RICHO ALFIANSYAH
NIP. NPM 19110031
Oemar Hamalik (2005) mengemukakan “seseorang yang ingin berhasil dalam belajar
hendaknya mempunyai sikap serta kebiasaan belajar yang baik.” Dari pengertian-pengertian
belajar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kebiasaan belajar adalah cara-cara yang
ditempuh siswa dalam belajar untuk mencapai tujuan tertentu yang dilaksanakan secara rutin
sehingga menjadi suatu kebiasaan. Sedangkan menurut Gilmer (Dimyati dan Mudjiono,
2009:12) menyebutkan bahwa “ Habit a well learned response carried out outomatically”.
Jadi kebiasaan memiliki kekuatan untuk mendominasi tingkah laku seseorang. Dari pengertian
tersebut disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kebiasaan adalah hasil belajar yang menunjukan pola perilaku tertentu.
2. Kebiasaan selalu memunjukan suatu perilaku.
3. Kebiasaan memiliki sifat atau corak seperti: konsisten, otomatis, pasti, mudah,
terintegrasi dengan pribadi individu. Kebiasaan juga bisa kuat atau lemah tergantung
motivasi yang mengiringinya dari maksud dan tujuan kegiatan yang telah menjadi
kebiasaan itu.
4. Kebiasaan belajar yang tersusun dan terencana dengan baik akan menghasilkan suatu
prestasi yang dapat memberikan dorongan bagi diri individu untuk terus berprestasi.
Di tengah wabah penyebaran virus corona di Indonesia telah membuat banyak sekolah
dan kampus yang meliburkan proses pembelajaran secara tatap muka langsung dan sebagai
gantinya maka diterapkanlah sistem belajar jarak jauh atau remote learning secara daring atau
online.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan
sejumlah daerah meliburkan sekolah karena khawatir dengan penyebaran virus corona jenis
baru atau COVID-
19 di wilayah masing-masing. Tetapi walaupun sementara kegiatan belajar mengajar di
sekolah diliburkan, bukan berarti membuat proses belajar siswa terhenti. Semua itu bisa
dilakukan dengan solusi pendidikan berbasis teknologi.
Salah satu solusinya, Kemendikbud sendiri telah menyediakan portal belajar sendiri,
yakni Rumah Belajar agar proses pembelajaran siswa tetap berlanjut, kapan dan dari
manapun. Sejumlah mitra juga telah menyatakan kesanggupannya untuk berkontribusi
menyelenggarakan sistem belajar secara daringmemberikan fasilitas yang dapat diakses secara
umum dan gratismelalui Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru,
Sekolahmu, dan Zenius.
Dengan adanya kemudahan fasilitas pembelajaran secara daring yang disediakan oleh
Kemendikbud dan mitranya, para guru dan siswa harus siap beradaptasi dengan perubahan
pembelajaran yang diatur oleh sekolah dan universitas. Dan tentunya belajar dapat menjadi
lebih bebas, fleksibel diakses dari rumah dan dapat dilakukan dengan efektif.
Lalu bagaimana pembelajaran daring dan jarak jauh dapat dilakukan dengan efektif? Ada
beberapa hal penting yang harus kita lakukan.
Pertama adalahTetapkan Manajemen Waktu. Atur waktu belajar dengan teratur.
Kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan guru atau dosen. Hal ini lebih mudah dijalani
jika pihak sekolah
atau universitas memberikan batasan jadwal akses daring kepada para siswanya.Hal ini akan
berbeda jika penyedia layanan pendidikan memberikan fleksibilitas penuh kepada pelajar.
Para siswa mesti mengatur sendiri jadwal belajar mereka. Bagi orang- orang yang belum
terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas sekolah atau kuliah di menit-
menit terakhir tenggat waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk belajar
dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan yang mesti ditanamkan kepada
siswa yang melakukan remote learning.
Kedua, Persiapkan Teknologi yang Dibutuhkan. Para murid atau mahasiswa harus
mengetahui peralatan-peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran
jarak jauh. Tidak semua kampus sudah menyediakan layanan belajar daring yang memadai,
oleh karenanya beberapa platform belajar daring dapat menjadi alternatif. Demikian juga
perkakas teknologi seperti komputer, gawai pintar, atau tablet menjadi penting, dan terutama
juga jaringan internet yang laik.
Ketiga, Belajarlah dengan Serius. Kesalahan yang sering dilakukan siswa, sebagaimana
dilansir dari Psychology Today adalah tidak fokus ketika melakukan remote learning. Selama
melakukan pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali distraksi yang mengganggu proses
pembelajaran.Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca-baca
konten berita secara impulsif seringkali dilakukan tanpa rencana sebe- lumnya. Oleh sebab itu,
penting bagi siswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang ditetapkan.
Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses belajar. Jika
memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan diri dari gangguan
anggota keluarga yang lain.
Keempat, Jaga Komunikasi dengan Pengajar dan Rekan-Rekan Kelas. Bagi yang belum
terbiasa melakukan remote learning, ia harus menyesuaikan diri untuk terus visibel dan
berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau rekan kelas lain.
Jika dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan
pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi mesti terjalin dengan
baik untuk menghindari kesalahpahaman.Gunakan momen-momen semacam ini untuk
mengasah keterampilan komunikasi daring kita.Jika memang belum yakin dengan hasil tugas
yang dikerjakan, segera hubungi pengajar kita. Lakukan sesegera mungkin untuk
menunjukkan komitmen bahwa kita serius untuk belajar. Kendati banyak siswa merasa
kesulitan melakukan remote learning, jika sudah terbiasa, hal ini malah memberi kebebasan
dan fleksibilitas tersendiri, yang tidak ditemui pada kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.
Di tengah penyebaran virus corona COVID-19, pembelajaran daring harus serius kita lakukan
sebagai alternatif pengganti pertemuan kelas tatap muka langsung. Walaupun sebenarnya
belajar di ruang kelas bersama guru secara langsung tidak dapat tergantikan oleh apapun.
Jika siswa telah mengalami penurunan semangat belajar bahkan hingga stress, maka
akan sangat tidak baik bagi kesehatan si anak. Maka sedari sekarang, si anak harus diajari
untuk menjaga pola belajar dirumah yang sehat, agar tetap semangat unttuk belajar,
menghindari kejenuhan dan menimalisir terjadinya stress.
Lembar Evaluasi Proses
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa yang
terjadi dalam proses kegiatan Layanan Daring yang dilakukan!
Skor
No Penyataan
1 Materi yang disampaikan dalam Layanan BK Daring
ini sangat dibutuhkan oleh peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan Layanan
BK Daring
3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan
dalam Layanan BK Daring
4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan Layanan BK
daring yang dilakukan
5 Kegiatan layanan BK Daring memberikan manfaat
bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan Layanan BK
Daring sudah mencukupi.
CATATAN
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Lembar Evaluasi Hasil
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa
yang terjadi dalam proses kegiatan Layanan Daring yang dilakukan!
Skor
No Penyataan
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan
dari materi yang disampaikan
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan
Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan
materi yang disampaikan.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila bersikap
sesuai dengan materi yang disampaikan.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih
positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan
saya menjadi lebih teratur dan bermakna
Total Skor =…
Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
12 Ketepatan penentuan evaluasi Sudah sesuai karena saat tepat dengan isi
proses dan masalah yang ada didalam materi
tersebut
13 Ketepatan penentuan evaluasi Sudah sesuai dengan evaluasi yang ada
hasil pada materi
14 Koherensi antar unsur Sudah tepat karena didalam topik tersebut
mengandung unsur sebab dan akibat
15 Kebenaran dalam penjabaran Penjelasan dalam materi sudah jelas
materi bimbingan megandung nilai-nilai yang positif
16 Kesesuaian metode dengan Sesuai karena metode yang digunakan
tujuan dan langkah-langkah beserta langkah-langkahnya dalam topik
tersebut
17 Kesesuaian media dengan Sesuai karena media yang digunakan
tujuan dan materi sudah tepat dengan tujuan dan materinya
18 Kesesuaian LKPD dengan Sudah sesuai dengan LKPD karena sangat
tujuan dan materi disetujui oleh anggota kelompoknya
I Waktu : 2 x 45 Menit
J Sumber : https://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?
tabID=61&src=k&id=163859.
Oleh Oktariningtyas, Anna Maria, Pengertian Daya
Juang. Diunduh pada hari Selasa, 01 September 2020
Nur Listiawati, (2016) Persepsi Siswa Terhadap Daya Juang
Mereka Serta Pola Asuh Orang Tua dan Guru di SD
Berakreditasi A dan C di Kabupaten Bantul dan Bone
Bolango. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol 1
Nomor 3, Desember
2016. Diunduh pada hari Selasa, 01 September 2020
https://www.youtube.com/watch?
v=WhQEuiKuW0odiunduh pada hari Selasa, 01
September 2020
K Metode/Teknik : Daring/ Problem Based Learning
L Media/Alat : HP/ Komputer yang terkoneksi internet, Aplikasi WhatsApp,
video, power point, google meet, google form
M Pelaksanaan :
Tahap Awal/ Pendahulua
Pernyataan Tujuan : 1) Guru BK menyapa siswa, mengucap salam, dan
menanyakan kabar
2) Guru BK meminta salah satu siswa untuk
memimpin berdoa.
3) Guru BK melakukan presensi.
4) Guru BK menyampaikan topik dan tujuan khusus
yang akan dicapai
Penjelasan tentang : Langkah-langkah yang disampaikan
langkah-langkah kegiatan 1) Menjelaskan tentang kegiatan layanan bimbingan
klasikal
2) Menjelaskan langkah – langkah kegiatan
bimbingan klasikal teknik home room
3) Menjelaskan peran dan tugas peserta didik dalam
kegiatan bimbingan klasikal ini
LAMPIRAN 1
MATERI
Daya juang adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan dan upaya
bergerak ke depan secara maksimal dan mengatasi segala kesulitan untuk mencapai
tujuan tertentu dengan tipe quiter yaitu seseorang yang mudah menyerah, camper
yaitu seseorang yang mudah puas, dan climber yaitu seseorang yang terus berusaha
sampai titik puncak. Motivasi berprestasi adalah berbagai aktivitas yang dilakukan
untuk menimbulkan dorongan, membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan
menyalurkan tingkah laku menuju suatu sasaran yaitu Daya juang
berprestasi. adalah
dorongan kekuatan atau tenaga dari dalam diri kita sendiri sehingga kita bisa
melakukan suatu kegiatan.
Ada beberapa faktor yang mejadi penentu daya juang yang tinggi antara lain
Iman dan Pengharapan kepada Tuhan, Allah Pencipta alam semesta adalah sumber kekuatan,
sumber berkat, sumber hidup, kehidupan dan penghidupan dari di dunia ini. Tanpa Tuhan,
manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Untuk bernapas saja, yang merupakan salah satu
sumber kehidupan, adalah bukti bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa Pencipta. Belum lagi
keruwetan dalam sistem kerja di dalam tubuh yang menunjang kehidupan, kesemuanya
bersumber dari Sang Pencipta. Terlalu rumit dan ruwet sistem kerja dalam tubuh kita,
sementara kita tidak bisa berbuat apa-apa, selain hanya berharap pada kasih setia dari
Pencipta alam semesta ini. Kesemuanya telah disiapkan oleh pencipta untuk kita. Yang
diperlukan oleh pencipta dari manusia hanyalah Iman dan pengharapan kepadaNya.
Antusiame dalam kamus bahasa Indonesia mengandung arti : kegairahan, gelora semangat,
minat besar terhadap sesuatu. Antusiasme (Enthusiasm), berasal dari bahasa Latin
Enthusiamus, Yunani Enthousiasmus = Entheusi(azein), turunan dari kata Entheos=en+theos
yang berarti dimiliki oleh Tuhan. Pemahaman bahwa tubuh kita adalah milik Tuhan, menjadi
dasar keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai segala upaya yang manusia lakukan. Dengan
keyakinan itulah sehingga manusia mendapatkan gairah, semangat yang muncul dari dalam
diri.
Jadi antusiame adalah kekuatan dari dalam jiwa atau hati nurani, berupa energi yang asalnya
dari Pencipta atau Tuhan, yang memungkinkan manusia memiliki kekutan, semangat, gairah
dalam melakukan segala sesuatu. Itulah sebabnya, ketika kehidupan kita terpaut dengan Yang
Maha Kuasa, melui Iman dan
Pengharapan yang telah Tuhan karuniakan kepada kita sebagai umat ciptaan-Nya, maka
hidup kita akan senantiasa mendapatkan kekuatan, giarah, semangat yang tiada henti-
hentinya.
Seberapa besar tingkat antusiasme yang ada dalam diri masing-masing indivudi akan
menentukan tingkat keberhasilan dalam menjalankan suatu aktifitas atau kegiatan. Karena
melalui antusiamelah sehingga seseorang bisa bergairah, bersemangat, dan tumbuh keyakinan
pada dirinya, yang akhirnya akan menumbuhkan kreativitas, inovativitas dan proaktivitas.
Dengan adanya semangat, gairah yang tinggi dipadukan dengan kreativitas, inovativitas dan
proaktifitas, sehingga setiap upaya dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Itulah yang
menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan suatu tugas atau kegiatan.
Semangat pantang menyerah didorong oleh rasa antusiame yang timbul dari niat, dan
keinginan yang luhur dan kuat, sehingga membangkitkan gelora semangat dan gairah yang
kuat. Semangat pantang menyerah merupakan ekspresi dari tekat yang kuat dan luhur untuk
mencapai suatu tujuan dalam rangka memenuhi hasrat, angan-angan, keinginan, kehendak,
cita-cita yang timbul dalam hati sanubari yang tervisualisasi dalam imajinasi yang kemudian
dirancang dan dirangkai dalam pikiran setiap individu.
Tanpa semangat pantang menyerah, seseorang akan mudah lelah, dan mudah putus asa ketika
menghadapi hambatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Akhirnya
pekerjaan mereka akan tertunda, bahkan terbengkalai, kalaupun selesai, namun hasilnya akan
tidak memuaskan, karena dilaksanakan dengan tergesa-gesa dan tidak rapih.
Rasa percaya diri yang kuat dimiliki oleh orang-orang sukses dalam hidup mereka. Dengan
rasa percaya diri yang kuat, seseorang akan memiliki keberanian menghadapi segala sesuatu.
Mereka akan selalu bergerak dengan keberanian dan keyakinan diri yang kuat, sehingga tidak
ragu dalam mengambil keputusan, atau tidak akan gentar atau ciut ketika berhadapan dengan
orang lain. Bahkan meraka tidak terlalu takut menghadapai masalah atau resiko sekalipun,
mereka berani terima.
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang kuat, dengan begitu yakin dan berani
melontarkan pendapat, pandangan, argument untuk menyakinkan orang lain. Mereka selalu
berpandangan tidak ada yang tidak bisa mereka selesaikan. Sikap mereka terlihat begitu
mantap, sehingga banyak orang akan terperangah melihatnya, sehingga mereka begitu mudah
disuguhi dengan ide, gagasan ataupun pandangan, singkatnya mereka muda meyakinkan dan
mempengaruhi dan bahkan menguasai orang lain.
Menjadi pekerja keras adalah salah satu kunci keberhasilan. Seseorang dengan mental pekerja
keras, tidak akan pernah kesusahan dalam hidupnya. Karena lumbung-lumbung makanan
tidak akan pernah kosong bagi mereka. Pekerja keras, memiliki semangat, gairah yang tinggi.
Ada ketulusan, ada kesungguhan, serta ditunjang dengan semangat dan gariah yang membara,
sehingga dalam situasi dan keadaan apapun mereka selalu dengan giat melanjalankan
pekerjaan, kegiatan atau bahkan tugas yang diberikan kepada mereka.
Kerja keras adalah salah satu produk dari entusiasme yang dilahirkan oleh passion dalam diri
yang dimiliki oleh masing-masing individu. Oleh karena itu, mengenal passion adalah kunci
utamanya. Bekerja seirama dengan passion akan membangkitkan antusiasme atau gairah,
semangat, dan dan percaya diri, yang pada gilirannya membuahkan kerja keras dan semangat
pantang menyerah.
6. Menjadi Pekerja yang Tekun dan Ulet
Selain bekerja keras, kita juga dituntut untuk bekerja tekun dan ulet dalam menjalankan suatu
pekerjaan, kegiatan atau tugas. Sikap mental tekun dan ulet dimiki oleh mereka yang sukses
dalam hidup mereka. Karena selain kerja keras, dalam menjalankan suatu tugas, kegiatan atau
pekerjaan maka diperlukan juga ketekunan dan keuletan.
1. Tipe Quiter, yaitu tipe seseorang yang memiliki daya juang yang rendah. Tipe ini
sangat mudah menyerah jika usahanya tidak membuahkan hasil seperti yang dia
harapkan atau jika usahanya mengalami jalan buntu
2. Tipe Camper, yaitu tipe seseorang yang cenderung mudah puas. Tipe ini memiliki
daya juang yang cenderung rendah. Karena tipe ini sangat mudah puas dengan hasil
yang didapatnya. Dia tidak mau bersusah payah berjuang lebih keras untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, karena menurutnya hasil yang diperoleh dari
sedikit usaha terlah cukup olehnya.
3. Tipe Climber, yaitu tipe yang memiliki daya juang yang tinggi. Tipe ini tidak sungkan
untuk mengeluarkan usaha yang optimal demi menuai hasil yang maksimal. Tipe ini
tidak mudah putus asa, walaupun gagal dia akan terus menerus berusaha sampai dia
berhasil mencapai titik yang dia inginkan.
Daya juang erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, semakin
tinggi daya juang siswa maka akan semakin tinggi pula prestasi yang diraihnya. Dan
kebalikannya, semakin rendah daya juang siswa, maka akan semakin rencah pula tingkat
prestasinya. Karena siswa yang memiliki daya juang tinggi tidak mudah putus asa untuk
menggapai apa yang diainginkan. Apalagi jika hal itu dibarengi dengan ketekunan,
keuletan, kesabaran dan motivasi belajar yang tinggi.
Mengingat orang-orang yang kita cintai juga merupakan salah satu cara
meningkatkan daya juang, karena cinta akan menumbuhkan daya juang dan
motivasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara daya juang dengan motivasi berprestasi. Hal ini berarti semakin
tinggi daya juang siswa, maka akan semakin tinggi juga motivasi berprestasinya.
Sebaliknya, semakin rendah daya juang siswa, maka akan semakin rendah juga
motivasi berprestasinya.
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA SISWA
Tuliskan pengalaman pribadimu dalam kehidupan sehari hari seputar “Bangkitnya Daya
Juangmu”. Terutama pada masa pandemi covid saat ini.
Jawab:....................................................................
LAMPIRAN 3
UNTUK
A. INSTRUMEN EVALUASI PROSES
GURU BK
Petunjuk Pengisian :
Identitas siswa
51 – 75 = B 7 – 25 = D
UNTUK
SISWA
B. INSTRUMEN EVALUASI HASIL
1. Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang Anda peroleh setelah mengikuti
layanan bimbingan klasikal.
2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban dengan cara
memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai, dengan kriteria
sebagai berikut: SS : Sangat Sesuai (5), KS : Kurang Sesuai (4), S : Cukup (3), STS :
Sesuai (2), CS : Sangat Tidak Sesuai (1)
3. Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar dan salah. Jawablah semua pernyataan
secara sungguh-sungguh dan jujur sesuai diri anda. Hasil dari instrument ini tidak
mempengaruhi nilai pelajaran anda di sekolah, namun bermanfaat sebagai
pertimbangan pemberian layanan berikutnya.
Learning
7. Saya merasa dihargai saat menyampaikan
pendapat dan menjawab pertanyaan.
8. Saya antusias dalam mengikuti layanan
karena guru BK bersikap hangat meskipun
melalui google meet
9. Saya merasa puas bisa membahas kasus dan
bisa mengambil sisi positif dari kasus yang
dibahas
10. Setelah mengikuti layanan saya merasa
paham akan perlunya sikap daya juang
Ren cana Kegiatan Setelah Layanan
11. Saya akan menerapkan pengetahuan yang
saya dapat dari layanan ini sebagai dasar
untuk memiliki daya juang tinggi dalam
kehidupan sehari hari
12. Saya akan melaksanakan hal-hal positif
terkait kegiatan Probelm Based Learning
dalam kehidupan sehari-hari.
13. Saya bisa mengembangkan sikap yang
menunjukan daya juang sendiri.
14. Saya bisa membuat langkah-langkah agar
memiliki jiwa daya juang
15. Saya akan membuat rencana dalam
menumbuhkan sikap daya juang
Jumlah
Skor Total %
Kriteria Hasil :
Rentangan Kategori Rentangan Kategori
74 – 100 Sangat Aktif 36 - 51 Kurang Aktif
68 – 73 Aktif 20 - 35 Sangat KurangAktif
52 – 67 Cukup Aktif
(……………………….)
NIS.