Anda di halaman 1dari 20

SISTEM AIR

PENDINGIN
Dwi Setyorini, ST.,MT
Sistem Air Pendingin
Panas berlebih ( hasil reaksi eksotermis) suatu pabrik harus dibuang ke lingkungan atau dimanfaatkan
kembali.

Pembuangan panas ke lingkungan dapat


dilakukan dengan :

● Siklus Terbuka (Once-Through):


fluida pendingin hanya digunakan sekali kemudian di
buang kembali ke lingkungan.

● Siklus Tertutup ( Closed-Trough) :


fluida pendingin digunakan kembali dalam sebuah
siklus tertutup
Sistem Terbuka
(Once Trough)
Dalam sistem ini, panas diambil oleh
fluida pendingin dengan sekali lewat
(once through). Fluida pendingin
kemudian dibuang ke lingkungan.
Fluida pendingin yang digunakan dalam
sistem ini biasanya adalah fluida
yang mudah diperoleh dan murah,
yaitu air (air laut, air sungai, air danau),
dan udara.
Pendinginan Dengan Udara
Udara dipilh karena udara tersedia melimpah dan sangat murah. Udara dapat digunakan tanpa perlu pengolahan awal.

Keuntungan Kekurangan

a. Udara bersifat inert, tidak a. Alat pendingin perlu diletakkan jauh


menyebabkan korosi peralatan Dengan bangunan agar aliran udara
tidak terhambat
b. Biaya pemeliharaan rendah
b. Perpindahan panas dengan udara
c. Udara dapat diperoleh dengan memiliki koefisien perpindahan panas
mudah dan sangat murah rendah sehingga perlu luas perpindahan
panas besar
d. Dapat ditempatkan diatas
Bangunan, sehingga hemat lahan c. Penggunaan udara memerlukan kipas
(fan).
Sistem Daur Ulang
Dengan sistem tertutup, fluida pendingin
digunakan kembali sebagai pendingin.
Panas dari sistem dipindahkan ke fluida
pendingin. Dari fluida pendingin kemudian
dibuang ke lingkungan. Fluida pendingin
yang paling banyak digunakan sebagai
pendingin di sistem tertutup adalah air.
Pembuangan panas ke lingkungan
dilangsungkan meng gunakan menara
pendingin (cooling tower). Sistem ini banyak
digunakan jikasistem sekali lewat (once
through) tidak dapat digunakan,
misalnya karena:
a. Sumber air pendingin sekali lewat
(laut, sungai, danau) lokasinya jauh,
b. Kualitas air pendingin sekali lewat
buruk dan pengolahannya sulit serta
mahal
c. Sistem sekali lewat dapat menyebabkan
polusi termal
Sistem Daur Ulang
Pada pembangkit listrik, uap keluaran turbin tekanan rendah
dikondensasikan dengan air pendingin dalam kondensor hingga
mencair seluruhnya. Air pendingin keluaran kondensor kemudian
didinginkan kembali dalam menara pendingin. Pendinginan dalam
menara pendingin menggunakan penguapan sebagian kecil dari air
yang mengalir. Dalam menara pendingin, sebagian kecil air juga
dibuang unuk mengatur konsentrasi zat terlarut (blowdown). Air
make-up ditambahkan agar laju alir air pendingin tetap sama.
Cooling Tower
Bagian – bagian cooling tower
Cooling tower terdiri dari beberapa bagian
Kipas (fan)
Mengalirkan udara dari
ataupu ke Menara
pendingin

Tower Drift Eliminator


Tempat kontak antara Mengurangi butiran” air
udara dengan air pendingin yang terbawa
oleh udara

Isian ( Packing) Bak (basin)


Memperbesar LP Tempat penampungan
kontak udara –air air pendingin yang telah
dalam cooling water mengalami pendinginan
dan siap mendinginkan
Kembali
Distributor
Menyebarkan air Pompa Sirkulasi
secara merata ke Memompa air
seluruh menara pendingin ke pengguna
pendingin
Jenis – Jenis cooling tower
Berdasarkan
Aliran
Crossflow
Udara mengalir
horizontal dengan air Counterflow
pendingin Udara mengalir dari
Mechanical draft Berdasarkan bawah secara
Aliran horizontal
Udara digerakan dengan kipas
(fan). Menara pendingin ini dibagi
Jenis Tower
menjadi dua, yaitu:
a. Forced draft cooling tower,
b. Induced draft cooling tower
Natural Draft Cooling tower
Udara bergerak secara alami dengan memanfaakan gaya apung karena
perbedaan densitas. Menara pendingin alami (natural draft) cenderung
sangat tinggi dan digunakan di beberapa pembangkit listrik
Udara Lembap dan Peta Kelembapan
Dalam evaluasi kinerja maupun perancangan menara pendingin, sifat dari udara lembab perlu dihitung. Sifat-sifat udara lembab
dinyatakan dengan beberapa parameter berikut ini:
Udara Lembap dan Peta Kelembapan
Dalam evaluasi kinerja maupun perancangan menara pendingin, sifat dari udara lembab perlu dihitung. Sifat-sifat udara lembab
dinyatakan dengan beberapa parameter berikut ini:
Neraca Massa dan
Neraca Energi
Cooling Tower
Cooling Tower
Performance
Curve
Kinerja menara pendingin dapat diprediksi dengan
menggunakan kurva kinerja (performance curve) menara
Unjuk Kerja yang

Cooling Tower bersangkutan. Performance curve ini berlaku untuk jenis


menara pendingin dan kondisi operasi tertentu. Kurva-kurva
disajikan untuk mengevaluasi pengaruh perubahan
temperatur bola basah udara terhadap temperatur air
pendingin siap pakai, dan tiga nilai beban pendinginan.
Aliran Fluida

Sistem pendinginan di pabrik biasanya


melibatkan banyak peralatan yang
membutuhkan sistem pendinginan.
Dalam sistem pendinginan tertutup,
air pendingin dari menara pendingin
didistribusikan secara paralel ke alat-
alat yang membutuhkan pendinginan
(Gambar 10.4). Air pendingin
dicampurkan kembali dan didinginkan
lagi di
menara pendingin. Dalam perancangan
dan evaluasi sistem pendinginan,
besarnya aliran, dan hilang tekan
setiap peralatan perlu diketahui dan
dihitung.
Dasar Aliran Fluida
Dasar Aliran Fluida
Thank you

Anda mungkin juga menyukai