PENDAHULUAN
Latar Belakang
cepat, mempunyai daya bersaing yang kuat dalam perebutan unsur hara dan
melalui angin, air maupun binatang serta bijinya mempunyai sifat dormansi yang
(Nasution, 2004).
muda. Pada periode kritis ini, upaya pengendalian gulma harus dilakukan lebih
competition ialah persaingan antar-species sama dalam lahan yang sama. Inter
normalnya. Kedua tumbuhan ini sama-sama membutuhkan cahaya, air, hara gas
CO2 dan gas lainnya, ruang, dan lain sebagainya (Andri, 2009).
alam. Generasi berikut yang akan muncul sangat ditentukan oleh kompatibilitas
biji-biji tegakan dalam seed bank untuk dapat tumbuh dan berkembang. Berkaitan
dalam seed bank menjadi sangat penting dalam menjaga kelestarian fungsi
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman
sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang
lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut. Pendapat para ahli
gulma yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai
gulma semusim berkembang biak melalui biji. Biasanya produksi biji sangat
banyak, bahkan dapat menghasilkan lebih dari 40.000 biji dalam satu musim. Sifat
penting dari gulma yaitu dapat bertahan terhadap lingkungan yang tidak
vegetatif seperti stolon masih banyak yang tertinggal di dalam tanah sehingga
dapat tumbuh kembali. Gulma ini termasuk dalam golongan gulma yang
morfologinya. Apabila dalam suatu komunitas terdiri dari satu kelompok species
yang memiliki sifat yang sama maka pengendalian akan mudah dilakukan secara
tepat. Tujuan analisis vegetasi secara umum adalah mengetahui susunan dan
dominasi gulma dan mengetahui suksesi gulma yang dilakukan waktu kewaktu,
Tujuan Percobaan
gulma yang tumbuh dari seed bank pada lahan jagung dan mengidentifikasi gulma
tersebut.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat
TINJAUAN PUSTAKA
Seed bank (biji dalam tanah) biasanya berasal dari biji-biji yang jatuh dari
tumbuhan induknya pada waktu atau tahun-tahun sebelumnya, jika ada dari luar
areal hanya sedikit. Pola tanam, sistem budidaya dan pengendalian gulma pada
beberapa tahun sebelumnya menentukan spesies gulma mana yang berbunga dan
memberikan kontribusi terhadap cadangan biji (seed bank) gulma dalam tanah
(Runita, 2014).
Seed bank adalah propagul dorman dari gulma yang berada di dalam tanah
yaitu berupa biji, stolon dan rimpang, yang akan berkembang menjadi individu
gulma jika kondisi lingkungan mendukung. Seed bank umumnya paling banyak
perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah. Pada
tanah tanpa gangguan,) seed bank berada pada kedalaman 2-5 cm dari permukaan
tanah, tetapi pada tanah pertanian, seed bank berada 12-16 cm dari permukaan
pengendalian, perencanaan tenaga kerja, pemilihan bahan dan alat secara efektif.
ukuran seed bank pada berbagai tahun pangkas sebagai masukan dalam
Biji spesies gulma setahun (annual weed spesies) dapat bertahan dalam
tanah selama bertahun-tahun sebagai cadangan benih hidup atau viable seeds.
Gulma setahun adalah gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu
kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah
hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebut sebagai
kelebihan yaitu umurnya pendek, menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak
dan masa dormansi biji yang panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya
(Roi, 2013).
Faktor yang paling penting dalam suatu populasi gulma di suatu daerah
pertanian atau habitat-habitat lainnya adalah biji-biji gulma yang berada dalam
tanah yang dihasilkan oleh gulma yang tumbuh sebelumnya. Pada kebanyakan
dalam tanah (seed bank) merupakan gabungan dari biji-biji yang dihasilkan oleh
gulma sebelumnya dan biji-biji yang masuk dari luar dikurangi dengan biji yang
mati dan berkecambah serta biji yang terbawa ke luar. Biji-biji yang berasal dari
luar daerah sumbangannya tidak berarti dalam menentukan ukuran seed bank,
(Aldo, 2014).
biji yang dihasilkan. Pembiakan melalui biji banyak dilakukan oleh gulma
semusim dan beberapa gulma dua tahunan, pada kondisi yang tidak
berkecambah apabila faktor pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan cahaya
Biji gulma dapat tersimpan dan bertahan hidup selama puluhan tahun
mengkaji gulma apa yang akan dapat tumbuh. Biji-biji gulma yang potensial akan
tumbuh menjadi suatu populasi gulma bila keadaan mengizinkan. Bila keadaan
luar atau dalam menghambat perkecambahan, maka biji-biji itu akan mengalami
masa dorman. Dorman dapat disebabkan oleh faktor alami dan faktor luar. Faktor
alami yang menyebabkan dorman misalnya kulit biji yang sangat tebal sehingga
Gulma perennial hidup lebih dari dua tahun dan mungkin dalam
kenyataannya hampir tidak terbatas. Beberapa jenis gulma ini mungkin secara
alami berkembang biak dengan biji, tetapi dapat sangat reproduktif dengan
potongan batang, umbi, rhizoma, stolon dan daun. Sebagian besar sangat sulit
generatif. Banyk biji dari gulma ini yang mampu dorman beberapa tahun dan
tetap viabel. Gulma perennial yang sangat populer dan penting adalah
gulma dalam tanah. Biji gulma dapat tersimpan dan bertahan hidup selama
7
puluhan tahun dalam kondisi dorman, dan akan berkecambah ketika kondisi
emergence sangat penting untuk mengetahui biji-biji gulma yang terdapat dalam
tanah. Salah satu cara untuk mengetahui biji-biji apa yang ada pada suatu areal
mengambil sampel tanah pada kedalaman tanah tertentu dan kemudian menanam
Pengolahan tanah dapat mematikan biji -biji gulma atau juga memacu
permukaan tanah akan mudah di rusak oleh serangga, predator dan penyakit yang
Biji gulma dapat tersimpan dan bertahan hidup selama puluhan tahun
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah yang
diambil dari lahan jagung dan ubi sebagai objek pengamatan, pasir sebagai
campuran sampel tanah, dan air untuk menyiram tanah seed bank.
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah polibag sebagai
wadah media tanam, goni atau karung untuk tempat tanah seed bank, besi bor,
sebagai alat untuk mengambil tanah seed bank, kamera untuk memotret, alat tulis
dan buku data untuk menulis data dan tipex untuk menandai ember.
Metode Percobaan
K1 = 0 – 5 cm
K2 = 6 – 10 cm
K3 = 11 – 15 cm
K1 K1 K1
K2 K2 K2
K3 K3 K3
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan
beda. Disiapkan peralatan yang diperlukan untuk pengambilan sampel tanah, yaitu
sudah ditentukan pada 6 titik dengan menancapkan besi bor tanah ke dalam tanah
pengambilan sampel tanah dan lahan yang diambil sampel tanahnya. Kemudian
masing.
dicampur dengan pasir steril sesuai dengan keadaan tanah agar tanah lebih porous.
Pemeliharaan
dan minggu2 berikutnya. Diidentifikasi gulma apa saja yang tumbuh dan berapa
jumlahnya pada tiap pot. Kemudian dicabut gulma yang sudah diidentifikasi.
11
Hasil
Kedalaman 0-5 cm
Kedalaman 5-10 cm
Kedalaman 10-15 cm
Kedalaman 15-20 cm
U3 - -
Pembahasan
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa gulma yang paling banyak
tumbuh terdapat pada perlakuan 0-5 cm, hal ini dikarenakan seed bank pada
kedalaman tersebut berasal dari permukaan tanah dimana terdapat paling banyak
biji gulma. Jumlah biji dalam seed bank tersebut bisa dipengaruhi oleh gulma
adanya pola tanam dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa jenis biji yang lebih banyak tumbuh yaitu pada kedalaman 0-5
cm dibandingkan pada kedalaman 5-10 cm dan 10-15 cm. Lapisan tanah bagian
tumbuh pada kedalaman 5-10 cm tidak jauh berbeda dengan kedalaman 0-5 cm.
Hal ini dikarenakan lahan dimana seed bank ini diambil adalah lahan yang diolah
sehingga ketika dilakukan pengolahan tanah biji gulma yang berada di permukaan
tanah dapat masuk ke kedalaman hingga 30 cm. Hal ini sesuai dengan literatur
13
yang menyatakan bahwa pengolahan tanah dapat mematikan biji -biji gulma atau
berbeda-beda.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa gulma yang paling sedikit
tumbuh terdapat pada perlakuan kedalaman 15-20 cm, hal ini dikarenakan
semakin dalam biji-biji gulma di dalam tanah maka akan semakin sedikit jumlah
nya, dan semakin sulit biji tersebut untuk tumbuh karena dalam keadaan dorman.
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa Biji-biji gulma yang
potensial akan tumbuh menjadi suatu populasi gulma bila keadaan mengizinkan.
Bila keadaan luar atau dalam menghambat perkecambahan, maka biji-biji itu akan
Dari hasil percobaan, diketahui bahwa gulma dapat tumbuh dengan baik
dan sangat bervariasi jumlah dan jenisnya bila keadaannya menguntungkan dan
sesuai bagi pertumbuhan gulma tersebut. Hal ini terjadi karena gulma ini tidak
bisa tumbuh karena adanya faktor-faktor yang membuat biji gulma tersebut tidak
berkecambah sehingga populasinya sedikit. Hal ini sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa Biji-biji gulma yang potensial akan tumbuh menjadi suatu
populasi gulma bila keadaan mengizinkan. Dorman dapat disebabkan oleh faktor
adalah agar kita dapat mengetahui jeni-jenis gulma apa saja yang tumbuh dan
pengendaliannya. Hal ini sesuai dengan literatur Fadhly dan Tabri (2008) yang
14
KESIMPULAN
0-5 cm.
15-20 cm.
4. Gulma dapat tumbuh dengan baik dan sangat bervariasi jumlah dan
5. Seed bank perlu diketahui agar dapat mengetahui jenis-jenis gulma apa
DAFTAR PUSTAKA
16
Andri. 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tiga Kultiva Kacang Hijau
(Vigna radiata L.) Terhadap kompetisi dengan Gulma pada Dua Jenis
Tanah. Jurnal Agrijati 6(1). Fakultas Pertanian. Unswagati. Cirebon.
Candarini, I. 2008. Skripsi: Studi Potensi Pemanfaatan Soil Seed Bank dalam
Upaya Mempercepat Proses Suksesi di Lahan Pasca Tambang Nikel PT
Inco Tbk, Sorowako, Sulawesi Selatan. IPB, Bogor.
Utomo, G.P, 2013. kompetisi gulma dengan tanaman budidaya dalam sistem
pertanaman multiple cropping. Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
Faisal. R, dkk, 2003, inventarisasi gulma pada tegakan tanaman muda eucalyptus
spp. (weed inventory on stand of young eucalyptus spp.). Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan
Lena, R, 2014. Penanggulangan Gulma Secara Terpadu. PT. Bina Aksara, Jakarta.
Runita, P. 2014. Ilmu Gulma dalam Sistem Pertanian. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Pane, H. dan S. Y. Jatmiko. 2006. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi. Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi.
Laura, E., S. Zaman, dan I. D. Puspitasari. 2009. Simpanan Biji Gulma dalam
Tanah di Perkebunan Teh pada Berbagai Tahun Pangkas. J. Agron
Indonesia 37(1) : 45-54.