 5

Peran dalam keadaan preinfact perawatan psiko dan

spritual

Dosen Pengajar : Ns. Ahmad Zubairi, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Ahmad Pujiyanto (18215007)


2. Andre wirakusuma (18215018)
3. Adinda Intan Safitri (18215003)
4. Ainul Latifah (18215010)
5. Aldini Aulia (18215012)
6. Alya Ardiana Octariani (18215014)
7. Mutmainatul Mardiyah (18215016)
8. Andini (18215017)
9. Antika Suryaningtyas Ayuni (18215025)
10. Ardina Nurfadillah Febianah (18215026)
11. Ayu Aulia (18215032)
12. Bellyta Nur Octaviani (18215038)
13. Dina Rahmawati (18215052)
14. Dwi Sagita Apriyani (18215056)
15. Cut Indah Rahmadani (18215039)

Tingkat 4A Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi Tangerang
JL. Arya Santika No.40A Bugel Margasari Karawaci Kota Tangerang
A. PSIKOSOSIAL
Sebelum terjadi bencana, perencanaan kesiapsiagaan menghadapi bencana dan respon
terhadap masalah kesehatan jiwa dan psikososial yang bersifat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota perlu dipersiapkan untuk menghadapi bencana yang tidak tahu kapan
akan terjadi.
13 aspek psikososial dalam keperawatan adalah:
1. Peningkatan kepercayaan diri
Dalam sebuah keperawatan ada juga beberapa hal yang harus dilakukan,
diantaranya peningkatan kepercayaan diri tentang kesembuhan pada pasien dan juga
kepada yang merawatnya, dengan aspek tersebut bisa membuat pasien dan juga yang
merawatnya menjadi lebih percaya atas kesembuhan yang akan terjadi pada pasien.
2. Riwayat klien atau pasien
Dari adanya riwayat pasien bisa terlihat dari latar belakaang, dan juga tahap
perkembangan yang terjadi dari penyakit yang sedang dialami, adanya keyakinan
budaya dan juga sisi spiritual dan keyakinan mengenais ehtanya pasien, akan
membantu paisen dalam kesembuhan dan juga dalam sisi keperawatannya. Karena
perkembangan kondisi juga termasuk ke dalam kajian psikososial yang cukup penting
termasuk di dalamnya komponen kesehatan jiwa.

3. Penampilan dan perilaku motoric


Dari sisi perawat biasanya akan melakukan pengkajian dari penampilanpaisen,
apakah sudah sesuai dnegan usia, apakah sesuai dnegan apa yang sudah dikatakan
oleh paisen, dna juga mengani kajian perilaku motoric yang terjadi, sehingga dengan
melakukan pengkajian cara bicara dapat diketahui kualitas dan juga kuantitas dari
setiap abnormalitas yang terdapat di dalamnya.

4. Mood dan juga afek


Yang dimaksud mood disini adalah mengenai hal yang berkaitan di dalamnya
status emosional yang ada pada diri pasien,  mood juga memiliki peranan yang sangat
penting dalams ebuah aspek psikososialuntuk efek sendiri adalah ekspresi dari status
emosional dari terlihatnya klien.

5. Proses berfikir
Dari proses berfikir ini bisa berhubungan dengan bagaimana cara klien
tersebut berfikir. Proses piker ini juga bisa disimpulkan dari cara klien tersebut
mengutarakan isi fikirannya dari cara bicara, dengan isi piker juga bisa terlihat dari
ucapan klien yang memang sebenarnya, untuk perawat sendiri bisa menyimpulkan
apakah hal-hal yang dikatakan oleh klien tersebut benar adanya ataukah tidak. Dan
juga apakah adanya keterkaitan antara ide yang bisa disampaikan dan berkaitan satu
sama lainnya.

6. Proses intelektual
Adanya orientasi pengenaan pada pasien, tempat dan juga waktu mampu
mengetahui tahun yang benar, dan dari terdapatnya sebuah informasi mengenai
tempat dan juga waktu, yang di dalamnya biasa disebut sevagai terorinterasi.

7. Keterlibatan keluarga
Dengan adanya keterlibatan keluarga ini juga mamou melibatkan keluarga
dalam melakukan keperawatan, dan sehingga bisa mennetukan dari sumber fisik,
psikososial dan juga dari pendidikan dari adanya pelayanan kesehatan yang ada,
selain itu juga dapat menentukan dari adanya ketergantungan pasien pada keluarga
yang mellaui umur dan juga penyakit.

8. Kecemasan
Kecemasan bisa dikatakans ebagai salah satu aspek dari psikososial
keperawatan, dimana dalam suatu kecemasan terdapat suatu perasaan yang tidak
santai, ada juga rasa ketidaknyamanan, perasaan takut yang bisa diikuti degan suatu
respon dengan suatu antisipasi bahaya.

9. Kepanikan
Dalam suatu tingkatan kepanikan bisa berhubungan dengan sesuatu ketakutan
dna terror di dlaamnya, rinciannya sendiri bisa kita lihat dari kemampuan seseorang
dalam melakukan sesuatu hal. Sikap panic juga bisa memperlihatkan suatu
kepribadian dari siis keperawatan. Di dalamnya juga bisa terjadi suatu peningkatan
aktovitas motoric. Dan juga persepsi yang menyimpan.

10. Hubungan social


Hubungan social juga disebut dengan kehdiupan klien, dimana tempat
mengadu saat bicara, tempat meminta bantuan dan juga adanya dukungan mateual
maupun nin material, dnegan adanya hubungan kelompok social ii juga bisa melaihat
sejauh mana adanya perkembangan dari keperawatan pasien.

11. Pertimbangan fisiologis.


Dalam sisi psikososial, perawat diharuskan untuk menyertakan adanya fungsi
fisiologis, meskipun di dalamnya terdapat pengkajian kesehatan fisik dan juga
mengenai hal yang tidak dapat diindikasikan, seperti di dalamnya mengenai hubungan
emosional, pola atur makan, pola tidur dan hal lainnya.

12. Sikap dan juga pendekatan perawat


Dari sisi psikososial hal ini tentu bisa sangat mempengaruhi dari adanya
pendekatan pada perawat, sehingga harus dilakukan pendekatan agar tidak terjadi
ketidaknyamanan diantara perawat dan juga dari sisi klien atau pasien., sehinga akan
terdapat informasi yang tersampaikan dengan jelas.

13. Interaksi
Interaksi memang harus dilakuka dan merupakan elemen yang sangat penting
dalam aspek psikososial, karena dengan interaksi yang baik akan terjalin juga
hubungan social yang utuh dan nyaman dari sisi perawat dan juga klien.

B. SPIRITUAL
Spiritualitas sangat penting bagi keberadaan seseorang. Spiritualitas merupakan
aspek kepribadian manusia yang memberikan kekuatan dan 2 mempengaruhi individu
dalam menjalani hidupnya. Spiritualitas merupakan aspek non fisik dari keberadaan
seseorang.4 Kebutuhan spiritualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar yang
dibutuhkan oleh seseorang dan harus terpenuhi. Apabila seseorang dalam kondisi sakit
menjadi lemah dalam melakukan aktivitas, tidak ada yang mampu membangkitkannya
dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta.
TUJUAN/PENTINGNYA PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL
Dengan adanya bimbingan spiritual berdampak kepada peningkatanmotivasi hidup dan
harapan hidup. Oleh karena itu pemenuhan kebutuhanspiritual sangat penting karena
membantu pasien mempertahankan ataumembina hubungan personal yang dinamik
dengan Maha Pencipta ketikasedang menghadapi peristiwa yang kurang
menyenangkan,membantu pasienmencari arti keberadaannya dan situasi yang sedang
dihadapinya danmeningkatkan perasaan penuh harapan.
Daftar Pustaka
http://www.pdskji.org. Artikel. Peran Psikiater Pada Bencana (diakses
pada 19/11/2021)
13 Aspek Psikososial dalam Keperawatan - DosenPsikologi.com
(diakses pada 19/11/2021)
Hutapean, A.,D., dkk. (2021). Keperawatan Bencana. Yayasan Kita
Menulis. Medan
Wardhani, D., P., 2017. Pengalaman Perawat Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Spiritual Islam Pada Pasien Di Intensive Care Unit (Icu);
Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai