Anda di halaman 1dari 16

RESPON PERTUMBUHAN BIJI GENERATIF DURIAN (Durio zibethinus) TERHADAP

PERLAKUAN PERENDAMAN BAWANG MERAH DAN AIR KELAPA

LAPORAN

OLEH:
IHZA MAHENDRA LUBIS
180301225
AGRONOMII 1 2019

LABORATORIUM HORTIKULTURA A: BUDIDAYA TANAMAN BUAH DAN HIAS

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Respon Pertumbuhan Biji

Generatif Durian (Durio zibethinus) Terhadap Perlakuan Perendaman

Bawang Merah Dan Air Kelapa” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat

memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Hortikultura A: Budidaya

Tanaman Buah dan Hias Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada ; Dr. Ir. Mariati, M.Sc

selaku dosen penanggung jawab praktikum Hortikultura A: Budidaya Tanaman

Buah dan Hias yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini

bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Kotapinang, November 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................... 1
Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2
Kegunaan Penulisan ....................................................................................... 2
BAHAN DANMETODE
Tempat dan WaktuPraktikum ......................................................................... 3
Alat dan Bahan Praktikum .............................................................................. 3
Prosedur Praktikum ........................................................................................ 3
PELAKSANAANPRAKTIKUM
Persiapan Media Tanam ................................................................................. 5
Persiapan Bahan Tanam ................................................................................. 5
Aplikasi Perlakuan ......................................................................................... 6
Penanaman ..................................................................................................... 6
Pemeliharaan .................................................................................................. 6
Penyiraman .......................................................................................... 6
Penyiangan........................................................................................... 7
Pemupukan .......................................................................................... 7
Pengendalian Hama Tanaman .............................................................. 7
Parameter Amatan .......................................................................................... 7
Tinggi Tanaman ................................................................................... 7
Jumlah daun ......................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil............................................................................................................... 9
Pembahasan ................................................................................................. 11
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
1

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Tanaman durian adalah jenis pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran

tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun

baru yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman dapat

mencapai 25-50 m, tergantung spesiesnya. Pohon durian memiliki benir (akar

papan). Kulit batang berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan.

Tajuknya rindang dan renggang (Pratiwi et al., 2012).

Durian merupakan tanaman spesifik tropis yang bernilai ekonomis yang

cukup tinggi bagi peningkatan pendapatan petani, devisa negara dan kebutuhan

agribisnis. Meskipun prospek durian amat cerah di pasaran dan luar negeri, namun

ternyata jenis tanaman ini masih belum diperhatikan secara memada (Loveless,

1989).

Untuk mengatasi masalah dormansi diperlukan metode pematahan

dormansi yang efektif yang dapat meningkatkan validitas hasil pengujian daya

berkecambah, dan mengatasi masalah dormansi pada saat benih diperlukan untuk

segera ditanam. Pematahan dormansi dikatakan efektif jika menghasilkan daya

berkecambah 85% atau lebih (Ilyas 2007).

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan viabilitas benih,

dengan menggunakan perlakuan perendaman zat pengatur tumbuh (ZPT) alami

pada benih. Salah satu tumbuhan yang dianggap dapat digunakan sebagai zat

pengatur tumbuh alami adalah bawang merah (Allium cepa L.), Karena bawang

merah memiliki kandungan hormon pertumbuhan berupa hormon auksin dan

giberelin, sehingga dapat memacu pertumbuhan benih. Pemberian ekstrak bawang

merah dengan konsentrasi 10% mampu meningkatkan persentase daya kecambah,

kecepatan tumbuh, panjang hipokotil dan panjang akar benih (Marfirani,2014).


2

Bawang merah mengandung zat pengatur tumbuh seperti auksin dan

berperan untuk merangsang pembelahan sel pada tanaman.Ini sangat baik bagi

tanaman karena dapat memicu pertumbuhan akar yang nantinya akan memicu

meningkatnya pertumbuhan batang tanaman.Hormon tumbuhan digunakan untuk

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, seperti auksin, sitokinin,

dan giberelin. Auksin yang mempunyai pengaruh terbesar adalah

IAA (Husein dan Saraswati, 2010).

Buah durian memiliki kegunaan yang banyak fungsi, yaitu: dari daging

buah, kulit sampai biji. Biasanya masyarakat mengkonsumsi daging buah durian

karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan cita rasa yang enak. Sedangkan kulit

dan biji durian dibuang sebagai limbah.Padahal persentase berat bagian salut buah

atau dagingnya ini termasuk rendah yaitu hanya 20-35%. Hal ini berarti kulit (60-

75%) dan biji (5-15%) belum bermanfaat secar maksimal. Di daerah Jawa

Tengah, biji durian yang umum dikenal sebagai pongge hampir tidak memiliki

nilai ekonomis, sehingga biasanya dibuang (Prasetyaningrum, 2010).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui respon

pertumbuhan biji generatif durian (Durio zibethinus L) terhadap perlakuan

perendaman dengan bawang merah dan air kelapa.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Hortikultura A: Tanaman

Buah dan Hias Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.
3

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum ini dilakukan di Kisaram, Kabupaten Asahan, Sumatera

Utara pada ketinggian ±25mdpl. Tanggal penanaman pada hari Rabu, 23

September 2021.

Alat dan Bahan Praktikum

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah polybag ukuran 5

kg sebagai tempat media tanam, sprayer sebagai alat penyemprot tanaman, ,

penggaris untuk mengukur tinggi tanaman (cm), Handphone untuk dokumentasi

gambar kegiatan, buku dan pulpen untuk mencatat data.

Adapun bahan yang digunakan dalam paraktikum ini adalah benih durian

sebagai bahan amatan, air untuk menyiram tanaman, air kelapa untuk perendaman

benih, ekstrak bawang untuk perendaman benih dan tisu untuk persemaian

Prosedur Praktikum

1. Disiapkan media tanam top soil : kompos : sekam padi (2:1:1)

2. Dimasukkan kedalam polybag

3. Dicuci bersih biji durian agar terkelupas dari sisa – sisa daging

4. Disediakan ekstrak bawang san kelapa, pada wadah

Dimasukkan biji kelengkeng kedalam wadah. Untuk

P0 = Biji tidak di berikan ekstrak air bawang dan air kelapa

P1 = Biji direndam ekstrak air bawang dan kelapa 30 menit

P2 = Biji direndam ekstrak air bawang dan kelapa 60 menit


4

5. Ditanam benih dilakukan dengan cara membuat lubang tanam dengan

kedalaman 4 cm - 5 cm masing-masing 1/polybag

6. Diletakkan polybag ditempat ternaungi agar kondisi media tetap lembab

sehingga perkecambahan dapat optimal

7. Dilakukan penyiraman dilakukan untuk menciptakan suasana lembab pada

media tanam sehingga benih cepat sprout/berkecambah.

8. Dilakukan penyiangan untuk mencegah adanya kompetisi antara gulma

dengan tanaman budidaya.

9. Dilakukan pengendalian hama secara mekanik

10. Dikerjakan laporan praktikum


5

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Persiapan Media Tanam

Persiapan Media berupa Polybag ukuran 5 kg, Top Soil, Kompos, dan

Sekam Padi. Media tanam yang digunakan pada praktikum ini campuran top soil,

Kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Media tanam yang telah

tercampur rata dimasukkan kedalam polybag berukuran 5 kg sebanyak 9 buah.

Persiapan Bahan Tanam

Pada praktikum kali ini dilakukan 3 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu :

P0 = Biji tidak di berikan ekstrak air bawang dan air kelapa

P1 = Biji direndam ekstrak air bawang dan kelapa 30 menit

P2 = Biji direndam ekstrak air bawang dan kelapa 60 menit

Kemudian benih P1 dan P2 direndam pada larutan air bawang merah selama 30

menit dan 60 menit.


6

Penanaman

Setelah direndam dengan air bawang selama 30 menit, benih sudah siap

ditanam. Sebelum tanam, tanah dalam polybag dilubangi tegak lurus dengan

kedalaman 2-3 cm. Kemudian biji dimasukkan kedalam lubang dan ditutupi

dengan tanah. Masing masing perlakuan ditanam 1 benih/polybag.

Penanaman P0 Penanaman P1

Pemeliharaan
Penyiraman

Untuk penyiraman dapat disesuaikan dengan kondisi kelembaban media

tanam. Jangan sampai media tanam dalam keadaan kering atau terlalu lembab

(jenuh air).
7

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan cara manual yaitu mencabut rumput-rumput

liar yang ada di dalam polybag dan di sekitaran lahan yang digunakan praktikum.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk NPK mutiara

sebanyak 4 gr pertanaman dengan frekuensi pemberian satu bulan sekali.

Pengendalian HPT

Hama yang di jumpai pada saat praktikum adalah belalang namun

populasinya masih di bawah batas ambang maka pengendaliannya dilakukan

secara manual. Apabila tingkat serangan sudah diatas ambang toleransi maka

dapat dilakukan penyemprotan insektsida untuk serangan hama dan fungsida

untuk serangan jamur.

ParameterAmatan
Persentase Perkecambahan
Dihitung persentase perkecambahan benih yang sudah ditanam dan

ditandai masing-masing perlakuan.

Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman (cm) diukur dengan menggunakan meteran, tinggi

tanaman diukur dari pangkal sampai titik tumbuh (karena tanaman dikotil).
8

Pengukuran dilakukan saat tanaman sudah layak untuk diukur yaitu saat sudah ada

daun sejati serta sudah terlihat titik tumbuh yang jelas.

Jumlah Daun (helai)

Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung daun yang

telah terbuka sempurna. Pengamatan dilakukan dengan interval 1 minggu sekali.


9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Persentase Pertumbuhan
Komoditi : Durian (Durio zibethinus L .).

Jumlah yang ditanam : 3


Jumlah yang hidup : 3
Tanggal Tanam : 23 September 2021

% Tanaman yang tumbuh : =

=
3/3 x 100%

= 100 %

Laju Perkecambahan

Tabel 1. Laju Perkecambahan Benih Durian

Parameter
LajuPerkecambahan
P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HST
T T T T T T T T T T T T T

P0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

P1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

P2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tinggi Tanaman

Data rataan tinggi tanaman kelengkeng pada beberapa perlakuan perendaman

dapat dilihat pada Tabel 2.


Parameter
Tinggi Tanaman
P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HST
T T T T T T T T T T T T T

P0 0 0 0 0 0 0 0 7 cm 12 15 19 21 24
cm cm cm cm cm

P1 0 0 0 0 0 0 6 9 13 18 22 23 25 27
cm cm cm cm cm cm cm cm

P2 0 0 - 0 0 0 8 11 15 20 25 27 29 30
cm cm cm cm cm cm cm cm

Tabel 2. Tinggi tanaman kelengkeng umur 4,5,6,7,8,9 dan 10 MST

Jumlah Daun

Data rataan jumlah tanaman kelengkeng dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah tanaman Durian umur 4,5,6,7,8,9 dan 10 MS

Parameter
Jumlah Daun
P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HS HST
T T T T T T T T T T T T T

P0 0 0 0 0 2 2 3 3 4 4 5 6 7 7

P1 0 0 2 2 3 4 5 5 5 5 6 7 7 8

P2 0 0 2 3 4 4 5 6 6 6 7 7 8 8
KESIMPULAN

1. Biji yang tidak diberi perlakuan apapun (P0) tidak dapat tumbuh degan

cepat.

2. Perlakuan P2 menghasilkan tinggi tanaman tertinggi dengan tinggi 30 cm,

diikuti dengan perlakuan P1 dengan tinggi 27 cm, sedangkan tinggi

tanaman terendah yaitu perlakuan P0 dengan rataan 24 cm.

3. Pada perlakuan P2 menghasilkan jumlah daun tanaman tertinggi dengan 8

helai, diikuti dengan perlakuan P1 dengan 8 helai dan jumlah daun

terendah pada perlakuan P0 dengan 7 helai. Peningkatan pertumbuhan

daun juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal.


DAFTAR PUSTAKA

Husein E.,dan R.Saraswati. 2010. Rhizobakeri Pemacu Tumbuh Tanaman. Pupuk


Organik dan Pupuk Hayati. 191-209.

Ilyas, S. dan Diarni, W.T.. 2007. Persistensi dan pematahan dormansi benih pada
beberapa varietas padi gogo. Jurnal Agrista. 11 (2): 92-101.

Loveless, A. R. 1989. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.


Jakarta: Gramedia.

Marfirani, M. 2014. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Filtrat Umbi


Bawang Merah dan Rootone-F terhadap Pertumbuhan Stek Melati “Rato
Ebu”.Lentera Bio 3 (1) : 73–76.

Pratiwi, R. D., Rabaniyah, R., & Purwantoro, A. 2012. Pengaruh jenis dan kadar
air media simpan terhadap viabilitas benih Lengkeng (Dimocarpus longan
Lour.). Vegetalika, 1(2), 86-91

Anda mungkin juga menyukai