rangsangan lingkungan
Penemuan habitat inang
tanaman
Hubungan antara serangga dengan habitat dan atau tanaman dan atau serangga lain
diperantarai melalui emisi senyawa kimia bersifat volatil
Respon serangga terhadap senyawa volatil tergantung dengan
kuantitas/jumlah senyawa volatil yang dilepas dari sumber bau/aroma
jarak serangga terhadap sumber bau/aroma
Fenil fenol
Sumber aroma
Orcytes rhinoceros; Coleoptera; Scarabaeidae
meletakkan telur
Sumber aroma
HIPVs
Herbivore-induced plant volatiles
HIPVs merupakan senyawa volatil yang dihasilkan tanaman untuk menghalangi serangan serangga herbivora
Senyawa volatil dapat bersumber dari tanaman yang dibudidayakan , musuh alami serangga hama dan
tanaman lain (tanaman di sekitarnya)
Senyawa volatil tanaman merupakan senyawa klas lifofilik dari metabolisme sekunder
dengan tekanan dan molekul rendah pada suhu tertentu
Beberapa senyawa volatil dapat dilepaskan oleh beberapa famili tanaman, umumnya pada
fase vegetatif dan bagian bunga, serta akar
• 1700 senyawa volatil yang telah teridentifikasi dari beberapa famili tanaman (angios-
gymnospermae)
• HIPVs dikatagori dalam
1. Terpenoids ....contoh; (E)-ß-ciemene, (E)-4-8-dimethyl-1,3,7-nonatrience (DMNT),
(E,E)-đ-farnesene
2. Fatty acid derivated.. rantai produksi lipoxygenese.. Contoh hexanal, (Z)-3-hexen-I-oI,
(Z)-3-hexenyl acetat
3. Benzenoids/phenylprapanoid .. Contoh salicylate, methyl eugenol, indole
4. Komponen cabang C5
4. Variasi dari kompenen Nitrogen dan Sulfur (isothiocyanates atau nitrit
Komunikasi Serangga - Tanaman
lingkungan
abiotik
FEROMON
kolonisasi
bergelombolan
Feromon merupakan komunikasi kimia antar individu dalam spesies yang sama
• Bergerombolan…. Feromon agregasi
• Perkawinan atau mating… feromon seks
Perkawinan serangga selain dari feromon yang dikeluarkan juga komunikasi
dilakukan melalui gerakan atau tingkah laku
Tanaman jagung transgenik (pada gene TPS10) menginduksi (E)-ß-fernesene dan (E)-đ-
bergamotene menjadi respon musuh alami serangga herbivora pada tanaman jagung seperti
parasitoid Cotesia marginiventris
Eko Hari Iswanto, R. Heru Praptana,dan Agus Guswara (2016)
Balai Penelitian Tanaman Padi
Ketahanan suatu varietas terhadap padi wereng cokelat berkorelasi dengan kandungan senyawa
metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman.
Senyawa asam oksalat, tricin, schaftoside, isoschaftoside, dan apigeninC-glycosides berfungsi sebagai
penolak (detterence), penghambat makan (antifeeding), dan bersifat racun (toxicosis) bagi serangga
wereng cokelat
Kairomon
Hasil penelitian
Senyawa (E)-ß-caryophylenne senyawa volatil yang dilepaskan oleh akar
tanaman jagung dan menjadi sumber signal bagi hama D. Virgifera yang
merusak akar
Kairomon
menemukan
Serangga
fitofaga
Kesesuaian tanaman inang bagi hama
didasarkan ketersediaan nutrisi bagi
Tanaman inang
keturunannya
• Nitrogen yang terkandung pada tanaman meningkatkan
pertumbuhan dan ketahanan serangga (Throop and Lerdau 2004)
• Zehnder and Hunter (2008) menemukan pertumbuhan hama aphid A.
nerii semakin meningkat dengan kandungan Nitrogen yang semakin
tinggi pada tanaman Asclepias tuberosa yang merupakan inang
hama tersebut.
PENGGUNAAN VARITAS TAHAN
Non preference : sifat tanaman yang menyebabkan serangga menjauhi atau tidak
menyenangi tanaman
Pengujian kualitatif fitokimia ekstrak etanol daun kirinyuh terhadap beberapa senyawa kimia
oleh mendapatkan hasil bahwa daun kirinyuh mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin,
dan seskuiterpenoid (Hadi dkk., (2001) dalam Hadi dan Rully (2004); Hadi dkk. (2000) dalam
Hadi (2008)).
Ketahanan Genetik
1. Ketahanan Oliogenik
Sifat ketahanan yang ditentukan oleh satu atau sedikit gen tersebut
yang pengaruh masing-masing gen dapat diketahui.
2. Ketahanan Poliogenik
Sifat ketahanan yang ditentukan oleh banyak gen dan setiap gen
menyumbangkan sedikit terhadap sifat ketahanan.Diturunkan secara
melalui cara yang kompleks dan mungkin berhubungan dengan sifat-
sifat tanaman lain.
3. Ketahanan Sitoplasmik
Disebabkan karena adanya bahan yang mampu memperbanyak sendiri
dan mengadakan mutasi yang hanya di jumpai di sitoplasma.
Diturunkan secara maternal.
Ketahanan Ekologik
Ketahanan dorongan
ketahanan yang timbul dan didorong oleh faktor lingkungan tertentu
sehingga tanaman menjadi lebih tahan
Misalnya : pengaturan pupuk
1. Faktor Fisik
• keadaan cuaca
• tanah
• cara budidaya
2. Hayati
• biotipe serangga;
serangga dengan spesies sama (morfologi dan biologik sama
namun berbeda dalam sifat fisiologi, perilaku dan preferensi
terhadap tanaman inang
• Umur tanaman (disebabkan ketersedian kandungan senyawa kimia
contoh: Hama Ostrinia spp menyukai tanaman jagung muda
dibandingkan tanaman jagung berumur lanjut (kandungan
senyawa Dimboa pada jagung muda lebih tinggi daripada
jagung tua)