Anda di halaman 1dari 9

Penyampainan berita buruk kepada pasien meningitis

Pemain:

1. Ahmat yassin : suami pasien


2. Aida lestari : kakak ipar pasien dan narator
3. Alfiah amaliyah : pasien dan istri
4. Ayu safitri : omah
5. Dina rahmawati : dokter
6. Dwi sagita : perawat
7. Dwiyanti putri permana nurislami : anak

Pada pagi hari seorang wanita berumur 35 tahun sedang melakukan pekerjaan rumah yaitu
mencuci baju, saat sedang mencuci baju wanita tersebut merasakan kepalanya sangat sakit
dan badannya lemas

Pasien : aduh sakit banget kepalaku. Kenapa tidak hilang-hilang sakit kepala ku, padahal
sudah minum obat sakit kepala. (sambil terus menyikat cuciannya)

Setelah menyelesaikan cuciannya, wanita tetsebut membawa ember berisi pakaian yang telah
ia cuci untuk dijemur. Namun ketika sedang berjalan tiba-tiba kepala wanita tersebut kembali
pusing dan hampir terjatuh.

Pasien : astagfirullah, kenapa bertambah pusing kepala ku. (menyimpan ember di dekat
jemuran) nanti saja menjemurnya, sebaiknya aku beristirahat sebentar diruang tamu.

Wanita tersebut duduk diruang tamu sampai tidak sadar dia tertidur.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan suaminya pun melihat istriya sedang tertidur dengan posisi
duduk diruang tamu. Lalu ia membangunkan istrinya

Suami : bu, kenapa tidur disini?

Pasien : eh ya Allah yah, kamu sudah bangun? (terkejut, sambil memegang kepala)

Pasien : kamu sudah mandi?

Suami : belum, aku baru saja bangun

Pasien : sebaiknya kamu mandi terlebih dahulu, aku akan menyiapkan baju dan sarapan
untukmu (beridiri sambil memegang kepala dan hambir terjatuh)

Suami : eh bu kenapa? Kamu sakit? Wajahmu tampak pucat (bertanya dengan wajah
khawatir)

Ia pun membawa istrinya ke kamar untuk berbaring

Suami : udah kamu berbaring terlebih dahulu. Kamu kenapa? Kamu tampak sakit (khawatir)
Pasien : iya aku pusing banget, kepala ku sakit banget, leherku juga terasa berat

Suami : sejak kapan?

Pasien : sebenernya sudah sering sakit kepala dari lama. Cuma paling sebentar aja, setelah
dikasih obat akan sembuh. Tapi ini dari dua hari yang lalu sakit kepala dan sudah dikasih
obat kenapa tidak kunjung sembuh. Justru aku merasa semakin sakit

Suami : haduh bu, kamu bikin aku khawati saja. Yasudah aku mandi dulu, setelah itu kita ke
rumah sakit

Pasien : jangan yah, sudah nanti saja. Kamu kan harus berangkat kerja. Sebaiknya kita ke
umah sakit setelah kamu pulang kerja saja. Aku akan tidur sebentar sampai adek bangun,
insyaAllah aku akan merasa lebih baik setelahnya

Suami : ya sudah, aku akan kerja setengan hari. Siang hari aku akan pulang, setelah itu kita
ke rumah sakit. Nanti biar adek titip ke mamah dulu.

Ia pun bersiap-siap untuk berangkat kerja dan meninggalkan istri dan anaknya dirumah.

Setelah pukul 13.00 pak yasin pun tiba dirumah.

Suami : assalamualaikum bu. Kamu sudah siap? Ayo kita berangkat

Pasien : waalaikumussalam

Anak : ayah sama ibu mau kemana?

Suami : ayah mau anter ibu ke rumah sakit dulu ya dek. Ibu dari dua hari yang lalu merasa
sakit kepala

Anak : iya yah, ibu tampak pucat dan lemas.

Suami : kamu ayah anter kerumah omah ya. Ayah sudah bilang ke omah.

Anak : iya yah.

Suami : yasudah ayo kita berangkat.

Istri dan anaknya pun bergegas mengambil tas mereka masing masing di kamar. Setelah itu
mereka langsung berangkat ke rumah omah nya yang juga tidak jauh dari rumah mereka.

Saat tiba dirumah omah nya.

Suami : assalamualaikum mah

Omah : waalaikummussalam (membuka pintu) kamu jadi mengantar istri kamu ke rumah
sakit?

Suami : jadi mah. Ini aku titip adek sama mamah yah, setelah pulang dari rumah sakit aku
langsung jemput adek.
Omah : tidak usah khawatir. Sebaiknya kamu segera kerumah sakit sekarang, istri kamu
tampak begitu lemas dan pucat. Adek akan baik-baik disini

Suami : yasudah bu, aku berangkat ya. Adek jangan merepotkan omah ya (mengusap kepala
anaknya) assalamualaikum.

waalaikummussalam. Hati hati yah (jawab mereka)

Pak yasin dan istrinya pun bergegas ke rumah sakit untuk memperiksakan keadaan istrinya
yang semakin lama semakin terlihat lemas dan meringis

Di IGD tampak dokter sedang mencatat data pasien di depan mejanya. Dan perawat yang
sedang merapihkan tempat tidur.

Setelah sampai dirumah sakit, pak yasi langsung membawa istrinya ke IGD

S: dok, tolong istri saya

Dokter dan perawat dengan sigap membantu mereka.

Dokter: ayo silahkan berbaring di tempat tidur biar saya periksa terlebihdulu

Perawat membantu istrinya berjalan ke tempat tidur.

Dokter dan perawat langsung memeriksa keadaan istrinya

Dokter: apa yang di rasakan bu?

Suami : istri saya mengeluh sakit kepala dok. Katanya sudah dua dari tidak kunjung sembuh.
Dia baru memberi tahu saya. Tetapi memang sitri saya dari dulu selalu merasa sakit kepala
tapi tidak pernah separah ini. Dia juga bilang kalo lehernya terasa berat

Perawat mencatat infomasi yang diberikan oleh suaminya

Dokter: baik, silahkan di ttv dulu sus.

Perawat: baik dok. Sebentar saya tensi terlebih dulu ya bu (melakukan ttv)

Setelah melakukan ttv

Perawat : tensinya rendah ya pa, dan suhu badannya juga meningkat.

Dokter: pak, apakah bapak dan istri tinggal dilingkungan yang bersih dan nyaman?
Suami : saya tinggal di pemukiman dok. Tapi tidak terlalu padat
Dokter : apakah istri bapak pernah melakkan operasi pada bagian kepala?
Suami : tidak dok
Dokter : apakah istri bapak saat kecil ada imunisasi yang terlewatkan? Atau apakah istri
bapak pernah tinggal secara bersama-sama misalnya di asrama?
Suami : kalo imunisasi saya kurang tahu dok. Tapi dulu saat kuliah istri saya tinggal di
asrama kampusnya.
Perawat terus mencatat informasi yang diberikan oleh suami pasien.
Dokter: baik pa. Agar kita mengetahui lebih jelas tentang penyakit istri bapa, istri bapa harus
melakukan tes darah.
Suami : iya dok, lakukan saja. Yang terpenting istri saya cepet sembuh
Dokter: jika nanti hasil test nya menunjukan sesuatu yang serius, apakah saya bisa
memberitahu kepada kalian?
Pasien : iya dok tolong beritahu saya ya.
Dokter : baik pak, bu. Sus tolong ambil darah ya. Saya tinggal dulu ya bu (bergegas pergi dari
ruangan pasien)
Perawat: baik dok. (perawat mengambil darah pasien)
Perawat : darah nya sudah saya ambil dan ini akan diserahkan kepada lab untuk dilakukan
pemeriksaan. Hasilnya akan keluar esok hari. Bapa bisa melakukan administrasi terlebih
dahulu agar istri bapa dapat di pindahkan keruang perawatan.
Suami : baik sus. Terimakasih
Perawat: sama-sama pa. (meninggalkan ruangan pasien)
Setelah suaminya melakukan admisnistrasi istrinya pun dapat di pindahkan keruang
perawatan. Di dalam ruang perawatan.
Pasien : gimana yah?
Suami : tidak apa-apa bu besok kita akan mengetahui hasilnya. Kamu tidak usah khawatir,
sebaiknya kamu istrirahat saja. Aku akan menelpon mamah.
Dengan lemah istrinya menuruti perkataan suaminya dan langsung memejamkan matanya
Pak yasin pun menelpon orangtuanya.
Suami : (menunggu telpon diangkat oleh orangnya dengan perasaan khawatir karena harus
meninggalkan anaknya) hallo mah
Omah : hallo nak. Gimana hasilnya?
Suami : hasilnya tidak bisa keluar hari ini mah. Kita harus menunggu sampai besok. Sekarang
istriku berada diruang perawatan, kondisinya masih lemas tetapi sudah di infus oleh perawat.
Mah aku titip adek dulu ya. Maaf aku gabisa jemput hari ini. Jelaskan saja baik-baik kepada
adek ya mah, pasti dia mengerti.
Omah : kamu tidak usah khawatir nanti mamah yang bicara ke adek. Kamu temani saja
istrimu. Semoga hasilnya baik-baik saja. Kamu jaga kesehatan, jangan lupa makan. Jangan
sampai kamu yang jatuh sakit.
Suami : iya mah, makasih banyak ya. Aku tutup telponnya. Assalamualaikum
Omah : waalaikummussalam
Keesokan harinya hasil tes darah ny. alfi pun sudah keluar dan perawat memberikannya
kepada dokter
Perawat: dok, ini hasil tes darah ny. alfi. Dan tadi malam ny. alfi muntah-muntah

Dokter: termakasih sus (membuka hasil dan membacanya)

Setelah membaca hasilnya dokter menjelaskan kepada perawat.

Dokter: tolong kamu beri tahu pasien dan suaminya mengenai hasil test nya ya. Dan antar
pasien ke ruangan ct-scan untuk diperiksa bagian kepalanya.

Perawat: baik dok (pergi keruangan pasien)

Perawat : selamat pagi. Ibu, pak. Hasil tes nya usudah keluar. Saya akan bacakan hasilnya ya.

Pasien : baik sus.

Perawat : dari hasil lab nya terdapat Neisseria meningitis bakteri. Dan eritrosit nya juga
tinggi. Saya curiga pasien mengalami meningitis.

Pak yasin dan istrinya mendengar perkataan perawat dengan tatapan yang lemah

Perawat : saya tau bahwa hasil ini adalah hasil yang tidak kita harapkan. Tetapi, untuk
memastikannya kembali sebaiknya kita melakukan pemeriksaan CT-Scan sebelum kita
melakukan tes lumbal fungsi atau mengambil cairan di tulang beralakang ibu.

Pasien : tidak apa-apa sus. Saya akan mengikuti prosedurnya

Perawat : baik bu. Nanti ibu akan saya antar ke ruangan ct-scan ya.

Perawat membawa ny. S ke ruangan CT-Scan. Setelah dilakukan pemeriksaan perawat


membawa kembali ny. S keruangannya. Lalu perawat kembali ke nurse station untuk
memberikan hasil CT-Scan kepada dokter.

Perawat: dok, ini hasil CT-Scan nya

Dokter: terimakasih sus (membuka hasil tes dan membacanya dengan teliti) terdapat
peradangan di kepala ny. S. Tanda dan gejala semakin jelas bahwa ny. S mengalami
meningitis. Setelah ini kita harus segera melakukan tes lumbal pungsi kepada ny. Alfi

Perawat: baik dok

Perawat dan dokter pun bergegas untuk melakukan tes lumbal pungsi di ruangan ny. alfi

Perawat : selamat siang pak, bu. Sesuai perjanjian kita tadi, saya akan mengambil cairan di
tulang belakang ibu ya.

Pasien : baik sus. Silahkan.

Perawat: silahkan dok (mempersilahkan dokter untuk melakukan tindakan)

Dokter dan perawat pun melakukan tindakan kepada ny. alfi


Dokter: baik bu, cairan ini akan dibawa dulu ke laboratorium. Kemungkinan esok hari baru
akan bisa keluar hasil tes nya

Pasien : baik dok.

Dokter dan perawat pun meninggalkan ruangan ny. alfi

Keesokan harinya hasil tes lumbal pungsi ny. alfi pin keluar, lalu perawat memberikan hasil
test nya kepada dokter.

Perawat: dok, ini hasil test ny. alfi

Dokter: (mengambil hasil tes nya dan membaca hasil test dengan teliti) ny. alfi menidap
penyakit meningitis. Setelah ini kita keruangan ny. alfi untuk menyampaikan hasil test nya.

Perawat bergegas menuju keruangan pasien dan dokter pun mendampingi perawat.

Perawat : selamat siang pak, bu.

Siang sus (jawab mereka)

Perawat : bu alfi, hasil test anda sudah keluar, apakah saya bisa menjelaskan kepada ibu?
Apakah ibu ingin saya menjelaskan secara rinci?

Pasien : iya sus tolong jelaskan secara rinci agar saya paham

Perawat : jadi bu alfi ternyata hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa bu alfi terkena penyakit meningitis. Saat ibu di bawa kerumah sakit ibu
mengatakn sering sakit kepala, lalu dua hari selumnya kembali sakit kepala tetapi tak kujung
sembuh dan ibu mengatakan leher terasa berat. Dan setelah di lakukan berbagai macam tes
hasil nya tes darah ibu terdapat bakteri Neisseria meningitis dimana bakteri itu tertular
melalui air liur atau lendir saluran pernapasan kemungkinan bakteri tersebut ibu dapatkan
saat ibu tinggal di asrama. Dan ct-scan menunjukan terdapat peradangan pada kepala ibu.
Dan dari hasil test cairan tulang belakang ibu kandungan gulanya rendah serta terjadi
peningkatan pada jumlah sel darah putih dan protein dalam cairan serebrospinalnya.

Ny. alfi dan suaminya pun terdiam

Perawat : setelah ibu mengetahui hasilnya, kira-kira hal apakah yang bisa saya bantu?

Pasien : dok apakah saya bisa sembuh? Penyakit saya parah ya dok? Saya masih punya anak
dok, saya tidak mau meninggalkan anak saya.

Dokter: penyakit yang ibu derita memang cukup parah, tapi ibu harus yakin bahwa ibu dapat
sembuh. Yang terpenting ibu harus selalu berpikir positif dan mempunyai kemauan untuk
sembuh yang tinggi.

Pasien : iya dok, saya mau sembuh. Saya harus bagaimana dok?
Dokter: ibu harus menjani pengobatan, saya akan memberikan ibu antibiotik secara rutin dan
kortikosteroid. Antibiotik nya untuk mempertahankan kekebalan tubuh ibu terhadap bakteri
yang ada di dalam tubuh ibu dan kortikosteroidnya akan meredakan peradangan. Saya akan
melakukan yang terbaik pada pengonbatan ibu. Semuanya kembalilagi kepada yang
menciptakan kita. Ibu harus banyak-banyak berdoa ya bu.

Pasien : yaAllah saya sedih banget dok. Kasihan anak saya, bagaimana jika saya tidak
kunjung sembuh dan berakhir meninggal?

Perawat : ibu, setelah ibu mengetahui penyakit ibu. Apakah ibu ingin saya membantu
menyampaikan kondisi ibu kepada keluarga ibu?

Pasien : boleh sus, tolong bantu saya menjelaskannya. Agar keluarga saya tidak terlalu
khawatir.

Perawat: baik bu, silahkan hubungi kelurga ibu. Nanti say akan bantu memberikan informasi
terkait kondisi ibu.

Suami : baik sus. Terima kasih sebelumnya.

Perawat : sama-sama. Ibu harus tetap semangat dan bersabar ya dalam menjalani pengobatan
selanjutnya. Dan bapak, yang sabar semoga ada hikamh yang dapat di ambil dari kejadian ini.
Kalau begitu saya permisi.

Dokter dan perawat pun meninggalkan ruangan ny. alfi. Setelah dokter dan perawat pergi ny.
alfi dan suaminya pun berbincang

Suami : sabar ya bu. Kamu harus semangat dan berpikir positif. Aku akan selalu
menemanimu.

Pasien : iya yah, gapapa. Terimakasih ya (tersenyum)

Suami : kalau begitu aku keluar dulul ya, aku harus memberi kabar kepada mamah agar
mereka segera kesini.

Pasien: iya yah

Lalu pak yasin pun menelpon orang tua nya

Suami: hallo mah

Omah : hallo nak. Bagaimana keadaan istri kamu? Kenapa kamu baru menguhungi mamah
sekarang?

Suami : iya mah, maaf ya. Aku sibuk menemani istriku. Mamah tolong datang ke rumah sakit
sekarang ya. Bawa adek juga.

Omah : iya, mamah akan segera kerumah sakit. Mamah juga akan ajak kakak mu untuk
menemani mamah dan adek. Kalau begitu mamah siap-siap dulu ya. Setelah itu mamah akan
kerumah sakit.
Suami : iya mah. Mamah hati-hati ya

Keadaan dirumah orangtua yasin

Omah : dek, ayo kita siap-siap kerumah sakit. Kita jenguk ibu ya. (berbicara kepada cucu nya
yang sedang duduk diruang tamu)

anak : iya omah. Aku ke kamar dulu ya siap-siap

omah : iya dek. Omah juga mau ke kamar tante aida dulu.

Omah : kak, ayo kamu ikut ke rumah sakit jenguk kak alfi. Tolong anterin mamah ya.

Kakak ipar : iya mah, aku siap siap dulu ya.

Setelah mereka siap-siap, akhirnya mereka bergegas ke rumah sakit. Sesampainya dirumah
sakit, mereka bertiga langsung menuju ruang perawatan ny. alfi

Omah : assalamualaikum (membuka pintu ruangan)

Waalaikummussalam mah (jawab yasin dan alfi)

Omah : gimana nak? Kamu udah merasa lebih baik? Apa yang dikatakan dokter? Giman hasil
tesnya? Kamu sakit apa sayang?

Alfi Cuma mampu tersenyum sambil memegang tangan anaknya

Suami : nanti biar suster dan dokter yang menjelaskan mah. Sebentar aku panggil dulu.

Orang tua nya pun tampak bingung sambil menatap yasin dan alfi.

Yasin pun keluar menuju ke nurse station untuk memanggil dokter.

Suami : dok, keluarga saya sudah datang

Dokter: baik pak, saya akan segera kesana.

Suami : baik dok. (pergi meninggalkan nurse station)

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya dokter dan perawat pun datang ke ruangan ny.
alfi

Perawat : hallo (menyapa semua orang yang berada di ruangan)

Hallo sus (jawab semua orang yang berada di ruangan)

Perawat : gimana kabar kalian hari ini?

Baik sus (jawab semua orang)

Perawat : Ini dengan siapa saja? (menanyakan identitas mereka)


Dan akhirnya omahnya pun memperkenalkan satu per satu keluarganya

Perawat: okay, hallo semuanya. Jadi pasti kalian sudah tahu ya, kalau saya kesini akan
menjelaskan kondisi bu alfi. Tapi sebelum saya menyampaikannya, saya mau bertanya
kepada kalian. Apakah kalian sudah siap dengan semua informasi yang saya berikan? Apakah
kalian menginginkan saya menjelaskan secara rinci?

Omah: sudah sus. Tolong jelaskan secara rinci (semua orang mengangguk)*tanda
mengiyakan yang dikatakan omahnya

Setelah itu perawat pun menjelaskan secara rinci terkait kondisi ny. alfi. Setelah perawat
menjelaskan. Seluruh keluarga pun merasa bersedih, tetapi mereka menahannya demi
memberikan semangat kepada ny. alfi

Kaka ipar : kak, yang sabar ya. Semangat. Semoga penyakitnya cepat diangkat oleh Allah.
Kita bakal temenin kakak terus ya. Jangan khawatir ka (mengelus tangan kakak iparnya)

Omah: sabar ya nak. Kamu harus banyak-banyak berdoa (mengelus kepala menantunya)

Dan anaknya pun Cuma bisa memandang dan memeluk ibu nya.

Pada akirnya melakukan pengobatan rutin walaupun dia menyadari bahwa umurnya sudah
tidak lama lagi. Tetapi pasien menerima keadaanya karena merasa semua orang
memberikannya semangat.

Anda mungkin juga menyukai