0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
394 tayangan9 halaman
Dokumen ini membahas pengukuran sudut vertikal (tegak) menggunakan theodolit. Ada dua sistem pengukuran sudut vertikal yaitu menggunakan sudut miring (helling) atau sudut zenit. Sudut vertikal diukur untuk menentukan besarnya sudut, jarak horizontal, dan perbedaan ketinggian antara dua titik.
Dokumen ini membahas pengukuran sudut vertikal (tegak) menggunakan theodolit. Ada dua sistem pengukuran sudut vertikal yaitu menggunakan sudut miring (helling) atau sudut zenit. Sudut vertikal diukur untuk menentukan besarnya sudut, jarak horizontal, dan perbedaan ketinggian antara dua titik.
Dokumen ini membahas pengukuran sudut vertikal (tegak) menggunakan theodolit. Ada dua sistem pengukuran sudut vertikal yaitu menggunakan sudut miring (helling) atau sudut zenit. Sudut vertikal diukur untuk menentukan besarnya sudut, jarak horizontal, dan perbedaan ketinggian antara dua titik.
Sudut vertikal (Tegak) adalah sudut yang terbentuk antara
jurusan/arah terhadap bidang proyeksi mendatar jurusan tersebut (lihat gambar 4.6). Sudut vertikal diukur dengan skala lingkaran pada posisi vertikal pula.
Tujuan pengukuran sudut vertikal adalah untuk menentukan:
1. Besarnya sudut tegak yang terbentuk antara dua titik
terhadap arah Mendatar bila digunakan h (Helling) atau arah vertikal bila digunakan z (Zenit).
2. Jarak Mendatar antara 2 (dua) titik, yang biasa dinamakan
jarak optis
3. Jarak Tegak antara 2 (dua) titik, yang biasa dinamakan
Beda Tinggi (∆h)
Fungsi dari pengukuran sudut vertikal ialah untuk menentukan
nilai ketinggian (Elevasi) suatu titik terhadap titik yang lain berdasarkan bidang referensi yang digunakan. Ada 2 (dua ) Sistem Dasar Pengukuran Sudut Vertikal: 1. Sudut yang dihitung terhadap arah mendatar pada skala lingkaran vertikal yang disebut sudut miring (helling) (h).
Artinya: Bila teropong dalam keadaan mendatar, bacaan sudut
vertikal = 0. 2. Sudut yang terbentuk dihitung terhadap arah vertikal (tegak) pada skala lingkaran vertikal disebut sudut zenit (Z). Artinya: Bila teropong dalam keadaan mendatar bacaan sudut vertikal = 90°.
Dasar penentuan besarnya sudut vertikal pada 2 sistem
tersebut disebabkan karena perbedaan jenis/konstruksi alat Theodolit yang umumnya terjadi perbedaan konstruksi pada skala lingkaran vertikal. Prinsip Pengukuran Sudut Vertikal
- Untuk Jenis Theodolit yang menggunakan Helling sebagai
sudut vertikal
h : besarnya sudut miring dengan batasan -90o < h < 90 o
h > 0 bila target lebih tinggi dari pada teropong Theodolit h < 0 bila target lebih rendah dari pada teropong Theodolit
- Untuk Jenis Theodolit yang menggunakan Zenit sebagai
sudut vertikal
Z : Besarnya sudut Zenit, dengan batasan 0o< Z <180 o dan
180 o < Z < 360 o
Bila target bidik lebih tinggi dari pada teropong Theodolit,
maka Z < 90o atau 270o < Z < 360o. Bila target bidik lebih rendah dari pada teropong Theodolit, maka 90o < Z < 180o atau 180o < Z < 270 o
- Hubungan antara sudut miring/helling (h) dan sudut Zenit (Z)
adalah:
h + Z = 90o
4.7 Pembacaan Skala lingkaran pada Theodolit
Untuk memperoleh nilai bacaan sudut baik sudut secara mendatar maupun sudut secara tegak, maka pada alat theodolit terdapat lensa mikrometer. Fungsi lensa ini adalah sebagai sistem optik yang disusun sedemikian rupa hingga dapat menangkap bayangan secara jelas dan teliti terhadap susunan skala lingkaran horisontal dan vertikal yang terdapat di dalam theodolit.
Dikatakan Jelas bayangan tersebut karena pada sistem susunan
lensa tersebut diberikan pencahayaan sehingga objek yang dipantulkan tersebut menjadi jelas dan terang. Sumber cahaya yang dimaksud adalah sinar matahari yang dipantulkan melalui cermin reflektor dan atau sinar dari komponen yang disediakan theodolit dengan tenaga baterai.
Sedangkan teliti dikarenakan pada alat juga dilengkapi Tombol
mikrometer yang dipergunakan untuk menempatkan indikator pembaca skala lingkaran pada indeks terkecil (menit/detik) terhadap letak objek atau target yang dibidik. Berikut beberapa contoh indikator pembaca skala lingkaran, sesuai dengan Merk dan tipe theodolit yang umum dijumpai: - THEODOLIT SOKKIA TM1A - THEODOLIT SOKKIA TM20E