PAPER
OLEH :
YORETTA S BANGUN
160301067
AGRONOMI II
OLEH :
YORETTA S BANGUN
160301067
AGRONOMI II
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian Di
Mata Kuliah Fisiologi AdaptasiTanaman Tropis Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini
Utara.
dosen pengajar matakuliah yaitu, Dr. Nini Rahmawati, SP., M.Si; Dr. Ir.
Lisa Mawarni, MP dan Dr. Ir. Chairani Hanum, MS yang telah membantu
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga paper ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang....................................................................................1
Tujuan Penulisan.................................................................................2
Kegunaan Penulisan............................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman..................................................................................3
Syarat Tumbuh.....................................................................................4
Iklim...........................................................................................4
Tanah.........................................................................................6
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
tahunan yang merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara
dan Asia Selatan. Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan
harga relatif murah. Karena itu, kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi
hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena rasanya yang
gurih. Tanaman ini termasuk kelompok tanaman semusim dan berumur pendek
Tanaman ini berasal dari India namun kemudian menyebar ke berbagai negara di
Asia dan Afrika (Plucknett dan Beemer, 1981). Selain rasanya yang gurih, gizi
2
yang terdapat pada sayuran kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C
serta berbagai mineral terutama zat besi yang berguna bagi pertumbuhan badan
kangkung air. Kangkung tergolong sayuran yang sangat populer, karena banyak
Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika. (Suroso, B dan
diakumulasi ialah gula dan asam amino terutama prolina. Secara umum kadar
pada tanaman dapat menghambat laju fotosintesis, karena turgiditas sel penjaga
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Kegunaan penulisan dari paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
Utara, Medan serta sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100
cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada
Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun.
akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60hingga
100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama
akar.Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan
ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru.
4
Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas
berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda.
berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir
biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam
jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10
mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau
tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping
dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan
Syarat Tumbuh
Iklim
Kangkung (Ipomea reptans) dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan
beriklim dingin.Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini
kangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air. Sementara waktu tanam
biji. Persiapan lahan untuk penanaman kangkung darat dilakukan dengan cara
menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat
yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai
konsumen. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat
dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah curah
hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000
dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian,
kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat
menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat
yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai
Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar
akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu
bagi pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat
maupun kangkung air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di
dataran rendah maupun di dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan
Kangkung adalah salah satu jenis tanaman sayuran daun yang mampu
tempat tumbuh yang sulit. Salah satu syarat yang penting adalah air yang cukup.
diperbanyak dengan stek batang yang panjangnya 20-25 cm atau dengan biji.
Untuk penanaman kangkung di darat digunakan benih dari biji, namun dapat pula
benih di dalam air selama satu malam sebelum benih itu disebarkan (Sutarya,
1995).
konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, memperbaiki kualitas hasil
di daerah perakaran dan permintaan air yang berlebihan oleh daun dalam kondisi
laju evapotranspirasi melebihi laju absorbsi air oleh akar tanaman. Serapan air
oleh akar tanaman dipengaruhi oleh laju transpirasi, sistem perakaran, dan
bisa disebabkan karena cuaca panas terus menerus atau curah hujan di bawah rata-
agar tercukupinya kebutuhan air dan metabolisme tetap berjalan. Begitu halnya
dengan tumbuhan, meskipun tidak bisa berpindah secara leluasa seperti hewan,
tumbuhan tetap memiliki cara tersendiri untuk bertahan dalam kondisi kekeringan
Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses hingga batasan
kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang
Kekeringan adalah kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa
ini muncul bila suatu wilayah secara terus menerus mengalami curah hujan
karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi,
air tidak sama, hal ini dipengaruhi oleh tanggapan masing-masing jenis tanaman
Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
jenis tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya, kadar air
tanah dan kondisi cuaca. Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan
air dalam media tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi
kedua faktor tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia,
tanaman dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika
turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan stomata
sintesis asam absisik (ABA). Penutupan stomata pada daun akan mengurangi laju
penyerapan CO2 sehingga akan mengurangi laju fotosintesis. Perubahan ini juga
Kondisi kekeringan atau kekurangan air desebut juga dengan defisit air,
pada tumbuhan istilah ini ditunjukkan dengan banyaknya air dalam jaringan yang
hilang dibandingkan dengan kandungan air pada kondisi turgor penuh. Semakin
besar defisit air semakin rendah air yang tersedia untuk metabolisme. Kekurangan
air pada tanaman akan dapat menghambat pembentukan dan perkembangan sel
akar relatif sempit akibatnya absorbsi air dan unsur hara menurun sehinggga
pembesaran sel terjadi karena penurunan turgor sel yang berakibat bagian
tanaman yang dibentuk berukuran kecil. Pengaruh kekurangan air selama tingkat
pelebaran daun dan luas daun pada tingkat perkembangan berikutnya (Islami dan
Utomo, 1995).
tanaman yang mendapatkan cekaman kekeringan. Hal ini disebabkan oleh peranan
air yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Fungsi air bagi tanaman yaitu
sebagai pelarut dan medium untuk reaksi kimia, sebagai medium untuk transpor,
medium untuk memberikan turgor pada sel tanaman, hidrasi dan netralisis
muatan pada molekul-molekul koloid, bahan baku untuk fotosintesis, dan
atau berhentinya pembelahan dan pembesaran sel (antara lain perluasan daun).
Jika suatu tanaman mengalami cekaman air yang semakin besar, diferensiasi
organ-organ baru dan perluasan maupun pembesaran organ yang telah ada
merupakan bagian yang pertama kali menunjukkan respon. Stres yang lebih lanjut
tanaman, volume sel menjadi lebih kecil, penurunan luas daun, daun menjadi
perubahan produksi aktivitas enzim dan hormon, serta perubahan ekspresi gen
(Hamim, 2003).
menurun. Salah satu aspek fotosintesis yang sangat sensitif terhadap cekaman
banyak disintesis dan diakumulasi pada berbagai jaringan tanaman terutama pada
kenampakan morfologi yang lebih baik serta memiliki ketahanan hidup yang lebih
Degradasi protein menghasilkan asam amino, senyawa volatil, amida, peptida dan
yaitu: Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan
air nisbi menurun 8 – 10 % ; Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun
berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi
menurun > 20%. Apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh air
(Lakitan, 1996).
Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis,
menerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada
Respon tanaman terhadap stres air sangat ditentukan oleh tingkat stres
yang dialami dan fase pertumbuhan tanaman saat mengalami cekaman. Respon
seluler dan molekuler seperti perubahan pada pertumbuhan tanaman, volume sel
menjadi lebih kecil, penurunan luas daun, daun menjadi tebal, adanya rambut
untuk penghematan air. Terjadinya kekurangan air pada daun akan menyebabkan
Daun juga berespon terhadap kekurangan air dengan cara lain. Karena
pembesaran sel adalah suatu proses yang tergantung pada turgor, maka
peningkatan luas permukaan daun. Ketika daun dari kebanyakan rumput dan
kebanyakan tumbuhan lain layu akibat kekurangan air, mereka akan menggulung
sehingga dia membutuhan prolin yang besar dalam rangka adaptasi terhadap
cekaman air. Tanaman C3 ini dapat mengasimilasi CO2 secara langsung melalui
jalur fotosintesis, jalur ini dikenal dengan sikus C3 karena senyawa stabil yang
yaitu senyawa 3fosfogliserat (PGA) atau dikenal dengan siklus kelvin, tumbuhan
dapat hidup dengan baik pada suhu rendah , yaitu pada suhu kurang dari 220C
(Winslow, 2002).
menutup sehingga fotosintesis neto akan menurun dengan cepat dan fotorespirasi
akan meningkat akan tetapi tumbuhan C4 relatif lebih tahan dengan kondisi
cekaman kekeringan dari pada C3. Dalam keadaan cekaman kekeringan tumbuhan
C3 umumnya memiliki kadar air relatif daun yang lebih rendah dari pada
tumbuhan C4. Hal ini mungkin teknik dengan karakteristik tumbuhan C4 yang
tanaman, daerah perakaran menjadi dalam sehingga memiliki akar yang paling
diakibatkan cekaman air tidak sama, hal ini dipengaruhi oleh tanggapan masing-
budidaya tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Salah satu solusi
akar, bobot kering tajuk, kadar prolin dengan konsentrasi PEG 15% dan
meningkatkan secara signifikan kadar klorofil dengan konsentrasi PEG 10% pada
perkecambahan, panjang akar, bobot kering akar dan tajuk, kadar klorofil, serta
(Sunarjono, 2013).
16
KESIMPULAN
perkembangan tumbuhan.
terhambat dan penyebaran akar relatif sempit akibatnya absorbsi air dan
daun).
budidaya tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Salah satu solusi
benih.
17
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitcheli. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya
(diterjemahkan oleh Herawati Susilo). UI Press, Jakarta.
Goldsworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik
(diterjemahkan oleh Tohari). Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hamim. 2003. Will the increasing atmospheric CO2 concentration change the
effect of drought on C3 and C4 Species? [disertasi]. Colchester: university
of Essex.
Hanum, C., W.Q. Mugnisjah, S. Yahya, D. Sopandy, K. Idris, dan A. Sahar. 2007.
Pertumbuhan Akar Kedelai pada Cekaman Aluminium, Kekeringan dan
Cekaman Ganda Aluminium dan Kekeringan. Agritrop 26 (1) : 13 - 18.
Islami, T. dan W.H. Utomo. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP
Semarang. Press, Semarang.
18
Maria, GM. 2009. Respon Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomea reptans
poir) Terhadap Variasi Waktu Pemberian Pupuk Kotoran Ayam. Jurnal
Ilmu Tanah 7(1): 18-22
Salisbury & Ross, 1992. Plant Physiology. 4th ed. Terjemahan Diah R Lukman &
Sarawa. 2014. Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Pada Berbagai
Interval Penyiraman dan Takaran Pupuk Kandang. Jurnal Agroteknos 4
(571)